Images by : OCN
Yoo Seok pulang bersama dengan Deuk Cheon. Sepanjang perjalanan dia membahas mengenai Soo Yeon yang mengikuti program injeksi sel dan pasti proses pemilihan sangat sulit karena banyak yang mendaftar. Deuk Chan hanya menjawab kalau dia hanya ingin hidup dengan baik dan menyelamatkan Soo Yeon. Yoo Seok segera menyakinkan kalau Soo Yeon pasti terpilih karena dia mempunyai indera keenam. Deuk Cheon tersenyum mendengarnya.
Sebelum pulang ke rumah, Deuk Cheon mampir ke rumah sakit untuk menebus obat milik Soo Yeon. Total obatnya adalah 780dollar. Yoo Seok sendiri, membuka isi amplop yang diteimanya dari Man Choon tadi. Dia hanya mengambil beberapa lembar dan sisanya dia letakkan di dalam dashboard mobil Deuk Cheon.
Saat, Deuk Cheon kembali, Yoo Seok segera beralasan akan pulang sendiri. Deuk Cheon tahu rumah Yoo Seok sangat jauh dan berniat mengantarnya tetapi Yoo Seok ngotot menolak dan berlari menjauh. Deuk Cheon merasa curiga dan memeriksa dashboard mobilnya. Dia menemukan Yoo Seok meninggalkan uang untuknya.
Deuk Cheon dan team-nya menerima kasus penculikan seorang anak bernama Hae Joo. Sang penculik adalah wanita dan tuntutan sang penculik hanyalah meminta agar Ahn Jeong Deon, ayah dari Hae Joo mengatakan kebenaran.
Deuk Cheon dan team segera menuju rumah Ahn Jae Dong. Dan yang aneh, terlihat kalau Jae Dang tidak begitu khawatir anaknya di culik dan hanya istrinya yang cemas. Deuk Cheon dan team-nya sudah bersiap dengan alat pelacak dan menunggu telpon dari sang penculik.
Sang penculik akhirnya menelpon dan mereka meminta agar istri Jae Dong membuat percakapan lebih lama agar mereka bisa melacak posisinya. Istri Jae Dong mengerti. Dia meminta kepada penculik agar diperdengarkan suara Hae Joo. Tetapi, penculik hanya bertanya apa Jae Dong sudah memberitahu kebenarannya? Istri Jae Dong bingung harus menjawab apa. Dia hanya meinta kepada penculik untuk tidak memberikan Hae Joo minum susu. Hae Joo alergi terhadap susu. Dan jika dia minum susu, dia bisa mati. Dan penculik hanya meminta maaf dan kemudian mematikan telponnya. Tentu saja istri Jae Dong merasa panik dan bertanya apa maksudnya tetapi penculik sudah mematikan telpon. Dan team Deuk Cheon juga belum bisa melacak posisi penculik karena telpon kurang lama.
Deuk Cheon pergi ke halaman rumah Jae Dong. Dan Jo Hye melihatnya dan menyapa Deuk Cheon. Dia memberitahu Deuk Cheon kalau dia juga menangani kasus penculikkan ini. Deuk Cheon terlihat tidak menyukai Jo Hye dan memberitahu kalau dia akan keluar dari kasus ini. Dia lebih baik mati daripada bekerja dibawah perintah Jo Hye. Dia segera menelpon atasannya dan memberitahu kalau dia sudah tidak mau menangani kasus ini lagi. Selesai berkata seperti itu, dia segera pergi.
Deuk Cheon sedang minum - minum di kedai pinggir sungai Han. Hyung Shik menelponnya. Deuk Cheon memberitahu kalau dia sudah tidak menangani kasus itu lagi. Entah apa yang dikatakan Hyung Shik sehingga membuat Deuk Cheon sangat marah.
Deuk Cheon pergi ke kantor. Dan ternyata, Hyung Shik dan seorang team Deuk Cheon tetap menangani kasus itu dibawah Jo Hye. Dan Jo Hye menyapa Deuk Cheon dengan wajah penuh kemenangan. Deuk Cheon dengan emosi bertanya alasan Jo Hye ngotot ingin menangani kasus tersebut. Dan Jo Hye menjawab kalau dia ingin menyelamatkan anak itu. Anak itu masih berusia 5tahun dan belum bisa apa-apa, itu mengingatkannya akan Soo Yeon dan juga kakaknya. Deuk Cheon tidak suka mendengarnya dan menyuruh Jo Hye untuk diam saja. Deuk Cheon sepertinya setuju untuk membantu kasus tersebut karena dia mengajak team-nya untuk pergi.
Tidak lama setelah Deuk Cheon pergi, Soo Yeon menerima telpon dari Ahn Jae Dong. Dia tersenyum dan menjawab menyuruh Jae Dong untuk tidak khawatir.
Deuk Cheon mentraktir team-nya makan. Dia juga hendak merokok tetapi mengingat janjinya pada Soo Yeon, dia mengurungkan niatnya. Dalam perjalanan pulang, dia juag membeli sebuah jepit rambut untuk Soo Yeon.
