Sinopsis Doctor Cha Episode 10

 

Sinopsis Doctor Cha Episode 10


So Ra akhirnya tau kalau Jeong Suk adalah Ibu Jung Min. Dia sangat shock dan meminta Jung Min untuk meninggalkannya sendiri sekarang.



Di saat yang sama, In Ho yang mabuk berat berteriak memanggil Jeong Suk dengan panggilan ‘yeobo’. Teriakannya langsung membuat Roy sadar dari mabuknya. Semua juga kaget. Jeong Suk berusaha untuk mengabaikannya dan pura-pura kalau itu hanya perkataan saat mabuk, tapi In Ho malah memanggil namanya dengan jelas. Udah gitu, dia menarik Jeong Suk dan memperkenalkan ke semua orang bahwa Cha Jeong Suk adalah istrinya. Ugh, karena sudah seperti ini, Jeong suk terpaksa mengaku kalau dia memang adalah istri Seo In Ho.


Saat Jung Min kembali, pesta sudah berakhir dengan Roy dan In Ho yang mabuk berat. Bukan hanya itu, semua orang juga tau kalau Jung Min adalah anak In Ho dan Jeong Suk. Kok bisa? Karena In Ho tidak hanya memberitahu semua orang kalau Jeong Suk adalah istrinya, tapi juga memberitahu kepada semuanya kalau Jung Min adalah putranya. Yaelah, sia-sia saja selama ini mereka mencoba menyembunyikannya karena pada akhirnya, In Ho yang membongkarnya.


Jung Min yang terkejut karena rahasia keluarga mereka udah terbongkar, langsung menemui Ibunya yang lagi beberes meja bersama para warga. Jeong Suk udah pasrah dan memilih untuk tetap bersikap biasa saja. Lebih baik, Jung Min membantunya mengurus In Ho. In Ho lagi tidur di atas meja dengan lelap. Ckckck.


So Ra udah kembali dan dia nggak bisa tidur sama sekali karena teringat sikap kejamnya selama ini ke Jeong Suk. Dia benar-benar merasa stress dan menyesal.




Baru juga Jeong Suk dan Jung Min siap beberes, tiba-tiba saja seorang mobil warga datang ke sana. Dia meminta tolong pada Jeong Suk untuk membantu istrinya melahirkan. Masalahnya, tidak ada dokter spesialis ob-gyn yang ikut dalam sukarelawan kali ini dan jika mau ke rumah sakit terdekat akan butuh waktu lebih dari 1 jam. Jeong Suk mulai berpikir cepat dan meminta Jung Min untuk memanggilkan semua orang yang nggak minum miras. Sementara itu, pasien di arahkan ke kamar kosong yang ada untuk bersalin. Setelah itu, Jeong Suk berteriak keras membangunkan In Ho.


Semua residen yang nggak minum miras udah dikumpulkan. Ada yang dari departemen rehabilitasi, oftalmologi dan kedokteran gigi. Nggak ada satupun yang terkait dengan ob-gyn. Jeong Suk langsung menyuruh In Ho saja yang menangani pasien karena dia kan pernah membantu persalinan di atas kapal saat bekerja di Kepulauan Chuja sebagai dokter kesehatan masyarakat. In Ho langsung nolak karena kejadian itu sudah lebih dari 20 tahun yang lalu dan dia juga nggak ingat apapun karena panik. Eh, dia malah menyuruh agar Jeong Suk saja yang melakukannya karena hanya dia yang pernah melahirkan. Jeong Suk langsung marah karena dia melahirkan kedua anaknya dengan bedah sesar dan In Ho nggak tau hal itu. Ckckck.



Nggak ada solusi. In Ho akhirnya mengarahkan mereka sesuai apa yang dia ketahui. Pertama, setelah bayi lahir, mereka harus memotong tali pusarnya. Terus, siapkan benang bedah. Selanjutnya, masak air hangat untuk membersihkan badan bayi. Setelah memberikan instruksi, In Ho dan Jeong Suk serta beberapa residen wanita masuk untuk membantu persalinan pasien. In Ho benar-benar nggak bisa melakukan apapun sehingga Jeong Suk yang mengambil alih. Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya, pasien berhasil melahirkan bayi-nya. Jeong Suk sangat kagum melihat bayi yang baru lahir tersebut. Ini pertama kali dia melakukannya.


