Sinopsis Drama Spesial : Baek Hee has Returned Episode 02



Images By : KBS2
Episode 02 : Permainan Antara Ayah


Tahun 1998
Beredar video Baek Hee yang mengenakan kaus kaki merah. Dan ternyata video tersebut beredar sampai di muat dalam berbagai siaran berita. Video itu berisi Baek Hee yang sedang membully siswi lain dengan brutal. Wajah Baek Hee di blur dan berita menyamakan tindakan Baek Hee dengan insiden Red Muffler. Bahkan ada video Baek Hee sedang berganti baju.
Baek Hee dengan menggunakan kaus kaki merahnya menari di klub dansa bersama dengan Bum Ryong. Jong Myung melihat dari samping dan bergumam akan menghancurkan Bum Ryong sehingga dia bisa menjadi karakter utama.

Sementara, Doo Sik, mabuk hanya dengan minum cola. Dia bergumam akan mendapatkan cinta Baek Hee dengan kekuasaan.
Dan, disudut klub, ada seseorang yang merekam Baek Hee dan terutama menyorot kaus kaki merahnya.

Bum Ryong melihatnya dan pamit pergi sebentar pada Baek Hee.
Jong Myung menghampiri Baek Hee yang menari sendiri dan menegur Baek Hee yang selalu bersama dengan Bum Ryong seperti pasangan selebritis. Dia juga menanyakan rumor kalau Baek Hee akan pindah ke Seoul dengan Bum Ryong ketika kuliah nanti. Baek Hee membenarkan, dia pindah dengan Bum Ryong untuk menikah dan dia juga berharap Jong Myung bisa melupakannya. Jong Myung menghina Baek Hee yang selalu berada di kelas terendah dan berbeda dengan Bum Ryong yang siswa populer. Baek Hee balas menghina Jong Myung yang selamanya hanya akan menjadi sampah. Jong Myung marah karena Baek Hee berkata kasar padanya yang adalah mantannya dan dia mengakui kalau dia masih mencintai Baek Hee.

Seseorang masih terus merekam Baek Hee dan Bum Ryong berusaha menangkapnya. Akan tetapi, dia kehilangan jejak perekam. Bum Ryong tidak hilang akal. Dia pergi ke sakelar listrik dan mematikan lampu klub. Ruangan jadi gelap dan Bum Ryong dengan mudah mencari titik merah yang merupakan tanda kamera sedang merekam. Dan, dia menemukannya. Tapi, lagi-lagi sang perekam menyadari dan segera mematikan kameranya.

Bum Ryong berusaha mencari terus. Sang perekam terjatuh dan dia adalah sang pria yang menggunakan kacamata dengan baju sekolah. Bum Ryong berusaha mengejarnya tetapi lampu hidup kembali dan dia hanya menemukan kamera perekam yang tertinggal. Bum Ryong mengambil kamera tersebut dan melihatnya. Tidak lama kemudian, beberapa pria sudah mengepungnya.
Mereka membawa Bum Ryong ke kamar mandi. Dan ternyata mereka adalah orang suruhan Jong Myung. Dia membawa Bum Ryong ke sana untuk mengancamnya agar tidak pergi bersama dengan Baek Hee ke Seoul. Bum Ryong tidak merasa takut.

Jong Myung mengambil tongkat kayu pel dan mematahkannya. Dia hendak menggunkan tongkat itu untuk menghajar kaki Bum Ryong agar terluka dan tidak jadi pergi dengan Baek Hee. Tapi, tiba-tiba, Baek Hee datang ke kamar mandi. Dia memecahkan kaca pintu kamar mandi dengan tangannya. Baek Hee masuk dengan menggunakan alat pemadam dan hendak menyemprotkannya pada Jong Myung. Bum Ryong berusaha menenangkannya. Baek Hee tidak peduli dan mengancam Jong Myung serta memperingatkannya agar tidak mengganggunya lagi. Jong Myung sampai jatuh ke lantai karena takut.


