The Mysteries of Love / 談情說案 (2010)
“Apa kamu yakin itu terjadi pada hari Rabu, tanggal
15?” tanya PC pada Tuan Ma.
Lalu Tuan Ma, menjawab ya serta menjelaskan bahwa pada
hari itu ia berada dirumah sepanjang hari dan sekitar jam 4 atau 4:15 sore, dia
sedang menyiram bunga di taman. Disana memang banyak suara berisik, karena
banyak orang asing yang mengunjugi rumahnya. Tapi ia yakin, bahwa ia tidak ada
mendengar suara tembakan apapun.
“Tuan Ma, kami tidak bermaksud menuduh kamu, tapi ada
seseorang yang mendengar suara tembakan
3 kali didekat situ.” Jelas Lo sir dengan tegas.
“Itu tidak mungkin. Pendegaranku masih sangat bagus.
Jadi jika disana ada tembakan, aku pasti bisa dengar.” Jawab Tuan Ma menegaskan
kembali pernyataan nya.
Korban : Lam Chu-lung
Tersangka : Cheung Wah-ciu
Saksi A : Luk Kwon-ping
Saksi B : Ma Chung-keung
Lo sir menjelaskan pada mereka (Siu-lai, Chim, dan Pan),
bahwa Tuan Ma berkata ia tidak ada mendengar suara tembakan. Jadi disana hanya
ada dua kemungkinan.
Pertama, tersangka menembak dengan semua jendela
ditutup. Lalu kedap suara yang berada diruangan band itu bagus. Sehingga suara
tidak akan terdengar keluar.
“Tapi saksi Luk Kwok-ping mengatakan ia mendengar 3
tembakan. Lalu jika Tuan Ma mengatakan kebenaran, itu berarti tidak mungkin Luk
Kwok-ping mendengar suara tembakan. Mengapa dia berbohong kepada kita?” tanya
Siu-lai menanggapi penjelasan dari Lo sir.
“Apa kamu lupa apa yang warga ceritakan ke kita? Luk
Kwok-ping dan tersangka sering bertengkar mengenai masalah parkir.” Jawab Pan
menanggapi pertanyaa Siu-lai.
“Itu mungkin. Pikirkan tentang itu, Tuan Ma adalah
anggota dewan daerah. Dia melakukan banyak pekerjaan public dan dia memiliki
status social yang tinggi. Jadi aku pikir apa yang dia katakan bisa lebih
dipercaya.” Sambung Chim.
PC datang dan mengomentari perkataan Chim bahwa itu belum
pasti. Lalu ia menjelaskan,”Saat itu
ketika ada pemilihan anggota dewan daerah, ada rumor tentang menyuap
suara.” Katanya dan memberikan data yang ia dapatkan pada Lo sir.
Lo sir membaca data yang diberikan oleh PC, ternyata
ayah tersangka merupakan kepala desa di desa Spearhead. Sehingga pada saat
pemilihan, dia banyak membantu Tuan Ma untuk mendapatkan suara.
“Apakah mungkin Tuan Ma menjadi saksi dan membuat
pernyataan palsu sebagai balasan untuk itu?”.kata Siu-lai.
Pan mulai merasa bingung,”Yang satu ingin balas dendam
dan yang lain ingin balas budi. Jadi siapa yang harus kita percayai?” tanya
nya.
Lo sir kelihatan sulit membuat keputusan. Dikarenakan
petunjuk yang mereka punya masih kurang, sehingga sulit untuk menuntut tersangka.
Direstoran. Lo sedang mengisi buku TTS sambil menunggu
King. Lalu King datang dan menolong nya mengisi TTS tersebut.
Saat sedang mengobrol, Lo tiba-tiba menanyakan pada
King, apakah Ayahnya mengenal Dewan bernama Ma Chung-keung?
King menjawab bahwa Tuan Ma merupakan seorang kenalan
Ayahnya. Lalu ia menanyai, kenapa Lo menanyakan itu?
Lo menceritakan tentang kasus pembunuhan yang sedang
mereka tanganini. Ia menjelaskan bahwa mereka telah menangkap seorang
tersangka, tapi Ketua Ma hadir menjadi seorang saksi. Dan kesaksiannya menjadi
sebuah keuntungan bagi tersangka.
King mengatakan bahwa sejauh yang ia ketahui, Tuan Ma
adalah seorang yang jujur. Jadi ia tidak akan berbohong.
Lalu King menjelaskan bahwa Tuan Ma sangat menyukai
pacuan kuda dan dimasa lalu seseorang menawarkan nya untuk dapat menjadi
pemilik kuda tercepat, tapi ia menolak tawaran tersebut dan lebih memilih untuk
menunggu selama 2 tahun.
