Sinopsis U-Prince Series : The Absolute Economist Episode 02

Content and Images by GMM TV


U-Reports
Kembali lagi dengan Chollie dan Sylvia di U-Reports. Hari ini, mereka akan membahas mengenai issue terpanas. Yaitu, beredarnya foto seorang wanita yang dibonceng oleg P’Teddy. Dan semua orang menyebutnya wanita itu sebagai perusak hubungan.

Chollie dan Sylvia mulai mewawancarai Caldy, fans club untuk Pascal dan Teddy.

“Aku merasa sangat kecewa aku akan mengentikannya melakukan hal tersebut! Kami tidak akan membiarkan hal ini! Kami akan melindungi Teddy dan Pascal,” tekad para Caldy dan mengencam wanita misterius tersbebut.

Chollie dan Sylvia jadi merasa khawatir dengan wanita di dalam foto tersebut. Dan menyarankan agar wanita tersebut berhati-hati.



U-Prince
Tongta muncul di cafe. P’Teddy merasa tidak nyaman dengan kehadirannya. Tongta kemudian bertanya kepada P’Danai mengenai barang yang harus diambilnya. P’Danai terdiam dan tidak tahu harus menjawab apa. Dia menjelaskan kalau dia memanggil Tongta untuk datang mengambil boneka teddy bear dan tidak tahu kalau Teddy akan datang hari ini. Dia minta maaf dan pamit pergi.


Tongta menatap boneka yang dipeluk Chompink. Dia bertanya kepada Teddy apakah itu boneka yang hendak diberikanya waktu itu kepadanya? Chompink menatap P’Teddy.



“Itu bukan milikmu lagi, Tongta. Itu sekarang milik Chompink,” jelas Teddy. Tongta menatap Chompink dan Chompink memeluk boneka-nya erat. Teddy mengajak Chompink untuk pulang walaupun mereka belum selesai makan.

Raut muka Tongta menunjukkan kecumburuan dan kekesalan.

Chompink pulang dengan menggendong boneka Teddy di punggungnya. Dia sangat senang dan terus berbicara dengan boneka tersebut. Dia memanggil boneka itu P’Teddy.



Chompink tiba di apartemen dan memastikan bahwa Piglet tidak ada. Dia kemudian membawa masuk dan berbicara kepada boneka Teddy kalau Piglet tidak ada. Dia bahkan menyuruh boneka Teddy untuk tidak terlihat senang. Dia menggandeng boneka Teddy ke kamarnya dengan riang.


Teddy pulang dan melihat Pascal di ruang tamu. Pascal bertanya kemana saja Teddy pergi? Teddy tidak menjawabnya. Pascal menuduh P’Teddy pergi dengan gadis dari jurusan Comm-Arts, kan? Teddy tidak bisa menjawab.

Pascal ternyata tahu karena ada orang-orang yang memposting sebuah foto dengan caption “P’Teddy selingkuh dari Pascal. Dia menjemput seorang gadis dari jurusan Comm-Arts.” Pascal bertanya siapa dia?

“Apa urusannya denganmu?” tanya P’Teddy.

“Bagaimana bisa P’ berkata begitu. Kita ini brothers. Kita harus berbagi cerita.”

Teddy tetap tidak mau memberitahunya. Pascal tidak memaksa. Dia memberitahu P’Teddy kalau tadi P’Tongta kesini dan menunggu lama.

“Katakan yang sejujurnya. Apakah kamu belum bisa melepaskan Tongta?” tanya Pascal. Teddy cuma diam.




Flashback
1Tahun yang Lalu

P’Teddy menunggu Tongta di cafe P’Danai. Dia mengirim pesan pada Tongta.
[Aku menunggu di tempat biasa. Happy Birthday, Tongta. Aku akan menunggu hngga kamu datang].

P’Teddy sudah menyiapkan potongan kue tart dan lilin. Di depannya ada boneka teddy bear. P’Teddy menunggu hingga malam tetapi Tongta tidak juga datang.

Flashback END

“Ketika kamu mencintai seseorang, itu sangat sulit untuk dilupakan,” jawab P’Teddy. “Tapi, aku tidak berpikir untuk kembali padanya. Karena, kembali lebih berat daripada mencoba melepaskannya.”

Pascal menepuk pundak P’Teddy dan berkata dia mengerti.