Setelah persalinan tersebut, Jeong Suk duduk cukup lama di halaman, memandang langit penuh bintang. Roy yang udah sadar dari mabuknya, berkeliling dan melihatnya. Mereka berdua pun mengobrol. Jeong Suk berterimakasih karena Roy sudah mengajaknya ikut dalam kegiatan sukarelawan ini. Setelah itu, dia meminta agar Roy menjaga jarak darinya karena semua orang sudah tau hubungannya dengan In Ho dan takutnya malah membuat Roy di salahpahami. Roy tidak mempermasalahkan hal tersebut.


Yang dipermasalahkan oleh Roy adalah kenapa Jeong Suk tetap bungkam?! Dari gelagat Jeong Suk beberapa hari ini yang terus gelisah, Roy udah bisa menebak kalau Jeong Suk mengetaui perselingkuhan In Ho. Tapi, kenapa Jeong Suk tetap tidak melakukan apapun dan hanya diam? Kenapa dia menahannya?

Jeong Suk terkejut karena Roy tau perselingkuhan In Ho. Darimana dia bisa tau? Roy tidak mau menjawab pertanyaan itu. Dia juga memberitahu kalau sudah dari lama dia ingin memberitahu Jeong Suk mengenai hal itu, tapi dia terus berusaha menahannya. Dan karena udah tidak tahan, akhirnya dia mengatakannya.


Jeong Suk akhirnya menjawab alasannya tetap diam adalah karena statusnya sebagai seorang Ibu. Dia memikirkan anak-anaknya. Anak sulungnya bekerja di tempat yang sama dengan kedua orang tuanya sedangkan anak bungsunya masih SMA. Ini adalah masa penting bagi kedua anaknya, sehingga dia memilih untuk menjaga dan melindungi keluarganya. Jadi, dia minta Roy untuk tidak memandangnya seolah dia menyedihkan.

Roy tidak bisa menuruti permintaan itu. Baginya, Jeong Suk menyedihkan. Anak-anak Jeong Suk udah besar dan tidak seharusnya Jeong Suk menjadikan mereka sebagai alasan. Harusnya, Jeong Suk membuat pilihan yang bisa membuatnya bahagia.

--


Di tempat lain, setelah menerima perawatan untuk keram perutnya, akhirnya Seung Hi diizinkan untuk pulang. Eun Seo memang terlihat seperti anak yang suka membangkang, tapi dia sebenarnya peduli pada Ibunya. Dia juga tau kalau Ibunya mengalami keram perut hanya saat sedang stress. Jadi, apa yang terjadi?

Seung Hi menjawab kalau dia ingin membangun sebuah keluarga yang utuh dengan sosok seorang ayah untuk Eun Seo. Dan dia minta maaf atas hal itu. Eun Seo nggak suka dengan jawaban itu. Sejujurnya, bagi Eun Seo, dia tidak membutuhkan seorang ayah, melainkan Ibunya yang membutuhkan suami. Eun Seo udah selesai melampiaskan amarahnya dan nggak peduli dengan ayahnya lagi. Namun, Ibunya masih peduli, makanya, dia sakit. Mau sampai kapan agar Ibunya bisa sedih?

Seung Hi nggak menyangka jawaban putrinya tersebut. Putrinya udah nggak menginginkan sosok ayah. Namun, Seung Hi lah yang menginginkan sosok suami.

--


Pagi sudah tiba.

Setelah tingkah mabuk In Ho kemarin yang membongkar hubungan keluarganya, akhirnya, pagi ini mereka memberikan klarifikasi yang lebih jelas. Wkwkwk. Keduanya menyatakan dengan benar bahwa mereka adalah suami istri dan minta maaf karena sudah merahasiakan hal ini.


Kabar mengenai hubungan keduanya dengan cepat tersebar ke grup chat RS Univ. Gusan. Seung Hi juga udah tau dan tampak nggak senang. Entah apa yang dia rencanakan, namun, Seung Hi menemui agen real estate dan berniat menjual semua aset tanah warisan yang didapatkannya. Dia bilang ke makelar untuk menjual semuanya dan secepat mungkin karena dia akan kembali ke Amerika.


Meskipun hubungan In Ho dan Jeong Suk udah terbongkar, di dalam bus, mereka juga masih tetap duduk terpisah. In Ho juga baru memeriksa ponselnya lagi dan baru sadar kalau Eun Seo menelponnya. Dia mencoba telepon balik, tapi nggak diangkat.



Udah setengah jalan, tiba-tiba saja dari arah belakang terdengar suara mobil mengklakson. Ternyata beberapa warga mengejar bus mereka untuk menemui Jeong Suk. Mereka adalah orang – orang yang dilayani oleh Jeong Suk kemarin termasuk pasien melahirkan itu. Mereka memberikan beberapa barang yang mereka punyai sebagai hadiah atas bantuan Jeong Suk untuk mereka. Jeong Suk tentu merasa terharu.


