Sinopsis U-Prince Series : The Absolute Economist Episode 01


Content and Images by GMM TV

U-Report

Kembali lagi bersama U-Report, Chollie dan Sylvia. Kali ini, U-Report akan mewawancarai U-Prince dari Fakultas Ekonomi yaitu Teddy. Tetapi, Teddy tidak akan sendirian karena dia akan ditemani oleh adik tingkatnya, Pascal. Chollie juga menjelaskan bahwa rumor menyatakan bahwa P’Teddy dan N’Pascal menjadi satu item.


Chollie dan Sylvia kemudian mengintip ke dalam ruangan Teddy dan Pascal. Teddy dan Pascal saling menggoda dengan apel dan membuat Chollie dan Sylvia menjadi gregetan dan malu sendiri. (Untuk diperjelas, gossip menyatakan bahwa Teddy dan Pascal itu adalah pasangan sesama jenis. Dan ini merupakan hal biasa disana).

“P’Teddy adalah pria sempurna. Dia adalah ketua project dan ini merupakan salah satu projects-nya, yaitu, ‘Pass The Fruit Forward.’” jelas Sylvia kepada Chollie dan penonton setia U-Report. Chollie juga menambahkan bahwa Teddy adalah ambassador dari Fakultas Ekonomi untuk yang ke-enam kalinya.


Di ruangan, mata Pascal kelilipan dan Teddy mengecheck-nya. Mereka saling bercanda. Sementara, Chollie dan Sylvia menyaksikan dengan histeris. Suara mereka sampai terdengar ke dalam ruangan. Teddy dan Pascal menatap mereka, dan Chollie serta Sylvia segera pergi.

U-Prince

Di perpustakaan, beberapa wanita. Dua diantaranya (pria yang berdandan seperti wanita) menatap dua apel didepan mereka dan tersenyum-senyum sendiri. Chompink kemudian memukul meja dan bertanya apa yang terjadi pada mereka berdua, P’Somsak dan P’Somyot?

“Hey.. Chompoo. Namaku Tangthai,” protes pria berbadan besar yang dipanggil Somyot.

“Dan namaku Tangmo,” protes pria berbadan kecil yang dipanggil Somsak.

“Dan namaku Chompink. Bukan Chompoo,” protes Chompink. (Sebenarnya nama asli Chompink itu Chompoo, tapi dia nggak mau dipanggil seperti itu).

Piglet datang dan menghampiri mereka dan bertanya ada apa dengan mereka?

“Dengar, Piglet. Aku tidak tahu ada apa dengan mereka berdua karena menatap apel terus. Mereka pasti sudah menjadi psikopat,” lapor Chompoo.

Somsak dan Somyot langsung protes kalau mereka bukan psikopat. Somsak menjelaskan dengan malu-malu kalau kedua apel yang mereka pandangi itu langsung diberikan oleh P’Teddy dan N’Pascal. Tetapi, Chompink tidak mengenal nama itu.

Somsak memerintahkan Piglet untuk memperlihatkan video P’Teddy dan N’Pascal dan hendak menjelaskan kedua ikon Fakultas Ekonomi itu pada Chompink, tetapi Chompink tidak tertarik dan memilih pergi dari sana.

Chompink pergi ke kamar mandi dan merapikan penampilannya. Selesai dari sana, di sudut kampus IUCA, dia melihat dua pria tampan.


Cool, kulit bersinar, tinggi. Dia benar-benar ayah dari anakku,” ujar Chompink sambil memandang P’Teddy. Dia terus memandangnya hingga menjatauhkan bukunya dan tidak menyadari P’Teddy yang berdiri di depannya.


P’Teddy melihat Chompink yang terus tersenyum, merasa heran dan bertanya mengenai keadaannya. Chompink masih asyik tersenyum dan menjawab kalau keadaannya tidak baik. Tentu, jawaban itu membuat P’Teddy dan N’Pascal menjadi bingung. Chompink kemudian tersadar dan menjawab kalau dia baik-baik saja. P’Teddy tersenyum menatapnya dan kemudian mengajak N’Pascal untuk pergi. Dia merangkul pundak Pascal.


