Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 02 - 1


Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 02 - 1
Images by : GMM Tv
Kaimook dan Phaprae tiba-tiba muncul dan memanggil nama Duchess dengan panggilan : Danglek. Duchess terkejut, tapi untungnya, dia bisa dengan cepat menguasai keadaan. Dia berpura-pura tidak mengerti apaan itu nama Danglek? Namanya tidak kampungan seperti itu.
Kaimook dan Phaprae untungnya percaya karena mereka yakin tidak mungkin orang sekaya Duchess punya nama begitu kampungan. Apalagi Danglek itu seperti nama pedagang susu kedelai, jadi tidak mungkin itu Duchess kan.
Untuk mengalihkan topik, Duchess mengajak mereka untuk makan dan dia yang akan traktir. Kaimook dan Phaprae jelas senang. Baru juga senang, Duchess malah mendapat pesan Line kalau Richy Angels mengajak bertemu. Karena itu, Duchess membatalkan janji dengan Kaimook dan Phaprae, dan langsung pergi ke tempat pertemuan Richy Angels.
==Richy Rich==

Krathing menemui Khunkhao di sebuah café dengan membawa banyak sekali makanan. Khunkhao bukannya berterimakasih tapi malah cemas karena tidak membawa payung. Kenapa? Karena tidak biasanya Krathing membelikan makanan dan takutnya malah hujan deras. Hahahha.
Krathing kesal tapi di banding kesal, dia ingin Khunkhao membayar upah karna sudah membantu Khunkhao putus dari 3 gadis kemarin. Khunkhao tidak mau dan menyuruh Krathing berhenti menagihnya. Krathing mengomel jengkel karena membantu Khunkhao dia sampai kena hajar. Jika Khunkhao bisa putus sendiri, kenapa harus meminta bantuan-nya? Khunkhao beralasan kalau dia tidak tegaan meminta putus kalau melihat gadis-gadis itu menangis.

Khunkhao kemudian mengalihkan topik dengan membahas makanan yang Krathing bawa. Jika Krathing punya banyak uang untuk membeli semua makanan itu, kenapa terus menagih uang padanya?
“Aku nggak ada bilang kalau aku yang membayar semua makanan itu.”
“Lalu siapa?”
Krathing tersenyum manis. Khunkhao langsung bisa menebak kalau Duchess yang membayar semuanya. Tapi, kenapa Duchess mengizinkan Krathing memerasnya seperti ini? Apa Duchess menyukai Krathing.
“Bukan. Aku memegang rahasianya yang tidak boleh ku katakan padamu,” jawab Krathing.
“Btw, aku baru saja sadar. Aku belum ada membantunya menghack sistem pengambilan kelas, tapi dia datang dan berterimakasih padaku secara pribadi. Jadi, aku biarkan saja dia percaya begitu bahwa aku yang membantunya. Itu sebenarnya perbuatan mu kan? Kau yang membantunya.”
“Ya. Itu karna aku adalah hero!!! Tahu?!” teriak Krathing, bangga.
Khunkhao tertawa melihat tingkahnya. Dia semakin yakin kalau Krathing menyukai Duchess. Krathing terus membantah hal tersebut dan terus beralasan kalau dia hanya suka mengganggu Duchess.
--

Richy Angels berkumpul di sebuah resto mewah. Honey berencana membawa Duchess ke grup mereka hanya untuk mengerjai Duchess. Dan Kratae setuju akan hal itu. Fahsai yang tidak setuju dan merasa tidak benar memperlakukan Duchess seperti itu. Honey menyikapi pendapat Fahsai dengan sinis dan menyuruh Fahsai untuk berteman saja dengan Duchess jika tidak setuju. Mereka tidak akan melarang. Mendengar itu, Fahsai jadi mengurungkan niatnya.

Tidak lama, Duchess tiba dengan riang gembira, menyapa mereka. Mereka sebenarnya tidak riang melihat Duchess, tapi demi menyembunyikan tujuan asli mereka, mereka sok riang juga menyapa balik Duchess.
Duchess langsung bergabung dengan mereka. Dia sudah semangat karna mengira akan di terima secara resmi bergabung dalam Richy Angels. Tapi, sebelum Duchess menyelesaikan ucapannya, Honey sudah memotong dengan mengingatkan aturan 1 dari Richy Angels.

Duchess langsung membuka ponselnya dan melihat aturan 1. Harus memakai pakaian bermerk dan kalau ada dress code harus di ikuti. Dan Honey mulai membahas dress code besok. Karena besok adalah hari pertama kelas Human Communication dan mereka di izinkan memakai baju bebas, maka mereka akan membahas dress code besok. Mereka harus menunjukkan pada semuanya kalau mereka adalah seorang fashionita. Jadi, karna mereka ingin mendapat pendapatn Duchess.
“Bagaimana kalau kita berpakaian seperti orang kaya?” saran Duchess.
“Tapi kita kan memang orang kaya,” timpali Kratae, sinis.
Duchess terkejut dan tertawa hambar. Honey segera menyarankan agar mereka berpakaian berkebalikan dari ide Duchess. Bagaimana kalau mereka berpakaian seperti orang miskin atau sejenis begitu?
“Kenapa kita harus berpakaian begitu?” tanya Duchess, tampak tidak setuju.

