Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 01
Images by : iQiyi
Di tengah kota, di sebuah arena
pertandingan,
Banyak orang sudah berkumpul
dengan membawa lightstick dan banner untuk mendukung team mereka masing-masing.
Tampak sebuah CG sebuah naga muncul dan mengaum di tengah arena, dan kemudian
naga itu meledak dan menyebarkan konfenti kepada para penonton.
Dua orang MC muncul untuk membuka
pertandingan malam ini, Liga Profesional Rongyao (Rongyao adalah game PK = Player
Killer, mirip seperti Mobile Legend).
Selamat datang di dunia Rongyao (Glory)!!!
Dalam pertandingan ini, kerja keras adalah hal yang paling tidak
pantas untuk dibanggakan Ini adalah landasan yang setiap orang mampu
melakukannya. Yang paling dasar. Hal yang paling kecil. Hanya dengan memahami
hal ini, baru akan bisa menuju tempat yang tinggi.
Di dalam pertandingan Rongyao,
ada team yang paling terkenal.
1.
2.
Team
Lanyu = Dengan pedang dan kutukan. Taktik dual-core. Pasti akan menang dalam
kejuaraan musim panas ini.
3.
Team
Huicao = Dengan taktik gabungan antar baru dan lama, dengan Kapten sebagai
pusat-nya dan dengan kekompakan sebagai senjata. Team ini bertahan dengan cara
mereka sendiri.
4.
Kelompok
Ba Tu = Team yang kuat dengan sepuluh tahun pengalaman.
Sorakan. Pujian. Semua itu tidak penting. Yang ku pedulikan
hanyalah, detik ini bersama kalian. Di arena ini. Bertarung dan berjuang. Untuk
hari yang tidak tergantikan hari ini. Hanya ada satu tujuan. Memenangkan juara
dan membawanya pulang.
Malam ini adalah ronde ke-7 dari
pertandingan Rongyao season ke-8. Hari ini, Team Wei Cao akan menantang team
tuan rumah Jiashi. Sebagaimana yang di ketahui bahwa team Jiashi telah
memenangkan kejuaraan selama 3 kali berturut-turut.
Kombinasi terbaik team Jiashi
adalah kolaborasi antara pemain Ye Qiu dan Su Mucheng. Wajah Ye Qiu tidak
kelihatan karena dia memakai masker hitam dan topi hitam.
Tidak membuang waktu, pertandingan
di mulai saja. Akan ada 6 pemain, dimana 1 pemain sebagai cadangan. Jika salah
seorang pemain mati, maka akan di gantikan oleh pemain cadangan tersebut. Pertandingan
akan berlangsung selama 15 menit. Pemain yang bisa mengeliminasi lawan akan
menjadi pemenangnya. Jika jumlah pemain pada akhir permainan sama, maka team
yang memiliki jumlah HP (darah) paling banyak yang akan menjadi pemenangnya.
Pertandingan mulai!
Kedua team bermain dengan
sangat baik. Tapi, kerjasama Ye Qiu dengan Mu Cheng sangat hebat. Ye Qiu adalah
kapten yang sangat pintar dalam menysun taktik. Dia bisa memperkirakan apa yang
akan di lakukan lawan dan memberi pengarahan pada para anggotanya. Semua mengikuti
perintahnya dengan baik, terutama Mu Cheng, yang adalah seorang penembak! Tidak
hanya mampu membuat taktik yang hebat, Ye Qiu juga mempunyai teknik bermain
yang keren, gesit dan cepat. Gerakannya, sempurna tanpa celah! (ini semua hanya pendapatku aja. Kalau terjemahkan dari yang
di ucapkan oleh komentator, panjang dan nanti pusing. Hahaha)
Pertandingan berlangsung dengan
sangat sengit. Belum ada satupun dari pihak masing-masing yang kehilangan
anggota. Di tengah pertandingan, team Wei Cao tiba-tiba saja berbalik arah dan
seolah kabur. Refleks, team Jiashi yang sudah hampir menang, tentu mengejarnya.
Saat itu, komentator
berkomentar bahwa ini adalah peluang bagi Jiashi. Jika ada dari team Jiashi
yang sekarang mengeliminasi salah seorang anggota team Wei Cao, tentu dia akan
menjadi bintang malam ini karena membawa kemenangan!
Ye Qiu merasakan ada yang aneh.
