Sinopsis Drama Korea : DUEL Episode 08 - 2



Images by : OCN
Deuk Cheon berjalan ke bawah terowongan menemui Jo Hye. Dia bertanya heran karena Jo Hye hanya sendirian. Jo Hye tertawa tidak percaya. Dia juga mengomentari penampilan Deuk Cheon yang terlihat acak-acakan. Deuk Cheon memberitahu kalau dia sudah sedikit rapi hari ini.
“Kau punya waktu untuk lelucon?” respon Jo Hye.  “Kenapa kau sangat sembrono seperti ini? Aku bisa saja mengalahkanmu dan membawamu.”
“Kau tidak bisa melakukan itu,” yakin Deuk Cheon. “Kau pikir aku meminta bertemu denganmu tanpa pertimbangan dulu? Kau tahu betul aku memiliki Park Dong Seul. Jika kau menangkapku sekarang, kau hanya akan mendapatkanku. Aku tidak akan pernag memberitahumu dimana Park Dong Seul. Dengan begitu, untuk menemukan penculik Soo Yeon adalah sia-sia. Tetapi,jika kau menerima tawaranku, kau akan mendapatkan Park Dong Seul dan brengsek yang menculik Soo Yeon. Dan jika kau ingin, kau bisa menangkapku. Sepertinya mustahil bagimu untuk menolak tawaran ini. Aku tidak tahu tentang apa-apa lagi, tapi aku mengagumi ambisimu.”
Jo Hye tersenyum mendengar penawaran Deuk Cheon dan dia menyetujui untuk membantu rencana Deuk Cheon.
Gil Ho keluar dari rumah Sung Hoon dengan lemas. Dia segera menghubungi boss dan memberitahu ada masalah.
Aghassi sedang bersantai dengan merangkai bunga. Dia telah mendapat laporannya.
“Aku harus membuat pilihan?” tanyanya. “Bagaimana dengan kondisi Jang Soo Yeon?”
“Kita harus menunggu dan melihat, tapi dia menunjukkan pemulihan yang cepat. Aku rasa pengobatan sel induk itu sukses.”
“Setelah mendengarnya, membuatku lebih sulit untuk memutuskannya. Aku rasa itu akan sangat berguna untuk kedepannya. Menyenangkan melihat oppa frustasi karena kehilangan Jang Soo Yeon.  Tapi, kita benar-benar membutuhkan organ dr. Lee, kan? Hanya itu satu-satunya organ yang bisa dijadikan obat. Mau bagaimana lagi, berikan Jang Soo Yeon kembali,” putus Aghassi.
Jo Hye mengadakan rapat dengan team-nya dan memberitahu apa yang sudah dibicarakannya dengan Deuk Cheon. Tetapi, Bong Seok tetap merasa ragu dengan Deuk Cheon dan menyuruh Jo Hye memikirkannya kembali. Mendengar perkataan Bong Seok, membuah Hyun Shik dan Soo Ho kesal. Mereka saling beradu mulut. Tetapi, Jo Hye tersenyum dan menyuruh mereka tenang.
“Mau kita percaya dengan Kepala Jang atau tidak, bukan itu yang terpenting sekarang. Apa ada yang punya rencana yang lebih baik selain berjabat tangan dengan Kepala Jang?” tanya Jo Hye. Dan tidak ada yang bisa menjawab. “Sadarkan diri kalian. Kita harus menangkap penculik, tapi pada saat yang sama, kita harus menjamin keselamatan Jang Soo Yeon dan Park Dong Seul. Kali ini, bagaimanapun caranya kita harus menangkapnya. Bagaimanapun caranya!” putus Jo Hye.
 Flashback
Deuk Cheon menawarkan kerjasama karena dia membutuhkan Jo Hye. Dia berencana menggunakan Park Dong Seul sebagai umpan dan jika dia mendapatkan Soo Yeon kembali, Jo Hye juga bisa menangkap brengsek itu.
“Orang yang kau bilang untuk ditangkap itu… bukan Lee Sung Joon, kan?” tanya Jo Hye, memastikan.
“Secepatnya kau akan tahu, bahwa brengsek itu bukan Lee Sung Joon, tapi ada brengsek lain.”
Flashback END
Deuk Cheon beristirahat di mobilnya. Dan sebuah telepon masuk ke ponselnya. Yang menelpon adalah Sung Joon. Deuk Cheon mengangkatnya dan membuat Sung Joon sedikit terkejut karena dia mengira Deuk Cheon tidak akan mengangkat teleponnya. Sung Joon menelpon untuk bertanya memastikan kalau Deuk Cheon belum membunuh Park Dong Seul, kan? Deuk Cheon membenarkan. Sung Joon lega mendengarnya dan meminta agar Deuk Cheon menunggu sebentar. Hari ini, dia berhasil menghubungi temannya dan mereka berjanji akan bertemu. Deuk Cheon terkejut mendengarnya dan Sung Joon juga tidak bisa menjelaskannya sekarang karena ceritanya panjang. Tapi Sung Joon merasa kalau ini akan membantu mereka menemukan Soo Yeon, jadi dia minta sedikit waktu. Deuk Cheon lega dan bersyukur karena Sung Joon akhirnya bisa bertemu temannya dan bisa mendapatkannya ingatannya kembali. Deuk Cheon juga menyuruh Sung Joon untuk menunggunya karena dia akan mendapatkan Soo Yeon dan membersihkan nama Sung Joon. Selesai berkata seperti itu, dia menutup telponnya. Sung Joon tetap merasa khawatir.
Selesai menelpon, Sung Joon melihat sebuah foto yang ada di berkas. Itu adalah foto pria yang mirip dengannya.
Sung Hoon dirumahnya, menyutikkan obat ke jarinya. Dia bahkan meminum bir dan terlihat kacau. Gil Ho menemuinya dan memberitahu kalau dia sudah bertemu dengannya dan dia ingin mereka untuk memberikan Soo Yeon dan mendapatkan organnya.
“Apa maksudnya kita harus memberikan semua yang dia inginkan?” teriak Sung Hoon, marah.
“Kenapa kau marah? Siapa yang merusak segalanya? Sudah kubilang aku tidak suka ide membiarkan Jang Deuk Cheon yang melakukan ini,” balas Gil Ho.
“Apa kau senang sekarang? Karena kau benar?”
“Kau kenapa? Apa kau pikir aku tidak tahu sesuatu di antara kalian? Kenapa kau terus melakukan ini hanya untuk membuat hidupnya sulit? Apa alasannya?” tanya Gil Ho balik.

