By : Bona Film Group
Hari
H pernikahan mama dan papanya atau Zheng dan Hua. Keadaan sangat ramai, para tamu
juga mulai banyak berdatangan. Tapi Zheng heran dan bertanya mengapa Liu Yi
belum datang juga, tapi Lang pun tidak tau juga, jadi ia mengajak mereka untuk
masuk dan memulai acara.
Ditempat
lain, Liu Yi bersiap memakai perlengkapannya, persis dengan apa yang dipakai
oleh Zheng dulu, yaitu dua pedang yang diletakan dibelakang punggung.
Setelah
itu sambil membawa tali panjang dan ia mulai berjalan dengan penuh karisma.
Sesampainya diatas atap gedung, ia menurunkan talinya, lalu perlahan turun
menggunakan itu.
“Semuanya,
teman dan keluarga! Terima kasih sudah mau datang ke pernikahan Zheng dan Hua.
Hari ini aka menjadi hari yang tidak terlupakan, seumur hidupku. Aku tidak
menyangka bisa menjadi saksi untuk cinta mereka,” kata Lang memberikan
kata-kata sambutan diatas panggung.
Dibelakang
para tamu, Zheng mendekatkan wajahnya untuk mencium Hua, tapi dengan segera Hua
menepisnya dan menyuruh Zheng untuk jangan merusak make-upnya.
Diatas
panggung, Lang masih sibuk bercerita kepada para tamu. Sehingga melihat itu,
Hua menjadi heran,”Ini hari kita. Mengapa malah dia yang melakukan semuanya
sendiri?” tanya Hua.
Mendengar
itu, Zheng terlihat biasa saja, karena menurutnya Lang memang begitu.
“Hua.
Dia adalah wanita tercantik didunia. Aku tidak pernah membayangkan.. aku bisa
punya kesempatan.. untuk melihatnya dengan mataku sendiri. Seorang wanita ..
seorang wanita yang fotonya blur semua didalam albumku. Tapi hari ini dia
berdiri didepanku begitu dekat,” cerita Lang dengan perasaan haru, lanjutnya
juga,”Siapa yang tau seperti apa masa depan? Jadi Zheng semangati Hua. Setiap
detik, setiap menit, setiap hari. Hidup seperti sebuah mimpi. Secepat kilat.”
Ditempat
lain, Liu Yi mengedor jendela ruangan Bos. Jadi anak buah bos membukakan
jendela itu baginya, lalu membawa dia kepada Bos.
Bos
pun menanyakan apa yang Liu Yi lakukan disini, jadi dengan tegas ia menunjuk
bos dan berkata,”Kalian mematahkan kaku Bosku Zheng. Ingat?”
“Tentu.”
Balas si Bos tenang.
“Hari
ini adalah hari pernikahannya. Jadi aku akan mematahkan kakimu atau kalau kamu
tidak mau, ikut aku dan minta maaf.”
Bos
menyuruh Liu Yi pergi, bahkan ia mengatakan bahwa Liu Yi bukan pria jahat, tapi
bodoh. Mendengar itu Liu Yi tidak terima, “Huang Ziqiang! Hari ini kakimu, akan
menjadi hadiah pernikahanku untuknya.”
Liu
Yi lalu mengeluarkan pedangnya dengan kesusahan, lalu mulai mendekat kearah
Ziqiang untuk menyerangnya, tapi sebelum ia sempat melakukan apapun …
Zheng
dan Hua berdiri diatas panggung, lalu sementara mereka berdansa. Lang mulai
bernyanyi.
Pedang
ditangan Liu Yi terjatuh, karena ternyata pada saat itu Ziqiang menusuk nya
menggunakan ujung payung. Jadi dengan tatapan marah, Liu Yi berkata,”Kamu
bajingan. Disana akan ada mata yang memperhatika kamu dari kubur..”
Ziqiang
membuka payungnya.
Zheng
bernyanyi untuk Hua dengan bantuan Lang yang memegang mic untuknya. Lalu
setelah itu, Zheng mencium Hua didepan semua orang.
Liu
Yi jatuh terbaring dilantai. Dan Ziqiang pun memberitahu anak buahnya,”Aku
berpikir akan sembunyi lagi di Hong Kong.”
Zheng,
Hua, dan Lang saling berpelukan dengan bahagia. Sedangkan Liu Yi berdarah dan
masih terbaring dilantai.
Anjingnya
duduk menunggu didepan pintu dalam keadaan kehujanan, menanti tuannya. Lalu
terlihat kilas balik dari hidup Liu Yi, saat ia menonton tv sendirian dirumah. Saat
ia berkumpul bersama mereka. Saat ia melihat motor milik Zheng dan mencobanya,
tapi malah menabrak.
Saat ia mulai berlatih sendirian siang dan malam. Saat ia
bersama dengan wanita yang ia cintai. Saat ia bersama dengan Zheng dan Lang
ditempat karaoke. Saat ia melihat Zheng dan Lang yang berjalan menjauh.
Zheng
dan Lang mengunjungi Liu Yi yang telah meninggal dan ditutupi dengan kain
putih. Lalu setelah itu, mereka bersiap-siap dan mengunjungi tempat Ziqiang,
tapi sayangnya disana kosong.
Jadi
mereka segera bersiap menaiki mobil dan pada saat itu Lang menawarkan diri
untuk menyetir. Dan ketika mereka sedang sibuk mencari dimana kunci mobil, Luo
Li datang dan menyerahkan kunci mobil tersebut kepada mereka.
