Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 10


Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 10
Images by : iQiyi
Moxiao punya telinga yang sangat tajam. Walau sedang berbincang dengan Shaotian pun, dia masih bisa mendengar langkah-langkah kaki orang yang diam-diam mendekat. Dia segera menyuruh Shaotian untuk diam dan memberi kode kalau para musuh mendekat.
Kapten Tyranny bisa merasakan kalau ada orang di balik pohon. Dan dia memerintahkan penembak untuk menembak ke arah pohon!
Dorrr! Duar!!!

Mereka hanya menyerang beberapa pohon saja karna tidak tahu Moxiao dan Shaotian bersembunyi dimana. Dan pohon yang di serang adalah 1 bohong di belakang mereka. Dan karena tidak ada reaksi, mereka menduga sudah salah dan malah mundur begitu saja.
Moxiao tertawa senang karena mereka begitu mudahnya tertipu. Shaotian juga menggerutu karena Moxiao mengundangnya untuk bertempur, eh, malah membuatnya membantu Moxiao bertempur.

Eh, tiba-tiba saja muncul begitu banyak kotak pesan percakapan. Melihat itu, para pemain Tyranny jadi tahu kalau Moxiao ada di sana dan langsung berbalik ke tempat tadi. Moxiao dan Shaotian langsung kabur. Moxiao sambil kabur memarahi Shaotian yang mencelakai mereka berdua. Shaotian membela diri kalau tadi kan Moxiao melarang-nya untuk bicara, jadi dia menulis saja di kotak pesan. Dan juga, siapa juga yang dari awal mencari musuh. Jadi ini bukan salahnya. Dan karena itu, mereka memilih berpisah ke dua arah. Para pengejar juga ikut berpencar kedua arah.
--
Bun masih ada di dalam lubang. Dia bingung bagaimana caranya untuk naik ke atas. Dia memutuskan untuk memanjat, dan mengambil ancang-ancang untuk berlari ke atas. Pas dia berjalan mundur, dia malah bertabrakan dengan seseorang. Bun jelas panik karena ada orang di dalam lubang itu selain dirinya. Orang itu juga sama takutnya dengan Bun dan bahkan bertanya, bagaimana Bun bisa tahu tempat ini?

Bun melihat identitas pemain itu. Nama pemain itu adalah Meiguang dan berprofesi sebagai pemanggil roh. Nama Meiguang terdengar tidak asing, tapi Bun tidak ingat pernah melihat nama itu dimana.
Meiguang terus bertanya bagaimana caranya Bun bisa menemukan tempat ini? Bun tidak menjawab dan menyuruh Meiguang untuk diam saja. Meiguang menggerutu kesal karena ini adalah titik buta yang di temukannya setelah evaluasi berulang. Secara logika, seharusnya tempat ini tidak di temukan oleh orang lain.
“Aku mau tanya. Bagaimana aku bisa melewati server latihan Hutan Congee?” tanya Bun.
“Katakan dulu caramu bisa menemukan tempat ini.”
“Akan ku beritahu tapi jangan terkejut. Aku saat ini sedang bersembunyi dari para pembunuh rahasia,” beritahu Bun.
Meiguang jadi penasaran dan memeriksa identitas Bun. Dia kaget saat melihat orang yang ada di hadapannya ini adalah Steamed Bun. Untuk memastikan, dia bertanya apakah dia adalah Steamed Bun Invasion dari tim Jun Moxiao? Bun membenarkan dengan bangga. Dia senang karena dia cukup terkenal di server sepuluh. Saking senangnya, dia menduga kalau Meiguang adalah salah seorang penggemarnya.

Meiguang tidak tertarik dengan ucapan Bun dan hanya sibuk menilai level kekuatan dan senjata Bun. Dia bisa tahu kalau Bun tidak memakai peralatan lengkap hari ini. Bun dengan santai menjawab kalau dia tidak butuh peralatan lengkap karena mereka bergantung pada kemampuan. Mereka bisa mengalahkan lawan tanpa senjata. Perlengkapan dan lainnya hanyalah tambahan.
Usai bicara panjang lebar, Bun akhirnya memanjat naik ke atas. Meiguang masih ingin bicara jadi dia ingin ikut. Tapi, dia kesulitan sekali untuk naik hingga harus di bantu oleh Bun.
Begitu Bun naik ke atas, para penyerang langsung menemukan posisinya dan segera menuju tempatnya (sebelumnya, posisi Bun di dalam lubang tidak terdeteksi oleh sistem Glory). Bun sampai kesal karena para penyerang itu sudah muncul saja. Benar-benar gigih.
Cara Bun untuk mengalahkan mereka hanya satu. Dia mengajak Meiguang untuk… kabur!!!
--