Bum Ryong membawa pergi Baek Hee. Tetapi, Jong Myung malah kembali menghina mereka. Dan hal itu membangkitkan kemarahan Bum Ryong serta Baek Hee. Mereka menutup pintu kamar mandi dan mulai menghajar Jong Myung beserta anak buahnya.
Baek Hee has Returned
Bum Ryong mengantar Ok Hee dan Baek Hee pulang. Tetapi, Baek Hee masih bersikap dingin dan tidak mau menerima uluran tangan Bum Ryong. Dia dengan dingin berterimakasih pada Bum Ryong yang sudah mengantar mereka pulang.
Ok Hee berkata akan membayar hutangnya pada Bum Ryong dan meminta kartu namanya tetapi Bum Ryong tidak punya. Ok Hee kemudian minta nomor ponsel Bum Ryong saja, dan Bum Ryong mulai menyebutkan nomornya. Tetapi, Baek Hee menghentikannya. Dia berkata akan membayar uang kompesansinya jadi Bum Ryong tidak usah memberikan nomornya pada Ok Hee. Bum Ryong menolak uang Baek Hee dan berkata dari awal dia sudah yakin kalau Ok Hee bukan tipe orang yang akan berbuat kejahatan.
Ok Hee terkejut dan berkata belum pernah ada yang mengatakan hal seperti itu padanya. Bum Ryong mengatakan kalau dia bisa membaca sifat orang dari matanya dan mata Ok Hee bukanlah tipe orang yang jahat. Baek Hee mendengarkan dengan tidak nyaman dan segera menarik Ok Hee agar pulang.
Ternyata, Ki Joon tiba di pelabuhan. Dia menyoroti mereka semua dengan senter dan bertanya kenapa mereka bisa bersama di pelabuhan? Ki Joon juga berjalan menghampiri Bum Ryong dan menyapanya. Bum Ryong balas menyapa dan bertanya siapa dia? Ok Hee juga bertanya kenapa ayahnya bisa kenal dengan Bum Ryong?
Ki Joon, Bum Ryong, Ok Hee dan Baek Hee berjalan pulang bersama. Ki Jonn sepanjang perjalanan terus menerus bercerita mengenai masa SMA. Ok Hee bertanya heran kalau mereka semua satu SMA kenapa Ibu dan Bum Ryong tidak saling mengenal? Bum Ryong berpura-pura lupa kalau mereka satu SMA. Ki Joon merangkul pundak Baek Hee dan berkata kalau dia kecewa karena Bum Ryong tidak mengenalinya.
Mereka melewati sebuah rumah. Dan dari dalam rumah, seorang wanita yang mencubit pinggang Ok Hee, keluar dari rumah sambil berteriak : Dasar penyihir jahat! Ok Hee mengenali wanita itu dan bersembunyi di belakang punggung Baek Hee. Sementara, Baek Hee juga bersembunyi di belakang punggung Bum Ryong.

Wanita itu menghampiri mereka. Dan dia menendang punggung Baek Hee dengan keras. Bum Ryong berteriak memanggil wanita itu dengan sebutan ‘Ibu’ dan menyuruhnya berhenti. Ibu Bum Ryong terus berceloteh agar Baek Hee tidak berhubungan dengan Bum Ryong. Bum Ryong segera menarik ibunya pergi dari sana.
Ok Hee menatap bingung dan bertanya apa wanita itu juga memanggil ibunya penyihir jahat? Baek Hee menyuruh Ok Hee untuk diam saja.

Di rumah, Ok Hee melihat ponselnya. Ternyata dia tadi merekam di mobil waktu perjalanan pulang. Dan dia melihat kalau selama mendengar lagu lama dari rekaman radio, ibunya dan Bum Ryong menggerakan tubuhnya menikmati lagu. Dia juga melihat jelas tato di jari telunjuk Bum Ryong dan ingat tato itu mirip dengan yang ada di jari ibunya juga.
Ok Hee kemudian mengirim pesan pada Bum Ryong untuk meminta ketemu.