Di apartemennya, Chompink memakaikan boneka Teddy, baju P’Teddy yang hangus di buatnya. Dia berbicara kepada boneka Teddy, kalau dia akan membiarkannya tidur di tempat tidur tetapi dia harus menjaga tangannya sendiri. Chompink kemudian menarik boneka Teddy sehingga menciumnya. Tetapi, dia jadi malu sendiri dan berkata kepada boneka Teddy untuk tidak seperti itu. Dia berbicara seolah-olah bonekas Teddy adalah P’Teddy. Dia kemudian mulai tidur dengan memeluk boneka Teddy erat karena takut boneka Teddy kedinginan.. (How cute!!!)


Pagi hari,
P’Teddy dan Pascal sedang sarapan bubur udang bersama di ruang makan. Tetapi. Pascal hendak mengambil udang yang ada di bubur P’Teddy. Dia ingin udang lebih. Teddy tidak membiarkannya dan memiting lehernya (yang terlihat seperti memeluknya).

Tongta muncul dan bertanya apa yang mereka lakukan? P’Teddy dan Pascal langsung diam. Tongta menegur mereka yang bermain seperti anak kecil. Dia juga meminta izin untuk sarapan bersama. P’Teddy terlihat tidak senang. Tetapi, Pascal mengizinkannya.

“Teddy, siapa pria muda ini?” tanya Tongta pada P’Teddy mengenai Pascal. “Mengap dia ada dirumahmu?”

“Mengapa kamu ingin tahu?” tanya P’Teddy dingin.

“Aku hanya penasaran. Biasanya, ketika aku datang kesini waktu dulu, aku tidak pernah melihat melihat ada keluargamu yang berwajah seperti ‘dia’ (Pascal),” ujar Tongta sok dan memandang Pascal. “Ahh… aku tahu. Ini lelaki yang dipasangkan orang-orang untukmu. Tetapi, mengapa dia harus disini?”

“Aku tidak melihat alasan apapun dia tidak boleh disini,” jawab P’Teddy.

“Bukankah kalian berdua bersama-sama hanya karena ingin mendapat perhatian orang-orang? Kamu tidak perlu berakting seperti sesungguhnya, Teddy.”

Teddy mendapat ide. Dia menjawab kalau selama ini mereka bukan akting. Tetapi, mereka benar-benar saling menyukai satu sama lain. Tetapi Tongta tidak percaya. P’Teddy kemudian mendekat ke Pascal secara perlahan dan menciumnya. Pascal terlihat keberatan. Tongta terkejut dan merasa marah.

“Aku tidak akan menyerah. Kamu tidak akan pernah berhenti mencintaiku, Teddy,” ujar Tongta. Dan beranjak pergi.

Setelah Tongta pergi, Pascal mulai protes karena perbuatan P’Teddy tadi. P’Teddy berkata dia tidak punya pilihan tadi.


Dikantin IUCA, Somyot dan Somsak sedang melihat foto P’Teddy yang membonceng seorang wanita. Somsak merasa wanita itu mirip dengan Chompink. Mereka mencoba memeperbesarnya tetapi tidak jelas.



Chompink tiba dan mereka segera menyuruhnya duduk. Interogasi dimulai. Mereka menunjukkan foto itu dan bertanya apa itu benar Chompink? Chompink kaget dan berusaha menyangkalnya. Dia berkata kalau motor P’Teddy itu tinggi dan dia pendek jadi bagaimana bisa dia naik ke motor yang tinggi dengan kakinya yang pendek. Dia bersikeras kalau itu bukan dirinya. Piglet juga bertanya menyakinkan dan Chompink tetap yakin itu bukan dirinya. Somyot dan Somsak tetap ragu. Piglet membelanya dan menyuruh mereka menghentikan interogasinya.

Somsak mengerti dan mencairkan suasana dengan mengajak mereka berfoto.

Piglet membawa buku tebal dari perpustakaan. Thanwa melihatnya dan menawarkan bantuan. Tidak jauh dari sana, Pascal juga melihatnya. Dia merasa cemburu dan memilih bersembunyi di balik tembok.



Thanwa meminta maaf pada Piglet karena dia begitu sibuk hari ini dan tidak bisa membatunya. Piglet tidak mempermasalahkannya dan juga untuk apa dia dibantu, dia sudah seorang wanita dewasa. Piglet protes kalau perkataaan Thanwa membuatnya terasa seperti masih kecil. Thanwa kemudian mengajak Piglet makan. Mereka melewati tempat persembunyian Pascal dan tidak menyadarinya. Pascal merasa kecewa.

