Sinopsis K- Drama : Tale of the Nine Tailed Episode 15 part 1

 

Original Network : tvN

"Bab 15: Takdir yang Merupakan Dirimu"

Lee Yeon ingin mengetahui, alasan apa yang membuat Imoogi Terry memutuskan untuk bekerja sama dengannya. Dan Imoogi Terry menjawab bahwa alasannya sama seperti alasan Lee Yeon.


Tembakan pertama Pria Rang meleset. Dan lalu disaat itu, Imoogi didalam Ji A terbangun. Dia merebut pistol Pria Rang dan menembak nya dua kali.  Kemudian dia menatap Pria Rang dengan tatapan jijik dan meremehkan.


“Bagaimana bisa kamu gagal mengenali tuanmu sendiri? Serangga berengsek,” umpat Imoogi. “Beraninya. Kamu kubiarkan hidup lebih lama dari yang seharusnya.”

“Aku tidak akan mendampingimu jika bukan karena ceplukan itu. Aku akan jujur kepadamu. Kamu membuatku muak. Kamu hanya seorang pria minder yang bukan dewa ataupun manusia,” balas Pria Rang sambil tertawa keras.



Mendengar itu, Imoogi merasa kesal dan menusuk luka Pria Rang menggunakan tangan nya. Dan disaat- saat terakhir, Pria Rang teringat akan keluarga nya.

Ayah.

Pria Rang : “Aku bahkan tidak ingat kapan. Tapi ada masa ketika aku punya sesuatu yang ingin kulindungi dengan segenap nyawaku.”

“Ayah dari mana? Apa yang Ayah beli?”

Pria Rang : “Anak-anak, istri, dan ibuku.”

“Ayah.”

Pria Rang : “Tapi aku hampir tidak ingat wajah mereka.”

Dengan jijik, Imoogi menlap tangannya yang berlumuran darah menggunakan pakaian Pria Rang.


Dibelakang. Rekan Pyo melihat semua kejadian tersebut dan merasa takut. Lalu ketika Imoogi menatap ke arahnya, dia menjadi panik.


Lee Yeon dan Imoogi Terry saling mengobrol dengan santai. Imoogi Terry bercerita bahwa dia tidak punya teman, karena dia tidak memercayai siapapun. Dan karena tidak ada yang perlu dilindungi nya. Itulah yang membuatnya lebih kuat dari Lee Yeon.

Aku lebih kuat darimu karena aku punya seseorang yang harus kulindungi,” kata Lee Yeon dengan percaya diri.

“Kamu yakin?” balas Imoogi Terry, tidak terlalu peduli. “Sepertinya Ji A mengalami sesuatu. Separuh diriku baru saja bangun,” jelasnya, memberitahu.



Mendengar itu, Lee Yeon ingin segera pergi. Tapi Imoogi Terry tidak mengizin kan nya dan menyuruhnya untuk menemaninya, sampai dia selesai meminum wine nya. Jika tidak, maka kesepakatan mereka tidak akan berlaku.

Lee Yeon : “Ini satu-satunya kesempatanku membawanya ke Sungai Samdo. Haruskah aku menyerah dan mendatangi Ji A? Atau…”



Lee Yeon merasa sangat dilema sekali. Lalu dia memikirkan perkataan Ji A, alasan kenapa Imoogi bisa terbangun dari dalam dirinya, karena dirinya berdarah.

Lee Yeon : Dia sangat protektif terhadap dirinya. Aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Setidaknya Ji A akan baik-baik saja.

Setelah berpikir baik- baik, Lee Yeon pun kembali duduk ditempatnya. Dan Imoogi Terry merasa geli melihat itu.

Inilah perbedaan kita, kata Imoogi Terry, bangga.

Aku tidak yakin soal itu. Kamu juga punya sesuatu yang harus kamu lindungi dengan segala cara. Contohnya, separuh dirimu yang hidup di dalam tubuh Ji A, balas Lee Yeon.

Imoogi Terry kemudian membahas tentang sisik yang Lee Yeon ambil. Tapi karena Lee Yeon tidak mau mengembalikannya, diapun tidak merasa masalah. Karena yang terpenting sekarang adalah Penjaga Sungai Samdo.