“Jangan katakan bahwa… Tidak mungkin, dia tidak boleh menjadi gay,” ujar Chompink memandang kepergian P’Teddy dan Pascal. “Disanalah cinta pandangan pertamaku pergi. Tidak! Aku tidak bisa membiarkannya. Aku akan membuatnya kembali ‘lurus’ dan menyukaiku,” tekad Chompink.


Teddy dan Pascal menemui petinggi-petinggi fakultas ekonomi. Mereka hendak mendiskusikan mengenai dana fakultas yang mereka kumpulkan dari aktivitas selama ini. Mereka bertanya apa saran dari Teddy.

“Kami hendak menjalankan project “Pass The Fruit Forward”. Ide utamanya adalah untuk memberikan buah-buahan sehat kepada setiap orang dikampus. Tetapi itu belum semuanya. Kami juga akan memberi kesempatan untuk setiap orang di kampus IUCA ini agar memberi masukkan project untuk kami. Jika kami menilai bahwa project yang diajukan bagus dan mempunyai hasil yang bagus juga serta sesuai dengan dana yang disediakan, maka kami akan memberikan dana kepada mereka untuk merealisasikannya,” jelas Teddy.

Para petinggi kampus IUCA menyukai saran yang diberikan Teddy karena dengan begitu mereka akan mempunyai banyak aneka ragam project yang berguna untuk lingkungan kampus.


Teddy dan Pascal keluar dari gedung kampus dengan berlarian. Pascal menggoda Teddy yang semakin gemuk dan Teddy menyangkalnya. Tidak jauh dari sana, Chompink melihat mereka. Dia bersembunyi di balik sebuah tiang dan memandang Teddy penuh cinta.

“Kenapa?” tanya Pascal karena melihat Teddy yang tiba-tiba diam.

“Aku merasa seperti kita sedang diikuti. Kamu juga merasakannya?”

“Ayolah!! Itu semua cuma ada dipikiranmu saja,” jawab Pascal.


Mereka kemudian kembali berlarian. Padahal, apa yang dirasakan Teddy itu benar, karena dia sedang diikuti oleh Chompink. Chompink terus memandang mereka hingga tidak menyadari Tangmo dan Tangthai ada dibelakangnya. Ketika dia berbalik, dia langsung berteriak ketakutan melihat mereka berdua. Somsak dan Somyot langsung protes kalau mereka itu manusia.


Mereka kemudian mulai menginterogasi Chompink mengenai kelakuaannya yang sedang mengintip. Tetapi, Chompink menyangkal tuduhan mereka. Somsak dan Somyot  terus memaksa Chompink untuk jujur. Segala alasan yang digunakan Chompink tidak berhasil menyakinkan mereka berdua. Chompink yang sudah tidak tahu harus bagaimana, segera kabur dari mereka.

Chompink pergi kesebuah ruangan dan menemui Survey dan memberikan sebuah bungkusan. Chompink menegaskan kalau dia memberikan hadiah pada Survey bukan karena dia menyukainya dan jangan sampai salah paham. Survey mengerti dan bertanya apa tujuan Chompink kesini? Chompink tidak menjawab dan menyuruh Survey untuk membuka bungkusannya saja.


Survey membukanya dan isinya adalah beberapa kotak susu. Survey merasa heran. Chompink beralasan kalau dia memberikan susu supaya Survey sehat. Chompink menyuruhnya untuk meminum saja susu yang diberikannya. Survey sedikit bingung tetapi menurutinya. Dia meminun susu itu.

“Nah kamu sudah meminumnya. Sekarang waktunya untuk membantuku.” ujar Chompink senang. Survey hendak protes tetapi Chompink menegaskan kalau dia sudah meminum susu yang diberikannya dan dia harus membantunya.

Chompink meminta Survey untuk mencari tahu informasi seseorang, apa yang disukainya dan juga makanan kesukaannya, tempat favoritnya, wanita idamannya, dan… Survey menghentikan Chompink bicara dan bertanya ‘seseorang’ itu siapa? Chompink baru sadar kalau dia tidak tahu namanya dan juga tidak punya fotonya.

Survey melipat tangannya didada dan berkata dia tidak bisa membantu kalau seperti itu. Namun, dia bisa memberikan saran.

