Network : tvN Netflix
Didalam
mobil. Se Ri menjelaskan kepada Jung Hyuk bahwa dia mengikuti Jung Hyuk hanya
karena dia merasa khawatir kalau Jung Hyuk akan mati membeku dengan kondisi
sekarang. Karena alasan itulah, makanya dia menjemput Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk
mengiyakan.
“Aku akan
langsung pergi setelah menurunkan mu di rumah. Tidak ada yang berubah. Ucapanku
tadi serius. Kita akan berpisah mulai sekarang,” jelas Se Ri, menekan kan
dengan tegas.
Kemudian Se
Ri memakai sabuk pengaman, dan menyalakan mobil. Tapi sialnya bensin mobilnya
habis, jadi mobil nya pun jadi tidak bisa bergerak sama sekali.
“Kurasa
mobil yang dibawa Se Ri akan kehabisan bahan bakar,” kata Cheon, menjelaskan
masalah yang di maksud nya. ”Ini gawat. Astaga. Mereka bisa mati membeku di
badai salju ini.”
Mengetahui
itu, Seung Jung merasa tambah stress sekaligus jadi merasa cemas juga.
Jung Hyuk
merasa kalau badai salju nya seperti tidak akan berhenti malam ini. Dan Se Ri
pun bingung harus bagaimana mereka. Jung Hyuk berpikir dan mengingat bahwa ada
sebuah sekolah tidak jauh dari tempat ini, jadi mereka bisa ke sana dan
menyalakan pemanas di sana.
Kemudian
Jung Hyuk mengambil senter yang berada di laci mobil. Lalu dia pun keluar dari
mobil. Dan Se Ri mengikuti nya.
Dengan
perhatian, Jung Hyuk memeluk Se Ri untuk melindungi nya dari hujan salju yang
cukup lebat dan untuk membuat nya tetap hangat. Mereka berjalan menuju sebuah
sekolah di dekat sana.
Cheol Gang
menunggu seseorang di tengah jalan.
Flash back
“Sulit
membuat janji temu. Hanya yang punya koneksi yang bisa bertemu Direktur Militer
Komisi Pusat,” kata Choi, memberitahu Cheol Gang.
Jika
Direktur Biro Politik Umum terbenam, maka Direktur Militer Komisi Pusat akan
terbit. Maka dari itu, jika Cheol Gang tidak mau terbakar oleh kedua matahari
tersebut, maka Cheol Gang jangan sampai membuat kesalahan. Dan Cheol Gang
mengerti.
“Menurutmu,
kenapa Direktur Militer mau bertemu denganmu? Matahari terbenam harus cepat
turun, tapi dia malah menolak turun. Jadi, matahari terbit penuh rasa dengki.
Direktur Militer butuh alasan untuk mengenyahkan Direktur Biro Politik Umum.
Jika kamu memberinya informasi tepat, situasi bisa berubah,” jelas Choi dengan
sangat yakin. Kemudian dia mengingatkan Cheol Gang supaya jangan melupakan
bantuan nya ini, jika Cheol Gang berhasil.
Dan Cheol
Gang tersenyum.
Flash back
end
Sebuah mobil
tiba. Dan Cheol Gang membungkuk hormat kepada orang di dalam mobil. Kemudian
sebelum dia di perbolehkan untuk masuk ke dalam mobil, dua orang petugas
menghampiri nya dan memeriksa seluruh tubuh nya. Barulah seetelah itu dia di
perbolehkan untuk masuk ke dalam mobil.
Cheol Gang
memberitahukan informasi yang dimiliki nya kepada Direktur Militer Komisi
Pusat. Dia ingin kasus Jung Hyuk dan Se Ri di dakwa sebagai investigasi resmi
oleh Badan Keamanan supaya mereka bisa memeriksa identitas asli Se Ri yang
mengaku sebagai anggota Divisi 11. Dia membujuk Direktur Militer Komisi Pusat,
bila rencana ini berhasil maka mereka bisa mencap Se Ri sebagai mata- mata dari
Selatan dan Direktur Biro Politik Umum pasti tidak akan bisa selamat dari
masalah ini.
“Aku punya
pertanyaan. Maksud mu, si rubah tua itu tidak tahu apa yang dilakukan oleh
putra nya? Jika dia tahu, dia pasti sudah melakukan sesuatu,” tanya Direktur
Militer, memastikan.
“Kamu tidak
bisa lihat apa yang ada di dekat mu. Bahkan orang tercerdas tidak mengetahui
kebohongan putranya sendiri,” jawab Cheol Gang, menyakinkan.
Direktur
Militer mengerti. Namun dia ingin Cheol Gang mendapatkan Se Ri secara hidup-
hidup dan membawa kan padanya. Karena jika dia meminta bantuan Jendral, maka
dia harus mempertaruhkan karier nya. Dan Cheol Gang mengiyakan.
