Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017)
I
Love You, But I Have a Secret
Episode 9 - 1
Network : NTV
“Aku
sudah mencapai batasku. 11 tahun lalu, sekitar musim semi, aku akhirnya bisa
melindungin diriku sendiri melawan suamiku. Sifatnya begitu buruk. Ketika musim
panas datang, dia benar-benar berubah seperti orang yang berbeda, hari itu ketika
dia memukulku. Aku mengira mungkin aku bisa membunuhnya, lalu aku tidak ingat
apa yang terjadi setelah itu. Saat itu pikiran ku menggelap, lalu aku meraih
trophy dan suamiku terbaring dilantai,” aku Shouko -Ibu Rei- kepada detektif
Ichinose.
Mendengar
itu Ichinose bertanya, mengapa Shouko tidak menyerahkan dirinya pada saat itu.
Dan Shouko menjawab bahwa ia tidak mau meninggalkan anaknya sendirian serta
merusak hidup anaknya, hanya karena ayahnya.
Ichinose
bertanya lagi dimana Rei pada saat itu. Dan Shouko menjawab bahwa pada saat itu
anak belum pulang dari sekolah, lalu pada saat itu ia berpikir untuk melakukan
sesuatu sebelum anaknya pulang. Shouko mengakui bahwa ia mengubur suaminya
dihalaman beserta dengan trophy itu, lalu pagi hari buta, sebelum anaknya
bangun, ia pergi ke laut dan mendorong mobil suaminya sampai terjatuh.
“Jadi
kamu melakukan semua itu sendirian?” tanya Ichinose memastikan. Dan Shouko
mengiyakan,tapi Ichinose masih ragu, karena menurut nya tidak mungkin seorang
wanita melakukan semua itu sendirian.
“Tapi
kemudian, mengapa senjata pembunuh dan tengkoraknya berada dikantor Kazami,
dirumah sakit?” tanya Daigo.
“Sebenarnya..
ditempat aku mengubur, itu telah digali dua bulan lalu. Semuanya menghilang,
senjata pembunuhan dan suamiku,”jelas Shouko.
Mendengar
hal itu mereka semua terkejut dan Daigo pun menanyakan tentang tulang yang
dibawa oleh Shouko tersebut. Dan Shouko pun menjelaskan bahwa itu dikirimkan
kepadanya.
Lalu
Ichinose menanyakan alasan Shouko yang baru menyerahkan diri sekarang. Dan Shouko
mengaku bahwa sebelumnya ia percaya bisa menutupi itu sedikit lama, tapi ia
pikir bahwa ia harus menunjukan kejahatannya dan menyerahkan dirinya.
Rei
buka lemari bajunya dan melihat bahwa kotak yang ia simpan didalam sana telah
menghilang, sehingga hal itu membuat ia kaget. Tapi yang lebih mengejutkannya
adalah saat Ibunya pulang bersama dengan para Detektif.
Setelah
para detektif itu pamit, Rei langsung bertanya kepada Ibunya, tapi dengan
santai Shouko memberitahu,”Walaupun aku mengaku bahwa ‘aku melakukan itu
sendiri’, mereka masih tidak menangkapku.”
“Ibu..”
“Aku
sudah bilang ke kamu hari itu, kan?” kata Ibu.
Rei
teringat perkataan Ibunya dimasa lalu, ketika mereka mengubur Ayahnya. Sekarang giliranku. Aku akan melindungi
kamu, tanpa gagal, seperti kamu telah melindungi aku.
“Jika
menjadi seperti ini, aku memutuskan untuk menyerahkan diri. Ketika aku
menemukan kotak dikamarmu, aku tau ini waktunya,” jelas Ibu.
Rei
tidak bisa terima dan ingin pergi untuk mengaku juga, karena ia merasa bahwa
ini salah. Tapi Ibunya menghentikan dia lagi, bahkan Ibunya mengaku bahwa dulu
ketika ia menahan Rei untuk menyerahkan diri, ia tidak menyesal, karena dulu
ataupun sekarang ia senang bisa melindungi hidup anaknya.
Karena
perkataan tersebut, Rei menunduk dengan sedih. Kelihatannya ia tidak jadi
keluar untuk menyerahkan dirinya.
