Images by : TVN
Dicafe,
para anggota Bukja Club membahas tentang aksi suap yang mungkin sedang
dilakukan oleh Prof. Baek dan Byung Soo, sehingga mereka mengatur rencana untuk
mengubah lokasi pertemuan mereka yang belum pasti, kerumah mereka. Jadi Jung Hye
harus berpura-pura mendukung mereka.
“Kakek
sebenarnya ingin menjadi guru, tapi kakek terlalu cepat senang mendapatkan
uang. Untuk memenuhi keinginan Ayah mereka, anak pertama bilang dia ingin
membangun sekolah, karenanya ia terlibat dalam pemilihan pengawas pendidikan.
Anak kedua mau membangun yayasan, akan tetapi kamu pikir siapa yang bisa
mengabulkan impian kakek? Atau kamu mau melakukannya?” tanya kakek pada Soo
Gyum.
Lalu
mereka mengambil kesimpulan. Alasan Byung Soo terlibat pemilihan Prof. Baek
adalah demi posisi nya sebagai pewaris, karena jika Prof. Baek menang, maka itu
akan membantu bisnisnya. Serta untuk Sang Man, ia dijanjikan kedudukan.
Soo
Gyum berpendapat bahwa pemilihan pengawas pendidikan itu mungkin akan menjadi
kesempatan yang bagus. Mendengar itu Mi Sook terdiam dan mereka pun tidak bisa
berbuat apa-apa, karena mereka tau dilema yang dialami Mi Sook.
Setelah
ragu dan berpikir sejenak, Mi Sook pun menyetujui rencana mereka. Bahkan ia
sampai tersenyum untuk menyakinkan, ketika melihat wajah tidak yakin mereka.
Soo
Gyum tiba-tiba ditelpon oleh Jung Min, jadi ia menemuinya dikantor. Disana Jung
Min memberitahu tentang tanah milik Soo Gyum yang telah diserahkan oleh Byung
Soo kepadanya.
“Aku
rasa tidak menyenangkan mencuri milik orang lain,” kata Jung Min. lalu dengan
tegas Soo Gyum tidak mau tanahnya disentuh, jadi Jung Min menyetujui hal itu.
Sebelum
Soo Gyum pergi, Jung Min malah membahas Byung Soo. Karena menurutnya sejak
kedatangan Soo Gyum, maka Byung Soo bisa menaikan statusnya, walaupun
sebenarnya yang ditunjuk sebagai pewaris adalah pamannya.
Mendengar
itu Soo Gyum sama sekali tidak peduli. Dan karena itu, Jung Min menjadi
tertarik dengan Soo Gyum,”Siapa orang yang bisa membantumu, pikirkanlah
baik-baik.”
Setelah
Soo Gyum pergi dari kantornya. Jung Min memberi kabar kepada Kakek Soo
Gyum,”Dia layak untuk dimiliki presdir. Kamu berpikir dia mirip anak kedua mu
kan?"
Dalam
perjalanan pulang, dimobil. Jung Hye menceritakan bahwa Presdir (kakek Soo
Gyum) mungkin tidak mau Soo Gyum dekat dengan Byung Soo. Mungkin karena itu,
banyak orang yang menyelidiki dan memanfaatkannya.
Jung
Hye pun mengaku awalnya ia juga ingin memanfaatkan Soo Gyum, tapi para anggota
lainnya menolak. Jadi intinya ia sama seperti yang lain, ingin memanfaatkan Soo
Gyum. Mendengar itu Soo Gyum tidak marah, karena ia juga rela dimanfaatkan oleh
orang baik seperti Jung Hye.
Ditelpon
Byung Soo diberitahu bahwa Soo Gyum bertemu dengan Presdir Kim Jung Yu. Tapi
saat Jung Hye dan Soo Gyum pualng, ia segera mematikan telponya.
Soo
Gyum memberitahu kejadian tadi kepada Byung Soo, tapi Byung Soo malah ngeles
dengan alasan ia tidak setuju menjual tanah Soo Gyum juga, tapi ia melakukan itu
karena demi kebaikan Soo Gyum sendiri.