Imoogi berjalan mendekati rekan Pyo sambil tersenyum. Dia menahan rekan Pyo di dinding dan mengajaknya untuk memainkan sebuah game. Jika rekan Pyo berhasil menembaknya, maka dia dan Ji A akan mati bersama. Tapi jika rekan Pyo gagal, maka dia akan membunuh rekan Pyo. Seperti dia membunuh Pria Rang barusan. Dan dia memberikan waktu tiga detik untuk rekan Pyo memutuskan.

Mendengar itu, rekan Pyo memegang pistol ditangannya dengan gemetar.


Satu Dua Tiga…” kata Imoogi dengan lambat. Setelah waktu habis, dia merebut kembali pistol ditangan rekan Pyo dan bersiap untuk menembak rekan Pyo dikepala. Dan rekan Pyo memejamkan matanya dengan erat.

Tepat disaat itu, rekan Kim keluar dari dalam kamar. Dia meneriaki Imoogi dan menamparnya. Sadarlah, Bedebah, bentaknya. Lalu dia menlap darah di tangan Ji A yang berlumuran darah. Kenapa tanganmu berlumuran darah? Ada darah di bajumu yang bagus.


Sae Rom? Jae Hwan, panggil Ji A, tersadar.


Melihat kalau Ji A sudah tersadar, rekan Kim dan rekan Pyo merasa sangat lega serta senang. Lalu mereka menghibur Ji A yang merasa sangat syok, karena telah membunuh seseorang.



Imoogi Terry menanyai, apa rencana Lee Yeon. Karena setahunya Taluipa bisa membuat roh gunung menjadi batu dalam sekejap, dan Taluipa bisa melihat masa depan. Jadi dia ingin tahu, sejauh apa penglihatan nya itu.

Dia bukan kamera pengawas, kata Lee Yeon, menjelaskan. Misalnya, dia mungkin tidak bisa mendengar percakapan kita. Tapi dia mungkin bisa tahu kita bersama sekarang.

Jadi, dia tidak tahu semuanya secara mendetail? tanya Imoogi, memastikan. Dan Lee Yeon membenarkan.



Lee Yeon kemudian menunjukkan obat tidur yang dibawanya. Jika mereka memanfaat kan orang yang Taluipa percayai, maka mereka bisa membuat Taluipa meminum ini dan tertidur. Orang itu adalah Hyeonuiong. Mendengar itu, Imoogi Terry mendengus geli, karena Hyeonuiong selalu menuruti perkataan Taluipa.

Tidak lagi. Dia melawan dan menyelamatkan Ji A. Sudah cukup untuk membuktikan itu, kata Lee Yeon, memberitahu.

Jadi, dia akan membuatnya tertidur sebelum kita tiba di sana? tanya Imoogi, memastikan.

Begitu dia tertidur, kamu bisa menanganinya, kata Lee Yeon, menyakinkan. Kita akan mulai besok, jelasnya. Dan Imoogi Terry langsung setuju.


Lee Yeon : Aku penasaran kenapa aku sangat cemas. Semua berjalan lebih lancar daripada dugaanku. Tidak, yang penting adalah dia terpancing. Aku hanya perlu membawanya ke Sungai Samdo.

Lee Yeon menatap Imoogi Terry dengan perasaan ragu. Lalu tiba- tiba saja, Imoogi Terry menanyai tentang putra Taluipa. Dan Lee Yeon heran, darimana Imoogi Terry mengetahui itu. Dan Imoogi Terry menangapi dengan sikap acuh.

Menurutmu bagaimana cerita ini akan berakhir? tanya Imoogi Terry, misterius.

Pasti berakhir bahagia, jawab Lee Yeon sambil tersenyum dan meminum wine yang dituangkan ke dalam gelas nya.

Didekat tangga. Yoo Ri menguping pembicaraan mereka berdua.


Saat Lee Yeon pulang, dia mencium ada bau darah. Lalu dia melihat Ji A sedang duduk sendirian dan tampak tidak bersemangat.


Ji A menceritakan segala yang terjadi kepada Lee Yeon, dan juga perkataan Pria Rang kepadanya. Mengetahui segalanya, Lee Yeon menghibur Ji A untuk jangan merasa sedih dan merasa bersalah. Sebab dari awal, Pria Rang telah melawan kematian, jadi suatu saat Pria Rang juga pasti akan  mati, walaupun bukan Ji A yang membunuhnya.