Dia segera memberi perintah pada para anggota untuk menyebar dan terbang. Tapi,
salah seorang anggota Jiashi, the Darkness malah tidak mendengarkan perintah Ye
Qiu dan langsung berlari kencang menuju
team Wei Cao. Yei Qiu sudah berteriak menyuruhnya untuk kembali ke formasi,
tapi the Darkness benar-benar tidak mau mendengarkan.
Dan ternyata semua memang taktik
dari team Wei Cao untuk memancing team Jiashi ke tempat dimana salah seorang
anggota mereka sudah menunggu. Dan hanya dengan sekali sabetan, the Darkness
tewas! Sangat di sayangkan! Jika team Jiashi sampai kalah, maka Darkness lah yang
paling bertanggung jawab menyebabkan kekalahan.
Ahhh… padahal team Jiashi sudah
hampir memenangkan pertandingan. Tapi, dengan hilangnya satu anggota, mereka
menjadi tersudut. Mereka harus berhasil membunuh satu anggota team Wei Cao agar
posisi mereka kembali sama. Tapi, akankah bisa?? Mengingat sekarang posisi
mereka adalah 4 vs 5. Kenapa? Karena butuh waktu bagi anggota pengganti posisi
The Darkness untuk sampai ke posisi mereka
bertanding sekarang.
Ye Qiu berusaha mengontrol emosinya
dan tetap tenang. Dia memberikan perintah dan mengubah formasi para anggotanya.
Semua mendengarkannya dengan baik. Team Wei Cao juga mulai beraksi karena
mereka ada di posisi yang menguntungkan sekarang ini.
Woaaah, salah satu anggota team
Wei Cao, sang penembak, yang bersembuyi di sudut, berhasil melihat Ye Qiu,
dengan satu tarikan pelatuk, dia akan mampu mengeliminasi Ye Qiu. Blassst! Sebuah
peluru mengenainya sebelum dia sempat menarik pelatuknya. Itu adalah Mu Chen
yang menembaknya!
Sekarang posisi menjadi sama. Dan
Ye Qiu mulai menyerang dengan kekuatannya untuk mengeliminasi dan melukai team
Wei Cao. Sangat seru dan menegangkan! Gerakan tangan Ye Qiu dalam menggerakan
mouse, sangat lihai. Cepat dan akurat..
Dan dengan kerja samanya
bersama Mu Cheng, dia berhasil membunuh kapten team Wei Cao. Jiashi memenangkan
pertandingan!!! Dan itu semua berkat Ye Qiu!
Semua bersorak. Yeeeeessss! Semua.
Baik penonton di arena, ataupun penonton online di rumah dan dimana saja!
Mu Cheng memuji Ye Qiu yang
masih sangat hebat. Ye Qiu menatapnya, dengan mata tersenyum.
Berita kemenangan Jiashi dengan
cepat di siarkan. Terutama, berita mengenai Ye Qiu. Tidak ada yang tahu wajah
asli Ye Qiu. Yang di ketahui hanyalah Ye Qiu mengenakan masker hitam, topi hitam
dan mempunyai tatapan mata yang tajam. Dia tidak pernah tampil di depan umum. Tidak
juga tampil dalam pertunjukkan apapun di depan umum. Tidak ada yang bisa
mengalahkan the Great God Ye Qiu. Mungkin pahlawan mereka ini hanya akan
menunjukkan wajahnya pada orang yang paling berharga baginya.
--
Setelah masuk ke dalam mobil,
Ye Qiu baru melepaskan masker-nya. Terlihatlah wajah tampan-nya.
Rongyao
bukanlah pertandingan individu, tapi pertandingan team. Yang penting bukanlah
mengalahkan musuh atau membunuh lebih banyak, tapi kerja sama team. Di saat krisis,
tunjukan semua kekuatan dengan tenang. Aliansi tidak mempunyai team yang lemah.
Tidak ada satupun yang bisa mengambil kesempatan.
Itu adalah nasehat Ye Qiu pada
semua pemain Jiashi sebelum pertandingan, tapi masih ada saja orang yang bertindak
gegabah dan impulsif.
--
Esok hari,
Ye Qiu mengumpulkan semua
anggota Jiashi dan memutar rekaman pertandingan mereka kemarin. Dia menunjukkan
dan menjelaskan dimana letak kesalahan permainan mereka kemarin, yaitu saat the
Darkness yang tiba-tiba saja menyerang team Wei Cao sendiri dan mengacaukan
aliran permainan mereka.
