Original
Network : Naver TV Cast vLive
Da Eun membereskan semua barang- barangnya ke dalam koper. Dan ketika
dia melihat kartu misi nya yang terakhir bersama dengan Jung Woo, dia jadi
merasa sedih. “Segalanya terjadi hanya
dalam waktu seminggu. Cinta pertamaku berakhir hanya dalam 7 hari.”
Da Eun kembali menjalanin aktivitas nya dulu, sebelum dia menjadi Kim
Byul. Dia mandi di pemandian air panas. Dan bekerja di café.
Ari menunjukan artikel mengenai Jung Woo dan Kim Byul kepada Ji Han, dia
bertanya- tanya bagaimana Da Eun akan bereaksi saat membaca artikel itu
nantinya. Dan Ji Han menjawab bahwa dia yakin kalau Da Eun akan bisa menghadapi
nya, lalu dia meminta supaya Ari tidak menunjukan artikel itu kepada Da Eun.
Dan Ari mengerti.
“Aku bertaruh bahwa dia pasti merasa benar- benar aneh,” kata Ari.
“Aku bertaruh itu benar, sejak seminggu yang aneh ini,” kata Ji Han.
Lalu dia teringat pada kenangan nya bersama dengan Byul selama seminggu itu.
“Kak, tidak kah kamu merindukan Byul? Aku merindukan dia. Aku berharap
dia akan ke sini,” tanya Ari, berharap.
“Mungkin dia akan datang,” jawab Ji Han, singkat sambil tersenyum penuh harap juga.
Ketika membersihak lemari buku, dan menemukan sebuah buku komik. Da Eun
jadi teringat pada Jung Woo. Dan kemudian tiba- tiba saja, Jung Woo muncul di
sebelah nya. Dengan terkejut, dia bertanya, apa yang Jung Woo lakukan disini.
“Byul memberitahuku segalanya. Dia bilang maaf, dan meminta ku untuk
datang ke sini,” jelas Jung Woo. “Kamu tidak perlu berbohong kepada ku lagi.
Aku sudah tahu siapa kamu yang sebenar nya,” kata Jung Woo sambil memegang
tangan Da Eun. Lalu dia memanggil nama Da Eun.
Dan mendengar itu, Da Eun tersenyum bahagia.
Da Eun serta Jung Woo makan bersama. Da Eun menceritakan kalau dia
sangat benci terong sebenarnya, dan ketika Jung Woo memesan kan itu untuk nya,
dia hampir saja memuntahkan itu. Dan Jung Woo tertawa.
Da Eun menceritakan segala nya tentang dirinya. Dan Jung Woo tertawa
ketika mendengar itu. Lalu dia bertanya, maukah Da Eun berkencan dengan nya.
Dan Da Eun pun langsung menjawab iya sambil memegang tangan Jung Woo.
“Apakah kamu tidak marah? Aku terus berbohong padamu?” tanya Da Eun.
“Mengapa aku harus marah? Aku sudah tahu sekarang.”
“Syukurlah.”
Jung Woo kemudian secara perlahan mendekatkan wajah nya untuk mencium Da
Eun. Tapi sebelum bibir mereka sempat bersentuhan, Ari memanggil Da Eun supaya
bangun.
“Unni, bangunlah,” panggil Ari secara terus- menerus. Dan Da Eun pun
terbangun.
“Itu cuma mimpi?” gumam Da Eun, kecewa. Kemudian dia kembali tidur lagi.
Dan dengan bingung, Ari bertanya, apa yang sebenarnya Da Eun mimpikan. Tapi Da
Eun tidak mau bercerita, dan menyuruh Ari untuk pergi saja.
Byul berlatih menari bersama dengan anggota grup nya. Lalu setelah dia
merasa cukup, dia pun mengakhiri latihan hari ini. Mendengar itu, semuanya
merasa senang, karena ini tidak biasa nya.
“Sejak kita masih memiliki waktu, kalian ingin makan tteokbokki?” tanya
Byul kepada mereka semua. Dan dengan senang, mereka pun mengiyakan. Kecuali
Luni.
