Episode sebelumnya :
Jin Hyuk mendatangi Kwon Joo selesai kasus Ah Ram dan menanyakan sejak kapan Kwon Joo dapat mendengan suara - suara aneh. Jin Hyuk juga menanyakan mengenai kasus tiga tahun lalu yaitu kasus pembuhan istrinya.
Kwon Joo menceritakan kasus itu. Di mulai dari pembunuhan istri Jin Hyuk, ayahnya dan bahkan hilangnya bukti rekaman suara pelaku. Dia juga memberitahu Jin Hyuk jika pelaku sebenarnya sekarang berada di Sung Wun.
Ternyata benar, pelaku sebenarnya telah kembali dan berada di Sung Wun. Di sebuah gang, sang pelaku sedang melakukan aksi pembunuhan kepada Go Dong Chul, tersangka pembunhan Ji Hye (istri Jin Hyuk). (cerita lengkap : baca episode 03).
Ketika asyik bercerita mengenai hal itu, tiba - tiba dari arah belakang mereka, terdengar bunyi BAM!! Seorang pria jatuh dari atas. Mereka semua berteriak ketakutan dan mundur ke belakang. Mereka kemudian melihat apa yang jatuh tersebut dan ternyata itu seorang manusia. Mereka berusaha membangunkannya namun tidak ada jawaban. Wajah pria itu hancur (sampai kena sensor) dan kepalanya pecah.
Di markas pusat telepon darurat 112, Jin Hyuk kaget mendengar Kwon Joo berkata jika pelaku pembunuhan yang sebenarnya dan Go Dong Chul sekarang berada di sini, Sungwun.
“Go Dong Chul dan pria itu ada disini sekarang?” tanya Jin Hyuk.
Jin Hyuk dan Kwon Joo sekarang sudah berada di mobil. Dengan memasang suara sirine polisi, mereka menuju tempat lokasi mayat Go Dong Chul di temukan. Kwon Joo menelpon petugas yang ada untuk mendapat informasi lebih rinci. Sedangkan Jin Hyuk yang menyetir.
“Tubuhnya ditemukan di Berkas Pendingin Midong Hightech di kawasan industry Yeongdong di dekat jembatan Yeodong.”
“Maksudmu dibagian dalam jembatan, bagian B ? Yang disebelah Samma Chemical ? Aku akan langsung ke TKP Banghyun-dong untuk memeriksa sesuatu. Telpon aku jika ada sesuatu,” perintah Kwon Joo kepada petugas.
Jin Hyuk masih belum percaya mendengar berita tersebut, dia terus bergumam bahwa tidak mungkin Go Dong Chul mati dan jangan sampai Go Dong Chul mati. Tidak boleh. Kwon Joo yang duduk di sebelahnya hanya mendengar dalam diam.
Di lokasi kematian Go Dong Chul, Gyung Hak sudah tiba di sana dan melihat mayat Dong Chul. Choong Ki (detective yang menghina Jin Hyuk di episode 02) memberitahu bahwa belakang kepala korban pecah dan tulang lehernya patah. Sepertinya korban meninggal di tempat. Dia bahkan berkata bahwa berita ini pasti berat di terima oleh Jin Hyuk karena mengingat dia sudah bertahun - tahun mengejar Dong Chul.
Choong Ki kemudian menunjukkan sebuah kertas yang di temukan di kantong Dong Chul, yaitu surat bunuh diri. Choong Ki juga memberitahu jika Dong Chul pergi ke Filipina dan meninggalkan hutang judi disana.
Gyung Hak melihat kertas tersebut sambil mendengarkan penjelasan Choong Ki dan kemudian menyerahkan kembali kertas itu dan memerintahkan sampai laporannya tiba, tangani ini dengan baik.
Gyung Hak juga berkata bahwa jika Jin Hyuk tahu maka hal ini akan menjadi lebih rumit. Baru selesai dia berkata begitu, sebuah mobil dengan sirine polisi tiba. Gyung Hak melihat ke arah mobil itu datang dan sadar itu adalah mobil Gyung Hak. Dia menghela nafas kesal dan memerintahkan para anak buahnya untuk menahan Jin Hyuk agar tidak masuk.
“Kapten, meskipun kita tidak bekerja bersama lagi, kau tidak boleh begini. Aku cuma ingin mengecek kunyuk ini sebentar. Singkirkan mereka sebelum kuhajar semua,” ujar Jin Hyuk sambil berusaha menerobos. Kwon Joo berdiri di sampingnya.
“Ya, aku paham perasaanmu. Tapi, ini sudah pasti bunuh diri. Dia mabuk, dia punya obat dan pesan bunuh diri.”
“Hyung, kau tahu siapa bangsat itu. Aku mengejar bangsat ini selama 3 tahun. Jadi, aku ingin pastikan dengan mataku, apa benar dia bunuh diri dan memecahkan kepalanya atau tidak. Apa salahnya dengan itu ?!” teriak Jin Hyuk.
“Biarkan aku mengatasi ini, bocah !” balas Gyung Hak.
Jin Hyuk kemudian berusaha menerobos lagi tetapi tetap di tahan oleh anak buah Gyung Hak. Kwon Joo yang sudah tidak tahan melihatnya kemudian melangkah masuk dan berbicara dengan Gyung Hak.
Kita kemudian melihat adegan ketika Dong Chul bersama pelaku dan persis seperti dugaan Kwon Joo.
Flashback
Pelaku mengejar Dong Chul yang bertelanjang kaki dan berhasil menyudutkannya ke jalanan yang penuh pecahan kaca. Sementara itu, pelaku berjalan perlahan - lahan mendekati Dong Chul dengan palu besi tangannya. Pelaku menggunakan sepatu. Dia menyeringai.
“Maafkan aku. Jangan bunuh aku,” mohon Dong Chul. Dia sudah tidak dapat kabur lagi karena sudah berada di jalan buntu.
“Penjahat itu membuat suara gemeretak setiap kali Ia berbicara. Ia juga memiliki kemampuan fisik karena membawa senjata besi seberat lebih dari 2kg kemana-mana. Ayahku dan Heo Ji Hye dan juga Go Dong Chul pasti dibunuh dengan cara yang sama. Aku yakin itu,” ujar Kwon Joo. Jin Hyuk mendengar semua penjelasan Kwon Joo dengan tatapan yang sulit kujelaskan. Seperti tidak menyangka kalau yang di duga Kwon Joo benar tetapi sekaligus tidak ingin mempercayainya.
Jin Hyuk kemudian meraih kerah baju mayat Dong Chul dan berbicara seolah - olah mayat itu masih hidup : “Kau tahu dia ya ? Kau pasti melihatnya dengan matamu. Iyakan ? Katakan padaku cepat,” ujar Jin Hyuk dengan air mata yang menetes. “Semoga, selamanya kau kedinginan di akhirat, bangsat tidak berguna,” sumpah Jin Hyuk. Matanya penuh dengan kemarahan.
KEDAI BYUL
Jin Hyuk berada di kedai tempat biasa dia minum dengan Dae Shik. Tetapi kali ini, dia datang dan minum -minum sendiri. Televisi di kedai itu menyala dan menyiarkan berita kasus Dong Chul. Jin Hyuk mendengar berita itu.
“Tersangka utama kasus Eunhyung-dong, Go Dong Cheol ditemukan tewas dibawah jembatan Yeondong pukul 19:30 malam ini. Polisi telah menutup kasus ini sebagai bunuh diri. Go Dong Cheol yang bersembunyi di Philippines selama 3 tahun lamanya …”
“Mereka pasti bercanda,” respon Jin Hyuk mendengar berita bahwa Go Dong Chul bunuh diri.
“Tersangka merasa bersalah hingga akhirnya bunuh diri. Kasus ini dibiarkan terbuka selama 3 tahun …”
Flashback
Kita kemudian beralih ke adegan Gyung Hak yang berdiri di depan para wartawan dan mengucapkan terimakasih kepada mereka. Sepertinya kasus Dong Chul resmi di tutup oleh Gyung Hak sebagai kasus bunuh diri dan karena Dong Chul terdakwa pelaku dari kasus 3 tahun lalu tewas sepertinya kasus tiga tahun lalu pun ikut di tutup. (Ini yang menjelaskan kenapa Jin Hyuk bicara sendiri mengenai siapa yang memberi ijin menutup.)
Di sebuah sisi bangunan, Jin Hyuk bersama dengan Kwon Joo melihat adegan tersebut. Jin Hyuk berbalik menghadap Kwon Joo dan bertanya jadi mereka harus menginvestasi kasus ini secara diam - diam? Kwon Joo membenarkannya, karena dia yakin bahwa ada orang dalam kepolisian yang membantu pelaku. Buktinya adalah kasus Go Dong Chul yang langsung di tutup sebagai kasus bunuh diri (#padahal kan harusnya mereka melakukan penyelidikan dulu melihat kondisi tubuh Dong Chul yang rusak parah. Tidak mungkin kan kalau melompat bunuh diri, kakinya hancur juga.)
“Meskipun kita temukan pelaku sesungguhnya, jika tanpa bukti, situasinya tidak akan berbeda dengan 3 tahun lalu. Aku akan terus mencari senjata yang Ia gunakan. Detektif Moo, mencari tahu apa saja yang dilakukan Go Dong Chul selama 3 tahun belakangan ini.” Jin Hyuk hanya mendengar Kwon Joo dan tidak berkata apa-apa.
Flashback End
Jin Hyuk kembali minum ketika mengingat pembicaraannya dengan Kwon Joo tadi. Dia terlihat berpikir. Jin Hyuk kemudian teringat hari terakhirnya melihat Ji Hye
Flashback
Pagi - pagi Ji Hye sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Dia menggoreng telur dan memaksa sup rumput laut. Dari arah kamar terdengar suara Jin Hyuk yang baru bangun. Dia menggerutu kepada Ji Hye kenapa tidak di bangunkan. Ji Hye yang melihat Jin Hyuk sudah bangun dan ke meja makan tidak menjawab pertanyaan Jin Hyuk dan malah menyuruh Jin Hyuk untuk makan.
Jin Hyuk bilang dia sudah terlambat jadi tidak bisa sarapan lagi. Tetapi Ji Hye meminta Jin Hyuk setidaknya memakan sup rumput laut* dulu sebelum berangkat. Tetapi Jin Hyuk malah kesal dan berkata bahwa dia sibuk sambil memakai jaketnya. Ji Hye kemudian berkata akan membungkuskan bekal untuk Jin Hyuk. Dia sudah menyiapkan semua makan kesukaan Jin Hyuk tetapi Jin Hyuk langsung buru - buru keluar. Ji Hye sudah mengeluarkan tempat bekalnya ketika dia mendengar suara pintu menutup. Dia menghela nafas kesal mengetahui Jin Hyuk sudah pergi.
“Ji Hye. Aku akan tangkap bajingan itu. Tunggu saja,” janji Jin Hyuk. “Pasti kutangkap.”
Diluar, Eun Byul bertanya kenapa pemuda tidak menelpon dulu. Dia sangat kaget tadi ketika melihatnya. Pemuda itu menjawab dia mau ke tempat olahraga jadi mampir. Pemuda itu kemudian memberikan bingkisan yang di bawanya kepada Eun Byul. Isi bingkisan itu adalah sebuah film dan kotak yang entah apa isinya (sepertinya parfum).
Nenek keluar dan melihat mereka. Dia bertanya siapa pria itu. Eun Byul mengenalkan pria itu sebagai temannya. Dan mengatakan bahwa temannya bekerja sebagai guru di SMP Yongma. Nenek terlihat senang mendengar pekerjaannya. Pria itu menunduk hormat pada Nenek dan berkata bahwa dia datang kesini karena mau pergi olahraga dan lewat sehingga dia mampir ketemu Eun Byul. Pria itu kemudian mengangguk hormat lagi untuk permisi pulang.
Chapter 3 : Dering Dari Kegelapan : Rahasia Dari Kotak Cokelat
Di sebuah gedung, sebuah radio menyala denga saluran 97.5. Radio tersebut menyiarkan berita :”Di sebuah situs berbahaya yang baru-baru ini membuat heboh karena memasang dan menyebarkan konten video cabul secara ilegal, dalam sebuah video klip, terdapat video kekerasan seksual. Kepolisian.…” kemudian terlihat tangan seseorang mematikan radio tersebut.
Eun Soo bersama dengan Gyung Hak berdiri di lorong. Eun Soo berkata ini semua salahnya, harusnya dia segera mematikan telepon sehingga Eun Byul dapat segera pergi belanja. Gyung Hak menenangkannya dan berkata ini bukan kesalahannya. Eun Soo tetap tidak tenang, dia mengatakan padahal dirinya detektif tetapi tidak menyadari jika adiknya sedang terancam. Nenek tiba bersama dengan pria yang menemui Eun Byul kemaren malam (pria yang memberikan hadiah bingkisan.)
Nenek terus berteriak bertanya bagaimana Eun Byul sepanjang perjalanan. Dia kemudian melihat Jin Hyuk yang ada disana dan berlari ke arah Jin Hyuk dan meminta pertolongan dengan menangis histeris. Dia kemudian bertanya kepada Eun Soo bagaimana ini bisa terjadi.
Pria teman Eun Byul tersebut berusaha menenangkan nenek. Eun Soo bertanya siapa pria tersebut? Nenek menjawab dia teman Eun Byul. Nenek memberitahu pria ini datang ke kedai karena Eun Byul tidak bisa di hubungi. Makanya aku mengajaknya ke sini.
“Ya ? Lelaki lain siapa ?” tanya Kyung Il. Kwon Joo lewat di depan ruang interogasi dan tanpa sengaja mendengar. Dia kemudian berhenti untuk mendengar lebih banyak
“Bukan yang ramping sepertimu atau Min Ji Seok. Seseorang yang bertubuh besar dan kekar.
“Selain Min Ji Seok, aku tidak lihat lelaki lainnya.” Interogasi selesai. Kyung Il pamit pulang karena harus kembali ke sekolah dan meminta agar Eun Byul dapat di temukan. Jin Hyuk memintanya untuk tidak khawatir. Kyung Il menunduk hormat dan pergi
Kwon Joo kemudian menghampiri Jin Hyuk ketika melihat Kyung Il sudah pergi. Dia meminta maaf pada Jin Hyuk atas kesalahannya. Jin Hyuk menjawab untuk tidak khawatir karena manusia sudah biasa membuat kesalahan tetapi memperbaikinya adalah tugas mereka. Kwon Joo kemudian bertanya kenapa tadi Jin Hyuk bertanya jika Park Eun Byul ada menemui lelaki lain? Kwon Joo menambahkan bahwa dia tidak berniat menguping tetapi bisa mendengarnya (karena pendengarannya sangat tajam.
