Images by TVN
Didalam
pasar yang berada dekat laut. Seorang pria memakai kaus putih serta kemeja
kotak hijau, berlari dengan kencang dari kejaran seorang pria berpakaian kemeja
putih serta jas hitam. Pria yang mengejar itu berteriak dengan keras,”Doryeonim
Doryeonim! Tunggu!”
Tapi
pria itu tidak mau menunggu dan tetap berlari dengan kencang. Sehingga membuat
keributan didalam pasar dan seseorang dipasar itu pun meneriaki pria yang
berlari tersebut,”Soo Gyum!! Hei mau kemana?!” Tapi ia tetap berlari, lalu ia
menumpang kesebuah kapal kecil. Setelah itu ia mengucapkan,”Sampai jumpa lagi,”
katanya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kepada si pengejar.
Sedangkan
pria yang mengejar nya berteriak memanggil dia dengan frustasi,”Doryeonim!
Doryeonim!”
Didalam
ruang makan, beberapa anak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” untuk sang
kakek. Dan saat telah selesai, semua orang yang ada disana bertepuk tangan
untuk sang kakek, lalu sang kakek pun memotong kuenya.
Sepasang
suami Istri yang duduk disebelah kanan meja makan, tersenyum. Lalu wanita itu
memberikan kode kepada salah satu anaknya yang berdiri disamping sang kakek,
untuk mencium pipi sang kakek. Jadi anak itu pun mencium pipi sang kakek serta
mengucapkan, “Kakek aku mencintaimu.”
“Hadiah
apa yang akan kau berikan padaku, Sena?” tanya sang kakek pada cucunya itu.
“Aku
tidak punya uang.”
“Kau
tak perlu mengeluarkan uang untuk memberiku hadiah. Katakan saja pada ayah dan
ibumu untuk memberikan mu seorang adik yang lucu.”
Dan
sang kakek pun tertawa, bahagia. Begitupun sepasang suami Istri tersebut.
Sedangkan sepasang suami Istri yang duduk disebelah kiri meja makan, terlihat
masam dan tidak tersenyum. Dibawah meja secara diam-diam, si suami mengetik
pesan ??????????? dihpnya, lalu mengirimnya. Ia terlihat gelisah. Dan si Istri
memandang kebawah dengan tatapan tajam kearah hp si suami.
Tiba2
si suami mulai berbicara dengan gugup,”Ayah, kau punya cucu. Aku punya anak.”
Katanya, lalu ia berdiri serta memberikan sebuah amplop yang berisi hasil tes
DNA. Lee
Byung Soo & Kim Soo Gyum – 99% cocok.
Sang
kakek pun menatap kearah si Istri,”Kelihatannya kau sudah tahu.” Katanya, tapi
si Istri hanya mengangguk singkat dan membalas bahwa ia sudah membacanya.
Si
suami, Byung Soo, menatap malas kearah si Istri. Lalu ketika sang kakek meminta
penjelasan darinya, maka ia pun mulai menjelaskan,”Baiklah. Belum lama ini ..”
tiba-tiba sebuah telpon masuk ke hpnya, sehingga ia menghentikan
pembicaraan,”Ini telpon dari supir. Dia pergi menjemputnya pagi ini.”
Pria
yang dikejar tadi, Soogyum. Membantu ahjumma dikapal untuk memutar benang
pancing. Tiba-tiba ia menerima telepon, sehingga ia menjadi terkejut dan
meminta ahjussi kapal untuk berputar balik. Tapi karena bingung si ahjumma
menanyakan ada apa?
Lalu
Soogyum yang sedang panik serta terburu-buru, langsung melompat kedalam laut
dan berenang. Sedangkan si ahjumma meneriakinya, karena bingung kenapa Soogyum
nekat melakukan itu.
“Aku
hanya percaya dengan apa yang kulihat sendiri.” Kata sang kakek.
“Aku
akan segera membawanya kemari.” Jawab Byung Soo. Tapi si Istri segera menanyakan
maksudnya dengan nada pelan. Dan sang kakek yang mendengar itu pun
menjawab,”Tentu saja kita harus membawanya kemari. Aku akan menjelaskan
semuanya pada orang tuamu. Aku tahu kau sudah sangat berusaha tahun ini. Pasti
sangat berat bagimu.”
Si Istri
terlihat ingin berbicara, tapi ia mengurungkan niatnya. Dan Byung Soo yang
melihat itu langsung berdehem,”Aku ingin membawanya kemari sebelum Ayah pergi
besok. Tapi masih ada yang perlu diurus, jadi saat Ayah kembali, aku akan
mempertemukannya denganmu.”