Dia memberikan jepit itu pada Soo Yeon tetapi Soo Yeon tidak merasa senang karena dia tidak punya rambut. Deuk Cheon berkata kalau Soo Yeon akan segera punya rambut dan jepit itu bisa dipakai di topinya. Soo Yeon tersenyum senang.
Soo Yeon terbangun dari tidurnya dan melihat ayahnya tertidur di meja. Dia bangkit dan mengambil selimut dan menyelimuti ayahnya. Dia juga mengambil dompet ayahnya dan mengisikan dompet itu dengan uang yang ditabungnya.
Deuk Cheon menemui Ahn Jae Dong untuk bertanya-tanya. Dia menyebutkan aset-aset yang dibeli Jae Dong dan anehnya aset itu di beli di Desember 2015 dan dijual pada April tahun ini. Dia menduga kalau Ahn Jae Dong memiliki selingkuhan. Jae Dong dengan tenang mengakuinya dan bahkan memberitahu kalau selingkuhannya itulah yang menculik anaknya. Deuk Cheon kemudian bertanya, kalau begitu kebenaran apa yang ingin di dengarnya dari Jae Dong?
Jae Dong menarik nafas. Dia meminum sebuah obat dan kemudian memberitahu segalanya. Wanita itu memberitahu kalau dia hamil anaknya. Tetapi, dia tidak percaya karena bisa saja wanita itu memiliki pria lain. Jadi, dia memberikan pilihan antara aborsi atau menghilang. Dan wanita itu memilih keduanya. Deuk Cheon kemudian bertanya kenapa Jae Dong menyembunyikan kebenaran itu pada mereka? Jae Dong tertawa dan berkata sepertinya Jaksa Choi tidak memberitahu pada Deuk Cheon.
Deuk Cheon masuk ke dalam mobilnya sambil menelpon Jo Hye. Dia protes kenapa Jo Hye tidak memberitahu kalau wanita itu meminta uang pada Jae Dong. Tetapi, Jo Hye beralasan kalau dia juga baru tahu dan yang paling penting, mereka menemukan mayat Hae Joo.
Deuk Cheon segera pergi ke TKP. Di sana sudah ada Jo Hye. Deuk Cheon menuju tempat mayat ditemukan. Mayat ditemukan di dalam mobil. Hae Joo terbujur kaku di dalam bagasi dan sang penculik terbujur kaku di kursi pengemudi. Di tangan sang penculik, terdapat ponsel. Deuk Cheon menyalakan rekaman dan terdengar suara penculik yang meminta maaf. Dia tidak berniat membunuh Hae Joo tapi ketika dia memberikan susu, Hae Joo muntah-muntah. Dia hanya ingin membalas dendam pada Jae Dong karena telah menghilangkan anaknya, dan ingin Jae Dong merasakan hal yang sama.
Tiba-tiba ponsel Deuk Cheon berbunyi. Telpon dari RS yang memberitahu kalau Soo Yeon terpilih untuk mengikuti proses injeksi sel. Deuk Cheon tentu senang dan segera pergi ke RS. Dokter menjelaskan pada Deuk Cheon mengenai prosesnya dan memberitahu mengenai biayanya yang mahal yaitu : 300.000dollar. Deuk Cheon terkejut mendengarnya.
Deuk Cheon pulang dari RS dan menemui Jo Hye. Jo Hye menyuruh Deuk Cheon untuk menghentikan penyelidikan mengenai kasus Hae Joo. Tetapi, Deuk Cheon tidak mau karena dia menucrigai sesuatu. Jo Hye membujuk Deuk Cheon agar menutup kasus itu karena tidak akan ada gunanya juga jika mereka menangkap Jae Dong. Jo Hye bahkan memberitahu jika mereka mau menutup kasus itu, maka masing-masing dari mereka akan mendapat 500.000dollar. Dan dia tahu Deuk Cheon membutuhkan uang itu untuk biaya operasi injeksi sel Soo Yeon.
Deuk Cheon benar-benar marah. Dia menolak tawaran Jo Hye. Dia juga bertanya apa Jo Hye tidak merasa bersalah kepadanya? Istrinya meninggal gara-gara Jo Hye. Dan dia juga tidak akan pernah mau melakukan hal seperti itu lagi dengan Jo Hye.
“Tidak! Aku yakin kamu akan melakukannya. Dan juga terimalah fakta… kamulah orang yang menarik pelatuknya,” ujar Jo Hye tegas dan pergi keluar dari mobil.
Deuk Cheon teringat masa lalunya. Saat itu, istrinya di sandera oleh seorang pria yang dia tuduh sebagai pembunuh. Deuk Cheon memohon pada pria itu untuk tidak menyakiti istirnya dan dia akan memeriksa ulang kasus itu. Pria itu menolak karena dia sudah tidak mempecayai siapapun lagi. Lagipula tidak ada bedanya jika dia membunuh 1 ataupun 10orang. Dia akan membunuh semuanya! Dan panggil Choi Jo Hye kemari!