“Bukankah Min Ji Seok adalah tersangka utama ?” tanya Kwon Joo. Jin Hyuk kemudian mengeluarkan kertas yang di ambilnya dari meson fotocopy fax tadi dari dalam sakunya dan menunjukkannya pada Kwon Joo, “Ini adalah dokumen dari perusahaan rental mobil. Lihatlah.”
Kyung Il mengijinkannya pergi. Kwon Joo kemudian berbalik namun walkie talkie nya berbunyi. Dari Hyung Ho. Dia bertanya apakah Kwon Joo bersama dengan Hwang Kyung Il? Kyung Il mendengar itu. Kwon Joo berusaha menghentikan Hyung Ho untuk berbicara dengan mengatakan dia akan menghubunginya lagi. Tapi Hyung Ho terus berbicara menyuruh Kwon Joo untuk lari dan mengatakan bahwa Kyung Il bukan pelakunya.
Jin Hyuk mendatangi Kwon Joo selesai kasus Ah Ram dan menanyakan sejak kapan Kwon Joo dapat mendengan suara - suara aneh. Jin Hyuk juga menanyakan mengenai kasus tiga tahun lalu yaitu kasus pembuhan istrinya.
Kwon Joo menceritakan kasus itu. Di mulai dari pembunuhan istri Jin Hyuk, ayahnya dan bahkan hilangnya bukti rekaman suara pelaku. Dia juga memberitahu Jin Hyuk jika pelaku sebenarnya sekarang berada di Sung Wun.
Ternyata benar, pelaku sebenarnya telah kembali dan berada di Sung Wun. Di sebuah gang, sang pelaku sedang melakukan aksi pembunuhan kepada Go Dong Chul, tersangka pembunhan Ji Hye (istri Jin Hyuk). (cerita lengkap : baca episode 03).
Episode ini dimulai dengan sebuah kereta api yang melintas. Tidak jauh dari rel kereta api tersebut, ada sebuah lapangan yang terdapat banyak container. Di tengah - tengah lapangan tersebut, berkumpul lima orang pemuda yang sedang minum - minum dan membakar ubi. Seorang pria gendut berkacamata menceritakan kepada teman - temannya bahwa Deok Hee (salah seorang teman mereka) di hajar seorang pencundang. Teman pria gendut yang baru selesai kencing menjawab bahwa tidak mungkin Deok Hee dapat dipukul pencundang itu. Pria gendut berusaha menyakinkan mereka, dia berkata jika pencundang itu ternyata belajar Muay Thai dan dia saja sampai mendapat 12 jahitan di jidatnya karena berusaha menenangkannya. Namun, teman - temannya tidak ada yang percaya.
Ketika asyik bercerita mengenai hal itu, tiba - tiba dari arah belakang mereka, terdengar bunyi BAM!! Seorang pria jatuh dari atas. Mereka semua berteriak ketakutan dan mundur ke belakang. Mereka kemudian melihat apa yang jatuh tersebut dan ternyata itu seorang manusia. Mereka berusaha membangunkannya namun tidak ada jawaban. Wajah pria itu hancur (sampai kena sensor) dan kepalanya pecah.
Para anak muda tersebut berteriak ketakutan karena menyadari jika pria tersebut telah mati. Mereka langsung menghubungi polisi.
Di markas pusat telepon darurat 112, Jin Hyuk kaget mendengar Kwon Joo berkata jika pelaku pembunuhan yang sebenarnya dan Go Dong Chul sekarang berada di sini, Sungwun.
“Go Dong Chul dan pria itu ada disini sekarang?” tanya Jin Hyuk.
“Perjanjian yang mereka sepakati mungkin sudah tidak ada lagi. Dia disini untuk menemui pelaku sebenarnya. Aku yakin,” jawab Kwon Joo penuh keyakinan
Kemudian, walkie talkie Kwon Joo yang ada di meja berbunyi. Laporan masuk dari salah seorang anak buahnya : “Ms. Kang, aku menerima laporan bahwa seseorang meninggal akibat jatuh dari Jembatan Penyebarangan Yeongdong di Sungwun. Kami mendapatkan KTPnya. Nama korban adalah Go Dong Chul. Pelaku dari kasus Eunhyung-dong 3 tahun lalu.” Kwon Joo kaget menerima laporan itu begitu pula dengan Jin Hyuk yang mendengarnya. Jin Hyuk dan Kwon Joo sekarang sudah berada di mobil. Dengan memasang suara sirine polisi, mereka menuju tempat lokasi mayat Go Dong Chul di temukan. Kwon Joo menelpon petugas yang ada untuk mendapat informasi lebih rinci. Sedangkan Jin Hyuk yang menyetir.
“Tubuhnya ditemukan di Berkas Pendingin Midong Hightech di kawasan industry Yeongdong di dekat jembatan Yeodong.”
“Maksudmu dibagian dalam jembatan, bagian B ? Yang disebelah Samma Chemical ? Aku akan langsung ke TKP Banghyun-dong untuk memeriksa sesuatu. Telpon aku jika ada sesuatu,” perintah Kwon Joo kepada petugas.
Jin Hyuk masih belum percaya mendengar berita tersebut, dia terus bergumam bahwa tidak mungkin Go Dong Chul mati dan jangan sampai Go Dong Chul mati. Tidak boleh. Kwon Joo yang duduk di sebelahnya hanya mendengar dalam diam.
Di lokasi kematian Go Dong Chul, Gyung Hak sudah tiba di sana dan melihat mayat Dong Chul. Choong Ki (detective yang menghina Jin Hyuk di episode 02) memberitahu bahwa belakang kepala korban pecah dan tulang lehernya patah. Sepertinya korban meninggal di tempat. Dia bahkan berkata bahwa berita ini pasti berat di terima oleh Jin Hyuk karena mengingat dia sudah bertahun - tahun mengejar Dong Chul.
Choong Ki kemudian menunjukkan sebuah kertas yang di temukan di kantong Dong Chul, yaitu surat bunuh diri. Choong Ki juga memberitahu jika Dong Chul pergi ke Filipina dan meninggalkan hutang judi disana.
Gyung Hak melihat kertas tersebut sambil mendengarkan penjelasan Choong Ki dan kemudian menyerahkan kembali kertas itu dan memerintahkan sampai laporannya tiba, tangani ini dengan baik.
Gyung Hak juga berkata bahwa jika Jin Hyuk tahu maka hal ini akan menjadi lebih rumit. Baru selesai dia berkata begitu, sebuah mobil dengan sirine polisi tiba. Gyung Hak melihat ke arah mobil itu datang dan sadar itu adalah mobil Gyung Hak. Dia menghela nafas kesal dan memerintahkan para anak buahnya untuk menahan Jin Hyuk agar tidak masuk.
“Kapten, meskipun kita tidak bekerja bersama lagi, kau tidak boleh begini. Aku cuma ingin mengecek kunyuk ini sebentar. Singkirkan mereka sebelum kuhajar semua,” ujar Jin Hyuk sambil berusaha menerobos. Kwon Joo berdiri di sampingnya.
“Ya, aku paham perasaanmu. Tapi, ini sudah pasti bunuh diri. Dia mabuk, dia punya obat dan pesan bunuh diri.”
“Hyung, kau tahu siapa bangsat itu. Aku mengejar bangsat ini selama 3 tahun. Jadi, aku ingin pastikan dengan mataku, apa benar dia bunuh diri dan memecahkan kepalanya atau tidak. Apa salahnya dengan itu ?!” teriak Jin Hyuk.
“Biarkan aku mengatasi ini, bocah !” balas Gyung Hak.
Jin Hyuk kemudian berusaha menerobos lagi tetapi tetap di tahan oleh anak buah Gyung Hak. Kwon Joo yang sudah tidak tahan melihatnya kemudian melangkah masuk dan berbicara dengan Gyung Hak.
“Kami yang menerima telpon lebih dulu. Kau tidak ingin menjadikan ini konflik antar 2 departemen, bukan ?” ancam Kwon Joo.
Gyung Hak tidak percaya mendengar ancaman Kwon Joo Dia menghela nafas kesal. “Kalian sungguh sudah bermitra,” jawab Gyung Hak, “5 menit saja. Tapi, kalau Jin Hyuk kehilangan kontrol dan merusak TKP, kau yang harus tanggung jawab.”
“Baiklah,” jawab Kwon Joo. Dia siap bertanggung jawab jika Jin Hyuk merusak TKP.
Gyung Hak tidak percaya mendengar ancaman Kwon Joo Dia menghela nafas kesal. “Kalian sungguh sudah bermitra,” jawab Gyung Hak, “5 menit saja. Tapi, kalau Jin Hyuk kehilangan kontrol dan merusak TKP, kau yang harus tanggung jawab.”
“Baiklah,” jawab Kwon Joo. Dia siap bertanggung jawab jika Jin Hyuk merusak TKP.
Jin Hyuk dan Kwon Joo pun masuk melihat wajah mayat tersebut. Itu memang Go Dong Chul. Kwon Joo kemudian berkata kepada Jin Hyuk bahwa dugaannya benar jika Dong Chul bukan bunuh diri tetapi di bunuh pelaku sesungguhnya dari kasus 3 tahun lalu.
“Dia berusaha memalsukan pembunuhan dengan menjatuhkannya, tapi Ia memukul kepalanya sampai pecah dengan senjata sejenis yang Ia gunakan pada ayahku dan Heo Ji Hye. Lihat ini,” ujar Kwon Joo dan menunjukkan luka di kepala pelaku, “Dia memiliki pola yang sama saat mempermainkan korbannya sebelum akhirnya dibunuh,” lanjut Kwon Joo.
“Apa maksudmu mempermainkan ?”
“Dia berusaha memalsukan pembunuhan dengan menjatuhkannya, tapi Ia memukul kepalanya sampai pecah dengan senjata sejenis yang Ia gunakan pada ayahku dan Heo Ji Hye. Lihat ini,” ujar Kwon Joo dan menunjukkan luka di kepala pelaku, “Dia memiliki pola yang sama saat mempermainkan korbannya sebelum akhirnya dibunuh,” lanjut Kwon Joo.
“Apa maksudmu mempermainkan ?”
“Lihat itu,” kata Kwon Joo sambil menunjukkan dengan matanya. Jin Hyuk mengikuti arah mata Kwon Joo dan melihat kaki Dong Chul yang hancur, “Meskipun jika dia lompat tanpa sepatu dan kaos kaki, kakinya tidak mungkin sehancur ini. Aku yakin Go Dong Chul telah bertemu dengan pelaku di dekat sini. Ia menggiring Go Dong Chul yang berkaki telanjang ketempat yang penuh pecahan kaca. Dia membunuhnya pelan-pelan seperti sedang berburu.”
Kita kemudian melihat adegan ketika Dong Chul bersama pelaku dan persis seperti dugaan Kwon Joo.
Flashback
Pelaku mengejar Dong Chul yang bertelanjang kaki dan berhasil menyudutkannya ke jalanan yang penuh pecahan kaca. Sementara itu, pelaku berjalan perlahan - lahan mendekati Dong Chul dengan palu besi tangannya. Pelaku menggunakan sepatu. Dia menyeringai.
“Maafkan aku. Jangan bunuh aku,” mohon Dong Chul. Dia sudah tidak dapat kabur lagi karena sudah berada di jalan buntu.
Pelaku tidak peduli mendengar permohonan Dong Chul. Dia jongkok dan kemudian mengayunkan palu besi di tangannya ke kaki Dong Chul. Dong Chul menjerit kesakitan. Pelaku tersenyum. Dia kemudian mengayunkan palunya lagi ke kaki Dong Chul. Dia terus memukulnya hingga Dong Chul tidak sanggup untuk berdiri lagi. Melihat Dong Chul yang sudah tidak berdiri lagi, dia baru mengeluarkan senjata besi bulatnya dan menghantamkannya ke kepala Dong Chul hingga tewas.
“Penjahat itu membuat suara gemeretak setiap kali Ia berbicara. Ia juga memiliki kemampuan fisik karena membawa senjata besi seberat lebih dari 2kg kemana-mana. Ayahku dan Heo Ji Hye dan juga Go Dong Chul pasti dibunuh dengan cara yang sama. Aku yakin itu,” ujar Kwon Joo. Jin Hyuk mendengar semua penjelasan Kwon Joo dengan tatapan yang sulit kujelaskan. Seperti tidak menyangka kalau yang di duga Kwon Joo benar tetapi sekaligus tidak ingin mempercayainya.
Jin Hyuk kemudian meraih kerah baju mayat Dong Chul dan berbicara seolah - olah mayat itu masih hidup : “Kau tahu dia ya ? Kau pasti melihatnya dengan matamu. Iyakan ? Katakan padaku cepat,” ujar Jin Hyuk dengan air mata yang menetes. “Semoga, selamanya kau kedinginan di akhirat, bangsat tidak berguna,” sumpah Jin Hyuk. Matanya penuh dengan kemarahan.
KEDAI BYUL
Jin Hyuk berada di kedai tempat biasa dia minum dengan Dae Shik. Tetapi kali ini, dia datang dan minum -minum sendiri. Televisi di kedai itu menyala dan menyiarkan berita kasus Dong Chul. Jin Hyuk mendengar berita itu.
“Tersangka utama kasus Eunhyung-dong, Go Dong Cheol ditemukan tewas dibawah jembatan Yeondong pukul 19:30 malam ini. Polisi telah menutup kasus ini sebagai bunuh diri. Go Dong Cheol yang bersembunyi di Philippines selama 3 tahun lamanya …”
“Mereka pasti bercanda,” respon Jin Hyuk mendengar berita bahwa Go Dong Chul bunuh diri.
“Tersangka merasa bersalah hingga akhirnya bunuh diri. Kasus ini dibiarkan terbuka selama 3 tahun …”
“Siapa yang memberi ijin menutup?” respon Jin Hyuk lagi.
Flashback
Kita kemudian beralih ke adegan Gyung Hak yang berdiri di depan para wartawan dan mengucapkan terimakasih kepada mereka. Sepertinya kasus Dong Chul resmi di tutup oleh Gyung Hak sebagai kasus bunuh diri dan karena Dong Chul terdakwa pelaku dari kasus 3 tahun lalu tewas sepertinya kasus tiga tahun lalu pun ikut di tutup. (Ini yang menjelaskan kenapa Jin Hyuk bicara sendiri mengenai siapa yang memberi ijin menutup.)
Di sebuah sisi bangunan, Jin Hyuk bersama dengan Kwon Joo melihat adegan tersebut. Jin Hyuk berbalik menghadap Kwon Joo dan bertanya jadi mereka harus menginvestasi kasus ini secara diam - diam? Kwon Joo membenarkannya, karena dia yakin bahwa ada orang dalam kepolisian yang membantu pelaku. Buktinya adalah kasus Go Dong Chul yang langsung di tutup sebagai kasus bunuh diri (#padahal kan harusnya mereka melakukan penyelidikan dulu melihat kondisi tubuh Dong Chul yang rusak parah. Tidak mungkin kan kalau melompat bunuh diri, kakinya hancur juga.)
