Images by : Channel3
Hunsa datang dengan lemas ke kantor Cupid Hut. Dia merasa cemas jika harus bertemu dengan Peem karena belum berhasil menemui Tim dan membujuk Tim agar mencabut tuntutannya.
Tapi, tanpa sengaja, dia malah berjumpa dengan Peem di tangga karena Peem sedang mengarahkan pekerja pria untuk memasang iklan mengenai Cupid Hut. Hunsa yang kaget bertemu dengan Peem berbasa basi bertanya untuk apa Peem memasang iklan. Peem segera menjawab kalau itu karena para Cupid Girls yang tidak punya pacar.
Dia kemudian pertanya kepada 2orang pekerja pria apa mereka punya pacar? Dan seorang, cleaning service wanita datang dan segera menjawab kalau 2orang pria itu adalah mantan pacarnya.
Peem memberitahu Hunsa bahwa mudah untuk mencari pacar seperti mereka. Tetapi, kenapa Hunsa tidak punya pacar? Apa masalahnya?
Flashback
Incident 1
Waktu kecil Hunsa sudah pernah berpacaran. Pacar pertamanya adalah teman sepermainannya. Waktu itu mereka bermain di mainan yang bisa di putar-putar itu. Saat itu, pacarnya, Pong, yang memutar tetapi Hunsa merasa tidak enak dan ikut memutar. Hunsa memutar dengan sangat cepat sehingga membuat Pong terlempar dan terjatuh ke lantai. Hal itu membuat Pong terluka di bagian kepala. Pong berteriak kesakitan.
Ayah Pong yang mendengar teriakan anaknya, segera datang menghampiri. Dia terkejut melihat Pong yang terluka dan memarahi Hunsa. Dia bahkan melarang Hunsa untuk bermain lagi dengan Pong. Hunsa sangat merasa bersalah dan gugup. Dia meminta maaf tetapi karena gugup, bicaranya jadi terbalik-balik.
Incident 2
Hunsa sudah remaja. Dia berpacaran diam-diam dengan Pong. Hunsa tahu kalau Pong tidak bisa memberitahu Ayahnya kalau dia berpacaran dengannya karena ayahnya pasti tidak akan menyetujui. Ayah Pong merasa kalau Pong bersama Hunsa, Pong hanya akan terkena malapetaka.
Mereka duduk berdua dan memakan cemilan yang ditusuk menggunakan tusuk sate. Pong memberitahu walau ayahnya tidak menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahnya tidak bisa melarang hatinya untuk mencintai Hunsa. Tentu saja mendengar hal itu membuat Hunsa senang.
Pong juga memberanikan diri memegang tangan Hunsa tetapi hal itu malah membuat Hunsa jadi gugup. Dia segera melepaskan tangan Pong dan beralasan harus segera pulang. Tetapi, Hunsa tidak hati-hati dan malah tersandung. Pong segera menolongnya dan Hunsa terjatuh di atah tubuh Pong. Suasana terasa romantis.
Tetapi… ternyata…. cemilan Hunsa yang ditusuk dengan tusuk sate itu, tanpa sengaja malah menusuk perut Pong. Pong dan Hunsa berteriak ketakutan melihat tusuk sate yang berlumuran darah dan perut Pong yang berdarah.
Ayah Pong mendengar teriakan Pong dan terkejut melihat Pong yang terluka. Lebih marah lagi saat melihat Hunsa yang ada di sana. Dia berteriak marah pada Hunsa kalau Hunsa adalah pembawa sial.
Incident 3
Hunsa sudah menjadi mahasiswi. Dan saat itu, dia sedang melakukan kemah bersama teman-temannya. Hunsa juga tengah pdkt dengan seorang pria seangkatannya yang bernama James. Mereka juga saling mengucapkan selamat malam sebelum masuk tenda.
James sudah masuk ke dalam tenda. Tetapi Hunsa, malah membawa salah satu obor dan berkata akan mengirim cinta membara mereka sehingga James tidak kedinginan. Dia meletakkan obor di depan tenda James. Setelah itu, dia sibuk berkhayal.
Dan obor yang di letakan di depan tenda, apinya terbawa angin dan membakar tenda James. Tentu semua orang menjadi panik termasuk Hunsa.
Flashback END
Hunsa mengakhiri ceritanya dan memberitahu Peem kalau itu adalah pacar ketiganya. Dan setelah itu dia dilarang masuk ke klub manapun dan juga di putusin oleh pacarnya karena hampir memanggangnya. Seorang cenayang bahkan pernah berkata padanya bahwa dia memiliki takdir sebagai ‘pemakan pria’! Karena itulah dia tidak mau punya pacar. Dia tidak mau pacarnya mati karena dia.
Peem menyakinkan Hunsa kalau tidak ada orang yang terlahir dengan nasib buruk, begitupula Hunsa. Jadi, Hunsa hanya harus membujuk Tim untuk mencabut tuntutan dan jika dia berhasil, maka keberuntungan akan datang. Dia yakin kalau Hunsa pasti bisa.
Hunsa dengan terpaksa mengiyakan.