Jang Mi dan Doo Sik datang ke sekolah. Ternyata, Bo Reum adalah anak mereka. Dan rekaman perkelahian Ok Hee dan geng Becky tersebar. Doo Sik memperhatikan dengan seksama dan memuji Ok Hee yang dalam perkelahian menendang menggunakan kaki kiri. Dia memuji Ok Hee yang sedang di hukum mengelap kaca jendela karena memiliki kaki kiri yang dominan sama seperti dirinya.
Jang Mi menegur Doo Sik yang memuji Ok Hee padahal putri mereka di pukuli olehnya. Dan guru menegur mereka terkait tersebarnya video tersebut. Guru memberitahu Jang Mi dan Doo Sik kalau mereka semua yang terlibat dalam perkelahian kalau anak mereka akan dihukum melakukan pekerjaan sukarela di sekolah selama 2minggu. Jang Mi merasa lega karena anaknya tidak dikeluarkan dan hanya dihukum.
Guru juga memberitahu kalau dia juga sudah memberitahu orang tua siswi lain. Yaitu, bahwa selama 2minggu masa hukuman, Bo Reum harus di jemput oleh orang tua setiap pulang sekolah untuk memperketat pengawasan dan agar tidak terjadi lagi perkelahian. Doo Sik langsung emosi dan memarahi Jang Mi yang tidak bisa mengurus anak dengan benar. Dia tidak bisa menjemput Bo Reum setiap hari karena harus memberi makan sapi.
Jang Mi balas protes mengenai Doo Sik yang hanya peduli tentang sapi. Mereka berdua saling berdebat. Guru memperhatikan dengan heran dan bingung cara melerai mereka.
Tiba-tiba, Ok Hee memberitahu guru kalau walinya sudah datang.
Dan siapa dia?
Bum Ryong. Ok Hee merangkul Bum Ryong dan memberitahu pak Guru kalau Bum Ryong adalah ayah babtisnya. Ibunya sedang sibuk memasak jadinya Bum Ryong yang datang menggantikan.
Jang Mi memperhatikan dengan khawatir. Dia bertanya pada Ok Hee apakah ibunya tahu mengenai hal ini? Ok Hee menjawab kalau ibunya tidak tahu. Jang Mi menghela nafas dan berkata kalau Ok Hee memang mirip dengan Baek Hee. Tetapi, Jang Mi jadi bingung dan berkata Ok Hee mirip dengan Bum Ryong juga. Doo Sik langsung protes kalau Ok Hee tidak mirip dengan Bum Ryong.
Bum Ryong berjalan pulang dengan Ok Hee. Dia bertanya memastikan umur Ok Hee, apa benar dia 18tahun? Apa dia lahir tahun 1999? Ok Hee protes dengan pertanyaan BumRyong yang mirip petugas sensus.
Ok Hee kemudian bertanya dari mana Bum Ryong kenal dengan ayah Bo Reum? Bum Ryong memberitahu kalau hubungannya dengan Doo Sik tidak begitu baik. Gigi depan Doo Sik patah karena dirinya.
Ok Hee terkejut karena Bum Ryong memukul Doo Sik hingga gigi depannya patah? Bum Ryong berusaha membela diri. Dia berkata melakukannya karena tidak punya pilihan. Doo Sik terus mengejar Baek Hee.
Ok Hee bertanya lagi siapa itu Baek Hee? Bum Ryong sadar sudah salah bicara dan menutup rapat mulutnya. Ok Hee bertanya apa maksudnya Baek Hee dari geng Becky (Baek Hee dalam pengucapan korea terdengar seperti Becky)? Bum Ryong balas bertanya darimana Ok Hee tahu mengenai geng Becky? Dan Ok Hee dengan bangga memberitahu kalau dia adalah ketua geng Becky ke-19.
Ok Hee bertanya lagi mengenai Baek Hee dan Bum Ryong segera memutar topik. Dia berkata kalau Ok Hee salah dengar. Dia juga mengomeli Ok Hee karena menyuruhnya datang ke sekolah dan berbohong kalau dia adalah ayah babtis Ok Hee. Dia juga menyuruh Ok Hee agar memberitahu ibunya agar menjemputnya besok sepulang sekolah. Ok Hee menjawab kalau ibunya tidak akan mau dan dia bahkan mempunyai julukan ‘Putri Kebersihan Sekolah’ di sekolahnya dulu. Bum Ryong menduga kalau Ok Hee pasti sering membuat masalah dulu. Ok Hee membantah, dia mendapat julukan itu karena ibunya tidak pernah datang ke sekolah untuk menjemputnya dan hanya petugas kebersihan yang menemaninya hingga sekolah sepi dan pulang bersamanya. Dan ibu - ibu teman yang lain akan memandangnya seperti anak bermasalah karena ibu nya sendiri tidak mau menjemputnya. Bum Ryong memandang dengan kasihan.
Bum Ryong mengajak Ok Hee makan bulbogi. Dia menasehati Ok Hee untuk berusaha memahami ibunya. Dan Ok Hee juga bisa menyuruh ayahnya untuk menjemputnya. Ok Hee menjawab kalau ayahnya tidak peduli padanya.
Bum Ryong merasa kasihan.
“Mulai sekarang… jika kau perlu wali dan ibumu tidak mau datang atau jika ibunya temanmu menyalahkanmu atau jika kau di tuduh mencuri … hubungi aku saja,” ujar Bum Ryong. “Aku akan menjadi ayah babtismu.”
Ok Hee tertawa mendengarnya. Dia berkata kalau semua orang di desa ini sangat aneh karena suka ikut campur. Tapi anehnya, dia tidak merasa terganggu sama sekali. Dia menyukainya.
Jong Myung pergi berkonsultasi dengan Ki Joon. Dan Ki Joon membaca hasil ujinya kalau 5tahun lalu,Jong Myung didiagnosis mandul karena menderita TBC genitourinari. Tapi, sebelum itu, dia subur. Jong Myung bertanya jadi maksudnya, sebelum dia mandul, dia bisa saja punya anak? Ki Joon bertanya apa Jong Myung baru tahu dia punya anak?
“Tidak. Putrinya berusia 18tahun. Aku tertarik padanya seolah-olah dia itu anakku. Saat aku melihatnya, aku punya perasaan aneh. Begitu banyak pikiran melintas di benakku. Dimana aku bisa tes DNA?” tanya Jong Myung.
Ki Joon memberitahu kalau dia bisa melakukan tes DNA untuk Jong Myung karena mereka dulu satu SMA Cheonbang. Jong Myung bingung karena tidak mengenali Ki Joon.
Jang Mi, Doo Sik, Bo Reum dan Ok Hee pulang naik feri. (Sekolah mereka berada di luar desa). Dan Doo Sik memberi makan untuk Ok Hee dan Bo Reum. Dia juga memperlakukan Ok Hee dengan sangat baik sehingga membuat Jang Mi heran.
Jang Mi mengajak Doo Sik bicara berdua.
Ok Hee menerima sms dan terkejut. Bo Reum penasaran dan bertanya ada apa? Ok Hee memberitahu kalau dia akan ke Seoul karena dia mengirimkan video menyanyi dan ternyata orangnya menyukai. Ok Hee bertekad akan keluar dari desa. Bo Reum memuji Ok Hee yang hebat sama seperti ketua pertama geng Becky.  