“Meskipun kita temukan pelaku sesungguhnya, jika tanpa bukti, situasinya tidak akan berbeda dengan 3 tahun lalu. Aku akan terus mencari senjata yang Ia gunakan. Detektif Moo, mencari tahu apa saja yang dilakukan Go Dong Chul selama 3 tahun belakangan ini.” Jin Hyuk hanya mendengar Kwon Joo dan tidak berkata apa-apa.
Flashback End
Jin Hyuk kembali minum ketika mengingat pembicaraannya dengan Kwon Joo tadi. Dia terlihat berpikir. Jin Hyuk kemudian teringat hari terakhirnya melihat Ji Hye
Flashback
Pagi - pagi Ji Hye sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Dia menggoreng telur dan memaksa sup rumput laut. Dari arah kamar terdengar suara Jin Hyuk yang baru bangun. Dia menggerutu kepada Ji Hye kenapa tidak di bangunkan. Ji Hye yang melihat Jin Hyuk sudah bangun dan ke meja makan tidak menjawab pertanyaan Jin Hyuk dan malah menyuruh Jin Hyuk untuk makan.
Jin Hyuk bilang dia sudah terlambat jadi tidak bisa sarapan lagi. Tetapi Ji Hye meminta Jin Hyuk setidaknya memakan sup rumput laut* dulu sebelum berangkat. Tetapi Jin Hyuk malah kesal dan berkata bahwa dia sibuk sambil memakai jaketnya. Ji Hye kemudian berkata akan membungkuskan bekal untuk Jin Hyuk. Dia sudah menyiapkan semua makan kesukaan Jin Hyuk tetapi Jin Hyuk langsung buru - buru keluar. Ji Hye sudah mengeluarkan tempat bekalnya ketika dia mendengar suara pintu menutup. Dia menghela nafas kesal mengetahui Jin Hyuk sudah pergi.
*Sup rumput laut = dimakan untuk merayakan hari ulang tahun
Jin Hyuk kemudian mengingat saat dia ke TKP mayat istrinya dan menemukan bekal makanan yang di bawa istrinya dan memo yang bertuliskan : Kenapa pergi begitu saja ? Kau lupa kau ulang tahunmu ? Selamat ulang tahun, aku mencintaimu detektif tersayang.” Dia kemudian melihat mayat istinya dan mengajaknya pulang namun tidak ada respon. Dia juga melihat kaki istrinya yang terluka. Dia menangis karena istrinya telah meninggal.
Jin Hyuk kemudian mengingat saat dia ke TKP mayat istrinya dan menemukan bekal makanan yang di bawa istrinya dan memo yang bertuliskan : Kenapa pergi begitu saja ? Kau lupa kau ulang tahunmu ? Selamat ulang tahun, aku mencintaimu detektif tersayang.” Dia kemudian melihat mayat istinya dan mengajaknya pulang namun tidak ada respon. Dia juga melihat kaki istrinya yang terluka. Dia menangis karena istrinya telah meninggal.
Flashback End
“Ji Hye. Aku akan tangkap bajingan itu. Tunggu saja,” janji Jin Hyuk. “Pasti kutangkap.”
Dae Shik kemudian datang ke kedai tersebut. Jin Hyuk menyapanya dengan senang. Dae Shik mengambil gelas dan duduk di depan Jin Hyuk. Dia bertanya apa maksud Jin Hyuk ingin tetap di team Golden Time. Jin Hyuk tertawa mendengar pertanyaan Dae Shik dan hendak minum lagi. Dae Shik langsung menghentikan Jin Hyuk untuk minum. Jin Hyuk kesal dan menyebutnya brengsek. Dae Shik tidak peduli dan dengan kesal berkata kenapa Jin Hyuk jadi seperti ini. Bukankah Dong Chul sudah di hukum atas kejahatannya, dia sudah mati dan pergi selama-lamanya. Dia mengerti jika Jin Hyuk kesal karena penjahat yang di kejarnya mati begitu saja. Tapi tetap saja ini tidak benar. Kenapa Jin Hyuk harus mendengar omongan Kwon Joo?
“Dae Shik, Kau cukup lakukan tugasmu. Aku akan lakukan tugasku, bocah,” jawab Jin Hyuk. “Eun Byul (cucu pemilik kedai), Oppa** perlu tambah alkohol.”
“Dae Shik, Kau cukup lakukan tugasmu. Aku akan lakukan tugasku, bocah,” jawab Jin Hyuk. “Eun Byul (cucu pemilik kedai), Oppa** perlu tambah alkohol.”
**Oppa = kakak laki - laki = di ucapkan wanita yang lebih muda ke laki - laki lebih tua.
Nenek kedai kemudian menghampiri meja mereka dan memberikan makanan untuk mereka. Nenek itu mengomel tentang Eun Byul yang tidak seperti kakaknya. Dia kemudian bertanya mengapa wajah Dae Shik dan Jin Hyuk muram padahal dia lihat berita tadi bilang penjahat yang mereka kejar sudah mati, bukankah itu berita bagus. Dae Shik kemudian menjawab bahwa itulah mengapa dia tidak mengerti pikiran Jin Hyuk. Dia berkata bahwa dia merasa Jin Hyuk sudah gila. Nenek kedai langsung memukul lengannya dan berkata bahwa Jin Hyuk mungkin juga bingung. Nenek kemudian berkata kepada Jin Hyuk jika dia sudah menyiapkan sup pereda mabuk untuknya dan jangan lupa diminum besok pagi.
Didepan kedai nenek ada seorang pemuda berkacamata yang berdiri. Eun Byul melihatnya dengan senyum bahagia dan pemuda itu mengangkat tangannya memberi tanda. Eun Byul segera berlari keluar (ketika memastikan nenek tidak melihatnya) dan meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menemui pemuda tersebut. Dae Shik yang melihat Eun Byul keluar menemui pemuda itu berkomentar apa itu pacar Eun Byul? Nenek yang mendengar komentar Dae Shik, langsung melepas celemeknya dan keluar untuk menangkap Eun Byul. Nenek kesal karena belum lama sejak Eun Byul putus dan sekarang sudah menemui laki-laki lain.
Dae Shik kesal karena Jin Hyuk mengalihkan pembicaraanya dan menegurnya. Tetapi Jin Hyuk tidak peduli dan malah asyik berbicara kepada Park Eun Byul. Jin Hyuk dengan bercanda meminta Eun Byul memanggilnya Oppa dan bukannya Ahjussi. Mereka saling tertawa, mengabaikan Dae Shik.
Nenek pemilik kedai kemudian menegur Eun Byul karena mengganggu percakapan Dae Shik dengan Jin Hyuk dan memerintahnya untuk membersihkan meja yang kosong.Nenek kedai kemudian menghampiri meja mereka dan memberikan makanan untuk mereka. Nenek itu mengomel tentang Eun Byul yang tidak seperti kakaknya. Dia kemudian bertanya mengapa wajah Dae Shik dan Jin Hyuk muram padahal dia lihat berita tadi bilang penjahat yang mereka kejar sudah mati, bukankah itu berita bagus. Dae Shik kemudian menjawab bahwa itulah mengapa dia tidak mengerti pikiran Jin Hyuk. Dia berkata bahwa dia merasa Jin Hyuk sudah gila. Nenek kedai langsung memukul lengannya dan berkata bahwa Jin Hyuk mungkin juga bingung. Nenek kemudian berkata kepada Jin Hyuk jika dia sudah menyiapkan sup pereda mabuk untuknya dan jangan lupa diminum besok pagi.
(#Author : nenek kedai ini juga pernah ikut obrolan Dae Shik dengan Jin Hyuk di episode 2. Author kira dia cuma figuran karena dia cuma menasehati mereka untuk hati - hati dan jangan sampai terluka karena pekerjaan. Karena nenek yang berkata seperti itu makanya Dae Shik bilang sama Jin Hyuk kalau nenek seperti punya kekuatan super dan itulah sebabnya Dae Shik tiba - tiba kepikiran Kwon Joo sebagai Uri Geller-nya korea.)
Diluar, Eun Byul bertanya kenapa pemuda tidak menelpon dulu. Dia sangat kaget tadi ketika melihatnya. Pemuda itu menjawab dia mau ke tempat olahraga jadi mampir. Pemuda itu kemudian memberikan bingkisan yang di bawanya kepada Eun Byul. Isi bingkisan itu adalah sebuah film dan kotak yang entah apa isinya (sepertinya parfum).
Nenek keluar dan melihat mereka. Dia bertanya siapa pria itu. Eun Byul mengenalkan pria itu sebagai temannya. Dan mengatakan bahwa temannya bekerja sebagai guru di SMP Yongma. Nenek terlihat senang mendengar pekerjaannya. Pria itu menunduk hormat pada Nenek dan berkata bahwa dia datang kesini karena mau pergi olahraga dan lewat sehingga dia mampir ketemu Eun Byul. Pria itu kemudian mengangguk hormat lagi untuk permisi pulang.
Nenek terkesan dengan sopan santunnya. Nenek bahkan berkata kepada Eun Byul bahwa dia kaget karena Eun Byul bisa berkencan dengan lelaki baik - baik. Eun Byul langsung menjawab jika dia itu populer, yang menghinanya tiap hari cuma nenek dan eonni-nya. Dia bahkan membual jika dia bisa membuat sekelompok pria tergila - gila padanya hanya dengan satu kata. Nenek hanya mendengar tidak percaya melihat kepercayaan dirinya.
Handphone Eun Byul kemudian berbunyi. Ada sms masuk. Eun Byul melihatnya dan bergumam : “Aigoo, apalagi? Menyebalkan sekali.” dan kemudian berjalan pergi meninggalkan nenek yang masih berdiri sambil melihat ke arah pria tadi pergi.Chapter 3 : Dering Dari Kegelapan : Rahasia Dari Kotak Cokelat
“Hidup mirip dengan sekotak cokelat. Kau tidak pernah tahu apa yang akan kau dapatkan.” - Forest Gump (1994)
Di sebuah gedung, sebuah radio menyala denga saluran 97.5. Radio tersebut menyiarkan berita :”Di sebuah situs berbahaya yang baru-baru ini membuat heboh karena memasang dan menyebarkan konten video cabul secara ilegal, dalam sebuah video klip, terdapat video kekerasan seksual. Kepolisian.…” kemudian terlihat tangan seseorang mematikan radio tersebut.
Kwon Joo bersama dengan seorang pria tua pergi ke tempat dimana mayat Go Dong Chul berada. Seorang dokter yang mengantar mereka berkata bahwa dia mengijinkan mereka masuk karena dia terlihat putus asa memohon dan dokter tersebut hanya dapat memberikan waktu 10 menit.
Pria tua itu meletakkan koper yang di bawanya ke sebuah meja yang ada di ruangan tersebut. Dia membuka kopernya dan di dalamnya terdapat sapu tangan dan peralatan bedah.
“Jadi, kau ingin aku memeriksa tubuhnya untuk memastikan penyebab kematiannya sama dengan dokumen yang kau beri padaku?” tanya pria tua itu.
“Ya. Sepertinya senjata yang digunakan sama.”
“Tapi, aku sudah lama berhenti kerja. Kenapa kau meminta tolong padaku ?”
“Berhenti bagaimana ?Ahjushi masih mengajar pada pemeriksa medis.”
“Anak ini ... kau belajar menjilat di Amerika?” tanyanya sambil tertawa. Dia kemudian mengeluarkan senternya dan memeriksa kepala mayat Go Dong Chul.
Pria tua itu meletakkan koper yang di bawanya ke sebuah meja yang ada di ruangan tersebut. Dia membuka kopernya dan di dalamnya terdapat sapu tangan dan peralatan bedah.
“Jadi, kau ingin aku memeriksa tubuhnya untuk memastikan penyebab kematiannya sama dengan dokumen yang kau beri padaku?” tanya pria tua itu.
“Ya. Sepertinya senjata yang digunakan sama.”
“Tapi, aku sudah lama berhenti kerja. Kenapa kau meminta tolong padaku ?”
“Berhenti bagaimana ?Ahjushi masih mengajar pada pemeriksa medis.”
“Anak ini ... kau belajar menjilat di Amerika?” tanyanya sambil tertawa. Dia kemudian mengeluarkan senternya dan memeriksa kepala mayat Go Dong Chul.
Dia melihat dengan seksama dan membenarkan dugaan Kwon Joo dan kemudian meminta dokumen mengenai mayat lainnya. Dia melihat dokumen tersebut dan memberitahu Kwon Joo. “Disini, disini dan disini,” ujarnya sambil menunjuk ke arah kepala mayat dengan menggunakan sinar senternya, “Bentuk dari tengkorak dan kulit kepala terlihat sama persis. Goresan yang terjadi dikarenakan hantaman dari luar. Aku yakin senjata yang sama digunakan saat membunuh. Dari senjata yang digunakan, ia pasti tidak suka melakukan hal yang sama dengan orang lain. Ia pasti berpikir membunuh itu diperbolehkan.”
“Jadi, jika kita tahu dimana senjata ini dibuat, maka kita bisa dapat petunjuk tambahan ?” tanya Kwon Joo.
“Mustahil kau menemukan tempat itu. Maafkan aku karena tidak bisa membantu.”
“Tidak ahjushi. Kau sudah banyak membantu.”
“Jadi, jika kita tahu dimana senjata ini dibuat, maka kita bisa dapat petunjuk tambahan ?” tanya Kwon Joo.
“Mustahil kau menemukan tempat itu. Maafkan aku karena tidak bisa membantu.”
“Tidak ahjushi. Kau sudah banyak membantu.”
Mereka sudah memeriksa dan hendak pulang. Di luar, pria tua itu mengatakan dia tidak tahu kasus apa yang hendak di selidiki Kwon Joo tapi yang jelas pelaku pastilah bukan orang sembarangan. Pria tua tersebut meminta Kwon Joo untuk berhati - hati. Kwon Joo menganggukan kepalanya mengerti. Pria tua itu kemudian pergi.
Kwon Joo kemudian mengingat perkataan dari pria tua tadi jika pelaku sepertinya tidak suka melakukan hal yang sama pada orang lain. Kwon Joo kemudian teringat saat ayahnya di bunuh dan ketika pelaku mengatakan bahwa ayah Kwon Joo sudah melihat wajahnya.
“Tidak. Ini adalah permulaan. Apapun yang terjadi aku akan menangkapnya,” tekad Kwon Joo dalam hatinya.
Kwon Joo kemudian mengingat perkataan dari pria tua tadi jika pelaku sepertinya tidak suka melakukan hal yang sama pada orang lain. Kwon Joo kemudian teringat saat ayahnya di bunuh dan ketika pelaku mengatakan bahwa ayah Kwon Joo sudah melihat wajahnya.
“Tidak. Ini adalah permulaan. Apapun yang terjadi aku akan menangkapnya,” tekad Kwon Joo dalam hatinya.
