Network : tvN Netflix
Tokoh, Kejadian, Organisasi, dan Latar
Belakang adalah Fiksi
“Jika
tertangkap basah, kamu bisa kehilangan semuanya. Maksudku adalah dia bisa
membuatmu terbunuh. Dan kamu masih menyukainya?”
“Sejujurnya,
aku tidak mau mati. Siapa yang mau mati?” jawab Jung Hyuk. Dan Seo Dan merasa
lega. Namun Jung Hyuk melanjutkan perkataannya lagi, “Tapi … aku tidak punya
pilihan.”
Seo Dan
tidak mengerti maksud Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk pun menjelaskan bahwa dia pernah
gagal melindungi orang yang di kasihi nya serta kehilangan orang itu. Dan orang
yang dimaksud nya adalah kakaknya, Mu Hyuk.
Hari saat
Jung Hyuk datang ke pemakaman Kakaknya. Dia menangis sedih.
“Lebih baik
mati,” jelas Jung Hyuk dengan yakin. “Aku harus membantu memulangkan nya. Walau
sesuatu menimpaku saat melakukannya, aku harus menerimanya.”
“Kamu tidak
keberatan walau kamu mati?” tanya Seo Dan, memastikan sekali lagi.
“Kamu tidak
keberatan. Walau sesuatu menimpanya karena dirimu? Dia tertembak,” jelas Seung
Jung. Dan Se Ri teringat kejadian saat Jung Hyuk melindungi dirinya dan
tertembak. “Bahkan hari ini, banyak prajurit datang, 'kan?” lanjut Seung Jung,
menjelaskan. Dan Se Ri teringat saat Cheol Gang dan pasukan nya datang ke rumah
sakit. “Setelah senapan dan prajurit … Entah apa yang akan menimpanya nanti.
Dan kamu masih tidak peduli?”
“Kamu
mengancamku?” balas Se Ri, tidak senang.
“Ini bukan
ancaman, tapi fakta. Kamu cerdas Se Ri. Pikirkan baik- baik. Jika kamu
bersyukur atau kasihan dengannya atau mungkin … jika kamu menyukainya, kamu
harus menghilang sekarang,” jelas Seung Jung dengan sikap yang jelas sedang
menakut- nakuti dan mengancam Se Ri.
Mendengar
itu, Se Ri terdiam karena takut. Dan Seung Jung menyadari hal itu, sekali lagi
dia mengingat kan Se Ri untuk bersikap rasional, karena jika tidak maka bila
sesuatu tidak berjalan dengan lancar, semua orang yang menyembunyikan Se Ri dan
membantu Se Ri akan terkena imbas nya.
Jung Hyuk
dengan tegas meminta Seo Dan untuk membiarkan nya pergi, karena dia harus
pergi. Dan Seo Dan menjelaskan bahwa dia sama dengan Jung Hyuk yang ingin
melindungi Se Ri. Tidak peduli apapun itu, dia ingin melindungi Jung Hyuk yang
merupakan tunangan nya. Jadi karena itulah dia tidak bisa membiarkan Jung Hyuk
pergi dan terbunuh.
Jung Hyuk
mengabaikan Seo Dan, dan berjalan pergi. “Aku memperingatkanmu. Jangan sampai
kamu menyesali nya,” kata Seo Dan, mengancam. Dan tanpa peduli, Jung Hyuk tetap
berjalan pergi darisana.
Seo Dan
sedih melihat itu.
Dokter kepala
bertelponan dengan gembira di telpon. Dia memberitahu Istrinya bahwa hari ini
dia tidak bisa pulang, sebab ini adalah kesempatan yang jarang untuk bisa
bersama dengan Putra Direktur yaitu Jung Hyuk. Intinya dia mau menjilat Jung
Hyuk dengan perbuat baik supaya mendapatkan keuntungan. Dan disaat dia sedang
asyik bertelponan seperti itu, Jung Hyuk datang ke dalam ruangannya.
“Aku ingat
kamu pernah bilang aku bisa menggunakan fasilitas rumah sakit seolah-olah
semuanya milikku,” kata Jung Hyuk, langsung ke intinya.
“Tentu saja.
Dengan senang hati.”
Jung Hyuk
mengendarai mobil ambulans dan pergi. Para dokter mengantarkan kepergiaannya
sambil terus melambaikan tangan mereka dengan bersemangat.
Seung Jung : “Begitu kau melibatkan diri,”
Jung Hyuk
mengikuti arahan GPS di mobil untuk menuju ke tempat Se Ri berada.
“hidupnya pasti mulai hancur.”
Seo Dan
pergi ke telpon umum dan berniat untuk menghubungi Badan Keamanan. 110.
“Dan pasti sudah keluar jalur. Dia pasti
bertindak di luar kebiasaannya.”
Jung Hyuk
terus mengendarai mobil nya sesuai dengan arahan di GPS. Dan saat dia
mengencangkan laju mobil, dia bertemu dengan jurang di depannya, untung saja
dia sempat menghentikan mobil tepat waktu sebelum dirinya dan mobil nya jatuh
ke dalam jurang.