Ok Hee penasaran dan bertanya mengenai ketua pertama geng Becky. Bo Reum memberitahu kalau dia mendengar dari ibunya, bahwa ketua pertama geng Becky dulunya bertarung dengan anak laki-laki dan dia tidak pernah kalah. Dan sekarang, ketua pertama geng Becky menggunakan kemampuan negosiasinya dan menjadi penjual Jeotgal terkenal di Seoul. Ok Hee membaca sms nya lagi mengenai tempat dan waktunya tetapi dia harus membawa 500dollar.
Di rumah, di dalam kamar, Ok Hee meminta uang makan siang pada So Hee tetapi So Hee tidak mau memberikannya. Dia berkata akan membuatkan bekal untuk Ok Hee. Ok Hee terus memaksa tetapi So Hee tetap kekeh tidak memberikan. Ok Hee menyindir ibunya yang lebih tahu banyak soal jeotgal jualannya daripada dirinya. So Hee marah dengan perkataan Ok Hee dan berkata tidak akan pernah membiarkan Ok Hee menjadi seorang penyanyi.
Ok Hee terluka mendengarnya. Dia bertanya apa So Hee pernah mendengarnya bernyanyi? Ok Hee bercerita mengenai itik yang minggat dari rumahnya karena jika dia bertahan, tidak akan ada yang tahu betapa indahnya dirinya. (anak itik itu sebenarnya adalah angsa). Ok Hee pergi dengan marah ke ruang makan.


Ok Hee sedang minum ketika Ki Joon keluar dan menegurnya yang terus berteriak. Ok Hee menunduk dan menyapa Ki Joon pelan. Ki Joon terus mengomeli Ok Hee yang suka berteriak dan berkata kalau suara Ok Hee hanya membuat kebisingan. Ok Hee terluka mendengarnya. Ki Joon menyerahkan uang untuk Ok Hee karena dia tahu Ok Hee bertengkar dengan ibunya terkait uang. Ok Hee menerimanya dan berkata dia akan lebih berhati-hati lagi. Ok Hee pergi keluar rumah.

So Hee keluar dari kamar dan melemparkan baju pada Ki Joon. Dia menyuruh Ki Joon untuk mencuci bajunya sendiri mulai sekarang.
“Ayah macam apa yang bilang suara putrinya sangat mengganggu?” marah So Hee.   
Ki Joon balik marah. So Hee memarahi balik kalau dia tidak pernah meminta Ki Joon menjadi ayah yang hebat tetapi yang dia minta hanya Ki Joon menjadi ayah yang layak. Dia kasihan dengan Ok Hee yang tidak pernah merasakan sosok ayah dan kasih sayang ayah dari Ki Joon. Ki Joon berkata kalau dia merasa lebih baik kalau Ok Hee adalah anak adopsi. Dia tidak menyukai Ok Hee karena sangat mirip ‘dengannya’. dan semakin mirip sekarang. So Hee berusaha menahan amarahnya.

Ok Hee jongkok di depan rumahnya. Dia mengeluh karena tidak mempunyai tempat pelarian di pulau ini. Seseorang kemudian melempar batu padanya. Itu adalah ibu Bum Ryong yang mengajaknya mengikutinya.

