Sinopsis K-Drama : Avengers Social Club Episode 6 - 2



Images by : TVN
Dicafe, para anggota Bukja Club membahas tentang aksi suap yang mungkin sedang dilakukan oleh Prof. Baek dan Byung Soo, sehingga mereka mengatur rencana untuk mengubah lokasi pertemuan mereka yang belum pasti, kerumah mereka. Jadi Jung Hye harus berpura-pura mendukung mereka.

Lalu Soo Gyum memberi tahu, apa yang diceritakan kakek padanya.
“Kakek sebenarnya ingin menjadi guru, tapi kakek terlalu cepat senang mendapatkan uang. Untuk memenuhi keinginan Ayah mereka, anak pertama bilang dia ingin membangun sekolah, karenanya ia terlibat dalam pemilihan pengawas pendidikan. Anak kedua mau membangun yayasan, akan tetapi kamu pikir siapa yang bisa mengabulkan impian kakek? Atau kamu mau melakukannya?” tanya kakek pada Soo Gyum.
Lalu mereka mengambil kesimpulan. Alasan Byung Soo terlibat pemilihan Prof. Baek adalah demi posisi nya sebagai pewaris, karena jika Prof. Baek menang, maka itu akan membantu bisnisnya. Serta untuk Sang Man, ia dijanjikan kedudukan.

Soo Gyum berpendapat bahwa pemilihan pengawas pendidikan itu mungkin akan menjadi kesempatan yang bagus. Mendengar itu Mi Sook terdiam dan mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena mereka tau dilema yang dialami Mi Sook.

Setelah ragu dan berpikir sejenak, Mi Sook pun menyetujui rencana mereka. Bahkan ia sampai tersenyum untuk menyakinkan, ketika melihat wajah tidak yakin mereka.
Soo Gyum tiba-tiba ditelpon oleh Jung Min, jadi ia menemuinya dikantor. Disana Jung Min memberitahu tentang tanah milik Soo Gyum yang telah diserahkan oleh Byung Soo kepadanya.

“Aku rasa tidak menyenangkan mencuri milik orang lain,” kata Jung Min. lalu dengan tegas Soo Gyum tidak mau tanahnya disentuh, jadi Jung Min menyetujui hal itu.
Sebelum Soo Gyum pergi, Jung Min malah membahas Byung Soo. Karena menurutnya sejak kedatangan Soo Gyum, maka Byung Soo bisa menaikan statusnya, walaupun sebenarnya yang ditunjuk sebagai pewaris adalah pamannya.

Mendengar itu Soo Gyum sama sekali tidak peduli. Dan karena itu, Jung Min menjadi tertarik dengan Soo Gyum,”Siapa orang yang bisa membantumu, pikirkanlah baik-baik.”
Setelah Soo Gyum pergi dari kantornya. Jung Min memberi kabar kepada Kakek Soo Gyum,”Dia layak untuk dimiliki presdir. Kamu berpikir dia mirip anak kedua mu kan?"
Dalam perjalanan pulang, dimobil. Jung Hye menceritakan bahwa Presdir (kakek Soo Gyum) mungkin tidak mau Soo Gyum dekat dengan Byung Soo. Mungkin karena itu, banyak orang yang menyelidiki dan memanfaatkannya.

Jung Hye pun mengaku awalnya ia juga ingin memanfaatkan Soo Gyum, tapi para anggota lainnya menolak. Jadi intinya ia sama seperti yang lain, ingin memanfaatkan Soo Gyum. Mendengar itu Soo Gyum tidak marah, karena ia juga rela dimanfaatkan oleh orang baik seperti Jung Hye.
Ditelpon Byung Soo diberitahu bahwa Soo Gyum bertemu dengan Presdir Kim Jung Yu. Tapi saat Jung Hye dan Soo Gyum pualng, ia segera mematikan telponya.
Soo Gyum memberitahu kejadian tadi kepada Byung Soo, tapi Byung Soo malah ngeles dengan alasan ia tidak setuju menjual tanah Soo Gyum juga, tapi ia melakukan itu karena demi kebaikan Soo Gyum sendiri.

