Images by : TVN
Menyadari
bunyi hp Jung Hye yang berasal dari dalam ember, maka Byung Soo segera
mengambil itu.
Ditempat
lain, Do Hee dan Soo Gyum bersembunyi dibalik mobil. Sedangkan Mi Sook sengaja
menyapa suaminya, lalu beralasan bahwa ia mengambil obat untuk Prof. Baek.
Tapi
belum mereka pergi, Prof. Baek merasa aneh,”Apa itu?” tanyanya.
Byung
Soo malah tidak sadar sama sekali dan mengatai Jung Hye yang ternyata punya
sisi bodoh juga. Tapi karena itu, Jung Hye jadi gampang beralasan, yaitu bahwa
ia belakangan ini memang pelupa.
Jung
Hye lalu merebut ponselnya dan berjalan masuk ke kamar.
Kembali
keparkiran, Do Hee dan Soo Gyum yang sadar Prof. baek mendekat, segera
berpindah sembunyi. Dari awalnya disamping mobil, mereka berjalan jongkok
kebelakang mobil.
Lalu
setelah aman, Mi Sook yang melihat mereka segera memberi kode. Dan mengajak
Prof. Baek untuk masuk.
Ditaman
mereka membahas semua rencana mereka yang ternyata berakhir sia-sia, tapi pada
saat itu Do Hee tanpa sengaja melihat bekas kebiruan dipergelangan tangan Mi
Sook, sehingga mereka pun merasa marah dan kesal. Tapi Mi Sook masih saja
mengatakan tidak apa-apa.
“Yah!
Kalau orang itu minum obat herbal dan menjadi lebih kuat dan dia memukumu
lagi..” kata Do Hee kesal, tapi tiba-tiba ia terhenti dan seperti teringat akan
sesuatu.
Do
Hee segera berbisik kepada mereka, dengan saling berpelukan dan membentuk
lingkaran kecil. Bahkan sampai orang yang lewat pun, melihat mereka dengan
tatapan aneh. Apalagi
ketika mereka mulai melompat-lompat kecil.
Bertiga,
Do Hee, Jung Hye, dan Mi Sook. Mereka mendatangin sebuah toko pengobatan, lalu
disana dengan tampang sedih, Do Hee menceritakan keluhannya,”Biasanya aku sudah
puas meski hanya dengan hal kecil dan menghabiskan waktu yang nyaman dengan
keluarga dan kenalanku. Tapi ada kalanya wajah yang tidak ku kenal muncul,
tidak ada yang bisa dipercaya, dan rasanya semua orang merendahkanku. Jadi aku
mengatasinya dengan marah! Begitulah, aku tidak bisa mengendalikannya!”
Mendengar
keluhan itu, Dokter itu bertanya kepada mereka berdua tentang Do Hee ini. Jadi
dengan Jung Hye bercerita dengan mencampurkan kenyataan dan karangan,”Dia
berlari kemobil dan menyiram air ke orang asing. Bahkan ia memaki dengan baik.”
Mi
Sook juga ikut menambahkan,”Masalahnya kalau alkohol terlibat didalamnya, maka
semuanya bertambah buruk. Dia melempar barang-barang dan bahkan memukul.”
Mendengar
itu Dokter itu pun membuatkan sebuah obat untuk agar Do Hee bisa mengendalikan
emosinya, tapi sebelum dokter itu membuat obatnya Mi Sook bertanya untuk
memastikan bahwa orang lain juga bisa meminum obat itu.
Dokter
itu pun menyuruh mereka jangan khawatir, karena obat itu tidak akan menganggu
kesehatan. Lalu ia menjelaskan bahwa obatnya berguna untuk membersihkan, jadi
alkohol serta daging akan menjadi tidak menarik sementara waktu.
Didalam
mobil, mereka mulai menyusun rencana, yaitu dengan menukarkan obat dari Byung
Soo dengan obat yang mereka beli ini. Walaupun Do Hee tidak tau apakah ini
aman, tapi ia menyaran kan Mi Sook untuk mencoba dulu saja.