Ibu Bum Ryong membawa Ok Hee ke laut bersama dengan Bum Ryong dan Doo Sik untuk menikmati hasil laut yang di tangkapnya hari ini.
Ibu Bum Ryong bahkan hendak menyuapi Ok Hee dan Ok Hee bertanya dengan bingung kenapa dia tidak menyebutnya penyihir jahat hari ini? Ibu Bum Ryong berkata kalau dia sedang suasana baik hari ini. Ok Hee menurut dan menerima suapan dari ibu Bum Ryong. Dan rasanya enak.
“Aku tidak pernah melihat siapapun dari keluarga Woo yang tidak suka ikan laut,” gumam ibu Bum Ryong.
Ok Hee bingung mendengarnya dan Bum Ryong menegur ibunya. Ibu kemudian meminta agar Ok Hee menuangkannya segelas soju sebelum dia mati. Ok Hee menurut.
Ok Hee bertanya apa ibu menunggu di depan rumahnya untuk melihatnya? Kenapa? Ibu berkata dia ingin Ok Hee makan makanan enak yang di bawanya selagi dia masih waras. Ok Hee tersenyum. Dia hendak meminum soju tapi Bum Ryong melarangnya.
Doo Sik memberikan kerang yang sudah dikupas pada Ok Hee. Dan Jong Myung datang dengan membawa mudfish untuk dimakan bersama.

“Umurku 18tahun. Sepertinya aku bisa tahu siapa ayah kandungku,” pikir Ok Hee sambil melihat 3orang pria di depannya.

Ok Hee pulang sekolah dengan Bum Ryong. Dia meminta Bum Ryong berjalan cepat dan mengingatkan kalau Bum Ryong yang suruh dia telpon jika butuh bantuan. Bum Ryong berkata bantuan yang dia maksud bukan hal berbahaya seperti ini. Ok Hee hendak menjual emas.
Ok Hee menunjukkan emasnya dan berkata ibunya yang memberikannya. Bum Ryong mengenali emas itu dan bertanya kenapa ibunya memberikan emas tersebut pada Ok Hee?
“Aku belum dewasa waktu aku SMP. Aku lari dari rumah bawa perhiasan ibuku. Aku membawanya ke toko perhiasan dan aku malu. Aku tahu perhiasannya palsu. Aku kasihan pada ibuku jadi kukembalikan tapi dia memilih satu ini dan memberikannya padaku,” jelas Ok Hee. “Dia bilang ini asli.”
Bum Ryong bertanya apa ibunya tidak bilang apa-apa lagi? Ok Hee menjawab kalau ibunya bilang itu norak. Dia bertanya apa Bum Ryong tahu mengenai cincin emas itu? Bum Ryong membantahnya dan segera menyuruh agar Ok Hee menjualnya.  


Penjual emas menilai emas dan berkata itu hanya bernilai 100dollar. Ok Hee terkejut karena harganya sangat murah. Penjual menjelaskan kalau desain cincin itu sangat tua dan tidak berat.
Bum Ryong langsung maju dan berkata kalau cincin itu 14karat dan agak berat. Lagipula desain cincin itu adalah naga. Ok Hee bergumam kalau dia tidak tahu desain cincin adalah naga. Ok Hee jadi bingung dan bertanya kenapa BumRyong tahu sangat mengenai cincin ini? Bum Ryong gugup dan berkata kalau dia hanya asal menebak.
Ok Hee menatapnya dan berujar dalam hati, “Kenapa ahjussi ini sangat bodoh. Kalau dia ayahku mudah sekali menipunya.”
Kandidat 1 : Woo Bum Ryong, Mudah Ditipu
Ok Hee bertanya apa goldar Bum Ryong adalah B? Bum Ryong langsung kaget dan bertanya Ok Hee tahu dari mana? Siapa yang beritahu? Ok Hee menjawab kalau itu karena Bum Ryong sederhana dan bodoh.
Mereka keluar dari toko emas. Bum Ryong memberikan uang pada Ok Hee dan menyuruhnya untuk tidak pernah menjual cincin itu lagi. Ok Hee berkata dia akan mengganti uang Bum Ryong dalam sebulan. Tidak, 30/bln.


