Sinopsis Drama Korea : DUEL Episode 03 - 2



Images by : OCN

Mi Rae dan Ik Hong sudah tiba di kantor. Mi Rae memberikan berkas yang diterimanya dari bank setelah dia melaporkan kematian ibunya. Itu adalah berkas yang di simpan di Safe Deposit Box bank sejak Februari 1994 atas nama Ryu Jeong Sook. Tetapi Ryu Jeong Sook tidak pernah datang mengambilnya lagi sejak saat itu. Dan menurut peraturan bank, jika pemilik telah meninggal, mereka harus membuangnya, tetapi pihak bank memutuskan untuk memberitahukan hal itu pada keluarga pemilik terlebih dahulu. Mi Rae mengerti dan memilih untuk mengambil berkas tersebut.  
“Ibu tidak ingin memberitahuku tentang ayahku dan masa lalunya,” ujar Mi Rae. Dia segera membuka amplop berkas dan membacanya.
Ik Hong memperhatikan dan memberitahu kalau berkas itu terlihat seperti rekam medis. Mi Rae menjawab kalau ini lebih seperti hasil tes medis. Ik Hong jelas bingung dan Mi Rae memberitahu kalau berkas ini adalah hasil tes dan sebuah penelitian sel induk. Di berkas tersebut, terlihat kalau hasil tes tersebut di catat oleh Ryu Jeong Sook dengan subjek-nya adalah Choi Joo Shik.

Di sebuah atap bangunan, Hyung Shik datang menemui Deuk Cheon dengan membawa sebuah tas besar. Dia mengomentari penampilan Deuk Cheon yang terlihat mengerikan. Hyung Shik kemudian melihat kalau disana juga ada Sung Joon dan dia mulai memiting tangan Sung Joon.
“Hyung, aku akan membawanya. Semakin jauh kau melangkah, kau tidak akan tahu nantinya. Jaksa Choi sudah membuat ini jadi kasus pribadi. Karena itu, kau harus mencari Soo Yeon. Itulah yang kau mau. Kau hampir mendapatkannya, kan?” ujar Hyung Shik. “Aku akan memberimu waktu. Kita hanya perlu membawa dia kembali. Kami akan menyalahkan dia atas segalanya,” saran Hyung Shik.
“Lakukan apa yang kau inginkan, tapi kau harus membuat pilihan. Kau bisa menembakku dan membawanya, atau aku menembakmu sampai mati,” jawab Deuk Cheon. Hyung Shik terkejut mendengarnya. “Tidak boleh. Aku butuh dia untuk membantuku menemukan Soo Yeon. Kau tidak bisa membawanya,” lanjut Deuk Cheon.
Hyung Shik benar-benar frustasi mendengarnya. Dia akhirnya melepaskan Sung Joon. Dia juga membantu membelikan mobil bekas untuk Deuk Cheon, membawakan beberapa pakaian dan juga menginstal pelacak di nomor telpon Dir. Baek dan juga memberikan sebuah ponsel. Dan dia juga memberikan pistol pada Deuk Cheon. Deuk Cheon berterimakasih pada bantuan Hyung Shik.
“Hei. Jika kau melarikan diri, aku akan membunuhmu,” ancam Hyung Shik pada Sung Joon sebelum turun. Hyung Shik juga bergumam kalau dia tahu yang terluka adalah Sung Joon, dia pasti tidak akan repot-repot (Sepertinya, Hyung Shik juga membelikan obat untuk mengobati luka karena dia mengira Deuk Cheon terluka). Sung Joon tidak marah dan malah berterimakasih juga pada Hyung Shik.

Di tempat lain, Bong Seok dan Na Song Yi memberitahu apa yang ditemukannya dari menyelidiki Hyung Shik dan Soo Ho pada Jo Hye. Mereka menemukan kalau Hyung Shik melakukan pencarian terhadap Dir. Baek yang adalah broker perdagangan organ di Busan. Dan orang tersebut, mengkhususkan diri dalam perdagangan organ anak-anak. Song Yi menunjukkan foto Dir. Baek dan foto Jin Byung Joon, orang yang mengurus operasi dan bertindak sebagai pemimpin kelompok. (Foto Jin Byung Joon itu adalah foto yang dilihat oleh Sung Hoon pada episode 2part2). Jo Hye memerintahkan untuk mencari Dir. Baek sekarang dan minta juga bantuan pada kepolsian Busan. Mereka juga akan pergi ke Busan.

