Content and Images by OneHD
Salah satu Karyawan Win datang ke apatermen Pim secara
diam-diam. Didalam apatermennya Gun, mengingat kejadian penembakan yang terjadi
pada Ayah Pim, tapi tiba-tiba hpnya bunyi dan Gun segera mengangkatnya. Ada suara
seorang pria dikamar Pim yang menyebutkan kepada Boss nya, ia masih tidak bisa
menemukan itu, tapi Ia akan mencari itu sebelum Pim kembali.
Pria itu membongkar satu persatu kotak merah yang ada
di tempat Pim. Pria itu menghubungi bossnya dan melaporkan bahwa ia masih belum
bisa menemukannya. Disana terlalu banyak barang. Lalu Pria itu keluar dan
melepaskan sarung tangannya.
Gun memperhartikan pria itu dari jauh, ia mengenali
pria itu sebagai salah satu bawahan Win yang ada pada saat konfrensi pers.
Win protes pada Ayahnya, karena ini sudah yang ketiga
sejak dua bulan terakhir ini. Tapi Ayahnya marah dan menjelaskan pada Win jika
Ayah Pimdao sedang menyelidiki tentang mereka lebih daripada seekor Anjing yang
mencari daging! Ia sendiri sudah memberikannya kesempatan, tapi Ayah Pim
menolak nya.
“Tapi kamu tidak harus melakukan ini!”
“atau kamu ingin dia mengekpos kita dan menyeret kita
ke penjara?!”
“Jika apa yang ia ingin kan adalah membatalkan
pernikahan ku dengan Pimdao. Kita hanya harus menundanya saja.”
Ayahnya berteriak pada Win bahwa ia bisa menunggu tapi
Akarawong tidak! Win hanya bisa diam dengan perasaan kesal.
Gun memeriksa ke sekeliling, lalu menggunakan sebuah
alat. Gun membuka pintu apatermen Pim, tapi ia sendiri masih tidak tau apa yang
mereka cari. Jadi ia membawa beberapa kotak merah pulang ke apatermennya dan
memeriksa itu satu-persatu.
Jade bingung dengan apa yang Gun lakukan, lalu Gun menjelaskan
bahwa ia tidak bisa meninggalkan barang ini dikamar Pim. Karena mereka akan tau
ada seseorang yang telah masuk kedalam dan mencari barang mereka itu. Lagian dengan
begitu banyaknya barang diruangan itu, Pim tidak akan curiga.
“Jadi mereka ingin sesuatu seperti yang dipegang Pim. Seperti
bagaimana mereka mengingikan sesuatu dari Radee. Jika Khun Pimdao adalah
orang-orang mereka, mengapa mereka menyembunyikan itu?” Kata Jade.
Gun mengiyakan pendapat Jade, tapi ia masih belum bisa
benar-benar mempercayai nya. Pim adalah pacar Win, tapi mengapa ia tidak curiga
sama sekali? Kelihatannya Pimdao tidak bodoh.
Jade membalas bahwa cinta bisa membuat orang buta.
Dirumah Pim. Napa masih berduka atas meninggalnya
suaminya. Lalu ia teringat perkataan suaminya “Akarawong melakukan bisnis ilegall. Mereka terlibat narkotik,
pembunuhan, dan pencucian uang.” Dan pada saat mereka berada dimobil Win
kemarin, Win menatapnya melalui kaca mobil didepannya dengan tatapan yang
menakutkan, tapi Napa memalingkan mukanya.
Napa berdiri dan menyuruh Pim untuk segera putus dengan
Win. Batalkan pernikahan. Pim heran.
Pim menceritakan tentang hal ini kepada Prim dikantor.
Prim sendiri merasa heran dan terlihat curiga, karena disana pasti ada alasan
mengapa Ibunya menyuruh Pim seperti itu. Tapi Pim terlalu polos, ia mengatakan
bahwa dia mengerti kenapa Ibunya seperti itu, mungkin karena Ayahnya baru
meninggal, jadi Ibunya tidak ingin merayakan pesta pernikahan.