Shaotian masih sibuk menghindari kejaran para penyerang. Eh, tiba-tiba saja para penyerang berhenti mengejar. Mereka merasa percuma untuk mengejar orang yang hanya berada di level 27. Hanya buang waktu. Jangan mengejar sampah itu dan kejar saja Moxiao. Woaah! Shaotian tersinggung di sebut sampah. Dia berbalik dan menyerang mereka semua. Dia akan membuat mereka menyesal telah menyebutnya sebagai sampah!
Dan hanya butuh waktu sebentar bagi Shaotian untuk menghabisi mereka. Dan akhirnya, hanya tersisa satu orang. Ketua team yang menyebutnya sampah tadi. 1 vs 1. Mereka mulai bertarung. Tapi, karena level pemain yang rendah, pedang Shaotian malah jadi patah saat sedang bertarung. Hahahahaha.

Shaotian bukannya takut malah jadi ingin merebut pedang milik pemain itu yang cukup kuat. Pemain itu yang malah ketakutan dan lari dari Shaotian. Shaotian berteriak kalau dia ingin bertukar pedang. Dia ingin pinjam.

Dalam sekejap, dia berhasil menjatuhkan pemain itu. Membunuhnya. Dan menjarah barang-barang miliknya. Dia mengambil pedang-nya. Dengan santai, dia berkata bahwa dia hanya meminjam pedang dan nanti akan dia kembalikan kok.
--


Soft Mist melangkahkan kaki keluar dari kota Congee. Dan begitu dia keluar, para penyerang yang sudah bersiaga di sana, langsung maju untuk menyerangnya. Kemampuan Soft Mist tidak bisa di remehkan, terutama ketika dia sedang marah. Dia sudah belajar tekun dan mampu mengalahkan para pemain kelas teri tersebut.
--

Di sisi lain, Cleansing Mist dan Ash mencoba bersembunyi dari para penyerang. Cleansing memberi perintah pada Ash untuk meningkatkan ledakan pada artileri. Ash mengiyakan.
Tiga. Dua. Satu.
Ash melakukan yang di perintahkan oleh Cleansing dan mereka mulai menyerang. Tapi, serangannya Ash meleset dan malah memnbuat posisi mereka ketahuan. Dia merasa bersalah dan meminta maaf pada Cleansing karena tangannya bergerak kurang cepat. Cleansing tersenyum dan berkata tidak apa-apa. Tapi, tampak jelas kalau mereka berdua semakin tersudut.
Para penyerang tersenyum senang karena pemain mereka lebih banyak dan yakin bisa mengalahkan mereka berdua.
Team lain yang mengejar Bun juga melapor kalau Bun sudah ada di dalam kendali mereka. Bodohnya lagi, Bun bahkan membawa pemain biasa bersamanya.
Yang lain melapor kalau Soft Mist sudah di kurung dalam kota Congee dan tidak akan bisa bertahan lama.
Mereka tertawa senang karena Jun Moxiao bukanlah apa-apa. Dia tidak akan bisa berkutik lagi. Yehui memberi perintah bahwa sekarang saatnya menyelesaikan permainan.
Moxiao mengirim pesan pada semua anggota-nya, menanyakan keadaan mereka. Tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sementara itu, beberapa orang penyerang sudah mengelilinginya. Saat itu, Shaotian kembali dengan riang sambil memamerkan pedang barunya.
Moxiao langsung memanfaatkan Shaotian. Bukankah Shaotian ingin bertanding dengannya? Mari bertanding di hutan belantara dan lihat siapa yang lebih handal. Shaotian jelas setuju. Mereka mulai bertanding dengan mengalahkan para penyerang.
Cemen! Para penyerang itu bukanlah apa-apa bagi Moxiao. Tapi, pertarungan itu menguras banyak HP milik Moxiao dan Shaotian. Shaotian berkata kalau setelah HP mereka pulih kembali, baru mereka bertanding secara adil. Mereka memutuskan untuk menyelematkan anggota yang lain.