“Menurutmu bagaimana akhirnya? Apa yang akan
menantinya?”
Jung Hyuk
kemudian keluar dari dalam mobil dan memeriksa jurang di depannya yang sangat
curam. Dan tidak ada satupun jalan lagi disana.
“Kamu tidak takut?”
Se Ri
merenungkan semua perkataan Seung Jung tersebut. Dan dia merasa sangat takut
sesuatu akan terjadi kepada Jung Hyuk, karena dirinya.
Eun Dong
cemas kalau Se Ri di culik. Dan Sersan Pyo menjelaskan bahwa di CCTV terlihat
jelas kalau Se Ri masuk ke dalam mobil Seung Jung secara sukarela, jadi itu
pastinya bukan penculikan, dan dia menebak bahwa mungkin saja Seung Jung itu
adalah pacar nya Se Ri.
“Bukan
begitu,” kata Jung Hyuk dengan wajah muram. “Saat petugas Badan Keamanan
menggeledah kemarin, kurasa dia berusaha sembunyi demi melindungiku.”
“Jika
begitu, dia pasti sudah menghubungimu dan memberi tahu alasannya,” balas Sersan
Pyo.
Letnan Park
datang dan memberikan hp Jung Hyuk yang sudah di perbaikinya. Dan dengan
segera, Jung Hyuk pun langsung menyalakan hp nya. Lalu saat hp nya telah
menyala, sebuah telpon langsung masuk, dan dengan penasaran semuanya melihat
untuk tahu apakah itu Se Ri. Dan Jung Hyuk pun segera mengangkat telpon itu.
“Ini aku,”
kata Jung Hyuk.
“Kamu pikir
aku siapa?” tanya Seung Jung. “Kamu menunggu panggilan Se Ri? Aku Gu Seung
Jung.”
Jung Hyuk
langsung berbicara to the point. Dia
tahu Se Ri ada bersama dengan Seung Jung, jadi dia ingin tahu dimana Seung
Jung. Dan Seung Jung pun tertawa kecil, sebab Jung Hyuk belum terlalu pulih
tapi sudah ingin datang mencari Se Ri. Dia menjelaskan bahwa dia menelpon Jung
Hyuk untuk memberitahu kalau Se Ri ada bersama dengannya, tapi ternyata Jung
Hyuk sudah tahu, jadi dia menyesal telah menelpon Jung Hyuk.
“Kutanya
kamu dimana?”
“Se Ri
bersamaku, dia baik- baik saja. Dia aman dan nyaman. Jadi berhenti mencarinya.
Aku akan urus sisanya. Itulah keinginan Se Ri,” jelas Seung Jung dengan tegas.
Jung Hyuk
merasa putus asa mendengar itu. Dia memohon supaya Seung Jung mengizinkannya
untuk mendengar suara Se Ri sekali saja. Tapi Seung Jung malah langsung
mematikan telponnya.
Ju Meok
penasaran siapa sebenarnya Seung Jung itu. Dan Sersan Pyo menjelaskan bahwa
Seung Jung pasti adalah kekasih Se Ri dari Selatan. Mendengar itu, Jung Hyuk
merasa kesal dan mengabaikan mereka. Dia mencoba menelpon nomor Seung Jung,
tapi tidak aktif.
“Kenapa Se
Ri tidak menghubungimu?” tanya Ju Meok, ingin tahu.
“Dia tidak
berani menghubungi, jadi, meminta pacarnya menelepon,” jawab Sersan Pyo dengan
sikap ketus dan sinis seperti biasa.
Letnan Park
dengan perhatian menanyakan, apakah Jung Hyuk mau dia yang menghubungi Seung
Jung lagi. Dan Sersan Pyo langsung membentak nya, sebab Se Ri sudah kembali
bersama dengan kekasih nya, dan pastinya Se Ri ingin melupakan masa lalu.
Kemudian Sersan Pyo mengangkat tangannya dan bersorak bahwa ini adalah kabar
baik untuk mereka.
“Dia bukan
kekasihnya!” teriak Jung Hyuk, marah. “Itu tidak benar. Kamu tidak tahu
apa-apa. Kamu seharusnya tidak meracau begitu,” jelas Jung Hyuk pada Sersan
Pyo.
“Di Selatan,
mereka …”
“Itu tidak
benar! Mereka mengakhiri tunangan nya. Dia bukan pacar nya,” bentak Jung Hyuk.
Ju Meok
terkejut mengetahui kalau Seung Jung adalah mantan tunangan Se Ri. Dan Jung
Hyuk pun terdiam. Sementara Sersan Pyo mulai mengoceh lagi, dia merasa bahwa
perasaan nya benar, pasti ada sesuatu diantara Seung Jung dan Se Ri.
“Itu tidak
benar. Tidak ada apa-apa di antara mereka. Kamu tidak paham arti ‘mengakhiri’?
