Images by : OCN
Kwang Ho dan Sun Jae segera beranjak pergi menuju lokasi. Sementara, Jae Yi berdiri mematung. Sepertinya, kata-kata Kwang Ho menohok perasaannya.
Kwang Ho dan Sun Jae tiba di lokasi. Mereka menelpon nomor ponsel yang digunakan Ho Young tadi dan ternyata ponsel tersebut sudah dibuang di tumpukan sampah. Mereka berteriak kesal.
Jae Yi pulang ke rumah. Dia membuka lagi rekaman konseling Ho Young dulu dimana dia berkata kalau dia penasara bagaimana rasanya membunuh seseorang. Tapi, adikku juga mencekiknya. Saat aku mencekiknya, dia tidak marah tetapi malah tersenyum.
Jae Yi mencuci mukanya. Dia teringat kemarahan Keang Ho dan tegurannya kalau Ho Young membunuh orang lagi karena provokasinya maka Jae Yi juga turut andil atas kematian orang tersebut. Jae Yi menarik nafas dan terlihat menyesal.
Sun Jae mengantar Kwang Ho pulang. Dia meminta Kwang Ho agar meminta maaf pada Jae Yi tetapi Kwang Ho tidak mau dan keluar dari mobil.
Di depan pintu, Kwang Ho melihat pintu rumah Jae Yi dan bergumam : “Dia saja tidak peduli. Kenapa juga aku harus minta maaf?” Kwang Ho beranjak ke kamarnya.
Jae Yi kembali ke ruang tamu dan rekaman tadi masih terus berputar. Jae Yi segera mematikannya. Dia terlihat tidak nyaman.
Sun Jae menelpon Jae Yi. Dia meminta maaaf atas perkataann Kwang Ho tadi. Jae Yi mengingat ucapan Kwang Ho tadi dan bertanya apa dia memiliki anggota keluarga yang tidak mungkin bisa kembali lagi? Sun Jae menarik nafas dan memberitahu kalau Kwang Ho-lah orang yang tidak bisa kembali ke keluarganya. Jae Yi bingung mendengar jawababnnya. Sun Jae menyuruh Jae Yi melupakan perkataannya tadi dan mengucapkan selamat malam.
Dr. Mok menyerahkan laporan bahan tinta yang digunakan untuk memberi tanda di kaki korban pada Sun Jae dan Kwang Ho.
“Ini adalah campuran karbon hitam dengan iron oksida. Sepertinya bahan dasar tinta. Ini terbuat dari minyak, artinya tahan air. Tintanya juga akan bertahan lama di bawah paparan sinar matahari. Tapi di dalamnya juga ada serbuk asbestos. Bahaya asbestos pernah diumumkan di akhir tahun 90-an. Karena sangat beracun jadi pemerintah mulai melarang penggunaannya dan impor dihentikan tahun 2003.Dan 30 tahun lalu, orang biasanya menggunakan pewarna yang merupakan hasil impor. Tapi ada satu perusahaan lokal yang memproduksinya. Perusahaan Kimia Shinhae. Tinta itu dibuat di sana,” jelas dr. Mok.
Dr. Mok juga memberitahu kalau perusahaan itu sudah berhenti beroperasi sejak 20tahun yang lalu. Kwang Ho merasa nama itu tidak asing. Dia ingat melihat nama itu dirumah ibu Ho Young.
Jae Yi memberikan materi mengenai para pelaku yang suka mengirim pesan dan surat pada polisi ataupun media sosial seperti Zodiac, Jack the Ripper, Son of Sam dan Unabomber. Seperti ini, kadang pembunuh juga menulis surat atau menghubungi orang lain dan mengatakan pada mereka apa yang sudah dia lakukan. Ada dua alasan. Untuk membuat kekacauan dalam investigasi atau hanya memenuhi hasrat ingin pamer yang ada dalam diri mereka. Tapi yang penting adalah mengetahui apa motivasi mereka melakukan itu. Biasanya, kita harus melihat ke arah sebaliknya dari apa yang dikatakan oleh si pelaku.
“Tapi kadang ada pengecualian. Ini adalah surat dari seorang pelaku yang sudah membunuh dua wanita. Sepertinya yang bisa kalian lihat dari suratnya, dia bilang semua terjadi karena kecelekaan dan menganggap dirinya tidak bersalah. Dia juga menulis kalau tubuh korban yang belum ditemukan mungkin saja sudah hanyut di sungai. Dan benar, jasadnya ditemukan di sana. Ini menunjukkan bahwa kadang kita juga harus mempercayai apa yang dikatakan pelaku,” jelas Jae Yi.
Sun Jae dan Kwang Ho kembali ke rumah Ok Hee. Kwang Ho menunjukkan foto yang waktu itu dilihatnya. Dia bertanya kalau suami Ok Hee, Jung Byung Chul, adalah CEO dari Perusahaan Kimia Shinhae, kan?