Dalam perjalanan penyelematan, Moxiao dan Shaotian berjumpa dengan Yehui and the team. Yehui tertawa sinis memuji Moxiao yang cukup hebat hingga berhasil bertahan hingga sekarang.
“Kasihan, kau masih berpikir dirimu hebat. Kau tahu berapa banyak orang yang membencimu? Kau sudah banyak menyinggung orang. Kau bahkan tidak tahu nasibmu segera berakhir,” ejek Yehui.
“Aiyaaa. Prajurit sampah ini sepertinya aku mengenalnya,” nimbrung Shaotian, mengejek Yehui.
“Anak kecil. Jika kau kalah dariku hari ini, itu salahmu sendiri karena payah memilih teman,” peringati Yehui. “Kalian semua sudah di bodohi. Ye Qiu, apa kau tahu alasanku selalu membiarkanmu lolos? Aku ingin menguras HP-mu. Kau mahir bertarung kan? Ayo! Karena kau sudah hampir kehabisan HP, kau bahkan tidak bisa lakukan jurus apapun? Apa bedanya kau dengan pemain Level 0?”
Moxiao diam. Wajahnya tampak marah mendengar hinaan Yehui. Tapi, dia tidak takut sama sekali dan menantang Yehui balik untuk membunuhnya. Shaotian melarang karena dialah yang harus mengalahkan Moxiao, tidak boleh sampah seperti Yehui.

Shaotian dan Moxiao maju bersama untuk mengalahkan para anggota Yehui dan Yehui.
Bluaar!!!
Tiba-tiba saja, sebuah meriam menyerang ke arah Yehui dkk. Shaotian dan Moxiao jelas terkejut.
Dan dari ujung, terlihatlah kemunculan 5 pahlawan! -Bun-Ash-Cleansing Mist-Soft Mist-Meiguang-
“Bos, kami datang!” ujar Bun.
“Senior, kau baik-baik saja?” tanya Ash.
“Bagaimana? Pelontaran ku akurat kan?” tanya Cleansing.
Moxiao speechless. Dia tidak menyangka anggotanya selamat dan bahkan muncul untuk menyelamatkannya.
Bun memarahi Meiguang yang hanya diam dan memerintahkan-nya untuk segera memulihkan HP Yexiu. Meiguang baru tersadar dan langsung melakukannya. Moxiao penasaran bagaimana caranya Bun bisa selamat?
Flashback
Bun kabur bersama Meiguang. Dan dia saat tersudut, dia menyerang mereka. Akan tetapi, tetap saja dia kalah jumlah dan kembali kabur bersama Meiguang.
Meiguang adalah pemain pintar. Dia tahu titik buta yang tidak bisa terlihat para pemain dan mengarahkan Bun untuk bersembunyi di sana. Para penyerang tentu tidak bisa menemukan mereka dan pergi ke arah yang salah.
End
Moxiao memuji Bun yang pintar. Dia kemudian bertanya bagaimana cara Cleansing dan Ash bisa selamat?

Flashback
 Ash yang gagal sebelumnya, mencobanya sekali lagi. Dan dia berhasil melakukan jurus-nya, hingga serangan pelontar Cleansing semakin kuat dan mampu menjatuhkan musuh. Cleansing tersenyum sangat lebar dan memuji Ash.
End
Moxiao heran melihat Soft Mist karena dia sudah menyuruh Soft Mist untuk menunggu. Soft Mist menjawab kalau di dalam kamusnya, tidak ada kata ‘menunggu.’ Yang adalah kata ‘bertempur.’
Meiguang sibuk melakukan perhitungan. Dan dari hasil perhitungannya, di arah pukul 02.00 ada 20 posisi, ada titik buta tempat bisa keluar jaringan. Dan karena itu, Moxiao memerintahkan semuanya untuk berpencar ke arah yang di beritahukan Meiguang.
Dan benar saja, itu adalah titik buta bagi team Yehui. Yehui jelas kesal. Tapi, tiba-tiba saja, Soft Mist berbalik dan menyerang ke arah Yehui. Dia ingin menuntaskan dendam-nya dan mengambil kembali tombak-nya. Moxiao melarangnya tapi Soft Mist dengan tegas berkata kalau dia harus merebut kembali tombak-nya.
Moxiao tersenyum. Dia tidak melarang. Sebaliknya, dia bertanya, siapa yang mau membantu Soft Mist untuk merebut kembali tombaknya? Dan semuanya ingin membantu! Mereka tidak jadi keluar jaringan melalui jalan rahasia itu, sebaliknya, mereka menggabungkan kekuatan dan berlari menghadapi Yehui dan team-nya.