Hunsa menemui Man di cafe. Dan Man juga memberitahu hal yang sama bahwa tidak ada orang yang terlahir dengan nasib buruk. Dia bahkan sudah menemui seorang peramal untuk menanyakan peruntungan Hunsa dan orang tersebut berkata ‘dao pra kror sa woe aa yu’. Hunsa berusaha menebak artinya dengan mengurai kata perkata (walaupun dia salah mengurai dan menyebut kata per kata). Man menghentikan Hunsa dan memberitahu kalau itu adalah tanda astrology yang berarti keberuntungan buruk. Hunsa jadi lemas mendengarnya. Tetapi, Man memberitahu kalau semua itu bisa hilang menurut peramal tersebut jika menggunkan gelang keberuntungan. Dan dia sengaja membelinya untuk Hunsa. Hunsa mengambil gelang tersebut dan merasa sangat senang. Saking senangnya dia bahkan sampai merasa kalau kalung itu bercahaya. Man sebenarnya tidak melihat adanya cahaya tetapi berpura-pura melihat agar Hunsa senang.
Hunsa menemui Tim besoknya di perusahaan Tim dengan menggunakan gelang itu. Dia merasa kalau nasib baik akan mengikutinya hari ini. Dan benar saja, dia melihat Tim bersama dengan sekretaris dan direktur-direktur. Hunsa sampai kagum melihat ketampanan Tim.
Dan dia merasa kalau gelang yang digunakannya menyala. Dia jadi yakin kalau ini adalah hari keberuntungannya. Dia segera berjalan menuju Tim.
Tim sendiri sedang sibuk memberi perintah pada karyawan. Tetapi, Hunsa datang dan menyapanya. Sekretarisnya, Pat segea menghalangi Hunsa dan menegaskan pada Hunsa kalau mereka tidak akan mencabut tuntutan pada Cupid Hut. Pat bahkan memberitahu pada Tim kalau dia yang akan mengurus masalah ini dan Tim bisa pergi untuk melakukan rapat. Tim pun segera beranjak pergi.
“Aku hamil,” teriak Hunsa. Dan hal itu sukse menghentikan langkah Tim dan yang lainnya.
Semua terkejut mendengarnya dan mulai berbisik-bisik hendak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Pat segera memanggil satpam dan menyuruh mereka mengusir Hunsa.
Tim berjalan ke depan Hunsa dan bertanya apa maksud Hunsa berkata kalau dia hamil (bhs thai : tong). Hunsa jadi gugup. Dia melihat semua orang menanti jawabannya. Dengan tertawa, Hunsa menjawab kalau maksudnya dia menderita sakit perut (bhs thai : tong sia)!! Dia berkata kalau dia hanya bercanda. Tetapi, tidak ada yang tertawa.
Hunsa segera mengalihkan topik. Dia menjelaskan kalau dia adalah orang yang mengatur acara yang membuat nama Tim tercemar. Dan dia datang untuk meminta maaf. (Hunsa mempunyai kebiasaan bicara yaitu tidak menyebut ‘saya’ atau ‘aku’ tetapi Nu’Sa - yang merupakan nama panggilannya -). Hunsa mengaku kalau itu adalah kesalahannya karena tidak mengecheck foto yang di ambil dan membuat foto itu tersebar (foto bahwa Tim mengikuti acara Cupid Hut). Hunsa meminta agar Tim tidak menuntut Cupid Hut.
Selesai mendengar semua perkataan Hunsa, Tim dengan dingin menolak permintaan maaf Hunsa. Dia juga mengomentari pakaian yang digunakan Hunsa terlihat tidak mahal tetapi pantas untuk di pakai ke perusahannya. Dan untuk kepribadian Hunsa, dia tidak berpengalaman dan bahkan sangat kurang dalam berbagai hal. Dia juga mengomentari cara bicara Hunsa yang memanggil dirinya sendir dengan Nu’Sa yang itu artinya dia tidak pernah belajar bagaimana cara berbicara dalam masyarakat. Dan yang paling penting, dia tidak menghormati customer. Dia berteriak mengatakan kalau dia hamil karena ingin menarik perhatian orang-orang. Itu sama saja seperti meniru artis korea yang dia pikir lucu. Teapi sebenarnya, melakukan hal itu sama saja mencemari namanya. Itu bisa membuat orang-orang salah paham padanya.
Hunsa jadi gugup. Dia bingung bagaimana harus menjawab dan membela diri. Tim kemudian melihat gelang yang dipakai Hunsa dan memberitahu kalau gelang yang dipakai Hunsa menunjukkan bahwa dia orang yang tidak pernah melakukan apapun. Tidak punya kemampuan. Orang seperti Hunsa hanya bergantung kepada takdir!
Hunsa tersinggung mendengarnya. Dan anehnya, gelang itu malah putus dan butiran-butirannya berjatuhan. Hunsa mencoba tenang dan berkata kalau gelang saja sampai takut pada Tim.
Tim tidak peduli. Dia malah menegaskan kalau Hunsa adalah orang yang tidak pernah mencapai apapun dalam hidup. Hunsa adalah orang yang tidak pernah mencoba melakukan apapun. Kamu! Adalah orang yang menciptakan masalah! Hanya menciptakan masalah. Seperti apa yang kamu buat padaku. Dan kamu pikir orang sepertiku harus menerima permintaan maaf dari orang sepertimu? Tidak! Kata ‘pengampunan’ dari ku, hanya ku berikan pada orang yang telah memberikan yang terbaik.
Hunsa tidak bisa menjawab perkataan Tim. Tim juga memarahi para satpam karena bisa mengizinkan orang seperti Hunsa untuk masuk ke dalam perusahaanya. Hunsa sepertinya sangat terluka mendengarnya. Pat menyuruh satpam untuk membawa Hunsa keluar. Dan Hunsa di seret paksa keluar. Dia terus berteriak kalau dia tidak bermaksud dan meminta Tim tidak memasukkannya ke dalam hati. Dia benar-benar minta maaf.
Tags:
Cupid Series