Handphonenya berbunyi. Pesan dari Park Eun Soo yang memberitahu jika dia tidak bisa bergabung dan bekerja di pusat panggilan darurat 112. Dia minta maaf kepada Kwon Joo lewat pesannya. Kwon Joo terlihat kecewa.
#untuk sekedar pengingat. Park Eun Soo wanita di episode 02 yang ditawari bergabung di Pusat Panggilan Darurat 112 karena menguasai beberapa bahasa asing. Wanita yang ikut di panggil dengan Oh Hyung Ho oleh Kwon Joo.
Park Eun Soo sendiri sedang berada di depan kantor polisi dan mengembalikan dompet seorang turis yang tertinggal di toilet. Mereka saling berbicara dalam bahasa Inggris. Setelah sang turis selesai mengucapkan terimakasih dan pergi, Eun Soo dan temannya kemudian masuk ke dalam kantor. Temannya bertanya, apa benar Eun Soo menolak untuk bergabung hanya dengan menggunakan pesan. Eun Soo membenarkan, dia mengatakan kurang nyaman untuk mengatakan dia menolak secara pribadi. Temannya mengatakan kalau Eun Soo sangat kejam. Tetapi temannya juga mengerti, dia bahkan bilang jika dia yang ditawari ke 112, dia juga pasti menolak.
Handphonenya Eun Soo berbunyi. Dia menyuruh temannya menunggu. Dia meihat siapa yang menelpon dan menatap temannya memberi kode agar di tinggalkan sendiri untuk mengangkat telepon, temannya mengerti dan kemudian pergi.
Park Eun Soo sendiri sedang berada di depan kantor polisi dan mengembalikan dompet seorang turis yang tertinggal di toilet. Mereka saling berbicara dalam bahasa Inggris. Setelah sang turis selesai mengucapkan terimakasih dan pergi, Eun Soo dan temannya kemudian masuk ke dalam kantor. Temannya bertanya, apa benar Eun Soo menolak untuk bergabung hanya dengan menggunakan pesan. Eun Soo membenarkan, dia mengatakan kurang nyaman untuk mengatakan dia menolak secara pribadi. Temannya mengatakan kalau Eun Soo sangat kejam. Tetapi temannya juga mengerti, dia bahkan bilang jika dia yang ditawari ke 112, dia juga pasti menolak.
Handphonenya Eun Soo berbunyi. Dia menyuruh temannya menunggu. Dia meihat siapa yang menelpon dan menatap temannya memberi kode agar di tinggalkan sendiri untuk mengangkat telepon, temannya mengerti dan kemudian pergi.
11 : 43 KST.
Eun Soo menghela nafas sebelum mengangkat handphonenya.
“Ada apalagi?” ujar Eum Soo kesal kepada sang penelepon,
“Kenapa bicara begitu padaku ?” tanya si penelepon. Dia adalah Park Eun Byul, cucu nenek pemilik kedai, tempat Jin Hyuk dan Dae Shik biasa minum. Park Eun Soo ternyata kakaknya Eun Byul. Eun Byul sekarang sedang berada di basement tempat parkir mobil.
“Kau menelponku terus disaat sibuk. Kau tahu kalau aku sangat sibuk bekerja.”
Eun Byul kemudian memberitahu bahwa saat ini dia mau pergi ke pesta ulang tahun temannya. Eun Soo kesal mendengar Eun Byul mau pergi berpesta lagi. Dia bertanya apa adiknya benar - benar tidak mau berkerja tetap selamanya? Adiknya kemudian menjawab jika kakaknya itu terlalu kejam. Dia tidak pernah bertemu kakaknya selama hari libur karena kakaknya itu selalu sibuk menangkap penjahat.
Eun Soo menghela nafas sebelum mengangkat handphonenya.
“Ada apalagi?” ujar Eum Soo kesal kepada sang penelepon,
“Kenapa bicara begitu padaku ?” tanya si penelepon. Dia adalah Park Eun Byul, cucu nenek pemilik kedai, tempat Jin Hyuk dan Dae Shik biasa minum. Park Eun Soo ternyata kakaknya Eun Byul. Eun Byul sekarang sedang berada di basement tempat parkir mobil.
“Kau menelponku terus disaat sibuk. Kau tahu kalau aku sangat sibuk bekerja.”
Eun Byul kemudian memberitahu bahwa saat ini dia mau pergi ke pesta ulang tahun temannya. Eun Soo kesal mendengar Eun Byul mau pergi berpesta lagi. Dia bertanya apa adiknya benar - benar tidak mau berkerja tetap selamanya? Adiknya kemudian menjawab jika kakaknya itu terlalu kejam. Dia tidak pernah bertemu kakaknya selama hari libur karena kakaknya itu selalu sibuk menangkap penjahat.
Eun Byul berbicara sambil terus berjalan di basement. Dia tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari balik tiang tembok selama dia berbicara dengan kakaknya. Eun Soo kemudian bertanya dimana keberadaan Eun Byul. Eun Byul memberitahu dia berada di pusat pembelajaan untuk membeli kado temannya. Eun Byul terus berjalan dan tanpa sengaja menendang sebuah tas hitam kecil yang berdiri tegak di tengah jalan. Dia kaget dan jongkok untuk melihat tas tersebut. Dia kemudian memberitahu Eun Soo ada seseorang yang meninggalkan tas di tempat parkir dan tas tersebut masih baru. Eun Soo memerintahkan Eun Byul untuk tidak menyentuh barang orang. Eun Byul tidak mendengarkan, dia memandang sekeliling dan ketika yakin tidak ada orang, dia meletakkan handphonenya (tanpa mematikannya) ke dalam kantong jas bajunya dan kemudian mulai membuka tas tersebut. Di dalam tas tersebut terdapat sebuah USB yang di beri tanda : “Video Park Eun Byul” dan memo yang bertuliskan : “Aku tahu perbuatan kotor yang kau lakukan.”
Eun Byul meloncat mundur dan berdiri. Dia kaget membaca pesan tersebut. Eun Byul terlihat marah dan berbicara pada dirinya sendiri ini perbuatan siapa. Dia kemudian berkata bahwa ‘dia’ pasti gila. Eun Soo mendengar suara Eun Byul yang berbicara sendiri dan bertanya ada apa. Eun Soo bahkan memerintahkan Eun Byul untuk tidak bercanda. Sementara, Eun Byul tidak mendengar suara Eun Soo, dia sibuk melihat sekelilingnya dengan ketakutan. Eun Soo menjadi cemas karena tidak ada jawaban dari Eun Byul, dia berteriak memanggilnya.
Eun Byul berjalan dengan ketakutan. Dia mempercepat langkahnya dan melihat ke sekelilingnya. Dari arah depan, secara cepat, seseorang berpakaian hitam dengan topeng menutup wajahnya menyerang Eun Byul. Eun Byul berteriak. Eun Soo memanggilnya panik. Tidak ada jawaban.
Eun Byul meloncat mundur dan berdiri. Dia kaget membaca pesan tersebut. Eun Byul terlihat marah dan berbicara pada dirinya sendiri ini perbuatan siapa. Dia kemudian berkata bahwa ‘dia’ pasti gila. Eun Soo mendengar suara Eun Byul yang berbicara sendiri dan bertanya ada apa. Eun Soo bahkan memerintahkan Eun Byul untuk tidak bercanda. Sementara, Eun Byul tidak mendengar suara Eun Soo, dia sibuk melihat sekelilingnya dengan ketakutan. Eun Soo menjadi cemas karena tidak ada jawaban dari Eun Byul, dia berteriak memanggilnya.
Eun Byul berjalan dengan ketakutan. Dia mempercepat langkahnya dan melihat ke sekelilingnya. Dari arah depan, secara cepat, seseorang berpakaian hitam dengan topeng menutup wajahnya menyerang Eun Byul. Eun Byul berteriak. Eun Soo memanggilnya panik. Tidak ada jawaban.
Eun Soo segera menghubungi Pusat Panggilan Darurat 112. Yang mengangkat teleponnya adalah Hyung Ho. Eun Soo melaporkan bahwa adiknya telah di culik. Hyung Ho bertanya memastikan jika adik Sersan Eun Soo sudah di culik. Hyung Ho terlihat bingung dan menoleh ke arah Sang Pil. Sang Pil mendengar perkataan Hyung Ho mengenai adik Sersan Park Eun Soo di culik juga menatapnya.
“Ya. Adikku ada di gedung parkir di pusat perbelanjaan New Wave di jalan Rodeo. Ia diculik saat tengah menelpon denganku,” lapor Eun Soo. Hyun Ho mengetik pelaporan Eun Soo dengan cepat di komputernya. Hyung Ho kemudian bertanya kapan kejadiannya? 1 menit yang lalu, jawab Eun Soo. Dia menanyakan nama adiknya dan nomor identitasnya. Hyung Ho juga bertanya apakah adik Eun Soo memegang ponsel saat ini? Eun Soo tidak tahu dan menjawab sepertinya Iya. Hyung Ho kemudian mencatat jika korban diperkirakan membawa ponsel.
Hyung Ho menekan tomobol darurat dengan code zero.
“Ya. Adikku ada di gedung parkir di pusat perbelanjaan New Wave di jalan Rodeo. Ia diculik saat tengah menelpon denganku,” lapor Eun Soo. Hyun Ho mengetik pelaporan Eun Soo dengan cepat di komputernya. Hyung Ho kemudian bertanya kapan kejadiannya? 1 menit yang lalu, jawab Eun Soo. Dia menanyakan nama adiknya dan nomor identitasnya. Hyung Ho juga bertanya apakah adik Eun Soo memegang ponsel saat ini? Eun Soo tidak tahu dan menjawab sepertinya Iya. Hyung Ho kemudian mencatat jika korban diperkirakan membawa ponsel.
Hyung Ho menekan tomobol darurat dengan code zero.
#Author baru lihat, di komputer yang digunakan Hyung Ho mengetik ternyata pelaporan di bagi jadi 5 code. Ada code zero, code 1, code 2, code 3 dan code 4. Sepertinya tingkat kedaruratan laporan di mulai dari zero hingga 4.
11 : 53 KST. Insiden penculikan Hongchang-dong, Rodeo Street terjadi..
Hyung Ho kemudian menelepon Kwon Joo. Dia memberitahukan bahwa mereka menerima laporan dari Sersan Park Eun Soo bahwa adiknya mengalami penculikan di tempat parkir bawah tanah pusat perbelanjaan New Wave dan kemungkinan korban membawa ponsel. Kwon Joo kemudian memberitahu dia akan segera ke markas. Dia memerintahkan Hyung Ho untuk melacak GPS-nya melalui ponsel korban dan memeriksa semua mobil yang meninggalkan pusat perbelanjaan pada jam 11 : 30.
Selesai memberitahu Kwon Joo dan menerima instruksinya, Hyung Ho kembali menekan tombol darurat dan memberitahu lewat pemancar kepada para polisi : “Penculikan terjadi di gedung parkir bawah tanah pada pusat perbelanjaan di Rodeo Street. Korban yang diculik berusia 24 tahun, wanita, Park Eun Byul. Aku ulangi. Penculikan terjadi di gedung parkir bawah tanah pada pusat perbelanjaan di Rodeo Street. Korban yang diculik berusia 24 tahun, wanita, Park Eun Byul. Ia adalah adik dari Sersan Park Eun Soo dari Pasukan Keamanan Polisi Sungwun.”
Jin Hyuk dan Dae Shik yang berada di kantor mendengarnya. Dae shik bahkan sampai membesarkan suara radio polisinya untuk mendengar lebih jelas. Dae Shik kemudian bertanya pada Jin Hyuk, Eun Byul dari kedai.. byul? Jin Hyuk kemudian membuka lacinya dan mengambil pistolnya. Dia bersama dengan Dae Shik kemudian mengambil walkie talkie dan berangkat menuju lokasi penculikan.
Selesai memberitahu Kwon Joo dan menerima instruksinya, Hyung Ho kembali menekan tombol darurat dan memberitahu lewat pemancar kepada para polisi : “Penculikan terjadi di gedung parkir bawah tanah pada pusat perbelanjaan di Rodeo Street. Korban yang diculik berusia 24 tahun, wanita, Park Eun Byul. Aku ulangi. Penculikan terjadi di gedung parkir bawah tanah pada pusat perbelanjaan di Rodeo Street. Korban yang diculik berusia 24 tahun, wanita, Park Eun Byul. Ia adalah adik dari Sersan Park Eun Soo dari Pasukan Keamanan Polisi Sungwun.”
Jin Hyuk dan Dae Shik yang berada di kantor mendengarnya. Dae shik bahkan sampai membesarkan suara radio polisinya untuk mendengar lebih jelas. Dae Shik kemudian bertanya pada Jin Hyuk, Eun Byul dari kedai.. byul? Jin Hyuk kemudian membuka lacinya dan mengambil pistolnya. Dia bersama dengan Dae Shik kemudian mengambil walkie talkie dan berangkat menuju lokasi penculikan.
Eun Byul ternyata di ikat dan di masukkan ke dalam tempat yang sempit. Sepertinya itu bagasi mobil. Dia menendang - nendang dan berusaha berteriak walaupun mulutnya di lakban. Di dalam kantong jas panjangnya, terdapat handphonenya.
Kwon Joo menaiki lift sambil menelpon Eun Soo. Dia bertanya apakah dia ingat apapun yang dikatakan pelaku saat adiknya di culik. Tetapi Eun Soo tidak mendengar apapun, dia hanya tau jika Eun Byul melihat sebuah tas jatuh dilantai gedung parkir lalu mendadak dia berteriak. Kwon Joo bertanya apa ada kemungkinan orang di sekitar Eun Byul yang melakukan hal ini? Eun Soo menjawab tidak tahu karena dia tidak pernah membahas soal itu dengan adiknya.
Handphone nya berbunyi. Eun Byul berhasil mengeluarkannya dari kantong jas panjangnya. Handphone tersebut terjatuh di belakangnya, dekat dengan tangannya yang di ikat ke arah belakang. Dengan tangannya, dia berusaha menjawab. Hyung Ho yang menelepon ternyata. Eun Byul berusaha meminta tolong tapi hanya erangan yang keluar dari mulutnya yang di lakban. Hyung Ho berusaha memanggilnya dan mendengar suaranya tetapi hanya erangan yang terdengar. Rekan kerja di sampingya, kemudian melapor telah berhasil melacak lokasi GPS.
“Mobil dalam keadaan bergerak menjauh dari Rodeo street Hongchang-dong menuju terminal Sungwun.”
Handphone nya berbunyi. Eun Byul berhasil mengeluarkannya dari kantong jas panjangnya. Handphone tersebut terjatuh di belakangnya, dekat dengan tangannya yang di ikat ke arah belakang. Dengan tangannya, dia berusaha menjawab. Hyung Ho yang menelepon ternyata. Eun Byul berusaha meminta tolong tapi hanya erangan yang keluar dari mulutnya yang di lakban. Hyung Ho berusaha memanggilnya dan mendengar suaranya tetapi hanya erangan yang terdengar. Rekan kerja di sampingya, kemudian melapor telah berhasil melacak lokasi GPS.