Lalu
sang kakek tertawa bahagia kepada cucunya yang kecil saat sang cucu ingin
mengambil kuenya,”Sena harus makan banyak supaya cepat besar.” Lanjutnya
bertanya,”Hadiah apa yang kakek inginkan darimu tadi?” tanya nya.
“Adik
kecilku yang lucu.” Jawab sang cucu. Sang kakek pun makin tertawa mendengarnya,
begitu juga dengan Byung Soo yang tersenyum. Sedangkan si Istri hanya bisa diam.
Begitu juga dengan sepasang suami Istri didepannya pun, juga hanya bisa diam.
Soo Gyum
pergi ke rumah sakit. Terlihat seorang wanita tua terbaring tidak sadarkan diri
dan seorang dokter yang menekan dadanya,”1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.”
Berusaha untuk menyelamatkannya. Melihat itu Soo Gyum pun menangis sedih.
Didalam
mobil. Si Istri memandang Byungsoo yang tertidur nyenyak disampingnya. Lalu
saat ia melihat keluar, seorang anak perempuan kecil di mobil seberang, bermain
menaik turunkan kaca mobilnya sambil berkata,”Cilukbaa ..” menggunakan boneka
kelinci.
Tapi
si Istri hanya diam melihat itu. Dan si anak kecil mulai terlihat kecewa, karna
si Istri tidak bereaksi apapun. Tapi lalu si Istri membuka kaca mobilnya serta
menjulurkan lidahnya. Melihat itu dengan gembira si anak tertawa, lalu
menjulurkan lidahnya juga. Lalu mobil pun bergerak pergi.
Didalam
kamar kecil. Berisikan tempat tidur bayi serta mainan-mainan kecil. Si Istri
melihat itu semua dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Lalu ia pun mengambil
sebuah mainan kayu kecil dan duduk sambil memegangnya. Ketika Byungsoo masuk,
ia terkejut melihat Istri ada disitu.
Byungsoo
pun duduk disamping Istri,”Aku tahu perasaanmu. Kau membeli ini saat ada kabar
baik. Kau tidak bisa merelakannya. Dan tidak mudah bagimu untuk hamil. Aku
tidak bilang apa-apa karena takut kau akan menyesal, tapi aku juga merasa
seperti tertusuk pisau. Aku tidak bisa bilang mau punya anak lagi setelah semua
yang kau lakukan.” Katanya.
“Apa
dia mirip denganmu? Anakmu, apa dia mirip denganmu?” tanya si Istri dengan raut
datar.
“Aku
tidak yakin. Aku cuma lihat fotonya.” Balas Byung Soo dengan riang.
“Ini
sedikit memalukan untuknya.” Kata si Istri, lalu ia pun keluar dari kamar itu.
Sedangkan Byung Soo mengambil mainan kayu yang ditinggalkan Istri, lalu
meletakannya kembali, seraya melihat kamar itu, ia berkata,”Coba lihat. Bagus,
bagus.”
Si Istri
turun ke lantai 1 dan berhenti. Terlihat ia seperti berusaha untuk menahan rasa
sedihnya sebelum masuk kedalam kamar.
Keesokan
harinya, Soo Gyum datang ke kantor Byung Soo. Ia memberi salam serta
memperkenalkan dirinya. Lalu ia bersama dengan Ayahnya, Byung Soo, duduk disofa
serta bercerita.
Byungsoo
meminta maaf, karena saat ia mendengar tentang nenek Soogyum, ia tidak bisa
hadir. Dan dengan tersenyum, Soo Gyum membalas bahwa ia tidak apa-apa, karena
Byungsoo kan sibuk. Lalu Soogyum tersenyum serta memanggil Byungsoo,”Ayah.”
Dengan
agak canggung, ketika mendengar itu. Byung Soo berkata,”Aku sudah menghubungin
pihak sekolah, jadi kau akan pindah sekarang juga. Aku sangat dekat dengan
kepala sekolahnya.”
“Ya,
aku akan berusaha.” Balas Soo Gyum.
“Oh,
tapi aku sudah punya janji makan siang hari ini.” Kata Byung Soo sambil menunjuk
jam ditangannya. Dan dengan positif, Soo Gyum menjawab tidak apa-apa, ia mau
pergi untuk melihat-lihat Seoul dulu hari ini. Lalu Byung Soo pun menepuk bahu
Soo Gyum dan pergi.
Disekolah.