Pertarungan berlangsung dengan epik. Ikatan persaudaraan di antara Moxiao dan anggotanya terjalin cukup kuat! Dan dengan ikatan dan kemampuan serta kerja sama mereka, mereka berhasil membunuh semua anggota Yehui.
Soft Mist melawan Yehui. Bun hendak membantu, tapi Moxiao menahannya. Biarkan Soft Mist menuntaskan Yehui seorang diri dan merebut kembali senjata-nya. pertarungan antara Soft Mist dan Yehui berlangsung sengit.
Akan tetapi… sebagai murid dari Ye Qiu, walaupun adalah pemain baru, Soft Mist mampu mengalahkan Yehui yang adalah pemain baru. Dia membunuh Yehui dan merebut kembali tombaknya dari tangan Yehui yang sudah tewas. Senyum kemenangan tersungging di bibir Soft Mist.
Usai sudah petualangan Moxiao dkk. Mereka kembali ke Kota Congee dengan langkah percaya diri dan bangga. Moxiao memuji mereka yang sudah bekerja keras dan hebat!
--

Semua anggota Yehui menggerutu kesal dengan kehebatan Moxiao. Dan mereka mulai bergosip mengenai strategi Yehui yang buruk. Para anggota serikat lainnya juga langsung marah pada Yehui. Yehui sudah mengumpulkan mereka semua di sini dan bilang mempunyai rencana brilian dan karna itu tujuh serikat bersedia di pimpin oleh Yehui, tapi hasilnya?!!
Yehui meminta maaf pada mereka semua. Dia beralasan bahwa sudah ada kesalahpahaman. Dia akui bahwa hari ini dia tidak cukup teliti mempertimbangkan rencana. Dia juga tidak menyangka bahwa di tengah pertarungan Flowing Tree (akun yang di mainkan Shaotian) dan Meiguang (akun yang di mainkan Luo Ji) akan muncul. Jika mereka tidak muncul, team Jun Moxiao tentu tidak akan berhasil melewati penyergapan pertama. Dan walaupun berhasil, Moxiao tidak akan punya waktu untuk memulihkan HP. 
Ketua Tyranny tidak percaya pada penjelasan Yehui. Yehui jelas sudah menipunya dan menyusun dengan teliti. Serikat Tyrannya kalah telak sementara Jiashi yang kalah dengan skala kecil. Ketua Herb Garden setuju dan bahkan menambahkan kalau Yehui menyuruh mereka untuk maju pertama dan Jiashi menyerang hanya di saat akhir. Apa Yehui memperlakukan mereka sebagai umpan?! Ketua yang lain setuju dengan Herb Garden. Jangan kira karena Yehui membayarkan tiket dan hotel mereka maka mereka akan membiarkan Yehui begitu saja.
Yehui terus berkata kalau semua hanya salah paham. Dia tidak mungkin punya motif tersembunyi. Serikat Jiashi juga kalah.
Para ketua serikat tidak mau mendengarkan Yehui dan memilih pergi.

Dan di perlakukan seperti itu, Yehui malah semakin membenci Ye Qiu. Mengira Ye Qiu yang telah membuat semua kacau. Membuatnya di permalukan seperti ini.
--
Di warnet Xingxin,
Ye Xiu masih merasa senang atas kemenangan pertarungan tadi. Tapi, baru dia mau bersantai, dia malah mendapat panggilan dari tamu di ruang VIP 214 yaitu Luo Ji. Dia meminta pulpen dan kertas. Pulpen-nya harus 0,45 mm dan berat kertas nya harus 4,39 gram. Jangan sampai salah lagi. Ye Xiu sampai harus mencatat pesanan-nya agar tidak salah dan di ceramahi lagi.

