Images by Toei, Showgate
Cahaya
petir pun menerangi ruangan itu. Terlihat wajah kaget semua orang.
Shiyo
berdiri dan menanyakan maksud Sayuri. Dan dengan tenang serta nada suara yang
lembut, Sayuri mengingatkan Shiyo untuk kembali duduk. Tapi Shiyo masih tetap
ingin bertanya,”Itsumi-senpai sendiri yang menulisnya?!”
“Jangan
melanggar aturan. Dilarang berbicara. Jangan merusak naskah yang Itsumi cintai
ini.” Kata Sayuri dengan tajam, tapi lalu,”Silahkan dengarkan lah sampai
akhir.” Lanjutnya dengan lembut dan tersenyum.
Pembacaan
cerita pendek – Bisikan dari kubur oleh Shiraishi Itsumi kelas 3 A
“Apakah menjalani hidup
tanpa menjadi tokoh utamanya itu memiliki arti?”
Itsumi
baru bangun dari tidurnya, saat pagi hari. Dengan hanya memakai selapis kain
putih serta berbantalkan tangan seorang pria,”Dan konflik yang mendalam, namun akan
membosankan kalau bukan ditujukan pada kita. Lalu, kalau ingin jadi tokoh
utama, saat-saat yang paling gemilang dalam hidup yaitu masa muda yang dipenuhi
oleh gairah tiada matinya.”
Itsumi
berbalik dan tersenyum dengan pria disebelahnya. Yaitu Hojo-sensei yang
langsung menyapa Itsumi sambil memeluknya. Lalu Itsumi pun berkata,”Kita harus
segera pulang atau Diana akan curiga.”
Tapi
dengan mesra, Hojo-sensei semakin erat memeluk Itsumi dan membalas bahwa ia
tidak mau. Lalu mereka pun mulai bermesraan lagi. Dan Itsumi pun tertawa
bahagia.
“Kemesraan yang kami
tumpahkan di Bulgaria merupakan kenikmatan sesaat. Karena kala kembali ke
Jepang, kami pun menjadi murid dan guru lagi. Hubungan yang terlarang.”
Saat
akan menaiki tangga, Itsumi bersama Sayuri berpapasa dengan Hojo-sensei yang
menuruni tangga. Lalu Itsumi pun tersenyum kecil serta memberikan hormat kepada
Hojo-sensei.
“Tiada kisah yang sedramatis
ini. Seharusnya begitu.”
Sayuri
yang berada disebelah Itsumi bertanya,”Apa kamu menghabiskan waktu dengan
lancar bersamanya saat di Bulgaria?” Dan Itsumi pun membalas ‘ya’. Lalu Itsumi
tersenyum dan berkata,”Mantap sekali.”
“Sayuri mengetahui segalanya.
Sayuri yang cantik dan baik hati ini, merupakan teman masa kecil sekaligus
sahabat karibku. Dia kerap memberikan nasihat padaku.”
Saat
Itsumi sedang duduk membaca buku disalon. Seseorang datang. Dan itu adalah
Hojo-sensei.
“Dia adalah pemuda yang pernah
bermimpi menjadi seorang penulis. Dua tahun lalu, aku dan Sayuri membuka
kembali klub sastra ini, agar bisa berduaan dengannya.”
Itsumi
berjalan mendekati Hojo-sensei. Lalu mereka mulai berpelukan serta berciuman
dengan sangat mesra.
“Berhiaskan perabotan yang
antik, disertai gorden dan karpet dengan warna yang kusuka, lalu dilapisi
jendela beserta dinding kedap suara yang bisa melindungi rahasia. Kesan yang
sangat romantis, begitu mewah dan terasa kudus. Tempat nan sungguh sempurna
tiada tara.”
“Bagiku, salon klub ini
hanyalah kedok untuk menumpahkan cinta. Dan demi menwujudkan itu, seharusnya
semua telah tersedia. Namun, aku menyadari sesuatu. Baik dirinya, maupun tempat
ini, ada sesuatu yang kurang.”
Itsumi
menatap orang-orang yang sedang bermain maupun yang sedang bersantai dilapangan,”Kami semua
anggun. Hanya dengan menjadi gadis SMA segala sesuatunya terlihat baik.”
“Namun, keanggunan itu
memiliki batas waktu. Karena kami pun pasti akan meninggalkan tempat
perlindungan ini. Saat itu, aku menyadari sesuatu. Sosok yang kurang bagiku.”
