Images by : QQLive
Kamar Jin Yun sangat kotor. Berbagai sampah makanan snack tersebar dan Jin Yun berbaring santai sambil bermain ponsel. Cheng Ze merasa sangat risih melihatnya tetapi mencoba bersabar. Dia menasehati Jin Yun dan menyuruhnya ikut keluar bersama. Jin Yun dengan malas mengikutinya.
Cheng Ze ternyata mengajak Jin Yun untuk jogging bersama. Sambil jogging mereka membahas mengenai masa lalu dan Cheng Ze yang terus membantu Jin Yun
Flashback
Jin Yun kecil bersama Cheng Ze pergi ke halaman rumah. Cheng Ze mengarahkan Jin Yun untuk main katapel ke arah mana tetapi Jin Yun mengabaikannya. Dia malah mengarahkan katapelnya ke arah kamar Ketua. Cheng Ze memperingatinya tetapi Jin Yun mengabaikannya. Dan… Prang!!!
Mereka segera berlari masuk ke dalam. Dan katapel Jin Yun ternyata mengenai vas bunga kesukaan Ketua. Jin Yun merasa ketakutan. Apalagi, Ketua ternyata masuk ke ruangan. Cheng Ze segera menyuruh Jin Yun untuk bersembunyi. Dan pada akhirnya, Ketua memarahi Cheng Ze dan bahkan memukulnya dengan kemoceng karena memecahkan vas. Dan bukan hanya itu, dia menghukum Cheng Ze untuk tidak makan dan dikurung di gudang hingga dia suruh keluar. Cheng Ze menurut.
Hari sudah malam, Cheng Ze merasa sangat kelaparan. Jin Yun diam-diam datang menemui Cheng Ze untuk memberikan roti. Tetapi, Ketua masih bangun dan menegurunya. Jin Yun segera pergi dan berjanji akan kembali jika Ketua sudah tidur. Cheng Ze mengingatkannyaagar tidak ketiduran.
Flashback END
Cheng Ze mengingatkan kalau hari itu Jin Yun tidak kembali dan membuatnya hampir mati kelaparan. Jin Yun tertawa dan memberitahu kalau dia ketiduran dan saat pagi dia lupa mengenai Cheng Ze yang dihukum.
Jin Yun mulai meracau kalau dia merasa sangat tidak berguna. Beberapa hari ini, dia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, ‘apa benar aku egois?’ Jin Yun mulai menanyai pendapat Cheng Ze mengenai dirinya.
“Kamu sering membuatku tergganggu. Kamu ingat kasus New Face. Kamu sangat tidak bertanggung jawab. Kamu kabur dan berakhir di penjara. Apa kamu merasa terganggu denganku? Tapi… kamu juga memiliki sisi yang baik. Kamu tidak mudah menyerah terhadap sesuatu.”
Mendengar hal itu, Jin Yun menemukan kembali semangatnya. Dia akan kembali mengejar Yan Shu dan karena itu dia perlu bantuan Cheng Ze. Cheng Ze merasa heran dan hanya bisa menyarankan Jin Yun untuk tetap bersemangat walaupun nanti di tolak. Jin Yun yakin dia bisa berhasil. Dan juga Cheng Ze tidak pernah jatuh cinta jadi dia tidak akan mengerti perasaannya. Ditambah Yan Shu juga masih menyimpan foto lama mereka dan itu tanda bahwa Yan Shu masih ada perasaan padanya. Cheng Ze juga tidak memaksa Jin Yun menyerah lagi tetapi dia tetap tidak bisa membantu. Jin Yun berusaha membujuknya karena Cheng Ze tinggal bersama dengan Yan Shu. Lagipula, Cheng Ze tidak pernah menolaknya kenapa sekarang tidak mau? Cheng Ze menjawab kalau dia hanya tidak mau ikut campur soal cinta. Jin Yun mengancam jika Cheng Ze tidak mau membantunya maka dia tidak akan mau pergi bekerja dan belajar mengenai perusahaan. Cheng Ze tetap ragu.
“Atau… jangan-jangan kamu tidak mau membantuku karena kamu menyukai Yan Shu,” tanya Jin Yun.
“Baik. Aku akan membantumu,” ngalah Cheng Ze untuk membuktikan kalau dia tidak punya perasaan pada Yan Shu. “Tetapi kita harus membuat kontrak. Aku akan membantumu mengenai Yan Shu dan kamu harus belajar mengenai perusahaan secara tekun.”
Akhirnya, mereka berdua membuat kontrak dan menandatangani kontrak tersebut.
Keesokan harinya,
Jin Yun mulai belajar dengan serius. Dan Cheng Ze datang membawa sebuah kotak yang dia katakan milik Yan Shu. Dan begitu dibuka, isinya malah sampah - sampah Yan Shu. Cheng Ze beralibi kalau dengan sampah itu Jin Yun akan lebih mengenal Yan Shu bahkan sampai ke siklus mensturasi-nya. Jin Yun tentu bingung dengan pemikiran Cheng Ze. Dia memang ingin mengenal Yan Shu tetapi tidak sampai ke sampah dan siklus menstruasi-nya. Dia mulai mengomel panjang lebar dan menyuruh Cheng Ze untuk lebih serius. Cheng Ze mengerti.
Jin Yun sendiri mulai mau memimpin rapat dan mengajukan rencananya. Semua direktur sampai kagum dengan rencananya dan bahkan dengan semangatnya. Mereka sampai heran apa benar dia itu Gu Jin Yun?