Saat berhenti di area peristirahatan, Jung Min langsung mengajak So Ra bicara. So Ra masih marah karena Jung Min merahasiakan mengenai Jeong Suk. Niatnya Jung Min ingin berbaikan dengan So Ra, tapi yang ada, mereka malah semakin bertengkar.



Sementara itu, Jeong Suk berjalan bersama Roy hanya sebentar karena dia meminta Roy memberikannya waktu untuk berjalan sendiri. Baru juga mau sendirian, In Ho datang menemuinya dan memberikan makanan yang sudah dibelikannya. Sayangnya, Jeong Suk tidak menerima, jadi ya udah, In Ho makan sendiri.

“Kenapa kau melakukannya?” tanya Jeong Suk.


In Ho salah paham mengartikan pertanyaan itu sebagai pertanyaan kenapa membongkar hubungan suami istri mereka. Jeong Suk juga nggak berniat memperjelas pertanyaannya. Dia hanya memberitahu kalau mulai besok, dia akan bekerja di departemen kedokteran keluarga. In Ho terlihat tidak nyaman dengan hal tersebut.


Setelah tiba kembali ke Gusan, Jeong Suk langsung pergi menemui Seung Hi. Dia menyampaikan bahwa dia akan bekerja di departemen kedokteran mulai besok. Dan juga, semua orang di RS udah tau kalau dia dan Inn Ho adalah suami istri. (Ah, ini peringatan dari Jeong Suk. Tapi, Seung Hi tentu nggak tau).


Setelah pertemuan dengan Jeong Suk itu, Seung Hi langsung mengajak In Ho ketemu. Dia mengajaknya bertemu di tempat ulang tahun Jeong Suk di adakan. In Ho membuka obrolan dengan menanyakan alasan Eun Seo menelpon, tapi saat dia menelepon balik, tidak diangkat. Apa terjadi sesuatu? Seung Hi hanya menjawab kalau tidak ada apa-apa. Seung Hi mulai membahas hubungan In Ho dan Jeong Suk yang udah diketahui semua orang karena In Ho sendiri yang memberitahu. Dan dia ingin tau, apa In Ho bersedia menceraikan Jeong Suk?


In Ho langsung gelagapan. Alasannya, Jeong Suk tidak salah dan dia merasa nggak berhak untuk minta cerai. Jawabannya membuat Seung Hi murka. Dia mengembalikan hadiah gelang yang In Ho berikan dan menyuruhnya untuk membuat keputusan. Mereka tidak bisa seperti ini semua. Pilih : dia atau Jeong Suk.

--



Esok hari,

So Ra merasa canggung dengan Jeong Suk, jadi tanpa sadar, dia menghindari Jeong Suk. Sementara itu, Jung Min hari ini ikut dalam operasi Roy. Berbeda dengan ayahnya, Roy sangat sabar mengajarinya meskipun dia menjawab salah. Setelah operasi selesai, Jung Min memberanikan diri menanyakan hubungan Roy dengan Ibunya. Roy tersenyum dan menjawab dengan tenang agar Jung Min anggap saja dia dan Jeong Suk berteman.

Ah, Jung Min jadi kagum dengan Roy. Huft dan jika dia membandingkannya dengan ayahnya, ckckckck, ayahnya tertinggal amat sangat jauh.

--



Hm, aku yakin kalau ny. Kwak itu mau ditipu sama pacarnya. Dia di bawa pacarnya ke sebuah café yang menghadap ke lahan luas. Pacarnya bilang kalau tempat itu akan dibangun panti jompo dan menyuruh Ny. Kwak untuk investasi. Ny. Kwak tentu tertarik, tapi masalahnya, gedung yang hendak dia jadikan agunan untuk pinjaman adalah atas nama menantunya. Jadi, dia ingin mendiskusikan ini dulu. Pacarnya langsung melarang dengan alasan anak-anak akan menentang orang tua. (Fix, mau nipu kan?)

--


Malam hari,

Departemen bedah mengadakan pesta perpisahan untuk Jeong Suk yang akan kembali ke departemen kedokteran keluarga. Saat di toilet, akhirnya, So Ra dan Jeong Suk berpas-pasan. Jeong Suk mengira So Ra akan mengatakan sesuatu, tapi ternyata tidak. So Ra menjawab kalau apapun yang dia katakan, tidak akan mengubah pendapat Jeong Suk terhadapnya. Jadi, dia memutuskan untuk bersikap seperti biasa. Jeong Suk setuju dengan keputusannya karena dia juga akan demikian.




