Images by : OCN
Prolog :
Di sebuah tempat pertandingan adu anjing, Sung Joon dibawa ke sebuah ruangan menemui seorang pria berkepala plontos. Sung Hoon bertanya apa pria itu mengenalnya? Dan pria itu menjawab kalau dia sangat mengenal Sung Hoon. Tetapi, kenapa dia masih bisa hidup?
“Maksudku… aku padahal membunuhmu. Tapi, kenapa kau masih hidup?” tanya pria itu menatap Sung Joon.
Mi Rae berada di ruangan sebelah dan mengintip pembicaraan mereka. Pria itu menarik kerah baju Sung Joon dan bertanya kenapa dia sama sekali tidak berubah? Siapa sebenarnya dia? Sung Joon jelas sangat kebingungan. Mi Rae sendiri mengeluarkan sebuah foto di sakunya dan terbelalak kaget melihat foto itu dan pemandangan di depannya.
DUEL
Sung Hoon terus menendang tubuh Sung Joon walau Sung Joon berteriak kesakitan. Deuk Cheon sudah bangun dari pingsannya dan bertanya kepada Sung Hoon, dimana Soo Yeon-nya? Deuk Cheon bertanya putus asa dan berkata akan membunuh Sung Hoon. Tetapi, Sung Hoon tersenyum sinis dan berkata Deuk Cheon tidak akan bisa membunuhnya. Karena jika dia mati, Deuk Cheon tidak akan menemukan kembali putrinya. Setelah berkata itu, Sung Hoon pergi dari sana meninggalkan Sung Joon yang meringkuk kesakitan dan Deuk Cheon yang terikat tidak berdaya.
Jo Hye dan team tiba di gedung kosong tersebut. Mereka mulai melakukan penggeledahan. Mereka terus melangkah masuk dan menemukan tubuh kaku Jin Byung Joon. Jo Hye segera memerintahkan team untuk berpencar mengejar Deuk Cheon, dia yakin mereka belum pergi terlalu jauh. Song Yi datang dan memberitahu pada Jo Hye kalau mereka menemukan seorang anak di depan gedung. Semua segera bergegas disana dan menemukan Joo Ha yang dibungkus dengan jaket. Jo Hye mengenali jaket tersebut sebagai jaket Deuk Cheon. Jo Hye segera memerintahkan untuk mencari informasi mengenai Jin Byung Joon dan hubungannya dengan Deuk Cheon. Dia bahkan mengarahkan anak buahnya untuk membuat 2orang itu, satu sebagai pelaku pembunuhan dan satu lagi sebagai kaki tangan. (2orang itu maksudnya Deuk Cheon dan Sung Joon).
Dan dimana Deuk Cheon serta Sung Joon? Mereka sudah berhasil kabur dengan mobil mereka. Setelah agak jauh dari TKP, Deuk Cheon menghentikan mobilnya dan menarik Sung Joon keluar. Dia dengan marah bertanya siapa sebenarnya Sung Joon? Dan apa hubungannya dengan brengsek itu? Tetapi Sung Joon benar-benar tidak tahu. Brengsek itu sangat mirip dengan dirinya tetapi kenapa dia bilang kalau dia bukan saudara kembarnya. Sung Joon juga merasa sangat emosi dan hampir gila. Dia tidak tahu siapa dirinya sebenarnya.
“Sepertinya aku sedang dihukum. Seseorang yang tahu tentang 1juta yang kuterima bersama Jo Hye. Aku pikir, ‘brengsek itu pasti menculik Soo Yeon. Dia diculik karena uang. Aku dihukum atas apa yang kulakukan. Semua adalah salahku.’ Tapi aku tidak berpikir seperti itu lagi. Aku rasa dia diculik bukan hanya karena uang. Kau pasti ada sangkut pautnya dengan itu,” analisis Deuk Cheon.
Sung Joon merasa terkejut mendengarnya. Apa itu berarti penculikan itu dilakukan hanya untuk menjebaknya? Deuk Cheon juga tidak tahu pasti tetapi yang pasti Sung Joon pasti adalah kunci dari semua ini. Oleh karena itu, dia harus mengetahui siapa Sung Joon, apa hubungannya dengan brengsek itu dan apa yang diinginkan oleh mereka, karena dengan itu dia baru bisa menemukan Soo Yeon. Sung Joon setuju dia harus mencari tahu semuanya karena dia lebih putus asa dari Deuk Cheon. Mereka memutuskan untuk mencari Choi Joo Shik.