Ichinose dan Daigo yang berada didalam mobil. Mereka membicarakan tentang
siapa yang melakukan itu dan juga pernyataan Shouko yang sedikit meragukan. Lalu
Ichinose pun teringat akan sesuatu,”Kazami yang melarikan diri itu pasti tau
sesuatu.”
Kazami
diam sambil melihat dengan marah kearah pisau yang tergeletak diatas meja.
Sedangkan
ditempat lain Tachibana sedang sibuk membersihkan akuarium ikan miliknya. Lalu
ia seperti teringat akan sesuatu.
”Apa
kamu akan tetap membantah? Kamu mengirimkan uang kepada Maezono melalui Teisan
Medical System! Cepat dan mengaku lah!” kata Tachibana dengan nada keras dan
mengancam sambil memukul-mukul meja.
Lalu
lanjutnya lagi sambil menyerahkan sebuah pena, agar orang tersebut menanda
tanganin dokumen itu.
Istri
Tachibana turun dan berjalan membuka kulkas, lalu Ia becerita,”Laki-laki itu,
Kazami-san, ia bilang padaku ‘Aku ingin mendengar tentang Ayahku dari Tachibana
sendiri’. Jika kamu bertemu orang itu, tolong berilah jawaban kepadanya.”
Pagi
hari, dirumah. Shouko menjelaskan kepada para Detektif dan polisi yang datang
kerumah mereka, ia menjelaskan tentang apa yang terjadi pada hari itu dan
bagaimana keadaan pada saat ia membunuh suaminya sendiri.
Pada
saat itu, ia melihat Rei yang baru turun. Lalu ia pun memberikan kode kepada Rei,
tidak apa-apa.
Ketika
Shouko berada dihalaman bersama polisi, Detektif Ichinose mendekati Rei yang
terlihat sedang duduk diatas tangga.
“Bisakah
kamu menjelaskan apa yang terjadi 11 tahun lalu?” tanya Ichinose.
“Pertama,
aku menemukan keanehan itu terjadi sekitar musim semi. Aku mendengar suara
berisik dari bawah dan ketika turun aku melihat piring pecah.” Jelas Rei, lalu
ketika Ichinose bertanya, Rei teringat akan dulu saat Ibunya dipukuli.
“Apa
kamu menyadari sesuatu terjadi sebelum hari itu, Ayah kamu menghilang? Seperti ruangan
yang terlihat berbeda atau sesuatu?” tanya Ichinose lagi. Dan Rei mengaku tidak
bisa mengingat dengan jelas.
“Aku
dengan kamu ada kelas musim panas hari itu? Setelah kelas selesai dan sebelum
kamu pulang, apa yang kamu lakukan?” tanya Ichinose lagi, karena belum yakin.
Mendengar
itu Ichinose tertawa kecil dan mengatai Rei yang bisa mengingat tentang kembang api, lalu ia
bertanya lagi apa Rei tidak berpikir ada sesuatu yang aneh dihalaman. Dan Rei
segera mengelak bahwa ia jarang ke halaman.
“Apa
kamu tidak tau diam-diam ada bekas galian?” tanya Ichinose untuk menjebak Rei. Dan
sekali lagi Rei mengelak bahwa ia tidak tau sampai Ibunya yang bercerita
kemarin malam.
Saat
Ichinose sudah selesai bertanya, Rei memberitahu,”Trophy yang ditemukan di
tempat Kazami Sensei, sebenarnya itu pernah dikirimkan ke tempat calon ku. Sekitar
jam 10 tanggal 06 agustus, sebuah parcel yang kelihatannya dibawa dari
Kamigasaki Distribution Centre. Tapi aku tidak menyelidiki terlalu jauh.”
“Kami
memutuskan untuk tidak melakukan pesta pernikahan dan hanya mendaftarkannya
saja. Aku minta maaf karena pernah meminta menjadi pembicara,” kata Sawa kepada
Izumi-sensei.
Izumi
sama sekali tidak masalah, malah ia mengaku senang karena Sawa dan Rei tetak
akan menikah. Tapi Yamada malah mengungkit tentang Kazami yang masih dalam
pelarian, jadi dengan segera Izumi berdiri dan menutup mulutnya.
