Sinopsis Drama Korea : DUEL Episode 09 - 2



Images by : OCN
Hyung Shik dan Soo Ho memeriksa CCTV di sekitar tempat kemaren, namun ada CCTV yang rusak. Bong Seok datang dan menyerahkan sketsa Gil Ho tetapi dia belum menemukan data pribadi Gil Ho. Jo Hye juga menerima identitas Mi Rae.
Yoo Shik menghubungi Jo Hye. Dan entah apa yang disampaikan oleh Yoo Shik karena Jo Hye terlihat sangat terkejut.
Dan apa itu?


Yoo Shik berada di TKP, tempat mayat Park Dong Seul ditemukan. Jo Hye datang ke sana dengan terburu-buru. Yoo Shik memberitahu kalau pelaku sengaja membuang mayat Dong Seul di dekat kantor polisi dan itu pasti karena dia ingin bermain-main dengan mereka. Yoo Shik benar-benar kesal. Begitu juga dengan Jo Hye.

Deuk Cheon berdiri di pinggir jalan. Dia seperti menunggu seseorang. Yoo Shik menelpon Deuk Cheon dan memberitahu kalau mereka menemukan mayat Park Dong Seul. Deuk Cheon jelas kaget menerima berita tersebut.  Yoo Shik juga memberitahu kalau dia sudah mendengar dari Hyung Shik kalau semuanya tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Dia bertanya keadaan Deuk Cheon sekarang? Tetapi, Deuk Cheon lebih fokus dengan ginjal Park Dong Seul. Yoo Shik kaget karena darimana Deuk Cheon tahu kalau ginjal Dong Seul hilang? Apa pelakunya melakukan perdagangan organ? Tapi kenapa hanya ginjal yang di ambil dan lainnya tidak?
Tepat saat itu, Sung Joon datang menemui Deuk Cheon. Deuk Cheon segera mematikan telpon Yoo Shik tanpa menjawab semua pertanyaannya. Deuk Cheon segera bertanya memastikan kalau dia dengan ingatan Sung Joon sudah kembali.
“Iya. Lee Sung Hoon dan aku…adalah kloning dari orang ini,” jawab Sung Joon dan memperlihatkan foto dr. Lee Yong Sup.
“Apa maksudmu? Apa maksudnya kloningan?”
Gil Ho datang ke tempat Sung Hoon. Dia memberitahu kalau dia meletakkan mayat Dong Seul di sebuah taman di dekat Kantor Polisi Jungbuk seperti yang Sung Hoon inginkan. Sung Hoon kemudian bertanya bagaimana dengan ginjal Park Dong Seul? Gil Ho memberitahu kalau ternyata Dong Seul jujur pada mereka, dia mengidap gagal ginjal stadium akhir. Semua menjadi kacau dan mereka berada dalam masalah sekarang.
Direktur Han melaporkan hal ini pada Aghassi terkait ginjal Park Dong Seul. Dan hal ini membuat Aghassi marah.
“Bagaimana dengan injeksi sel induk itu? Apa sejak awal, itu tidak pernah berhasil?” tanyanya marah. “Bagaimana dengan video itu? Apa yang dimasukkan Lee Yong Sup ke dalam tubuhnya?!!” Aghassi benar-benar marah hingga membanting vas bungnya.
Pengawal masuk dan memberitahu kalau Ketua dalam kondisi kritis. Aghassi panik mendengarnya.
Tidak hanya Aghassi yang marah dengan hal itu, tetapi juga Sung Hoon.
Aghassi melihat ayahnya dan dia berteriak marah pada dokter agar menyelamatkan ayahnya. Dia akan membayar berapapun yang penting ayahnya harus selamat. Dia benar-benar takut ayahnya mati. Dia kemudian teringat sesuatu dan menyuruh pada oppa-nya yang ada disana agar mereka memberikan pengobatan sel induk pada ayahnya. Itu adalah pengobatan yang dikembangkan oleh perusahaan. Tetapi oppa tidak setuju dengan hal itu karena beluk ada hasil aktual mengenai pengobatan itu dan mungkin saja ada efek sampingnya.
“Tingkat keberhasilan uji klinis pada hewan saja lebih dari 97%. Bukankah itu berarti aman untuk digunakan?” tanya Aghassi.
“Kapan kau melakukan penelitian itu?”
“Apa itu yang penting sekarang? Apa kau melihat ayah mati?” tanya Aghassi kembali.
Sung Joon telah kembali ke tempat Ik Hong bersama dengan Deuk Cheon. Dia memperlihatkan semua data yang telah dikumpulkannya selama ini dan mulai menjelaskan.
“Itu tidak terjadi ketika aku masih muda, tetapi aku melihat kilas balik setelah aku dibesarkan setiap kali aku melihat cermin. Ingatan disaat aku mati. Dengan ingatan itu, Jin Byung Joon, Choi Joo Shik, Park Dong Seul, aku mulai meneliti tentang mereka. Begitulah aku menemukan… bahwa ingatanku datang dari Lee Yong Sup yang meninggal 24tahun yang lalu. Dan bahwa aku tidak normal. Ada juga keuntungannya, berkat ingatan itu, aku ingat beberapa hal medis yang tidak pernah ku pelajari. Aku menggunakan tanganku secara naluriah. Berkat dia, aku hidup dari mengobati orang jahat. Aku agak terkenal karena itu. Dan aku belajar bagaimana memperbaiki mesin mobil dari Gi Dong. Dia bukan orang jahat, dia temanku. Dia bekerja sebagai montir mobil,” jelas Sung Joon.
“Jadi… apa Lee Sung Hoon juga punya ingatan Lee Yong Sup?” tanya Deuk Cheon.
Sung Joon juga tidak yakin akan hal itu. Tapi, satu hal yang dia yakini, bahwa dia diculik juga oleh Sung Hoon. Dia mengingatkan Deuk Cheon kalau dulu dia pernah bilang, bahwa saat dia terbangun, dia berada di rumah sakit, dan sekarang setelah dia mendapat ingatannya kembali, dia rasa dia berada di tempat Sung Hoon. Dan disitulah Soo Yeon juga.