Dua orang siswa dan seorang siswi mengobrol bersama dilorong. Tapi ketika
mereka berada didekat sebuah kelas, dua orang pria itu masuk. Dan siswi
tersebut berteriak pada temannya yang ada diloron,”Tunggu aku!”
Siswi
yang dipanggil itu pun berhenti. Lalu dengan tidak sopan siswi tersebut melepas
sebelah headset ditelinga temannya serta ikut mendengarkan, tapi setelah itu ia
malah berkata,”Kenapa kau mendengarkan ini?” katanya, lalu berjalan pergi.
Didalam
kelas. Dua orang siswa tersebut mengejek seorang siswa lain,”Oh .. amis, amis,
amis. Aku heran darimana asal bau amis ini.” Katanya sambil bertingkah seperti
ingin muntah.
“Hei
Double Fish. Kemarin aku lihat dijalan ada bau dua ikan.” Katanya, tapi siswa
yang diejek tidak mau merespon dan tetap belajar saja, jadi siswa yang mengejek
ini menyentuh tangannya,”Hey. Kulihat kau jalan sama perempuan kemarin.
Kelihatannya bukan pacarmu. Kau berpasangan sambil mengeluarkan bau itu.”
Lanjutnya sambil bertingkah seperti mencium sesuatu yang bau.
Awalnya
siswa yang diejek itu tidak mau menanggapi sama sekali, tapi saat siswa
tersebut mengejek kakaknya, ia pun menjadi emosi dan memukulnya sampai terjatuh.
Lalu siswa yang satu lagi menahanya untuk tidak memukul lagi. Tapi yang membuat
siswa yang diejek ini takut adalah ketika siswa yang dipukulnya bangkit sambil
mengeluh dengan kesakitan bahwa tangannya sakit.
Seorang
ahjumma yang sedang menjual ikan dipasar, tiba-tiba ia mendapat telpon dan lalu
ia menjawabnya ”Ya, saya Ibu Hee Soo.” Dengan panik Ahjumma itu segera berlari
dengan kencang kejalan raya, lalu memanggil taksi. Tapi tanpa sengaja ia malah
tersenggol oleh mobil Istri, saat ia akan berlari menuju taksi tersebut.
Si Istri
pun turun dari mobilnya serta bertanya,”Apakah anda tidak apa-apa?”
Tapi
karena sedang terburu-buru, ia segera menuju taksi disebelah mobil si Istri.
Sayangnya ketika itu, seorang penumpang naik kedalam. Jadi ia pun terpaksa
mencari taksi lain.
Si Istri
bingung melihat tingkah Ahjumma itu, lalu ia menawarkan Ahjumma itu untuk
diantar kerumah sakit, karena ia tidak mau diminta ganti rugi atau apapun
nantinya. Awalnya Ahjumma itu tidak mau, tapi akhirnya ia pun menyetujui itu,
lalu ia segera naik kedalam mobil Istri itu dan duduk dibelakang.
Didalam
mobil. Ahjumma meminta kepada Istri untuk mengantarkannya ke SMA Sebit. Si Istri
pun langsung bertanya,”Permisi, apa kamu pikir ini taksi?”
Dengan
buru-buru Ahjumma itu menjelaskan,”Aku minta maaf. Aku sedang buru-buru
sekarang. Kau tidak menabraku dengan mobilmu. Aku yang jatuh tersandung
sendiri. Dan tadi itu lampu merah (lampu penyebrangan). Ini salahku. Jadi kalau
mobilmu tidak apa-apa, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Maaf karena sudah
membuatmu kaget. Terjadi sesuatu dengan anakku disekolah, jadi aku sangat
panik.” Jelasnya. Lalu saat berada didekat pembelokan, Ahjumma itu segera
meminta Istri untuk berbelok ke kanan.
Ketika
telah tiba, Ahjumma itu segera berlari dengan terburu-buru, tapi sebelum itu ia
mengatakan kepada Istri,”Pasar Buam ikan segar Hong do. Datanglah dan aku kan
membayarmu kembali. Terima kasih.” Katanya, lalu berlari pergi. Tapi ternyata
hp Ahjumma itu ketinggalan didalam mobil, jadi si Istri turun dan memanggilnya.
Jadi Ahjumma itu kembali dan mengambil hpnya, lalu berlari lagi.
Si Istri
mendapat pesan dari suaminya Byungsoo, Anak
kita tiba-tiba datang. Bersikaplah dewasa. Membaca pesan itu, si Istri
langsung melemparkan hpnya begitu saja ke bangku sebelah, lalu berkata,”Kita?”