Ok Hee membenarkan. Sun Jae bertanya apa Ho Young sering bermain ke sana? Ok Hee membenarkan. Kwang Ho bertanya lagi, kalau katanya sebuah apartemen sekarang sudah dibangun di lahan bekas pabriknya?
“Kenapa kau bertanya tentang sesuatu yang sudah terjadi lama sekali? Sepertinya kau mengira dia bersembunyi di sana,” ujar Ok Hee kesal. Dia kemudian teringat sesuatu dan memberitahu : “Sebenarnya memang ada pabrik lain.”
Sun Jae menelpon Jae Yi dan memberitahu kalau mereka sudah tahu kira-kira Ho Young bersembunyi dimana. Sun Jae juga memberitahu kalau sepertinya tidak akan ada lagi korban lain. Jae Yi mengerti dan berterimakasih atas infonya.
Rapat diadakan. Sun Jae menunjukkan sebuah peta dan menandai lokasi tempat bekas pabrik dulu dan sudah dibangun apartemen di atasnya. Dia kemudian memberitahu lagi, lokasi pabrik kedua, yang mereka curigai adalah tempat persembunyian Ho Young. Karena di pabrik itu sudah ditinggalkan begitu saja setelah tutup 20tahun lalu.
Mereka mulai menyusun rencana untuk menangkap Ho Young yang diduga berada disana.
Dr. Mok sedang bermain catur sendirian. Jae Yi datang menemuinya. Dia meminta waktu untuk bicara berdua dengan dr. Mok. Dan dr. Mok mempersilahkan.
“Aku tidak bia menemukan jawabannya seberapa keraspun aku mencoba. Fakta bahwa hanya Yoon Da Young dan Nam Ju Hee yang memiliki tanda di kaki mereka. Sepertinya kau berpikir sama dengan apa yang kupikirkan, jadi sepertinya aku harus bicara denganmu,” beritahu Jae Yi.
“Letnan Kim bilang dia akan menangkap Jung Ho Young dan mencaritahu jawabannya.”
“Masalahnya, menangkap Jung Ho Young sama sekali bukan perkara mudah. Mereka tidak akan pernah berhasil kalau hanya dengan mengepungnya saja. Mereka harus membuat dia keluar dengan sendirinya.”
“Kau benar. Mereka harus membuat jebakan dan menunggu dengan tenang. Untuk itu, mereka butuh umpan yang pas.Biarkan si pelaku tahu kalau kau dengan sukarela menjadi umpan baginya. Maka dia akan datang dengan senang hati padamu. Seperti bermain ping pong,” jelas dr. Mok.
Jae Yi berpikir. Dia menjalankan bidak catur di depannya, “Seperti ini?” tanyanya. “Untunglah aku menemuimu. Terima kasih atas saranmu,” ujar Jae Yi dan beranjak pergi.
Semua anggota bersiap. Mereka membawa semua perlengkapan. Dari senter hingga pistol. Setelah siap, semua nya beranjak pergi ke lokasi.
Jae Yi juga menyiapkan pakaian dan rok pendek. Dia sepertinya berencana memancing Ho Young.
Jae Yi sudah menukar bajunya dan berdandan. Dia memandang dirinya di cermin. Dia juga membawa peluit peninggalkan Yeon Sook.
Kwang Ho bertanya pada Sun Jae berkembangan pencarian Yeon Ho. Sun Jae memberitahu kalau temannya memberitahu kalau Yeon Ho di adopsi tapi mereka belum mendengar kabar lanjutannya. Kwang Ho kaget karena anaknya di adopsi. Sun Jae memberitahu kalau Yeon Ho di adopsi ke Inggris dan mereka sekarang sedang mencoba menghubungi orang yang mengadopsinya. Kwang Ho berharap bisa bertemu dengan Yeon Ho sebelum kembali dan dia juga pastikan akan menangkap Jung Ho Young hari ini dan segera kembali. Sun Jae sedikit ragu apa Kwang Ho bisa kembali ke tahun 1986. Kwang Ho menegurnya dan yakin bisa kembali. Sun Jae berkata kalau dia sedikit sedih karena Kwang Ho akan kembali.
Tiba-tiba, di sebuah bangunan, mereka melihat ada seseroang yang merokok. Semua sudah yakin itu adalah Jung Ho Young. Semua menyergap masuk dengan pistol di tangan.
Mereka semua kesal karena tidak menemukan Ho Young.
Jae Yi pergi ke sebuah tempat yang dikelilingin hutan. Dia berhenti disana dan bersiap turun. Tetapi, ponselnya berbunyi. Telpon dari Inggris oleh temannya, Kate. Jae Yi memilih mengangkatnya sebelum turun.
“Hei, apa kau kenal dengan nama Park Yeon Ho?” tanya Kate.
“Ada apa rupanya dengan nama itu?” tanya Jae Yi balik, bingung.
“Benar. Itu namamu. Ada telpon dari Korea Selatan. Sepertinya seseorang sedang berusaha mencarimu,” beritahu Kate. Jae Yi bingung siapa yang mencarinya. Kate juga tidak tahu dan hanya memberitahu pencari kalau Jae Yi sekarang berada di Korea. Dia mematikan telpon.