King juga mengatakan, pernah sekali ketika Tuan Ma
memarkir kan mobilnya, ia tidak sengaja menggores mobil lain. Sebenarnya saat
itu tidak ada seorang pun yang melihat, tapi ia mencari pemilik mobil itu dan
membayar kan ganti rugi kepada nya.
Mendengar semua itu, Lo berpikir bahwa Tuan Ma
benar-benar orang yang jujur. Lalu King menepuk pundaknya dan memberikan dia
semangat.
Siu-lai bersama Ayahnya, sedang berolahraga. Saat
Siu-lai sedang duduk dan mengobrol bersama Ayahnya, Lo sir menelepon dia.
Setelah Siu-lai sudah selesai, Fei sir menanyai
putrinya mengapa ia begitu senang. Lalu Siu-lai menceritakan, barusan Lo sir mengabarkan
bahwa ia telah menyakinkan DOJ untuk menolak jaminan atas tersangka. Sehingga
mereka memiliki waktu untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Mendengar itu, Fei langsung mengatakan,”Pada awalnya
aku pikir bos kamu itu tidak mampu sama sekali. Tapi kelihatannya ia cukup
pandai dalam pekerjaannya. Bagaimana penampilannya?”
“Pakaiannya bagus, tinggi, dan tampan.” Jawab Siu-lai.
Lalu Fei menanyai apakah Lo sir itu ada rasa sama dia,
yang segera dibantah Siu-lai, karena Lo sir nya itu seorang playboy. Segera Fei
menyuruh dia jangan dekat dengannya.
Siu-lai mengatakan tentu saja, lalu ia menunjuk Kakak Kedua nya
(Leung) yang sedang bermain sepak bola serta mengatakan kepada Ayahnya untuk
lebih mengkhawatirkan Kakaknya itu.
Fei melihat Leung yang bermain sambil berteriak kepada
temannya, ketika temannya itu tidak berhasil memasuki bola ke gawang.
Dan Fei langsung mengomentari bahwa Leung begitu
pemarah, jadi bagaimana ia bisa mendapatkan pacar.
Fei mulai menanya-nanyai Siu-lai lagi. Lalu Siu-lai
mulai bercerita bahwa ia pernah memiliki penggangum dulu.
Lalu ia mengenang masa lalunya, Saat sekolah dulu, ada
seorang laki-laki yang meminjamkan catatanya ke dia. Dan saat itu, sebagai
ungkapan terima kasih, ia ingin mentraktirnya minum. Tapi laki-laki itu
tiba-tiba pingsan.
Fei mengatakan bahwa dulu Siu-lai pernah bersama dengan
seorang Kapten Sepak Bola, tapi karena ia kalah bertanding Siu-lai
memutuskannya.
Siu-lai segera membantah dan mengatakan bahwa Ayahnya
itu tidak tau, apa yang sebenarnya terjadi. Dan ia mengenang lagi.
Saat itu dengan semangat, Siu-lai berteriak
menyemangati pacarnya. Tapi pacarnya malah kalah.
Lalu saat mau pulang, Siu-lai bercerita pada temannya, kalau pacarnya itu baru saja kalah pertanding, jadi ia ingin menenangkannya.
Lalu saat mau pulang, Siu-lai bercerita pada temannya, kalau pacarnya itu baru saja kalah pertanding, jadi ia ingin menenangkannya.
Ketika itu Siu-lai melihat dan mendengar bahwa pacarnya
itu sengaja mengalah, hanya untuk mendapatkan sebuah tas. Lantas karena hal
itu, dia menjadi marah.
Dengan bangga Ayahnya menjawab, ada. Contohnya Ibunya.
Lalu ia tersedak minum dan Siu-lai segera
menepuk pundaknya.
Lalu Leung menghampirinya dan sambil berdiri diatas
bola sepak, ia memegang pundaknya.”Yu Ka-kan? Apa kabar?” katanya.
Fei dan Siu-lai berdiri menghampiri mereka, lalu dengan
sikap hormat, Ka-kan menyapa Fei sir dan memuji Siu-lai yang kelihatan tambah
cantik.
Lalu Kan mengajak Siu-lai untuk pergi makan malam
bersama besok. Dengan semangat, Ayahnya langsung mendukung Kan.
Saat direstoran. Kan memperlakukan Siu-lai dengan baik,
ia menarik kan kursi untuk diduduki Siu-lai.
Tapi sayangnya, Kan terlalu perhitungan. Karena ketika
Siu-lai ingin memesan makanan, Kan menyuruhnya untuk menunggu sampai jam 9,
karena pada jam segitu, mereka bisa mendapatkan ‘beli satu gratis satu’. Lalu memberikan Siu-lai air putih untuk ia minum
dulu.
Saat sedang makan, Kan mengambil banyak makanan dan
meletakan nya dimeja serta mengatakan pada Siu-lai bahwa ia sudah melakukan
perhitungan untuk ini semua.