Lalu
saat Jung Hye juga ikut mencatat perkataan Do Hee, untuk agar obatnya diminum
pagi dan malam, maka mereka pun menjadi heran dan memandanginnya. “Kita juga
harus tetap melakukan proyek kampaye untuk mendukung mereka. Supaya mereka
tidak curiga,” jelas Jung Hye.
Besok
harinya, paket obat mereka pun telah datang. Jadi didalam rumah, Mi Sook pun
menjadi sibuk menyusun dan menukar obat-obatan untuk suaminya itu.
Setelah
itu ia teringat perkataan Do Hee, kalau
begitu obat yang kamu tukar, kamu makanlah. Karena itu maka Mi Sook pun
memakan obat yang ditukarnya.
Saat
malam, Mi Sook membawa bingkisan berisi obat herbal dari Byung Soo yang telah
ditukarnya itu. Lalu ia pun memberikan kepada suaminya itu untuk diminum.
Dan
tanpa rasa curiga, Prof. Baek segera meminum obat itu.
Keesokan
harinya, Prof. Baek mengeluh bahwa ia merasa badannya terasa aneh pagi ini.
Awalnya setelah mendengar itu, Mi Sook hampir saja keceplosan, tapi saat sadar
ia langsung membenarkan perkataannya.
Lalu
Mi Sook memberikan daging kepada suaminya itu, dengan alasan bahwa Prof. Baek
harus banyak makan biar jadi kuat untuk kampaye. Setelah itu dengan was-was ia
menunggu reaksi suaminya itu.
“Apa
kamu tidak punya pakis asin?” tanya Prof. Baek, saat ia merasa bahwa daging
terasa kurang enak.
Disekolah,
Soo Gyum seperti biasa bersikap perhatian pada Seo Yeon, tapi saat itu Jung
Wook yang melihat itu segera mengatainya. Maka Soo Gyum pun bertanya pada Seo
Yeon,”Kamu tidak suka?”
Mendengar
itu Seo Yeon hanya memalingkan wajahnya, tapi tidak menjawab. Setelah itu Soo
Gyum pun mendekat kearah Jung Wook,”Untukmu, yang terbaik adalah jangan membuka
mulutmu,” katanya sambil mengarahkan es ditangan Jung Wook kemulut Jung Wook
sendiri.
Jung
Wook pun merasa kesal, tapi temannya segera menahan dia. Setelah itu Seo Yeon
pun ikut pergi, saat teman-temannya menyebut Soo Gyum suka padanya.
“Rencana
B harus dijalankan,” kata Jung Hye.
Ternyata
Jung Hye mengajak Byung Soo ke tempat yoga pasangan, begitu juga dengan Mi Sook
yang mengajak Prof. Baek. Jadi mereka pun berkumpul dalam satu ruangan dengan
alasan agar Prof. Baek yang sibuk kampaye dan kelelahan bisa merasa lebih
nyaman.
Awalnya
yoga yang mereka lakukan adalah yoga pasangan biasa. Tapi setelah itu selesai,
Jung Hye meminta mereka untuk tidak keluar terlebih dahulu, karena ada meditasi
dari guru yang benar-benar terkenal. Lalu mereka beralasan bahwa politisi
tinggi aja mengikuti meditasi itu, sehingga pikirannya menjadi tenang.
Setelah
itu lampu dimatikan, lalu Do Hee masuk kedalam ruangan, tapi ia menyuruh mereka
untuk tidak boleh berbalik. Lalu Do Hee menyuruh agar mereka mengulangin
perkataannya juga.
Sambil
berjalan perlahan, Do Hee memukul bahu Byung Soo dengan keras beberapa kali,
hingga ia merasa kesakitan. Sedangkan Jung Hye tertawa. Begitu juga dengan
Prof. Baek. Setelah itu Do Hee pun
keluar dari ruangan secara perlahan.