Didalam
sekolah, Ahjumma itu melihat putranya, Hee Soo. Disana bersama dengan dua orang
polisi serta dua orang guru. Jadi dengan gugup Ahjumma itu masuk kedalam dan
bersikap menenangkan putranya yang tampak sedih.
Diluar.
Hee Soo berjalan dengan pandangan menunduk kebawah, lalu ia berkata,”Aku minta
maaf. Aku tidak ingin mengecewakanmu, bu.”
Ahjumma
itu memukul punggung putranya dengan keras, lalu sambil tersenyum, ia menarik
bibir putranya keatas membentuk senyum,”Kim Hee Soo. Anak kadang2 memang
membuat orang tuanya khawatir. Kau sedang mengalami masa puber, tapi kau kelihatan
baik2 saja. Jung Woo anak yang dari SMP itu, kan? Ibu akan lakukan sebisanya,
jadi jangan khawatir. Mengerti?”
Hee
Soo pun tertawa dan meminta Ibunya untuk tidak memberitahu kakaknya dulu. Jadi Ahjumma
itu pun menjawab,”Tentu saja. Jika dia tahu, dia akan patahkan lengan anak
itu.” Dan mereka pun tertawa. Tapi sebelum Ahjumma itu pergi ia memberikan uang
saku kepada putranya.
Awalnya
Hee Soo menolak, tapi Ibu tetap memaksa nya untuk menerima itu. Dan saat Ibunya
akan pergi, ia melihat celana Ibunya sobek, jadi ia memberitahu agar Ibunya
segera pulang dan berganti pakaian. Ibunya membalas bahwa tidak akan ada yang
menyadarinya, lalu pergi.
Setelah
agak jauh sedikit, Ahjumma itu berhenti sesaat, lalu menoleh melihat sekolah
putranya, menunduk dengan sedih. Tapi dengan cepat ia mengangkat wajahnya dan
berjalan pergi.
Dikafe,
si Istri melihat beberapa perempuan sibuk merangkai bunga sambil bergosip. Mereka
membahas mengenai suami dari perempuan berjas putih, yaitu Profesor Baek yang
akan pergi ke Kementrian Pendidikan. Dengan senyum pun ia membalas.
Tapi
lalu Perempuan itu terlihat gelisah ketika, ia melihat letak cangkir milik
temannya, dimana garis merah pada cangkir diselurus dengan garis merah pada
pring cangkir. Jadi diam2 ia memutar cangkir temannya, agar selurus dengan
garis merahnya. Lalu salah satu temannya pun berkata memuji dia,”Tak ada yang
perlu dikhawatirkan di keluargamu. Suami yang hebat, anak terpelajar, bahkan
cantik.”
Perempuan
itu terdiam, lalu beralasan bahwa ia sudah ada janji, jadi ia pun pamit. Si Istri
yang melihat itu dari jauh pun, lalu memandang cangkirnya sendiri.
Sesampainya
dirumah, Istri melihat seorang anak laki-laki berenang didalam kolam renangnya.
Lalu Byung Soo datang dari belakang sambil membawa minuman serta buah,”Sayang.
Akhirnya kita sekeluarga ada disini.” Katanya tertawa.
Soogyum
keluar dari kolam renang serta menyapa Istri, tapi Istri mengabaikannya dan
berjalan begitu saja. Tapi saat Istri masuk kedalam, ia melihat barang2 untuk
bayi miliknya telah dikeluarkan. Jadi buru-buru Istri naik keatas dan melihat
bahwa kamar itu telah berubah. Istri terlihat sedih.
Istri
pun pergi keluar dan melihat mainan miliknya. Tepat ketika itu Byung Soo bersama
dengan Soo Gyum naik keatas dan Byung Soo beralasan,”Oh, maaf. Aku terlalu
terburu-buru, sehingga aku tidak sempat memberitahumu.”
Dengan
dingin Istri membalas,”Baguslah. Aku memang ingin membuangnya.” Lalu ia pun
segera masuk kedalam.
Didalam
kamar, Soo Gyum duduk, diam. Lalu sebuah pesan masuk, Anakku tersayang, selamat! Ke depannya mari kita berhubungan dengan
baik. Soogyum meletakkan hpnya begitu saja.
Pagi
harinya. Byung Soo bersama Soogyum pulang dari olarahga sambil tertawa senang.
Dan ketika Soo Gyum melihat Istri yang sedang sarapan, ia pun menyapa,”Apa
tidurmu nyenyak?”