“Itu mungkin untuk kebaikan mu,” bela Jung Hye. Lalu ia menyuruh Soo Gyum untuk naik duluan keatas.

Walaupun Byung Soo protes karena ia belum selesai bicara, tapi Soo Gyum tidak peduli dan mengikuti perkataan Jung Hye.
Setelah itu, Jung Hye pun berjalan untuk masuk kekamarnya. Tapi Byung Soo menghentikannya, ia menyebut Jung Hye yang telah berperan sebagai Ibu yang baik sekarang, bahkan ia juga melindungin anaknya.

Mendengar itu Jung Hye membalas serta mengatai Byung Soo yang tela tega melakukan itu, demi mendapatkan tanah warisan milik Soo Gyum.

“Memangnya kenapa lagi aku membawanya kesini kalau tidak ada gunanya? Meskipun aku tidak tahu dia akan melakukan hal bodoh seperti ini,” aku Byung Soo serta juga ia mengatai Jung Hye yang tumben tertarik.

“Aku tidak tertarik, tapi kamu ingin terlihat baik didepan Presidr Kim Jung Yun dan kamu berkompetisi melawan adikmu. Hanya itu yang aku tau, dengan memanfaatkan anakmu” balas Jung Hye tajam, lalu ia langsung masuk kedalam kamarnya.

Dirumah. Mi Sook merasa khawatir kepada Seo Yeon, tapi saat ia menelpon, telpon anaknya itu tidak aktif. Jadi ia pun bermaksud mengsms anaknya, tapi ketika itu bel berbunyi.

Awalnya Mi Sook mengira itu adalah Seo Yeon, tapi ternyata itu adalah suaminya, Prof. Baek. Lalu saking mabuknya, Prof. Baek memeluk Mi Sook sambil memanggilnya ratu, lalu katanya juga,”Kamu dapat nilai nol untuk mendidik anak. Apa kamu tau betapa malunya aku karena Seo Yeon disekolah?”

Mi Sook bingung dengan maksud Prof. Baek, tapi lalu Prof. Baek berteriak memanggil Seo Yeon, lalu saat ia tau Seo Yeon belum pulang, ia pun menjadi marah.
Tepat ketika itu Seo Yeon pulang, jadi Prof. Baek langsung memanggilnya. Tapi Seo Yeon tidak pedul, namun Mi Sook segera menengahi serta mengajak Seo Yeon untuk segera masuk kekamar. Jadi Prof. Baek hanya bisa mengedor saja dan berteriak dari luar kamar.
Melihat anaknya tidak peduli, malah dengan tenang memakai headset. Maka Mi Sook keluar dari kamar, lalu ia membuka pintu rumahnya lebar. Dan dengan berani, ia berkata,”Coba saja, supaya semua tetangga bisa mendengar dan melihatnya. Aku sudah bilang, aku tidak akan diam saja. Kalau kamu tidak berubah, maka aku tidak tahu harus gimana lagi. Akan kuberitahu semua orang tentangmu. Makanya hentikanlah!”
Besoknya, Prof. Baek datang kepasar untuk menyapa masyarakat, ditemani oleh tim pendukungnya serta Ibu Jung Wook. Disana saat sedang menyapa, Prof. Baek terlihat kaget melihat Do Hee yang sedang memotong ikan, makanya ia hanya menyapa sebentar dan habis itu buru-buru mau pergi.

Awalnya Do Hee kesal melihat mereka, tapi ia lalu mendekat kepada Prof. Baek dan menyentuh tangannya lama sambil menggosok juga,”Jadi kita bertemu lagi, Ayahnya Seo Yeon. Haruskah aku memanggilmu kandidat sekarang? Tolong atur pendidikan negara kita dengan baik, ya.”

Dengan bantuan Ibu Jung Wook, maka Prof. Baek bisa lepas dan lalu ia mencium tangannya yang menjadi bau dengan tampang jijik. Sedangkan Ibu Jung Wook juga jadi mengalami hal yang sama, saat Do Hee sengaja memegang sambil menggosok tangannya.