Keesokan harinya,
Bong Seok memberitahu kalau kabel kawat yang menjerat leher Byung Choon memiliki sidik jari yang sama dengan Sung Joon. Song Yi juga melaporkan kalau Soo Yeon bukan salah satu anak yang diperdagangkan organnya. Dan Deuk Cheon serta Sung Joon tidak punya hubungan apapun dengan organisasi penjualan organ milik Byung Choon karena semua pelaku tidak mengenali mereka. Jo Hye menjadi bingung.
Jo Hye berjalan ke ruangannya. Di depan pintu dia menemukan sebuah amplop yang beruliskan “Lee Sung Joon.” Jo Hye membuka amplop tersebut dan isinya : Ramalan Pembunuhan. Siapa yang akan dibunuh setelah Jin Byung Joon?
Membaca isi surat tersebut, Jo Hye segera memerintahkan Song Yi untuk mencari tahu siapa yang meninggalkan surat pemberitahuan tersebut. Dia merasa tertantang dengan surat itu. Dia juga memerintahkan Bong Seok untuk memeriksa sidik jari yang ada disurat dan juga kirim catatan resmi kepada Badan Kepolisian Nasional bahwa Lee Hyung Shik dan Na Soo Ho di Kepolisian Jungbuk harus diteransfer ke Kantor Jaksa. Bong Seok mengerti bahwa itu dilakukan Jo Hye agar bisa lebih dekat memantau mereka dan menemukan Deuk Cheon. Jo Hye tersenyum membenarkan dan memerintahkan untuk mencari siapa target selanjutnya dan mereka harus hentikan hal tersebut.
Mi Rae dan Ik Hong sedang membahas mengenai berkas peninggalan ibu Mi Rae. Ik Hong memberitahu kalau di sudah mencari tahu berdasarkan perkataan Mi Rae kalau berkas itu berasal dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1993. Tetapi, bukankah itu saat permulaan penelitian sel induk?
“Tapi… iPS. Dengan kata lain, studi tentag sel iPS tidak mungkin ada,” simpul Ik Hong.
“Maksudku… kenapa temuan penelitian ini tidak pernah diumumkan secara resmi? Katakanlah penelitian ini berlanjut dan mencapai hasil yang sukses. Dengan begitu, pastinya mereka bisa menyelamtkan nyawa banyak orang.”
“Tunggu,” hentikan Ik Hong, “Lalu, injeksi sel induk yang dibuat oleh Sanyoung, sepertinya sudah dibuat 24tahun yang lalu.”
“Betul. Dengan begitu semuanya pasti sudah berubah. Mereka mungkin bisa saja menyelamatkan hewan kloningan yang sekarat. Iya, hewan kloningan tidak dapat bertahan lama. Mereka hanya hidup sampai seperempat dari harapan hidup spesies mereka. Mereka dikloning dari sel induk dewasa yang sudah memasuki tahap penuaan mereka sehingga sel-sel mereka cepat menua. Itu sebabnya mereka punya harapan hidup yang pendek,” jelas Mi Rae.
“Ah… menyedihkan. Semua yang dibuat manusia tidak ada yang sempurna.”
Mi Rae menyimpulkan kalau sel injeksi pasti di buat untuk mengatasi kecacatan atas kloning tersebut. Ik Hong kagum dengan pemikiran Mi Rae. Mi Rae kemudian memberitahu kalau dia tidak tahu jika ibunya adalah seorang perawat, tetapi kenapa ibunya melarangnya menjadi seorang dokters? Ik Hong menjawab kalau mungkin saja ibu Mi Rae tahu sulitnya pekerjaan itu makanya melarang Mi Rae. Tetapi, hal itu membuat Mi Rae semakin ingin mencari tahu masa lalu ibunya dan juga mengenai penelitian itu. Dan untuk pertama-tama, dia akan mencari orang yang pernah dirawat di RS itu pad tahun 1992. Choi Joo Shik.
Hyung Shik dan Soo Ho sudah dipindahkan ke Kantor Jaksa. Song Yi menyambut mereka dan bahkan menggoda Soo Ho. Dia senang karena marganya dan Soo Ho sama-sama NA, dia merasa sangat bersyukur. Soo Ho tidak nyaman mendengarnya sementara Hyung Shik memuji Son Yi yang lucu. Hyung Shik juga mengganti mode ponselnya menjadi ‘diam’.
