Sinopsis Chinese Drama : All I Want For Love is You Episode 03
Je T’aime Bien Aussi
Images by : QQLive
Xiaoman bertemu dengan Zhan Yue di jembatan. Melihat penampilan Zhan Yue, Xiaoman langsung menertertawainya. Mereka mulai saling bertengkar dan saling mengata-ngatai aliran bela diri masing-masing.
--
Dalam perjalanan berangkat sekolah, Zuo An melihat Xiaoman. Dia segera meminta supir untuk berhenti. Zuo An hendak meminta maaf pada Xiaoman atas ucapannya kemarin. Tapi belum dia mengatakan apapun, Xiaoman sudah cerocos memarahi diri sendiri karena sudah sok akrab pada Zuo An. Dia berjanji untuk ke depannya akan menjaga jarak dan tidak menyulitkan Zuo An lagi.
Zuo An hendak bicara. Tapi,
Xiaoman tidak memberikan kesempatan sama sekali. Dia langsung kabur dengan
alasan hendak mencontek PR orang lain dulu di kelas.
--
Xiaoman dalam perjalanan ke
kelas, dan lagi-lagi, Zhan Yue yang baru tiba, langsung menyapanya dengan
riang. Melihat wajah Xiaoman, Zhan Yue langsung berkata bahwa kemarin kan
mereka sudah di hukum dan juga Zuo An memang orang yang harus bertanggung
jawab. Xiaoman tidak suka mendengar perkataan Zhan Yue dan menegaskan kalau
mereka sudah berbuat salah pada Zuo An. Sekarang saja, dia tidak punya muka
untuk bertemu Zuo An.
Zhan Yue dengan riang berkata
kalau dia tebal muka. Zhan Yue kemudian mengalihkan topik dengan bertanya
kenapa Xiaoman bisa pingsan kemarin? Xiaoman berbohong kalau dia pingsan karena
belum makan siang. Zhan Yue langsung mengomeli Xiaoman yang harusnya sebelum
pingsan, beritahu dulu padanya, jadi dia kan bisa menangkap Xiaoman tepat
waktu. Dan juga, sebaiknya Xiaoman menjauhi Zuo An. Dan juga, dia yang pertama
kali memberitahu guru Zhao kalau Xiaoman pingsan.
Lagi di bicarakan, Zuo An muncul. Xiaoman langsung membalikkan badan. Tidak berani melihat Zuo An sama sekali. Zuo An tampak sedih melihat Xiaoman yang menghindarinya. Setelah Zuo An lewat, Xiaoman baru berani berbalik lagi. Zhan Yue mengejek Xiaoman yang begitu melihat Zuo An langsung berubah dari seekor singa menjadi tikus. Xiaoman hanya menjawab singkat kalau itu bukan urusan Zhan Yue.
Xiaoman juga memilih pergi
menjauh dari kelas dulu untuk menyendiri.
Zuo An juga tidak langsung ke kelas. Dia pergi ke atap sekolah dan melihat-lihat buku mengenai tata surya dan luar angkasa. Dan seperti jodoh, ternyata Xiaoman juga pergi ke atap. Begitu melihat ZUo An, Xiaoman langsung kabur. Zuo An padahal sudah memanggil namanya, tapi dia malah sudah terlanjur pergi.
Xiaoman ketakutan sendiri kalau Zuo An akan salah paham kalau dia mengikutinya. Dan takut kalau Zuo An akan semakin benci padanya. Umur panjang, Zuo An malah menelponnya. Xiaoman kaget. Dia mengangkat telepon dan bertanya dengan takut, darimana Zuo An bisa mempunyai nomornya? Zuo An menjawab dari data siswa kelas.
Tujuan Zuo An menelpon Xiaoman
adalah bertanya alasan kenapa Xiaoman selalu menghindarinya? Apakah di mata
Xiaoman saat ini, dia begitu menakutkan?
“Ti…Tidak,” jawab Xiaoman
gagap.
“Apakah kau punya waktu pulang
sekolah nanti?”
“Ada.”
“Kalau begitu, tunggu aku
sepulang sekolah.”
“Menunggumu? Apa kau ingin
memukulku?” tanya Xiaoman takut. Zuo An tidak menjawab dan malah mematikan
teleponnya.
--
Zuo An membawa Xiaoman ke café
cake. Dan memesang banyak sekali kue. Ada 8 slice cake. Xiaoman sangat senang
dan merasa seperti semuanya adalah mimpi. Tapi, dia tidak menyangka kalau Zuo
An makan-nya cukup banyak juga.