Artinya, mereka putus. Mereka sudah tidak ada hubungan,” jelas Jung Hyuk,
bersikeras dengan tegas.
“Lantas
kenapa meneriakiku?” tanya Sersan Pyo dengan bingung.
“Aku tidak
meneriakimu. Kebiasaan bicara buruk mu membuatku kesal. Aku hanya memintamu
menyudahinya. Siapa bilang aku meneriaki mu?” keluh Jung Hyuk dengan kesal. Dan
Sersan Pyo pun langsung terdiam.
Min Ji
datang ke kamar Jung Hyuk dan mengomel kepada mereka semua. Sebab mereka sangat
berisik dan menganggunya yang berada di sebelah. Dan Jung Hyuk pun meminta maaf
kepadanya. Min Ji kemudian ingin pergi, namun saat dia melihat nama Jung Hyuk
yang tertulis di depan kamar, dia langsung mengenali Jung Hyuk sebagai pria
yang di bicarakan oleh Se Ri.
Dengan
senang dan bersemangat, Min Ji pun langsung mendekati Jung Hyuk dan menyapa
nya. “Senang bisa bertemu denganmu. Dimana gadis cantik dari Selatan itu?”
tanyanya. “Kudengar dia bucin seorang pria bernama Ri Jung Hyuk. Kudengar dia
cogan.”
“Bucin?
Cogan? Apa artinya?” tanya Eun Dong, tidak paham. Dan Jung Hyuk meminta Ju Meok
untuk mengartikan kata- kata itu.
Dengan
bangga, Ju Meok mendengus dan mengartikannya. “Itu slang (singkatan) terbaru di
Selatan. Bu artinya budak. Cin artinya cinta. Jika ada yang mengatakan dia
bucin seseorang, berarti dia sangat menyukai orang itu,” jelas nya. Dan Sersan
Pyo mengeluh kenapa Ju Meok memakai kata ‘slang’ seolah mereka adalah orang
culun.
“Itulah arti
dari bucin,” sela Min Ji.
“Sementara
cogan artinya dia telah hanyut dalam pesonamu yang telak dan tidak bisa lari
karena kakinya melunak bagai acar kol. Itulah artinya,” jelas Ju Meok. Dan Jung
Hyuk tersenyum senang mengetahui arti semua itu.
Min Ji
menjelaskan bahwa dia sekarang tahu maksud Se Ri, karena telah melihat Jung
Hyuk secara langsung. Dan dia setuju dengan Se Ri. Mendengar itu, Jung Hyuk
semakin tersenyum senang. Dan seperti biasa, Sersan Pyo berbicara dengan sinis,
dan sama seperti Se Ri, Min Ji pun mengabaikannya.
“Silakan
bicara sesukamu,” kata Min Ji, memberikan izin. “Karena dia bucinmu, aku
maafkan,” jelas nya, kemudian dia pergi dengan senang.
Sersan Pyo
memperhatikan Jung Hyuk, dan menanyakan apakah sekarang Jung Hyuk tersenyum.
Dan Jung Hyuk langsung menyangkal nya dan berhenti tersenyum. Dengan serius dia
menjelaskan kepada mereka semua bahwa dia akan menyelidiki soal Se Ri, jadi
mereka bisa kembali bekerja.
Mereka semua
pun mengerti dan pamit kepada Jung Hyuk, lalu mereka pergi.
Keluar dari
dalam kamar, Sersan Pyo bertanya dengan cemas, apakah mungkin kepala Jung Hyuk
juga terkena tembakan. Sebab Jung Hyuk berteriak, lalu tersenyum sendiri. Dan
dia jadi merasa heran, ada apa. Eun Dong menebak, apakah Jung Hyuk menderita
gangguan biporal. Dan Ju Meok setuju dengan Eun Dong, dia menebak Jung Hyuk
terkena bipolar tingkat tinggi.
“Ah, senjata
api memang menakutkan,” gumam Sersan Pyo, ngeri.
Hari
pindahan. Seo Dan tampak tidak bersemangat, dan Myeong Eun pun bertanya dengan
cemas. Myeong Seok menjelaskan bahwa itu normal bagi calon pengantin baru
sebelum pernikahan. Kemudian dia menceritakan kisah nya saat sebelum menikah
dengan Istrinya. Satu bulan sebelum pernikahan, Istrinya ragu untuk menikah
dengannya karena Istrinya menyukai orang lain. Mendengar itu, Seo Dan langsung
mendengarkan cerita Myeong Seok dengan serius.
“Itu
membuatku memikirkan banyak hal. Haruskah aku mendatangi orang tuanya dan
memohon?” kata Myeong Seok, bercerita dengan bersemangat. “Haruskah kucari
bajingan yang dia sukai dan mematahkan kakinya? Aku tega melakukan itu. Lalu
apa yang kulakukan?” tanyanya.
“Astaga, ini
bukan drama dari Selatan. Kenapa kamu berhenti bicara begitu?” keluh Myeong Eun
dengan kesal. Karena dia sangat penasaran. “Apa yang kamu lakukan?”