“Yaitu peran pembantu yang
bisa melengkapi kisahku sebagai tokoh utama berlatar disalon ini.”
Cahaya
petir kembali menerangi ruangan yang gelap. Berhiaskan wajah-wajah orang yang
terlihat terkejut mendengar cerita itu. Lalu Sayuri melanjutkan,”Kandidatnya
adalah orang yang mempunyai level tinggi dan tekad kuat. Untuk dapat membuat
mereka patuh dan menuruti apa yang kuperintahkan, aku harus memegang rahasia
mereka.”
“Takaoka Shiyo. Sejak
meraih penghargaan sebagai penulis pendatang baru terbaik, tentu saja satu
sekolah ini dan masyarakat pun mengenalnya. Dia ini merupakan kandidat
terbaik.”
Shiyo
menemui Itsumi sendirian di dalam kelas, Shiyo terlihat bingung. Tapi tanpa ia
sangka Itsumi menunjukan sebuah novel padanya serta berkata,”Sahabat penaku
yang dari Perancis mengirimkannya kepadaku. Sangat mirip dengan Kimigake Sou.
Malah sama persis.” Lalu dengan perlahan Itsumi berjalan mendekati Shiyo dan
melanjutkan,”Kalau Kimikage Sou diterjemahkan ke bahasa asing pasti akan
terjadi keributan besar, ya.”
Dengan
segera Shiyo segera merebut novel itu dari tangan Itsumi dan membalas,”Aku
kebetulan membacanya saat tinggal di Perancis! Aku tidak menyangka karya ku
bisa menang! Dan karena sudah terkenal
dimana-mana, aku jadi tidak bisa katakan yang sebenarnya. Kumohon pada mu,
jangan bilang siapa-siapa! Aku akan melakukan apa saja.” Kata Shiyo sambil
memegang bahu Itsumi.
Lalu
Itsumi pun mengenggam tangan Shiyo serta tersenyum padanya,”Kuingin kamu
bergabung ke klub sastra.”
“Takaoka Shiyo menerima
ajakanku dengan senang hati. Saat itu, mungkin dirinya tidak tahu. Bahwa
mengenggam rahasia seseorang itu serupa dengan mengenggam jiwanya. Dan mungkin
dia belum menyadari ..”
“bahwa menjadi peran
pembantu itu merupakan hal yang hina.” Lanjut Sayuri. Lalu petir
pun menyambar lagi,”Oleh karena bergabungnya Takaoka Shiyo yang notabene
seorang penulis, aktivitas yang terjadi di klub sastra ini pun semakin
meningkat. Aku pun berpikir kembali untuk mendapatkan peran pembantu yang
kedua.”
“Kominami Akane. Dalam
kisah dimana ku menjadi tokoh utama kubutuhkan sesuatu yang manis. Sosok yang
laksana boneka antik itu, memilik aura seperti dari negeri dongeng. Dan
kegelapan yang tersirat dari kedua bola matanya itu, membuatku sangat
terpikat.”
Akane
menyalakan api dan membakar rumahnya sendiri. Gara-gara itu lengan nya pun
terluka, karena terkena api. Dan Akane berusaha memandamkannya dengan
memukul-mukul lengannya. Lalu Akane pun melarikan diri, sedangkan Itsumi
berdiri disana melihatnya.
“Oleh karena hasrat
kompleks untuk memiliki restoran, dengan tangannya sendiri, dia menyalakan
pemantik api. Itu rahasia terbesar darinya ... ku genggam erat.”
Itsumi
menemui Akane didekat loker sepatu. Saat itu Itsumi pura-pura menanyai Akane
mengenai kebakaran itu, tapi Akane mengelak dan berpura-pura tidak tau. Lalu
Itsumi pun menarik tangan Akane yang berbalut berban dan bicara sambil
tertawa,”Kasihan sekali, ya. Soalnya luka bakar itu membekas.”
”Murid tahun pertama
bernama Nitani Mirei. Dirinya yang berusaha keras menyesuaikan diri itu,
membuatku jadi ingin membantunya. Apabila dengan itu, keberadaanku sebagai
tokoh utama bisa menjadi semakin menguat, maka menemukan rahasianya adalah
perkara yang mudah.”