Kratae malah sengaja memuji ide Honey yang cemerlang. Dia juga menjelaskan pada Duchess kalau orang kaya seperti mereka, memang suka melakukan hal sebaliknya. Intinya, mereka tidak menanyakan kesetujuan Duchess dan mulai mencari referensi mengenai baju orang miskin.
Fahsai menemukan sebuah foto dan menunjukkannya pada Honey dan Kratae. Menurutnya, pakaian seperti itu sangat cocok untuk tema mereka. Memakai topik robek dan menutupi wajah dengan scarf. Kemudian, mereka bisa mengenakan eyeshadow untuk membuat mata terlihat hitam. Honey tidak menanggapi ide Fahsai dan malah menunjukkan referensi baju yang di tunjukkannya. Dia merasa itu yang paling bagus dan akan membuat mereka terlihat seperti orang miskin. Semua tertawa bahagia, kecuali Duchess.
“Aku tidak merasa cara berpakaian mereka berbeda. Kenapa kalian merendahkan cara berpakaian mereka?” ujar Duchess.
“Kenapa kau membela mereka?” tanya Fahsai.

Mendengar pertanyaan itu, Duchess langsung memasang wajah tersenyum-nya lagi. Dia beralasan kalau dia bukannya membela hanya saja dia suka memperhatikan orang-orang begitu ketika di dalam mobil. Jadi, dia sudah terbiasa melihat orang berpakaian begitu.
Tidak ada yang menanggapi Duchess dan semua sibuk melihat ponsel mereka.
--
Esok hari,
Khaimook dan Phaprae sudah di kampus dan sedang bergosip. Phaprae membicarakan mengenai bibi tua di pasar yang suka mengemis pada orang-orang kalau butuh uang untuk pulang kampung. Khaimook tahu bibi yang di maksud Phaprae. Phaprae memberitahu kalau bibi itu sekarang mengemis di halte bus. Dia sampai takut dan langsung cepat-cepat kabur. Khaimook jadi kesal karena bibi itu sudah mengemis lebih kurang 20 tahun, dan uang yang di kumpulkan bibi itu pasti sudah cukup untuk membangun rumah di kampung. Padahal, bibi itu masih sehat dan kuat, kenapa malah mengemis. Kalau sampai bertemu, dia akan memarahinya.
Lagi asyik gosip, tiba-tiba mereka melihat seseorang memakai baju lusuh dan sobek mendekat. Khaimook dan Pharapae refleks memalingkan muka dan berkata tidak punya uang kecil.
“Apa aku beneran terlihat kayak orang miskin?” tanya orang tersebut, Duchess.
Khaimook dan Pharpae kaget karena Duchess berpenampilan seperti itu. Duchess dengan bangga menjawab kalau yang di lakukannya adalah prank yang biasa di lakukan orang kaya. Di jelaskan juga mereka tidak akan mengerti. Intinya, dia dan Richy Angels udah sepakat untuk mengenakan baju berkebalikan dari yang biasa mereka kenakan. Dan ini adalah tema dress mereka.

Lagi asyik ngobrol, terlihatlah Richy Angels yang tiba dengan mengenakan pakaian cantik dan berpenampilan woah seperti biasanya. Begitu tiba, mereka langsung mengejek penampilan Duchess. Duchess jelas marah karena mereka berpakaian tidak seperti yang di janjikan. Honey tertawa tanpa rasa bersalah sedikitpun dan berkata kalau mereka kemarin hanya bercanda, dan siapa sangka Duchess begitu bodoh untuk percaya. Kratae dan Fahsai ikutan mengejek dengan menutup hidung mereka.
“Kenapa kalian bicara seperti itu?! kalian selalu diskriminasi pada orang miskin!” marah Duchess.
Honey tetap merasa kalau perkataannya benar, karena itu memang kenyataannya. Duchess yang sudah tersinggung langsung berkata kalau orang kaya juga bau. Orang kaya bisa bau badan atau bau mulut atau bahkan BAB-nya juga bau!
Honey tersinggung dan menyebut Duchess yang selalu membela orang kaya. Dia juga menyebut Duchess yang sangat bodoh hingga tidak bisa berpikir dan malah mengenakan baju seperti itu. Ap Duchess marah karna mereka tidak berpakaian seperti itu?