Di tengah pesta, In Ho malah mabuk-mabukan saat melihat Roy dan Jeong Suk nggak ada di tempat. Roy dan Jeong Suk lagi bincang-bicang di depan gedung. Roy meminta maaf karena ucapannya tempo hari yang keterlaluan. Dia mengatakan itu karena merasa Jeong Suk terlalu baik untuk In Ho.

“Aku merasa bersyukur di nilai sebaik itu. Namun, aku akan mencoba untuk mencari kebahagiaanku sendiri. Mungkin akan sangat berbeda dengan apa yang ada di pikiranmu, tapi pasti ada alasan di balik keputusan yang kubuat. Untuk sekarang, yang ingin kulakukan hanya menyelesaikan residensiku dan melewati semua rintangan yang ada di depanku.”

“Sebagai gantinya, kau tidak boleh lupa bahwa aku adalah temanmu. Kapanpun kau butuh tempat bersandar, aku akan datang menghampirimu. Dimanapun kau berada. Begitu kau melewati rintangan, mungkin kesempatan akan menghampiriku.”


Saat kembali ke dalam gedung, In Ho udah mabuk hingga pingsan. Dan yang terpaksan membawanya pulang adalah Jeong Suk. Sementara, Jung Min mengantar So Ra pulang dengan taksi. Niatnya mau mengajak So Ra berbaikan, tapi saat tau So Ra bertemu Ibunya dan memutuskan bersikap biasa, Jung Min jadi kesal. Dia kesal karena So Ra nggak merasa bersalah pada Ibunya. Kemarahannya bertambah saat So Ra malah nanya, kenapa dia harus menjaga sikap ke Ibu Jung Min? Emangnya dia mau nikah dengan Jung Min?!


Jung Min marah. Hm, sepertinya, dia serius dengan So Ra, tapi So Ra seolah tidak. Dia juga kesal karena So Ra terus mengabaikan orang lain padahal semua orang juga sama sibuknya. Dia juga mengkritik sifat So Ra dan berharap So Ra bisa bersikap hangat dan berbelas kasih kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak sekompeten dirinya. Ucapan itu membuat So Ra marah karena dia tidak bisa menjadi yang Jung Min inginkan.


Kembali ke Jeong Suk. Dia udah susah payah membawa In Ho pulang hingga masuk ke kamar. Tapi, dia malah menemukan gelang yang dikembalikan oleh Seung Hi. Setelah itu, dia malah mendengar In Ho yang mabuk, merengek memanggil nama ‘Seung Hi’ meminta maaf.


Karna kecewa Jeong Suk memutuskan untuk pergi. Dia udah menelepon I Rang juga dan I Rang bilang akan bergadang di ruang belajar. In Ho bilang ke mertuanya kalau dia akan kembali ke asrama, tapi sebenarnya, Jeong Suk pergi ke rumah Ibunya. Ny. Oh tentu kaget karena Jeong Suk datang selarut itu.


Udah lama mereka nggak tidur bersama. Sebelum tidur, Jeong Suk bertanya ke Ibunya, apa dia nggak membenci ayahnya? Ayahnya nggak menghasilkan banyak uang dan juga tidak memperlakukan Ibunya dengan baik. Apa yang membuat Ibunya terus bersikap baik dan terus menyediakan makanan untuk Ayahnya? Jika dia jadi Ibunya, dia tidak akan mau hidup dengan ayahnya.

Ibunya menjawab kalau dia tinggal bersama suaminya demi anaknya. Dia bisa tahan jika orang-orang mengatainya janda, tapi akan hancur saat mendengar anaknya di ejek karena tidak punya ayah. Bagi wanita, suami berharga bukan karena dia seorang suami, tapi karena dia adalah ayah dari anak-anak.


“Padahal… aku tidak masalah jika hanya ada Ibu,”  ujar Jeong Suk.

“Kau berhati besar. Meski In Ho melakukan kesalahan, kau harus menerimanya dan terus melanjutkan hidup. Suatu hari nanti, jika sudah dewasa, dia pasti akan menyadarinya. Jika tidak sadar, tidak ada yang bisa dilakukan.”