Para Caldy memperhatikan dari jauh. Mereka melihat wajah kecewa Pascal dan menduga kalau itu disebabkan karena dia sedih diselingkuhi oleh P’Teddy. Mereka berkata kalau bukan P’Teddy yang salah tetapi wanita didalam foto yang salah.


Para Caldy kemudian menghampiri Pascal dan menyuruhnya untuk tidak sedih. Mereka memberi semangat dan memberitahu mungkin saja wanita itu sepupu atau teman dekat P’Teddy. Pascal cuma mengangguk-angguk bingung.

P’Teddy kemudian datang. Para Caldy menduga kalau P’Teddy datang untuk meminta maaf pada Pascal. Mereka langsung bubar dan menguping dari jauh. P’Teddy bertanya pada Pascal apa yang mereka katakan? Pascal menjawab kalau mereka memberinya semangat karena P’Teddy membonceng seorang gadis kemaren.

P’Teddy kemudian bertanya ada apa dengan Pascal? Pascal menjawab kalau itu karena Piglet. Dia sudah punya pacar. (Pascal kira Thanwa itu pacar Piglet). P’Teddy berkata mungkin itu hanya pemikiran Pascal saja. Pascal menjawab kalau dia melihat mereka tadi dengan matanya sendiri. Tapi, P’Teddy tetap merasa kalau itu hanya asumsi dari Pascal. Dia menyemangati Pascal untuk tidak sedih.


Para Caldy memperhatikan dari belakang dan merasa senang melihat kedekatan P’Teddy dan Pascal. Salah seorang Caldy bahkan mempunyai sebuah ide.


Somyot, Somsak, Chompink dan Piglet berhalan bersama. Mereka melewati mading dan merasa heran karena sangat ramai. Disana, para Caldy sedang memasang foto P’Teddy membonceng seorang gadis (Chompink) dan tulisan yang berbunyi : Perusak… Pergilah!

Piglet segera mencurigai Somyot kalau itu ulahnya karena Somyot merupakan ketua dari fansclub Caldy. Somyot menyangkalnya. Somsak melerai mereka dan berkata tidak peduli itu ide siapa, namun, sekarang gadis di foto tidak akan bisa hidup bahagia lagi. Somsak meminta persetujuan Chompink. Chompink terpaksa setuju agar tidak dicurigai.


“Tetapi, aku pikir kita seharusnya melepaskannya. Ini tidak seperti dia melakukan kejahatan,” bela Chompink.

Somyot malah jadi curiga karena Chompink menjadi baik dan membela gadis di foto tersebut. Chompink beralibi kalau gadis itukan sama seperti mereka, jadi mereka harus punya sedikit simpati. Somyot tetap masih curiga.

Chompink terpaksa mengalihkan pembicaraan dengan memberitahu kalau project yang mereka ajukan telah disetujui. Semuanya langsung heboh. Chompink juga mengajak mereka untuk merayakannya malam ini. Semuanya setuju.

Malam hari,
Chompink dan teman-temannya merayakan dengan pergi ke sebuah klub. Chompink, Somyot dan Somsak terus minum sementara Piglet hanya memperhatikan saja.

P’Teddy dan Pascal ternyata juga datang ke klub tersebut dan melihat Piglet. Pascal kaget karena melihat Piglet. P’Teddy berkata bukankah tadi kata Pascal mengatakan Piglet memiliki pacar?

“Ya. Aku melihatnya sore tadi.”

“Jika dia punya pacar, pacarnya tidak akan membiarkannya keluar sendiri.”

“Manatau dia hanya ingin sendiri.”

“Tidak heran kamu masih belum punya pacar juga.”


P’Teddy kemudian mengajak Pascal untuk menghampiri Piglet dan bertanya langsung padanya. Mereka menghampiri Piglet. Piglet kaget melihat mereka dan bertanya apa yang mereka lakukan disini? P’Teddy meminta izin untuk ikut dalam meja mereka. Piglet mempersilahkannya.


Somyot dan Somsak melihat mereka dan menyapa. Sementara Chompink, dia benar-benar mabuk. Dia menyapa P’Teddy dengan ‘Wazzup’. Dia bahkan menarik Piglet dari kursinya dan duduk dikursi Piglet.