“Itu
mungkin untuk kebaikan mu,” bela Jung Hye. Lalu ia menyuruh Soo Gyum untuk naik
duluan keatas.
Walaupun
Byung Soo protes karena ia belum selesai bicara, tapi Soo Gyum tidak peduli dan
mengikuti perkataan Jung Hye.
Setelah
itu, Jung Hye pun berjalan untuk masuk kekamarnya. Tapi Byung Soo
menghentikannya, ia menyebut Jung Hye yang telah berperan sebagai Ibu yang baik
sekarang, bahkan ia juga melindungin anaknya.
Mendengar
itu Jung Hye membalas serta mengatai Byung Soo yang tela tega melakukan itu,
demi mendapatkan tanah warisan milik Soo Gyum.
“Memangnya
kenapa lagi aku membawanya kesini kalau tidak ada gunanya? Meskipun aku tidak
tahu dia akan melakukan hal bodoh seperti ini,” aku Byung Soo serta juga ia
mengatai Jung Hye yang tumben tertarik.
“Aku
tidak tertarik, tapi kamu ingin terlihat baik didepan Presidr Kim Jung Yun dan
kamu berkompetisi melawan adikmu. Hanya itu yang aku tau, dengan memanfaatkan
anakmu” balas Jung Hye tajam, lalu ia langsung masuk kedalam kamarnya.
Dirumah.
Mi Sook merasa khawatir kepada Seo Yeon, tapi saat ia menelpon, telpon anaknya
itu tidak aktif. Jadi ia pun bermaksud mengsms anaknya, tapi ketika itu bel
berbunyi.
Awalnya
Mi Sook mengira itu adalah Seo Yeon, tapi ternyata itu adalah suaminya, Prof.
Baek. Lalu saking mabuknya, Prof. Baek memeluk Mi Sook sambil memanggilnya
ratu, lalu katanya juga,”Kamu dapat nilai nol untuk mendidik anak. Apa kamu tau
betapa malunya aku karena Seo Yeon disekolah?”
Mi
Sook bingung dengan maksud Prof. Baek, tapi lalu Prof. Baek berteriak memanggil
Seo Yeon, lalu saat ia tau Seo Yeon belum pulang, ia pun menjadi marah.
Tepat
ketika itu Seo Yeon pulang, jadi Prof. Baek langsung memanggilnya. Tapi Seo
Yeon tidak pedul, namun Mi Sook segera menengahi serta mengajak Seo Yeon untuk
segera masuk kekamar. Jadi Prof. Baek hanya bisa mengedor saja dan berteriak
dari luar kamar.
Melihat
anaknya tidak peduli, malah dengan tenang memakai headset. Maka Mi Sook keluar
dari kamar, lalu ia membuka pintu rumahnya lebar. Dan dengan berani, ia
berkata,”Coba saja, supaya semua tetangga bisa mendengar dan melihatnya. Aku
sudah bilang, aku tidak akan diam saja. Kalau kamu tidak berubah, maka aku
tidak tahu harus gimana lagi. Akan kuberitahu semua orang tentangmu. Makanya
hentikanlah!”
Besoknya,
Prof. Baek datang kepasar untuk menyapa masyarakat, ditemani oleh tim
pendukungnya serta Ibu Jung Wook. Disana saat sedang menyapa, Prof. Baek
terlihat kaget melihat Do Hee yang sedang memotong ikan, makanya ia hanya
menyapa sebentar dan habis itu buru-buru mau pergi.
Awalnya
Do Hee kesal melihat mereka, tapi ia lalu mendekat kepada Prof. Baek dan
menyentuh tangannya lama sambil menggosok juga,”Jadi kita bertemu lagi, Ayahnya
Seo Yeon. Haruskah aku memanggilmu kandidat sekarang? Tolong atur pendidikan
negara kita dengan baik, ya.”