“Pendidikan harus dijalankan dengan benar. Supaya orang jahat yang suka membuli temannya tidak muncul!” teriak Do Hee kepada mereka semua.
Kamar yang berserakan, didalamnya ada Ibu Soo Gyum yang lagi mau berdandan, namun ternyata barang miliknya telah habis. Jadi ia menghubungi Byung Soo, tapi karena telponnya tidak diangkat, maka ia pun menghubungi Jung Hye.
Dirumah, setelah mendapatkan telpon itu, Jung Hye manjadi dilema. Apalagi saat Soo Gyum menanyai nya ada apa, maka Jung Hye pun hanya diam dan berjalan kedalam kamar. Lalu ia memikirkan kata Soo Gyum dulu.
Didalam café, Ibu Soo Gyum berbicara dengan bertele-tele, tapi Jung Hye langsung menanyakan intinya. Jadi Ibu Soo Gyum pun menyebutkan bahwa ia ingin bayaran yang sesuai, karena ia telah memberikan anaknya, sehingga Jung Hye yang mandul bisa mempertahankan posisinya.

Mendengar itu Jung Hye membalas,”Apa kamu pikir kamu layak mendapatkannya?”
Ibu Soo Gyum baru saja akan menjawab, tapi ketika ia melihat ekspresi berwibawa diwajah Jung Hye, ia malah mengancam bahwa ia akan memberitahu media bahwa menantu Perusahaan Geon Ha punya simpanan sepertinya.

Tapi Jung Hye tidak goyah, malah ia menyetujui tindakan Ibu Soo Gyum. Karena keluarganya, yaitu Perusahaan Geon Ha, tidak akan mengakui kalau Jung Hye membesarkan anak haram. Jadi yang diganggu oleh Ibu Soo Gyum bukan Cuma dia saja, melainkan banyak.
Ibu Soo Gyum mengeluarkan bukti. Tapi sekali lagi Jung Hye membalas,”Baik kamu atau Byung Soo tidak punya hak menjadi orang tua.”

“Aku yang melahirkan Soo Gyum, dia itu anakku. Tidak ada yang bisa menyangkalnya,” tegas Ibu Soo Gyum. Tapi tiba-tiba pada saat itu Soo Gyum datang dan menyangkal.
Melihat kedatangan anaknya, Ibu Soo Gyum segera membersihkan kursi disebelahnya, tapi Soo Gyum malah lebih memilih duduk disebelah Jung Hye. Lalu ia mengatakan pada Jung Hye bahwa ia yang akan mengurusnya, bahkan ia memanggil Jung Hye dengan sebutan Ibu.

Jung Hye pun pergi dari sana, tapi Ibu Soo Gyum lalu berteriak memanggilnya. Tapi Soo Gyum menghentikannya, lalu ia merobek bukti yang dibawa oleh Ibunya.

“Hei, kamu tidak tau betapa berharga nya itu!” kata Ibu Soo Gyum kesal.

“Kalau begitu berapa hargaku? Apa yang kamu terima dari Ayah masih belum cukup?” balas Soo Gyum.

Bukannya merasa bersalah, Ibu Soo Gyum mengakui iya dan ia juga mengungkit betapa susahnya untuk melahirkan Soo Gyum dulu. Dan mendengar itu Soo Gyum mengajak Ibunya untuk tidak bertemu lagi, jadi dengan lembut Ibu memanggil nama Soo Gyum dengan sebutan anak.

“Dimana sebenarnya Ibuku? Ibuku sudah mati, waktu kamu menelantarkan aku,” kata Soo Gyum. Tapi Ibu malah beralasan bahwa ia hanya menitipkan Soo Gyum kepada kakek dan neneknya.

Soo Gyum berkata dengan tenang bahwa Ibunya telah menitipkannya selama 18 tahun, lalu Ia membuatnya menjadi anak simpanan dengan menjualnya.