“P’Teddy. Terimakasih banyak,” ujar Chompink mabuk.

“Untuk apa?” tanya P’Teddy bingung.


“Apa? Kamu tidak tahu? Kamu memberikanku uang project untuk kuhabiskan disini,” ujar Chompink. Somyot dan Somsak langsung memberi tanda pada Chompink agar tidak bicara lagi sedangkan Piglet kaget mendengarnya. “Kami dapat bersenang-senang disini untuk hari ini.”


P’Teddy kaget dan tidak percaya karena uang project-nya dihabiskan disini. Chompink terus tertawa dan tidak menyadari apa yang diucapkannya dan kepada siapa. Dia malah hendak minum lagi. P’Teddy menghentikannya dan mengajak Chompink untuk pergi dengannya.

Teman-teman Chompink hendak menolong tetapi Pascal menghentikannya. Dia menjamin kalau P’Teddy tidak akan melakukan apapunya yang bersifat kasar kepada Chompink. Chompink yang tidak sadar malah berteriak senang.


Pagi harinya,
Chompink bermimpi kalau P’Teddy mengajaknya makan bersama, mandi bersama dan bahkan tidur bersama. P’Teddy bahkan memberikan tanda kiss-nya.



Didunia nyata, Chompink masih tertidur dan memoyongkan mulutnya seolah sedang berciuman. Di sebelahnya berbarik P’Teddy yang menatapnya. Chompink kemudian bangun dan kaget karena P’Teddy beneran ada di sampingnya.


Chompink kaget dan menuduh P’Teddy berbuat sesuatu padanya. Dia bahkan berkata kalau dia merasa sangat kecewa. Chompink hendak pergi tetapi P’Teddy menghentikannya. Dia bertanya mengapa Chompink berbohong mengenai uang projectnya? Chompink langsung kaget.



P’Teddy menuntut penjelasannya. Chompink menarik nafas. Dia berpikir dan berteriak ada UFO tetapi P’Teddy tidak tertipu. Dia menarik Chompink yang hendak kabur dan menahannya. Chompink memberontak. P’Teddy menyuruh Chompink untuk jujur. Chompink kehilangan akal dan mencium bibir P’Teddy dan menggunakan kesempatan itu untuk kabur. P’Teddy memegang bibirnya yang dicium dan tersenyum.



Dikamarnya, Chompink pusing memikirkan nasibnya. Tapi, tetap saja dia senang dapat mencium bibir P’Teddy. Chompink kemudian berpikir kalau dia tidak bisa membiarkan jejak ciuman ini hlang begitu saja. Chompink mengambil post-it-nya yang berbentuk beruang dan menulis ‘Ciuman Pertama P’Teddy’, dan kemudian mencium post-it tersebut dan menempelkannya ke cermin.

Keesokkan harinya,
Somyot dan Somsak datang ke kampus dengan melakukan penyamaran. Mereka melangkah penuh kehati-hatian menghampiri meja Piglet dan Chompink.

Chompink memandang heran mereka dan bertanya kenapa dengan penampilan mereka itu? Somsak kaget karena masih bisa dikenali. Tentu saja, jawab Chompink.

Somsak memberitahu kalau mereka melakukan ini karena tidak ingin di tangkap oleh P’Teddy. Chompink jadi gugup. Piglet kemudian bertanya alasan Chompink melakukan hal itu? Chompink menjelaskan kalau dia butuh uang untuk mengganti kamera Thanwa yang dipecahkannya. Piglet menjelaskan walaupun begitu Chompink bisa mencari uang dengan cara lain. Chompink terdiam.

Dia kemudian mengajak yang lainnya untuk masuk ke kelas.

Angkatan tahun kedua Comm-arts sedang mengadakan rapat. Mereka membahas mengenai pentas drama tahunan. Dan ketua yang akan mengatur pentas drama ini adalah P’Tongta, yang sudah pernah bermain drama ini selama 2tahun berturut-turut dan juga merupakan penulis naskah drama yang dimainkan tahun lalu.

Tongta masuk. Somyot dan Somsak memuji Tongta yang sangat hot. Tongta memperkenalan dirinya sebagai ketua dari angakatan keempat Comm-arts. Tongta menjelaskan mengenai drama ini dan mulai membagikan peran dan pekerjaan untuk mahasiswi tahun kedua.