Saat
malam hari, perubahan Prof. Baek mulai makin tampak. Karena pada saat itu, Mi
Sook melihat Prof. Baek yang sedang menonton TV sambil menangis. Jadi karena
itu tentu saja, Mi Sook merasa sangat senang, jadi ia pun juga langsung
memberitahukan perubahan itu kepada anggot Bukja Club yang lain.
Mi Sook : Dia menangis! Rencana kita
pasti memiliki pengaruh.
Do Hee : Proyek kelahiran kembali kandidar
Baek Young Pyo harus dilanjutkan.
Jung Hye : Proyek dukungan juga
dilanjutkan.
Diruang
makan, Jung Hye memberikan minuman kesehatan kepada Byung Soo, begitu pun untuk
dirinya sendiri. Setelah itu, Byung Soo bertanya apakah Jung Hye tidak
memberikan itu kepada Soo Gyum juga, karena bagaimanapun saat ini mereka sedang
berusaha melakukan yang terbaik untuk menjadi keluarga.
Jung
Hye pun naik keatas untuk memberikan minuman itu, tapi sebelum ia mengetuk
pintu, ia berencana untuk minum sedikit. Sayangnya, ketika itu Soo Gyum pas
membuka pintu, lalu memandang Jung Hye dengan heran, apalagi saat Jung Hye
memberikan minuman itu kepadanya.
“Apa
ada rencana rahasian yang tidak aku ketahui?” tanya Soo Gyum.
“Ini
bagian dari rencana pendukung.”
Byung
Soo yang berada dilantai bawah hanya tersenyum ketika, ia mendengar Soo Gyum
berkata terima kasih dengan keras. Lalu ketika Jung Hye turun, ia memujinya.
“Apa
mereka berdua bisa jadi akrab?” tanya Byung Soo pada dirinya sendiri, setelah
Jung Hye berjalan menjauh.
Keesokan
harinya, Jung Hye juga masih berusaha untuk menjadi Ibu yang baik bagi Soo Gyum.
Bahkan ia sampai mencari digoogle.
Sering-seringlah memuji.
Jadi keesokan harinya saat Soo Gyum berangkat, Jung Hye memuji penampilan Soo
Gyum. Tapi tentu saja Soo Gyum heran dan membalas bahwa tiap hari ia selalu
pakai seragam ini.
Pilihlah cemilan yang baik. Malamnya
Jung Hye mengupas apel untuk Soo Gyum, tapi karena tidak biasa, maka Jung Hye
agak kesusahan. Jadi akhirnya Soo Gyum lah yang mengupas.
“Apa
ada yang tidak bisa kamu lakukan?” tanya Jung Hye bingung, melihat kelihaian
Soo Gyum.
Bicaralah dengan bangga sebagai orang
tua.
Jung Hye pun bicara dengan bangga, memuji Soo Gyum yang melakukan segalanya
dengan baik. Tapi itu malah membuat Soo Gyum merasa canggung, jadi ia meminta
Jung Hye untuk santai saja.
Lalu
setelah selesai mengupas, Soo Gyum pun hanya memakan kulit apel hasil kupasan
Jung Hye yang sebelumnya, yang masih memiliki banyak daging. Setelah itu ia
bangkit dan pergi.
Keeesokan
harinya saat mendengar Do Hee yang bertanya mau masak apa nanti malam untuk
anak-anaknya. Jung Hye pun segera memujinya,”Unnie benar-benar Ibu yang baik.”
Mendengar
itu Do Hee memuji Mi Sook yang lebih baik daripadanya. Lalu karena itu Mi Sook
mulai bercerita,”Karena aku tidak pernah menjalani hidup sebagai anak, apa itu
sebabnya sulit sekali menjadi Ibu? Aku terkadang berpikir begitu.”
“Eh,
tidak ada rumus menjadi seorang Ibu. Kalau kamu mengikuti takdirmu, maka kamu
akan jadi seorang Ibu dan hidup menjadi seorang Ibu,” balas Do Hee.