Malam hari,
Cheng Ze mulai mengamati Yan Shu. Dia menjadi lebih ramah dan bahkan bertanya-tanya apa merk masker dan baju yang digunakan Yan Shu. Yan Shu menjawab kalau dia tidak tahu karena dia membelinya secara online. Dia bahkan sampai meminjam majalah yang sedang dibaca oleh Yan Shu. Yan Shu memandangnya bingung. Dia kemudian teringat perkataan pria kencan butanya (episode 01) bahwa ada gossip jika Cheng Ze itu tidak menyukai perempuan. Yan Shu terkejut dan mulai meragukan Cheng Ze sebagai lelaki tulen.
Keesokan harinya,
Cheng Ze pergi bersama dengan Gao Yang ke ruang desain untuk melakukan inspeksi. Dan seperti biasa sebelum memegang barang-barang, Gao Yan menyemprotkan cairan pembersih dan membersihkan tangan Cheng Ze. Semua karyawan termasuk Yan Shu memandang heran pada mereka.
Saat Cheng Ze dan Gao Yang sudah pergi, dua orang karyawan wanita mulai bergossip. Yan Shu segera membuka telinga lebar-lebar dan mendengarkan pembicaraan mereka. Dua orang itu bergossip mengenai Gao Yang yang selalu bersama dengan Cheng Ze dan ada gossip kalau mereka itu pasangan gay.
Gao Yang sedang berada di pantry untuk membuat kopi. Tepat saat itu, Yan Shu melihatnya dan menyapa. Dia pun memberitahu gossip yang tersebar kalau Gao Yang dan Cheng Ze adalah pasangan. Gao Yang terkejut mendengar hal itu dan berterimakasih juga karena Yan Shu sudah memberitahu hal itu.
Sek. Zhu menyapa Gao Yang yang baru kembali dan memberitahu kalau Cheng Ze mencarinya. Dia bergumam kalau Cheng Ze tidak bisa hidup tanpa Gao Yang. Gao Yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Dia menegaskan pada Sek. Zhu kalau dia sudah punya pacar.
Gao Yang bersiap masuk ke dalam ruangan Cheng Ze. Sebelum masuk, dia mempersiapkan dirinya. Dan ketika masuk, dia berbicara dengan lebih berhati-hati. Cheng Ze menyuruh Gao Yang untuk bersiap menemaninya pergi ke pesta untuk bisnis. Gao Yang terkejut mendengarnya dan berusaha menolaknya. Dia mencoba menyarankan Cheng Ze untuk pergi dengan karyawan wanita lain yang cantik. Cheng Ze jadi bingung dengan sikapnya.
“Aku sudah punya pacar,” beritahu Gao Yang.
Cheng Ze jadi bingung. Dia kan tidak ada bertanya Gao Yan sudah punya pacar atau belum. “Kamu ada kencan dengannya?”
“Boss. Aku suka wanita,” beritahu Gao Yang lagi.
“Disini tidak ada peraturan mengenai hal itu.”
“Tapi aku punya peraturan sendiri. Aku hanya menyukai wanita.”
“Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan???!!!” marah Cheng Ze.
“Boss. Aku adalah pria sejati.”
Cheng Ze duduk berdua dengan Gao Yang. Dia bertanya kalau Gao Yang punya pacar itu berarti volume kerja Gao Yang masih belum banyak hingga dia masih punya waktu untuk kencan. Gao Yang meminta Cheng Ze untuk tidak salah paham. Dia sangat sibuk dan hanya punya waktu sekali seminggu untuk menemuinya dan itu bahkan tidak lama. Cheng Ze bertanya lagi jadi alasan Gao Yan tidak mau pergi dengannya karena sangat sibuk?
“Boss, aku benar-benar ingin pergi denganmu. Tetapi, hari ini adalah ulang tahun pacarku,” alasan Gao Yang.
“Hmmm… Kamu pernah mengatakan alasan ini beberapa waktu yang lalu (baca episode 04). Berapa banyak pacarmu berulang tahun dalam satu tahun?”
“Yang dulu adalah mantanku. Dan kali ini adalah pacarku sekarang,” jelas Gao Yang.
Cheng Ze terkejut mendengar kalau Gao Yang sudah tukar pacar lagi. Tetapi, Gao Yang berkata kalau pacarnya dulu putus dengannya gara-gara Cheng Ze. Waktu itu, Cheng Ze menyuruhnya mencari Yan Shu hingga dia melewatkan ulang tahun pacarnya itu.
Cheng Ze prihatin mendengarnya. Tetapi, dia tetap kagum pada Gao Yang yang bisa dapat pacar baru dalam waktu singkat. Dia sampai memberikan jempol pada Gao Yang.
Gao Yang memberitahu kalau pacarnya sekarang juga pertama bertemu malam itu. Cheng Ze jadi semangat dan menyuruh Gao Yang menceritakannya.
Malam itu….
Saat Gao Yang meninggalkan Cheng Ze bersama dengan Yan Shu yang kabur, dia merasa sangat lega. Dia bersyukur tidak harus menggendong Yan Shu yang mabuk. Dia takut Yan Shu muntah dan mengotori jas-nya yang mahal yang dibelinya dengan gaji 2bulan.
Saat dia berjalan pergi, dia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon pacarnya.