Mendengar itu Ibu Soo Gyum jadi kesal, karena menurutnya Soo Gyum tidak pernah tau betapa susah hidupnya. Tapi Soo Gyum tidak peduli, karena Ibunya tidak pernah sama sekali membiarkan nya mengenal dia. Jadi karena itu, Ibu Soo Gyum pun pergi meninggalkannya.
Jung Hye pergi kekantor Byung Soo serta menceritakan tentang pertemuannya tadi. Awalnya Byung Soo panik dan cemas, tapi saat Jung Hye mendukungnya dan mau bekerja sama dengannya, maka ia menjadi senang.

“Aku akan berusaha yang terbaik, lagian kamu dan aku adalah keluarga. Tapi jangan berharap terlalu tinggi padaku. Sebenarnya aku juga punya masalah, tapi Cuma kamu satu-satunya yang berada disampingku,” jelas Jung Hye.
Byung Soo jelas menjadi sangat senang mendengar itu, apalagi saat Jung Hye menawarkan bantuannya untuk membantu dalam pemilihan Prof. Baek, dengan alasan jika ia membantu, Ayah Byung Soo akan mengakui Byung Soo.
Dirumah, Soo Gyum memperlihatkan foto Byung Soo yang sedang tidur bersama Ibunya dulu. Lalu ia juga kesal saat Byung Soo memanggil Ibunya dengan sebutan  wanita itu dan Jung Hye dengan sebutan Nyonya.

Tapi dengan percaya diri, Byung Soo mengakui bahwa ia telah berbicara dengan Jung Hye dan kini mereka telah menjadi satu keluarga. Jadi mereka harus mulai saling bekerja sama.
Bukja Club memulai meeting mereka, karena Jung Hye telah berhasil untuk menjalankan tugasnya. Maka saat pertemuan nanti, Jung Hye dan Mi Sook harus berusaha agar tidak tampak akrab, begitupun dengan Soo Gyum yang  harus berpura-pura pergi dengan biasa.

Lalu Jung Hye juga mulai berlatih untuk melayani, tapi walaupun ia tersenyum, ia tetap tampak kaku. Sehingga mereka hanya menerima saja.
Saat malam hari, Byung Soo dan Jung Hye menyambut kedatangan Prof. Baek dan Mi Sook, lalu pada saat itu Soo Gyum turun dan mereka memperkenalkannya sebagai anak mereka. Setelah itu dengan biasa Soo Gyum pamit untuk ke perpus.

Diam-diam mereka bertiga saling menyemangati satu sama lain.

Saat akan keluar rumah Sang Man datang, jadi Soo Gyum mempersilahkan dia untuk masuk, lalu ia melihat Do Hee yang telah menunggunya dikejauhan. Jadi Soo Gyum pun masuk kembali.
Berdua, Jung Hye dan Mi Sook mulai menyapa mereka dan lalu masuk kedalam dapur untuk menyiapkan makan malam.

Ditempat parkir, Do Hee dan Soo Gyum masuk kedalam mobil, lalu mereka mulai berangkat untuk menjalankan rencana mereka. Tapi tingkah mereka yang melakukan itu diam-diam, jadi lucu.
Saat para laki-laki mulai memakan masakan Jung Hye, mereka jadi terdiam dan wajah merekapun berubah. Tapi mereka tidak mengatakan apa-apa dan hanya bisa terbatuk sambil minum.

Melihat itu Mi Sook tersenyum kepada Jung Hye.
Ternyata sebelum nya, mereka telah memasak itu duluan. Dan ketika itu masakan yang awalnya enak, malah jadi kacau. Pertama mereka sengaja memindahkan sedikit kepiring, lalu dengan bantuan Jung Hye, ia mulai menambahkan bumbu aneh kedalam masakannya itu.

Bahkan saat membuat sushi juga seperti itu. Soo Gyum yang mencobanya saja, sampai merasa tidak tahan.
“Jung Hye membanggakan dirinya kalau direktur selalu memujinya,” kata Mi Sook. Sehingga Byung Soo jadi tidak bisa melakukan apapun dan memuji masakan Jung Hye.
Setelah makan malam sendiri, para laki-laki mulai membicarakan tentang masakan Jung Hye sambil tertawa pelan, agar tidak didengar.