Cheol Gang
menghubungin pria penyadap dan menanyakan, apakah Jung Hyuk sudah pulang. Dam
dengan jujur, pria penyadap menjawab belum.
Dirumah
sakit. Cheol Gang menahan Dokter kepala diruang CCTV. Dan saat mendengar bahwa
Jung Hyuk belum pulang, dia pun mengerti. Dan dia meminta pria penyadap untuk
segera melaporkan padanya jika Jung Hyuk atau Se Ri pulang.
“Itu.
dibagian ini,” kata Dokter kepala sambil menunjuk ke arah monitor CCTV. “Kapten
Ri meminta izin ku untuk menonton rekaman kemarin. Dan dia menulis nomor
platnya.”
“Bajingan
itu,” umpat Cheol Gang. Saat mengenali kalau pria di CCTV itu adalah Seung
Jung.
Seung Jung menelpon Seo Dan, dan memberitahu kan tentang Se Ri serta Jung Hyuk yang pergi bersama. Mereka ingin mencarinya, tapi tidak bisa, karena cuaca yang sedang buruk. Dan Seo Dan pun mengerti.
“Kali ini,
kamu harus bergerak,” kata Seung Jung, mengingatkan.
Jung Hyuk menyalakan pemana di dalam ruang kelas. Dan Se Ri datang membawa teko berisikan salju, lalu dia menaruh itu di atas pemanas supaya meleleh.
Jung Hyuk
dan Se Ri duduk bersama di depan pemanas. Jung Hyuk memulai pembicaraan duluan,
dia menanyakan apakah Se Ri benar akan menikah dengan Seung Jung. Dan Se Ri mengiyakan
sebab itu hanyalah pernikahan diatas kertas saja.
“Walau
begitu, itu bukan lelucon,” protes Jung Hyuk.
“Dan situasi
kita sekarang ini bukan lelucon juga,” sela Se Ri dengan ketus.
Dengan raut wajah cemberut, Jung Hyuk menjelaskan bahwa seseorang tidak boleh menikah seperti itu. Dan Se Ri mengingatkan bahwa Jung Hyuk juga punya masalah, yaitu Seo Dan, tunangan yang akan segera Jung Hyuk nikahi, sekarang telah mengetahui soal dirinya. Dan melihat ekspresi Jung Hyuk yang sama sekali tidak tampak terkejut, Se Ri mempertanyakan, apakah Jung Hyuk sudah tahu. Dan Jung Hyuk mengiyakan.
“Kalau dia
melaporkan kita? Lalu apa yang terjadi? Apa kalian akan batal bertunangan?”
tanya Se Ri, merasa khawatir.
“Kau
khawatir pertunanganku batal?” tanya Jung Hyuk, senang.
“Aku
mengkhawatirkan hidupmu. Hidupmu di sini bisa hancur karena aku. Aku tidak suka
itu.”
Selama sesaat, mereka berdua sama- sama saling berdiam diri. Lalu Se Ri mulai berbicara duluan, dia menanyakan, apakah Seo Dan adalah cinta pertama Jung Hyuk dan apakah Seo Dan teman satu sekolah Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk menjelaskan bahwa dirinya dan Seo Dan tidak saling mengenal dulu saat sekolah.
“Aku tidak
paham maksudmu, tapi itu terdengar menghina,” balas Jung Hyuk. Dan Se Ri
membenarkan. Lalu kemudian mereka berdua saling tersenyum.
Myeong Sun menemani suaminya, si pria penyadap (Man Bok), yang sedang duduk sendirian di luar rumah. Dia menanyakan, kenapa Man Bok minum sendirian selarut ini. Dan Man Bok menyuruh Myeong Sun untuk kembali masuk ke dalam serta tidur. Namun Myeong Sun tidak mau.
Myeong Sun
tahu kalau Man Bok pasti sedang memikirkan tentang Mu Hyuk. Dia tahu sebab dia
sudah menjadi istri dari pengkhianat selama 10 tahun. Dia menghibur Man Bok
bahwa itu bukanlah kesalahan Man Bok, melainkan tugas negara yang harus Man Bok
jalankan.
“Sayang,” kata Man Bok dengan susah payah. “Kamu ingat kapten Ri Mu Hyuk?” tanyanya. Dan Myeong Sun mengiyakan, sebab Mu Hyuk sangat baik kepada keluarga mereka. “Aku … membiarkan dia mati.”
“Misimu
sudah jelas …”
“Dan adiknya
adalah Kapten Ri Jung Hyuk,” sela Man Bok, memberitahu. Dan Myeong Sun
terkejut. “Jika sesuatu terjadi kepada Kapten Ri Jung Hyuk juga, aku tidak bisa
tetap hidup. Aku membiarkan orang yang memanusiakan diriku mati, dan aku harus
tetap setia kepada orang yang tidak memperlakukanku begitu. Jika itu misi dari
negara kita… Jika itu tujuan hidupku, bukankah itu terlalu kejam?” katanya
dengan sedih. Dan Myeong Sun mengerti.