Ok Hee bekerja membersihkan warnet. Dia sedang memikirkan ayahnya yang sebenarnya.
Ki Nam berteriak menyuruh Ok Hee agar membuatkannya ramyeon. Tetapi, Jong Myung segera menegurnya agar membuat sendiri dan Ki Nam langsung takut. Jong Myung bahkan menyuruh orang yang merokok agar mematikan rokoknya.
Ok Hee mendekat ke Jong Myung dan berkata kalau Jong Myung pasti sangat suka bermain minesweeper sehingga datang ke warnet setiap hari. Jong Myung memanggilnya dan memberikan boneka beruang besar pada Ok Hee. Dia beralasan kalau seseorang yang memberikannya padanya.
Jong Myung membantu Ok Hee membersihkan kamar mandi sementara Ok Hee menunggu dengan santai di depan. Ok Hee berterimakasih atas hadiah mudfish dan boneka beruang pemberian Jong Myung tapi dia lebih menyukai EXO dan Pizza Cheese Fondue. Jong Myung mengomentari rambut Ok Hee yang berwarna dan mengajaknya ke salon karena rambutnya tidak pantas.
Ok Hee dan Jong Myung sudah berada di salon. Jong Myung mengomeli setiap orang yang ada di salon.
“Aku tidak menyangka Ahjussi ini suka mengomel. Kalau dia ayahku, hubungan kami akan mengerikan.”
Kandidat 2 : Cha Jong Myung, mau aku belajar dari kesalahannya
Pemilik salon melihat kepala Ok Hee dan diam-diam mencabut rambut Ok Hee berkali-kali. Ok Hee protes karena rambutnya terus di cabut. Dia bertanya apa Jong Myung butuh rambutnya?
Ok Hee selesai mewarnai rambutnya normal kembali. Dan Jong Myung memberikan uang pada Ok Hee untuk setiap helaian rambuntya yang dicabut. Ok Hee berterimakasih dan meminta Jong Myung untuk memberitahu hasilnya nanti apakah dia anaknya atau bukan.
“Ok Hee. Jika aku ayahmu, kau bakal merasa senang?” tanya Jong Myung.
“Bukannya soal suka atau tidak suka,” jawab Ok Hee. “Kau hanya perlu memberikanku uang. Biaya kebutuhan anak.”
Jong Myung memberitahu kalau dia adalah orang terkaya di desa. Tetapi, dia juga negdumel Ok Hee yang mata duitan.
Doo Sik menemui guru di sekolah dan memberikan sebotol besar anggur raspberry. Dia membawa anggur untuk berterimakasih atas guru yang sudah menjaga anaknya selama di sekolah. Guru menyuruh Doo Sik agar lebih memperhatikan nilai Bo Reum dan Doo Sik menjawab kalau Bo Reum mirip seperti ibunya. Rangking ke-35 dari 36siswa sama seperti ibunya dulu peringkat ke-56 dari 56siswa.
Doo Sik berkata ingin tahu data teman-teman Bo Reum dan guru segera memberitahu kalau teman baik Bo Reum adalah siswa pindahan. Dia menunjukk ke arah Ok Hee yang sedang membersihkan kebun.
Ok Hee sekarang sedang berbaring santai di kursi. Yang bekerja adalah Doo Sik. Doo Sik bahkan mengomel mengenai sekolah yang menghukum murid untuk mencabut rumput. Ok Hee memberitahu kalau itu namanya pekerjaan sukarela. Doo Sik terus mengomel kalau Ok Hee bisa saja pingsan karena sengatan matahari. Ok Hee menenangkannya.
Ok Hee tiba-tiba bangkit dan bertanya apa Doo Sik mau tahu golongan darahnya? Golongan darahnya adalah B. Doo Sik kecewa mendengarnya. Ok Hee bertanya apa golongan darah Doo Sik adalah A? Doo Sik membenarkan dan goldar Bo Reum juga A.
“Ahjussi, Bo Reum juga pasti goldar B. Kalau bibi Hwang golongan darahnya B seperti ibuku, Bo Reum juga pasti B,” beritahu Ok Hee.
“Golongan darahku A. Jadi bagaimana mungkin?”
“Ahjussi, kau dulu tidak pintar ya waktu sekolah? Kau bisa belajar itu dari kelas IPA,” jelas Ok Hee.
Doo Sik langsung malu. Dia berpura-pura tahu mengenai goldar. Doo Sik juga pamer kalau setidaknya dia tidak di peringkat 56 di sekolah dulu. Dan Ok Hee pasti pintar karena ibunya peringkat 46 di kelas. Ok Hee tertawa mengetahui ibunya hanya peringkat 46. Doo Sik membenarkan dan berkata kalau ibu Ok Hee cukup pintar.
Ok Hee kemudia minta di pekerjakan di tempat Doo Sik karena dia dengar upahnya adalah 6dollar/jam. Doo Sik malah mengira Ok Hee ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengannya. Ok Hee terkejut mendengar pemikiran Doo Sik tetapi membenarkan. Dia mengizinkan Ok Hee datang untuk bekerja di tempatnya. Dia mengira Ok Hee ingin bertemu dengannya dengan alasan ingin bekerja. Dia bahkan menyuruh Ok Hee untuk dekat dengan Bo Reum seperti saudara.
“Jika ahjussi ini ayahku, benarkah dia ayahku?”
Kandidat 3 : Hong Doo Sik. Memperlakukan semua gadis-gadis seperti anaknya

Ok Hee mulai bekerja di kandang sapi Doo Sik. Dan Doo Sik memanggil Ok Hee diam-diam. Dia mengupah Ok Hee 60dollar/jam. Ok Hee kaget dan Doo Sik segera mengusirnya.
Dan dari arah belakang, Bo Reum muncul. Dia mau bekerja hari ini karena upahnya naik jadi 60dollar/jam. Doo Sik mengomel Bo Reum yang mirip seperti ibunya. Ok Hee segera menghentikan dan mengomeli Bo Reum bahwa upahnya hanya 6dollar/jam. Bo Reum berusaha mengerti.
Ok Hee merasa senang karena semua pria yang punya hubungan dengan ibunya ternyata cukup lumayan. Dan Ok Hee mulai penasaran tentang ibunya.