Zuo An merasakan tatapan
Xiaoman dan menyuruh Xiaoman unutk makan, jangan hanya melihatnya. Xiaoman
dengan takut, bertanya alasan Zuo An membawanya kemari?
“Aku sudah bilang. Masalah
kemarin, aku tahu kau berniat baik, aku tidak seharusnya marah. Aku harus
meminta maaf padamu,” ujar Zuo An dan langsung berdiri, “Gu Xiaoman, maafkan
aku,” ujarnya sambil menundukkan kepala.
Xiaoman panik dan menyuruh Zuo
An untuk tidak kaku begitu. Dia menyuruh Zuo An untuk kembali duduk.
Sebenarnya, dia juga tidak marah. Zuo An langsung bertanya alasan Xiaoman
memukuli samsak larut malam kemarin? Xiaoman balik tanya, darimana Zuo An bisa
tahu?
Zuo An berbohong kalau ayahnya melihat Xiaoman memukuli samsak dan memberitahunya. Ayahnya juga menegurnya karena sudah berlaku tidak baik kemarin malam dan harus meminta maaf. Xiaoman tidak tahu kalau itu hanya kebohongan Zuo An, memuji dir. Zuo yang sangat baik.
Zuo An kembali berkata bahwa
traktirannya hari ini sebagai bentuk permintaan maaf-nya. Dan dia berharap
dengan makanan ini, masalah kemarin bisa di lupakan dan Xiaoman tidak
menghindarinya lagi. Xiaoman dengan suara kecil memberitahu kalau dia mengira
Zuo An membencinya, makanya dia menghindar.
Dan tidak di sangka, Zuo An
mengajak Xiaoman untuk menjadi teman-nya. Xiaoman shock. Dia sampai memukuli
kepalanya untuk menyakinkan diri bahwa dia sedang tidak bermimpi ataupun
berkhayal. Melihat reaksi Xiaoman, Zuo An langsung bertanya, apakah berteman
dengannya sangat tidak masuk akal?
“Bukan. Bukan. Bukan,” bantah
Xiaoman dengan cepat. “Hanya saja, kamu adalah seorang siswa yang sangat
teladan dan aku adalah siswa yang sangat buruk, dan lagi, biasanya kamu selalu
sendirian. Bahkan ketua kelas yang peringkat dua, orang yang sangat baikpun,
kamu tidak peduli padanya. Kami semua mengira kau tidak butuh teman,” jelas
Xiaoman. “Mereka yang berpikir begitu,” ralatnya lagi. “Aku selama ini merasa
kamu orang yang cukup baik.”
“Sungguh?”
“Tentu. Aku pernah melihatmu
membantu seorang nenek menyeberang jalan. Waktu itu, aku kebetulan melihatnya
saat pulang sekolah. Serius. Yang barusan ku katakan semuanya serius.”
“Aku tahu.”
“Kalau gitu, kita sekarang
adalah teman? Kau dan aku?” tanya Xiaoman memastikan dengan wajah berbinar.
Zuo An membenarkan dan menyuruh
Xiaoman untuk memakan kue yang sudah di pesan-nya.
Pas lagi makan, Xiaoman
tiba-tiba tersenyum. Itu karena semua kue yang Zuo An pesan adalah kue yang di
sukai Zhan Yue juga. Mendengar hal itu, selera makan Zuo An langsung menguap. Dia
bahkan meminta Xiaoman untuk tidak menyebutkan nama Zhan Yue lagi di depannya.
Xiaoman dengan cepat setuju karena dia juga merasa Zhan Yue itu menyebalkan.
Zuo An tersenyum tipis mendengarnya.
Dan kemudian, Zuo An memanggil
pelayan. Dia meminta semua kue yang ada di meja, di bawa kembali. Dan dia
meminta di antarkan pesanan kue yang belum pernah di pesannya. Semuanya.
Xiaoman melongo.
--
Xiaoman masih belum tidur dan
membayangkan mengenai Zuo An. Dia merasa Zuo An sangat tampan. Bahkan saat
memakan belasan piring cake pun, Zuo An tetap saja tampan. Dan karena itu, dia
mulai memutuskan tidak ada yang mustahil dalam hidup ini. Siapa sih yang
sebelumnya pernah terpikir kalau dia bisa makan bersama Zuo An seperti hari
ini? Tidak ada. Tapi, malah terjadi. Dan karena itu, mana tau saja, suatu saat,
dia bisa menjadi hebat seperti Zuo An!