Aku juga hampir membunuh Jae Hwan. Akhirnya aku sadar, tapi…” kata Ji A, sambil mulai menangis.

Dengan perhatian, Lee Yeon memeluk Ji A. Kamu melakukannya dengan baik. Sungguh, hiburnya. Ini hampir berakhir. Ini akan berakhir besok.


Team Leader Choi merasa heran, kenapa Hye Ja bersikap sangat baik padanya, bahkan Hye Ja sambil menutup restoran untuk fokus merawat nya. Dan Hye Ja menjawab, begitu lah.

Kamu bilang kamu sudah lama kehilangan suamimu, bukan? Seperti apa suamimu? tanya Team Leader Choi, ingin tahu.

Bahkan jika kami berbagi satu ikan kecil, dia akan membuang tulangnya dan memberiku sebagian dahulu, kata Hye Ja, mulai bercerita sambil mengingat kembali kenangan dulu. Suatu kali, pada pertengahan musim dingin, kubilang aku menginginkan kue beras berisi madu, dan dia mendaki bukit bersalju demi membelinya untukku, katanya sambil tertawa.


Team Leader Choi merasa sikap suami Hye Ja agak berlebihan. Karena mereka bisa saja memesan menggunakan layanan pesan antar. Dengan kesal, Hye Ja bertanya balik, kenapa Team Leader Choi terus datang menemui nya.

Setiap kali aku memakan makananmu, jantungku berdebar. Rasanya sangat familier, dan terasa seperti sesuatu yang kurindukan, kata Team Leader Choi dengan agak malu- malu.

Taluipa merasa sangat lelah dan stress, karena begitu banyaknya jiwa- jiwa yang meninggal akibat Imoogi. Lalu dia berteriak memanggil Hyeonuiong, karena kebiasaan. Dan saat tidak ada jawaban, barulah dia tersadar kalau Hyeonuiong sudah pergi dan tidak pulang. Lalu dia berdiri  untuk mengambil sendiri obatnya di dalam lemari.


Catatan kecil dari Hyeonuiong yang ditempelkan disetiap botol obat. Untuk saat mata kekasihku lelah., Untuk meredakan kemarahan kekasihku., Ini bagus untuk kekasihku saat sakit perut.

Membaca catatan itu, Taluipa tidak jadi makan. Dan menutup pintu lemari.

Hyeonuiong merasa sangat khawatir kepada Taluipa. Dan mengetahui itu, Hye Ja menyarankan Hyeonuiong untuk pulang saja, jika tidak Hyeonuiong akan menyesal sendiri nantinya.

Aku sudah menyesalinya. Kenapa kupikir aku bisa mengubahnya? Kenapa aku tidak bisa meninggalkan dia saat kehilangan putraku? kata Hyeonuiong, mengakui perasaannya dengan jujur.


Karena kamu mencintainya…”

Benar. Kukira itu cinta. Kepribadian, pilihan kami Ah, kami tidak punya kesamaan. Kami bahkan tidak bisa berbagi sepiring tteokbokki. Aku selalu memilih yang tidak pedas, dan dia yang paling pedas, kata Hyeonuiong, bercerita.

Tidak bisakah kalian berbagi yang pedasnya sedang? Seperti itulah kehidupan pernikahan, balas Hye Ja, berkomentar.

Kami terlalu berbeda.


Dengan serius, Hye Ja menyarankan Hyeonuiong untuk lebih baik pulang saja dan bantu Lee Yeon, karena mereka tidak bisa kehilangan Lee Yeon seperti ini. Dan Hyeonuiong menghela nafas berat.


Lee Yeon menelpon Lee Rang dan mengajak nya untuk bertemu. Dan awalnya Lee Rang menolak, tapi saat mendengar nama Imoogi, dia langsung setuju untuk bertemu.


Kenapa bereaksi seperti itu? Apakah wanita itu mati atau hidup? gumam Lee Rang, berpikir keras.

Tepat disaat itu, Ji A datang ke tempat nya.