Sebuah paket datang ke rumah Ok Hee. Paket dengan penerima bernama bahasa inggris Becky. Ok Hee tidak mengenali nama di penerima lagipula di rumahnya semua bernama korea. Pengantar paket mengeja nama penerima dan So Hee langsung panik.
Pengantar pamit karena merasa salah alamat. So Hee segera keluar dan menahan pengantar yang hendak pergi. Dia menerima paket tersebut. Dari : Boston Red Socks

So Hee membuka paket di depan pagar dan Ok Hee memperhatikan dari dalam. Dia merasa ibunya misterius.

So Hee sedang melakukan home shopping untuk produk jeotgal-nya. Namun, So Hee tidak bisa tenang karena komentar yang masuk banyak yang tidak bagus. Dia berusaha menahan semua komentarnya. Namun, dia tidak bisa menahan amarahnya saat ada orang yang berkomentar jeotgal-nya mengandung lalat. Dan semakin kaget saat ada yang membahas So Hee sebagai gadis berkaus kaki merah.

Jong Myung, Doo Sik dan Bum Ryeong berada di pelabuhan feri. Mereka terus menunggu Baek Hee. Penumpang sampai protes karena feri berangkat lama sekali.
Baek Hee datang dan feri-pun berangkat.


Di kapal, saat Bum Ryong mengemudi feri, Jong Myung dan Doo Sik memasang gaya berdiri yang sok keren di depan So Hee. Para penumpang mengomentari persahabatan Bum Ryong, Jong Myung dan Doo Sik yang bubar karena seorang wanita.
Pacar pertama Baek Hee adalah Jong Myung. Kemudian, dia pindah ke lain hati ke Bum Ryong karena dia makin tampan. Dan begitulah perang saudara pecah di antara mereka.

Jong Myung mendekati Baek Hee dan memuji Ok Hee yang mirip seperti Baek Hee. Tapi, Ok Hee alergi terhadap kucing. Baek Hee bertanya terus kenapa?
“Aku masih punya catatan yang kau berikan padaku waktu di feri malam itu,” ujar Jong Myung.
“Catatan apa?”
“Catatan… yang menyebabkan ke kacauan,” jelas Jong Myung dan memperlihatkan catatan tersebut.
Tahun 1998,
Jong Myung membawa Baek Hee ke atas kapal. Baek Hee meminta agar kapal di jalankan kembali ke dermaga tetapi Jong Myung tidak mau. Dia tahu kalau malam ini Baek Hee akan bertemu dengan Bum Ryong untuk mencari kerang dan dia tidak mau hal itu terjadi.
Baek Hee memberitahu kalau Doo Sik baru saja di pukuli oleh Bum Ryong dan Jong Myung ingin dipukuli juga? Jong Myung berkeras walaupun Bum Ryong meninju gigi dan rahangnya, dia tetap tidak akan membiarkan Baek Hee pergi dengan Bum Ryong.
Baek Hee emosi dan berkata dia yang akan menghajar gigi Jong Myung. Jong Myung tidak takut, dia lebih memilih mati di sini daripada melihat Baek Hee pergi dengan Bum Ryong. Jong Myung bahkan membuang kunci kemudi feri.

Baek Hee segera menghajar Jong Myung. Dan Baek Hee melompat ke laut untuk mengambil kunci. Jong Myung kaget melihat Baek Hee yang seperti tenggelam sehingga dia melompat ke laut.
Dan ternyata, Baek Hee tidak tenggelam, justru Jong Myung yang tenggelam.

Terpaksa Baek Hee yang menolong Jong Myung dan menaikkannya kembali ke atas kapal feri. Baek Hee mengomel kesal kalau saja Jong Myung bukan teman masa kecilnya, dia pasti sudah membiarkannya mati tenggelam.

Jong Myung masih belum sadar. Baek Hee berusaha membangunkannya. Dia juga dengan terpaksa memberikan nafas buatan tetapi tiba-tiba Jong Myung memeluknya.