--
Xiaoman menghampiri Zhan Yue
yang sedang beristirahat. Tujuannya untuk memperingati Zhan Yue yang hari ini
piket dengan Zuo An, agar tidak mengganggu ataupun menindas Zuo An. Jika Zhan
Yue melakukannya, dia akan merasakan kepala tinju-nya. Zhan Yue yang malas
berdebat, mengiyakan saja.
--
Zhan Yue piket bersama dengan
Zuo An. Zhan Yue tiba-tiba membahas mengenai masalah tempo hari, dimana Zuo An
membantunya dan bahkan membersihkan namanya. Tapi, walau begitu, dia tetap
tidak akan berterimakasih pada Zuo An. Dan juga tidak berarti mereka bisa
berteman.
“Aku tidak butuh teman
sepertimu,” tegas Zuo An.
“Kalau begitu, kenapa aku
dengar, kau ingin berteman dengan Gu Xiaoman?”
Mendengar pertanyaan Zhan Yue,
Zuo An langsung memilih berhenti mengepel dan pergi ke kamar mandi untuk
membuang air pel-an.
--
Zuo An dalam perjalanan pulang
ke rumah dan berpas-pasan dengan Xiaoman yang baru siap belanja di kedai.
Xiaoman sampai terkejut karena bisa kebetulan sekali bertemu dengan Zuo An. Zuo
An tertawa tipis melihat tingkah Xiaoman. Sayangnya, Xiaoman tidak sadar akan
hal itu.
--
Guru Zhao mengumumkan bahwa
akan di adakan simulasi ujian nasional (Try Out) di pertengahan bulan 10 ini.
Semua siswa/i langsung mengeluh. Guru Zhao berusaha menyemangati mereka. Demi
agar mereka semua bisa merasa lebih tenang menghadapi ujian bulan depan,
sekolah sudah menyiapkan sebuah hadiah untuk mereka. Minggu depan adalah
festival musim gugur. Dan Kepala Sekolah sudah setuju agar kelas mereka mengadakan
pesta pertengahan musim gugur. Semua langsung bersorak girang!
--
Hari festival musim gugur pun
tiba.
Semua merayakannya dengan
berkumpul di sebuah restoran atap. Yaola menunjukkan kemampuan-nya dalam
menari. Zhan Yue sendiri fokus melihat Xiaoman, tapi saat teman-temannya sadar,
Zhan Yue berbohong bahwa dia melihat tarian Yaola yang seperti babon gitu.
Ucapan Zhan Yue terdengar oleh Yaola, dan membuatnya marah. Guru Zhao juga
langsung memarahi Zhan Yue karena sudah merusak suasana.
Zhan Yue dan Yaola saling berdebat. Zhan Yue juga mengejek nama Yaola. Guru Zhao langsung memarahinya karena terus saja bertengkar dengan Yaola. Zhan Yue yang terpancing, membuktikan diri kalau dia bisa menari lebih baik daripada Yaola.
Zhan Yue langsung maju ke
depannya. Dan ternyata, Zhan Yue memang bisa menari dan semua menikmati
tariannya.
Tidak terasa, haripun sudah
malam, semua masih berkumpul dan bersenang-senang bersama. Acara terakhir,
Kepala Sekolah (tn. Wang) berkata bahwa dia berharap kalau mereka semua berani
mengatakan apa yang menjadi impian, cita-cita, jurusan dan universitas yang
ingin mereka tuju dan capai.
Di mulai dengan Zuo An. Zuo An
memberitahu bahwa dia ingin menjadi dokter. tn. Wang memuji impian Zuo An.
Selama dia mengajar, Zuo An adalah orang paling berbakat di bidang fisika yang
pernah di temui-nya. Awalnya, dia secara egois berharap kalau Zuo An bisa
memberikan kontribusi di bidang fisika. Tapi, Zuo An sduah memutuskan, dan itu
juga hal yang baik. Dan juga mengenai masalah rekomendari tempo hari, Zuo An
janga sampai terpengaruh.
“Keluargaku sudah memutuskan
untuk menguliahkan ku di Amerika,” beritahu Zuo An.
Satu persatu mulai memberitahu
impian mereka. Dan tibalah giliran Xiaoman. Xiaoman kesulitan memberitahu apa
impiannya.