“Temukan cara untuk bicara dengannya.”

Chompink setuju dengan saran pria itu. Dia pergi dan mulai memikirkan caranya agar bisa bicara dengan P’Teddy.

Chompink. Piglet, Tangmo dan Tangthai sedang mengikuti kelas. Piglet mengikuti kelas dengan serius. Chompink sibuk berkhayal. Somsak dan Somyot sibuk berdandan.

Dosen menghampiri Somsak dan Somyot yang sibut berdandan dan menegur mereka. Dia menyuruh mereka fokus agar bisa segera lulus. Dan dia juga berharap tidak melihat mereka lagu di semester depan. Somsak dan Somyot cuma bisa diam.


Dosen mulai melakukan pengajarannya lagi mengenai karakter drama. Sementara Chompink masih sibuk dengan khayalannya sendiri. Dosen kemudian memanggil Chompink dan bertanya mengenai pendapatnya mengenai karakter dari ‘Mekla’ tetapi Chompink malah menjelaskan pendapatnya mengenai P’Teddy. Semua yang ada di kelas langsung heran mendengar jawaban aneh Chompink.

Somsak dan Somyot segera meminta izin pada dosen untuk membawa Chompink ke rumah sakit karena sepertinya dia sedang tidak sehat. Mereka menyeret Chompink keluar dan Piglet mengikuti mereka.

Mereka semua berkumpul disebuah meja dan mulai menginterogasi Chompink mengenai yang dikatakannya dikelas. Piglet bertanya siapa orang yang dideskripsikan Chompink yang bisa membuatnya jadi gila seperti sekarang. Chompink melihar Teddy dan segera pamit pergi pada mereka.


Chompink mulai mengitip diam-diam P’Teddy lagi. Pascal kemudian muncul dan menyapa Teddy yang sedang sendirian. Chompink yang melihat dari jauh jadi kesal. Pascal sudah pergi dan Teddy kemudian berjalan sendiri. Chompink mulai berpikir apa yang biasanya mempertemukan dua orang di drama? Saling bertabrakan.



Chompink mulai berlari dan mendekati tempat P’Teddy. Dia mempersiapkan dirinya dan menarik nafas panjang. Ketika sudah merasa siap, dia mulai berlari dan hendak menabrak P’Teddy. Tetapi, yang ada didepannya malah pria culun yang membawa buku. Chompink menarik nafas lega dan bersyukur tidak sempat menabrak pria itu.


Chompink berbalik dan malah tidak sengaja menabrak P’Teddy yang berjalan dibelakangnya. Chompink terjatuh ke dada dan P’Teddy. Dan bibirnya tanpa sengaja mencium pipi P’Teddy.


Chompink segera berdiri dan meminta maaf. Dia membalik badannya, membelakangi P’Teddy dan bersorak senang dalam hatinya karena bisa mencium pipi P’Teddy. P’Teddy mendengar dari belakang dan bertanya keadaan Chompink.

Chompink berbalik kembali dan berkata dia baik-baik saja. Dia meminta tolong P’Teddy untuk membereskan bukunya yang terjatuh. Dia meminta maaf sekali lagi. Teddy kemudian pamit pergi.


“Sebentar!” teriak Chompink. P’Teddy berbalik dan bertanya ada apa?

“Lepaskan!” pinta Chompink.

P’Teddy sampai bingung. Lepaskan? Chompink menjelaskan maksudnya menyuruh P’Teddy untuk melepaskan seragamnya. Dia beralasan kalau seragam Teddy kotor dan berkata dia akan mencucinya.

P’Teddy mulai melepaskan seragamnya dan memberikannya pada Chompink. Pipi Chompink sampai memerah melihat badan P’Teddy. P’Teddy menanyakan hal itu. Chompink dengan polosnya menjawab karena dia malu tetapi kemudian tersadar dan beralasan itu karena panas.

Chompink kemudian membawa seragam P’Teddy dan berlalu pergi.