“Pergilah. Kamu dengannya saja jika
menyukainya. Aku akan mendoakan kebahagiaanmu. Itu kataku. Tiga hari
kemudian, dia meminta maaf sembari menangis. Lalu kami menikah,” kata Myeong
Seok dengan senang. Sementara Myeong Eun merasa kasihan kepada Mi Hyang (Istri
Myeong Seok), karena seharusnya Mi Hyang melarikan diri selagi sempat.
Dengan
kesal, Myeong Seok pun berteriak pada Myeong Eun. Dan malas mendengarkan
pertengkaran mereka, Seo Dan pun pamit untuk mencari udara di luar.
“Apakah
terjadi sesuatu? Mereka bertengkar?” tanya Myeong Eun, merasa heran. Karena Seo
Dan tampak sangat tidak bersemangat serta suram.
Cheon terkejut
saat datang ke rumah Seung Jung dan melihat Se Ri ada disana. Namun dengan
santai, Seung Jung memperkenalkan Cheon sebagai pelayan yang mengurus rumah dan
memberikan tur. Dan dengan terpaksa, Cheon pun menyapa Se Ri dengan ramah.
Dihalaman.
Cheon menanyakan, kenapa Seung Jung membawa Se Ri ke tempat mereka. Dan Seung
Jung menjelaskan bahwa dia adalah penipu, jadi dia akan tetap menjadi penipu.
Cheon menjelaskan bahwa bisnis nya ini memang ilegal, tapi dia masih ada etika
bisnis, dia telah berjanji dengan Cheol Gang tentang masalah ini.
“Pak Cheon.
Jika Pak Cho Cheol Gang terlibat, dia dapat setengah komisi. Tanpanya, kamu
bisa dapat semua. Bagaimana?” tanya Seung Jung, memberikan penawaran.
“Aku hanya
bilang … Seharusnya kamu beri tahu rencanamu kepadaku. Kamu mau aku bagaimana?”
tanya Cheon, setuju.
“Pertama-tama,
kita harus memisahkan Se Ri dan Ri Jung Hyuk. Jika tidak menghentikan pria itu,
dia akan mengembalikan Se Ri ke Selatan,” jelas Seung Jung. Dan Cheon mengerti.
Seo Dan
menghubungi Seung Jung. Dan lalu mereka bertemu di café. Seo Dan menunjukkan
foto Se Ri dan mennayakan, apakah Seung Jung mengenal baik Se Ri. Dan Seung
Jung mengiyakan.
“Dia bukan
dari Divisi 11. Dia justru menyusup dari Selatan ke negara kami. Benar?” tanya
Seo Dan.
“Dia bukan
menyusup. Ada kecelakaan,” jelas Seung Jung. Tapi Seo Dan tidak peduli itu,
yang dia mau adalah dia ingin melaporkan kasus ini.
Seung Jung
terkejut, dan mengingatkan Seo Dan bahwa jika Seo Dan melapor maka Jung Hyuk
juga akan dalam masalah. Dan Seo Dan tetap tidak peduli, dia tidak peduli jika
Jung Hyuk terluka ataupun mati. Kemudian dia pun pamit untuk pergi melaporkan
kasus ini.
Namun Seung
Jung dengan segera memegang tangan Seo Dan, dan menghentikannya. Dan dengan
tajam Seo Dan memandangi tangan Seung Jung yang memegang nya. Menyadari itu,
Seung Jung pun langsung melepaskan pegangan tangannya dan duduk kembali.
“Aku paham
maksudmu. Tapi mari bekerja sama sebelum kamu melapor. Aku yakin kamu mau
memisahkan Yoo Se Ri dan Ri Jung Hyuk. Itu juga mau ku, Kamerad …” jelas Seung
Jung.
“Menurutmu
kita Kamerad hanya karena beberapa kali bertemu?” sela Seo Dan dengan sinis.
Dan Seung Jung pun langsung mengubah panggilannya untuk Seo Dan.
Seung Jung
mengajak Seo Dan untuk bekerja sama, karena dia ada memiliki satu cara
sederhana. Namun Seo Dan tidak peduli dan berjalan pergi. “Lima, empat, tiga,
dua, satu …” hitung Seung Jung. Dan Seo Dan beneran kembai dan duduk di
tempatnya.
“Cara
sederhana? Aku ingin mendengarnya,” kata Seo Dan. Dan Seung Jung tersenyum.
Dokter
kepala berserta para dokter yang lainnya datang membawakan makanan untuk Jung
Hyuk. Mereka ingin menarik perhatian Jung Hyuk supaya mereka bisa mendapatkan
kesempatan untuk bisa pergi ke Pyongyang. Tapi sesampainya di kamar Jung Hyuk,
ternyata mereka baru tahu dari suster kalau Jung Hyuk telah di pindahkan ke
rumah sakit militer.
Dan
mendengar berita itu, Dokter kepala pun langsung ambruk karena syok. Sebab
rencanan nya untuk bisa pergi ke Pyongyang jadi gagal.