Jo Hye masuk menemui mereka. Dia memberitahu kalau situasi semakin buruk karena kasus pembunuhan Jin Byung Joon. Di tambah lagi, pelaku penculikan Soo Yeon mengirim surat pemberitahuan pembunuhan. Jo Hye memperlihatkan surat itu yang dikirim oleh Lee Sung Joon dan Kepala Jang juga terlibat dalam kasus itu. Dia memberitahu kalau alasan mereka membawa mereka ke sini adalah menghentikan pembunuhan itu agar Deuk Cheon tidak terlibat lebih jauh. Hyung Shik gugup mendengarnya ditambah ponselnya bergetar.
Deuk Cheon yang menelpon Hyung Shik. Karena telepon tidak di angkat, dia kembali masuk ke mobil. Deuk Cheon terkejut ketika masuk melihat Sung Joon yang mengerang kesakitan dan bahkan mengeluh kesulitan bernafas. Deuk Cheon panik dan menyuruhnya menunggu sebentar, dia akan perg ke apotek untuk membeli obat.
Sung Hoon dirumahnya melihat ke monitor kalau Soo Yeon yang tertidur sedang mengerang kesakitan. Dia segera ke ruang bawah tanah dan melihatnya. Soo Yeon dalam tidurnya, memegang tangan Sung Hoon dan memanggilnya ayahnya. Sung Hoon melepaskan tangannya dan membuat Soo Yeon terbangun. Soo Yeon bertanya dimana ayahnya? Kenapa dia tidak datang? Dia bahkan tidak datang ke mimpinya. Dia terus menunggu tetapi kenapa dia tidak juga datang. Sung Hoon hanya menyuruhnya tidur dan mungkin sebentar lagi ayahnya akan datang. Sung Hoon segera menyuntikkan obat bius lagi ke infus Soo Yeon.
Saat berjalan pergi, Sung Hoon sempat merasakan sakit di dadanya.
Sung Joon di dalam mobil sudah agak tenang. Dia mengatur nafasnya. Dan tepat saat itu, dia melihat anjing peiharaan yang ada di sebuah rumah. Itu membuatnya teringat dengan sebuah pertandingan adu anjing. Deuk Cheon kembali dari apotek dan Sung Joon segera memberitahu kalau dia merasa Choi Joo Shik ada hubungannya dengan anjing petarung. Deuk Cheon merasa tersemangat mendengarnya dan bertanya dengan antusias ada Sung Joon mengingat hal lain? Wajahnya? Tetapi, Sung Joon tidak ingat apa-apa lagi. Deuk Cheon tidak memaksa dan memutuskan untuk mencari mengenai anjing petarung.
Hyung Shik dan Soo Ho sedang melihat foto-foto korban Jin Byung Joon. Mereka berada dalam satu ruangan dengan Jo Hye dan yang lainnya. Ponselnya kembali bergetar dan dia segera keluar. Jo Hye menyadari hal itu dan mengirim pesan pada Bong Seok agar mengikuti Hyung Shik.
Hyung Shik pergi ke kamar mandi. Dia masuk ke dalam sebuah bilik dan langsung menelpon Deuk Cheon. Dia memberitahu kalau sekarang mereka berada di kantor Jo Hye karena di pindahkan ke sana dan juga mereka menerima pemberitahuan pembunuhan yang dikirim Lee Sung Joon. Deuk Cheon sendiri tidak mengenal nama Lee Sung Joon (Deuk Cheon tidak tahu nama Sung Joon) tetapi yang pasti buka Sung Joon yang mengirim karena mereka terus bersama. Dia kemudian memberitahu Hyung Shik kalau brengsek yang mirip Sung Joon memberitahu akan membunuh Choi Joo Shik selanjutnya. Jadi, dia meminta Hyung Shik untuk mencari tahu tentang pertandingan anjing ilegal. Deuk Cheon berterimakasih.
Dan… Bong Seok mendengarkan semua pembicaraan tersebut. Mengenai Choi Joo Shik dan anjing petarung. Dia segera memberitahukan hal itu pada Jo Hye.
Hyung Shik sendiri mengirim pesan kepada Soo Ho sebelum masuk ke ruangan. Dia memberitahu mengenai Choi Joo Shik dan memintanya mencari informasi mengenai pertandingan anjing petarung ilegal.