Ye Xiu langsung menyiapkan pesanan Luo Ji dan mengantarkannya ke dalam ruang VIP. Luo Ji terlalu sibuk menghitung taktik pertarungan tadi dan menggerutu kesal bahwa Jun Moxiao pasti sudah menipunya. Ye Xiu jelas jadi kepo, kenapa Luo Ji menyebut-nyebut nama Moxiao? Dia tidak jadi keluar dari ruangan Luo Ji dan malah memperhatikan komputer Luo Ji. Luo Ji sedang login di dalam akun Glory dan melihat profil Jun Moxiao. Ye Xiu memperhatikan sekeliling, dan ada banyak perhitungan yang dibuat oleh Luo Ji.
“Kau adalah Meiguang?” tanya Ye Xiu.
Luo Ji kaget. Darimana Ye Xiu bisa tahu karakter game-nya? Ye Xiu tidak menjawab dan malah mengalihkan dengan bertanya Luo Ji yang tampaknya tertarik dengan Jun Moxiao. Luo Ji menjawab kalau dia menggunakan Moxiao sebagai studi kasus-nya dan hari ini dia bertemu Jun Moxiao. Namun, dia tidak menyangka kalau tim yang di pimpin oleh Moxiao sangat payah. Yang satu orang bodoh dan satu lagi adalah pemain perempuan pemula. Terlebih lagi, seluruh tim hanya punya perlengkapan biasa dan aksinya tidak rapi.
“Kupikir kepribadian asli Jun Moxiao bermasalah,” simpul Luo Ji.
Ye Xiu tertawa mendengar kesimpulan itu. “Begitukah?”
“Pasti begitu. Jika tidak, kenapa banyak yang mau membunuhnya? Dia juga bertarung hingga kekuatan-nya hanya tersisa 0,01 persen. 0,01 persen! Dia tidak beraksi bagai master.”
Ye Xiu semakin geli mendengarnya. “Jika dia sangat tidak bisa di andalkan dan punya masalah kepribadian, kenapa kau membantunya pulih?”
Luo Ji terkejut. “Bagaimana kau bisa tahu?”
“Karena aku adalah pria ini (tunjuknya pada profil Jun Moxiao),” jawab Ye Xiu.
Kaki Luo Ji langsung lemas. Tidak menyangka bisa bertemu Jun Moxiao langsung dan bahkan sempat menjelek-jelekannya. Ye Xiu tersenyum melihat keterjutannya dan menyuruh Luo Ji untuk santai saja. Ye Xiu juga langsung keluar dari ruang VIP itu.
--
Pada akhirnya, Luo Ji juga bertemu dengan Baozi (=Bun), Tang Rou (=Soft Mist) dan Yifan (=Ash). Mereka berempat di bawa oleh Ye Xiu ke suatu tempat untuk merayakan kemenangan pertempuran mereka tadi. Sepanjang jalan, Baozi sibuk bicara dengan Luo Ji dan memanggil Luo Ji yang mulai sekarang, dia anggap sebagai adiknya.
--

Ye Xiu membawa mereka untuk makan hot pot  bersama dengan Mucheng. Yifan yang sudah lama berada di circle gamers, tentu mengenali Mu Cheng. Sementara yang lain tidak. Ye Xiu memperkenalkan mereka semua satu sama lain.
Mereka makan bersama dengan bahagia dan akrab.
--
Sementara itu, di gedung Jiashi,
Sedang di adakan Fan Meeting. Semua fans sudah berkumpul dan tidak sabar untuk bertemu dengan Ye Qiu yang sudah pensiun. Setidaknya, untuk pertama kalinya mereka bisa bertemu secara langsung dengan Ye Qiu, walaupun Ye Qiu sudah pensiun. Dan hal itu membuat mereka sangat bersemangat.
Tentu saja, Chen Guo juga datang di acara fan meeting tersebut.
--
Tao Xuan berada di belakang panggung dan sedang bersiap-siap sebelum acara di mulai. Di saat itu, boss (investor) menemui Tao Xuan dan memarahinya karena kemarin Jiashi kembali kalah dalam pertandingan. Dia kecewa karena Tao Xuan merekrut pemain baru yaitu Sun Xiang dan kemudian Jiashi kalah sebanyak 3 kali berturut-turut. Dan sekarang, Tao Xuan malah berani mengadakan fan meeting untuk upacara pensiun Ye Qiu?!
Tao Xuan beralasan bahwa karena mereka sudah kalau 3 kali berturut-turut, maka butuh membuat acara seperti ini. Boss sampai speecless. Dia berkata dengan sarkas kalau dia hanya bisa berharap para penggemar tidak marah dan menyasar Tao Xuan dan bertanya alasannya mengganti Ye Qiu. Dan semoga kalau itu terjadi, Tao Xuan masih bisa percaya diri seperti ini. 
“Era Ye Qiu sudah lama berakhir. Jika ada yang masih mengharapkannya kembali, biarlah malam ini menjadi yang terakhir. Aku ingin memberitahu semua orang bahwa mereka harus melihat ke depan. Jiashi masih sama,” tegas Tao Xuan. “Satu lagi, aku tidak akan mengecewakanmu.”
Pembicaraan mereka harus terhenti, karna seorang kru datang dan memberitahu kalau sudah waktunya acara di mulai.
--