Seorang
pria tua yang duduk diatas kursi roda, memberikan sejumlah uang kepada Mirei.
Lalu Mirei pun berjongkok, melepaskan kacamata nya, serta membuka resleting
celana pria itu.
“Dia melakukan kerja paruh
waktu secara diam-diam.”
Ketika
telah selesai, Mirei keluar dari dalam kamar mandi sambil mendorong kursi roda
pria tua itu. Tiba-tiba Itsumi datang serta mendekati Mirei serta berbisik dan
lalu tertawa ditelinganya.
“Lalu yang menjadikan
kisah ini dinamis adalah si gadis yang suka membalurkan wewangian, Diana
Detscheva.”
“Diana menerbitkan
paspornya sehari sebelum kecelakaan Ema. Aku yang mengetahui hal itu pun
berencana memojokannya. Demi dirinya bisa bersekolah di Jepang, dia mengaku
telah mendorong kakaknya jatuh dari benteng.”
Diana
berlutut memohon pada Itsumi. Lalu Itsumi berkata,”Maka dari itu, berikarlah.
Selamanya. Patuhilah diriku.”
“Dengan para peran
pembantuku yang sungguh menawan ini, duniaku ini menjadi sempurna. Selayang
pandang, dalam aliran waktu yang terasa tenang ini .. para pembantu pun takut
padaku, menghargaiku, melindungi setiap langkah dan hela nafasku. Dan masuk ke
saat-saat terindah dalam panggungku. Dengan bergabungnya mereka diklub sastra
ini, memberikan pengaruh pada hal lain.”
“Dan itu adalah kisah
romansaku dengan pak guru. Rasanya sungguh aneh, semakin besar hasrat tokoh
utama ingin bertemu dengan pujaan hatinya, berahi yang ada jadi meningkat dan
gairah pak guru pun semakin meluap.”
Itsumi
bersama Hojo-sensei berciuman serta bermesra-mesraan didalam mobil. Dengan
cahaya yang remang-remang, “Terlintas dalam benakku, klimaks dari kisahku ini adalah
keberlanjutan hubunganku dengan Hojo-sensei.”
“Mungkin, karena
senantiasa berharap seperti itu maka didalam tubuhku muncul suatu kehidupan
baru.”
Itsumi
memberitahu Hojo-sensei bahwa ia mengandung seorang bayi. Jadi dengan bahagia
Hojo-sensei mengajak Itsumi untuk menikah. Dan Itsumi pun langsung memeluk
Hojo-sensei.
“Aku
akan berbicara baik-baik dengan Ayahmu. Setahun lagipun kamu lulus. Pasti
beliau akan memaafkanmu.” Kata Hojo-sensei. Tapi Itsumi meminta Hojo-sensei
untuk menunggu tiga bulan lagi, sampai dengan bulan agustus.
“Kalau kujalani hari
sampai kandungannya tak mungkin digugurkan .. maka bila Ayahku menentang
berkali-kali .. pada akhirnya dia mengizinkan ku menikah.”
Malam
hari dengan riang Itsumi saling nge-chat bersama dengan Hojo-sensei
membicarakan bayi mereka. Dan Hojo-sensei disana menyarankan bahwa anak mereka
akan dinamai ‘lily’, sesuai maknanya Hojo-sensei ingin anaknya tumbuh menjadi
gadis yang murni.
Itsumi
pun tersenyum sambil mengelus perutnya,”Lily.”
“Tubuhku berangsur-angsur mulai berubah. Rasa mual tiada habis
kurasakan. Letih yang tak kunjung berakhir. Sakit kepala ibarat ditekan-tekan.
Dan semua perubahan itu menandakan bahwa kisahku sudah hampir mencapai
klimaksnya.”
Didalam
gereja Itsumi dan Sayuri saling bercerita dan tertawa bersama. Lalu Sayuri
bertanya,”Bagaimana dengan mereka? Dan bagaimana caramu menggunakan mereka di
bagian klimaksmu nantinya?”
“Bagaimana
ya, enaknya? Harus dipikirkan. Ah.. bagimana kalau kuhukum mereka dengan
menggunakan rasa cinta mereka terhadapku?” balas Itsumi.
Dan
Sayuri pun menertawakan hal itu,”Betapa mudahnya.” katanya. Mendengar hal itu
Itsumi pun ikut tertawa dengan rencana nya tersebut.