Jo Hye mengumpulkan semuanya. Dia membertitahu hasil tes DNA dan sidik jari di TKP, semuanya cocok dengan pelaku penculikan Soo Yeon. Dan dia juga memberitahu target selanjutnya adalah Choi Joo Shik. Hyung Shik dan Soo Ho jelas kaget mendengar nama itu karena kan hanya mereka yang harusnya tahu. Song Yi sendiri sebenarnya juga bingung. Tetapi, Jo Hye memberitahu kalau itu tercantum di surat peringatan. Dia bahkan menyalahkan Bong Seok yang tidak memberitahukan informasi secara benar. Bong Seok ikut berakting dan berpura-pura lupa. Song Yi hanya bisa diam dan bingung.
Deuk Cheon memberitahu informasi yang di dapatnya dari Hyung Shik termasuk soal surat peringatan itu. Deuk Cheon menduga kalau Lee Sung Joon adalah nama asli Sung Joon. Sung Joon juga tidak yakin tetapi anggap saja itu memang namanya daripada dia tidak punya nama. Deuk Cheon mengingatkan Sung Joon untuk terus mengingat dan mereka berdua harus tetap hidup. Samar-samar, Sung Joon seperti merasakan suara anak pria kecil memanggilnya dengan nama tersebut.
Mi Rae dan Ik Hong pergi ke tempat pencarian orang. Dia memberitahu nama Choi Joo Shik dan tanggal lahirnya. Pencari bahkan meminta uang muka 1.000 dollar terlebih dahulu dan Ik Hong segera mengeluarkan uangnya (Ik Hong sepertinya menyukai Mi Rae).
Pencari mulai membuka data base-nya dan mencari mengenai Choi Joo Shik. Ketemu!! Tetapi, anehnya ada dua orang dengan nama dan tahun lahir yang sama dan dua-duanya juga sudah meninggal. Yang pertama meniggal pada tahun 1975 sementara satu lagi pada tahun 1992. Mi Rae merasa aneh karena dia memiliki catatan Choi Joo Shik di rawat sampai Agustus tahun 1993. Pencari menegaskan kalau sistem mereka tidak mungkin salah karena lebih akurat dibandingkan sistem yang dibuat oleh Pemerintah. Mi Rae akhirnya bertanya dapatkan orang tersebut mencaritahu alasan meninggal Choi Joo Shik pada tahun 1992.
Ditempat lain, Bong Seok melaporkan hasil pencarian Choi Joo Shik pada Jo Hye. Choi Joo Shik lahir pada tahun 19April1970. Pada bulan April 1992, dia mendapat hukuman 2tahun penjara karena Perjudian pertarungan anjing dan dipenjarakan di Penjara Yeondeungpo. Pada bulan Oktober 1992, dia meninggal di Penjara Yeondeungpo. Dia meninggal karena serangan jantung dan ada catatan mengatakan bahwa mayatnya di kremasi.
Jo Hye merasa ada yang aneh. Tidak mungkin seseorang mengirimkan surat pemberitahuan pembunuhan kepada seseorang padahal yang mau dibunuh sudah meninggal. Song Yi menyakinkan kalau mereka sudah mencari dan hanya menemukan kalau hanya ada satu orang bernama Choi Joo Shik dan pertarungan anjing. Jo Hye jadi bertanya-tanya apa yang diinginkan Sung Joon?
Man Choon di tempat persembunyiannya. Dan Na Rae bertanya apa yang akan dilakukan oleh Man Choon untuk membalas Deuk Cheon atas kematian Choon Sam (pria yang tertembak di episode 02)? Dan Man Choon memerintahkan semua anak buahnya untuk mengirim semua foto Deuk Cheon kepada semua bwahannya. Dia meiminta Na Rae untuk menunggu sebentar lagi, hanya membutuhkan waktu 1hari baginya untuk menemukan Deuk Cheon. Na Rae mengerti dan berkata dia hanya ingin merobek tubuh Deuk Cheon.
Hyung Shik dan duduk Soo Ho duduk berdua. Hyung Shik mengeluh karena Choi Joo Shik ternyata sudah meninggal. Soo Ho memberitahukan kalau Joo Shik mempunyai seorang adik dan adiknya menjual makanan anjing. Hyung Shik merasa aneh mendengar adiknya menjual makanan anjing, padahal almarhum kakaknya melakukan pertarungan anjing. Dia meminta Soo Ho memberikan dokumennya dan dia akan melaporkan pada Deuk Cheon. Tepat saat itu, Bong Seok menghampiri mereka. Hyung Shik dan Soo Ho langsung terdiam.