Hari sudah malam,
Jin Byung Joon berada dalam sebuah mobil bersama Dir. Baek dan memasuki sebuah gudang. Deuk Cheon dan Sung Joon  juga sedang menuju lokasi mereka berdasarkan petunjuk GPS. Di dalam mobil, Sung Hoon terlihat kesakitan sehingga dia memutuskan untuk menjahit luka di lengannya dengan alat yang diberikan Hyung Shik. Deuk Cheon terkejut mendengar Sung Joon yang ingin menjahit lukanya sendiri. Dia segera meminggirkan mobil dan melihat luka Sung Joon yang memang terus mengeluarkan darah walaupun sudah ditekan dengan kain.

Sung Joon hendak mulai menjahit tetapi Deuk Cheon menghentikannya dan menawarkan dirinya untuk menjahit. Sung Joon menolak dengan sopan. Dia mulai menjahit lukanya sendiri. Samar-samar dia teringat sebuah tangan yang juga sedang menjahit sebuah luka di kamar operasi. Deuk Cheon memandang heran pada Sung Joon yang mahir menjahit lukanya dan bertanya dia belajar darimana. Tetapi, Sung Joon juga tidak tahu, dia hanya merasa sudah pernah melakukan ini sebelumnya. (author : memang sudah pernah kok, di Romantic Doctor, Teacher Kim XD)

Byung Choon dan Dir. Baek masuk ke sebuah kamar. Dan ternyata, kamar tersebut berisikan beberapa anak kecil. Byung Choon bahkan bertanya mana anak yang baru dan salah satu bawahan mengajaknya memasuki ruangan kecil yang ada dalam kamar. Di sana ada seorang anak yang tertidur karena diberikan obat tidur.
“Apa yang sedang kau lakukan? Ini operasi. Kau pikir kita bisa melakukannya seperti ini?” tegur Dir. Baek. Seharusnya, anak itu diberikan obat bius bukannya obat tidur. Byung Choon mneyuruh Dir. Baek untuk diam, lanjutkan saja prosedur operasinya.
Soo Ho melaporkan apa yang didapatnya mengenai Dir. Baek pada Deuk Cheon. Dia memberitahu kalau Dir. Baek memberikan pinjaman dengan jaminan anak-anak para peminjam, memberi mereka obat dan mengambil organ-organ anak tersebut dan menempatkannya dalam kotak styrofoam. Setelah itu mereka membawa itu ke laut selatan, dimana kapal-kapal China sudah menunggu, Deuk Cheon memaki kesal mendengar hal itu.
Jo Hye dan team-nya juga sedang menuju tempat Dir. Baek berdasarkan GPS. Song Yi memberitahu kalau mereka akan tiba disana dalam waktu 1jam.
Mobil Deuk Cheon tiba di lokasi gudang Dir. Baek. Mereka sempat berpaspasan dengan mobil Byung Choon yang pergi dari lokasi gudnag.
Deuk Cheon dan Sung Joon turun dari mobil. Mereka melihat ada tumpukan plastik sampah di depan pintu gerbang dan mengambil salah satunya. Sebenarnya, Deuk Cheon terekam CCTV yang dipasang di depan gudang, akan tetapi, orang yang menjaga CCTV tidak memperhatikan karena sibuk menonton TV.
Deuk Cheon dan Sung Joon membuka plastik sampah dan menemukan ada banyak alat-alat operasi dan kain berlumuran darah. Mereka yakin sudah tiba di tempat yang tepat. Mereka menyelinap masuk dengan diam-diam dan melumpuhkan penjaga. Dibawah ancaman pistol Deuk Cheon, penjaga membawa mereka menuju suatu ruangan.
Saat membuka ruangan yan dikunci dengan gembok, Sung Joon sekilas teringat saat sebuah tangan juga membuka suatu ruangan yang juga terkunci gembok.