Sawa
mengaku bahwa batas waktu kasusnya telah berakhir kemarin malam dan walaupun ia
merasa sakit, karena tidak mudah bagi seorang korban memaafkan tersangka,”Sensei,
apa kamu punya seseorang yang tidak bisa kamu maafkan?”
“Ada.
Aku tidak berpikir bisa memaafkan mereka segera,” kata Izumi, saat Sawa
tiba-tiba bertanya seperti itu.
Dikantor.
Saat berada didepan lift, tanpa sengaja, Rei bertemu dengan Tachibana, jadi ia
pun memberi salam dan meminta maaf untuk semua yang telah terjadi.
“Apa
kamu punya waktu?” tanya Tachibana.
Mereka
berdua naik keatas atap dan seperti dulu, Tachibana menawarkan rokoknya kepada
Rei, tapi kali ini Rei menolak.
“Kamu
kelihatannya dekat dengan Kazami? Apa kamu tau aku pernah mengintrogasi
Ayahnya?” tanya Tachibana. Dan Rei mengaku bahwa ia baru mendengar tentang itu,
lalu bertanya apa benar Tachibana yang memaksa Ayah Kazami untuk membuat
pernyataan.
Tachibana
tidak menjawab pertanyaan Rei, malah ia balas bertanya tentang Kazami yang
dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Ayah Rei. Tapi dengan jujur Rei mengaku
bahwa pelaku pembunuhan Ayahnya itu adalah Ibunya sendiri dan kini Ibunya telah
mengaku serta segera Ibunya pasti akan ditangkap.
“Apa
alasannya?” tanya Tachibana karena merasa kaget. Dan Rei pun menjelaskan alasan
Ibunya, tapi tanpa disangka Tachibana meminta agar Rei putus dengan Sawa. “Apa
kamu berencana membawanya ke keluarga seorang pembunuh?”
Mendengar
itu Rei sedikit terkejut, tapi ia menyetujui perkataan Tachibana. Karena memang
ia tidak memiliki pilihan lain lagi. Setelah itu Tachibana pergi meninggalkan
Rei sendiri.
Diapatermen
Sawa. Rei melihat kacang Pitaschio yang ada dimeja dan menggenggamnya, lalu Sawa
datang dan memberikan dokumen pernikahan yang telah ia isi, lalu ia meminta Rei
untuk menanda tanganin itu sebelum tanggal 23.
Melihat
itu Rei menjadi sedikit gugup,”Sawa.. ayo putus. Kita harus putus.”
“Apa
yang kamu katakan? Kenapa?”
“Aku telah berbohong kepada kamu selama ini. Aku sudah tau sejak lama bahwa Ayahku dibunuh. Ayahku ..” Rei menggerakan jarinya karena merasa sangat gugup dan lalu mengepalkan tangannya erat,”Ayahku dibunuh oleh Ibuku.”
“Aku telah berbohong kepada kamu selama ini. Aku sudah tau sejak lama bahwa Ayahku dibunuh. Ayahku ..” Rei menggerakan jarinya karena merasa sangat gugup dan lalu mengepalkan tangannya erat,”Ayahku dibunuh oleh Ibuku.”
Sawa
terlihat terkejut dan tidak mau mempercayai perkataan Rei. Tapi dengan sedih
Rei mengambil tasnya, lalu meminta maaf serta berterima kasih untuk semuanya,
setelah itu ia pergi. Walaupun Sawa memanggilnya, ia tidak berbalik dan menutup
pintu.
Setelah
keluar dari apatermen Sawa, Rei berlari dengan kencang dan menangis dengan
keras didekat tangga jalan. Lalu ia menjatuhkan kacang Pistachio ditangannya,
sehingga kacang tersebut jatuh dan pecah.
Shouko
mencuci piring didapur, lalu setelah itu bunyi bel terdengar. Bahkan Rei yang
berada dikamar, segera turun ketika mendengar itu.