Bong Seok memandang mereka heran dan bertanya kenapa mereka langsung diam begitu dia datang? Hyung Shik segera menjawab kalau percakapan mereka telah selesai. Bong Seok segera tertawa dan berkata dia hanya bercanda. Jangan terlalu tegang. Hyung Shik membantah dan mereka tertawa. Tiba saat itu, Song Yi datang dan menggoda Soo Ho dengan memanggilnya ‘Oppa”. Bong Seok sendiri merangkul mereka dan menyebutkan mereka adalah keluarga sekarang dan memuji-muji Jo Hye. Soo Ho dan Hyung Shik tidak suka mendengarnya dan pergi meninggalkan Bong Seok.
Pencari memberitahu Mi Rae mengenai apa yang ditemukannya. Kedua orang tua Joo Shik sudah meninggal dan dia hanya memiliki seornag adik yang masih hidup bernama Choi Joo Ho. Mi Rae meminta agar di carikan informasi mengenai Choi Joo Ho. Pencari mengerti tetapi sebelum itu berikan dulu bayaran 800dollar untuk mencari Choi Joo Ho. Dia memberikan diskon 20% dari harga sebelumnya. Ik Hong segera mengeluarkan uangnya dan membayar. Mi Rae merasa tidak enak.
“Tidak apa-apa. Lagipula uangku akan jadi milikmu, uangmu milikku di masa depan,” jawab Ik Hong. “Apa kau perlu menemukan orang lain? Aku bisa membayar untuk 10orang.” Mi Rae tertawa mendengarnya.
Pencari sudah menemukan alamat Choi joo Ho dan memberikannya pada Mi Rae. Itu adalah alamat tempat kerja Joo Ho dan hanya itu yang bisa dia temukan.
Hyung Shik sendiri memberitahukan alamat Joo Ho pada Deuk Cheon yang segera menuju ke sana. Sung Joon sendiri mengeluh kalau tidak mungkin mengirim pemberitahuan pada orang yang meninggal 25tahun yang lalu. Deuk Cheon memarahinya untuk tidak bersikap seperti detektif. Mereka sekarang tidak punya pilihan dan hanya bisa mencari yang bisa mereka temukan.
Mi Rae dan Ik Hong tiba di alamat tempat kerja Joo Ho. Dari depan pagar, mereka bisa mendengar banyak suara gonggongan anjing. Mi Rae menekan bel dan seseorang menjawab dari arah dalam. Mi Rae langsung bertanya apa orang itu adalah Choi Joo Ho? Dia hendak menanyakan sesuatu mengenai Choi Joo Shik. Joo Ho segera menjawab kalau Hyung-nya sudah meninggal 25tahun yang lalu. Dia juga mengusir mereka pergi.
“Sebentar. Sebenarnya, ibuku meninggalkan sesuatu sebelum dia meninggal, dan nama Hyung-mu ada disana. Aku hanya ingin tahu apa kau tahu sesuatu tentang itu?”
“Siapa nama ibumu?”
“Ryu Jung Sook. Namanya Ryu Jung Sook.”
Joo Ho terkejut mendengar nama itu. Tetapi, dia tetap mengusir Mi Rae pergi. Mi Rae memaksa untuk tetap bertemu. Joo Ho tersenyum menyeringai dan menyetujui untuk menemui Mi Rae nanti malam, tetapi bukan disini. Dia memberikan alamat yang harus didatangi Mi Rae nanti malam.
Bong Seok melaporkan kalau tidak ada yang aneh dengan Hyung Shik dan Soo Ho. Jo Hye mengerti dan menyuruh Bong Seok untuk menyelidiki orang yang pernah berhubungan dan juga keluarga Choi Joo Shik. Selain itu, cari juga orang yang memiliki catatan kriminal terkait dengan pertarungan anjing terutama mantan nara pidana yang berhubungan dengan Choi Joo Shik dan pertarungan anjing.
Mi Rae dan Ik Hong pergi dari tempat Joo Ho. Di tengah jalan, mobil mereka berselisih dengan mobil Deuk Cheon dan Sung Joon. Sung Joon kembali merasakan sakit di dadanya dan dia segera meminum obat penahan sakit yang dibelikan Deuk Cheon tadi. Deuk Cheon menyuruhnya untuk menunggu di mobil saja dan dia akan masuk sendiri.
Deuk Cheon masuk ke dalam dengan menggunakan identitas kepolisian-nya. Dia beralasan kalau menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait bau busuk yang datang dari tempat ini. Joo Ho menjawab dari dalam kalau dia meminta maaf tetapi Deuk Cheon menyuruhnya untuk membuka pintu. Dia membutuhkan konfirmasi tertulis. Joo Ho dengan terpaksa membuka gerbang dan mengizinkan Deuk Cheon masuk.