Deuk Cheon dan Sung Joon masuk keruangan tersebut dan terkejut melihat ada banyak anak kecil dengan pakaian berlumuran darah meringkuk ketakutan di atas kasur. Sung Joon sekilas teringat, saat dia memasuki ruangan yang tergembok isinya tubuh orang dewasa yang terbujur kaku dengan luka di perut. Deuk Cheon sibuk melihat ke sekeliling dan bertanya dimana anak berumur 12tahun dengan rambut pendek?
“Boss bilang anak itu akan membuat banyak uang. Dia bilang denganku untuk memberinya makan. Mereka membawanya untuk di operasi,” jawab penjaga.   
Deuk Cheon langsung teringat saat mereka datang tadi, mereka sempat berpas-pasan dengan sebuah mobil. Dia yakin itu adalah mobil yang membawa anak tersebut. Penjaga memohon agar tidak dibunuh karena dia juga tidak tahu anak itu dibawa kemana. Dia barus saja bekerja disini.
Dir. Baek diruangannya sedang mengarahkan anak buahnya untuk menyiapkan organ - organ di stereofoam dengan baik dan bawa juga senjata untuk jaga-jaga kalau kapal China tidak mau bayar. Saat sedang asyik memberikan instruksi, pintu ruangannya terbuka. Itu adalah Deuk Cheon dan Sung Joon.
Deuk Cheon masuk dan mengarahkan pistol ke arah Dir. Baek. Dia bertanya dimana Soo Yeon? Dir. Baek tersenyum dan menjawab kalau dia tidak tahu nama anak-anak yang ada di tempatnya. Deuk Cheon memberi peringatan dengan menembak ke arah botol-botol obat yang ada dilemari.
“Aku tidak akan mengatakannya dua kali. Dimana gadis yang akan menjalani operasi itu?”
Byung Choon pergi ke sebuah rumah. Didalam rumah tersebut, terdapat banyak sekali obat-obatan dan Byung Choon memilih beberapa.
Ddal Soo berdiri di depan telpon umum dengan cemas. Saat telpon umum berbunyi, dia segera mengangkatnya. Itu adalah Deuk Cheon yang memberitahu dimana lokasi penyekapan anak-anak. Ddal Soo menangis berterimakasih karena bisa menemui Joo Ha-nya.
Deuk Cheon sendiri setelah menyampaikan berita tersebut, tetap merasa tidak tenang karena anaknya belum ditemukan.
“Kita bisa menemukannya. Kita akan segera menemukannya,” yakin Sung Joon. Tetapi, Deuk Cheon malah membanting setir dan mengarahkan pistol ke kening Sung Joon. Hal itu membuat Sung Joon ketakutan.
“Aku tahu kau salah satu dari mereka. Itulah kenapa kau tahu tentang mereka dengan baik. Dan itulah sebabnya kau bisa menjahit lukamu dengan mudah. Aku benar, kan?” marah Deuk Cheon.
“Tidak, kau dengar apa yang dia katakan sebelumnya. Dir. Baek bilang dia tidak mengenalku,” jawab Sung Joon.
Flashback
Mereka mengikat Dir. Baek dan bawahannya. Dan memang saat itu, Dir Baek menjawab dia tidak mengenal Sung Joon.
Flashback END
“Aku yakin kau berbohong, brengsek. Karena kau tidak membutuhkannya sehingga kau menyalahkan semuanya dengan dia. Apa aku salah?”
“Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak mengerti. Jika benar kehidupanku seperti mereka, tembak saja aku. Tapi lakukan setelah kita menemukan Soo Yeon. Aku akan mati seperti itu,” ujar Sung Joon.
Deuk Cheon setuju. Dia menurunkan pistolnya dan kembali melajukan mobil.


Byung Choon tiba di sebuah bangunan kosong. Dia membuka bagasi mobilnya dan ada seorang anak perempuan disana. Deuk Cheon dan Sung Joon juga tiba disana dan melihatnya. Byung Choon yang menyadari ada orang lain, segera berlari masuk kedalam mobilnya dan melaju pergi. Deuk Cheon dan Sung Joon mengikutinya. Namun, di sebuah persimpangan, mereka kehilangan jejak Byung Choon.

