Network : tvN Netflix
Eun Dong, Ju
Meok, dan Letnan Park. Mereka bertiga sibuk membersihkan rumah yang kotor.
Sementara Sersan Pyo sibuk merenungkan kesalahan nya semalam. Dia tidak tahu
berapa banyak informasi yang telah diberitahukan nya kepada Myeong Eun semalam.
Karena dia terlalu mabuk.
Eun Dong
merasa cemas tentang apa yang akan terjadi kepada Jung Hyuk nanti. Dan Letnan
Park menjelaskan dengan tegas kepada Sersan Pyo bahwa Jung Hyuk akan di cerca
oleh kedua keluarga. Lalu Ju Meok menambahkan bahwa pernikahan Jung Hyuk juga
akan batal. Mendengar semua itu, Sersan Pyo jadi merasa sangat bersalah.
Eun Dong
kemudian menanyakan, bukan kah itu berarti Se Ri akan berada dalam bahaya. Dan
mereka bertiga memandang ke arah Sersan
Pyo. Dan Sersan Pyo melemparkan kesalahan kepada Myeong Eun dengan mengatakan
bahwa Myeong Eun telah menyiksanya semalam, sehingga dia tidak sengaja
mengungkap kan sedikit kebenaran padanya.
“Dia menyiksa
mu apanya,” keluh Ju Meok dengan ketus. “Kamu menyuruh nya mencatat semua nya.
Astaga, kamu begitu aktif dan antusias. Kamu sungguh tidak ingat apa pun?”
tanyanya. Dan Sersan Pyo berusaha untuk membela diri.
“Kamu
mungkin yang paling mudah dirayu,” komentar Letnan Park dengan sinis.
Sersan Pyo
menghela nafas dengan penuh penyesalan. “Inilah pendapatku. Aku disiksa
kemarin, dan menyingkap sedikit kebenarannya. Tapi jika Kapten Ri tidak tahu
soal itu, kurasa semua akan baik-baik saja. Kumohon, jangan bilang kepadanya.
Kamerad,” pintanya kepada mereka semua.
Malas
mendengarkan ocehannya, Ju Meok, Eun Dong, dan Letnan Park. Mereka bertiga
langsung pergi meninggalkan Sersan Pyo. Dan Sersan Pyo segera mengikuti mereka
sambil memohon.
Myeong Eun memakan
sup pengar untuk menghilangkan rasa mabuknya. Dan saat Seo Dan pulang, dia
menanyakan dengan suara serak, darimana Seo Dan pagi- pagi seperti ini. Dan
tanpa menjawab pertanyaan itu, Seo Dan menanyakan, dimana Ibunya minum- minum
semalam.
Myeong Eun
menjelaskan bahwa dia merasa kalau ada yang aneh antara Seo Dan dengan Jung
Hyuk, jadi dia pun pergi ke rumah Jung Hyuk untuk mencari tahu. Sebab dia
mendengar dari rumah sakit kalau Jung Hyuk sudah keluar dan pulang.
“Ibu,” keluh
Seo Dan.
“Hei,
dengarkan Ibu. Ibu ke rumahnya, tapi dia tidak ada. Hanya ada bawahannya.
Tampaknya salah satunya banyak bicara. Jadi, Ibu membuatnya berkata jujur.”
“Lalu? Apa
yang dia katakan?” tanya Seo Dan, waspada.
“Semua. Ibu
sudah tahu semuanya,” jelas Myeong Eun dengan keras. “Tapi Ibu tidak ingat,”
katanya kemudian dengan lemah.
Flash back
Myeong Eun
menggulung lengan bajunya dengan bersemangat. Sambil terus minum- minum, dia
terus mengobrol bersama dengan Sersan Pyo.
Flash back
end
Myeong Eun
menjelaskan bahwa dia sudah mendengar semuanya, dan dia begitu terkejut. Tapi
sekarang dia tidak bisa ingat kenapa dia begitu terkejut. Dengan stress dia pun
mengacak- acak rambut nya. Dan disaat itu, Seo Dan melihat tulisan di tangan
Ibunya.