Dengan
bantuan Ibu Jung Wook, maka Prof. Baek bisa lepas dan lalu ia mencium tangannya
yang menjadi bau dengan tampang jijik. Sedangkan Ibu Jung Wook juga jadi
mengalami hal yang sama, saat Do Hee sengaja memegang sambil menggosok
tangannya.
“Pendidikan
harus dijalankan dengan benar. Supaya orang jahat yang suka membuli temannya
tidak muncul!” teriak Do Hee kepada mereka semua.
Kamar
yang berserakan, didalamnya ada Ibu Soo Gyum yang lagi mau berdandan, namun
ternyata barang miliknya telah habis. Jadi ia menghubungi Byung Soo, tapi
karena telponnya tidak diangkat, maka ia pun menghubungi Jung Hye.
Dirumah,
setelah mendapatkan telpon itu, Jung Hye manjadi dilema. Apalagi saat Soo Gyum
menanyai nya ada apa, maka Jung Hye pun hanya diam dan berjalan kedalam kamar.
Lalu ia memikirkan kata Soo Gyum dulu.
Didalam
café, Ibu Soo Gyum berbicara dengan bertele-tele, tapi Jung Hye langsung
menanyakan intinya. Jadi Ibu Soo Gyum pun menyebutkan bahwa ia ingin bayaran
yang sesuai, karena ia telah memberikan anaknya, sehingga Jung Hye yang mandul
bisa mempertahankan posisinya.
Ibu
Soo Gyum baru saja akan menjawab, tapi ketika ia melihat ekspresi berwibawa
diwajah Jung Hye, ia malah mengancam bahwa ia akan memberitahu media bahwa
menantu Perusahaan Geon Ha punya simpanan sepertinya.
Tapi
Jung Hye tidak goyah, malah ia menyetujui tindakan Ibu Soo Gyum. Karena
keluarganya, yaitu Perusahaan Geon Ha, tidak akan mengakui kalau Jung Hye
membesarkan anak haram. Jadi yang diganggu oleh Ibu Soo Gyum bukan Cuma dia
saja, melainkan banyak.
Ibu
Soo Gyum mengeluarkan bukti. Tapi sekali lagi Jung Hye membalas,”Baik kamu atau
Byung Soo tidak punya hak menjadi orang tua.”
“Aku
yang melahirkan Soo Gyum, dia itu anakku. Tidak ada yang bisa menyangkalnya,”
tegas Ibu Soo Gyum. Tapi tiba-tiba pada saat itu Soo Gyum datang dan
menyangkal.
Melihat
kedatangan anaknya, Ibu Soo Gyum segera membersihkan kursi disebelahnya, tapi
Soo Gyum malah lebih memilih duduk disebelah Jung Hye. Lalu ia mengatakan pada
Jung Hye bahwa ia yang akan mengurusnya, bahkan ia memanggil Jung Hye dengan
sebutan Ibu.
Jung
Hye pun pergi dari sana, tapi Ibu Soo Gyum lalu berteriak memanggilnya. Tapi
Soo Gyum menghentikannya, lalu ia merobek bukti yang dibawa oleh Ibunya.
“Hei,
kamu tidak tau betapa berharga nya itu!” kata Ibu Soo Gyum kesal.
“Kalau
begitu berapa hargaku? Apa yang kamu terima dari Ayah masih belum cukup?” balas
Soo Gyum.
Bukannya
merasa bersalah, Ibu Soo Gyum mengakui iya dan ia juga mengungkit betapa
susahnya untuk melahirkan Soo Gyum dulu. Dan mendengar itu Soo Gyum mengajak
Ibunya untuk tidak bertemu lagi, jadi dengan lembut Ibu memanggil nama Soo Gyum
dengan sebutan anak.
“Dimana
sebenarnya Ibuku? Ibuku sudah mati, waktu kamu menelantarkan aku,” kata Soo
Gyum. Tapi Ibu malah beralasan bahwa ia hanya menitipkan Soo Gyum kepada kakek
dan neneknya.
Soo
Gyum berkata dengan tenang bahwa Ibunya telah menitipkannya selama 18 tahun,
lalu Ia membuatnya menjadi anak simpanan dengan menjualnya.