Sung Joon ingat saat dia sadar di tempat itu, samar-samar dia mendengar Gil Ho yang berbicara pada Sung Hoon kalau organ tubuhnya juga menua sama seperti Sung Hoon. Dan Sung Hoon malah lebih lumayan karena mendapat suntikan untuk memperlambatnya sementara dia tidak akan bertahan lama. Dan saat itu Gil Ho bertanya pada Sung Hoon apa yang harus mereka lakukan sekarang? Bukankah mereka juga menginginkan Jang Soo Yeon? Sung Hoon membenarkan karna Soo Yeon menerima pengobatan sel induk.

Gil Ho kemudian menegur Sung Hoon karena tidak hati-hati hingga wajahnya terlihat oleh Jang Deuk Cheon dan bahkan Sung Hoon meninggalkan bukti. Sung Hoon menatap Sung Joon dan dia menyuruh Gil Ho untuk tidak panik. Dia tidak menculik Jang Soo Yeon tetapi Lee Sung Joon-lah yang melakukannya. Dan Sung Hoon menyuntikkan sesuatu pada Sung Joon. Suntikan itu membuat dirinya tertidur dan sebelum dia benar-benar terjaga, dia melihat Soo Yeon berada di ranjang sebelah.
Deuk Cheon dengan panik bertanya dimana tempat itu? Sung Joon memberitahu kalau dia sudah berusaha mencari tempat itu.

Sung Joon dalam keadaan terikat saat diculik. Dan saat itu, dia sempat mengeluarkan ponselnya tetapi hal itu ketahuan oleh Gil Ho. Gil Hon mengambil ponselnya dan membuangnya. Dan saat itu, Sung Joon sempat melihat ada sebuah tower.