Akhirnya
Myeong Eun pun mengingat kalau semalam dia ada menuliskan segalanya di
tangannya agar tidak lupa. “Burung
layang-layang dari Selatan?” baca Myeong Eun. Dan lalu dia merasa bingung
sendiri apa maksud nya.
Seo Dan
mengerti dan merasa cemas. “Ibu menulis hal tidak masuk akal,” komentar nya
dengan sengaja.
“Dari tiga kali makan, dua di antaranya
hidangan dengan daging? Ada burung yang makan daging?” tanyanya dengan
bingung lagi.
“Entahlah,”
balas Seo Dan dengan lelah.
Myeong Eun
merasa stress dan berbaring dengan kesal. Sebab dia sama sekali tidak bisa
mengerti apa yang telah di tulisnya. Dan dengan serius, Seo Dan menanyakan, apa
yang sebenarnya Ibu ingin ketahui. Dan dengan lembut, Myeong Eun memegang
tangan Seo Dan.
“Ibu ingin
tahu apakah kamu dan tunanganmu punya masalah. Ibu ingin tahu… apakah kamu
bahagia. Ibu ingin tahu apakah dia mencintaimu. Itu yang membuat Ibu
penasaran.”
“Ibu,” kata
Seo Dan, terharu. “Jangan khawatir. Apa pun yang terjadi, aku akan menikahinya,
dan hidup bahagia selamanya,” katanya berjani kepada Ibu.
Se Ri
memberikan obat dan air kepada Jung Hyuk. Kemudian dia membujuk Jung Hyuk untuk
kembali ke rumah sakit, tapi Jung Hyuk menolak. Dan Se Ri pun mengeluh bahwa
Jung Hyuk selalu begitu, kemudian dia berniat untuk pergi. Tapi Jung Hyuk
langsung menahan tangannya.
“Kamu mau
kemana?” tanya nya dengan canggung.
“Aku tidak
akan kemana-mana,” jawab Se Ri. “Maksudku, aku akan pergi. Tapi saat ini, kamu
sakit. Dan sekarang hari Natal. Jadi fokuslah beristirahat agar bisa pulih,”
jelas Se Ri dengan perhatian.
Man Bok
tertawa senang, ketika mengetahui bahwa Jung Hyuk masih hidup.
Namun tiba- tiba
Cheol Gang menelponannya dan menanyakan, apakah Jung Hyuk serta Se Ri sudah
pulang. Dan dia pun langsung berbohong dengan menjawab bahwa tidak ada satupun
orang dirumah.
“Mari kita
ke perumahan militer,” panggil Cheol Gang kepada para pasukannya.
“Baik!”
Para Ibu
sibuk bekerja sambil membicarakan tentang liburan musim dingin yang sudah akan
dimulai. Young Ae yakin kalau tempat ini akan mulai berisik karena anak- anak.
Dan Ibu Lain setuju, serta dia merasa lelah karena itu berarti dia harus
memikirkan tentang memasak tiga hidangan sehari.
Anak- anak
yang baru pulang sekolah berlari menghampiri Ibu mereka masing- masing. Dan
karena mereka sudah menyelesaikan ujian akhir, maka Ibu Lain meminta mereka
untuk menunjukkan hasil ujian mereka masing- masing. Dan semua hasilnya baik.
Sementara Ho
Yeong, hasil ujiannya kurang memuaskan. Dan Ibu Lain (Wol Suk) pun memarahi
anak nya tersebut, karena anak nya mendapatkan peringkat terakhir lagi.
Dengan sikap
bijak, Young Ae menyuruh Wol Suk untuk lebih membantu anak dalam belajar,
apalagi bagi anak- anak yang lamban seperti Ho Yeong. Kemudian dia membanggakan
tentang guru les yang dipekerjakan nya untuk mengajari putranya Nam Sik. Guru
Les itu tamatan dari Universitas Kim Il Sung. Namanya Kim Ju Yeong. Dan dia
hanya mengajari satu anak pertahun.
Mendengar
itu, mereka merasa iri kepada Young Ae. Serta mulai memuji- muji Young Ae serta
Nam Sik yang begitu hebat dan luar biasa. Lalu tepat disaat itu, Nam Sik
datang.