Chompink menemui Survey lagi. Dia melapor kalau dia sudah melakukan yang disarankan oleh Survey. Chompink melapor kalau dia sudah berbicara dengannya, menabraknya dan bahkan mencium pipinya juga. Itu sangat hebat. Survey kemudian bertanya jadi siapa namanya? Chompink tersadar kalau dia lupa menanyakan namanya lagi. Survey menyarankan Chompink untuk terus membuat pergerakan dan hanya itu saran yang dapat diberikannya. Chompink mengerti dan beranjak pergi.


Diapartemennya, Chompink mencuci baju seragam P’Teddy. Dia bertekad akan menggunakan kecantikkannya dan membuat P’Teddy menyukai perempuan lagi. Dia akan membuat P’Teddy menyukainya.




Pagi hari, Chompink mulai menyetrika baju seragam P’Teddy. Dia sangat bahagia karena akhirnya bisa menggunakan setrikaan yang dimilikinya. Chompink menyetrika sambil berkhayal ketika dia menyerahkan seragam P’Teddy yang sudah di cucinya, P’Teddy akan mengajaknya makan hingga tidur bersama. Chompink terus berkhayal hingga melupakan setrikaannya. Dia baru sadar ketika mencium bau asap dan ternyata baju seragam P’Teddy sudah berlobang. Chompink berteriak histeris.

Di depan perpustakaan, Piglet bertemu dengan N’Pascal. Pascal menawari bantuan untuk membawa buku Piglet yang banyak. Piglet berterimakasih. Pascal menanyakan nama Piglet. Dan Piglet memberitahunya, dia juga tahu nama Pascal dan bahwa dia merupakan mahasiswa tahun pertama. Piglet memberitahu kalau dia merupakan mahasiswi tahun kedua. Pascal terkejut karena Piglet mengenalnya. Piglet menjelaskan kalau semua orang mengenal N’Pascal dan P’Teddy.

Pascal membantu membawa buku Piglet ke gedung Communications-Arts. Somsak dan Somyot sampai histeris melihat Pascal. Sedangkan, Chompink merasa kesal melihat Pascal. Dia mengenal Pascal sebagai pasangan gay dari pria yang disukainya, P’Teddy. Somsak dan Somyot memperlakukan Pascal dengan istimewa dan memperkenalkan masing-masing nama mereka.

Somsak mulai menginterogasi Piglet dan bertanya kenapa dia bisa berjalan bersama Pascal? Chompink menyela dan bertanya kepada mereka kenapa dia mengenal Pascal?

“Ohhhh.. Ohhh.. Khun Chompoo Chompink. Apa kamu dari planet lain, girl? Bagaimana bisa kamu tidak mengenalnya. Dia sangat populer di kampus kita,” jelas Somyot.

Chompink tetap tidak mengenalnya. Dia berpikir dan berteriak, “Aku tahu.” Semua orang sampai kaget. Tetapi, dia mulai senyum-senyum sendiri dan kemudian pamit pergi. Pascal sampai heran melihat Chompink.


Chompink berlari denga terburu-buru di koridor sampai menabrak Thanwa dan memecahkan kameranya. Chompink meminta maaf dan berjanji akan membelikannya yang baru. Dia bertanya berapa harga kamea tersebut?

“Sekitar 30.000 baht,” jawab Thanwa.

Chompink kaget karena harganya sangat mahal. Thanwa menjelaskan kalau harga itu belum termasuk dengan lensa kamera. Chompink makin kaget. Thanwa menjelaskan kalau dia tidak akan meminta ganti rugi untuk lensanya tetapi cukup membelikan body cameranya saja. Chompink berterimakasih.


Diapartemen, Chompink menelepon Ibunya dan meminta uang. Tetapi Ibunya tidak mau memberikannya lagi karena Chompink sudah menghabiskan lebih dari limit yang diijinkan orangtuanya bulan ini. Chompink mencoba merayu Ibunya. Tetapi Ibu sangat tegas kali ini. Dia menjelaskan kalau uang bukan tumbuh dari pohon, dan jika Chompink ingin uang, dia harus mengumpulkannya sendiri. Ibu kemudian mematikan telepon. Chompink jadi pusing, bagaimana cara mengumpulkan uang 30.000 baht.

Di kantin kampus IUCA, Chompink dan teman-temannya sedang berkumpul mengerjakan tugas. Lebih, tepatnya, Somsak dan Somyot yang sedang menyontek tugas Piglet. Sementara, Chompink sudah mencontek dari tadi malam.