Kan juga bilang, “Ibu ku mengatakan pada ku untuk
menghasilkan uang, maka dari itu kita mesti hemat.”
Dengan halus Siu-lai menolak bahwa ia tidak bisa makan
banyak. Tapi Kan dengan bersemangat, mengambilkan Salmon untuk Siu-lai.
Ketika melihat Salmon yang diberikan oleh Kan, Siu-lai
merasa aneh, karena diatas Salmon itu tedapat butir nasi. Sehingga ia
menanyakan itu pada Kan.
Dibelakangnya, seorang pelanggan protes pada pelayan.
Karena tidak ada ikan diatas sushi nya, yang ada Cuma hanya nasi.
Mendengar itu, Siu-lai merasa tidak nyaman. Dan saat
Kan mengajak dia untuk makan bersama lagi, ia hanya menjawab begitu saja dan
mengelengkan kepalanya.
Disebuah restoran terbuka, Mami-papa Kingshley duduk
bersama. Lalu dua orang wanita datang mengampiri mereka.
Wanita pertama (Berpakaian putih dan memakai tali
pinggang merah) berjalan sambil bertelepon dan marah –marah.
Wanita kedua (Pakaian putih dan rok hitam kotak-kotak)
ia memperkenalkan dirinya Chirsty.
Setelah selesai, Papa Kingsley menanyakan kepada wanita
pertama kenapa ia begitu marah. Wanita pertama menjawab, bagaimanapun ia adalah
istri direktur dan bahkan nyonya rumah dari pesta penggalangan dana.
Mami Kingsley memanggil wanita pertama itu dengan
sebutan Anastasia. Ia mengatakan padanya bahwa ia adalah seorang wanita baik,
jadi dia tidak seharusnya pamer.
Anastasia memanggil Mami Kingsley dengan panggilan
Victoria. Lalu ia memperkenalkan Christy pada mereka,”Ini Christy. Dia
benar-benar pintar. Dia baru saja tamat dari Jurusan music di Universitas
Yale.”
“Apakah kamu akan melanjutkan pendidikan kamu atau
bergabung di orchestra untuk menambah pengalaman?” tanya Victoria pada Christy.
“Pertama aku ingin melamar ke Royal Phillharmonic
Orchestra, tapi ayah ku tidak ingin saya tinggal jauh dari rumah. Jadi aku akan
melanjutkan pendidikanku untuk sekarang.” Jawab Christy.
Anastasia ikut bicara,”Christy adalah satu-satunya
perempuan dikeluarganya. Ayah nya pemilik Jaringan Pasar di USA. Bisnis nya
begitu besar.” Jelas nya.
“Apakah kamu ingin membantu Ayah kamu menjalankan
bisnisnya?” tanya Ayah Kingshley pada Christy.
Lalu saat mereka mengobrol lebih lanjut, Mami-Papa
Kingshley terlihat senang dengan Christy. Tapi ketika Christy menceritakan
bahwa Mama nya adalah mantan artis sebelum menikah dengan Ayahnya. Raut wajah
Mami-Papa yang terlihat berubah.
Dan saat Christy pergi ke kamar mandi, Victoria
langsung menanyakan pada Anastasia mengenai Mama Christy,”Jangan bilang Yip
On-kei (Mama Christy) adalah seorang pemain film artistic.”
“Kelihatannya itu adalah orang yang sama.” Kata
Anastasia.
“Beberapa menyebut mereka film artistic, tapi
sebenarnya itu adalah film erotis. Sejauh yang aku tau, 5 dari mereka telanjang
didalam film.” Kata Papa Kingshley pada mereka berdua.
Anastasia langsung membela Christy dan mengatakan bahwa
itu sudah lama serta dia (Mama Christy) juga sudah berhenti selama
bertahun-tahun. Dan sebenarnya Christy benar-benar cantik dan baik.
Tapi Victoria mengatakan bahwa Christy memang cocok
dengan Kingshley, tapi mamanya itu. Lalu Anastasia menjawab ia mengerti, karena
jika Christy menjadi menantunya, maka orang akan bergosip.
Victoria tersenyum, mengatakan bagus jika Anastasi
mengerti itu.
Kinghsley datang. Tapi Maminya langsung pura-pura sakit
kepala dan menyuruh dia bersama Ayahnya pergi untuk membelikan dia obat. Lalu
Maminya dengan tersenyum kecil, melambaikan tangannya.
Victoria langsung mengatakan maaf pada Christy yang baru
kembali. Ia mengatakan, anaknya sedang melalukan penelitian di Universitas,
jadi dia tidak bisa datang.
Anastasia menambahkan bahwa mereka bisa bertemu lain
kali. Tapi Victoria tiba-tiba bercerita, bahwa anaknya itu adalah seorang yang membosankan.
Dia selalu menfokuskan diri melakukan penelitian dan dia bisa tinggal di lab
selama seminggu.