Dengan
bangga, Nam Sik mengatakan bahwa nilainya bagus. Dan mendengar itu, semua orang
tampak terkejut. Sedangkan Young Ae, dia merasa sangat bahagia. Dia mengambil
hasil kertas ujian anak nya dan memeriksa nya. Dan hasilnya sangat
mengecewakan. Nilai nya sangat rendah.
“Ibu, jangan
lihat nilainya satu per satu. Lihat jumlahnya. Jumlahnya tepat 100,” kata Nam
Sik dengan bangga. Mendengar itu, semua Ibu- Ibu langsung mengajak anak mereka
untuk pulang. Dan Nam Sik berniat untuk pergi juga dengan alasan Guru Kim akan
mengajar hari ini.
“Dasar
berandal!” bentak Young Ae. Kemudian dia mulai mengejar anaknya dengan membawa
tongkat untuk memukul nya.
Tepat disaat
itu, Se Ri keluar dari dalam rumah. Dan mereka semua terkejut melihat nya.
Bahkan Young Ae langsung berhenti mengejar anak nya serta menurunkan tongkat
yang di pegang nya.
Semua orang
minum teh dengan canggung bersama Se Ri. Mereka mengira kalau Se Ri pulang
karena Se Ri sudah mendengar sesuatu. Yaitu tentang Seo Dan yang telah pindah
kemarin. Semuanya kecuali Ok Geum. Tanpa memikirkan perasaan Se Ri, dia mulai
menjelaskan tentang perabotan mewah yang dibawa oleh Seo Dan ketika pindahan
kemarin. Dan Myeong Sun pun langsung menyenggolnya sebagai kode supaya diam,
tapi karena Ok Geum tetap tidak diam, maka dia pun menaruh kulit apel ke dalam
mulut nya. Dan Ok Geum pun langsung berhenti bicara.
“Aku paham.
Aku hanya kembali sementara. Aku hanya mampir. Karena aku sudah di sini, aku
mau berikan kalian hadiah sebagai ucapan terima kasih,” jelas Se Ri kepada
mereka semua. Dan mereka merasa heran, karena diantara mereka, Se Ri lah yang
paling miskin.
Dengan
bangga, Se Ri menunjukkan cincin berlian di jarinya. Dan mereka semua merasa
kaget.
Se Ri
menggadaikan cincin berliannya ke tempat gadai ditemani oleh Ibu- Ibu semuanya.
Dia meminta harga tinggi untuk cincin nya. Dimulai dari harga 5 juta. Namun
petugas gadai menolak, karena dia hanya memiliki uang sekitar 140.000 won di
tempat nya. Dan Se Ri pun merasa sedih serta bingung.
“Mari kita
bersikap lebih luwes. Ada kisah panjang di balik ini,” kata Ibu Lain membantu
Se Ri. Dia membisik kan sesuatu di telinga petugas gadai. Kemudian dia
bertanya, “Bagaimana kalau kita tukar semua yang kau punya dengan cincin ini?”
“Semuanya?”
tanya petugas gadai.
Se Ri
menatap ke arah jam tangan milik Mu Hyuk yang berada di tempat gadai. Dan
berpikir.
Dengan
bangga, Se Ri dan para Ibu- Ibu pulang dengan membawa semua barang- barang dari
tempat gadai. Dan dengan senang, Se Ri memegang erat kotak kadonya.
“Omong-omong,
kamu bilang apa kepadanya?” tanya Se Ri, ingin tahu.
“Oh. Aku
tidak bilang banyak,” jawab Ibu Lain dengan sikap mencurigakan.
Flash back
“Dia
dicampakkan. Dia tidak waras saat ini. Ambil cincinnya. Dia tidak akan bisa
mengambilnya,” bisik Ibu Lain, membujuk petugas gadai.
Flash back
end
Ibu lain
tertawa dengan canggung. Dan tanpa tahu apa apa, Se Ri ikut tertawa. Lalu
dengan senang dia memasukkan jam milik Mu Hyuk ke dalam kotak kado.