Myeong Sun
memegang lembut tangan Man Bok untuk memberikan kekuatan kepadanya. Dan dia
ikut menangis bersama dengan nya juga.
Jung Hyuk tidur. Dan Se Ri menambahkan kayu bakar ke dalam tempat pemanas. Kemudian dia duduk disamping Jung Hyuk dan memeriksa suhu tubuh nya yang panas karena deman. “Cih, kamu masih bisa tidur seperti ini, kamu memang prajurit,” komentar nya.
Se Ri lalu menarik
Jung Hyuk ke dalam pelukan nya. Dan menyelimuti Jung Hyuk menggunakan jas.
Kemudian dia memegang tangan Jung Hyuk dengan lembut.
Mu Hyuk
mengucapkan hati- hati kepada Jung Hyuk yang akan berangkat ke Swiss. Dan Jung
Hyuk mengiyakan, namun sebelum pergi, dia memberikan sebuah hadiah jam tangan
kepada Mu Hyuk.
“Apa? Kamu
dapat uang dari mana?” tanya Mu Hyuk, heran.
“Aku beli
dengan uang hadiah dari kompetisi itu,” jelas Jung Hyuk. Dan Mu Hyuk mengeluh,
karena seharus nya Jung Hyuk membeli barang untuk diri sendiri saja. “Pepohonan
di pos jaga begitu lebat, sinar matahari tidak bisa menembusnya. Kamu harus
tahu waktu,” kata Jung Hyuk dengan perhatian.
Mu Hyuk masih ragu untuk menerima jam semahal itu. Tapi Jung Hyuk terus membujuknya untuk mencoba. Dan Mu Hyuk pun memakai jam tersebut. “Ini terlihat bagus. Terima kasih,” katanya.
“Aku yang
berterima kasih,” balas Jung Hyuk. Dan Mu Hyuk mengangguk, lalu dia menyuruh
Jung Hyuk untuk segera pergi. Dan Jung Hyuk pun membuka pintu taksi.
Sebelum Jung Hyuk masuk ke dalam taksi, dia berbalik dan memandangi kakak nya untuk terakhir kali. Tapi saat dia berbalik, kakaknya telah menghilang darisana. Bahkan taksi di sampingnya juga menghilang. Dan dia merasa bingung.
“Kak Mu
Hyuk!” teriak Jung Hyuk memanggil kakak nya.
Se Ri
mengelap keringat di wajah Jung Hyuk dengan lembut. Dan saat akhirnya Jung Hyuk
bangun, dia langsung menanyakan, apakah Jung Hyuk baik- baik saja. Lalu diapun
memeriksa suhu tubuh Jung Hyuk lagi. “Tidak bisa begini. Kita harus pulang atau
ke rumah sakit. Matahari sudah terbit, salju sudah berhenti turun. Kita pergi,
ya?” ajak Se Ri sambil membantu Jung Hyuk untuk berdiri.
Seo Dan datang ke rumah keluarga Jung Hyuk dan menemui Ayah Jung Hyuk. “Ada yang harus aku katakan,” katanya dengan serius.
Seung Jung dan Cheon menunggu Se Ri diluar vila. Tapi yang datang malah Cheol Gang dan para pasukan nya. Dan tanpa menjelaskan apapun Cheol Gang langsung menyuruh pasukannya untuk menggeledah vila Seung Jung. Dan Cheon merasa bingung ada apa.
Seung Jung
mengerti kenapa Cheol Gang datang. Jadi dia pun langsung melangkah mundur
sampai meminta maaf. “Ini karena Se Ri? Dia tidak disini,” jelas nya. Dan tidak
peduli, Cheol Gang langsung memukul nya dengan keras.
Seung Jung mengingatkan bahwa Cheol Gang tidak bisa memperlakukannya seperti ini, karena dia adalah tamu. Namun Cheol Gang tidak peduli dan mengarahkan pistol nya ke arah Seung Jung. Dengan kesal Seung Jung mengancam bila Cheol Gang memperlakukan nya seperti ini, maka Cheol Gang tidak akan bisa mendapatkan sepeser uang pun darinya.
“Dengar, Pengecut Selatan. Aku tidak berminat soal uang. Aku hanya butuh sesuatu yang bisa didapat dengan uang. Contohnya, aku mau kekuasaan untuk bisa membunuh siapa pun dan di mana pun,” jelas Cheol Gang dengan sinis. Lalu dia bersiap untuk menembak. “Tapi aku tidak butuh kekuasaan macam itu. Orang-orang di Selatan berpikir kamu sudah mati. Walau aku membunuhmu di sini, tidak akan ada yang tahu,” jelas nya sambil menyeringai. Dan menaruh mocong pistol nya ke kepala Seung Jung. “Dimana Yoon Se Ri?” tanyanya.
Tags:
Crash Landing On You