Dia juga menjelaskan mengenai
taktik team Wei Cao yang hampir membuat mereka tertipu. Dia meminta mereka agar
lebih memahami jebakan team lawan.
Dan peringatan paling keras, di
berikannya pada Chen Yehui (the Darkness) yang sudah mengabaikan perintahnya
dan bertindah impulsif. Sebelum tewas kemarin malam, Ye Hu sempat mengeluarkan jurus
gelombang guntur Lei Guan dalam 2 detik, yang artinya, Ye Hui sudah bersiap
membunuh lawan. Tapi, semua itu sia-sia saja karena dia masuk dalam jebakan dan
akhirnya membunuh diri sendiri.
Ye Qiu menyuruh Yehui memberitahu
alasan kenapa melakukan itu karena ini bukan pertama kalinya Yehui melanggar arahannya
dan membuat kacau formasi. Yehui beralasan kalau dia hanya ingin membunuh team
Wei Cao demi team mereka.
Ye Qiu tersenyum tipis dan
menatap tajam padanya, “Itu bukan untuk team, tapi untuk dirimu sendiri.”
Flashback
Komentator
berkata bahwa jika ada anggota Jiashi yang berhasil membunuh team Wei Cao yang
sudah tersudut, maka dia akan menjadi bintang malam ini karena berhasil membawa
kemenangan. Mendengar itu, Yehui tersenyum senang. Dia ingin menjadi terkenal.
End
Yehui tidak bisa membantah.
“Melepaskan teknik yang tepat
pada waktu yang tepat. Mengubah keuntungan menjadi kemenangan. Ini adalah
kualitas paling dasar dari pemain profesional. Jika setiap pemain menjadikan
pertandingan kelompok sebagai ajang penunjukkan kemampuan diri, maka kelompok
ini, tidak akan bertahan lama,” tegas Ye Qiu.
Dan pengumuman terakhirnya, dia
mengeluarkan Yehui dari team. Baginya, Yehui tidak cocok berada di dalam
team-nya.
--
Ye Qiu menatap piala pertandingan
Rongyao yang berhasil di pertahankannya selama 3 tahun berturut-turut dan juga
gelar MVP yang berhasil di pertahankannya.
Tao Xuan, manager team Jiashi,
menghampirinya dan mengajaknya berbincang. Ye Qiu memberitahu kalau di pertandingan
selanjutnya, dia ingin menggunakan taktik baru. Itu karena taktik yang lama,
sudah terlalu lama digunakan, selama 3 tahun, dan tentu team lawan pasti sudah
menganalisa dan menemukan kelemahan taktik tersebut. Tao Xuan bukan mendukung
malah menyuruh Ye Qiu untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri, karna dalam
pertandingan pasti ada yang menang dan kalah.
“Aku tidak suka kalah,” ujar Ye
Qiu.
“Jika kalah hari ini, kau masih
bisa menang besok. Kemenangan atau kekalahan, pada faktanya hanya masalah probabilitas
sederhana. Tapi, bisnis ini berbeda,” ujar Tao Xuan. “Jika kau membuat kesalahan,
kau akan dikeluarkan.”
Ucapan Tao Xuan terdengar seperti
sebuah ancaman.
--
Tao Xuan membawa Ye Qiu ke
ruangannya. Dia kembali membahas mengenai Ye Qiu yang tadi bilang ingin
mengubah taktik. Dan secara langsung, dia malah mengatakan masalahnya bukan di
taktik, tapi di orangnya.
Dan tiba-tiba saja, dia
menanyakan pendapat Ye Qiu mengenai pemain baru musim ini, Sun Xiang. Ye Qiu
memberikan pendapatnya secara jujur kalau permainan Sun Xiang cuku bagus dan
dia juga memeprhatikannya. Nilai Sun Xian juga cukup tinggi di para pemain KDA.
“Bukan. Maksudku, di bandingkan
denganmu akhir-akhir ini, bagaimana dia?”
“Aku tidak tahu sampai kamu
bertanding,” jawab Ye Qiu, tetap tenang.
Tao Xuan tersenyum licik, tampaknya
dia sudah merencanakan sesuatu. Dia memberitahu kalau dia sudah menemui Sun
Xiang beberapa kali.