“Mobil dalam keadaan bergerak menjauh dari Rodeo street Hongchang-dong menuju terminal Sungwun.”
Sang Pil segera melaporkan informasi tersebut kepada team regu satu. Kwon Joo tiba di parkiran mobil. Dia meminta agar telepon Eun Byul di sambungkan padanya. Hyung Ho memeberitahu jika korban tidak bisa bicara saat ini. Kwon Joo menjawab tidak apa - apa. Hyung Ho pun menyambungkannya. Kwon Joo kemudian berbicara kepada Eun Byul, dia berkata bahwa kakaknya telah menelpon meminta bantuan kepada mereka (petugas telepon darurat 112). Eun Byul menjawab dengan erangan. Kwon Joo mendengarkannya dengan seksama. Dia kemudian menyuruh Eun Byul untuk bertahan karena mereka pasti akan menyelamatkannya. Kwon Joo pun menjalankan mobilnya.
Hyung Ho terus memonitari lokasi GPS korban dan melihat jika kendaraan team satgas (satuan tugas - Jin Hyuk dan Dae Shik) saat ini berada di sekitar jangkauan GPS korban. Dia memberitahukannya pada Jin Hyuk dan Dae Shik jika salah satu kendaraan di sekitar mereka terdapat korban didalamnya. Jin Hyuk kemudian meminta 112 untuk memberinya petunjuk, bagaimana mungkin dia bisa menemukan tanpa petunjuk? Hyung Ho menjawab jika tidak ada informasi lebih lanjut karena mulut korban disumpal sehingga tidak bisa bicara.
Jin Hyuk kemudian meminta agar disambungkan dengan Kwon Joo. Kyung Ho dengan gugup menjawab kalau Kwon Joo saat ini sedang berada di luar kantor. Jin Hyuk langung berteriak mengertahui Kwon Joo tidak ada di sana. Tidak lama, ternyata Kwon Joo menleponnya.
“Yaa, kau ada dimana ?” tanya Jin Hyuk langsung ketika menjawab teleponnya.
“Aku keluar kantor untuk urusan otopsi Go Dong Chul. Bagaimana situasi saat ini?”
“Yaa, disini banyak sekali mobil. Mana aku tahu mobil yang mana yang harus ditahan ?! Omong-omong, kau dapat sesuatu ?”
Kwon Joo menjawab jika Eun Byul sepertinya berada di bagasi mobil sedan ukuran sedang atau besar karena ketika dia menelponnya tadi Eun Byuk berusaha menggerakkan tubuhnya tapi gelombang suaranya teredam.
Mendengar hasil analisis Kwon Joo, Jin Hyuk melihat mobildi depannya mirip dengan petunjuk yang di berikan Kwon Joo memerintahkan Jin Hyuk untuk mendekati mobil tersebut dan menghentikannya. Mobil itu melaju kencang, Dae Shik berusaha mengejarnya dengan menyalip mobil - mobil lain yang ada di depannya sehingga terus dimarahi oleh para pengemudi lainnya. Dae Shik sebenarnya takut jika hal yang dilakukannya ini bisa membuat kecelakaan dan dia harus menulis laporan jadinya, namun Jin Hyuk berteriak untuk tetap melaju karena sudah tidak ada waktu.
12:03 KST, 10 menit setelah insiden penculikan terjadi.
Hyung Ho terus memonitari lokasi GPS korban dan melihat jika kendaraan team satgas (satuan tugas - Jin Hyuk dan Dae Shik) saat ini berada di sekitar jangkauan GPS korban. Dia memberitahukannya pada Jin Hyuk dan Dae Shik jika salah satu kendaraan di sekitar mereka terdapat korban didalamnya. Jin Hyuk kemudian meminta 112 untuk memberinya petunjuk, bagaimana mungkin dia bisa menemukan tanpa petunjuk? Hyung Ho menjawab jika tidak ada informasi lebih lanjut karena mulut korban disumpal sehingga tidak bisa bicara.
Jin Hyuk kemudian meminta agar disambungkan dengan Kwon Joo. Kyung Ho dengan gugup menjawab kalau Kwon Joo saat ini sedang berada di luar kantor. Jin Hyuk langung berteriak mengertahui Kwon Joo tidak ada di sana. Tidak lama, ternyata Kwon Joo menleponnya.
“Yaa, kau ada dimana ?” tanya Jin Hyuk langsung ketika menjawab teleponnya.
“Aku keluar kantor untuk urusan otopsi Go Dong Chul. Bagaimana situasi saat ini?”
“Yaa, disini banyak sekali mobil. Mana aku tahu mobil yang mana yang harus ditahan ?! Omong-omong, kau dapat sesuatu ?”
Kwon Joo menjawab jika Eun Byul sepertinya berada di bagasi mobil sedan ukuran sedang atau besar karena ketika dia menelponnya tadi Eun Byuk berusaha menggerakkan tubuhnya tapi gelombang suaranya teredam.
Mendengar hasil analisis Kwon Joo, Jin Hyuk melihat mobildi depannya mirip dengan petunjuk yang di berikan Kwon Joo memerintahkan Jin Hyuk untuk mendekati mobil tersebut dan menghentikannya. Mobil itu melaju kencang, Dae Shik berusaha mengejarnya dengan menyalip mobil - mobil lain yang ada di depannya sehingga terus dimarahi oleh para pengemudi lainnya. Dae Shik sebenarnya takut jika hal yang dilakukannya ini bisa membuat kecelakaan dan dia harus menulis laporan jadinya, namun Jin Hyuk berteriak untuk tetap melaju karena sudah tidak ada waktu.
12:03 KST, 10 menit setelah insiden penculikan terjadi.
Di dalam bagasi mobil, Eun Byul berusaha menendang - nendang bagasi agar suaranya terdengar oleh orang diluar. Hyung Ho terus memonitari peta di layar komputernya dan memberitahu GPS nyaris identik dengan mobil tersangka dan mobil tersebut berada di 2km dari lokasi Jin Hyuk.
Jin Hyuk kemudian membaca plat nomor mobil yang sesuai dengan petunjuk dari Kwon Joo yaitu 08J4660, 84C3042 dan 26O2135. Dia memerintah Hyung Ho mencari identitas pemilik mobil tersebut. Hyung Ho memeriksanya dan memberitahu Jin Hyuk bahwa tidak ada yang mencurigakan dengan identitas pemilik - pemilik mobil tersebut. Jin Hyuk bertanya kepada Kwon Joo apa dia yakin kalau itu sebuah mobil sedan?
“Yakin. Bagasinya tidak luas seperti mobil SUV atau mobil van. Bagasi dibentuk bersamaan dengan badan mobil. Periksa kembali.”
Eun Byul berhasil membalik tubuhnya menghadap ke depan. Dia menggunakan kakinya memukul bagasi hingga bagasi mulai sedikit terbuka.
Sebuah mobil pick up warna putih lewat di samping mobil Jin Hyuk dan Jin Hyuk menyuruh Dae Shik mendekati mobil tersebut. Dae Shik berkata bahwa itu bukan mobil sedan, tapi Jin Hyuk tetap meyuruh mendekatinya karena dia melihat bagasi mobil tersebut bergerak.
Dae Shik memperhatikan dan memang bagasi mobil tersebut bergerak - gerak seperti memantul. Sementara Eun Byul terus berusaha menendang penutup bagasi. Jin Hyuk segera melapor bahwa mobil pelaku di temukan. Itu sebuah mobil pick up dengan nomor polisi 01H3740, dia meminta Hyung Ho untuk mengechek identitas penyewa mobil tersebut. Kwon Joo bingung mendengar Jin Hyuk yang malah mengejar mobil pick up bukannya mobil sedan. Jin Hyuk mengatakan bahwa Kwon Joo salah kali ini. Kwon Joo meminta Jin Hyuk memeriksa sekali lagi. Jin Hyuk malah menjawab jika ini merupakan penculikan berencana, kemungkinan besar Eun Byul akan di bunuh dan dia bisa mati jika mereka tidak segera menangkap penculiknya sekarang. Dia bahkan bertanya, kau kira detektif harus selalu patuh pada omonganmu? Kami detektif, mengambil semua petunjuk menjadi analisa dan menilai situasi demi menangkap penjahat. Mengerti?!
Kwon Joo menghela nafas tidak tau harus berkata apa lagi. Jin Hyuk memerintah Dae Shik untuk mengejar mobil tersebut. Tanda lampu sirine polisi dinyalakan, dan mereka mulai meneriaki plat nomor 01H3740 untuk memintanya berhenti. Pengemudi mobil tersebut tidak berusaha untuk kabur dan segera meminggirkan mobilnya di pinggir jalan. Di dalam ada pria dengan topeng yang sama yang menculik Eun Byul. Jin Hyuk memintanya untuk keluar. Hyung Ho kemudian menemukan nama penyewa mobil pick up tersebut adalah Min Ji Seok. Usia 29 tahun. Tetapi Hyung Ho kemudian melihat nomor telepon Min Ji Seok dan menemukan bahwa orang tersebut dan korban memiliki nomor ponsel dengan 4 angka terakhir yang sama.
Jin Hyuk kaget mendengar hal itu. Hyung Ho kemudian menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi Facebook.Dia kemudian menggunakan pencarian teman dengan nomor telepon dan berhasil menemukan akun sns mereka. Di akun tersebut mereka memasang status pernah berpacaran. Dia memberitahu hal ini pada Jin Hyuk dan membaca status yang di buat oleh Min Ji Seok : “Eun Byul, aku akan lakukan apapun agar kau bisa jadi milikku. Aku rindu padamu.” Hyung Ho memberitahu sepertinya Min Ji Seok terosebsi pada Eun Byul.
Mendengar informasi Hyung Ho, Jin Hyuk mundur sediki ke belakang dan mengarahkan pistol ke mobil tersebut, dan memerintahkan agar Min Ji Seok keluar dan mematikan mobilnya. Jin Hyuk berbicara dengan berteriak.
Dae Shik memperhatikan dan memang bagasi mobil tersebut bergerak - gerak seperti memantul. Sementara Eun Byul terus berusaha menendang penutup bagasi. Jin Hyuk segera melapor bahwa mobil pelaku di temukan. Itu sebuah mobil pick up dengan nomor polisi 01H3740, dia meminta Hyung Ho untuk mengechek identitas penyewa mobil tersebut. Kwon Joo bingung mendengar Jin Hyuk yang malah mengejar mobil pick up bukannya mobil sedan. Jin Hyuk mengatakan bahwa Kwon Joo salah kali ini. Kwon Joo meminta Jin Hyuk memeriksa sekali lagi. Jin Hyuk malah menjawab jika ini merupakan penculikan berencana, kemungkinan besar Eun Byul akan di bunuh dan dia bisa mati jika mereka tidak segera menangkap penculiknya sekarang. Dia bahkan bertanya, kau kira detektif harus selalu patuh pada omonganmu? Kami detektif, mengambil semua petunjuk menjadi analisa dan menilai situasi demi menangkap penjahat. Mengerti?!
Kwon Joo menghela nafas tidak tau harus berkata apa lagi. Jin Hyuk memerintah Dae Shik untuk mengejar mobil tersebut. Tanda lampu sirine polisi dinyalakan, dan mereka mulai meneriaki plat nomor 01H3740 untuk memintanya berhenti. Pengemudi mobil tersebut tidak berusaha untuk kabur dan segera meminggirkan mobilnya di pinggir jalan. Di dalam ada pria dengan topeng yang sama yang menculik Eun Byul. Jin Hyuk memintanya untuk keluar. Hyung Ho kemudian menemukan nama penyewa mobil pick up tersebut adalah Min Ji Seok. Usia 29 tahun. Tetapi Hyung Ho kemudian melihat nomor telepon Min Ji Seok dan menemukan bahwa orang tersebut dan korban memiliki nomor ponsel dengan 4 angka terakhir yang sama.
Jin Hyuk kaget mendengar hal itu. Hyung Ho kemudian menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi Facebook.Dia kemudian menggunakan pencarian teman dengan nomor telepon dan berhasil menemukan akun sns mereka. Di akun tersebut mereka memasang status pernah berpacaran. Dia memberitahu hal ini pada Jin Hyuk dan membaca status yang di buat oleh Min Ji Seok : “Eun Byul, aku akan lakukan apapun agar kau bisa jadi milikku. Aku rindu padamu.” Hyung Ho memberitahu sepertinya Min Ji Seok terosebsi pada Eun Byul.
Mendengar informasi Hyung Ho, Jin Hyuk mundur sediki ke belakang dan mengarahkan pistol ke mobil tersebut, dan memerintahkan agar Min Ji Seok keluar dan mematikan mobilnya. Jin Hyuk berbicara dengan berteriak.
Eun Byul mendengar teriakan Jin Hyuk dan menendang lebih keras. Dae Shik yang berdiri dekat bagasi mendengarnya dan memberitahu Jin Hyuk jika ada orang di bagasi. Jin Hyuk semakin berteriak menyuruh pelaku keluar. Dae Shik berusaha membuka bagasi mobil. Ji Seok panik dan memasukkan gigi kemudian menekas gas secara penuh. Mobil pick up tersebut melaju. Dae Shik berusaha memegang belakang mobil untuk naik tetapi tidak bisa dan terjatuh. Sementara, Jin Hyuk berhasil memegang dekat sisi kaca depan mobil dan ikut bersama mobil melaju. Dia berusaha membuka pintu depan mobil namun terjatuh. Dia kemudian, berlari dan menarik Dae Shik agar segera naik ke dalam mobil mereka. Pengejaran di mulai.
Dae Shik kemudian meminta di kirimkan pendukung untuk mengejar tersangka. Kejar - kejaran terjadi. Jin Hyuk yang menyetir sambil terus berteriak menyuruh berhenti. Mereka bahkan sambil menimbulkan beberapa kecelakaan. Jin Hyuk berhasil menghindar. Hingga di sebuah persimpangan mereka terjebak. Mobil Ji Seok berhasil lolos. Jin Hyuk memukul setir kesal dan tidak menyadari dari arah samping sebuah truk datang. Truk tersebut membunyikan klakson, Jin Hyuk dan Dae Shik menoleh. Tanpa sempat menghindar, mobil mereka dengan mereka di dalamnya tertabrak oleh truk tersebut yang tidak sempat mengerem. Mobil terguling beberapa kali. Kwon Joo dan Hyung Ho mendengar tabrakan tersebut. Kemudian, Hyung Ho melihat peta dilayar bahwa ponsel Eun Byul mati sehingga tidak bisa dilacak.