Saat Sung Joon meminjam mobil Gi Dong, ternyata dia menuju ke tower yang mirip dengan yang dilihatnya waktu itu. Dia mencari ke semak-semak dan menemukan ponsel yang dibuang Gil Ho ada disana.
“Aku pergi ke semua tempat yang bisa ku ingat.  Aku ingat melewati jalan masuk ke daerah Paju. Tapi aku tidak bisa ingat apapun setelah itu.” jelas Sung Joon. “Aku seharusnya mencarinya sedikit lagi. Aku terus mencarinya,” sesal Sung Joon.
Deuk Cheon menyuruh Sung Joon agar mereka pergi bersama ke tempat itu lagi. Mi Rae setuju.
Kepala Jaksa menelpon Jo Hye dan memanggilnya ke ruangannya.

Hyung Shik dan Soo Ho masih terus memeriksa CCTV dan kali ini mereka memeriksa CCTV di sekitar taman tempat mayat Dong Seul di temukan. Dan akhirnya, mereka menemukan rekaman Gil Ho masuk ke dalam mobil. Hyung Shik dan Soo Ho mendapat secercah harapan. Song Yi dan Bong Seok masuk dan membawakan makanan untuk mereka. Mereka sudah hendak makan tetapi Bong Seok menghentikannya karena Jo Hye tidak ada.

Jo Hye pergi menemui Kepala Jaksa. Dan anehnya, Kepala Jaksa malam mengajaknya untuk makan sushi bersama. Jo Hye tentu merasa heran dengan sikap Kepala Jaksa yang tiba-tiba berubah. Tetapi, Jo Hye tidak bodoh, dia tahu kalau ini adalah cara Kepala Jaksa memberikan ultimatum, dia akan bertindak sok baik tetapi sebenarnya menunggu untuk menjadi kejam. Dia sudah banyak melihat sunbae-nya melalui proses ini dan Kepala Jaksa tidak pernah sekalipun berubah pikiran.
“Kau sangat mengenalku,” ujar Kep. Jaksa dan menghentikan makannya.
“Kau memberiku waktu, tapi aku masih punya sedikit waktu yang tersisa.”
“Kau tidak hanya kasar, tetapi kau juga tidak punya hati nurani. Kau sudah gagal memecahkan masalah, dan ditambah lagi, bahkan ada korban ditemukan tewas. Dia seorang warga sipil yang meminta perlindungan pribadi. Menurutmu, kenapa aku ingin terus disini setelah semua yang terjadi?” tanya Kep.Jaksa marah.
“Lalu… ketempat mana kau ingin mengirimku?” tanya Jo Hye tanpa takut.
Dan Kep.Jaksa memberitahu kalau dia akan mengirim Jo Hye kembali ke kampung halamannya.
Jo Hye keluar dari ruangan Kep.Jaksa. Dia terlihat takut dengan ancaman Kep. Jaksa. Jo Hye mulai memikirkan segalanya mengenai Sung Joon yang berbeda yang pernah dia tangkap dan yang dia temui. Jo Hye yakin kalau menangkap Deuk Cheon sekarang juga tidak akan menyelesaikan apapun.
“Ini harus menjadi kasus besar. Begitu besar sampai sampai Kep.Jaksa tidak akan mampu untuk mengalah,” pikir Jo Hye.
Hyung Shik melaporkan pada Deuk Cheon mengenai Gil Ho yang terekam CCTV di sekitar taman tempat mayat Dong Seul di temukan.  Tapi, Gil Ho itu benar-benar pro karena mereka kehilangan dia di tengah pelariannya. Deuk Cheon menyuruh untuk memeriksa semua CCTV di jalan raya. Hyung Shik jelas bingung tetapi Deuk Cheon tidak punya waktu menjelaskan. Dia menyuruh Hyung Shik menelponnya jika menemukan CCTV yang mereka Gil Ho di jalan raya. Hyung Shik tidak lagi bertanya dan mengerti.