Mendengar
itu Ibu Soo Gyum jadi kesal, karena menurutnya Soo Gyum tidak pernah tau betapa
susah hidupnya. Tapi Soo Gyum tidak peduli, karena Ibunya tidak pernah sama
sekali membiarkan nya mengenal dia. Jadi karena itu, Ibu Soo Gyum pun pergi
meninggalkannya.
Jung
Hye pergi kekantor Byung Soo serta menceritakan tentang pertemuannya tadi.
Awalnya Byung Soo panik dan cemas, tapi saat Jung Hye mendukungnya dan mau
bekerja sama dengannya, maka ia menjadi senang.
“Aku
akan berusaha yang terbaik, lagian kamu dan aku adalah keluarga. Tapi jangan
berharap terlalu tinggi padaku. Sebenarnya aku juga punya masalah, tapi Cuma
kamu satu-satunya yang berada disampingku,” jelas Jung Hye.
Byung
Soo jelas menjadi sangat senang mendengar itu, apalagi saat Jung Hye menawarkan
bantuannya untuk membantu dalam pemilihan Prof. Baek, dengan alasan jika ia
membantu, Ayah Byung Soo akan mengakui Byung Soo.
Dirumah,
Soo Gyum memperlihatkan foto Byung Soo yang sedang tidur bersama Ibunya dulu.
Lalu ia juga kesal saat Byung Soo memanggil Ibunya dengan sebutan wanita itu
dan Jung Hye dengan sebutan Nyonya.
Tapi
dengan percaya diri, Byung Soo mengakui bahwa ia telah berbicara dengan Jung
Hye dan kini mereka telah menjadi satu keluarga. Jadi mereka harus mulai saling
bekerja sama.
Bukja
Club memulai meeting mereka, karena Jung Hye telah berhasil untuk menjalankan
tugasnya. Maka saat pertemuan nanti, Jung Hye dan Mi Sook harus berusaha agar
tidak tampak akrab, begitupun dengan Soo Gyum yang harus berpura-pura pergi dengan biasa.
Lalu
Jung Hye juga mulai berlatih untuk melayani, tapi walaupun ia tersenyum, ia
tetap tampak kaku. Sehingga mereka hanya menerima saja.
Saat
malam hari, Byung Soo dan Jung Hye menyambut kedatangan Prof. Baek dan Mi Sook,
lalu pada saat itu Soo Gyum turun dan mereka memperkenalkannya sebagai anak
mereka. Setelah itu dengan biasa Soo Gyum pamit untuk ke perpus.
Diam-diam
mereka bertiga saling menyemangati satu sama lain.
Saat
akan keluar rumah Sang Man datang, jadi Soo Gyum mempersilahkan dia untuk
masuk, lalu ia melihat Do Hee yang telah menunggunya dikejauhan. Jadi Soo Gyum
pun masuk kembali.
Berdua,
Jung Hye dan Mi Sook mulai menyapa mereka dan lalu masuk kedalam dapur untuk
menyiapkan makan malam.
Ditempat
parkir, Do Hee dan Soo Gyum masuk kedalam mobil, lalu mereka mulai berangkat
untuk menjalankan rencana mereka. Tapi tingkah mereka yang melakukan itu
diam-diam, jadi lucu.
Saat
para laki-laki mulai memakan masakan Jung Hye, mereka jadi terdiam dan wajah
merekapun berubah. Tapi mereka tidak mengatakan apa-apa dan hanya bisa terbatuk
sambil minum.
Ternyata
sebelum nya, mereka telah memasak itu duluan. Dan ketika itu masakan yang
awalnya enak, malah jadi kacau. Pertama mereka sengaja memindahkan sedikit
kepiring, lalu dengan bantuan Jung Hye, ia mulai menambahkan bumbu aneh kedalam
masakannya itu.
Bahkan
saat membuat sushi juga seperti itu. Soo Gyum yang mencobanya saja, sampai
merasa tidak tahan.
“Jung
Hye membanggakan dirinya kalau direktur selalu memujinya,” kata Mi Sook.