“Saya akan mulai mengumumkan nama-nama sekarang. Disini akan ada 12team untuk memproduksi pentas drama ini. Nama yang saya sebutkan akan menjadi ketua masing-masing team. Dan saya harap kalian mengangkat tangan ke atas untuk nama yang disebut. Pertama, N’Sansang akan menjadi ketua team pengaturan suara. Padet, kamu akan menjadi ketua team pencahayaan. Selanjutnya, Aekangkarn, kamu akan menjadi ketua untuk team panggung. Somsak, kamu akan menjadi ketua untuk team kostum. Somyot, kamu akan menjadi ketua team peralatan. Dan selanjutnya adalah bagian terpenting dalam drama kita. Dan professor telah memilih seseorang untuk melakukan pekerjaan ini. Dan orang itu adalah Pirata (Piglet). Baiklah. Sekarang saatnya untuk pemeran utama wanita dan pria. Pemeran utama pria adalah Namnuea. Dan pemeran wanita kita untuk tahun ini adalah Praechompoo (Chompink),” ujar Tongta.


“Uh… P’Tongta, kamu mungkin salah nama. Disana banyak orang lain yang lebih cantik dariku. Walaupun, aku tahu aku bisa berakting lebih baik dari orang lain,” ujar Chompink.

“Tidak. Kita tidak salah memanggil. Sebenarnya, pemeran utama wanita tahun ini tidak harus cantik,” ujar Tongta. Chompink langsung terdiam mendengarnya. “Saya bercanda. Peran ini sangat cocok untukmu,” lanjut Tongta.

Tongta kemudian menyelesaikan pengumumannya dan membubarkan mereka.


Diluar, P’Teddy dan Pascal sudah menunggu di koridor Comm-Arts. Tongta keluar dan menyapa Teddy. Dia mengira kalau Teddy datang kesini untuk menjemputnya. P’Teddy dengan dingin berkata kalau dia tidak datang untuk bertemu Tongta.


Chompink lewat didepan mereka dengan pelan-pelan. P’Teddy melihatnya dan memanggilnya, dia mengabaikan Tongta yang ada didepannya. Chompink hendak kabur tetapi P’Teddy menahannya. Chompink langsung berontak dan berteriak meminta tolong. P’Teddy terpaksa menggendong Chompink dan membawanya pergi.

Piglet hendak mengejar mereka. Tetapi. Pascal menahan tangan Piglet dan membawa Piglet ke arah lain.

Yang tersisa tinggal Somsak, Somyot dan Tongta. Somsak dan Somyot bingung harus menolong yang mana duluan. Chompink atau Piglet?

“Kalian dengarkan. P’Teddy telah memilihku, senior kalian. Jika kamu tidak tahu fakta sebaiknya kalian tetap diam,” ujar Tongta. Dia merasa kesal karena Somsak dan Somyot ribut mengenai Chompink yang dibawa P’Teddy.

“No.1. Kami tidak akan menjaga mulut kami tertutup. No.2. Kita sebenarnya berada diumur yang hampir sama. No.3. Sejak kapan dia menjadi pacarmu?” marah Somsak.

“Berhenti berkhayal. P’Teddy milik N’Pascal,” ujar Somyot menambahkan.

Mereka kemudian menertertawakan Tongta karena ditinggalkan P’Teddy padahal katanya sudah dipilih. Mereka kemudian memilih pergi dari sana. Somyot mengejar Chompink dan Somsak mengejar Piglet. Tinggal Tongta yang berdiri kesal sendiri.

P’Teddy membawa Chompink ke tempat yang sepi dan menurunkannya. P’Teddy kemudian mulai bertanya kepada Chompink kenapa dia berbohong mengenai uang tersebut. Chompink terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

“Jangan pernah berpikir untuk kabur dengan mencium lagi. Aku tidak akan membiarkannya kali ini,” tegas P’Teddy.

Chompink menyangkal kalau dia tidak mencium P’Teddy tetapi P’Teddy mengingatkannya. Chompink tersenyum malu.

“Baik. Mari lupakan tentang itu. Sekarang beritahu alasan kamu menipuku?”

“Uh… aku memecahkan kamera temanku. Dan tidak punya uang untuk membelikan yang baru. Aku butuh uang project untuk itu. Dan kemudian tersisa sedikit uang jadi aku menghabiskannya malam itu.”

“Apakah kamu menyadari bahwa uang yang kamu dapatkan dapat lebih bermanfaat untuk banyak orang.”