Jung Hye datang menghampiri para laki-laki sambil membawa ember berisikan botol anggur. Setelah itu dengan alasan ingin minum teh bersama Mi Sook, maka ia menolak untuk bergabung dengan mereka, tapi sebelum itu ia sempat mendengar.

“Taruh dimobil saja supaya tidak menarik perhatian,” kata Byung Soo kepada seseorang ditelpon, sedangkan yang lain berbisik-bisik.
Jung Hye lalu memberitahukan kepada Mi Sook bahwa ia yakin bahwa para laki-laki akan melakukan suap, karena tadi ia sempat dengar ketika mereka menyuruh seseorang untuk menaruhnya didalam mobil.

Karena itu, maka Mi Sook pun mengirimkan pesan kepada Soo Gyum.

Soo Gyum yang menerima pesan itu, langsung memberitahu Do Hee,”Dia sudah keluar.”

Segera Soo Gyum membuka kamera hp dan lalu merekam seorang pria yang datang sambil membawa suatu bingkisan besar, lalu memasukannya kedalam bagasi mobil.

Dengan perasaan was-was pria itu menghampiri mobil Soo Gyum dan Do Hee, karena sepertinya ia mendengar sesuatu. Tapi untungnya, Soo Gyum dan Do Hee cepat bersembunyi, dengan duduk agak kebawah. Sehingga pria itu berbalik dan pergi.
Waktu makan malam telah selesai, jadi Mi Sook dan Prof. Baek, pun pulang. Begitu juga dengan Sang Man, sedangkan Byung Soo dan Jung Hye kembali masuk kedalam rumah. Ketika Jung Hye baru mau menutup pintu, terlihat Soo Gyum dan Do Hee yang lewat menaiki mobilnya.
Didalam mobil, Prof. Baek yang jatuh tertidur dengan pulas. Sedangkan Mi Sook yang menyetir mobil. Pada saat itu, Mi Sook menyadari bahwa Do Hee dan Soo Gyum mengikutinya dari belakang.

Setelah sampai digedung apatermennya, Mi Sook segera menuntun Prof. Baek yang masih ngatuk untuk keluar, lalu dengan sengaja ia membuka bagasi mobilnya.

Ketika itu, Do Hee dan Soo Gyum tiba serta mereka langsung membuka bagasi mobil milik Prof. Baek.
Didalam rumah, setelah memastika suaminya tertidur, Mi Sook segera bergegas. Sedangkan diluar, Do Hee merasa sangat gugup untuk mengambil bingkisan itu, tapi Soo Gyum menyakinkannya dan segera merekam aksi Do Hee yang membuka bingkisan itu.

Prof.  Baek tiba-tiba tersadar, saat ia mendengar bunyi pintu yang ditutup. Sedangkan diluar, saat membuka bingkisan itu, Do Hee melihat beberapa barang dan amplop kecil.

“Rencana bisnis? Cek Pribadi?” tanya Soo Gyum bersemangat. Tapi saat Do Hee melihat isi amplop itu, ia kecewa.

“Katanya diminum dua kali sehari,” kata Do Hee.

Mendengar itu Soo Gyum langsung merasa bahwa usaha mereka sia-sia saja. Begitu juga dengan Do Hee.
“Rencana B dijalankan,” kata Jung Hye.

Ternyata sebelum ia memberikan botol anggur untuk diminum para laki-laki, ia sengaja meletakan hpnya didalam ember itu, lalu menutupinya dengan es batu serta botol anggur.

Jadi kali ini, Jung Hye pun berpura-pura mengambil ember itu masuk kedalam untuk dibereskan.

Mendengar kenyataan dari Do Hee dan Soo Gyum, Mi Sook merasa lega karena ternyata tidak ada suap apapun, hanya obat-obatan biasa saja. Tepat ketika itu, Do Hee terkejut saat melihat Prof. Baek yang turun dari tangga.

Ditempat lain, Jung Hye juga terkejut saat Byung Soo tiba-tiba mengambil es yang berada didalam ember. Tapi saat ternyata Byung Soo tidak sadar, Jung Hye berniat untuk segera pergi, tapi sayangnya, hpnya malah berbunyi.

Post a Comment

Previous Post Next Post