Jin Hyuk dan Dae Shik masih hidup walaupun terluka parah. Jin Hyuk memberitahu jika mobil tersangka menuju ke terminal Sungwun. Dae Shik yang berada di sebelahnya tidak sadarkan diri. Jin Hyuk berteriak agar di kirimkan ambulan.
12 : 53 KST.
Di markas kepolisian, Komisaris Bae berjalan bersama dengan Gyung Hak. Komisaris Bae bertanya dengan marah kepada Gyung Hak : “Bagaimana bisa tersangka lolos ? Membuat kekacauan di jalan?”
“Ms. Kang menerima telpon dari luar, sehingga Ia salah mengenali mobil tersangka. Sepertinya kondisi korban akan lebih berbahaya. Satu dari anggota kami, Kim Dae Shik, saat ini dibawa keruang IGD,” jelas Gyung Hak.
“Sejak Tim Golden Time dibentuk, tidak pernah satu haripun tenang ! Dimana Ms. Kang?”
Gyung Hak menjawab jika Kwon Joo sedang menuju ke sini. Dia juga berkata bahwa team Unit Kejahatan Serius 1 sedang membentuk team untuk menangkap tersangka sehingga meminta Komisaris Bae untuk tidak khawatir. Kwon Joo sudah tiba dan masuk ke dalam gedung.
“Ms. Kang menerima telpon dari luar, sehingga Ia salah mengenali mobil tersangka. Sepertinya kondisi korban akan lebih berbahaya. Satu dari anggota kami, Kim Dae Shik, saat ini dibawa keruang IGD,” jelas Gyung Hak.
“Sejak Tim Golden Time dibentuk, tidak pernah satu haripun tenang ! Dimana Ms. Kang?”
Gyung Hak menjawab jika Kwon Joo sedang menuju ke sini. Dia juga berkata bahwa team Unit Kejahatan Serius 1 sedang membentuk team untuk menangkap tersangka sehingga meminta Komisaris Bae untuk tidak khawatir. Kwon Joo sudah tiba dan masuk ke dalam gedung.
Eun Soo bersama dengan Gyung Hak berdiri di lorong. Eun Soo berkata ini semua salahnya, harusnya dia segera mematikan telepon sehingga Eun Byul dapat segera pergi belanja. Gyung Hak menenangkannya dan berkata ini bukan kesalahannya. Eun Soo tetap tidak tenang, dia mengatakan padahal dirinya detektif tetapi tidak menyadari jika adiknya sedang terancam. Nenek tiba bersama dengan pria yang menemui Eun Byul kemaren malam (pria yang memberikan hadiah bingkisan.)
Nenek terus berteriak bertanya bagaimana Eun Byul sepanjang perjalanan. Dia kemudian melihat Jin Hyuk yang ada disana dan berlari ke arah Jin Hyuk dan meminta pertolongan dengan menangis histeris. Dia kemudian bertanya kepada Eun Soo bagaimana ini bisa terjadi.
Pria teman Eun Byul tersebut berusaha menenangkan nenek. Eun Soo bertanya siapa pria tersebut? Nenek menjawab dia teman Eun Byul. Nenek memberitahu pria ini datang ke kedai karena Eun Byul tidak bisa di hubungi. Makanya aku mengajaknya ke sini.
Team satu unit kejahatan serius mengadakan rapat. Choong Ki yang menjelaskan mengenai kasus Eun Byul. Jin Hyuk memperhatikan dari jauh (Jin Hyuk itu detektif untuk team Golden Time - 112 jadi dia tidak bisa ikut rapat dengan team satu karena perbedaan team walaupun mereka berada dalam satu ruangan.)
“Tersangka penculik Park Eun Byul adalah Min Ji Seok. Dia adalah kolega Park Eun Byul di Happy Hill Resort. Usia 29 tahun, bekerja sebagai sales. Unit 33, Myunghwa-dong, Haenam-gu. Lantai 2 multiplex. Tadi malam Ia pergi dan belum kembali sampai sekarang. Dia dan Park Eun Byul berpacaran selama 1 tahun. Tempat rental mobil membenarkan kalau orang dengan nama Min Ji Seok, menyewa mobilnya pagi ini. Petunjuk pentingnya adalah, kita menemukan sejumlah video Park Eun Byul dalam kamar Min Ji Seok. Tapi yang aneh, seluruh kartu kreditnya Ia tutup pagi ini,” jelas Choong Ki.
“Menutup kartunya?” tanya Gyung Hak. Choong Ki membenarkan. Gyung Hak bertanya - tanya si brengsek (Ji Seok) tidak berniat untuk bunuh diri, kan?
“Dari pendapat teman kuliah Park Eun Byul, Min Ji Seok itu gila !” lanjut Choong Ki.
“Tersangka penculik Park Eun Byul adalah Min Ji Seok. Dia adalah kolega Park Eun Byul di Happy Hill Resort. Usia 29 tahun, bekerja sebagai sales. Unit 33, Myunghwa-dong, Haenam-gu. Lantai 2 multiplex. Tadi malam Ia pergi dan belum kembali sampai sekarang. Dia dan Park Eun Byul berpacaran selama 1 tahun. Tempat rental mobil membenarkan kalau orang dengan nama Min Ji Seok, menyewa mobilnya pagi ini. Petunjuk pentingnya adalah, kita menemukan sejumlah video Park Eun Byul dalam kamar Min Ji Seok. Tapi yang aneh, seluruh kartu kreditnya Ia tutup pagi ini,” jelas Choong Ki.
“Menutup kartunya?” tanya Gyung Hak. Choong Ki membenarkan. Gyung Hak bertanya - tanya si brengsek (Ji Seok) tidak berniat untuk bunuh diri, kan?
“Dari pendapat teman kuliah Park Eun Byul, Min Ji Seok itu gila !” lanjut Choong Ki.
Kita kemudian melihat ketika Choong Ki menginterogasi kedua teman Eun Byul. Teman berbaju cokelat mengatakan kalau Min Ji Seok itu gila. Choong Ki terkejut mendengar Ji Seok di sebut gila. Teman kuliah Eun Byul yang baju biru menjelaskan jika sejak Eun Byul pacaran dengan Ji Seok, mereka sudah tau dia aneh tapi mereka tidak tahu kalau Ji Seok ternyata juga memukuli Eun Byul. Kita kemudian melihat, ketika Eun Byul yang baru selesai mandi dan duduk di depan cermin. Tangannya penuh memar. Temannya melihat dan bertanya apakah dia di pukuli tapi Eun Byul hanya menjawab tidak. Teman baju cokelat memberitahu Choong Ki, sepertinya itu alasan Eun Byul meminta putus, tapi setelah itu, Ji Seok mulai menguntit Eun Byul kemana-mana. Choong Ki mendengar sambil mengetik kesaksian mereka. Kita kemudian di perlihatkan lagi, ketika Ji Seok menemui Eun Byul di depan asrama dan meminta Eun Byul memaafkannya sambil memegang tangan Eun Byul tetapi Eun Byul tidak mau dan melepaskan tangannya kemudian masuk ke dalam asrama meninggalkan Ji Seok yang berlutut memohon maaf. Teman baju biru kemudian menambahkan info ke Choong Ki bahwa Ji Seok bukan hanya mengutit tetapi juga mengirim permohonan memakai darah dan bahkan mengancam akan mengunggah video mereka saat tidur bersama.
“Sejauh ini, hanya ini yang kita tahu mengenai Min Ji Seok,” ujar Choong Ki mengakhiri laporannya. Gyung Hak kemudian memerintahkan masukkan Ji Seok kedalam DPO (daftar pencarian orang) dan awasi rumahnya. Rapat bubar.
“Sejauh ini, hanya ini yang kita tahu mengenai Min Ji Seok,” ujar Choong Ki mengakhiri laporannya. Gyung Hak kemudian memerintahkan masukkan Ji Seok kedalam DPO (daftar pencarian orang) dan awasi rumahnya. Rapat bubar.
Jin Hyuk kemudian mendekati mesin fotocopy fax dan mengambil sebuah kertas yang keluar. Di luar, nenek masih menangis dengan di dampingi pria teman Eun Byul dan Eun Soo. Choong Ki mendatanginya dan melihatnya kemudian masuk kedalam lagi. Jin Hyuk keluar dan mendekati pria teman Eun Byul tersebut dan berkata Min Ji Seok, kau mengenalinya, bukan?
Mereka kemudian berada di ruang interogasi. Pria itu kemudian bercerita jika Eun Byul sangat menderita. Bahkan ketika Ji Seok tahu dia dan Eun Byul berpcaran, dia tetap mendekatinya. Jin Hyuk kemudian berkata bahwa mereka pasti sangat terganggu dan kemudian bertanya apakah mereka sering bertengkar karena hal ini? Pria tersebut berkata tidak karena mereka baru mulai berpacaran dan belum serius.
“Yah, anak muda jaman sekarang, tidur bersama bukan berarti mereka pacaran,” ujar Jin Hyuk (#benar banget itu.)
“Yah, anak muda jaman sekarang, tidur bersama bukan berarti mereka pacaran,” ujar Jin Hyuk (#benar banget itu.)
“Tetap saja, aku harap bisa punya hubungan serius dengan Eun Byul ... tapi hal ini terjadi.
“Hwang Kyung Il-ssi***,” (#namanya ternyata Hwang Kyung Il jadi author akan mulai menyebut namanya), “Apakah ... kau pernah melihat Eun Byul dengan lelaki lain ?”
“Hwang Kyung Il-ssi***,” (#namanya ternyata Hwang Kyung Il jadi author akan mulai menyebut namanya), “Apakah ... kau pernah melihat Eun Byul dengan lelaki lain ?”
*** -ssi = panggilan hormat untuk seseorang, diucapkan setelah mengucapkan nama orang tsb. Di gunakan pada mereka yang tidak kita kenal, tidak akrab, atau yang kita hormati.
“Ya ? Lelaki lain siapa ?” tanya Kyung Il. Kwon Joo lewat di depan ruang interogasi dan tanpa sengaja mendengar. Dia kemudian berhenti untuk mendengar lebih banyak
“Bukan yang ramping sepertimu atau Min Ji Seok. Seseorang yang bertubuh besar dan kekar.
“Selain Min Ji Seok, aku tidak lihat lelaki lainnya.” Interogasi selesai. Kyung Il pamit pulang karena harus kembali ke sekolah dan meminta agar Eun Byul dapat di temukan. Jin Hyuk memintanya untuk tidak khawatir. Kyung Il menunduk hormat dan pergi
Kwon Joo kemudian menghampiri Jin Hyuk ketika melihat Kyung Il sudah pergi. Dia meminta maaf pada Jin Hyuk atas kesalahannya. Jin Hyuk menjawab untuk tidak khawatir karena manusia sudah biasa membuat kesalahan tetapi memperbaikinya adalah tugas mereka. Kwon Joo kemudian bertanya kenapa tadi Jin Hyuk bertanya jika Park Eun Byul ada menemui lelaki lain? Kwon Joo menambahkan bahwa dia tidak berniat menguping tetapi bisa mendengarnya (karena pendengarannya sangat tajam.
“Bukankah Min Ji Seok adalah tersangka utama ?” tanya Kwon Joo. Jin Hyuk kemudian mengeluarkan kertas yang di ambilnya dari meson fotocopy fax tadi dari dalam sakunya dan menunjukkannya pada Kwon Joo, “Ini adalah dokumen dari perusahaan rental mobil. Lihatlah.”
Sementara di ruangan detektif, Choong Ki mengatakan ada yang mencurigakan dari pria bernama Hwang Kyung Il kepada Gyung Hak. Dia berkata bertemu dengan Eun Byul di media sosial tetapi setelah di interogasi dia tidak terlihat mencurigakan. Mereka sudah memeriksa alibinya, dan ketika penculikan dia ada di dalam kelas.
Jin Hyuk kemudian masuk bersama dengan Kwon Joo menemui Gyung Hak. Dia mengatakan bahwa mereka telah memulainya dengan salah. Choong Ki melihatnya dengan kesal dan Gyung Hak terlihat bosan dengan tingkah Jin Hyuk. Jin Hyuk berkata bahwa Ji Seok bukan pelakunya. Gyung Hak dengan kesal bertanya ada apa lagi sekarang, kenapa tiba-tiba.
“Ini,” ujar Jin Hyuk sambil memperlihatkan kertasnya, “Aku dapat ini dari perusahaan rental mobil. Ini adalah orang yang menggunakan nama Min Ji Seok saat meminjam. Orang ini besar dan kekar. Tapi lihat Min Ji Seok. Dia pendek dan kurus,” sambil menunjuk ke papan tulis dimana foto Ji Seok tertempel, “Mereka berdua berbeda. Ini bukan dia.”
“Kenapa kau membuat bingung investigasi? Bisa saja dia meminta tolong orang meminjam mobil itu,” jawab Gyung Hak dengan malas.
Jin Hyuk kemudian masuk bersama dengan Kwon Joo menemui Gyung Hak. Dia mengatakan bahwa mereka telah memulainya dengan salah. Choong Ki melihatnya dengan kesal dan Gyung Hak terlihat bosan dengan tingkah Jin Hyuk. Jin Hyuk berkata bahwa Ji Seok bukan pelakunya. Gyung Hak dengan kesal bertanya ada apa lagi sekarang, kenapa tiba-tiba.
“Ini,” ujar Jin Hyuk sambil memperlihatkan kertasnya, “Aku dapat ini dari perusahaan rental mobil. Ini adalah orang yang menggunakan nama Min Ji Seok saat meminjam. Orang ini besar dan kekar. Tapi lihat Min Ji Seok. Dia pendek dan kurus,” sambil menunjuk ke papan tulis dimana foto Ji Seok tertempel, “Mereka berdua berbeda. Ini bukan dia.”
“Kenapa kau membuat bingung investigasi? Bisa saja dia meminta tolong orang meminjam mobil itu,” jawab Gyung Hak dengan malas.
“Aku melihat orang yang menyetir mobil itu. Dia besar. Aku lihat sendiri,” ujar Jin Hyuk menyakinkan.
“Apa kau superman? Kacanya gelap, mana bisa kau melihatnya?! Lalu, lihat ini,” ujar Gyung Hak sambil memperlihatkan kertas yang diberikan Jin Hyuk, “Kau kira ini bisa jadi bukti ? Gambarnya sangat buram.”
“Sebelum aku tabrakan, aku membuka pintu mobilnya dan melihat fisiknya. Aku melihatnya sebelum jatuh,” ujar Jin Hyuk emosi. Gyung Hak mendengarkan dengan malas dan sibuk mengunyah permen karetnya.
“Kalau begitu, tim kami akan mencari kebenarannya,” ujar Kwon Joo kepada Gyung Hak. “Dari yang kupahami masa golden time penculikan adalah 12 jam.”
Anak buah Gyung Hak kemudian datang dan melapor jika ponsel Min Ji Seok baru saja dinyalakan dan berada di sekitar taman bermain Myunghwa-dong. Kwon Joo dan Jin Hyuk mendengarnya. Kwon Joo kemudian berlari dan masuk ke markas 112.