Dijalan, Kingshley menanyai apakah ayahnya ingin pergi
minum atau pulang langsung. Lalu Ayahnya hanya ketawa, karena ternyata
Kingshley sudah mengetahui nya.
Lo sedang bersama dengan seorang wanita di rumahnya.
Mereka berciuman dan tidur bersama. Besok paginya, wanita itu cerita bahwa pacarnya
SMS dia, jadi karena hal itu, mereka tidak akan bisa bertemu untuk waktu yang
lama nanti.
Dalam perjalanan. Lo menerima telepon dari PC yang
mengabarkan bahwa pagi ini ia menemui seorang wanita tua. Nenek Sam adalah
seseorang yang mengambil kardus berkas di desa Spearhead. Dia mengatakan, dia
mendengar suara tembakan juga hari saat kejadian terjadi.
Didalam, Lo sir, Siu-lai, PC, menanyai Nenek Sam.
“Saya sudah bilang, saya mendengar 3 letusan. Saya kira
itu adalah suara tembakan senjata.’ Jelas Nenek Sam.
“Apakah anda mendengar itu berturut-turut atau
terpisah?” tanya PC pada Nenek Sam.
“Saya tidak bisa ingat apakah itu, ‘Bang bang bang’,
‘Bang; bang; bang’, atau ‘Bang; bang bang’. Bagaimana saya bisa ingat?” jawab Nenek
Sam.
“Madam, apa hubungan anda dengan tersangka? Apakah anda
ada bertengkar dengan dia sebelumnya? Perselisih paham?” tanya Lo sir.
“Apa maksud kamu? Kamu pikir saya bohong?” kata Nenek
Sam, emosi.
Siu-lai langsung menenangin Nenek Sam,”Tidak, nek. Kami
hanya ingin mengklarifikasi.”
“Saya tidak pernah bohong ya. Hari itu saya mendorong
gerobak saya. Ketika saya diluar rumah Chiu, saya melihat dia bertengkar dengan
seseorang didalam. Saya takut ada masalah. Jadi saya pergi, mengabaikan mereka.
Tapi Ketika saya diujung jalan, saya dengan suara tembakan.” Jelas Nenek Sam.
PC terus mendengarkan penjelasan Nenek Sam, sambil
mencatat pernyataannya. Sementara Lo sir, setelah ia selesai mendengar
penjelasan Nenek Sam. Ia berbisik pada PC
dan mengatakan walaupun Nenek Sam sudah tua, tapi bicaranya keras dan Lo
sir tertawa.
Nenek sam yang mendengar mereka, mengatakan,”Tentu.
Jangan pernah coba untuk menggertak saya.”
Lo sir tersenyum pada Nenek Sam dan memuji
pendengarannya yang masih sangat bagus. Dan mereka semua saling tersenyum.
Didalam Universitas. Siu-lai menanyai apakah Lo sir,
tadi sedang mengetes Nenek Sam kan. Lalu Lo sir memuji nya.
Setibanya mereka diruangan kelas Profesor King,
ternyata disana banyak sekali mahasiswi yang diajari oleh King. Sedangkan mahasiswa
nya hanya berdiri disamping dengan tampang cemberut.
Lalu salah satu mahasiswa memberikan secarik kertas
pada King, yang bertulis kan ‘Professor Bodoh.’ Setelah melihat itu, King hanya
tersenyum, lalu menunjukan catatan itu ke semua mahasiswa/i disana bahwa ada
seseorang yang memanggil dirinya sendiri bodoh.
Semua orang tertawa mendengar itu, sehingga mahasiswa
itu langsung pergi dari situ. Dan Lo sir serta Siu-lai yang melihat itu, ikut
tersenyum.
“Dalam keadaan normal, jika disana ada suara tembakan,
mereka semua akan mendengar itu.” Jelas King.
“Apa itu mungkin ada beberapa yang mendengar itu dan beberapa tidak?” tanya Lo pada King.
“Apa itu mungkin ada beberapa yang mendengar itu dan beberapa tidak?” tanya Lo pada King.
“Tidak ada info yang cukup, jadi aku tidak bisa
menjawab itu.” Kata King.
“Jika seperti itu, kemungkinan besar Tuan Ma berbohong,
karena wanita tua dan warga desa itu, mengatakan hal yang sama. 2 banding 1”
kata Lo.
Dirumah Cheung Wah-ciu. King beserta Lo sir dan timnya,
memeriksa ruangan band yang ada disana. Lalu King melihat dan berpikir.
Diluar, mereka menjelaskan dimana rumah Luk Kwok-ping
(saksi 1) yang saat itu berada diluar untuk merokok.
King memperhatikan jendela kecil yang ada
dirumah Cheung Wah-ciu. Lalu ia berpikir.
Tags:
The Mysteries of Love