“Aku tahu.”

“Kemudian, kenapa masih kamu lakukan?”

“Secara teknik, aku hanya meminjamnya. Ketika Ibuku memberikan dana bulanan bulan depan, aku akan mengembalikannya.”

“Tidakkah kamu tahu susahnya orangtuamu untuk mengumpulkan uang?”

“Aku tahu.”

“Bagus jika kamu tahu. Kamu harus menerima konsekuensi dari kesalahan yang kamu lakukan. Aku punya dua pilihan untukmu. Pilihan pertama, kamu harus menemukan cara mengembalikan uang itu pada kami. Kamu tidak boleh meminta dari orangtuamu, ataupun meminjam dari temanmu. Dan pilihan kedua, kamu harus membawa melaksanakan project yang kamu ajukan.”

Chompink merasa kalau kedua pilihan sama beratnya. P’Teddy menjelaskan kalau dengan begitu maka Chompink akan bisa lebih berhati-hati ketika melakukan sesuatu mulai sekarang. P’Teddy memberi waktu 3hari untuk jawabannya. Chompink mengerti.


P’Teddy kemudian secara tiba-tiba mencium Chompink, “Dan untuk ciuman, anggap itu impas dengan ciuman yang kamu lakukan waktu itu.” Selesai berkata itu, P’Teddy pamit pergi.

Chompink kesenangan mendengarnya. Dia bahkan berkata kalau P’Teddy harusnya langsung memberitahunya karena dia juga tidak akan menolaknya.

Pascal membawa Piglet ke tempat sepi juga. Dia memegang tangan Piglet kuat dan Piglet meminta agar dilepaskan. Pascal menjawab kalau dia akan melepaskannya dengan satu syarat. Piglet harus mau dinner dengannya malam ini. Piglet menolak. Pascal tidak menyerah dan berkata kalau begitu dia akan memegang kedua tangan Piglet. Piglet akhirnya setuju untuk dinner dengan Pascal.

Di kantin, Chompink masih memikirkan dua pilihan yang diberikan P’Teddy. Piglet memintanya untuk tenang. Somsak mengusulkan untuk memberi pinjaman pada Chompik tetapi Somyot mengingatkan kalau mereka tidak boleh memberikan pinjaman sesuai syarat P’Teddy. Dia ingin Chompink memikirkan caranya sendiri.

Thanwa datang dan berkata kepada Chompink kalau dia sudah bilang untuk tidak terburu-buru membelikannya kamera baru. Thanwa kemudian mengusulkan kalau dia akan menjual kamera yang dibeli Chompink dan mereka juga akan mengumpulkan uang untuk membantu Chompink. Piglet menjelaskan persyaratan P’Teddy pada Thanwa.

Chompink merasa tidak enak. Dia meminta teman-temannya tidak usah merasa stress karena masalahnya. Dia akan memperbaikinya sendiri. Mereka kemudian memutuskan untuk makan terlebih dahulu agar bisa berpikir.

Thanwa mengajak Piglet untuk makan malam bersama tetapi Piglet meminta maaf. Dia memberitahu kalau dia sudah punya janji. Thanwa sedikit kecewa mendengarnya.


Pascal sendiri diruangan kelas bersikap aneh. Dia tidak bisa tenang. P’Teddy bertanya ada apa dengan Pascal? Apa dia baru saja mengajak seorang wanita berkencan? Pascal menyangkalnya. P’Teddy kemudian mengajaknya pulang bersama jika memang tidak ada janji karena dia tidak bawa kendaraan. Pascal langsung menolaknya dan jujur kalau dia sudah ada janji. P’Teddy senang karena berhasil membuat Pascal bicara jujur. Mereka saling bercanda.

Chompink sedang minum sendirian. Tongta datang dan meminta waktu bicara sebentar.

“Mari kita bicara langsung saja. Apa hubunganmu dengan Teddy?” tanya Tongta. Chompink terdiam bingung, mendengar pertanyaan itu. Tongta mengulang lagi pertanyaannya.

“Tidak ada hubungan apa-apa diantara kami.”

“Kamu pikir aku bodoh? Jika tidak ada hubungan antara kalian, kenapa kamu tidur di rumahnya?”

“Jika kamu sudah tahu, kenapa masih bertanya?”

“Chompink!” ujar Tongta marah. Chompink yang merasa sudah tidak aman, memilih untuk pergi. “Kamu pikir kamu sudah memegang semuanya, Chompink!” ujar Tongta marah melihat kepergian Chompink.