Kepala Sung Hoon terasa sakit mendengarnya. Dia mengambil pistolnya dan mengarahkannya ke Gil Ho dan menyuruhnya untuk diam.
Deuk Cheon mengirim pesan pada Sung Hoon. Dia memberitahu untuk bertemu malam ini jam 21:00. Gil Ho menyuruh Sung Hoon untuk tidak membuat kesalahan lagi. Setelah Gil Ho pergi, samar-samar, Sung Hoon mengingat suara anak kecil yang memohon pada polisi agar menyelamatkannya. Hal itu membuat Sung Hoon histeris.

Hyung Shik dan Soo Ho menyiapkan pistol mereka. Mereka sebenarnya masih ragu dengan Jo Hye tetapi mereka tidak punya pilihan lagi untuk menolong Deuk Cheon. Soo Ho kemudian bertanya pada Hyung Shik kalau dia mendengar Deuk Cheon dan Jo Hye dibesarkan dilingkungan yang sama. Hyung Shik membenarkan dan dulu mereka juga akur, mereka berpisah setelah kejadian itu. Tepat saat mereka selesai bicara, Bong Seok dan Song Yi masuk ke dalam ruangan. Bong Seok mengira kalau mereka tadi membicarakan mereka tetapi Hyung Shik membantah. Mereka sudah mulai bertengkar kalau bukan Song Yi yang menenangkan suasana.