Deuk Cheon dan Sung Joon hendak masuk dan mencoba menelusuri jalan yang diingat Sung Joon. Mi Rae juga hendak ikut tetapi Sung Joon menghentikannya karena tempat itu berbahaya. Deuk Cheon membenarkan dan mereka akan menghubungi Mi Rae jika memerlukan bantuan. Mi Rae mengerti.
Jo Hye masuk ke dalam ruangannya. Dia mulai memberikan perintah pada Bong Seok agar mencari tahu seluk beluk uang kas dari perusahaan farmasi dan lembaga penelitian pada tahun 1992-1993. Bong Seok mengerti.
“Jika benar-benar ada percobaan ilegal seperti yang dikatakan Park Dong Seul, aku yakin ada banyak uang yang terlibat dalam itu,” jelas Jo Hye.
Bong Seok terkejut tetapi dia akan mencarinya. Jo Hye memerintah Song Yi agar mencaritahu tentang dr. Lee Yong Sup segalanya. Song Yi mengerti.


Sung Joon mengarahkan Deuk Cheon sampai tempat yang bisa diingatnya karena setelah itu dia terbangun di kamar berbentuk rumah sakit. Deuk Cheon bertanya apa Sung Joon ingat bentuk rumahnya? Sung Joon berusaha mengingat dan memberitahu kalau rumahnya terlihat baru dan ada di atas bukit terpisah dari rumah-rumah lain. Ada jalur gunung di sekitas sana dan juga ada tiang telepon di depan rumahnya. Mendengar tiang telepon, Deuk Cheon memberitahu kalau setiap tiang telpon mempunyai nomor seri yang tertulis di atasnya. Sung Joon baru mengetahui hal itu, dia mencoba mengingat dan benar di tiang telpon rumah Sung Hoon ada tulisan Haeyunsa.
Deuk Cheon memikirkan mengenai Haeyunsa tersebut. Ponselnya berbunyi dan itu dari Hyung Shik. Hyung Shik memberitahu kalau dari CCTV di jalan raya, dia menemukan Gil Ho tetapi anehnya Gil Ho tiba-tiba memasuki jalur pegunungan dan disekitar sana tidak ada CCTV jadi dia tidak tahu Gil Ho menuju kemana. Deuk Cheon segera memerintahkan Hyung Shik lagi agar memeriksa apakah ada sebuah kuil di dekat daerah Gil Ho memasuki jalur pegunungan tersebut yang bernama Haeyunsa? Hyung Shik segera memeriksanya dan ada. Deuk Cheon menyuruh lagi untuk memeriksa apakah ada rumah terpisah yang dibangung di sekitar sana kurang dari lima tahun yang lalu? Dan bila ada, tolong kirimkan gambar dan alamatnya. Hyung Shik mengerti.

Hyung Shik mulai memeriksa. Tidak lama kemudian, Hyung Shik mengirimkan beberapa foto rumah yang dibangun kurang dari lima tahun yang berada di sekitar Haeyunsa dan alamatnya pada Deuk Cheon. Deuk Cheon memperlihatkan pesan itu pada Sung Joon dan Shung Joon melihat sebuah rumah yang mirip dengan yang diingatnya.

Mereka sudah berada di depan rumah itu. Tetapi, saat hendak masuk, mereka merasa bingung cara menerobosnya karena bentuk kuncinya berbeda dari biasa. Sung Joon melihat ada sebuah alar pemindai retina disana dan mencobanya. Dan… Terbuka!!!
Mereka segera masuk dengan mengendap-endap. Deuk Cheon juga bersiap dengan pistolnya. Deuk Cheon kemudian memeriksa lantai atas sedangkan Sung Joon memeriksa ke dapur. Namun, mereka tidak menemukan apapun. Sung Joon kemudian terpikir mengenai ruang bawah tanah.

Sung Joon dan Deuk Cheon mengendap-endap memasuki ruang bawah tanah. Dan benar! Ada sebuah ranjang disana namun anehnya tidak ada Soo Yeon disana.