Dan masuklah Sun Xiang. Tao Xuan
langsung memperkenalkan kalau nama asli Sun Xiang adalah Yueyun. Sun Xiang
dengan sinis menyebut dirinya beruntung karena bisa melihat wajah Ye Qiu.
Dan setelah itu, Tao Xuan mulai
masuk membicarakan bisnis. Dia memberitahu kalau dulunya, Jiashi adalah penghasil
dana terbesar untuk perusahaan. Tapi, sekarang, Jiashi hanya menghasilkan
setengah dan tertinggal di belakang dari team lain, terkait penghasilan. Dan tentu
saja, Jiashi harus mengalami perubahan. Mereka
membutuhkan pemain seperti Sun Xian yang pandai bermain dan juga masih muda
untuk iklan. Sun Xiang dengan sombong berkata bahwa dengan kehadirannya,
perusahaan akan semakin baik.
Dan secara resmi, Tao Xuan
memberitahu kalau Sun Xiang sekarang ini adalah team kapten baru Jiashi. Mulai dari
sekarang, Sun Xiang akan menggantikan posisi Ye Qiu sebagai kapten. Dan juga,
akun Yi Ye Zhi Qiu (Leaf of Auntumn) milik Ye Qiu, harus di serahkan pada Sun
Xiang. (Dalam permainan game, semakin
sering kita bermain dan menang, level kita tentu semakin tinggi dan perlengkapan
senjata serta kemampuan karakter kita semakin unggul. Dan manager ingin Ye Qiu
menyerahkan akun dan karakter pemain-nya yang sudah level tinggi pada Sun
Xiang).
Tao Xuan malah sok menawarkan kalau
Ye Qiu masih tetap mau tinggal di Jiashi sebagai lawan latihan Sun Xiang, dia
akan mencoba mencari cara untuk Ye Qiun mendapatkan kompensasi. Ye Qiu menolak.
Dia menyuruh Tao Xuan untuk membatalkan kontrak mereka saja. Tao Xuan
mengingatkan kalau Ye Qiu membatalkan kontrak, maka Ye Qiu tidak akan
mendapatkan sepeser uangpun.
“Aku memilih untuk pensiun,” ujar
Ye Qiu dan menyerahkan kartu akun-nya pada Sun Xiang.
“Apa kau benar-benar menyukai
e-sports? Jika kau menyukainya, terima ini sebagai glory dan bukannya untuk pamer,” tegas Ye Qiu dan keluar dari
ruangan.
Sun Xiang tampak tidak enak
hati. Dia bertanya apakah Tao Xuan benar-benar ingin Ye Qiu pensiun seperti
ini? Tao Xuan terdiam, karna dia juga tidak menyangka akan keputusan Ye Qiu.
Flashback
Tao
Xuan menemui atasan. Dia memberitahu bahwa mereka akan mendapatkan investor
karna mereka telah mendapatkan trophy lagi dan juga iklan selanjutnya sudah di
terima. Boss menanyakan akankah Ye Qiu datang? Tao Xuan terdiam.
Boss
mengeluh mengenai Ye Qiu yang tidak membuat uang untuk mereka dan juga tidak
menurut. Orang seperti ini walaupun adalah MVP, baginya hanyalah orang yang
tidak berguna.
End
Dan karna itu, Tao Xuan membuat
keputusan itu.
Sun Xiang mengingatkan Tao Xuan
kalau pemain yang pensiun tidak akan bisa mengikuti pertandingan liga selama 1
tahun. Sebagai seorang pemain profesional, tidak bermain selama satu bulan
saja, sudah sangat fatal. Tao Xuan tidak peduli dan hanya menyuruh Sun Xiang
melakukan yang terbak karena akun Ye Qiu sudah di serahkan padanya.
--
Di luar, Yehui sudah menunggu Ye
Qiu. Dia sudah mendengar kabar mengenai Ye Qiu yang di keluarkan dari Jiashi,
dan tentu saja dia ingin mengejeknya. Dia menyebut Ye QIu yang sekarang sudah
menurun. Ye Qiu dengan tenang menjawab kalau hanya orang yang berada di posisi
tinggi yang bisa menurun. Tapi, Yehui selalu berada di posisi bawah dan itu
namanya putus asa.