Lee Yeon menceritakan rencana nya kepada Shin Joo. Dia akan menelan sisik Imoogi, lalu dia akan membawa Imoogi bersama nya untuk melompat ke Sungai Samdo. Mengetahui itu, Shin Joo langsung menolak. Dia sangat tidak setuju.

Dengan tidak berdaya, Lee Yeon menjelaskan bahwa dia telah memikirkan setiap kemungkinan yang ada, tapi ini satu- satunya cara untuk menangkap Imoogi. Dan Shin Joo langsung menawarkan diri untuk melakukannya, dia akan menelan sisik Imoogi dan melompat bersamanya ke Sungai Samdo. Tapi Lee Yeon tidak setuju, karena Shin Joo pasti tidak akan bisa menghadapi Imoogi.



Jangan lakukan itu. Kumohon jangan. Kamu tidak akan bisa menyelamatkan jiwamu. Kamu tidak bisa bereinkarnasi, pinta Shin Joo, sedih dan marah.

Shin Joo, kata Lee Yeon sambil menyentuh kedua bahu Shin Joo. Kamu harus memahamiku. Aku memberitahumu semuanya karena ini dirimu.

Kamu jahat sekali. Kamu sangat kejam kepadaku, keluh Shin Joo, mulai menangis.



Ji A menebak dengan yakin, kalau pasti Lee Rang yang telah mengirimkan Pria Rang kepadanya. Dan dia mengerti, kenapa Lee Rang melakukan itu, jadi dia tidak memberitahu Lee Yeon.

Kenapa tidak? tanya Lee Rang, ingin tahu.

Karena Yeon menyayangimu. Karena dia akan sedih jika kehilanganmu, jawab Ji A, penuh pengertian.



Lee Rang kemudian memberitahu Ji A mengenai resiko yang harus Lee Yeon ambil demi menyelamatkan Ji A. Yaitu nyawanya. Karena itulah, dia ingin membunuh Ji A. Dan sekarang dia ingin, Ji A memberikannya satu alasan, kenapa sebaiknya dia tidak membunuh Ji A.

Dan Ji A menjawab bahwa dia tidak masalah, bila Lee Rang ingin membunuhnya, tapi dia tidak akan bertanggung jawab nantinya. Karena seseorang baru saja mencoba dan mati. Lalu dia mengakui bahwa sebenarnya dia belum berniat mati. Namun jika kebetulan dia menyakiti Lee Yeon, maka dia akan bunuh diri. Karena dia sama seperti Lee Rang, dia ingin melindungi Lee Yeon.


Jika ingin menyelamatkan kakakmu, kita harus berdamai sekarang. Deal? tanya Ji A kemudian, sambil mengulurkan tangannya. Dan Lee Rang menjabat tangan Ji A menggunakan robot mainan milik Soo Ho.

Setuju, jawab Lee Rang.



Lee Yeon menasehati Shin Joo untuk jangan terjebak dalam pertempuran ini, tetap hidup, dan lindungi Ji A. Dan Shin Joo berjanji bahwa dia akan melakukannya.

Dan jika Rang bersedih dan bertingkah lagi, kamu akan mengomelinya. Suruh dia mengendalikan diri, pinta Lee Yeon.

Aku akan melakukan itu sampai telinganya lepas, janji Shin Joo.

Berkeluargalah dengan pencuri kalung itu. Anggap ini sebagai hadiah prapernikahan, kata Lee Yeon, memberikan apatermen baru atas nama Shin Joo. Setelah itu dia mengucapkan terima kasih dan pamit.


Shin Joo menghentikan Lee Yeon, dan mengajukan satu pertanyaan. Saat aku dikejar roh gunung yang kulayani, kenapa kamu menyelamatkanku? tanyanya, ingin tahu.

Untuk balas dendam. Aku pernah makan bibim guksu dengan roh gunungmu dan dia dengan lancangnya mencuri telur rebusku, jawab Lee Yeon.

Itukah alasanmu menyelamatkanku? tanya Shin Joo, agak tidak menyangka.

Itu tidak sia-sia. Begini, aku selalu menyimpan telur rebusku untuk dinikmati di akhir, balas Lee Yeon. Lalu diapun pergi.


Post a Comment

Previous Post Next Post