Prim duduk di sebelah Pim,”Tapi ini bukan hanya
menunda, ini membatalkan. Aku pikir disana ada sesuatu.”
Pim merasa stress dengan semua yang terjadi, lalu Prim
menenangkannya. Pim menceritakan,”Aku tidak yakin, pria itu (Gun), aku merasa
bahwa ia selalu terlibat dengan ku. Ketika Ibu terluka, ketika ayah meninggal,
ketika aku menghindari wartawan.” Lalu Pim menangis.
Di tempat Body Work. Gun bersama temannya Jade sedang
membahas tentang itu. Prim datang menemui mereka dan memperkenalkan dirinya.
“Pim seperti adikku. Aku akan mencari tau apa yang
terjadi kepada ayah adikku. Jika suatu hari kamu kehilangan orang yang kamu
cintai, kamu akan mengerti mengapa aku mengatakan semua ini sekarang.”
Gun terlihat sedih, tapi ia memalingkan tatapannya
sesaat,”Dan kamu pikir aku tidak? Kamu pikir aku tidak pernah kehilangan
siapapun? Apa kamu pikir hanya Ayah Pimdao yang mati secara misterius?”
Prim bilang bahwa ia khawatir dengan Pim. Jadi apapun
alasan nya mendekati Pimdao, tolong jaga dia untuknya. Juga Ibu Pim sangat
menyukainya. Lalu Prim pergi.
Diapatermen Pim. Ia bertemu dengan Win, ia mengatakan
pada Win untuk menunda pernikahan mereka. Tapi Win dengan pengertian memegang
tangan Pim dan membalas bahwa ia mengerti, jadi jangan khawatir, ia akan
menunggu nya sampai siap.
Nam masuk membawakan barang-barang milik Pim. Dan saat
ia melihat Pim dan Win berduaan, ia sengaja menjatuhkan barang-barang itu. Lalu
Win memeluk Pim dan pamit padanya. Sedangkan Nam melihat dengan perasan cemburu
kepaa mereka.
Pim berterima kasih pada Nam yang merupakan teman
baiknya, salah seorang yang sangat ia
sayangin, karena selalu peduli dengannya. Nam tersenyum padanya, tapi
saat Pim berbalik dan membantunya memungut barang yang terjatuh. Nam memandang
nya dengan iri.
Keluar dari apatermen Pim, ternyata Win telah menunggu
Nam untuk mengembalikan kunci yang ia pinjam. Win menanyakan Nam mengenai
hadiah milik Pim, apakah itu akan disumbangkan? Nam membenarkan.
Hadiah yang diatas hanyalah sebagian kecil. Sisanya ada
dikantor menunggu untuk dikirim. Win terlihat terkejut dan berjalan pergi. Tapi
Nam mengejarnya,”Aku bertanya, jika kamu tidak mencintai Khun Pim, mengapa kamu
bersama dengannya?”
Nam mengeluarkan hpnya dan memperlihatkan video Win
yang sedang berciuman dengan seorang wanita yaitu Dear. Win kaget.
Nam menyuruh Win untuk putus dengan Pim. Tapi Win yang
sepertinya tau perasaan Nam untuknya, jadi ia mendekati Nam dan membelai
rambutnya. Lalu Nam segera memegang wajah Win dan mereka berciuman.
Didalam mobil. Pengawal Win merekam semua itu.
Win makan malam bersama Dear. Win menceritaka kepada
Dear mengenai pernikahannya yang tidak jadi bersama Pim. Lalu Win mendekati
Dear dan memegangnya dengan mesra.
Tapi Dear bicara padanya,“Win aku memberi kamu begitu
banyak.Jika ini nyata, mengapa aku tidak bahagia? Aku hanya takut itu tidak
nyata seperti yang kamu katakan. Aku tidak ingin bermimpi lagi.”
Win membelai wajah Dear,”Ini bukan hanya mimpi. Cinta kita
akan menjadi nyata. Aku janji.” Dan mereka saling memandang dengan mesra.
Tags:
Game Maya