Zhan Yue malah mengejek Xiaoman
yang lebih cocok menjadi instruktur. Guru Zhao juga berkata bahwa impian
Xiaoman bagus, hanya saja, berdasarkan nilai Xiaoman saat ini, untuk masuk
universitas lokal saja sudah sangat saulit, apalagi universitas nasional ternama.
Dia berharap Xiaoman bisa belajar lebih giat lagi.
Xiaoman jelas sedih
mendengarnya. Dan Zuo An menyadari ekpresi sedihnya itu.
Zhan Yue memberitahu impiannya,
bahwa di masa depan dia pasti akan menjadi artis ternama. Giliran Yaola, dia
suka menari, jadi dia akan terus menari.
Xiaoman tidak mendengarkan
ucapan semuanya. Dia hanya memikirkan mengenai Zuo An. Selama beberapa hari
ini, dia mengira hubungannya dengan Zuo An sudah menjadi lebih dekat. Tidak di
sangka, semakin lama, hanya bisa semakin jauh. Zuo An sudah mau pergi dan dia
masih belum siap untuk berpisah.
--
Semua siswa/I mulai belajar
dengan giat untuk ujian TO yang akan datang. Termasuk Xiaoman. Akan tetapi,
sekeras apapun dia belajar, dia tetap bisa mengerti. Xiaoman merasa frustasi
pada dirinya sendiri dan merasa kalau dia memang bodoh.
Xiaoman sedang menemani Zuo An yang belajar. Tiba-tiba saja
seorang pria berpakaian hitam masuk dan menghunuskan pedang kepada mereka.
Xiaoman berteriak dengan lantang menanyakan identitas pria tersebut.
Doeenng! Xiaoman langsung K.O
--
Semua berusaha yang terbaik
untuk mengerjakannya, kecuali Zhan Yue.
--
Zuo An meraih peringkat 1.
Xiaoman kagum melihatnya. Tapi, dia harus kecewa karena dia mendapatkan
peringkat terakhir, sama dengan Zhan Yue. Yaola yang melihat itu, langsung
menertertawakannya. Eh, tapi, nilainya bahkan tidak lebih baik daripada mereka
berdua.
Zuo An juga datang ke papan pengumuman untuk melihat hasil ujian. Bukan nilainya, tapi nilai Xiaoman. Ekspresinya tampak sedih melihat nilai Xiaoman. Zhan Yue yang melihat itu, mengira kalau Zuo An bersikap sombong. Sudah dapat peringkat 1 pun masih saja tidak bahagia. Yaola langsung membela Zuo An, dengan berkata bahwa Zuo An mempunyai standar nilai tersendiri yang ingin di capai.
--
Guru Zhao menegur Xiaoman dan
Zhan Yue karena mendapatkan peringkat terakhir di kelas mereka. Xiaoman tampak
sedih dan malu, tapi Zhan Yue malah santai saja. Guru Zhao malah berujar yang
dapat nilai bagus, selalu saja bagus. Yang dapat nilai jelek, selalu saja
jelek. Padahal semua di ajar oleh guru yang sama, tapi kenapa bisa sangat berbeda
seperti ini?
--
Xiaoman benar-benar kepikiran
dengan nilai-nya yang rendah padahal dia sudah berusaha keras. Zuo An sadar
akan hal itu. Dan saat ada salah satu siswi yang berusaha meminta Zuo An agar
mau mengajarinya, Zuo An langsung bersedia. Dia dengan suara keras bahkan
berkata bahwa mulai dari sekarang, siapapun yang mempunyai pertanyaan mengenai
pelajaran, bisa menemuinya dan dia akan berusaha membantu.
Mendengar pengumuman itu, semua
langsung bersemangat minta Zuo An ajarkan. Xiaoman juga pengen ikutan, tapi minder
karena perbedaan nilainya dan Zuo An terlalu jauh. Sementara itu, Zhan Yue and the gang malah mengejek Zuo An yang
ingin mencari popularitas.
Zuo An tampak sedih karena
Xiaoman tidak mau belajar darinya dan malah pergi keluar kelas.
--
Xiaoman pergi ke atap sekolah.
Dia mencoret dinding bata dengan kuku-nya, mengukir kata : SAT, karna dia
mendengar Zuo An tadi yang akan mengikuti ujian SAT minggu depan. Zuo An yang
juga ke atap, melihat apa yang Xiaoman lakukan, langsung bertanya, sedang apa
Xiaoman?