Chang Sik
dan Su Chan memberikan rekaman suara Se Ri kepada polisi. Tapi polisi
kesulitan, karena suara Se Ri tidak jelas. Serta kakak Se Ri dan istri kakak Se
Ri sudah datang, dan mereka memastikan bahwa itu bukan suara Se Ri. Lagian juga
Se Ri sudah dianggap meninggal.
Chang Sik
dan Su Chan kembali mendengarkan rekaman suara Se Ri. Dan Chang Sik merasa
merinding saat mendengar itu, yang menandakan bahwa itu benar suara Se Ri.
Dengan heran, Su Chan menanya kan, kenapa tubuh Chang Sik bisa mengenali suara
Se Ri, tapi keluarga Se Ri sendiri malah tidak.
Chang Sik
pun memberitahu Su Chan kebenaran keluarga Se Ri. Para kakak- kakak Se Ri tidak
terlalu akrab dengan Se Ri sendiri. Bahkan Se Ri sampai memblokir nomor kakak
sendiri. Serta keluarga Se Ri lebih mementingkan saham daripada anak sendiri.
Su Chan
tidak percaya kalau orang tua Se Ri akan sama seperti kakak- kakak Se Ri. Jadi
dia mengajak Chang Sik untuk menemui Ibu Se Ri. Dan Chang Sik menjelaskan bahwa
dia baru tahu kalau itu bukan Ibu kandung Se Ri. Dan Su Chan pun menyarankan
untuk menemui Pimpinan Yoon, sebab itu adalah Ayah Se Ri. Dan Chang Sik
mengomeli Su Chan sudah gila.
Pada
akhirnya. Chang Sik menemani Su Chan juga ke rumah Se Ri. Mereka menunggu
secara diam- diam disana, dan ketika Pimpinan Yoon pulang, mereka langsung
memanggilnya. Tapi ternyata mereka salah, yang datang adalah Se Hyung. Kemudian
barulah Pimpinan Yoon yang kedua sampai.
Sebelum Su
Chan sempat berbicara. Para anak buah Se Hyung langsung menutup mulut nya. Dan
Se Hyung mempersilahkan Ayahnya untuk masuk ke dalam duluan.
“Pak!
Pimpinan Yoon Se Ri masih hidup!” teriak Su Chan.
“Singkirkan
dia,” perintah Se Hyung pada para anak buahnya.
Pimpinan
Yoon masuk ke dalam lift.
Chang Sik
menyingkir dari Su Chan dengan diam- diam. “Pak! Pimpinan Yoon!” teriaknya
dengan keras. “Pimpinan Yoon Se Ri masih hidup! Reaksi alergi ku buktinya!”
“Dia benar!
Aku mendengar aku mendengar suaranya!” teriak Su Chan juga.
Se Hyung
langsung mengancam mereka berdua bahwa besok dia akan bertemu dengan pengacara
nya dan menuntut mereka berdua. Lalu dia masuk ke dalam rumah dan berniat
menaiki lift. Tepat disaat itu, pintu lift terbuka dan Pimpinan Yoon keluar
lagi dari dalam lift.
Pimpinan
Yoon keluar dari dalam rumah dan menemui Su Chan serta Chang Sik.
Jung Hyuk
bangun dengan badan lemas dan tenggorokan yang terasa tidak nyaman. Dia keluar
dari dalam kamar dan melihat pohon natal yang telah di hias ada di ruang tamu
rumah nya. Dan dia tersenyum saat menemukan kartu pesan yang di tulis oleh Se
Ri.
Selamat hari natal, Pak Ri.
Jung Hyuk
kemudian keluar dari dalam rumah untuk menghirup udara segar. Dan tiba- tiba
sebuah nomor tidak dikenal menelponnya, dan dia pun mengangkatnya. Ternyata itu
adalah Se Ri. Mendengar suara Se Ri, dia tersenyum senang dan menanyakan dimana
Se Ri serta dengan hp siapa Se Ri menelpon nya.
Se Ri
menjelaskan bahwa dia akan pergi sekarang. Pergi bersama dengan Seung Jung. Dan
Jung Hyuk merasa terkejut serta sedih. Dia langsung memakai sepatunya dan
menanyakan dimana Se Ri sekarang, karena dia akan segera menemui Se Ri. Dan Se
Ri menjawab bahwa dia sudah pergi naik mobil, jadi Jung Hyuk tidak perlu
menyusulnya.