“Benar. Sempurna sudah kisahku. Akan tetapi, aku tak menyangka
bahwa mereka akan mengacaukan roda-rodanya.”
Ayah
Itsumi memperlihatkan foto-foto Itsumi yang sedang berduaan dengan Hojo-sensei
dan berkata bahwa itu memalukan. Itsumi lalu memohon pada Ayah,”Tapi, aku
sangat mencintai Hojo-sensei!”
Ayah
pun lalu mengeluarkan foto hasil USG milik Itsumi dan berkata,”Kau tidak
diperbolehkan mengandung anak!”
Itsumi
kaget serta memandang Ayahnya dengan pandangan tidak percaya. Ketika Ayahnya
berdiri dan merobek foto USG miliknya, lalu melemparkan itu kepadanya,,”Aku
tidak memperbolehkan mu melahirkan! Guru itu sudah dipecat dan dia sudah pergi
dari kota ini. Aku sudah melarangnya untuk bertemu dengan mu lagi.”
Itsumi
berusah mendekati Ayahnya, tapi Ayahnya langsung menampar Itsumi. Serta
menyeretnya masuk kedalam mobil dengan paksa. Dan Itsumi hanya bisa menangis
sambil memegangin perutnya.
“Setelah itu, aku dibawa oleh beliau ke rumah sakit yang
dikelolanya. Lalu, perutku menjadi hampa.”
Didalam
kamar. Itsumi duduk sendirian. Mata Itsumi terlihat berkaca-kaca serta
pandangannya kosong menatap kedepan. Lalu dengan suara kecil, ia
berkata,”Pengkhianat.”
“Yang bisa memotretku saat berduaan dengan Hojo-sensei di
Bulgaria adalah Diana Detcheva.”
“Yang bisa mengetahui kalau aku hamil adalah Kominami Akane,
karena dia menyadari perubahan makanan kesukaanku.”
“Yang bisa mendapatkan foto USG ku adalah Nitani Mirei, karena
dia sering ke berbagai rumah sakit dengan kedok menjadi relawan pengasuh.”
“Lalu, yang mempunyai kesempatan untuk memberitahu ayahku adalah
seorang novelis dari sekolah kami, sekaligus perempuan yang akrab dengan Ayah,
yaitu Takaoka Shiyo.”
“Dengan kata lain, ini semua adalah pengkhianatan yang
dilakukan oleh segenap anggota klub sastra..”
Dengan
rasa kesal dan marah, Itsumi berteriak didalam ruangan salon. Sedangkan Sayuri
yang duduk dipojok memperhatikan Itsumi. Saat melihat itu Sayuri berusaha
menenangkannya,”Jangan mengatakan hal seperti itu. Didalam alkitab juga tidak
diperbolehkan membunuh,’kan? Itu sama artinya dengan dilarang bunuh diri.”
“Aku
juga tidak ingin mendekati kapel lagi! Karena aku telah menjadi seorang
pembunuh! Membunuh buah hatiku sendiri ..” kata Itsumi dengan kesedihan yang
amat.
Lalu
Sayuri berdiri dan memberikan sebuah amplop kecil kepada Itsumi.
“Itu adalah nomor telepon baru punya Hojo-sensei dan alamat
e-mailnya.”
“Aku
turut berduka untuk bayimu. Namun kamu bisa memulai hubungan kembali dengan
sensei. Karena itu, kumohon. Cerialah seperti sedia kala. Mulai saat ini pun,
aku akan senantiasa membantumu.” kata Sayuri menyemangati Itsumi. Dan Itsumi
sendiri mendengar perkataan Sayuri itu dengan perasaan terharu.
“Andai Sayuri tidak ada saat itu .. pasti aku tak sanggup
bangkit kembali. Sensei adalah arti hidupku. Lalu, ada satu hal lagi yang bisa
membuatku bahagia saat ini.”
Itsumi
mengundang mereka berempat keatas atap sekolah,”Dan itu adalah balas
dendam.”
Itsumi
tersenyum ketika mereka datang,”Pengkhianatku,
sekaligus pembunuh Lily yaitu keempat anggota klub sastra.”
Tanpa
ragu Itsumi bertanya apakah mereka ingin membunuhnya. Mereka terlihat ragu,
tapi Shiyo pun maju dan berkata,”Kami tidak berniat sampai sejauh itu. Hanya
saja aku ingin bebas dari kekangan!”