P’Teddy sudah berdiri didepan Comm-Arts. Chompink melihatnya dan menghampiri P’Teddy. Dia memberitahu kalau sekarang belum 3hari tapi P’Teddy sudah menagih jawabannya. P’Teddy menjawab kalau dia hanya lewat.

“Tetapi… aku ingin makan sesuatu,” ujar P’Teddy.

“Ayo kita pergi,” jawab Chompink semangat.

“Siapa yang mengajakmu?”

“Yah, kamu menunggu disini. Dan kamu bukan datang untuk jawaban. Jadi itu berarti kamu hendak mengajakku makan diluar. Lagipula, kamu harus mentraktirku.”

“Kenapa harus aku?”

“Karena aku sungguh tidak punya uang. Apapun yang kupunya, sudah kuberikan kepadamu.”

“Bagaimana kalau begini. Aku akan membayar makananmu tetapi itu harus dimasukkan sebagai hutangmu padaku. Okay.”

“Kamu sunggu kejam.”

“Tidak?”

“Penagihku sangat kejam. Ayo berangkat.”


Chompink dan P’Teddy sedang makan berdua. Tetapi, Chompink tidak fokus makan dan terus menatap ke meja kasir. P’Teddy menyadarinya dan bertanya ada apa. Chompink berasalan kalau tangannya tidak bertenaga. P’Teddy bertanya apa dia ingin disuapi? Chompink sebenarnya mau tetapi menyangkalnya.


P’Teddy menyadari hal itu dan menggodanya. Dia berkata kalau sebenarnya dia ingin menyuapi Chompink. Chompink langsung menyuruh P’Teddy untuk melakukannya.

P’Teddy mulai menyuapi Chompink. Mereka sangat lucu.

P’Teddy sudah selesai membayar makanan dan menerima kembalian. Tetapi Chompink segera mengambilnya dan berkata itu untuk ongkos pulangnya. P’Teddy tersenyum dan menawarkan tumpangan untuknya tetapi Chompink menolaknya.


Ponsel P’Teddy berbunyi dan dia minta izin untuk mengangkatnya. Itu telpon dari Pascal. Chompink sangat kesal dan menganggap Pascal itu peganggu. P’Teddy sudah selesai telpon dan dia minta izin untuk pulang duluan karena Pascal memiliki sedikit masalah. Chompink mengizinkannya dengan senyum. Tapi ketika P’Teddy sudah pergi, dia mengomel kesal.

Chompink bersiap pergi. Dia berjalan ke dekat meja kasir untuk melihat pengumuman kerja part time. Ternyata, yang dari tadi dilihat Chompink adalah itu. Chompink bertanya kepada pelayan disana mengenai kerja partime tersebut.


“Bagaimana pembayarannya? Berapa banyak bayaran yang kudapatkan jika untuk shift siang dan malam? Apakah kamu membayar OT (over time/lembur) juga?”

“Tunggu sebentar.”

“Bagaimana dengan tip? Semua tip dibagi atau dipisah untuk setiap orang? Mari lakukan pemisahan tip, karena aku lagi butuh uang.”

“Saya minta maaf. Kamu harus menghubungi HR,” ujar pelayan menjelaskan. Dia tidak bisa menjawab semua pertanyaan Chompink karena bukan dia yang bertanggung jawab. Chompink mengerti.

Chompink sedang duduk bersantai di taman sambil memikirkan cara mengumpulkan uang. Tidak jauh dari sana, anak-anak sedang bermain bola. Dan tanpa sengaja, bola yang ditendang mengenai kepala Chompink.



Anak-anak langsung panik menghampiri Chompink yang pingsan terkena bola. Mereka hendak pergi meninggalkan Chompink, tetapi Chompink langsung sadar dan menahan mereka. Dia bertanya siapa orang yang berani melempar bola ke kepala wanita cantik sepertinya?

“Apa nama kakak “pretty lady” (suay)?” tanya anak yang paling kecil.

“Namaku Chompink tetapi aku suay. Beritahu aku siapa yang melakukannya?”

“Itu saya tetapi saya tidak sengaja,” jawab anak yang besar, Pingpong.

Chompink hendak mengomel tetapi dia tiba-tiba mendapat sebuah ide. “Dengar, kamu tahukan kalau harus membayar kompesansi karena sudah melempar bola ke aku? Kamu punya uang?”