Byung Choon tersenyum senang karna bisa lepas dari mereka, tapi dari arah depan mobilnya, melaju juga sebuah mobil ke arahnya. Byung Choon kaget dan membanting setirnya. Dia terluka di bagian kepala dan pingsan.
Seorang pria keluar dari mobil yang hendak menabraknya.
Jo Hye dan team tiba di gudang penyekapan anak-anak. Dia menyuruh seluruh polisi untuk memeriksa gudang secara seksama. Mereka masuk ke dalam sebuah ruangan dan melihat Dir. Baek beserta anak buahnya terikat lakban. Jo Hye mendekati Dir. Baek dan menunjukkan foto Deuk Cheon serta Sung Joon.
“Kedua orang ini datang menemuimu kan?”
“Aigooo…. kenapa semuanya datang mencari orang-orang denganku?” gerutu Dir. Baek. Dir. Baek memberitahu juga kalau mereka berdua pergi ke tempat operasi Jin Byung Choon untuk mencari seorang anak bernama Soo Yeon.
Jo Hye segera memerintahkan untuk melacak mobil Jin Byung Choon.

Deuk Cheon dan Sung Joon menelusuri jalanan dan merasa panik plus kesal karena tidak menemukan mobil Byung Choon. Mereka terus melaju dan akhirnya menemukan mobil Byung Choon yang menabrak tiang listrik tetapi tidak ada orang di dalamnya. Sung Joon kemudian berusaha membuka bagasi mobil dibantu dengan Deuk Cheon. Mereka berhasil membukanya, namun yang ada di sana bukan Soo Yeon tetapi anak orang lain.
Ddal Soo tiba di gudang bersama beberapa pria. Setiap anak segera berlari ke pelukan orang tuanya. Namun, disana tidak ada Joo Ha. Ddal Soo jadi panik dan memberitahu kalau tidak ada anaknya disana namun polisi juga tidak tahu karena cuma ini anak yang mereka temukan. Ddal Soo bertanya pada anak disana, apa mereka melihat Joo Ha? Dia sangat panik.
Deuk Cheon mengeluarkan anak perempuan itu dari bagasi dan menyelimutinya dengan jaketnya. Dia juga berusaha membangunkan anak itu dengan menekan - nekan tubuhnya untuk melancarak peredaran darah. Sepertinya, anak itulah Joo Ha.
Sung Joon melihat ke jalanan dan melihat jejak darah.
Bong Seok mendapat laporan kalau mereka telah berhasil menemukan mobil Byung Choon.

Byung Choon terbangun. Tetapi, tubuhnya terikat kawat kabel dan begitu juga dengan lehernya dan di depannya berdiri Sung Hoon. Byung Choon terlihat ketakutan.
“Jadi kau bilang kau tidak tahu tentang daftar itu?” tanya Sung Hoon.
“Iya. Aku benar-benar tidak tahu.”
“Apa kau tidak membunuhnya?”
“Tidak, aku tidak membunuhnya. Aku hanya… aku hanya melakukan apa yang diperintahkan Choi Joo Shik. Aku kan sudah bilang dimana dia. Jangan bunuh aku. Kumohon,” pinta Byung Choon.
Sung Hoon tidak menjawab. Dia hanya tersenyum menyeringai.
Sung Joon mengikuti jejak darah hingga ke sebuah bangunan tua. Dia terus berjalan dan akhirnya menemukan Byung Choon yang terikat di kursi dan terlihat kesulitan bernapas karena kabel kawat dilehernya. Sung Joon berusaha melepaskannya dengan tangannya namun tidak bisa.
Dia melihat ada tumpukan barang-barang tidak berguna di dekat sana dan mulai membongkar. Berharap ada sebuah alat yang dapat digunakan untuk membuka kawat.
“Kau tidak bisa menyelamatkannya,” tiba-tiba terdengar suara pria. Itu adalah suara Sung Hoon. Sung Joon berbalik dan terkejut melihat Sung Hoon yang berdiri di belakang Byung Choon tersebut. “Bukankah dia layak untuk mati? Buat apa kau menyelamatkannya?” tanya Sung Hoon. Dan, dia mulai menarik kawat yang menjerat leher Byung Choon dengan erat hingga pria itu kesakitan.
Sung Joon berlari hendak menghentikan perbuatan Sung Hoon tersebut. Dia menghajar Sung Hoon. Dan mereka mulai saling berkelahi. Akan tetapi, Sung Hoon jauh lebih kuar daripada Sung Joon. Selama mereka berkelahi, perlahan-lahan, Byung Choon kehilangan nafasnya dan akhirnya tewas.
Sung Hoon melihat kepala Byung Choon yang sudah terkulai lemas dan menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Sung Joon yang juga terkapar di lantai berteriak marah. “Kenapa kau melakukan ini? Kenapa kau membunuhnya?”
Sung Hoon mendekati Sung Joon dan menginjak dadanya. “Kau tidak mengerti juga. Kau yang membunuh Jin Byung Choong. Bukan aku, tapi kau,” tekan Sung Hoon.
“Apa?”
Sung Hoon jongkok dan menatap tajam Sung Joon. “Kenapa kau membunuh Jin Byung Choon? Hah? Kenapa kau melakukannya?”tanya Sung Hoon. Sung Joon jelas sangat bingung karena jelas-jelas, Sung Hoon lah yang membunuh Byung Choon dan dia yang mencoba menyelamatkannya tadi.