Akane
pun ikut maju,”Hidup hanya demi Shiraishi-senpai itu sama sekali tidak
tertahankan bagiku!”
Perlahan
Itsumi mendekati mereka, tapi mereka segera mundur serta melindungin. Lalu
Itsumi mengelus kepala Akane,”Padahal kamu hanya harus menunggu setahun sampai
kelulusan tiba.” katanya sampai tersenyum kepada Akane.
Tapi
Shiyo terlihat sudah tidak tahan lagi serta berteriak,”Kalau aku ini seorang
nenek-nenek, maka setahun pun rela kuberikan padamu! Namun, satu tahun bagi
gadis SMA itu berbeda! Masa-masa ini sangat berharga dan hanya terjadi sekali
seumur hidup! Makanya”
Itsumi
segera memotong kata-kata Shiyo dan berkata,”Ogah ah!” Lalu ia tertawa serta
mengatai mereka bodoh, karena tidak peduli sebanyak apapun peran pembantu, bila
tidak berguna, maka tiada artinya bagi panggung tokoh utama.
Lalu
Itsumi mengambil bunga Lily dan mengucapkan,”Selamat tinggal, para pendosa!
Kekallah selamanya dalam menjadi peran pembantu!”
Dan Itsumi
pun berlari dengan cepat mau melompat. Awalnya Diana mengejar untuk
menghentikan Itsumi, tapi Shiyo menahan Diana,”Jangan mau ditipu olehnya!”
Begitupun
Akane yang menahan Mirei,”Kalau kamu memakan umpannya, maka dirimu akan kembali
seperti dulu!”
Tapi
tanpa mereka sangka Itsumi benar-benar mejatuhkan dirinya. Sehingga mereka
semua yang melihat itu, merasa sangat terkejut.
“Pasti kalian tidak menyangka bahwa Shiraishi Itsumi sampai
memilih untuk mengakhiri hidupnya. Kalau dikaitkan dengan kasus pembunuhan,
maka bunga lily yang ku genggam pasti akan menjadi bukti utamanya. Jika ada
yang mengerti bahwa lily sebenarnya adalah nama pemberian untuk anakku, mala
rahasia kalian akan ketahuan. Kalian yang sedang tersudut itu, pasti akan
mengeluarkan pendapat. Artikan saja bunga lily itu dengan makna berbeda. Dan
kematianku bukan bunuh diri, melainkan jadikan saja pembunuhan. Dan kemudian
tuduh saja bahwa salah satu anggota klub sastra membunuhnya. Lalu, isu pun
menyebar dan mencurigai setiap kalian.”
“Jika kalian semua dicurigai, berarti tidak ada pelaku
sesungguhnya,’kan?”
Lalu
dengan saling bergenggaman mereka berempat pergi dari sana.
“Akan tetapi, satu hal. Kalian salah perhitungan. Karena aku
sama sekali tidak berniat untuk mati.”
Itsumi
membuka kedua matanya dan tersenyum.
Diana
pun bertanya apakah Itsumi masih hidup? Tapi Sayuri tidak mejawab dan terus
lanjut bercerita.
“Demi aku bisa tinggal bersama Hojo-sensei, aku kabur dari rumah
sakit, dan Ayahku yang menahan malu pun menyatakan bahwa ini merupakan sebuah
tragedi. Atau lebih tepatnya menutupi kebenaran yang ada.”
“Maka, disekolah, tersebar luas isu yang menyatakan bahwa
Shiraishi Itsumi sudah wafat. Lalu, kala sahabat karibku meletakkan bunga
diatas mejaku. Isu yang menyatakan Shiraishi Itsumi telah wafat, berubah
menjadi kenyataan. Disekolah putri, imajinasi dramatis ini selalu bisa
mengalahkan kenyataan yang sebenarnya. Kalian pun menjadi semakin tersudut dan
hidup terasa tidak nyaman.”
“Ini adalah rencana paling ampuh yang kudiskusikan bersama Sayuri. Setelah selesai menulis naskah ini, aku pun kembali ke salon
dan hadir dalam kegelapan dipertemuan klub sastra, seraya mendengar naskah
kalian dengan tertawa.”