Mi Rae masih bingung menyatukan semua kepingan. Ketika dia hendak melihat foto pria itu, foto itu tidak ada. Mi Rae sedikit panik mencarinya. Tetapi, Ik Hong masuk dan memberitahu Mi Rae kalau mereka harus segera berangkat untuk menemui teman Sung Joon.



Dalam perjalanan ke sana, Sung Joon mendadak mual. Mereka terpaksa berhenti di sebuah tempat pemberhentian. Sung Joon segera berlari ke toilet dan muntah-muntah. Selesai itu, dia mencuci mukanya di wastafel. Saat dia menatap cermin, dia melihat pantulan Sung Hoon yang menatap sinis padanya. Kemudian, pantulan tersebut berubah menjadi dr. Lee Yong Sup. Sung Joon berteriak histeris kalau itu bukan dirinya. Dia sampai memecahkan cermin toilet.
Mi Rae menunggu dengan cemas di depan toilet. Sung Joon keluar dengan lemas dan menatapanya. Dia kemudian menyerahkan foto pria yang ditemukannya pada Mi Rae.
“Pria di foto ini. Orang ini bukan aku. Dan kenangan itu juga. Jin Byung Joon, Choi Joo Shik, Park Dong Seul dan Kim Hye Jin bahkan kenangan tentang ibumu, bukan kenanganku. Semua kenangan itu, milik orang ini, orang yang tampak persis sepertiku, tapi dia sudah lama mati. Apa yang kau pikirkan? Apa kau pikir aku salah?” tanya Sung Joon. Mi Rae tidak bisa menjawabnya. “Kenapa aku tidak mengetahuinya lebih cepat? Seseorang yang mirip denganku, DNA dan sidik jarinya juga… tidak bisa ada di dunia ini. Kecuali dia sengaja dibuat. Kau sudah tahu, kan? Kau sudah tahu bahwa aku, manusia kloning.”
“Ya,” jawab Mi Rae tidak bisa membantah lagi.
“Kau benar-benar tidak bisa berbohong. Aku ingin mendengar kau mengatakan itu tidak benar dan aku cuma berbicara omong kosong saja.”
Mi Rae tidak bisa menjawab apapun kecuali minta maaf. Ik Hong datang kemudian dan memberikan obat untuk Sung Joon yang dibelinya. Mereka melanjutkan perjalanan kembali.

Sung Hoon turun ke bawah dan hendak memberikan obat tidur lagi pada Soo Yeon. Soo Yeon menyapanya riang dan bertanya apa dia sudah melihat gambarnya? Sung Hoon menanggapinya dengan dingin dan menyuruh Soo Yeon untuk tidur agar bisa bertemu ayahnya. Soo Yeon tidak membantah.
“Tapi… jika aku bertemu dengan ayahku, apa aku bisa pulang? Apa itu berarti aku tidak bisa bertemu ahjussi lagi? Aku merasa seperti aku akan merindukanmu,” ujar Soo Yeon sebelum tertidur.
Sung Hoon segera membawa tubuh Soo Yeon.


Mi Rae, Sung Joon dan Ik Hong sudah berada di tempat pertemuan. Tidak lama, seorang pria berkacamata masuk dan menatap ke arah Sung Joon. Dia adalah Cha Gi Dong. Gi Dong berjalan ke arah Sung Joon dan anehnya, dia malah berlutut di depan Sung Joon dan meminta maaf. Sung Joon jelas merasa bingung dan Gi Dong menjawab kalau dia menjual Sung Joon demi uang.
Sung Joon duduk berdua dengan Gi Dong. Mi Rae dan Ik Hong memperhatikan dari belakang. Ik Hong mulai menceritakan kalau pria itu datang ke tempat kerjanya dan juga ke panti asuhan Soojung. Lalu, pria itu menunjukkan foto Sung Joon dan bertanya apa dia mengenalnya atau tidak.