Jung Hyuk
datang ke suatu tempat. Dia meminta bantuan seseorang disana untuk membantu nya
melacak alamat tempat dimana Seung Jung dan Se Ri berada. Dan dengan senang
hati, orang tersebut bersedia untuk membantu Jung Hyuk, sebab jika bukan karena
Jung Hyuk, maka anak bungsu nya pasti sudah mati tanpa di operasi, jadi dia
ingin membalas jasa pada Jung Hyuk. Dan Jung Hyuk pun berterima kasih
kepadanya.
“Kurasa ada
vila rahasia di Gunung Janam. Aku tidak bisa cari alamat dan tempatnya,” jelas
Jung Hyuk.
“Kamu mau
mendeteksi jalur listrik untuk mencari tempatnya?”
“Benar,”
jawab Jung Hyuk.
“Gedung
khusus seperti vila punya jalur listrik khusus yang terhubung dengan gedung
lainnya. Itu untuk menangkal pemadaman. Sementara di wilayah ini, ada tiga
jalur listrik khusus, nomor 12, 13, dan 30. Jika salah satunya terhubung ke pos
jaga rahasia, pasti nomor 30 yang mengarah ke hutan,” jelas petugas sambil
menunjuk kan map yang ada didepannya.
Jung Hyuk
masuk ke dalam hutan. Dia berjalan mengikuti tanda angka yang berada di pohon.
30- 30. 30- 25. 30- 15. Itu berarti dia sudah akan sampai di tempat yang benar.
Didalam
kamar. Saat sedang asyik berbaring, Se Ri teringat pada perkataan Jung Hyuk
bahwa di dalam semua kamar hotel selalu ada di pasang alat penyadap. Dan
teringat akan itu, maka Se Ri pun mulai memeriksa di setiap sudut kamar.
Seperti apa yang di lakukan oleh Jung Hyuk. Dan dia berhasil menemukan banyak
alat penyadap disana.
Dia
mematikan semua alat penyadap yang tertempel di lampu, di dinding, dan di
belakang TV. Lalu dia bahkan menutup
lampu remote TV menggunakan lakban tebal. Kemudian dia juga menyiram lampu
kamar mandi dengan air. Seperti apa yang pernah di ajarkan oleh Jung Hyuk.
Setelah
selesai memeriksa seluruh isi kamar nya. Se Ri menemui Seung Jung dan Cheon.
Dia menaruh semua alat penyadap itu di depan mereka berdua dan bertanya, apakah
mereka tidak tahu. Dan Seung Jung serta Cheon berpura- pura kalau mereka tidak
tahu.
“Ini alat
penyadap. Saat di Pyongyang, aku melihat ini terpasang di kamar hotel. Kita
harus berhati-hati,” jelas Se Ri. “Tempat ini semacam akomodasi. Seperti vila
mewah?” tebak nya dengan benar. “Mau kuperiksa kamar mu juga?” tanyanya
menawarkan. Dan Seung Jung langsung menolak.
Dengan
penasaran Seung Jung, menanyakan darimana Se Ri mengetahui semua ini. Dan Se Ri
menjelaskan bahwa dia diberitahu oleh seseorang. Lalu dengan segera dia
mengalihkan pembicaraan, dan mengajak mereka berdua untuk memulai rapat. Dan
mereka berdua merasa sangat terkejut.
“Baik. Beri
tahukan rencanamu dahulu. Bagaimana caramu mengembalikanku secepat mungkin?
Keluarga ku bilang mereka akan mencari cara agar aku bisa kembali. Pasti ada
rencana. Adakah rute yang kamu ketahui? Lewat darat, laut, atau udara?” tanya
Se Ri dengan mendetail.
Mendengar
itu, Seung Jung merasa pusing dan diam. Cheon pun mengangkat tangannya, dan Se
Ri mengizinkan nya untuk berbicara.
Cheon
berbicara dengan suara pelan. Dia menjelaskan bahwa ini adalah rahasia, yaitu
ada kesepakatan antara kapal. Mendengar itu, Seung Jung tidak mengerti dan
merasa penasaran. Namun Se Ri langsung tahu apa maksud Cheon. Dan dia pun
menjelaskan bahwa mereka tidak bisa menggunakan cara itu.
“Kenapa?”
tanya Cheon, terkejut.
“Kamu tidak
tahu? Ada pemeriksaan perairan. Kepala Penjaga Pantai yang baru sangat tegas.
Dia tidak mau menerima kartu pulsa,” jelas Se Ri dengan kesal.
“Ah, dia
tidak mau?” gumam Cheon.
Dengan
kecewa, Se Ri mempertanyakan, apakah mereka hanya mempunyai cara itu. Dan Seung
Jung pun berbicara, dia menjelaskan bahwa dia mau membawa Se Ri pulang dengan
cara yang aman, yaitu dengan menaiki penerbangan kelas bisnis.