Jong Myung terbangun dan hari sudah malam. Dia melihat ke atas dan melihat celana boxernya sedang di gantung. Dia melihat badannya yang telanjang dan ada sebuah memo. Jong Myung berteriak senang. Sekarang Baek Hee adalah wanitanya.
Kembali ke masa kini,
Catatan memo itu bertuliskan : Oppa, lupakan tentang semalam. Aku juga akan melupakannya. Kita pendam saja memori itu.
Jong Myung berkata kalau dia terus memendam memori itu tetapi dia terus menyimpan catatai itu. Dia bertanya pada Baek Hee kalau dulu sangat indah, bukan?
So Hee melipat kecil kertas itu dan membuangnya ke tengah laut. Jong Myung marah melihatnya. So Hee menatapnya tajam dan memberitahu kalau hari itu adalah hari terburuk dalam hidupnya. Memori itu masih membuatnya gila.
Jong Myung memanggil Baek Hee lembut dan berkata kalau bola itu bisa saja homerun dn membuat perubahan dalam hidup. So Hee menyuruh Jong Myung untuk melupakan semuanya dan biarkan dia hidup tenang. Dia berlalu pergi masuk ke dalam feri.
Giliran Doo Sik yang menghampiri So Hee. Dia memberitahu kalau kaki kiri Ok Hee dominan. So Hee bertanya terus kenapa?
“Ingat gelang waktu malam itu?” tanya Doo Sik. Dan malam 18tahun lalu, Doo Sik dalam keadaan mabuk dan melihat gelang.
“Aku menyukaimu,” ujar So Hee, tiba-tiba. “Kau sangat… setia… dan naif. Kepala keluarga, suaminya Jang Mi. Tetaplah menjadi Doo Sik yang baik yang kukenal. Tanpa kau ada di hidupku, aku sudah merasa seperti sekarat karena masa laluku yang luar biasa.”
Doo Sik menatap sedih Baek Hee. Bum Ryong memperhatikan dari kursi kemudi.
Di rumah, So Hee menyuruh Ok Hee agar tidak bergaul dengan warga desa dan langsung pulang ke rumah. Ok Hee tidak mau. Dia memberitahu kalau dia sibuk minggu ini karena harus mancing dengan ayah babtisnya dan makan bebek dengan sahabatnya. Dia juga harus pergi melihat sapi melahirkan dengan majikannya.
“Paman Woo Bum Ryong ayah baptisku. Paman Cha Jong Myung sahabatku. Dan Paman Doo Sik majikanku. Semua orang di desa ini aneh. Mereka terus memberiku sesuatu ketika mereka melihatku,” beritahu Ok Hee.
So Hee duduk didepannya dan bertanya apa saja yang dilakukan Ok Hee belakangan ini?
“Siapa? Siapa ayahku?” tanya Ok Hee balik.
So Hee terdiam.
“Orang yang memberikanmu cincin adalah kandidat utama sejauh ini. Benar ‘kan?”
So Hee segera menyembunyikan cincin di tangannya dan bertanya apa maksud perkataan Ok Hee.
Ok Hee menyuruh ibunya untuk melepas cincin di jarinya terlebih dahulu agar mengerti.
“Tidak peduli seberapa kerasnya ibu berusaha menghapus masa lalu, ibu takkan bisa. Begitulah ayah bagiku. Semakin kau berusaha menghapus masa lalu, semakin aku penasaran dengan ayahku. Itu sebabnya aku perlu tahu, siapa ayahku? Siapa ayahku?” tuntut Ok Hee.
Bum Ryong, Doo Sik dan Jong Myung pulang bersama. Jong Myung bertanya kenapa Doo Sik berusaha keras dan Doo Sik balik bertanya pada Jong Myung.
“Aku kandidat… yang tak bisa disangkal lagi,” jawab Doo Sik. “Aku juga masih punya bukti yang tidak diragukan lagi. Selain itu, aku dikenal sebagai pria kesuburan dengan empat anak. Semua orang di pulau ini tahu itu.”
“Jangan repot-repot. Tidak ada kemiripan antara anakmu dan Ok Hee,” balas Jong Myung.
Jong Myung dan Doo Sik malah bertengkar pada akhirnya siapa yang mirip dengan Ok Hee. Bum Ryong memperingati mereka jika terus mengganggu Baek Hee dan Ok Hee, dia akan membuat mereka tidak bisa bicara selama sisa hidup mereka. Jong Myung dan Doo Sik langsung diam.
Jong Myung dan Doo Sik berkata kepada Bum Ryong kalau mereka hanya ingin tahu siapa ayah dari Ok Hee.
Ok Hee juga menuntut jawaban yang sama.
“Ayah Ok Hee adalah…,” jawab Bum Ryong.
“Ayahmu adalah…,” jawab So Hee / Beek Hee

1 Comments

  1. Aaaaaarrrgggghhhh.....
    Q bs mati penasaran nggu lnjutan critax.
    Meskipun simpel tp kocak.😃

    ReplyDelete
Previous Post Next Post