Flashback
Pria yang menemui Gi Dong adalah Gil Ho dan dia menunjukkan foto Sung Hoon.
Flashback END
“Itu memang fotomu, tapi aku merasa aneh karena kau terlihat berbeda. Dia juga tahu nama kecilmu, Lee Sung Joon,” beritahu Gi Dong.
“Lee Sung Joon nama masa kecilku? Kenapa sekarang aku menggunakan nama lain?”
“Karena kau tidak suka nama itu. Kau bercerita tentang nama itu juga baru-baru ini. Kau tidak pernah mengatakan kepadaku tentang apa yang terjadi sebelum kau datang ke panti asuhan. Maafkan aku. Kalau saja aku tidak goyag dengan uang. Kalau saja aku tidak memberitahu orang itu keberadaanmu. Aku sangat menyesal. Aku butuh uang untuk biaya operasi ibuku. Tapi, aku tidak bisa menghubungimu pada hari berikutnya, dan kau juga menghilang. Jadi aku pikir kau sudah mati. Maafkan aku,” mohon Gi Dong, benar-benar menyesal.
“Tidak apa-apa. Itu semua cuma masa lalu. Dan seperti yang kau lihat, aku tidak ingat apapun.”

Gi Dong menangis dan juga bersyukur karena Sung Joon masih hidup. Ik Hong yang memperhatikan dari belakang, menilai kalau mereka pasti teman baik. Dan juga ini kali pertamanya meliha Lee Sung Joon tersenyum. Mi Rae setuju dengan pendapat Ik Hong.


Di bagasi mobil, Dong Seul berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Deuk Cheon yang mendengar suara di bagasi, memberhentikan mobilnya dan membuka bagasi. Dia melepaskan lakban mulut Dong Seul dan memberitahu kalau putri Dong Seul aman di rumah dan dia tidak pernah menculiknya. Dia tidak berniat membunuh Dong Seul dan melakukan ini agar dia bisa hidup. Dong Seul tentu tidak percaya padanya dan menyuruh Deuk Cheon agar membawa Min Ji ke depannya. Deuk Cheon pada akhirnya, kembali melakban mulut Dong Seul dan menutup pintu bagasi kembali.
Deuk Cheon sudah tiba di tempat perjanjian. Di sana juga sudah ada Jo Hye dan team yang bersembunyi dan bersiaga.
Gi Dong menunjukkan alamat rumah Sung Joon. Tetapi, dia tidak bisa ikut masuk ke dalam karena mendapat telpon dari boss-nya agar kembali ke tempat kerja. Sung Joon mengerti,
“Sayang sekali. Aku juga ingin melihat tempatmu karena sudah lama tidak kemari. Kau bertindak seolah-olah ada harta karun disini. Kau menolak membiarkanku masuk beberapa bulan yang lalu,” beritahu Gi Dong dan kemudian pamit pergi. Dia juga memberitahu Sung Joon kalau kunci rumah Sung Joon ada di bawah pot bunga, tetapi, dia tidak pernah masuk ke rumah Sung Joon sama sekali,


Sung Joon mengambil kunci dan membuka pintu rumahnya. Dia masuk ke dalam bersama dengan Mi Rae dan Ik Hong. Rumah itu tidak terlalu besar. Sung Joon melihat ke sekeliling dan matanya terpaku dan sesuatu di sudut rumah yang tertutup kain.




Dia membuka kain penutup tersebut dan terlihat ada banyak kliping, foto dan materi mengenai dr. Lee Yong Sup, hewan kloning, foto Jin Byung Joon, Choi Joo Shik dan Park Dong Seul. Sung Joon, Ik Hong dan Mi Rae juga terkejut melihat semua itu.
Melihat semua hal itu, kepala Sung Joon terasa sangat sakit.


Post a Comment

Previous Post Next Post