Si Istri
hanya memandang Soo Gyum dengan dingin. Melihat itu Byung Soo memberikan segelas
latte pada Istrinya,”Kau sudah bangun. Ada kedai kopi baru didepan.”
“Aku
tidak minum latte.” Balas si Istri, lalu bangkit berdiri dan akan pergi. Tapi
Soo Gyum berusaha untuk dapat dekat dengan si Istri pun berkata,”Jadi itu
rahasia awet mudamu.” Tapi si Istri tidak peduli dan akan pergi, lalu Soo Gyum
pun berusaha mengejarnya,”Kau akan dihukum jika tidak menghabiskan makanan.”
Jadi
si Istri berbalik sambil memandanginnya dengan tatapan menusuk. Melihat itu
Byung Soo pun menarik Soo Gyum untuk masuk ke dalam ruang makan dan sarapan.
Disebuah
acara pertemuan. Si Istri melihat Perempuan yang dikafe kemarin datang bersama
suaminya Professor Baek. Disana Byoosung berbicang-bincang dengan Professor
Baek. Dan saat seorang pria datang, mereka berdua saling memperkenalkan Istri
masing-masing.
“Sunbae,
kau belum pernah bertemu Istriku,kan?” Tanya Prof. Baek pada sunbae nya itu,
lalu ia berkata pada Istrinya,” Dia kepala sekolah So Yeon. Dia seniorku dan
Byung Soo waktu SMA.”
“Senang
bertemu dengan anda, saya Hong Sang Man.” Katanya sambil menyalami perempuan
itu, lanjutnya,”Aku tidak tau kalau Prof. Baek menyukai wanita cantik.”
“Sunbae,
Istriku juga disini.” Kata Byung Soo memperkenalkan Istrinya juga.
“Junghye,
senang bertemu denganmu lagi. Kau tak berubah sama sekali. Kita bertemu lagi,
ya.” Katanya sambil mengulurkan tangannya pada Junghye, tapi Junghye hanya
menyentuh tangan Hong Sang Man sekilas saja.
Lalu
mereka bertiga ngobrol dan tertawa bersama. Sedangkan Junghye hanya diam
melihat semua itu.
Jung Hye
pergi kekamar mandi dan segera mencuci tangannya, lalu melapnya, serta
merapikan poninya. Saat ia keluar, tanpa sengaja ia melihat perempuan itu
berjongkok untuk membersihkan sepatu Prof. Baek yang kotor. Lalu Prof. Baek
ikut berjongkok dan mendorongnya pelan, sehingga perempuan itu jatuh terduduk.
Prof.
Baek memulai pidatonya untuk memperkenalkan bukunya serta pencalonan nya
sebagai Menteri Pendidikan Seoul. Semua orang yang hadir disana pun bertepuk
tangan untuknya. Lalu Prof. Baek mengulurkan tangannya pada Perempuan itu, tapi
saat Perempuan itu menyambut uluran tangan dari Prof. Baek, lengan bajunya yang
halus melorot, sehingga ia segera menutupinya dengan cepat.
Jung Hye
yang hanya duduk diam, tidak jauh dari situ ia bisa melihat bekas luka
dipergelangan tangan Perempuan itu. Dan saat acara telah selesai, mereka semua
berfoto bersama. Lalu para pria mulai pergi meninggalkan mereka berduan
sendirian.
Tanpa
basa-basi Jung Hye bertanya pada Perempuan itu,”Suamimu pasti memukulmu.” Karena
perempuan itu terlihat kaget, Junghye menyimpulkan,”Sepertinya benar.”
Perempuan
itu tertawa serta berpura-pura tidak mengerti, tapi Junghye langsung memotong
perkataannya, ”Apa kamu mau melakukan balas dendam bersamaku? Karena aku juga
mau balas dendam pada suamiku.”
Perempuan
itu membalas bahwa Jung Hye telah keliru, lalu ia pun mau pergi. Tapi Jung Hye
menahannya,”Ayo kita atur waktu untuk bertemu.” Tapi Perempuan itu segera
menolak, jadi Jung Hye berkata lagi, ”Haruskah aku beritahu pada publik? Kasus
penganiayaan dalam keluarga oleh Calon Menteri Pendidikan Seoul. Aku tidak bisa
memberimu banyak waktu. Aku akan segera menghubunginmu.”
“Kenapa
kau melakukan ini?” Tanya perempuan itu.
“Jika
kau tidak datang, aku akan mempublikasikannya.” Ancam Jung Hye. Sehingga Perempuan
itu terdiam serta hanya bisa menatapnya dengan mata membesar.