P’Teddy dan N’Pascal sedang berada dikantin untuk membagikan buah. Somsak dan Somyot langsung heboh melihatnya dan berlari ke mereka untuk meminta foto. Chompink heran karena Somsak dan Somyot mengenal pria yang disukainya tersebut. Piglet memberitahu kalau itu P’Teddy, ambassador dari fakultas ekonomi.

Chompink berbalik dan berbicara sendiri. Dia tidak percaya kalau cinta pertamanya adalah ambassador dari Fakultas Ekonomi. Dia sangat senang dan meminta maaf karena sempat berpikir kalau ambassador fakultas ekonomi itu seorang yang nerd dengan kacamata tebal.


Piglet memanggilnya dan bertanya kenapa Chompink bicara sendiri? Chompink menyangkal kalau dia bicara sendiri.P’Teddy dan N’Pascal sampai di meja mereka dan memberikan buah-buahan pada Piglet dan Chompink.

P’Teddy juga memberikan brosur dan menjelaskan kalau mereka menerima ide dari orang-orang yang mempunyai ide mengenai pelayanan komunitas. Dan jika idenya bagus, mereka akan diberikan dana untuk merealisasikannya. P’Teddy dan N’Pascal kemudian pamit pergi.

Chompink membaca brosur itu yang dapat memberika uang untuk project yang disetujui. Dia teringat harus menggati kamera Thanwa yang dipecahkannya sebesar 30.000 baht. Chompink mendapat ide. Dia bahkan memuji dirinya yang cantik dan juga brilliant.

Chompink tiba di depan fakultas ekonomi dan melihat-lihat dari luar. P’Teddy menghampirinya dan bertanya apa Chompink kesini untuk mengembalikan baju seragamnya? Chompink malu-malu dan menjelaskan kalau dia disini untuk memberikan proposal projectnya. P’Teddy tertarik untuk mendengarnya dan Chompink hendak menjelaskan tetapi seorang mahasiswi lain datang dan juga hendak memberikan projectnya pada P’Teddy.

Seorang mahasiswa pria dari belakang lewat dan menyenggol pundak Chompink. Chompink terjatuh dan menabrak pundak P’Teddy. Tetapi, Chompink tidak segera bangkit dan malah mengelus-ngeluskan kepalanya di lengan P’Teddy dan bertanya-tanya parfum yang digunakannya. P’Teddy memanggilnya berulang kali dan mengangkat lengannya hingga Chompink tersadar. P’Teddy kemudian mengajak Chompink untuk masuk kedalam dan mengisi regristrasi.



Chompink masuk dan mulai mengisi registrasinya. P’Teddy berdiri disamping Pascal dan bertanya apakah Chompink adalah wanita yang disebut Pascal sebagai soumate Pascal? Pascal menjelaskan yang dia maksud soulmatenya adalah teman dari Chompink. Chompink yang tidak tahu apa yang mereka bicarakan, cuma bisa melihat dengan kesal kemesraan mereka berdua.

Chompink selesai mengisi formulir dan memberikannya pada P’Teddy. Nama project yang diajukan Chompink adalah : Teach Arts, Stop Drugs. P’Teddy memuji nama projectnya yang menarik dan berkata kepada Chompink kalau dia akan menghubungi Chompink jika projectnya terpilih.

“Jika project ini disetujui, banyak anak-anak yang akan dapat menikmati untuk belajar seni. Ya sudah, saya pamit,” ujar Chompink dan berlalu pergi. Sebelum keluar, Chompink memberikan kiss bye-nya pada P’Teddy walaupun P’Teddy tidak melihatnya.

Diluar gedung, Chompink menggerutu karena P’Teddy yang selalu bersama dengan Pascal. Dia merasa pertarungannya dengan Pascal akan sangat sulit. Tetapi, dia tetap optimis akan mendapatkan P’Teddy.