Sehingga Byung Soo jadi tidak bisa melakukan apapun dan memuji masakan Jung
Hye.
Setelah
makan malam sendiri, para laki-laki mulai membicarakan tentang masakan Jung Hye
sambil tertawa pelan, agar tidak didengar.
Jung
Hye datang menghampiri para laki-laki sambil membawa ember berisikan botol anggur.
Setelah itu dengan alasan ingin minum teh bersama Mi Sook, maka ia menolak
untuk bergabung dengan mereka, tapi sebelum itu ia sempat mendengar.
“Taruh
dimobil saja supaya tidak menarik perhatian,” kata Byung Soo kepada seseorang
ditelpon, sedangkan yang lain berbisik-bisik.
Jung
Hye lalu memberitahukan kepada Mi Sook bahwa ia yakin bahwa para laki-laki akan
melakukan suap, karena tadi ia sempat dengar ketika mereka menyuruh seseorang
untuk menaruhnya didalam mobil.
Soo
Gyum yang menerima pesan itu, langsung memberitahu Do Hee,”Dia sudah keluar.”
Segera
Soo Gyum membuka kamera hp dan lalu merekam seorang pria yang datang sambil
membawa suatu bingkisan besar, lalu memasukannya kedalam bagasi mobil.
Dengan
perasaan was-was pria itu menghampiri mobil Soo Gyum dan Do Hee, karena
sepertinya ia mendengar sesuatu. Tapi untungnya, Soo Gyum dan Do Hee cepat
bersembunyi, dengan duduk agak kebawah. Sehingga pria itu berbalik dan pergi.
Waktu
makan malam telah selesai, jadi Mi Sook dan Prof. Baek, pun pulang. Begitu juga
dengan Sang Man, sedangkan Byung Soo dan Jung Hye kembali masuk kedalam rumah.
Ketika Jung Hye baru mau menutup pintu, terlihat Soo Gyum dan Do Hee yang lewat
menaiki mobilnya.
Didalam
mobil, Prof. Baek yang jatuh tertidur dengan pulas. Sedangkan Mi Sook yang
menyetir mobil. Pada saat itu, Mi Sook menyadari bahwa Do Hee dan Soo Gyum
mengikutinya dari belakang.
Setelah
sampai digedung apatermennya, Mi Sook segera menuntun Prof. Baek yang masih
ngatuk untuk keluar, lalu dengan sengaja ia membuka bagasi mobilnya.
Didalam
rumah, setelah memastika suaminya tertidur, Mi Sook segera bergegas. Sedangkan
diluar, Do Hee merasa sangat gugup untuk mengambil bingkisan itu, tapi Soo Gyum
menyakinkannya dan segera merekam aksi Do Hee yang membuka bingkisan itu.
Prof. Baek tiba-tiba tersadar, saat ia mendengar
bunyi pintu yang ditutup. Sedangkan diluar, saat membuka bingkisan itu, Do Hee
melihat beberapa barang dan amplop kecil.
“Rencana
bisnis? Cek Pribadi?” tanya Soo Gyum bersemangat. Tapi saat Do Hee melihat isi
amplop itu, ia kecewa.
“Katanya
diminum dua kali sehari,” kata Do Hee.
“Rencana
B dijalankan,” kata Jung Hye.
Ternyata
sebelum ia memberikan botol anggur untuk diminum para laki-laki, ia sengaja
meletakan hpnya didalam ember itu, lalu menutupinya dengan es batu serta botol
anggur.
Mendengar
kenyataan dari Do Hee dan Soo Gyum, Mi Sook merasa lega karena ternyata tidak
ada suap apapun, hanya obat-obatan biasa saja. Tepat ketika itu, Do Hee
terkejut saat melihat Prof. Baek yang turun dari tangga.
Ditempat
lain, Jung Hye juga terkejut saat Byung Soo tiba-tiba mengambil es yang berada
didalam ember. Tapi saat ternyata Byung Soo tidak sadar, Jung Hye berniat untuk
segera pergi, tapi sayangnya, hpnya malah berbunyi.