Istri Deuk Cheon benar-benar ketakutan. Deuk Cheon memohon pada pria itu agar melepaskan istrinya dan dia akan memanggilkan Jo Hye ke sini. Tiba-tiba, Sung Shik masuk ke dalagm pagar rumah dengan membawa banyak makanan, hal ini membuat perhatian pria itu teralih dan Deuk Cheon menggunakan kesempatan itu untuk menembak pelaku. Pelaku tertembak tetapi istrinya yang sedang hamil besar juga terluka karena tertusuk pisau pria tersebut.
Deuk Cheon di kantor sedang membuat laporan untuk kasus Hae Joo. Dia terlihat bimbang. Tiba-tiba, pemilik rumah menelponnya dan memberitahu kalau Soo Yeon pingsan dan sudah dia bawa ke RS. Deuk Cheon sangat panik dan segera berlari ke RS. Dia melihat Soo Yeon yang terbaring lemah dan menangis.
Jo Hye sedang menyeduh kopinya. Deuk Cheon menelponnya dan Jo Hye terlihat senang. Dia tahu kalau Deuk Cheon pasti menyetujui tawarannya.
Soo Yeon dibawa dari RS tempat dia di rawat menuju RS Sanyoung. Sepertinya, Soo Yeon akan segera menjalani operasi injeksi sel.
Setelah mengantar Soo Yeon, Deuk Cheon menelpon Man Choon dan mengingatkan Man Choon mengenai janjinya yang akan membayar kebaikannya karena membebaskannya?
Dan apa yang diminta Deuk Cheon?
Man Choon di interogasi oleh Jo Hye. Dan Man Choon memberikan kesaksian palsu bahwa dia pergi ke rumah wanita yang menculik Hae Joo dan wanita itu memberitahu kalau dia menculik anak itu untuk meminta tebusan. Dan dia juga melihat wanita itu memberikan roti dan susu pada anak itu dan kemudian anak itu muntah-muntah. Jadi, dia segera pergi keluar untuk membeli obat. Dan wanita itu, yang diakui oleh Man Choon sebagai pacarnya, menghilang bersama dengan anak itu saat dia kembali.
Seorang pria yang mirip dengan Sung Joon, yaitu Sung Hoon, melihat berita mengenai seorang anak perempuan berumur 12tahun yang akan mendapatkan pengobatan di RS Sanyoung karena telah cukup umur. Anak perempuan itu telah menderita leukemia selama 6tahun. Akan tetapi, RS Sanyoung tidak bisa memberitahu mengenai indentitas anak itu karena adanya kemungkinan anak itu menderita penolakan atau mengalami kegagalan selama proses pengobatan.
Deuk Cheon mendampingi Soo Yeon yang dibungkus dengan plastik besar dan hendak dibawa ke tempat pengobatan dengan mobil ambulance. Deuk Cheon berterimakasih kepada Soo Yeon yang bisa menahan semua kesakitannya selama ini.
Mobil ambulance melaju semakin jauh dari RS, tetapi anehnya mobil menuju ke arah hutan. Suster yang duduk di samping RS tentu merasa heran tetapi supir menusukkan benda tajam ke leher suster tersebut.
Deuk Cheon merasa ada yang aneh dan memanggil dari arah belakang. Tiba-tiba pintu belakang terbuka, dan pria itu masuk. Dia hendak menusuk leher Deuk Cheon tetapi Deuk Cheon berhasil melawannya. Mereka bertarung sengit. pria itu berhasil membenturkan dengan keras kepala Deuk Cheon ke kaca ambulance. Pria itu segera keluar dari mobil ambulance dan berusaha membawa ranjang Soo Yeon tetapi Deuk Cheon yang masih sadar berhasil menarik ranjang itu kembali sehingga membuat tangan pria itu terluka.
Pria itu masuk kembali ke dalam ambulance dan menekan jari Deuk Chan agar Deuk Chan pingsan. Dalam keadaan lemah, Deuk Chan menarik masker pria itu dan dia berhasil melihat wajahnya sebelum pingsan. Wajah pria itu mirip seperti Sung Joon dan Sung Hoon.
Kita kembali ke awal episode,
Deuk Cheon berteriak marah melihat 2orang pria berwajah mirip di depannya. Dia bertanya siapa mereka? Apa mereka kembar? Apa mereka bekerja sama melakukan ini?
Sung Joon sendiri hanya bisa merasa bingung dengan semua itu. Deuk Cheon sendiri segera memborgol tangan Sung Joon dan mengaitkannya ke pintu.
Sementara, Sung Hoon segera berlari pergi. Deuk Cheon mengejar Sung Hoon. Dia sampai menerjang pintu kaca yang terkunci agar bisa masuk mengejar Sung Hoon yang berada di dalam.
Sementara, Sung Hoon segera berlari pergi. Deuk Cheon mengejar Sung Hoon. Dia sampai menerjang pintu kaca yang terkunci agar bisa masuk mengejar Sung Hoon yang berada di dalam.
Tags:
DUEL