--


Esok hari,

Saat kembali ke asrama, sudah ada In Ho yang menunggu. Dia membawakan Jeong Suk mesin kopi karena Jeong Suk suka kopi. Dia juga menanyakan, apakah Jeong Suk makan teratur? Jeong Suk menjawab ketus kalau dia akan mengurus dirinya sendiri. Jeong Suk juga balas bertanya, kenapa In Ho tiba-tiba berlagak memedulikannya? In Ho menjawab kalau dia merasa aneh tidak ada Jeong Suk di rumah. Dia juga minta Jeong Suk kembali dan mereka bisa pergi pulang kerja bersama. Dia mau masuk ke kamar asrama Jeong Suk, tapi Jeong Suk menolak.


Ada banyak hal yang dipikirkan Jeong Suk, tapi pekerjaan juga harus terus berjalan.  Sepanjang hari ini, Jeong Suk menyadari kalau dia kurang dalam pengalaman dan pengetahuan mengenai kedokteran dibandingkan oleh Seung Hi. Sebenarnya, itu wajar mengingat pengalaman mereka, namun, ini tentu menjadi beban bagi Jeong Suk.

--



I Rang dan Eun Seo ketemu lagi di tempat les. Lebih tepatnya di toilet. I Rang kesal karena Eun Seo masih belum berhenti dari tempat les. Eun Seo tentu nggak  peduli dan malah menantang, jika dia pindah, apa I Rang mau memberikan ‘ayah’ nya? Pertanyaan itu dijawab I Rang dengan menjambak rambut Eun Seo. Mereka saling jambak-jambakan dan berakhir dengan I Rang yang mendorong Eun Seo hingga tangannya terluka.



Saat jam pulang kerja, Jeong Suk melihat Seung Hi berlarian panik keluar gedung RS dan masuk ke mobil In Ho. Melihat itu, Jeong Suk langsung mengikuti keduanya dengan taksi. Seung Hi dan In Ho pergi ke sebuah RS. Mereka menemui Eun Seo yang tangannya di pasangi gips.

“Untung tidak begitu parah. Apa yang sebenarnya terjadi? Beritahu ayah,” tanya In Ho.

“Jika kukatakan, Ayah akan kesulitan. Ayah tidak masalah? Seo I Rang yang melakukannya.”




Pembicaraan mereka ini kedengaran sama Jeong Suk yang mengikuti. Kaki Jeong Suk langsung lemas dan dia pergi ke tangga darurat. Nafasnya tersengal-sengal. Air matanya mengalir deras. Hatinya sangat sakit. Dia sakit hati. Suaminya tidak hanya baru selingkuh tapi sudah sangat lama. Dan mereka mempunyai seorang putri yang seumuran dengan putrinya.

Tanpa tau kalau Jeong Suk sudah mengetahui semuanya, In Ho pergi bersama Seung Hi dan Eun Seo.



Jeong Suk dengan langkah gontai turun dari tangga darurat. Dia duduk cukup lama di depan gedung. Saat itu, So Ra tiba-tiba muncul dan menawarinya tumpangan. Jeong Suk menolak karena takut tidak bisa bernafas. Meski menolak, So Ra tetap menyuruhnya masuk ke dalam mobilnya.


Di jalan, So Ra mengebut dan membuka kap mobil. Dia melakukan itu agar Jeong Suk bisa bernapas lega. Hal kecil yang sedikit melegakan Jeong Suk.

“Ada sesuatu yang terjadi, kan?”

“Ada. Sesuatu terjadi. Aku bahkan tidak bisa percaya karena terasa tidak nyata.”

“Kurasa aku tau apa yang terjadi.”

“Tidak. Kau tidak mungkin tau.”

“Kurasa aku tau!” yakin So Ra. “Kau pasti ingin membunuh dua bajingan itu.”

Jawaban yang membuat Jeong Suk terkejut.

“Profesor Seo selingkuh,” perjelas So Ra.



Dan mendadak saja hujan turun. Eh, So Ra malah kesulitan menutup kap mobilnya karena ini pertama kalinya di amelakukan itu. Awalnya, keduanya panik tapi kemudian Jeong Suk mulai tertawa kencang. So Ra pun jadi ikut tertawa. (AH… sweet!!!)



 

 





Preview Episode 11

Jeong Suk mengamuk dan membanting barang. Dia sudah tau kalau semua anggota keluarga mereka tau kecuali dirinya. In Ho mulai bimbang harus memilih Seung Hi atau Jeong Suk. Ketiganya bertemu dan Seung Hi bilang, jika Jeong Suk dan In Ho bercerai, dia akan mengundurkan diri.

Korsleting listrik terjadi di asrama residen. Jeong Suk ada di dalam kamar asrama dan tertidur lelap. Roy dan In Ho berlari menuju asrama nya untuk menolongnya.

 

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post