Tidak perlu Duchess yang menjawab, Pharpae dan Khaimook yang ngamuk karena teman mereka di permainkan. Honey terus menyebut Duchess bodoh hingga datang ke kelas human communication padahal Duchess tidak masuk ke dalam daftar siswa kelas tersebut. Honey bahkan mengetuk kepala Duchess sambil berujar : “Tok-tok-tok, apa ada otak di dalamnya?”
Duchess beneran marah dan mendorong Honey kemudian pergi. Pharpae dan Khaimook semakin emosi karena Duchess di rendahkan begitu sama Honey!
“Kau penasaran bagaimana bentuknya otak kan?! Yuk, ikut aku! Ruangan ini lagi kosong. Jadi, mari kita cari tahu bentuknya otak,” marah Pharpae dan menarik Richy Angels ke dalam kelas kosong dengan di bantu Khaimook.
--
Duchess duduk di taman kampus dengan kesal karena sudah tertipu. Krathing dari jauh melihatnya dan tampak kasihan melihat orang berpakaian lusuh duduk di sana. Jreengg! Betapa terkejutnya dia saat melihat yang duduk itu adalah Duchess. Ngapain pakai baju begituan?!

“Seseorang menyuruhku berpakaian begijni ke kelas. Aku beneran ini di terima di grup mereka, jadi… tapi, ternyata mereka mengerjaiku mengenakan baju ini sendirian,” cerita Duchess dengan sedih.
“Kelas apa?”
Human Communication.
Krathing malah terkejut mendengar nama kelas yang Duchess sebutkan. Dia tidak meng-hack system agar Duchess masuk kelas itu karena di sana hanya ada anak-anak manja. Tidak menyenangkan. Karena itu, dia meng-hack system dan mendaftarkan Duchess ke kelas Jungle Trekking. Dia menarik Duchess untuk ikut dengannya karena mereka satu kelas. Duchess tidak mau dan menolak dengan sangat keras. Dia tidak mau masuk kelas itu dan tidak mau sekelas dengan Krathing.
Krathing tidak peduli dan menarik atau lebih tepatnya menyeret Duchess masuk ke kelas itu. Tentu saja, kedatangan Duchess yang unik (dengan di seret) menarik perhatian siswa yang ada di kelas. Duches beneran kesal karena dia tidak mau masuk kelas itu dan tidak ingin masuk ke dalam lumpur. Belum lagi, semua pria di kelas itu kelihatan bar-bar seperti gangster.

Eh, Krathing langsung menyampaikan perkataan Duchess kepada pria yang duduk paling depan kalau dia terlihat seperti preman. Duchess jadi ketakutan akan di marahi. Tidak di sangka, pria itu malah berterimakasih karena membelikan mereka makanan kemarin (makanan yang di beli Krathing dengan uang Duchess. Krathing bilang pada mereka kalau Duchess yang membelikannya).
“Apa dia mahasiswa sini?” tanya Duchess, berbisik pada Krathing.
“Dia hanya terlihat tua dari usia sebenarnya,” jawab Krathing dan langsung memaksa Duchess untuk duduk.

Udah itu, Krathing mulai mengejek baju Duchess seperti orang yang baru keluar dari hutan setelah 1 bulan. Duchess benar-benar kesal apalagi saat tiba-tiba seseorang meletakan jaket almameter ke bahunya. Duchess langsung berteriak marah, tapi amarahnya berhenti karna orang itu adalah Khunkhao.
Khunkhao beralasan kalau AC sangat dingin dan baju Duchess tipis, jadi dia memberikan jaket-nya. Tidak hanya itu, Khunkhao memuji penampilan Duchess yang manis. Duchess beneran senang.
Tapi kesenangan itu rusak karena Krathing. Krathing heran kenapa Khunkhao masuk kelas padahal Khunkhao sebelumnya bilang tidak akan datang.
“Aku berubah pikiran setelahnya. Aku tahu gadis manis ini akan masuk kelas ini. Biasanya, hanya ada murid pria dan itu membosankan.”
Duchess beneran bahagia di sebut manis. Saking senangnya, dia terus mencium aroma jaket Khunkhao. Krathing tidak suka melihat itu dan mengambil jaket Khunkhao dari Duchess karena dia merasa Duchess tidak kedinginan.
Tidak butuh waktu sedetikpun, Duchess langsung menggigil kedinginan. Dia terus berkata dingin dan ingin memakai jaket. Khunkhao hanya diam saja. Duchess tanpa izin, langsung mengambil jaket Khunkhao dan memakainya.
“Dia mungkin ada ngambil kelas akting juga,” ujar Krathing pada Khunkhao melihat tingkah Duchess.
Duchess baru berhenti akting saat mendapat pesan Line mengenai pendaftaran The Rich Club yang sudah buka.
  

Post a Comment

Previous Post Next Post