Sung Joon merasa aneh dan memeriksa lebih jauh. Dia menemukan tubuh Sung Hoon yang pingsan di lantai. Deuk Cheon segera berteriak membangunkannya dan bertanya dimana Soo Yeon. Tetapi tidak ada respon sama sekali. Sung Joon memeriksa nafas Sung Hoon dan memberitahu kalau Sung Hoon tidak sadarkan diri. Dia juga melihat perut Sung Hoon bekas tembakan Deuk Cheon kemaren terus mengeluarkan darah.
Sung Joon hendak mengobati Sung Hoon karena kalau dibiarkan Sung Hoon akan mati. Tetapi, Deuk Cheon merasa marah mendengarnya.
“Apa harus kita membiarkan dia mati?” tanya Sung Joon balik. “Jika dia mati, kita tidak akan bisa menemukan Soo Yeon. Kita tidak tahu dimana dian. Kita harus menyelamatkannya. Kau harus membantuku. Aku tidak bisa mengoperasinya disini. Kita harus memindahkannya ke tempat tidur. Kumohon!” pinta Sung Joon. Deuk Cheon terdiam.

Deuk Cheon sudah membantu memindahkan tubuh Sung Hoon ke tempat tidur. Sung Joon mulai memberikan anestesi. Deuk Cheon melihat ada ponsel di kantong celana Sung Hoon. Dia mengambil ponsel itu dan memeriksa catatan panggilannya. Dan panggilan itu didominasi oleh Cha Gil Ho, Deuk Cheon mencoba menghubunginya.
“Aku rasa kau baru tahu Jang Soo Yeon sudah pergi,” ujar Gil Ho begitu mengangkat telpon dari Sung Hoon. Deuk Cheon dan Sung Joon kaget mendengar perkataan itu. “Lihatlah. Kau dalam kondisi yang buruk. Kau bahkan tidak memperhatikan aku mengambil Jang Soo Yeon,” ujar Gil Ho lagi.
Deuk Cheon mengarahkan telpon ke Sung Joon dan menyuruhnya untuk bicara berpura-pura menjadi Sung Hoon. Sung Joon mengerti dan dia bertanya pada Gil Ho dimana Soo Yeon.
“Apa kau pikir aku mau melakukan ini? Aku tidak punya pilihan selain mengikuti  perintah dari bos-ku. Aku hampir sampai. Mari kita bertemu,” ujar Gil Ho dan mematikan telpon.
Deuk Cheon yakin kalau Gil Ho adalah kaki tangan Sung Hoon.

Gil Ho tiba di rumah Sung Hoon bersama beberapa pria berpakaian hitam. Sung Joon yang menyambutnya seolah dia adalah Sung Hoon dan baru selesai mandi. Gil Ho menatap heran padanya padahal tadi seperti mau mati tetapi sekrang kelihatan sangat sehat. Tetapi, dia tidak bertanya lebih lanjut. Sung Joon lansung bertanya dimana Soo Yeon? Gil Ho menyuruhnya untuk tidak terburu-buru. Tetapi, dia bertanya heran, sejak kapan Sung Hoon memanggil Soo Yeon dengan begitu akrab?
“Kenapa kau tidak menjawabku?” Sung Joon segera mengubah ekspresinya menjadi dingin. “Dimana Jang Soo Yeon?”
“Temparemen-mu sangat buruk,” ujar Gil Ho dan tidak lagi curiga. “Dia sedang diperiksa di rumah sakit.”

“Diperiksa?” gumam Sung Joon heran. Sung Joon kemudian melihat ke samping dan baru menyadari kalau ada CCTV disana yang merekam tubuh Sung Hoon yang terbaring. Perut Sung Hoon yang tertembak telah di obati. Deuk Cheon bersembunyi di suatu sudut, bersiaga.
Gil Ho menatapnya dan bertanya heran apa Sung Hoon yakin baik-baik saja? Dia kan ditembak dengan pistol kemaren? Seperitnya, Sung Hoon tidak boleh mandi?
Sung Joon sendiri bingung harus menjawab apa. Jika Gil Ho melihat CCTV itu, dia pasti ketahuan.

Post a Comment

Previous Post Next Post