Thanwa menghubungi Chompink. Chompink yang berpikir Thanwa hendak menagih kameranya segera menjelaskan kepada Thanwa kalau dia tidak akan kabur dan akan membayarnya segera. Thanwa meminta Chompink untuk tenang dulu. Dia menelpon karena hendak meminta bantuan Chompink. Dia ingin Chompink menjadi modelnya. Chompink menolak untuk menjadi model, tetapi Thanwa berkata kalau Chompink dapat menganggap ini sebagai ganti rugi untuk lensa kamera yang dia pecahkan. Chompink terpaksa menyetujuinya dan bertanya siapa model prianya.

“Pria hot dari Fakultas Ekonomi,” beritahu Thanwa. Chompink langsung senang karena berpikir itu pasti P’Teddy. Dia menjadi bersemangat. Chompink merasa bahwa ini pasti takdir.


Chompink pergi ke tempat photoshootnya. Dia membawa Somsak dan Somyot serta Piglet. Dia memberitahu kalau hari ini dia akan melakukan foto dengan pria hot dari fakultas ekonomi. Somsak dan Somyot langsung heboh dan berlari menghampiri Thanwa. Mereka bertanya siapa pria itu?

“Itu Pascal,” jawab Thanwa. Chompink langsung kesal dan kecewa mendengarnya. Pascal meminta agar Chompink segera berias dan berganti pakaian.


Sesi pemotretan dimulai,

Pascal melakukan pemotretan dengan ditemani oleh P’Teddy. Somyot asyik bersandar di bahu P’Teddy.


Chompink sudah selesai berias dan masuk kembali. Dia sangat cantik dengan gaun hitamnya. P’Teddy sampai terpesona melihatnya.

Pemotretan Pascal dan Chompink dimulai P’Teddy terus memandangi Chompink.

Pascal kemudian dibawa oleh Somsak dan Somyot untuk memperbaiki make-upnya. Sedangkan Piglet dan Thanwa pergi entah kemana. Jadinya, Chompink dan P’Teddy tinggal berdua disana.

P’Teddy menghampiri Chompink dan berkata dia hendak memberitahu sesuatu. Chompink malu-malu dan bertanya apa itu?

“Kamu bagus di depan kamera,” puji P’Teddy, “Dan tolong jaga N’Pascal untukku,” lanjutnya.

Senyum Chompink langsung hilang. Dia membalik mukanya dan bicara sendiri, “Seperti itu belum menyakitku. Bagaimana bisa dia memintaku untuk menjaga prianya? Itu sakit.” Chompink kemudian berbalik lagi melihat P’Teddy dan tersenyum seolah tidak ada apa-apa.


“Dan satu lagu. Ini mengenai project yang kamu tawarkan ke kami. Itu disetujui,” beritahu P’Teddy. Chompink sangat senang dan melompat memeluk P’Teddy.

Tepat saat itu, Somsak dan Somyot masuk dan melihatnya. Mereka jadi kesal dan memilih untuk pergi kembali ke tempat Pascal.


P’Teddy kemudian memberitahu ke Chompink kalau itu hanya untuk ronde pertama. Dan Chompink masih harus melakukan presentasi dan kemudian mereka baru bisa memutuskan apakah projectnya bisa masuk ke final. Tapi, Chompink tidak perduli dan kembali melompat memeluk Teddy dan berkata dia senang bisa lolos ronde pertama. P’Teddy tersenyum dan berkata baiklah.

“Kamu dapat memelukku,” ujar Chompink dan menarik P’Teddy untuk memeluknya. P’Teddy cuma diam dan Chompink mengajaknya untuk pergi mengambil minum.

Pemotretan sudah selesai. Piglet dan Somsak serta Somyot sedang menginterogasi Chompink. Mereka terus menatapnya. Chompink hendak kabur lagi dengan alasan ingin mengambil minum. Tetapi, mereka bertiga dengan tegas menyuruhnya untuk duduk kembali.

Somyot kemudian bertanya apakah Chompink berpikir untuk mencuri P’Teddy dari N’Pascal? Chompink menyangkalnya dengan nada tinggi. Somsak malah curiga karena nada bicara Chompink tinggi. Chompik kemudian mengubahnya dengan menjadi nada rendah. Tetapi, Somyot malah curiga karena nada bicara Chompink jadi rendah. Chompink jadi pusing karena serba salah.