Yehui masih belum puas menghina
Ye Qiu. Dia mengingatkan kata-kata Ye Qiu padanya tadi kalau Jiashi tidak pernah
membutuhkan orang sepertinya, tapi sekarang, Jiashi tidak menginginkan Ye Qiu,
bukan dirinya. Dia juga mengingatkan saat pertama kali dia masuk ke Jiashi, Ye
Qiu memandang rendah padanya. Emangnya sehebat apa Ye Qiu dulu? Tidak mau membintangi
iklan, tidak mau endorse dan membiarkan semua orang menunggu. Dan sekarang?
Orang yang tidak bisa bertahan adalah orang yang tidak mengikuti aturan.
“Sudah selesai bicara?” tanya
Ye Qiu.
Yehui menyingkir dan membiarkan
Ye Qiu pergi. Tapi, dia masih belum puas. Dia malah menaburkan garam ke luka. Karena
Ye Qiu sudah bukan lagi bagian dari Jiashi, maka Ye Qiu harus melepaskan
pakaian grup Jiashi yang di kenakan-nya sekarang.
Ye Qiu berusaha keras untuk
bersabar. Dia membuka jaket bajunya dan melemparkannya pada Yehui. Lencana team
Jiashi yang ada di saku jaket terjatuh ke lantai, dan Ye Qiu meletakkan lencana
itu di depan trophy.
Sebelum pergi, Ye Qiu memandang
Jiashi terakhir kalinya. Tempat dimana dia berjuang. Dan tempat dimana dia juga
di campakkan begitu saja.
Ye Qiu keluar dari gedung Jiashi,
dan saat itu, salju sedang turun.
--
Ye Qiu mampir ke minimarket
yang ada di dekat gedung Jiashi dan berjumpa dengan Mu Cheng. Mu Cheng masih
belum tahu apa yang terjadi. Dia menyapa Ye Qiu dengan bahagia dan mereka
berbelanja bersama. Ye Qiu masih belum memberitahu apapun padanya.
Usai berbelanja, mereka kembali
ke gedung Jiashi. Tapi, Ye Qiu tidak ikut masuk dan hanya berdiri di depan
pintu masuk. Mu Cheng jelas bingung dan bertanya ada apa?
“Aku tidak akan masuk.”
“Kenapa? Apa yang terjadi?”
“Aku memutuskan kontrak. Aku memutuskan
untuk pensiun.”
“Aku ikut denganmu,” ujar Mu
Cheng langsung dan hendak keluar dari pintu. Pintu-nya, pintu putar,
Tapi, sebelum dia sempat
keluar, Ye Qiu menekan tombol yang ada di luar pintu dan membuat pintu putar
menjadi mati. Ye Qiu mendekat, dan hanya di batasi oleh kaca.
“Tinggalah dan berjuang. Untuk Jiashi.
Untuk kita. Sepuluh tahun (ini lamanya Ye Qiu berjuang hingga bisa sampai di posisi
nya sekarang),” ujar Ye Qiu dan kemudian pergi meninggalkan Mu Cheng.
Mu Cheng hanya bisa terdiam
melihat punggungnya yang semakin menjauh.
--
Mu Cheng berdiri di depan
trophy-trophy yang sudah mereka raih bersama selama ini. Tao Xuan melihatnya
dan berusaha berbicara baik agar Mu Cheng masih tetap mau tinggal di Jiashi.
“Aku tidak akan pergi. Kau
masih memilikikun boss,” ujar Mu Cheng.
“Sebenarnya, setelah Ye Qiu
pergi, hatiku sakit juga. Bagaimanapun, kita semua…”
“Bagaimanapun kita semua melalui
semua ini bersama,” potong Mu Cheng. “Hari-hari yang sulit. Tapi, entah apapun
cara yang kau lakukan untuk mengusir Ye Qiu, dia mempuyai tekad kuat daripada yang kau pikirkan. Rongyao
baginya adalah sebuah kepercayaan. Kepercayaan yang di hancurkan, akan di
bangun ulang olehnya. Dan itu akan menjadi jauh lebih indah daripada
sebelumnya. Lebih gigih. Sekalipun harus memutari jalan yang berliku, sekalipun
akan sedikit kesepian, dia akan selalu kembali ke tempat asalnya. Dia akan
kembali ke aliansi. Dan mengambil kembali kemuliannya.”
Di depan Jiashi, Ye Qiu berdiri
menatap gedung itu.
“Setahun!
Aku akan beristirahat selama setahun. Dan aku akan kembali!”
--
Ye Qiu berjalan di tengah salju.