Para fans sudah berteriak heboh memanggil nama Ye Qiu untuk segera muncul. Chen Guo sibuk menelpon Tang Rou, tapi tidak di angkat. Karena Tang Rou lupa membawa ponsel-nya. Ponselnya tertinggal di salah satu meja komputer di warnet. Dan warnet Xingxin juga tutup setengah hari.
Chen Guo marah. Itu karna sebelumnya, Tang Rou sudah berjanji akan selalu ada untuknya dan menemani Chen Guo kapanpun. Itu janji yang Tang Rou katakan saat Chen Guo marah padanya.
“Pada akhirnya, dia ingkar janji,” gumam Chen Guo, sedih.
--
Tang Rou masih berada di restoran dan makan hot pot bersama yang lainnya. Dia benar-benar melupakan janjinya pada Chen Guo. Luo Ji yang dari tadi diam, buka suara. Dia masih tidak mengerti, bagaimana caranya Jun Moxiao bisa memecahkan rekor di Pemakaman tanpa perlengkapan lengkap? Padahal dari yang di pelajarinya, itu mustahil.
Baozi menyuruh Luo Ji berhenti mengomel dan makan saja daging yang ada. Eh, Luo Ji malah membahas mengenai bakso yang baru di masukkan 3 menit lalu. Dan menurut teori ini itu… intinya bakso-nya matang sempurna. Dan mereka malah jadi berebutan bakso yang tinggal 1 itu.
Syaat! Bakso pada akhirnya jatuh ke dalam mangkok Yifan. Mereka saling tertawa dan melanjutkan makan dengan riang.
Ketenangan makan itu harus terusik karena Ye Xiu mendapat telepon dari Shaotian. Shaotian menelpon kalau dia sudah mengembalikan pedang pinjaman-nya dan juga dia meminta Ye Xiu untuk login sekarang dan tanding dengannya. Ye Xiu menjauh dari meja dan memberitahu Shaotian kalau dia sekarang sedang makan hot pot. Shaotian kembali mengomel dan menyebut Ye Xiu kejam karena tidak mengajaknya makan bersama.
Dan setelah mengoceh panjang lebar, Shaotian menyimpulkan bahwa Ye Xiu pasti merencanakan membentuk tim dengan pemain di sekitarnya dan membawa pemain baru untuk masuk lagi ke liga Glory?
Ye Xiu diam. Dia mematikan telepon. Dia menatap ke arah para anggota yang sedang makan. Dia tidak berencana membentuk tim, tapi apa yang di katakan Shaotian, menyadarkannya.



“Su Mucheng. Gadis muda dan lemah yang membutuhkan perlindungan menjadi sangat keren dan kuat di Glory setelah aku meninggalkan Jiashi.”



“Tang Rou. Pemenang dalam hidup, terlahir sangat beruntung, dan tidak pernah menerima kegagalan. Dia kebetulan menemukan Glory. Dia belajar menerima kemunduran dan diri yang tidak sempurna.”



“Baozi, pemuda biasa. Glory bukan sekedar hobi baginya. Karena di dunia Glory, dia menemukan tujuan hidup baru.”



“Qiao Yifan. Pemain yang belum pernah berada di arena kompetisi, terus bermimpi menjadi pemain profesional. Dia memutuskan mengubah profesi (karakternya di Glory) dan gairah-nya untuk Glory membuatnya mampu melangkah. Dia tak lagi takut dengan tantangan.”



“Luo Ji. Hidupnya di penuhi banyak rumus. Berkat Glory, dia bertemu kami. Dia menemukan kehangatan selain dari nomor-nomornya.”
“Apakah ini wujud dari tim baru?” tanya Ye Xiu pada dirinya sendiri. Dan dia tersenyum.


Post a Comment

Previous Post Next Post