“Tidak punya.”

“Baik, aku akan membiarkannya hari ini tetapi besok, kamu harus datang dan menemuiku disini. Mengerti?”

“Ya.”

“Kamu harus datang atau jika tidak aku akan melaporkannya ke polisi,” ancam Chompink. Anak-anak mengerti dan bubar.

Chompink memuji dirinya sendiri yang pintar dapat memikirkan hal tersebut. Dia kemudian memutuskan berbaring lagi.

Keesokan harinya,
Chompink, Piglet, Thanwa, Somsak dan Somyot berkumpul di taman. Mereka sedang mengajari anak-anak yang kemaren bermain bola, cara menggambar dan Thanwa yang mengambil fotonya.  

Somsak dan Somyot serta Piglet dan Thanwa bertanya kepada Chompink apa boleh mereka melakukan hal ini? Chompink menegaskan kalau itu boleh dan mereka harus membantunya karena ikut bertanggung jawab juga. Dia mengingatkan mereka kalau mereka ikut dengannya ke klub malam itu dan menghabiskan uang untuk project. Thanwa menjawab kalau dia tidak ikut ke klub waktu itu. Chompink menjawab kalau Thanwa adalah penyebab dari kekacauan yang dibuatnya.

Piglet menyuruh Chompink untuk memikirkan cara lain tetapi Chompink tidak mau. Dia bahkan menyuruh Thanwa untuk sedikit memblurkan foto mereka dan tidak fokus pada mereka. Dan buat anak-anak itu tampak kasihan. Semuanya tidak setuju tetapi Chompink memaksa.

(Untuk yang kurang mengerti, jadi uang project itu kan untuk mengajari anak-anak di sebuah komunitas yang cukup susah untuk menggambar dengan menggunakan instruktur professional. Akan tetapi, Chompink menghabiskan uang tersebut. Terus P’Teddy kasih pilihan kedua, yaitu Chompink harus tetap melaksanakan project tersebut atau mengganti uang yang dihabiskannya. Chompink tidak punya uang untuk melakukan project tersebut (membayar instruktur dan peralatan), jadi dia memanfaatkan anak-anak yang tidak sengaja menendang bola mengenainya. Dia mmenyuruh anak-anak untuk menggambar dengan peralatan mereka sendiri dan untuk instruktur, Chompink dkk gantinya).

Chompink sedang sibuk mengajar anak-anak menggambar. Dan yang lain, masih sibuk membahas hal tersebut. Mereka merasa keberatan dengan ide Chompink itu. Ketika mereka berbalik, wajah mereka tampak terkejut. Mereka langsung memilih pergi ke arah lain dan bermain di taman. Hanya Chompink yang masih mengajar.

Ternyata, yang mereka lihat adalah P’Teddy dan Pascal. P’Teddy berdiri di belakang Chompink.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya P’Teddy.

“Kamu tidak lihat mereka sedang menggambar?” jawab Chompink tidak menyadari itu pertanyaan dari P’Teddy di belakang.

Anak-anak menjelaskan kalau wanita cantik (Chompink) sedang mengajari mereka menggambar dan bahkan memotret mereka.

“Menggambar?” tanya P’Teddy.

“Ya,” jawab Chompink dan berbalik. Dia terkejut melihat P’Teddy di belakangnya.

Apa yang aku lakukan mungkin sembrono dan tidak penting, tetapi kamulah yang terpenting bagiku.

Another Story,
Piglet sedang duduk menunggu Pascal. Pascal datang dengan membawa ice cream walls.

Pascal meminta bertemu karena merasa marah Piglet membuatnya menunggu kemaren malam. Piglet meminta maaf karena Tangmo dan Tangthai meminta bantuannya kemarena malam. Pascal menjawab kalau harusnya Piglet memberitahu mereka kalau dia sibuk.

Pascal kemudian memakan ice cream walls-nya dan tidak memberikannya kepada Piglet. Piglet melihat dengan ngiler. Pascal menawarinya dan Piglet gengsi sehingga menolaknya.


Pascal merayunya dan memberitahu kalau dia punya dua ice cream walls. Dia membuka satu ice cream walls dan menggoda Piglet. Dia mencuri kesempatan untuk mencium Piglet.

Pascal mengupdate facebooknya : Akting merajuk berkerja.

4 Comments

Previous Post Next Post