13:53 KST, 2 jam setelah insiden penculikan Hongchang-dong terjadi.
Hyung Ho segera menghampirinya dan memberikan rekaman suara Eun Byul selama Kwon Joo meleponnya tadi. Dia memberitahu bahwa yang ada hanya suara erangan Eun Byul. Kwon Joo bilang tidak apa - apa dan mulai duduk di mejanya. Dia memasukkan USB hasil rekaman, memasang pendengar headphone ke telinganya dan mendengar dengan seksama. Ketika Eun Byul mengerang-erang, dia menendang - nendang dan di dekat kakinya ada sesuatu yang juga ikut tertendang. Kwon Joo mendengar dengan seksama dan berhasil mengenali itu sebagai sekop. Tapi kenapa di dalam bagasi mobil ada sekop? Kwon Joo kemudian teringat dengan ketika Kyung Il selesai di interogasi pergi, dia melihat sepatunya kotor seperti habis menginjak tanah. Dia juga melihat Kyung Il sedang menelpon seseorang ketika dia berbicara dengan Jin Hyuk saat itu. Dia berusaha mengingat suara Kyung Il yang sedang menelpon saat itu dan ingat bahwa Kyung Il berkata , “Mereka mengicarmu,” dan kemudian Kyung Il berbelok dan menghilang dari pandangan Kwon Joo.
“Jangan.. jangan…,” Kwon Joo mencurigai sesuatu. Dia segera menelpon neneknya Eun Byul, “Halo, neneknya Eun Byul? Ya, halo. Aku dari pusat 112, namaku Kang Gwon Joo. Ya, aku kolega detektif Moo. Nenek, aku ingin bertanya sesuatu. Tadi saat kau datang, apa kau melihat sekop di kursi belakang ?” tanya Kwon Joo. Tapi nenek juga tidak yakin. Kwon Joo mengucapkan tidak apa-apa dan terimakasih kemudian menutup telepon.
Kwon Joo meraih memo di mejanya dan menulis nomor telepon Kyung Il. Dia bertanya kepada Hyung Ho, apakah mudah menemukan seseorang melalui media sosial?”
“Tentu saja. Aku bahkan dapat menemukan rekening bank-nya,” jawab Hyung Ho. Dia kemudian memberikan memo nomor telpon Hwang Kyung Il dan namanya pada Hyung Ho mnyuruhnya untuk memeriksa. Hyung Ho menerima dan Kwon Joo segera berlari keluar ruangan.
Team Gyung Hak dengan mobil polisi tiba di taman bermain. Jin Hyuk mengikutinya. Gyung Hak memerintahkan anggotanya untuk mencari tersangka Ji Seok di taman bermain. Sementara itu, diluar ruangan, Kwon Joo menelpon Kyung Il. Dia bertanya posisi Kyung Il. Kyung Il berkata dia sedang berada di depan mobilnya. Kwon Joo meminta maaf jika merepotkannya, tapi dia ingin memberikan sesuatu pada nenek Eun Byul. Dia meminta Kyung Il untuk datang mengambilnya. Kyung Il memberitahu jika mobilnya di parkir di gang seberang jalan. Dan menyuruh Kwon Joo untuk datang.
Team Gyung Hak berhasil menemukan mobil pick up tersebut. Hyung Ho memeriksa akun SNS Kyung Il di sebuah tablet dan mendapatkan bahwa akun itu bersih (tidak ada status yang aneh-aneh) dan bertanya - tanya apa Kyung Il itu biksu? Hyung Ho kemudian melihat sebuah link dan membukanya. Ternyata isinya video porno. Kwon Joo menemui Kyung Il di seberang dengan membawa beberapa kardus. Dan kita melihat bahwa mobil Kyung Il juga adalah sebuah mobil pick up warna putih.
Kwon Joo meminta maaf karena merepotkannya dan berkata bahwa Kyung Il pasti mencemaskan Eun Byul. Kyung Il berkata tidak apa-apa karean ini semua demi nenek Eun Byul dan benar kalau dia juga khawatir soal Eun Byul. Kwon Joo kemudian melihat ke kaki Kyung Il dan berkata sepertinya di halaman sekolah banyak lumpur. Kyung Il bingung kenapa Kwon Joo berkata seperti itu. Kwon Joo kemudian menjawab, jika dia mendengar kalau Kyung Il baru keluar kelas saat kemari tapi sepatu dan celananya penuh lumpur. Kwon Joo kemudian mengalihkan dengan berkata apakah kardusnya mau di taruh di bagasi? Kyung Il berkata biar di saja yang meletakkannya dan hendak mengambil kardus tersebut dari tangan Kwon Joo. Kwon Joo mencegahnya dan memaksa biar dia saja yang meletakkan ke bagasi. Kyung Il kemudian tertawa.
“Kenapa tertawa?” tanya Kwon Joo takut. Sementara itu, Gyung Hak dan teamnya membuka pintu mobil pick up di taman bermain dan menemukan bahwa Ji Seok sudah mati dan sepertinya sudah lama. Dia memerintahkan agar mereka segera memeriksa bagasi. Bagasi kosong dan Gyung Hak memerintahkan untuk meyebar mencari Eun Byul. Sedangkan Kwon Joo bersama dengan Kyung Il, Kyung Il membukakan bagasinya. Kwon Joo melihat ke dalam dan bagasi ternyata kosong. Kwon Joo terlihat kaget dan bingung.
“Oh, bagaimana ya? Aku pasti sedang linglung. Ada yang terlupa. Aku akan segera kembali. Tunggu sebentar,” jawab Kwon Joo berusaha meninggalkan Kyung Il.
Kyung Il mengijinkannya pergi. Kwon Joo kemudian berbalik namun walkie talkie nya berbunyi. Dari Hyung Ho. Dia bertanya apakah Kwon Joo bersama dengan Hwang Kyung Il? Kyung Il mendengar itu. Kwon Joo berusaha menghentikan Hyung Ho untuk berbicara dengan mengatakan dia akan menghubunginya lagi. Tapi Hyung Ho terus berbicara menyuruh Kwon Joo untuk lari dan mengatakan bahwa Kyung Il bukan pelakunya.
“Aku mengecek akun media sosial Hwang Kyung Il, dia itu orang sinting !” lanjut Hyung Ho. Nafas Kwon Joo tegang. Kyung Il mengeluarkan sakunya yang dari tadi berada dalam jaketnya. Tangannya memegang pisau.
Jin Hyuk memeriksa mobil pick up di taman bermain dan juga mayat Ji Seok. Kyung Il mendekati Kwon Joo dengan perlahan. Kwon Joo dapat mendengarnya dengan sangat jelas. Kwon Joo berdiri membatu. Kyung Il meletakkan piasu di leher Kwon Joo.
“Ahhhhh…..Polisi benar-benar menyebalkan. Hmm ?” ujar Kyung Il sembari melepas kacamatanya, “Kenapa selalu ingin menangkap kami ? Padahal tidak pernah bisa. Tapi….” lanjut Kyung Il dan melepas sesuatu di giginya. Dia memakai kawat yang menahan rahangnya. Dia kemudia menggoyangkan mulutnya. Suara rahang gemeretak terdengar. “Nunim. kulitmu putih sekali,” ujarnya dan kemudian menggerakkan kembali rahangnya. Kwon Joo terkejut. “Kau ingat ya?” katanya sambil menyeringai. “Suaraku.” Kwon Joo langsung ingat suara pelaku pembunuhan tiga tahun lalu ketika berbicara dengan istri Ji Hye sebelum membunuhnya.
Jin Hyuk memberitahu bahwa Min Ji Seok dibunuh kepada Gyung Hak. Tetapi Gyung Hak tidak percaya dan berkata apa Jin Hyuk tidak melihat arang itu?
#untuk sekedar pengetahuan, jika arang di bakar dan kita berada di ruangan tanpa ventilasi (seperti kamar yang ditutup atau dalam mobil) dengan semua jendela maenutup kita bisa mati karena keracunan monoksida.
“Kemampuan Kapten kita sudah banyak berkurang. Lihat dia. Tubuhnya condong ke kanan. Ini jelas karena ada orang yang membuatnya mati lemas dan ditaruh disini. Jika tangan kita ditarik keluar, apa yang terjadi? Tubuhnya akan condong kearah berlawanan,” jelas Jin Hyuk.
“Lalu, bagaimana seandainya tubuh korban bergeser karena kesakitan? Bagaimana penjelasanmu soal ini?”
“Balok arang ini. Ini berwarna putih karena dibakar,” jelas Jin Hyuk sambil menunjuk arang yang terdapat di mobil tersebut, “tapi dimobil ini tidak ada tanda api begitu juga di hidungnya. Aku yakin dia dipindahkan kesini setelah dibunuh ditempat lain. Semua bukti menjelaskan itu.”
Sementara itu, Kwon Joo berhasil melawan Kyung Il dan menjatuhkan pisaunya. Dia menendang Kyung Il terjatuh dan mengarahkan pistolnya.
“Jangan bergerak!” perintah Kwon Joo.
“Woo.. WOoow.. Nunim pasti marah sekali,” ujar Kyung Il mengangkat tangan tetapi tidak terlihat takut. Kwon Joo tidak peduli dan memperingatkannya untuk tidak bergerak. Kyung Il menganggukan kepalanya. Kwon Joo kemudian berbicara di walkie talkienya.
“Petugas Oh. Laporkan ini pada detektik Moo,” ujar Kwon Joo pada Hyung Ho. Dia tidak menyadari seorang pria dengan tongkat baseball berjalan ke arahnya dari arah belakang, “Tersangkanya bukan Min Ji Suk tapi Hwang Kyung Il. Dan kasus Eunhyung-dong….” tiba - tiba belakang kepala Kwon Joo dipukul. Kwon Joo pingsan. Hyung Ho yang mendengar suara pukulan memanggil Kwon Joo tapi tidak ada jawaban. Dia langsung menggunakan ponselnya untuk menelpon kembali. Sang Pil terkejut mendengar teriakan Hyung Ho yang berteriak “Ms. Kang” dan panik menelpon seseorang. Sementara itu, Kwon Joo di masukkan ke bagasi mobil. Yang memukulnya adalah seorang pria genduk dan pendek, persis seperti pria yang ada di kertas hasil print-an rekaman CCTV yang menculik Eun Byul.
“Ada apa?” tanya Sang Pil menghampiri Hyung Ho.
“Menurut Ms. Kang, penculiknya adalah Hwang Kyung Il. Lalu, telponnya terputus,” lapor Hyung Ho. Semua anggota 112 mendengar laporannya dengan kaget.
“Segera temukan lokasi ponsel Ms. Kang,” instruksi Sang Pil. “Ini adalah pusat 112. Divisi patroli Sungwun, segera susuri lahan parkir dan jalan disekitar kepolisian Sungwun. NyawaMs. Kang sedang terancam. Aku ulangi sekali lagi,” lapor Sang Pil kepada semua anggota polisi. Gyung Hak dan Jin Hyuk juga menerima laporannya. Mereka kaget mendengar Kwon Joo di culik. Hyung Ho juga panik karena GPS Kwon Joo tidak terlacak.
“Cepat proses kasus ini dan bunyikan Code zero,” perintah Sang Pil, “Teruskan pencarian lokasi ponsel Ms. Kang.” Alarm tanda bahaya dibunyikan.
14 : 23 KST.
“Code zero. Code zero. Hari ini pukul 14:23 siang, Nn. Kang hilang saat sedang melakukan investigasi di dekat kepolisian Sungwun. Kemungkinan besar penculikan. Tersangkanya adalah kekasih Park Eun Byul, Hwang Kyung Il,” lapor Hyung Ho kepada anggota polisi lainnya. Semua anggota di markas 112 mulai bekerja melacak ponsel Ms. Kang.
Gyung Hak yang mendengar laporan Hyung Ho, dengan walkie talkienya bertanya apa maksud dari perkataan pusat 112 bahwa tersangkanya Hwang Kyung Il. Dia masih meragukan mereka. Jin Hyuk bergerak cepat dan meminta agar segera di kirimkan divisi 3. Jin Hyuk segera pergi dan Gyung Hak mengikutinya.
Jin Hyuk dan Gyung Hak dengan seorang anggota yang jadi supir sudah berada di dalam mobil. Gyung Hak bertanya kepada Hyung Ho : “Maksudmu Hwang Kyung Il adalah operator Hunting Man?”
“Ya. Sebelum Ms. Kang pergi menemui Hwang Kyung Il, Ia merasa ada yang aneh dan memintaku mencaritahu akun media sosialnya. Saat mencari akun media sosialnya, aku melihat petikan kalimat dari film "Forest Gump" Aku pernah melihat ini disuatu tempat …” jelas Hyung Ho dia memberitahu apa yang di temukannya dengan tidak nyaman. Dia terus berbicara dengan terbata - bata dan membasahi tenggorokannya.
“Tunggu apalagi, bocah?! Kau lihat itu dimana,” teriak Jin Hyuk kesal karena Hyung Ho lama sekali menjelaskannya.
“Sebenarnya, dalam video pemerkosaan Ms. K yang saat ini sedang heboh. Aku mengunduhnya di situs bernama Hunting Man,” ujarnya sambil terus menghela nafas, “Itu ... aku melakukannya sebagai bahan investigasi kepolisian Korean …,” alasannya, “Perkataan itu persis dengan ucapan pria yang merekam video diakhir rekaman. Aku akan mengirimnya sekarang. Tolong dilihat,” jelas Hyung Ho.
Gyung Hak memarahi Hyung Ho karena bagaimana bisa mencurigai seseorang hanya karena dia mengutip kalimat dari sebuah film.
“Awalnya aku berpikir begitu. Tapi setelah kulihat lebih jauh. Pada hari Jumat 26 Agustus dan Jumat, 23 September, setiap kali video ditayangkan secara langsung, kalimat yang sama selalu diposting pada akun media sosialnya. Hwang Kyung Il, mendekati Park Eun Byul untuk merekam video pemerkosaan. Aku yakin 100%. Mereka adalah orang yang menggunggah siaran sampah itu secara langsung demi uang yang dibayar oleh anggotanya. Mereka benar-benar sinting !” jelas Hyung Ho
Jin Hyuk kemudian melihat foto unggahan SNS Kyung Il yang dikirim Hyung Ho. Kemudian, Choong Ki tiba dan menghampiri Gyung Hak yang ada di mobil, dia memberitahu kalau dia barusan bicara dengan orang yang menyelediki Kyung Il katanya Min Ji Seok tahu identitas sebenarnya Kyung Il dan memerasnya karena itu sepertinya Hwang Kyung Il membunuh Min Ji Seok.