Deuk Cheon masuk dan berbicara dengan Joo Ho diruangannya. Joo Ho terlihat tegang dan semakin tegang ketika Deuk Cheon memberitahu kalau dia sebenarnya datang untuk mencari Choi Joo Shik.
Sung Hoon dirumahnya. Dan pria anak buahnya sedang menghitung uang. Uang itu akan digunakan untuk taruhan di pertandingan anjing malam ini. Pria itu merasa Sung Hoon sudah kelewatan karena menggunakan uang sebanyak 500dollar hanya untuk 1kali pertandingan. Sun Hoon merasa itu wajar lagipula itu uang tebusan untuk Jang Soo. Pria itu bukan khawatir kalah taruhan, tetapi dia takut jika orang melihat uang sebanyak ini mereka akan menjadi serakah. Sung Hoon memintanya untuk santai saja.
Sung Hoon kemudian melakukan sesuatu sambil berbincang-bincang dengan pria itu. Dia melukai jari tengah tangan kanannya dan memasukkan sesuatu ke dalam lukanya.
“Setelah kita menemukan daftar itu, kau tidak perlu di suntik lagi,” ujar pria itu.
“Benar. Aku harus mendapatkan daftar itu dengan tanganku sendiri,” timpal Sung Hoon dingin.
Di tempat lain,
Joo Ho bercerita mengenai Hyung-nya yang hanya menghabiskan hidupnya untuk pertarungan anjing. Deuk Cheon terlihat tidak bersemangat mendengar cerita itu dan bertanya alasan Joo Ho bekerja di bisnis makanan anjing. Joo Ho hanya tertawa dan berkata dia tidak punya pilihan lain untuk mencari nafkah. Deuk Cheon bertanya lagi mengenai mayat Joo Shik dan Joo Ho menjawab kalau di kremasi. Deuk Cheon memperhatikan dengan serius dan melihat ada luka di terlinga sebelah kiri Joo Ho.
Joo Ho balik bertanya apa alasan Deuk Cheon mencari tahu mengenai Hyung-nya? Deuk Cheon memberitahu singkat kalau nama Joo Shik muncul di penyelidikan mereka tetapi dia tidak bisa memberitahu secara rinci. Setelah itu, Deuk Cheon pamit untuk pulang. Deuk Cheon merasa ada yang aneh.
Joo Ho diruangannya juga mengeluh kalau ada yang aneh. Kenapa banyak orang datang hanya untuk menanyakan orang yang sudah meninggal?
Bong Seok memberitahu Jo Hye mengenai keluarga Choi Joo Shik tinggal adiknya, Choi Joo Ho. Tetapi, dia tidak bisa menghubungi Joo Ho dan meminta bantuan dengan Polres. Mereka juga menemukan narapidana Min Hong Ki yang berhubungan dengan Choi Joo Shik dan pertarungan anjing.
Bong Seok dan Jo Hye menemui Min Hong Ki. Tetapi, Hong Ki menjawab dengan malas pertanyaan Jo Hye terkait Choi Joo Shik dan pertarungan anjing. Bong Seok memarahinya tetapi Hong Ki tidak takut.
“Aku akan memberimu satu menit. Jika kau memberitahu kami, jika lewat 1menit, kau hanya akan hidup setengah dari kata-katamu. Namun, jika lewat 2menit, 2kali, 3menit, 3kali,” ancam Jo Hye.
Hong Ki jadi ketakutan apalagi Jo Hye terus menghitung waktunya. Bong Seok bertanya lagi dimana lokasi pertarungan anjing. “Provinsi Gyeonggi, Seongju, di bukit-bukit, Chungbuk dan rumah kaca. Kadang-kadang mereka pindah di Provinsi Gangwon. Lokasinya selalu berubah,” jawab Hong Ki cepat.
Jo Hye meminta jawaban yang lebih spesifik. “Aku lupa memberitahumu satu hal lagi. Aku tidak kenal dengan Choi Joo Shik, tapi aku tahu seseorang dengan nama yang sama. Dia terkenal karena bermain dengan uang yang banyak. Dan aku dengar akan ada pertandingan besar di Hwaseong hari ini. Aku dengar namanya Choi Joo Ho,” beritahu Hong Ki.
Tags:
DUEL