Mendengar
itu, Jung Hye yang malah menjadi sedih. Tapi Mi Sook segera menyemangatinya
bahwa Jung Hye telah menjadi Ibu yang baik.
Malam
harinya, Jung hye pun mulai memasak ramen instan. Lalu setelah itu ia sajikan
dan makan bersama dengan Soo Gyum. Tapi saat tutup panci dibuka, Soo Gyum
terkejut melihat daun bawang utuh yang belum dipotong. Masalahnya, dengan polos
Jung Hye bilang bahwa ia baca kalau kita menaruh daun bawang maka akan lebih
enak.
Mengabaikan
daun bawang itu, Soo Gyum mencoba rasa ramen itu. Setelah itu dengan senang
mereka pun mulai makan bersama.
Byung
Soo yang baru pulang dan melihat itu, ia tampak sedih atau heran.
Byung
Soo masuk kedalam kamar Soo Gyum dan mengajaknya untuk bermain game, tapi
karena masih belajar, maka Soo Gyum pun menolak.
Karena
itu Byung Soo merasa heran, lalu ia menghubungin seseorang untuk mengikuti
mereka. Lalu keesokan harinya, sekretaris Byung Soo memberikan foto Do Hee dan
Mi Sook yang sedang berkumpul bersama mereka.
Ibu
Soo Gyum bangun dengan semangat, lalu ia pun mulai memakan mie cupnya. Setelah
itu ia pergi kesekolah untuk menemui anaknya, tapi sebelum ia sempat memanggil
ia melihat Jung Hye yang telah datang untuk menjemput Soo Gyum, jadi ia
bersembunyi.
Sedangkan
para anak nakal yang melihat itu berpikir lain. Ia berpikir bahwa Jung Hye
tidak mungkin Ibu Soo Gyum serta menganggap Soo Gyum sebagai Wonjo Gyoje (Anak
muda bayaran). Jadi Jung Wook pun menfoto mereka.
Tapi
saat Jung Wook memberitahu hal itu kepada Seo Yeon yang lewat. Seo Yeon malah
tidak peduli dan tetap berjalan pergi begitu saja.
Ditempat
lain, sekretaris Byung Soo memberikan foto Jung Hye yang menjemput Soo Gyum.
Saat
perjalanan pulang, Seo Yeon kaget saat tanpa sengaja ia melihat Soo Gyum dan
Ibunya sedang berada di café. Disana ia melihat Soo Gyum memegang kepala
Ibunya.
Temannya
yang berada disebelah, malah bilang,”Tapi, sunbae (Soo Gyum), dia benar-benar
memanfaatkan penampilannya untuk mendapatkan yang diinginkannya. Kamu, jauhilah
dia, ya.”
Do
Hee dan Jung Hye pun menghampiri Mi Sook dan Soo Gyum yang ternyata sedang
asyik mencabut uban. Lalu ketika mereka bertiga sedang asyik melakukan sesuatu,
yaitu mengubah nama penelpon masuk dari Do Hee menjadi TIDAK PERNAH MEMAAFKAN.
Soo
Gyum sadar bahwa ada yang sedang memotret mereka dari jauh, tapi ia tidak
terlalu yakin, jadi ia hanya diam.
Dimeja
lain, yang tidak jauh dari situ. Ibu Soo Gyum ternyata juga ikut memotret
mereka, tapi saat itu ia seperti tersadar, ketika dikantor polisi dulu. Saat
polisi memberitahu bahwa, Soo Gyum telah dijemput Ibu dan bibi2nya.
Didalam
lift, Byung Soo bertemu dengan adik iparnya. Lalu mereka pun mulai saling
mengata-ngatai dan menyindir, tapi Byung Soo malah kalah, walau begitu ia tetap
tertawa seolah-olah baik.
“Membicarakan
orang lain itu mudah. Presdir Kim Jung Yun juga merasa khawatir. Kakak Ipar
(Jung Hye) kan masih muda dan anaknya sudah besar, kalau orang suka bergosip,
maka itu bisa menjadi masalah perusahaan juga.”