“Ini
adalah lokasi Huang. Pergilah. Dapatkan dia sebelum ia berhasil pergi ke Hong
Kong.” Kata Luo Li memberitahu mereka sambil memberikan secarik kertas. Setelah
itu ia memperingati mereka untuk tetap hidup.
Dengan
cepat Lang mengendarai mobil itu, tapi Zheng yang tidak terbiasa menjadi
sedikit ketakutan melihat cara mengemudi Lang, yang begitu cepat dan agak
berbahaya. Apalagi saat mereka melewati gang-gang kecil.
Mereka
berhasil menemukan Ziqiang, tapi para anak buahnya mulai bergerak untuk menyerang
mereka. Sedangkan Ziqiang sendiri berbalik dan pergi. Maka dengan terpaksa,
Zheng dan Lang harus menghabiskan mereka dulu supaya bisa menyusul Ziqiang.
Tapi
sayangnya anak buah Ziqiang terlalu banyak dan tidak peduli sebanyak apa orang
yang telah mereka kalahkan. Mereka akan terus berdatangan menyerah Zheng dan
Lang.
Pada
saat itu Lang tanpa sengaja hampir terjatuh dari lantai tiga, tapi ia berhasil
bertahan karena ia sempat memegang tembok pinggir. Tapi ketika itu Ziqiang yang
melihat hal tersebut, dengan sengaja mengambil botol dan memukul tangan Lang,
sehingga Lang merasa sangat kesakitan, tapi Lang masih mampu bertahan.
Melihat
itu, Ziqiang mengambil sebuah pisau. Tapi dari belakang Zheng muncul dan
menangkap Ziqiang, lalu ia dengan sengaja menjatuhkan dirinya bersama dengan
Ziqiang.
Tapi
untungnya, Zheng terjatuh dilantai kedua yang tidak terlalu jauh dari lantai
tiga. Sedangkan Ziqiang terjatuh kelantai pertama dan meninggal.
Melihat
Zheng tidak sadar, Lang berteriak memanggil namanya. Tapi karena tangan
sebelahnya terluka, jadi Zheng tidak lagi mampu bertahan dan jatuh kelantai dua
juga.
Pada
saat itu Zheng terbangun sambil mengeluh kesakitan, juga bahwa ia mungkin akan
dihukum dipenjara.
“Enam
tahun.” Kata Lang.
Ketika
itu Hua datang dan menghampiri mereka dengan khawatir, tapi Zheng menyuruh Hua
untuk mendengarkan nya dulu, lalu ia menjelaskan bahwa ia telah menyiapkan uang
untuk perlengkapan anak mereka nantinya.
Pada
Lang, Zheng meminta nya untuk menjaga Hua dan anaknya nanti, saat ia berada
dalam penjara. Tapi baru beberapa saat, Zheng segera melarat perkataannya dan
menyuruh Lang untuk tidak menjaga istrinya, hanya anaknya saja.
Zheng
benar dihukum enam tahun. Lalu dikamarnya, Lang mengenang semua pertemuannya
bersama dengan Ayahnya sendiri. Saat ia pertama kali diselamatkan Ayahnya. Saat
ia pergi menonton bioskop bersama Mama dan Papanya. Dan sebagainya.
Lang
menenami Hua yang sedang melahirkan anaknya dirumah sakit. Lalu ketika itu
telah selesai dan saat ia memegang tangan anak itu, lorong dirumah sakit
bergerak dengan cepat seperti kereta.
Dan
Lang terbangun dalam keadaan terbaring diranjang rumah sakit.
Ketika
melihat kesamping, Lang melihat Ayahnya yang sedang makan bubur. Dan saat
Ayahnya melihat dia, Ayahnya tersenyum. Lalu Lang melipat kedua tangannya dan
menggerak-gerakannya, itu adalah tanda dari Zhengtai geng.
Dan
ketika melihat itu, Ayahnya juga melakukan hal yang sama.
Dalam
mobil ketika Lang menyetir sambil membawa Zheng dizaman dulu. Zheng berkata
padanya,”Lang, kamu menyetir seperti seorang pro. Kamu tidak begitu buruk. Aku
lahir untuk mengemudi. Bagaimana dengan kamu?” tanya Zheng.
Lang
hanya tersenyum,”Aku mengerti, pa.”
---
Zheng
dan Lang berada ditempat karaoke, lalau semua wanita disana menyanyi untuk
mereka. Dan ketika itu saat lagu telah habis, Zheng memanggil istrinya.
Dengan
penuh kepercayaan, semua orang memandang Hua yang tampak elegan. Lalu Hua
mengenalkan Lang dan Xu Zhengtai, pacarnya. Hua juga memberitahu semua orang
bahwa ia dan Zhengtai akan menikah.
Setelah
itu semua orang tampak ikut berbahagia dan dengan bangga Zhengtai berdiri untuk
menyapa, tapi Hua segera menarik kerah bajunya untuk duduk kembali. Setelah itu
Hua menyuruh semua orang untuk kembali bekerja.
“Lang,
ini pekerjaan Hua ditempat ini. Dia seperti seorang mommy disini. Kamu tidak
tau, kan? Panggil dia ‘mommy’.” Kata Zheng bangga mengenalkan Hua kepada Lang.
Mendengar
itu Lang sangat senang dan segera memanggil Hua ‘mommy’, lalu memeluknya. Tentu
saja Zheng tidak terima dan menyuruh Zheng bahwa itu sudah cukup, tapi Lang
tetap tidak mau melepaskan pelukannya pada Hua. Jadi Zheng mencoba melepaskan Lang
dengan paksa.
Begitu
juga dengan Hua yang berusaha membujuk Lang untuk melepaskannya.
--
Tags:
Duckweed