“Lalu, tim analis mengirimkan pemberitahuan kalau nomor mobil Hwang Kyung Il adalah ... 08N5412. Ini mobil tidak terdaftar. Mobil itu keluar di persimpangan Eunhyung 5 menit lalu dan sekarang sudah masuk jalan tol,” jelas Choong Ki mengakhiri laporannya. Gyung Hak kesal dan memerintahkan Choong Ki untuk segera memasukkan mobil itu ke daftar pencarian dan kirim orang mereka ke pintu-pintu tol. Choong Ki langsung memberi perintah sesuai instruksi kepada para polisi patrol.
Jin Hyuk langsung memperbaiki posisi duduknya menghadap depan dan bersiap-siap untuk berangkat tetapi Gyung Hak malah mengusirnya. Jin Hyuk menjawab apa ini waktunya untuk berdebat dan meminta anggota yang menyupir segera jalan. Tapi Gyung Hak tetap ngotot dan mengatakan kalau dia hanya akan mengacau. Anggotanya yang lain langsung berusaha melepas sabuk pengamannya dan mengusirnya keluar. Jin Hyuk berteriak kalau ini adalah kasusnya tetapi mereka tidak peduli dan menariknya keluar. Mereka kemudian menutup pintu dan melaju meninggalkan Jin Hyuk.
Jin Hyuk sungguh amat kesal. Kemudian Hyung Ho menghubunginya.
“Detektif Moo, disini Petugas Oh. Aku ingin bicara secara pribadi. Tolong telpon aku.”
“Bilang saja sekarang. “
“Aku menemukan sesuatu saat menyelidiki masa lalu Hwang Kyung Il. Untuk alasan tertentu, saat masih SMP, Ia membakar rumahnya. Menurut pernyataan, Ia merasa marah pada ibunya sehingga membakar rumahnya. Itu merupakan pelanggaran pertamanya dan terdapat tanda kekerasan, sehingga Ia dikirim ke tahanan remaja. Sesudah itu, hidupnya berjalan normal. Tapi saat 18 tahun, Ia merekam dan menyebarkan video putri seorang pastor yang sedang mandi. Pokoknya, sejak masih usia belia, Ia adalah psycho yang punya amarah khusus terhadap perempuan,” lapor Hyung Ho. Jin Hyuk mengemudikan mobilnya sambil mendengar Hyung Ho. “Tapi, Ms. Kang.. tidak akan kenapa-kenapa, kan?” tanyanya khawatir kepada Jin Hyuk.
“Kami sedang mencarinya. Sementara ini tetap standby.”
14 : 53 KST.
Kemudian laporan masuk dari patroli 2 di pintu tol Eungwang yang tidak melihat mobil tersangka, Hwang Kyung Il. Anggotanya yang lain juga sedang memeriksa mobil-mobil. Gyung Hak yang mendengar laporannya memarahi mereka bekerja tidak becus. Polisi patroli 2 langsung menjawab kalau Gyung Hak tidak adil menyalahkannya karena mereka sudah menutup jalan tersebut sejak 40menit yang lalu. Dia bertanya apakah Ketua Jang (Gyung Hak) yakin mobil mengarah ke tol Eungwang? Gyung Hak yang mendengar polisi patroli (yg berarti jabatannya lebih rendah dari Gyung Hak) tersebut berani berkata dia tidak adil memarahinya dengan kasar.
Sementara Jin Hyuk yang berada di mobil lain, juga mendengar laporan tersebut diam dan berpikir sambil terus mengemudi : “Mobilnya menghilang. Bajingan itu pasti keluar jalur untuk mengatasi Ms. Kang. Pasti ada sesuatu.” Jin Hyuk kemudian menelpon seorang temannya yang berada di divisi lain. Temannya kaget mendengar suara Jin Hyuk.
“Aku mau tanya sesuatu padamu. Apa kau tahu jalan potong menuju persimpangan Eungwang dari pintu tol ? Jalan potong yang biasanya kau pakai saat darurat.”
“Eeey, Detektif bicara apa sih ? Mana ada yang seperti itu ?”
“Yaa, bocah, pikir sebelum bicara. Apa kau mau aku mempublikasikan sogokanmu pada teknisi saat mobil derekmu diperiksa ?” ancam Jin Hyuk. Dengan ancaman dari Jin Hyuk temannya lalu berkata “Oh iya!!! Sekarang aku ingat! Karena detektif memojokan aku, makanya aku jadi lupa,” alibinya. Dia kemudian memberitahu jalan potongnya.
Jin Hyuk mengikuti instruksinya dan masuk hingga kejalan yang bewarna putih di tutupi salju. Jauh di dalam jalan tersebut terpakir sebuah mobil pick up. Dan didalam bagasinya ada seseorang yang dibungkus dengan karung berwarna hijau. Didalam karung tersebut adalah Kwon Joo. Dia mendengar suara yang ada diluar seperti suara menggali.
Dan benar, diluar pria gendut pendek yang meminjam mobil ke rental sedang sibuk menggali sedangkan Kyung Il cuma jongkok di sebelahnya sambil melihat tabletnya. Pria itu khawatir karena dia tidak menyangka bahwa tempat rental mobil itu punya CCTV. Dia bertanya apakah Kyung Il sudah menyiapkan kapalnya karena wajah mereka sudah di ketahui. Kyung Il menyuruhnya tenang saja dan dia yang akan mengatasinya. Pria itu hanya perlu melakukan apa yang dia suruh. Kyung Il kemudian bertanya apa pria tersebut sudah menyekap Park Eun Byul? Pria itu menjawab tentu saja dan dia juga sudah mengikatnya dengan keras dan tidak akan ada orang yang bisa menemukannya. Dia bahkan memuji Kyung Il yang pintar.
Ternyata Kyung Il sedang membaca komentar dari orang yang menonton viceo yang di unggahnya. Pria gendut kemudian berkata kalau bukan karena Kwon Joo mereka pasti sudah panen dan bertanya kepada Kyung Il berapa banyak bitcoin yang sudah mereka dapat. Kyung Il kesal dan menyuruh pria tersebut untuk terus menggali saja.
Kyung Il kemudian melanjutkan membaca dan melihat sebuah pesan : SEMUANYA, KAMI MOHON MAAF KARENA HARUS PERGI BEBERAPA LAMA. JANGAN LEWATKAN VIDEO TERAKHIRKU JAM 10 MALAM. NANTIKANLAH. (#disini author lihat wajahnya terkejut gitu, membacanya. Apa bukan dia yang menulisnya??)
Pria gendut selesai menggali. Kyung Il memerintahkan agar membawa wanita tersebut (Kwon Joo). Sementara Jin Hyuk sudah masuk cukup dalam dan melihat sebuah terpal menutupi sesuatu. Dia turun dan melepas terpal tersebut dan ternyata ada terowongan di balik terpal itu. Dia kemudian ingat perkatan temannya tadi : “Dari awal itu dibuat untuk mobil yang mendadak harus putar balik. Tapi banyak orang menggunakannya untuk menghindari pintu tol. Akhirnya kantor distrik menutup jalan itu. Hanya ada waduk dan hutan disisi jalan itu. Selain itu, jalannya tidak diaspal, sehingga tidak akan mudah untuk dilewati.” Jin Hyuk pun kemudian masuk ke terowongan tersebut dan mengikuti jalannya. Pria tiu membuka bagasi dan menceramahi Kwon Joo yang harusnya hanya menerima telpon dan jangan usil.
Jin Hyuk tiba-tiba menghentikan mobinya dan turun. Dia melihat bekas jejak ban di salju. “Disini tim 1. Aku ada di waduk Illak. Barusan aku temukan mobil yang mirip punya tersangka. Aku ada di bagian selatan Waduk Illak. Kirimkan tim pendukung. Kirimkan tim pendukung,” lapor Jin Hyuk pada Hyung Ho.
Hyung Ho langsung memberitahu lokasinya kepada semua polisi. Choong Ki mendengar dan berlari keluar melaporkan pada Gyung Hak yang masih bicara dengan petugas polisi di depan tol Eungwang. Mendengar laporan Choong Ki, Gyung Hak segera memerintahkan anak buahnya masuk dan menuju ke Waduk Ilkak.
Jin Hyuk menyiapkan pisotlnya dan berlari masuk ke dalam hutan (rumput - rumput tinggi) sesuai jejak terakhir mobil. Pria gendut melemparkan karung yang berisi Kwon Joo kedepan Kyung Il. Kyung Il memerintahnya untuk membuka karung tersebut. Pria gendut takut jika Kwon Joo akan berteriak tetapi Kyung Il berkata bahwa mereka setidaknya harus mendengar ucapan terakhir Kwon Joo. Jin Hyuk masuk semakin dalam. Pria gendut membuka karung dan membuka penyumbat mulut Kwon Joo.
Hal yang di ucapkan Kwon Joo ternyata meminta tolong agar Kyung Il melepaskan Eun Byul. Kyung Il terkesan dengan Kwon Joo karena tidak khawatir dengan dirinya sendiri.
“Ini yang kau lakukan setelah menculik ? Dikubur ? Kau, aku tahu kau tidak ada hubungannya dengan kasus Eunhyung dong. Suaramu ... sangat berbeda dengan suaranya.”
“Entahlah ... kita lihat saja. Bagaimanapun, Jam 10 malam nanti kami akan bersenang-senang bersama Eun Byul. Jadi jangan khawatir. Dasarnya gadis-gadis sepertinya ... Akan berakhir seperti itu.”
“Sebenarnya apa salahnya sampai diperlakukan begitu ?Apa kau tidak merasa bersalah berbuat begitu pada perempuan ? Sedikitpun tidak menyesal ? Kalian semua ... adalah sampah paling tidak berguna !” maki Kwon Joo.
“Yang sampah itu kalian. Bagaimana ya ? Penyelidikanmu sudah selesai. Selamat tinggal. Nuna berkulit pucat.” Selesai berkata hal itu dia memerintahkan pria gendut untuk membuang Kwon Joo ke dalam luban
Jin Hyuk masih melewati rumput-rumput tinggi dan diujungnya terdapat jalan. Pria gendut membuang Kwon Joo ke dalam lubang. Dia mulai menutup lubang tersebut dengan tangan. Jin Hyuk mengarahkan pistolnya.
Pukul 15 : 08 KST. 3 jam 15 menit setelah penculikan Eun Byul terjadi.
45 menit setelah Kang Kwon Joo diculik.
~~~~~
My Thought :
Nggak suka lihat si Kepala Jang Gyung Hak. Padahal situasi sedang genting tapi dia tetap mengusir Jin Hyuk keluar dari mobilnya. Belum lagi ketika dia mengejar tersangka, dia hanya berpatok pada satu hal tanpa memikirkan kemungkinan lainnya.
Makanya dia sering salah mengejar tersangka seperti 3 tahun lalu, tersangka kasus Bok Nim dan sekarang. Harusnya ketika dia dapat laporan, kalau Kyung Il tidak lewat tol, dia dapat pikirkan kemungkinan lain bukannya terpaku pada hal itu dan menyia-nyiakannya. Contoh tuh si Jin Hyuk.
Waktu episode 1, Gyung Hak ini kan kepala detektif nya Dae Shik. Dan waktu itu, Dae Shik berada di team Unit Kejahatan 2 sedangkan Jin Hyuk kepala team Unit Kejahatan 1. Tetapi karena kematian istrinya dia sampai drop karir kepolisiannya karena nggak focus ngejar tersangka. Makanya si Jin Hyuk di turunkan jadi petugas patroli dan Gyung Hak di angkat jadi Kepala Unit Kejahatan 1.
Nah, si Gyung Hak ini kayaknya nggak suka sama Kwon Joo dan Jin Hyuk sepertinya. Mungkin takut tersaingi. Buktinya, waktu Jin Hyuk dari petugas patroli naik jadi detektif untuk team Golden Time, itu si Gyung Hak marah. Anak buahnya Gyung Hak yang namanya Choong Ki juga waktu itu marah kan? Soalnya ruangan team Golden Time jadi satu dengan team Unit Kejahatan 1 berarti secara nggak langsung mereka setingkat kan??
Mengenai pelaku masih tanda Tanya, tapi para penonton banyak yang menebak kalau pelakunya Dae Shik. Soalnya Dae Shik kelihatan mencurigakan dan biasa kalau penjahat pasti orang terdekat kan kalau drama?? Tapi emang dia sedikti mencurigakan, coba lihat episode 01, waktu di pemakaman Ji Hye ketika Jin Hyuk dan Gyung Hak lagi bicara, Dae Shik kan natap mereka dari jauh. Terus para penonoton juga bilang, selama ini Dae Shik yang berusaha menyuruh Jin Hyuk berhenti mencari Dong Chul dan bahkan memerintahkannya jangan percaya pada Kwon Joo.
Tapi ada juga yang bilang kalau pelakunya Kim Jae Wook karena dia ada dalam daftar cast tetapi belum muncul. Padahal nama dia udah dicantumin dari sebelum drama ini tayang sebagai special appereance. (click here : daftar pemain).
Nah, tapi ada juga yang menduga Kang Ha Neul sebagai pelaku tiga tahun yang lalu. Kalau ini aku juga nggak ngerti alasannya.
Yang jelas, pelaku kasus episode kali ini, Kyung Il pasti ada hubungannya dengan pelaku 3 tahun lalu, karena dia bias tahu kalau Kwon Joo mengenali pelaku punya suara gemeretak ketika bicara. Belum lagi, waktu dia baca mengenai pesan perpisahan di web itu, mukanya kayak terkejut gitu. Sepertinya dia dimanfaatkan pelaku karena dendam Kyung Il pada wanita. Tapi ini semua masih spekulasi author. Mari kita tunggu minggu depan untuk melihat apakah Kwon Joo dapat selamat..
Tags:
Voice
author, episode 4 belum tayang ya? kenapa ya kok belum tayang, ada acara lainkah sampai harus diundur dramanya? abisan pengen download episode 5 belum keluar dan banyak yang komen gitu..
ReplyDeleteralat, episode 5 maksudnya thor hehe
DeleteUntuk Voice episode 05 dan episode 06 tidak tayang dan di undur jd tgl 04 Feb 2017 karena hari raya Seollal (tahun baru kalender Korea) ..
DeleteMenurut info, akan di tayangkan episode special sbg gantinya (isinya wawancara & BTS)..
Thank u udh mampir ya 😊😊
Sebelumnya...kamsahamnida...krn jelas bgt nulis sinopnya.mmg seliweran sih siapa pembunuh 3 taun lalu.yg nilang kim jae wook.krn katanya mirip dagu sama senyumnya.tp mmg banyak yg nebak dae shik.
ReplyDeleteSaya kira masih terlalu dini utk tau siapa...cz msh episode 4.kyung il kalo melihat lagaknya ...sprtinya dia terobsesi yah ,seperti di gap dong....ada orang2 sinting yg juga punya obssesi aneh .meniru pembunuh....
Atau ada benernya jg sih kalo dia dimanfaattkan pembunuh yg sebenarnya.....