Chompink kemudian menjelaskan alasannya memeluk P’Teddy karena dia mengikuti project dan lolos babak pertama. Dia sangat senang sehingga memeluk P’Teddy. Somsak dan Somyot lebih curiga lagi karena orang seperti Chompink tertarik kepada project untuk pelayanan komunitas. Chompink beralasan kalau dia itu cantik luar dalam. Piglet kemudian mengajak Somsak dan Somyot untuk mengikuti project tersebut dengan Chompink.

Keesokan harinya,

Chompink dan teman-temannya melakukan presentasi untuk project mereka. Teach Arts, Stop Drugs. Project ini akan mengajarkan anak-anak di komunitas mengenai seni. Dan mereka akan membiarkan anak-anak untuk melukis dengan kuas di kertas. Untuk lebih simple-nya, mereka akan mengajari anak-anak melukis. Dan mereka akan menjual hasil lukisan anak-anak untuk membangun komunitas anak-anak. Dan dana yang dibutuhkan adalah 30.000 baht yang digunakan untuk menyewan instruktur, membeli peralatan, transportasi dan lainnya. Dan project ini sangat bagus untuk komunitas anak-anak sehingga mereka bisa menjauhi narkoba.


P’Teddy menggoda Pascal yang terus memperhatikan Piglet. Presentasi selesai. P’Teddy memberitahu kalau hasilnya akan diumumkan dua hari lagi.

Chompink sedang berjalan di koridor. Dia menggerutu kesal karena harus pergi membeli minuman sendiri karena gagal dalam batu-gunting-kertas. Dia merasa kalau keberuntungan tidak pernah ada disisinya.

Ada pesan chat masuk di ponselnya. Itu video dari U-Reports mengenai kemesraan P’Teddy dan N’Pascal (video yang direkam di awal episode).

“Ini sungguh keterlaluan. Apa mereka tidak terpisahkan atau bagaimana? Aku lelah melihatnya. Apakah mereka harus berkeliling bersama-sama setiap waktu? Ini bukan seperti mereka itu kembar siam. Ini gila. Sangat gila,” gerutu Chompink kesal melihat video itu.

P’Teddy muncul dibelakangnya dan mendengar gerutuan Chompink. Dia bertanya video apa yang dilihat Chompink. “Video clip P’Teddy dan N’Pascal,” jawab Chompink kesal dan tidak menyadari bahwa yang bertanya adalah P’Teddy yang berdiri dibelakangnya.

“Kenapa kamu sangat kesal dengan itu?”


“Karena…” ujar Chompink dan berbalik. Dia kaget karena yang bertanya adalah P’Teddy. P’Teddy menunggu jawabanya. Chompink tertawa dan menyapa P’Teddy.

Well, aku tidak marah mengenai kamu ataupun N’Pascal. Ini Tangmo dan Tangthai. Mereka selalu memberikan banyak video tidak penting. Jadi, aku merasa sedikit terganggu,” alasan Chompink.

“Oh… aku kira kamu marah karena video clip-ku.”

“Tidak mungkin. Siapa yang akan merasa marah denganmu? Kamu adalah pria baik.” Chompink kemudian pamin pergi untuk membeli snacks.

P’Teddy memanggilnya dan bertanya mengenai baju seragamnya yang waktu itu dibilang mau dicuci? Senyum Chompink langsung hilang. Dengan taku-takut dia menjawab, “Aku membakarnya ketika menyetrika.” Giliran P’Teddy yang kaget. Chompink segera menjelaskan kalau dia akan menggantinya dan meminta sedikit waktu untuk mengumpulkan uang. P’Teddy cuma tertawa dan berkata kalau Chompink tidak perlu membelikannya baju seragam baru dan lupakan saja. Dia tidak masalah.

Chompink menolak karena dia merasa bersalah.

Well, kamu dapat membelikanku makanan atau sesuatu. Okay?” tawar P’Teddy. Chompink menyetujuinya.

“Baik, jadi aku akan menjemputmu di depan fakultasmu nanti,” usul P’Teddy. Chompink tentu saja merasa sangat senang.




Jam Pulang IUCA.