“Bagaimana
caranya?” tanya Se Ri, ingin tahu.
“Tampaknya
kamu lupa. Aku punya nama lain, Alberto Gu. Aku orang asing dengan paspor
Inggris,” jelas Seung Jung. “Kujadikan kamu sepertiku.”
“Bagaimana
caranya?”
“Menikahiku.
Alberto. Kita harus daftarkan pernikahan kita dahulu, lalu kita bisa dapatkan
paspor dari kedutaan besar. Kamu bukan Yoon Se Ri dari Korea Selatan. Kamu akan
naik pesawat bersamaku sebagai istri Alberto Gu,” jelas Seung Jung dengan
bangga.
“Itu masuk
akal,” kata Cheon, setuju.
Se Ri
terkejut. Dan Seung Jung menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan nya kepada Se
Ri. Dia berbohong dengan mengatakan bahwa inilah yang di inginkan oleh keluarga
Se Ri.
Myeong Eun
datang ke rumah Jung Hyuk. Dia mentraktir para bawahan Jung Hyuk yang sedang
membenarkan rumah dengan banyak hidangan mewah. Dan dengan sikap jaim, Sersan
Pyo menolak untuk minum- minum saat Myeong Eun ingin menuangkan soju ke dalam
gelas nya. Namun pada akhirnya, dia meminum juga soju yang di tuangkan untuk
nya.
Bahkan di
banding Eun Dong, Ju Meok, dan Letnan Park. Sersan Pyo lah yang paling semangat
berbicara dengan Myeong Eun dan minum- minum terus bersama dengannya. Dan
Myeong Eun senang dengan Sersan Pyo sebab dia bisa mendapatkan banyak informasi
darinya.
Se Ri
membaca dokumen pernikahan yang diberikan oleh Seung Jung barusan. Dan kemudian
Seung Jung datang ke kamar nya. Sebab ini adalah malam natal, maka Seung Jung
ingin mereka untuk merayakan nya. Dan dia meminta Se Ri untuk turun sejam lagi.
Dan Se Ri pun mengiyakan.
“Hari ini
malam natal,” gumam Se Ri. Kemudian dia memandang keluar jendela. “Turun
salju.”
Jung Hyuk
sampai di depan vila Seung Jung, namun disana banyak orang yang berjaga- jaga,
sehingga dia tidak bisa masuk begitu saja ke sana. Dan Jung Hyuk pun berusaha
mencari jalan untuk bisa masuk ke dalam sana secara diam- diam ditengah lebat
nya salju yang turun.
“Se Ri. Kamu
suka bouillabaisse, ‘kan? Dan Sauvignon Blanc,” kata Seung Jung,
setelah menyiapkan makanan dan minuman kesukaan Se Ri. Dan mendengar itu, Se Ri
teringat saat dia makan kerang serta minum soju bersama dengan Jung Hyuk dan
kawan- kawan. (Baca Ep. 4). Dan dia tiba- tiba merasa kangen serta sedih.
Seung
Jung menarikkan kursi untuk Se Ri, dan
mempersilahkan nya untuk duduk. Kemudian dia duduk didepan Se Ri dan mengangkat
gelas nya untuk bersulang, dan Se Ri pun juga mengangkat gelas nya serta minum
bersama nya.
“Bagaimana?”
tanya Seung Jung. Dan Se Ri menjawab bahwa minumannya sedikit pahit.
“Begitukah? Padahal aku sudah pesan yang berkualitas. Mau kubuka botol baru?”
tanyanya dengan perhatian.
“Tidak
apa-apa. Aku sedang tidak ingin minum,” balas Se Ri.
Seung Jung kemudian membahas tentang masalah
pernikahan mereka. Dia tahu itu hanya pernikahan diatas kertas, tapi dia mau
mereka untuk menyiapkannya. Dan karena dia tidak bisa memberikan Se Ri gaun
ataupun foto pernikahan, maka dia memberikan cincin pernikahan kepada Se Ri.
“Apa ini?”
tanya Se Ri, tidak mengerti.
“Aku tahu
ini lucu. Ada wine dan lilin di sini.
Aku sedang melamarmu. Kita berpisah tujuh tahun lalu, tapi akhirnya bersama
lagi,” jelas Seung Jung.
Se Ri
mendengus geli. “Jangan terlalu serius. Ini terasa seperti kita menikah
sungguhan.”
“Tidak bisa
sungguhan?’ sela Seung Jung dengan nada serius. Sehingga Se Ri berhenti
tertawa. “Aku tahu kamu menyukai orang lain. Tapi itulah yang bisa terjadi di
situasi abnormal seperti sekarang. Kamu pasti kesepian dan ketakutan. Tidak ada
yang diandalkan. Tapi perasaan itu tidak nyata. Semua akan hilang saat kamu
pergi. Perasaan itu palsu,” jelas Seung Jung.