Jae Yi keluar dari mobilnya. Dia berjalan turun menuju jalan kecil.
Dr. Mok turun dari ruangannya. Di ruang tamu, tersiar berita mengenai wawancara Jae Yi. Di wawancara tersebut, Jae Yi memberitahu kalau lokasi pembunuhan Ho Young selanjutnya, pasti di sekitar danau.
Dr. Mok segera menghubungi Sun Jae. Dia memberitahu informasi kalau Jae Yi berada dalam bahaya. Dia mengikuti wawancara dan sepertinya berusaha memancing Ho Young. Sun Jae berterimakasih atas informasi tersebut.
Sun Jae segera menelpon Jae Yi tetapi nomornya tidak aktif.
Sun Jae memberitahu hal tersebut pada Kwang Ho. Mereka melihat rekaman wawancara Jae Yi dan memang benar, Jae Yi seperti memancing Ho Young.
Semua team segera bergegas menuju tempat Jae Yi. Mereka berusaha melacaknya dengan GPS.
Jae Yi berjalan di sebuah jalan sepi. Dia merasa tegang ketika merasa ada mobil mengikutinya dari belakang.
Mobil berhenti di sampingnya. Jae Yi menoleh dengan tegang. Dan ternyata, yang berhenti adalah orang yang menawarkan tumpangan. Jae Yi menolak. Pengemudi tidak memaksa dan berjalan pergi.
Pengemudi yang tadi melewati Jae Yi, melihat lewat spion depan dan heran karena Jae Yi tiba-tiba menghilang.
Team tiba di sekitar danau. Mereka berpencar mencari Jae Yi. Sun Jae menghentikan sebuah mobil yang lewat dan bertanya apa dia melihat seorang wanita dan memperlihatkan foto Jae Yi. Pengemudi mengenali Jae Yi dan memberitahu kalau wanita itu menolak tumpangannya tadi. Dia memberitahu kalau Jae Yi berjalan sendirian di dekat waduk.
Sun Jae dan Kwang Ho segera berlari menuju lokasi yang ditunjuk pengemudi.
Ponsel Sun Jae berbunyi. Sun Jae menyuruh penelpon untuk menelpon nanti. Tapi, temannya malah bertanya apa Sun Jae mengenal prof. Shin Jae Yi? Sun Jae bertanya ada apa?
“Aku sedang bicara tentang Park Yeon Ho. Dua tahun setelah lulus dari Inggris, dia mulai bekerja sebagai pengajar di Universitas Hwayang. Dia adalah Shin Jae Yi,” beritahu temannya.
Sun Jae terkejut mengetahui kebenaran tersebut.
Jae Yi yang pingsan di tarik ke dalam semak belukar. Tangannya di ikat dengan stocking. Ho Young mulai memakai satung tangannya dan mengeluarkan stocking lain untuk mengikat kaki Jae Yi. Tepat saat itu, Jae Yi membuka matanya. Dia segera menendang Ho Young dan kabur.
Jae Yi sangat ketakutan. Ho Young mengejarnya. Tapi, Jae Yi terjatuh setelah tersangkut akar tanaman. Ho Young mendekatinya. Jae Yi merangkak menjauh. Ho Young terus berjalan mendekat.
Kwang Ho berada di dekat sana dan sedang mencari mereka dengan senter di tangannya. Dia tidak bisa melihat mereka.
Jae Yi kehabisan nafas.
Kwang Ho melihatnya. Dia berteriak memanggilnya brengsek.
Ho Young segera kabur. Kwang Ho hendak mengejarnya tetapi akhirnya lebih memilih melihat keadaan Jae Yi. Dia berusaha membuka ikatan Stocking di leher Jae Yi.
Kwang Ho terus memanggil Jae Yi tetapi Jae Yi tidak bangun. Kwang Ho memarahinya dan frustasi. Dia memohon agar Jae Yi bangun.
Dan Jae Yi sadar. Dia terbatuk. Sun Jae tiba saat itu. Kwang Ho memberitahu arah Ho Young kabur. Sun Jae segera mengejarnya.
Kwang Ho terus memanggil Jae Yi. Dia bersyukur karena Jae Yi masih hidup.
“Kalau bukan karena suara peluit itu…,” ujar Kwang Ho. Dia kemudian melihat peluit yang tergantung di leher Jae Yi.
“Kalung ini…,” ujar Kwang Ho. Dia teringat saat nenek memberitahu Yeon Ho yang selalu meniup peluit jika berada dalam bahaya. “Ahgassi… Kalung ini… Kenapa kau memakainya?”
Jae Yi hanya diam belum bisa bersuara.
Tags:
TUNNEL
Aku suka bgt drama ini tapi ga berani nonton sendiri.. makanya aku sllu nunggu sinop inii.. mkasih ka.. lanjuuttt
ReplyDelete