“Semua sudah di atur.”
“Tapi…”
“Tapi kenapa? Apakah kau merasa
aku tidak seharusnya pergi?”
“Tidak,” bohong Xiaoman. “Ini
berkaitan dengan hal besar yang sebelumnya. Kita kan berteman. Aku tentu
berharap kau bisa masuk ke perguruan tinggi terbaik, mendapatkan perkembangan
terbaik.”
Zuo An menanyakan pendapat
Xiaoman. Tapi, Xiaoman tidak berani berpendapat karena dia merasa tidak pantas.
Zuo An tetap ingin tahu pendapat Xiaoman. Jika dia pergi, maka selanjutnya,
akan sulit bagi mereka untuk bertemu.
“Menurutku… kau seharusnya
pergi,” jawab Xiaoman ragu.
“Apa itu benar pendapatmu?”
tanya Zuo An, memastikan dan berharap kalau bukan itu yang sebenarnya Xiaoman
inginkan.
“Tentu saja. Kamu orang bela
diri, tidak akan berbohong.”
Zuo An mengerti dan tidak
bertanya lagi. Xiaoman meminta maaf karena dia tidak bisa memberikan pendapat
yang bagus. Dia memang bodoh.
Mendengar ucapan Xiaoman, Zuo
An langsung berkata kalau Xiaoman tidak bodoh. Kalau bodoh, mana mungkin
Xiaoman bisa memenangkan banyak sekali kejuaraan Sanda. Yang penting, untuk
saat ini, Xiaoman harus fokus belajar. Ujian Nasional tinggal sebentar lagi.
--
Dari atas balkon kamarnya, Zuo
An memperhatikannya.
Xiaoman memarahi samsak, seolah
itu adalah dirinya sendiri. Dia menyalahkan dirinya yang begitu bodoh!
Siswa-siswa yang hebat akan segera pergi. Sementara dirinya? Masuk perguruan
tinggi saja tidak bisa?!
Saking emosinya, Xiaoman
memukul samsak dengan keras hingga samsak memantul ke arahnya dengan keras dan
membuatnya terjatuh. Zuo An yang melihat dari atas, langsung panik dan turun
menuju rumah Xiaoman.
Sebelum dia masuk ke rumah Xiaoman, menuju taman, dia malah berjumpa dengan Ayah Gu. Ayah Gu memanggil namanya dengan ceria. Mendengar nama Zuo An, Xiaoman langsung kabur masuk ke dalam rumah. Ayah Gu mengundang Zuo An untuk mampir, tapi dengan sopan, Zuo An menolak. Itu karena Zuo An mendengar dari ayah Gu kalau Xiaoman sedang dalam suasana hati buruk karena mendapatkan nilai yang buruk.
--
--
Zhan Yue terpesona melihat seorang wanita yang sedang menari dengan sangat elegan. Wanita itu, Yaola, terkejut saat melihat Zhan Yue langsung menghentikan tariannya dan menutupi wajahnya. Zhan Yue langsung menghampirinya dan memintanya untuk tidak takut. Dia bukanlah orang jahat. Yaola masih menutup wajahnya, meminta Zhan Yue untuk merahasiakan dari semua orang kalau dia menari di sini. Zhan Yue setuju.
Begitu Zhan Yue setuju, sikap elegan Yaola sebelumnya, langsung
hilang. Dia bahkan sudah tidak menutupi wajahnya lagi. Zhan Yue yang melihat
wajah Yaola, memujinya sangat cantik. Zhan Yue kemudian penasaran, siapa Yaola
sebenarnya? Dia mengira Yaola adalah… penari terbaik di tempat ini.
“Pengawal,” beritahu Yaola. Zhan Yue sampai melongo. Wanita
cantik seperti Yaola adalah pengawal?
Saat itu, Xiaoman muncul sambil memanggil Yaola dengan panggilan
: ‘kakak senior.’ Mereka saling menyapa dengan ramah.
Melihat Zhan Yue ada di sana, Xiaoman langsung memberitahu kalau
Zhan Yue berasal dari aliran sesat! Tadi, mereka sudah bertemu di gerbang dan
Zhan Yue mengancam akan membunuh mereka semua!
Mendengar laporan dari junior-nya, Yaola langsung marah dan
menyerang Zhan Yue. Zhan Yue langsung kabur dari sana.