P’Teddy mengenakan motornya dan menjemput Chompink. Semua mahasiswi langsung heboh. Chompink tiba dengan melepas rambutnya dan merasa sangat bahagia. P’Teddy memasangkan helm ke kepala Chompink dan menyuruhnya naik. Mahasiswi yang ada di sana segera memotret mereka.

Chompink dan P’Teddy pergi makan ke sebuah cafe. Chompink memesan banyak makanan dan membuat P’Teddy sampai heran. Chompink beralasan dia bisa menghabiskan semuanya dan jika tidak, dia bisa membungkusnya pulang.

P’Teddy tersenyum. Dia kemudian memberitahu Chompink kalau projectnya sudah masuk ke babak final. Chompink langsung berteriak senang. Tetapi, kemudian merasa malu karena suaranya yang besar.

P’Teddy kemudian menjelaskan kalau dia sudah berdiskusi dengan professornya, dan mereka pikir dana yang diajukan Chompink tidak akan cukup. Jadi, mereka pikir untuk menaikkannya menjadi 40.000baht. Chompik sangat terkejut mendengar angkanya yang besar.


Mereka mulai makan. Dan Chompink meminta izin untuk menyuapi P’Teddy. Dia menyuapkan makanan yang rasanya pedas. P’Teddy sampai memuntahkannya dan Chompink tertawa melihatnya. P’Teddy kemudian membalas dengan menyuapkan Chompink makanan yang pedas itu. P’Teddy tertawa melihatnya.

Pemilik cafe, P’Danai, datang dan menyapa Teddy. Dia bertanya bagaimana keadaan Teddy dan siapa gadis didepannya itu? Pacar barunya? Teddy diam dan menyenggol tangan P’Danai.

“Bukan. Tapi saya junior yang ingin menjadi pacarnya,”ujar Chompink. P’Teddy sampai terkejut. “Bukan, Bukan. Maksudku, saya hanya juniornya,” perbaiki Chompink.

“Teddy, kamu meninggalkan boneka teddy bear disini tahun lalu. Bawa itu pulang bersamamu hari ini,” ujar P’Danai dan meminta pegawainya mengambilkan boneka tersebut.

Teddy menjadi aneh. Dia menatap Chompink dan kemudian berkata kepada P’Danai kalau dia sudah tidak mau boneka itu lagi. Dan P’Danai bisa membuangnya.

Chompink segera mengambil boneka itu dan berkata kalau P’Teddy sudah tidak menginginkannya, biarkan dia yang memilikinya. Chompink memeluk boneka itu dan berkata ini terlalu lucu untuk dibuang.

Seorang wanita bernama Tongta datang ke cafe itu. P’Danai menyapanya dan mengucapkan selamat ulang tahun. Tongta menyapa P’Teddy dan P’Teddy tidak meembalasnya. Raut wajahnya terlihat tidak senang.


P’Teddy pulang kerumah. Pascal bertanya P’Teddy dari mana saja? Dia memberitahu kalau P’Tongta tadi datang kesini dan menunggu lama.

“Katakan sejujurnya. Benarkah kamu sudah melupakannya?” tanya Pascal. Teddy memandangnya.

Jika kamu bertemu seseorang, hanya pergi kepadanya.

Another Story,
Penjual Ice cream Walls sedang menjajakan dagangannya. Para mahasiswi datang dan bertanya ice cream apa yang cocok untuk pasangan. Penjual menjelaskan semua ice cream cocok untuk pasangan. Mereka memutuskan untuk membeli semuanya.

Mereka menunggu Pascal lewat dan memberikan ice cream tersebut. Mereka menyuruh Pascal untuk memakannya bersama dengan P’Teddy dan berikan mereka fotonya. Pascal membuka salah satu ice cream dan langsung memakannya disana. Semua langsung sibuk memotretnya.

Dia memberikan ice cream yang belum selesai di makannya pada salah satu mahasiswi. Dia kemudian mengambil semua kantong ice cream dan pamit pergi menemui P’Teddy. Semua fans mereka langsung senang.

Pascal duduk disebuah tempat. Dia mengeluarkan dua ice cream dan memotretnya.

Di akun facebooknya dia membuat caption : Aku tidak ingin hanya menjadi ‘make-believe’ couple. Aku ingin itu menjadi nyata.

Post a Comment

Previous Post Next Post