Dan
ternyata itu adalah Detektif Ichinose dan Daigo yang datang sambil membawa
surat penangkapan untuk menangkap Shouko. Lalu dengan tenang Shouko mengikuti
mereka, tapi Rei tidak terima dan berteriak seperti ingin mengaku, tapi Shouko
segera menahannya.
“Aku
hanya menyerahkan diriku. Tidak peduli apa yang orang lain katakan, aku
melakukan ini dengan ikhlas.” Kata Shouko lalu mengelusk kepala Rei dan
mengingatkannya untuk makan malam dengan teratur.
Mendengar
itu mata Rei menjadi berkaca-kaca dan saat Ibunya akan masuk kedalam mobil, Rei
memanggilnya, tapi Ibunya malah hanya tersenyum kepada nya. Sehingga Rei
menjadi terdiam.
“Berita
selanjutnya tentang tengkorak yang ditemukan dari Kohoku Medical University
Hospital adalah milik Kousuke Okumori-san. Dan tersangka nya adalah istri
Okumuri-san, Shouko telah ditangkap.”
Semua
orang yang berada dikantor Sawa dan Rei, terlihat terkejut mendengar berita
itu. Bahkan Kazami juga merasa sama terkejutnya ketika melihat berita itu.
Rei
duduk sendirian dikamarnya dan ketika ia mendapatkan panggilan dari Sawa, ia
sengaja mematikan itu. Dikantor Sawa, Izumi bertanya apakah Rei tidak
mengangkat telponnya dan Sawa membenarkan.
Saat
itu Yamada mengungkit bahwa jika ada satu saja anggota keluarga yang menjadi
kriminal, maka akan sulit bagi Rei untuk dapat diterima sebagai seorang
pengacara. Tapi walau begitu, Sawa telah siap menerima itu dan ingin tetap berada
disisi Rei.
Bel
rumah berbunyi. Jadi dengan perasaan deg-degan Rei turun secara perlahan. Lalu melihat
sebuah bayangan didepan pintunya. Sebelum ia membuka pintu, ia mendengar orang2
berteriak kepadanya meminta penjelasannya tentang kebenaran kasus itu, jadi Rei
pun berbalik dan naik keatas.
Tapi
pada saat itu, ia mendengar suara Kotaro yang berbicara dengan para wartawan
tentang hukum atas tindakan mereka. Jadi karena itu mereka menjadi takut dan
pergi.
Rei
berterima kasih kepada Kotaro karena telah membantunya, tapi Kotaro sama sekali
tidak masalah, lalu ia bertanya apakah selama ini Rei tau tentang Ayahnya yang
telah dibunuh dan tentang Ibunya yang telah melakukan itu, karena ia memikirkan
tentang Rei yang sangat ingin berteman dengan para kriminal. Kotaro juga
terlihat merasa menyesal dan meminta maaf, karena telah mengatai Rei dengan
kejam dulu saat mereka ditaman.
Rei
lalu memberikan bir padanya, tapi saat Kotaro membuka dan busanya keluar, Rei
tertawa. Lalu Rei bercerita bahwa ia telah putus dengan Sawa.
Mendengar
itu Kotaro seperti ingin mengambil sesuatu dari kantongnya, tapi saat Rei
melanjutkan perkataannya, ia berhenti dan tidak jadi mengambil nya. Lalu ia
menyemangati Rei.
Sedangkan
ditempat lain, Karin terlihat terkejut serta senang saat mendengar bahwa Sawa
dan Rei telah putus. Tapi Kotaro menyuruhnya jangan ketawa, karena menurutnya,
walaupun mereka putus, bukan berarti Rei melepaskan nya.
“Aku
mengerti. Jika ia tidak bisa mencintaiku, maka aku ingin dibenci olehnya. Karena
bagi Rei-chan, aku hanya seorang murid dan dengan cepat ia bisa melupakan wajah
dan namaku. Itu sama saja seperti tidak pernah bertemu dengan ku, kan? Bahkan jika
ia membenciku, selama ia ingat aku,” aku Karin, lalu lanjutnya sambil mengambil
cincin Kotaro,”Orang yang memberi fotocopy kartu keluarga itu dan memberi kamu
ini, pasti merasakan hal yang sama seperti kita.”