Kemudian
Seung Jung mendekati Se Ri dan berlutut di sebelahnya dengan memegang cincin
pernikahan yang telah di persiapkannya. “Jadi, lupakan semuanya dan nikahi
aku,” jelas nya sambil memasukkan cincin pernikahan tersebut ke jari Se Ri.
Jung Hyuk
menyadari kamera CCTV yang berada di sekitar rumah. Jadi dia pun pergi ke bagian
sakelar dan mencabut kabel nya. Sehingga semua listrik di dalam rumah pun padam
dalam seketika.
Seung Jung
merasa bingung, karena seharusnya tidak akan ada pemadaman listrik disini. Jadi
dia pun berteriak memanggil Cheon dan pergi untuk memeriksa.
Satu penjaga
pergi ke bagian sakelar. Dan satu penjaga lagi pergi ke tiang listrik untuk
memeriksa. Jung Hyuk yang telah bersembunyi di bagian sakelar, dia langsung
menyerang dan menjatuhkan orang yang datang ke bagian sakelar untuk memeriksa.
Kemudian dia pun masuk ke dalam vila.
Namun
sebelum Jung Hyuk sempat masuk lebih jauh, dua orang penjaga datang, dan dia
pun langsung menyerang serta menjatuhkan penjaga tersebut.
Mendengar
kekacauan tersebut, Se Ri serta Seung Jung keluar dan melihat. Se Ri merasa
kaget, dan bertanya- tanya kenapa Jung Hyuk bisa ada disana. Dan dia merasa
khawatir sebab seharusnya Jung Hyuk masih dirawat di rumah sakit. Lalu saat dia
melihat Jung Hyuk di serang, dia menjerit ngeri dan menutup matanya.
Walaupun
tubuhnya sudah di pukuli, Jung Hyuk tetap berdiri dan melawan mereka semua.
Se Ri merasa
khawatir dan panik, dia ingin pergi keluar untuk menemui Jung Hyuk. Namun Seung Jung langsung bertanya dengan nada
keras seperti berteriak kepada Se Ri, “Untuk apa kamu keluar?!” katanya. Dan Se
Ri pun berhenti bergerak di dekat pegangan pintu, saat mendengar teriakan
tersebut.
“Apa? Mau
pergi bersamanya? Kamu mau hidup dengannya di Korea Utara? Ataukah… kamu mau
membawanya ke Seoul? Kamu mau apa?” tanya Seung Jung. Dan Se Ri diam.
“Menyebalkan jika bertanya dan tidak dapat jawaban. Ini tidak benar, Se Ri.
Jangan buka pintunya. Kamu pikir dia bisa membantumu pulang? Dia terus gagal,”
jelas Seung Jung ingin menghasut Se Ri.
“Jangan
bicara begitu tentangnya. Dia mengusahakan yang terbaik dan aku memilih untuk
tidak pergi. Kami akan mencari cara lain,” balas Se Ri, membela Jung Hyuk.
Seung Jung
mengancam Se Ri menggunakan pertanyaan yang sama, apa akibat yang akan terjadi
ketika Se Ri berhasil pergi dari Utara dengan selamat dan siapa yang akan
menanggung akibat nya. Serta apakah mungkin Jung Hyuk juga akan bisa selamat.
Se Ri merasa
heran, kenapa Seung Jung sangat yakin dengan semua itu. Dan Seung Jung pun
menjelaskan bahwa dia mengenal Seo Dan, tunangan Jung Hyuk, dan Seo Dan sudah
mengetahui semuanya termaksud dengan identitas asli Se Ri, jadi Seo Dan tidak
bisa menerima Jung Hyuk memberikan perlindungan dan melindungi Se Ri, dan Seo
Dan ingin menangkap Se Ri lalu Jung Hyuk untuk mati disini.
Mendengar
itu, Se Ri merasa sangat terkejut dan terdiam. Dia menangis khawatir untuk Jung
Hyuk.
“Semua akan
baik-baik saja, jika kamu biarkan dan relakan dia. Semua akan kembali seperti
semula. Kamu, kembali ke tempatmu. Dan dia, kembali ke tempat asalnya,” bujuk
Seung Jung dengan kata- kata yang sangat halus dan membujuk.
Jung Hyuk
berhasil mengalahkan semua penjaga Seung Jung.
Se Ri dan
Seung Jung keluar menemui Jung Hyuk. “Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Se
Ri.
“Kamu
terluka?” tanya Jung Hyuk dengan perhatian. Tanpa memperdulikan dirinya sendiri.
Mendengar
perhatian itu, mata Se Ri mulai berkaca- kaca. Dia memarahi Jung Hyuk yang
tidak berhak untuk menghkhawatirkan orang lain, sebab Jung Hyuk masih terluka
dan harus di rawat sesuai dengan perkataan Dokter. Tapi Jung Hyuk malah datang
ke sini, di malam sedingin serta selarut ini. Dan dia pun bertanya untuk apa
Jung Hyuk datang ke sini.
“Kamu harus
bertanya? Aku menjemputmu. Kukira kamu menungguku,” kata Jung Hyuk.