Jung Hyuk
tidak peduli. Dia keluar dari rumah. “Aku tahu itu, tapi kita masih harus
ucapkan perpisahan terakhir. Kita harus mengatakannya lagi. Katakan di mana
kamu sekarang?”
“Kamu ini
begitu keras kepala. Aku sudah pergi. Jadi, jangan tanyakan keberadaanku. Atau
bilang kau mau bertemu denganku,” kata Se Ri dengan sedih. Dia berusaha untuk
menahan air matanya. Dan di depannya seorang pria mengarahkan pistol ke
arahnya. Serta seorang pria menjaga nya di sebelah nya.
“Se Ri
kumohon. Semenit saja. Tidak peduli walau kamu jauh. Aku kesana. Jadi, tunggu
aku. Aku akan datang!” pinta Jung Hyuk, memohon dengan putus asa.
“Sampai
jumpa! Jaga dirimu. Semoga pernikahan mu lancar. Semoga keluargamu bahagia.
Berbahagia lah. Semoga panjang umur dan hidup mu bahagia. Lupakanlah
kebersamaan kita. Pastikanlah kamu melakukan itu,” balas Se Ri.
Jung Hyuk
berlari mencari Se Ri. “Dengarkan aku. Kamu lihat apa, katakanlah. Aku bisa
menemukanmu,” jelas nya, memohon dengan kelelahan karena berlari.
“Jung Hyuk.
Aku mencintaimu,” kata Se Ri. Kemudian terdengar suara tembakan. Dan telpon
mati.
Jung Hyuk
terkejut dan berdiri terpaku di tempatnya. Dia melihat ke sekelilingnya, tapi
dia tidak bisa melihat dan menemukan dimana Se Ri. Tangannya bergetar memegang
hp di telinga nya.
Mobil yang
membawa Se Ri melaju pergi.
Jung Hyuk
berusaha untuk menghubungi Se Ri. Tapi tidak ada jawaban. Dan dia menangis. Air
matanya terus menetes jatuh dari mata nya. Dan dia merasa sangat lemah dan
putus asa.
Natal satu
tahun lalu :
Saat semua
orang sibuk menikmati natal di kota dan di jalanan. Se Ri malah sibuk
mengadakan rapat. Chang Sik mengeluh kepada Se Ri bahwa Se Ri terlalu kejam,
karena hari ini adalah hari natal. Tapi Se Rit idak peduli.
Se Ri : “Pikirkanlah. Itu ulang tahun
seseorang. Kenapa kamu mau repot-repot menghias sebuah pohon?”
Se Ri
menghias pohon natal di rumah Jung Hyuk.
Se Ri : “Kenapa kau repot-repot menulis
kartu?”
Se Ri
menulis kartu natal untuk Jung Hyuk dan meletakkannya diatas pohon Natal.
Se Ri : “Kenapa kamu mau memberikan hadiah?”
Se Ri
membungkus kan kado untuk Jung Hyuk.
“Itu ulang
tahun mereka? Bukankah begitu? Mereka semua bodoh,” jelas Se Ri dengan tegas.
“Hidup
memang penuh kejutan. Kamu tidak bisa yakin akan apa pun dalam hidup,” kata Se
Ri yang sekarang.
Baru saja Se Ri berbicara seperti itu, dua orang pria
berpakaian hitam muncul di depan nya dan mengarahkan pistol mereka ke padanya.
Dan Se Ri pun langsung menyembunyikan hadiah untuk Jung Hyuk di belakang
tubuhnya.
Preview Ep 9
Keluarga
Jung Hyuk diselidiki. Dan Ayah memarahi Jung Hyuk karena telah menyembunyikan
Se Ri dan mengancam keselamatan keluarga.
“Jika
sesuatu terjadi kepadanya, aku akan hidup di neraka sampai aku mati,” kata Jung
Hyuk dengan serius dan putus asa.
Tags:
Crash Landing On You