“Ada apa dengan mu, Byul? Kamu kelihatan seperti orang yang benar- benar
berbeda. Selama ini kamu hanya praktek, praktek, dan praktek. Kamu selalu
menganggu ku juga,” sindir Luni dengan halus.
“Aku menganggu mu?” balas Byul dengan berani. “Kamu pikir bahwa aku
mengambil waktu untuk membantu mu, itu adalah aku menganggumu?”
“Ada apa denganmu hari ini?”
“Mari hanya bekerja keras bersama. Aku harap kamu tidak akan mengatakan
hal seperti itu,” balas Byul. Lalu dia pun pergi duluan, diikuti oleh dua
anggota grup nya. Dan dengan kesal, Luni mendengus.
Byul memandangin foto dirinya yang dipotret oleh Ji Han sambil tersenyum.
Lalu saat Haneul datang dan duduk disampingnya, dia langsung menyembunyikan
foto itu.
“Mata itu. Kamu menyukai seseorang?” tebak Haneul dengan intuisi nya
yang tajam. Dan Byul menjawab tidak. Tapi dia tidak percaya. Dia yakin Byul
sedang jatuh cinta dengan seseorang.
Byul datang ke café menemui Ji Han. Dan melihat kedatangan nya, Ji Han
merasa terkejut. Dengan segera dia menyembunyikan foto Byul yang sedang di
pandang nya ke dalam buku.
“Aku Byul. Bukan Da Eun,” jelas Byul.
“Aku tahu,” balas Ji Han sambil tersenyum.
Byul kemudian menanyakan, apa yang sedang Ji Han lihat. Dan Ji Han
menjelaskan kalau itu hanyalah buku accounting saja, karena bagaimanapun dia
seorang boss, jadi dia harus bekerja juga.
“Tapi aku rasa tadi itu sebuah foto,” kata Byul, penasaran. Dan sambil
tersenyum, Ji Han pun menunjukan foto yang sedang dilihatnya. Lalu saat melihat
foto dirinya sendiri, Byul merasa malu. “Apa kamu menunggu ku?”
“Ya.”
Ketika Da Eun bertemu dengan anak kecil kenalan nya didepan supermarket,
dia tidak merasa terlalu bersemangat lagi.
“Ambil ini. Semua gadis di kelasku memiliki ini. Itu cincin harapan,
mereka bilang itu akan menwujudkan mimpi mu menjadi kenyataan,” jelas anak
kecil tersebut. Dia memberikan sebuah cincin mainan yang di dapat nya dari
mesin game.
“Kemudian aku akan menyimpan nya,” balas Da Eun sambil memakai cincin
tersebut di jari telunjuk nya.
“Apa yang kamu harapkan?”
“Harapan? Aku ada,” jawab Da Eun sambil menghela nafas.
Da Eun duduk didekat taman, dan memperhatikan sepasang pasangan remaja
yang sedang berpacaran. Lalu tiba- tiba seseorang datang dan duduk di sebelah
nya.
“Aku tebak, mereka pasti berpacaran,” kata Jung Woo. Dan mendengar itu,
Da Eun pun menatap nya. “Aku telah banyak ke sini sebelum nya. Aku berpikir
bahwa kamu pasti akan ke sini, setidak nya satu kali saja,” jelas Jung Woo. Dan
Da Eun diam, dia seperti masih tidak percaya kalau orang yang berada
disebelahnya adalah benar Jung Woo.
“Kamu datang ke sini. Kita tidak pernah berbohong pada satu sama lain
disini. Jadi tunjukan padaku, siapa kamu yang sebenar nya,” pinta Jung Woo
sambil tersenyum manis menatap Da Eun.
Dan melihat senyum itu, Da Eun pun balas tersenyum pada nya.
“Ini ceritaku.
Sedikit kejutan didalam hidup ku yang biasa saja. Sebuah kisah cinta yang
terasa seperti mimpi.”
Tags:
One Fine Week