“Maaf
membuatmu kecewa, tapi aku tidak menunggumu. Biarkan aku kembali ke Seoul. Aku
harus pulang agar bisa melanjutkan hidupku,” balas Se Ri dengan sikap dingin.
Tapi sebenarnya dia berusaha untuk menahan air matanya supaya tidak terjatuh.
“Aku akan
cari cara lain,” janji Jung Hyuk.
“Kamu tidak
bisa!” sela Se Ri, membentak. “Rencanamu terus gagal. Mana bisa ku percaya?
Seung Jung punya rencana, kami akan daftarkan pernikahan dan aku dapatkan
paspor orang luar. Lalu aku bisa pergi dengan selamat. Dia baru saja
melamarku,” jelas Se Ri dengan sengaja. “Aku akan menerimanya” lanjut Se Ri dengan
sedih.
Jung Hyuk
memandang cincin pernikahan di jari Se Ri. Dan dia merasa sangat sedih.
Se Ri
meminta Jung Hyuk untuk supaya mereka jangan bertemu lagi. Dia tidak berbicara
menggunakan kata ‘kita’ sebab mereka
tidak memiliki hubungan dan mereka juga sudah melanggar hukum. Lalu dia
menjelaskan dengan dingin bahwa dia sudah muak dengan tempat ini dan sangat
ingin pergi, jadi dia meminta Jung Hyuk untuk jangan mencoba menghentikan
dirinya. Dan kedatangan Jung Hyuk yang datang untuk menjemput nya membuat nya
merasa tidak nyaman dan dia tidak suka itu.
Jung Hyuk
berjalan mendekati Se Ri dan menyentuh bahu nya. “Kamu serius?” tanyanya.
“Aku
serius,” jawab Se Ri sambil menganggukan kepala dan meneteskan air mata.
“Aku paham,”
balas Jung Hyuk dengan sedih. “Aku mengerti. Jadi, jangan menangis,” pintanya
sambil menghapus air mata Se Ri. Kemudian dia pun berbalik dan pergi darisana.
Se Ri sedih
dan menangis melihat kepergiaan Jung Hyuk darisana. Seung Jung datang dan
berdiri di samping Se Ri. Dia memerintahkan para penjaga nya yang ingin
mengikuti Jung Hyuk supaya jangan mengikuti Jung Hyuk dan kembali ke pos saja.
Kemudian dia mengajak Se Ri untuk masuk.
Namun Se Ri
tidak mau masuk, karena dia ingin sendirian untuk sementara. Dan Seung Jung
mengiyakan, tapi dia meminta supaya Se Ri jangan terlalu lama di luar karena
cuaca nya dingin, lalu dia pun masuk.
Se Ri
menangis tersedu- sedu. Dia merasa sangat sangat sedih.
Jung Hyuk
berjalan pulang dengan perasaan sedih.
“Dingin.
Dinginnya,” gumam Se Ri sambil memegang erat tangannya. “Dia sendirian.
Bagaimana kalau dia pingsan saat pulang?” tanya Se Ri merasa khawatir kepada
Jung Hyuk. “Bagaimana kalau begitu? Astaga. Ini membuatku gila,” keluh nya.
Kemudian dia pun berbalik untuk masuk ke dalam vila yang hangat. Tapi dia
merasa ragu dan dia pun berhenti di depan pintu masuk. “Aku harus bagaimana?”
Seung Jung
menunggu Se Ri di dalam vila sambil menghabiskan wine di gelas nya. Tapi tiba-
tiba terdengar suara mobil dinyalakan, dan dia pun segera berlari keluar untuk
menghentikan Se Ri. Namun Se Ri sudah keburu pergi dengan membawa mobil nya.
“Kemana dia
pergi? Padahal belum lama. Dia dimana?” gumam Se Ri bertanya- tanya dengan
khawatir. Saat salju makin lebat dan dia belum melihat Jung Hyuk juga, dia pun
mulai menangis.
Jung Hyuk
berhenti berjalan dan berbalik, saat melihat mobil Se Ri mendekati nya.
Se Ri turun
dari dalam mobil dan mendekati Jung Hyuk. “Masuklah ke dalam mobil,” ajak nya
sambil memegang tangan Jung Hyuk. “Aku akan mengantarmu.”
Jung Hyuk
diam, dan lalu dia menarik Se Ri ke dalam pelukan nya. Se Ri mendorong Jung
Hyuk dengan pelan dan memintanya untuk melepaskannya. Tapi Jung Hyuk tidak mau
dan semakin mempererat pelukan nya. Dan Se Ri pun balas memeluk nya.
Seung Jung
merasa stress karena Se Ri membawa mobil nya dan pergi. Dengan sinis Cheon
mengatai Seung Jung, sebab sebelum nya Seung Jung bersikap seolah itu seperti
sebuah rencana yang sempurna. Lalu dia memberitahu bahwa ada satu masalah lagi.
“Masalah
apa?!” tanya Seung Jung, marah dan tidak sabaran.
Tags:
Crash Landing On You