Petir
pun menyambar lagi, sehingga terlihat mereka berempat yang sedang duduk dengan
tidak nyaman dan khawatir. Serta Sayuri yang dengan tenang melanjutkan,”Lalu tidak lupa, aku juga memberikan bahan untuk
pertemuan kali ini. Nabe malam ini adalah hana-nabe. Kalian pasti tahu kalau
bunga lily sangat harum, ‘kan?”
Mereka
mulai mencium makanan mereka dan merasakan aroma manis,”Bunga lily memiliki racun yang kuat yaitu convallatoxin,
convallamarin, convallocid, yang merupakan bagian dari cardiac glikosida,
menyebabkan sesak napas, detak jantung berhenti, bila dikomsunsi berlebihan..
Mereka
semua kaget, tapi berusaha untuk tidak mempercayai itu dan menyangkalnya.
Sedang Sayuri yang masih terus membaca, Mirei muntah. Sehingga mereka bertiga
mulai ketakutan dan mendekati Mirei untuk menolongnya.
Tiba-tiba
Diana melihat sesuatu dan berteriak, maka mereka pun makin panik. Dan berusah
untuk melarikan diri, tapi pintu terkunci. Jadi Shiyo lalu mengambil vas bunga
dan berteriak,”Hentikanlah! Kau dimana?! Muncul disini kau, Itsumi! Jangan
mempermainkan kami, dasar brengsek!”
Lalu
Shiyo melemparkan vas itu. Dan Sayuri masih terus bercerita. Serta mereka
berempat mulai berkumpul bersama-sama. Juga petir diluar terus
menyambar-nyambar dengan nyaring.
“Ini adalah klimaks dari kisahku. Selamat tinggal, para pembantu
yang bodoh. Kalian tidak akan pernah bisa keluar dari kisahku.”
Sesaat
mereka melihat sosok Sayuri berubah menjadi Itsumi yang sedang bercerita,
ketika Petir menyambar dan cahayanya masuk melalui jendela. Lalu mereka pun
berteriak dan pergi ke dekat pintu.
Perlahan
Sayuri mendekati mereka. Lalu bercerita kepada mereka lagi, tapi kali ini ia
tidak membaca naskah yang ada. Ini adalah cerita Sayuri sendiri.
“Itsumi adalah sosok yang tenang, sangat kuat, perhatiannya
begitu mendetail. Kalian tidak bisa mengukir luka pada keindahan yang dimiliki
olehnya.”
Saat
cahaya petir tanpa dari jendela, menyinari ruangan. Terlihat mereka berempat
ketakutan dan berusah untuk kabur. Sedangkan Sayuri berdiri disana dan
memeperhatikan mereka semua. Dan Sayuri tertawa,”Dasar orang-orang bodoh.
Kalian sungguh mengira bahwa ada bunga lily dalam panci itu?”
Mereka
pun terdiam, sedangkan Sayuri tertawa senang,”Sesuai naskah yang ditulisnya,
tadi pagi Itsumi datang ke salon dengan membawa bunga lily.”
Itsumi
menunjukan naskahnya pada Sayuri serta berterima kasih pada Sayuri yang telah
membantunya. Sayuri yang membaca itu pun memuji Itsumi. Lalu Itsumi pindah
mendekat serta duduk disamping Sayuri. Membaca bersama serta tertawa bersama.
“Aku melukiskan sosok idealku kepada dirinya. Dan demi dirinya,
kupertaruhkan jiwa beserta raga, agar dirinya bisa bebas dan berkilau melebihi
apapun. Maka dari itulah, pengkhianatan kalian merupakan hal yang tidak bisa
dimaafkan.”
“Demi melindungi statusya sebagai tokoh utama, aku berniat
menyukseskan rencana pembalasan dendamnya. Itsumi yang dipenuhi gairah membara
akan rencana balas dendam itu, akan kembali menjadi menawan seperti sedia
kala. Lalu malam ini, disalon seraya memikirkan kisahnya akan
mencapai bagian penghujung, dadaku berdebar haru.”
Itsumi
bercerita kepada Sayuri sambil meminum teh bahwa setelah ini selesai, ia tidak
akan berada disni lagi. Dia ia akan meninggalkan rasa dendamnya disalon ini.
Lalu selanjutnya, ia hanya akan memandang Sensei seorang. Mejalanin hidup
dengan sensei.
Sayuri
tidak tersenyum lagi, ia meletakan gelasnya diatas meja begitu saja.