Deuk Cheon masih terus berusaha menyadarkan Joo Ha. Dia memohon agar Joo Ha bangun. Dan usahanya berhasil, Joo Ha menunjukkan sedikit tanda. Deuk Cheon merasa sangat lega. Dia berterimakasih karena Joo Ha mampu bertahan. Dia segera membawa Joo Ha masuk ke dalam mobilnya. (Pas adegan ini, ost yang diputar benar-benar bagus, seperti menggambarkan bagaimana Deuk Cheon berharap kalau Joo Ha adalah Soo Yeon yang dapat bertahan hidup).
Deuk Cheon kemudian sadar kalau Sung  Joon tidak ada. Dia melihat ke sekeliling dan menemukan ada jejak darah di jalan. Dia segera mengikuti jejak tersebut.
Sementara itu, Sung Joon bertanya siapa Sung Hoon sebenarnya? Kenapa melakukan ini padanya? Tetapi Sung Hoon tidak mau memberitahu siapa dirinya.
“Apa alasanmu melakukan ini. Bukankah kita saudara?” tanya Sung Joon. “Bukankah kita kembar?”  
Sung Hoon tertawa mendengar kata kembar. “Orang sepertimu tidak mungkin menjadi saudara kembarku. Kau dan aku benar-benar berbeda. Jangan salah paham,” jawab Sung Hoon dingin dan mulai menendang Sung Joon.

Tepat saat itu, Deuk Cheon datang dan mengarahkan pistol pada Sung Hoon. Akan tetapi, dari arah belakang seseorang menembakkan pistol angin padanya hingga pingsan. Orang yang menembak, adalah pria yang disuruh Sung Hoon untuk mengawasi Deuk Cheon dan Sung Joon.

Ditempat lain, Dir. Baek dan anggotanya di bawa masuk ke mobil polisi. Ddal Soo  sendiri masih frustasi mencar putrinya dan meminta pada polisi memberitahunya dimana putrinya. Dia harus menemukannya. Dir. Baek yang mendengar namanya disebut, berbalik dan bertanya siapa dia mencarinya. Tapi, Ddal Soo membantah mencarinya, dia mencari Dir. Baek.
Dir. Baek jelas bingung dan memberitahu kalau dialah Dir. Baek. Ddal Soo membantah kalau pria itu bukanlah Dir. Baek.


Flashback
Ddal Soo menemui seorang pria yang berada di dalam mobil. Dia bertanya apa pria itu adalah Dir. Baek? Dan pria yang ditemui oleh Ddal Soo adalah  pria yang bekerja untuk Sung Hoon. Pria itu menyuruh Ddal Soo untuk membawa pria yang ada di jok belakang mobilnya, dan pria itu adalah Sung Joon yang tidak sadarkan diri.
Flashback END
Pria itu mengikat Deuk Cheon di tembok. Sementara, Sung Joon berusaha bangkit walau dadanya masih sakit akibat di tendang Sung Hoon.
“Aku tahu siapa yang akan kau bunuh berikutnya. Target berikutnya Choi Joo Shik,” ujar Sung Hoon pada Sung Joon.
“Choi Joo Shik? Siapa dia?” tanya Sung Joon frustasi.
“Kau lah yang seharusnya tahu itu!” seringai Sung Hoon pada Sung Joon.

Post a Comment

Previous Post Next Post