Dan sebuah warnet yang masih buka, menarik perhatiannya. Ye Qiu memutuskan untuk
masuk dan bermain.
Di dalam, ada banyak anak muda
yang bermain game rongyao. Ye Qiu juga sudah membeli kartu akun baru. Dia akan
memulai semua dari awal kembali. Karena sudah terbiasa, Ye Qiu sudah tahu
kemana arah tujuannya. Memulai dari awal, dia bisa melihat kembali bagaimana
akun-akun baru berusaha mendapatkan senjata dan menaikkan peringkat.
Ye Qiu masuk ke dalam rumah
kosong dan langsung menuju ke sebuah peti. Begitu di buka, di dalamnya, ada
sebuah tombak. Melihat tombak itu, membuat Ye Qiu teringat kenangannya pertama kali
bermain.
Flashback
Ye
Qiu bermain bersama temannya. Mereka menemukan senjata tombak dan menyebutnya
sebagai Payung QianJi.
End
Ye Qiu mengambil senjata
tersebut dan menyimpan dalam ruang penyimpanan karakternya.
“Lama tidak berjumpa. Payung QianJi.
Tingkat lima. Berat 2,3 kg. Kecepatan serangan, lima.”
Flashback
Ye
Qiu bermain bersama temannya. Dia ingat saat hendak bermain, dia bingung harus
memilih profesi apa. Saat itu, temannya berkata kalau dalam Rongyao, mereka harus terikat oleh profesi. Jika Ye Qiu
mau profesi, maka jadilah The King’s Avatar.
End
“Aku punya teman. Dia sangat
hebat dalam permain Rongyan. Tapi, kemudian, dia pergi. Dia pernah
memberitahuku satu hal. Ini hanyalah awal yang baru,” ujar Ye Qiu dalam hati.
Dia melihat karakter game
barunya. HP 100/100. MP 100/100. CP 100/100. Exp 0/100. Dan juga di bandingkan
dengan yang lama sangat jauh. HP 12348/12340. MP 7098/7098. CP 100/100. Exp
4900000/4900000.
Persediaan senjata dan levelnya
juga sangat jauh berbeda.
Tapi, semua itu tidak masalah. Ini
hanyalah awal yang baru.
Sementara itu, pemilik warnet, Chen
Guo sedang asyik bermain game, tapi dia sangat kesulitan untuk mengalahkan
musuhnya. Saat Ye Qiu datang untuk membayar tagihan, dia menyuruhnya menunggu
karena sedang sibuk. Ye Qiu diam-diam melihat dan memberikan arahan, tapi Chen
Guo menyuruhnya untuk tidak mengganggunya.
“Ini kan hanya game PK. Kenapa begitu
serius,” ujar Ye Qiu.
“Tentu saja harus. Rongyao
lebih daripada game PK.”
Dan akhirnya, dia kalah. Untuk kesekian
kalinya. Dia mau mengurus pembayaran Ye Qiu, tapi salah seorang memanggilnya
karena ada masalah dengan komputer yang di gunakannya. Jadinya, Chen Guo
menyuruhnya menunggu sebentar.
Saat sedang menunggu, Ye Qiu
melihat ada plamfet lowongan pekerjaan. Tapi, kemudian, dia teralih karena game
yang Chen Guo mainkan, mulai otomatis. Dan Ye Qiu secara naluri, malah
memainkannya.
Pelanggan Chen Guo melihat itu
dan memberitahu Chen Guo, takutnya, Ye Qiu mencuri peralatan milik karakter
Chen Guo. Chen Guo langsung bergegas kembali dan sudah hendak marah. Tapi, dia
malah melihat karakter-nya menang.
Dia sudah mencoba berulang kali
dan selalu saja kalah. Tapi Ye Qiu baru bermain selama 40 detik sudah menang. Dia
sangat senang.
Ye Qiu kemudian melihat semua
pemain di warnet tampak akrab.
“Boss, tadi kau bilang kalau Rongyao
lebih daripada sekedar PK. Apa itu Rongyao?”
“Rongyao… kami semua saling
mengenal melalui Rongyao. Rongyao adalah dunia bagi kami semua.”
Mendengar jawaban Chen Guo, Ye
Qiu langsung berkata kalau dia hendak melamar pekerjaan. Dia menunjukkan plamfet
yang mencari pekerja untuk warnet.
Tags:
The King’s Avatar
The king's avatar
ReplyDelete