“Namun saat itu aku melihat sesuatu yang sungguh teramat
mengerikan. Ekspresinya sangat sederhana dan mudah dimengerti, lalu senyumannya
itu membuat sirna sosok penuh kemilau darinya yang selama ini kuperjuangkan.”
“Itsumi terus melanjutkan ceritanya. Rencananya berbelanja
bersama Hojo-sensei dan juga tentang minuman jahe yang akan dibuat olehnya
untuk mendapat pujian dari Hojo-sensei. Telingaku panas. Ini bukanlah kata-kata
yang pantas diucapkan sang tokoh utama di penghunjung cerita. Sosok menawan dan
egois dari Shiraishi Itsumi kini telah tiada.”
Itsumi
pun memegang cincin dijarinya dengan bahagia. Sedangkan Sayuri tidak.
“Lalu jemari ini ..”
Sayuri
pun menawarkan untuk mengisi cangkir teh milik Itsumi. Dan saat ia berjalan
serta melihat kearah cermin kecil,”Kala itu, aku
menyadari sesuatu. Sosok ku yang terpantul pada cermin ..”
“Menawan?”
kata Sayuri pada dirinya sendiri.
“Benar. Sosokku yang saat ini lebih cocok menjadi tokoh utama
daripada Itsumi.”
Saat
Itsumi meminum teh nya, tiba-tiba ia merasa sesak dan terjatuh dari kursinya.
Tapi ia tidak kuat.
Terlihat
Sayuri yang memasukan bunga-bunga lily kedalam teh dengan raut yang sulit
dijelaskan.
Itsumi
pun melihat kearah Sayuri yang melihatnya dengan senyum. Dan Itsumi pun mati.
Lalu
Sayuri duduk ditempat Itsumi, menggantikannya serta tertawa dengan senang.
“Dan dengan begitu dirinya dapat lenyap dari dunia ini seraya
disertai keindahan.”
Petir
kembali menyambar dan Sayuri pun mengakhiri ceritanya,”Kemudian ingatlah bahwa
kisah baru dengan tokoh utama Sumikawa Sayuri sudah mulai. Dan kuingin kalian
mulai saat ini memberikan warna-warni pada kisahku. Sebagai tokoh utama dari
cerita ini, dalam rangka menyambut kisah yang baru, aku telah mempersiapkan
rahasia baru.”
Sayuri
berjalan menyalakan lampu. Serta hidangan penutup yaitu ‘Tangan Venus’ atau
lebih tepatnya lengan Itsumi. Sehingga mereka terkejut. Lalu Sayuri mengambil
cincin milik Itsumi didalam mangkok dengan sisa kuah darah yang mereka makan.
Dan memperlihatkan isi panci pada mereka,”Karena kalian telah disatukan dengan
tubuhnya Itsumi, maka mari lalui
kehidupan yang ada saat ini dengan tidak melupakan keindahan dirinya. Sekian
dariku. Izinkan saya menutup acara pertemuan rutin ini.”
Terlihat
wajah tidak percaya dan jijik serta ketakutan dimuka mereka semua. Serta wajah
Sayuri yang tersenyum kearah mereka. Dan pertemuan pun berakhir.
Disekolah.
Sayuri dengan potongan rambut pendek berjalan sendiri. Lalu dibelakangnya
mereka berempat datang dan mendekatinya serta berbicara dengan riang.
Lalu
Sayuri menghampiri seorang wanita yang sedang duduk sambil membaca buku
sendirian,”Kamu suka membaca buku, ya? Apakah kamu mau bergabung dengan klub
sastraku?” katanya dengan senyum lebar.
Jadi, apa alasan sebenarnya sayuri membunuh itsumi? Padahal selama ini ,ia mendukung itsumi
ReplyDeleteAlasannya .. Sejak Sayuri memilih untuk hidup bahagia dan tenang bersama dengan Sensei, setelah menyelesaikan rencana balas dendam nya.
DeleteSayuri bukan lagi sosok yang egois dan menawan. Bukan lagi seperti tokoh utama yang di bayangkan Istumi.
Lalu saat Istumi melihat dirinya di cermin .. dia menyadari bahwa dia lebih cocok menjadi tokoh utama drpd Sayuri.. Egois dan menawan.
Mantap kak, terima kasih. Ada rekomendasi film seperti ini lagi kah? japanese movie with plot twist.
Delete