By : TVN
Direstoran.
Saat sedang makan bersama rekan-rekannya, Prof. Baek malah tidak semangat lagi
memakan daging dan minum bir. Malah Prof. Baek merasa sedih saat melihat siaran
televisi tentang binatang yang berburu binatang lain dengan sedih. Sehingga
rekannya pun menjadi bingung.
Bahkan
saat Prof. Baek melihat jerapah sedang
makan daun. Prof. Baek juga ikut memakan daun selada, sehingga rekannya tambah
heran. Jadi karena itu, Prof. Baek pun minum bir segelas, tapi setelah itu ia
langsung pingsan.
Saat
Prof. Baek pulang, walaupun ia mabuk, ia malah bersikap lebih baik kepada Seo
Yeon, bila dibandingkan sikapnya dulu. Lalu ia juga menyuruh istrinya untuk
menyingkirkan semua alkohol yang ada.
“Meski
Cuma baunya, aku merasa mual dan tidak bisa bernafas. Singkirkan, singkirkan
semua alkoholnya.”
Lalu
dengan semangat Mi Sook segera membuang semua minuman berakolhol mereka yang
ada. Bahkan ia memanggil Seo Yeon dengan senang untuk membantunya, tapi karena
anaknya itu tidak keluar, maka ia yang masuk kekamar anaknya.
“Sekarang
tidak apa-apa, Ayah sudah berubah.”
Seo
Yeon tidak merasa senang atau semangat, malah ia langsung bertanya tentang
orang yan Ibunya temui hari ini. Tentu saja Mi Sook heran, tapi karena sedang
senang, maka ia pun memberitahu bahwa ia bertemu dengan temannya tadi.
“Lee
Soo Gyum teman Ibu?” tanya Seo Yeon heran.
“Dia
itu anak teman Ibu,” balas Mi Sook. Mendengar itu Seo Yeon tidak percaya dan
malah tambah heran serta marah, apalagi saat Mi Sook membela Soo Gyum.
Saat
Seo Yeon mengatakan bahwa yang telah berubah itu adalah dia. Maka Seo Yeon
menjadi agak sedih, apalagi saat anaknya menutup pintu kamar begitu saja.
Soo
Gyum membaca sms yang ia terima dari Mi Sook, Seo Yeon sepertinya sensitif sekarang ini. Dia salah paham tentang
kamu dan merasa tidak nyaman dengan kamu. Bagaimana kalau kamu menjaga jarak
dengannya untuk sementara?
Setelah
membaca itu Soo Gyum jadi kesal, karena Seo Yeon tidak memberitahukan hal itu
langsung kepadanya. Jadi Soo Gyum pun berniat menceritakan itu kepada Jung Hye.
Sayangnya
ketika itu Byung Soo pulang, jadi ia pun tidak jadi ngomong dan naik kekamar.
Disekolah,
Soo Gyum sengaja menghindari Seo Yeon. Saat dikantin pun, ia juga begitu saat
melihat Seo Yeon. Bahkan saat berada dihalte bis, ia juga menghindar. Lalu saat
itu malah Seo Yeon yang memanggilnya duluan.
“Kenapa
kamu menghindari aku?” tanya Seo Yeon.
“Kamu
bilang tidak nyaman denganku, kan? Kalau kamu tidak suka padaku, seharusnya
bilang saja.”
“Apa
kamu juga mendengar itu dari Ibuku?”
“Ya.
Dia merasa sangat khawatir.”
“Memangnya
kamu siapa sampai menemui Ibuku?”
“Kamu
tidak tau, aku anak teman Ibumu.”
Karena
tidak puas dengan pembicaraan mereka yang tidak jelas, maka Seo Yeon
memberitahu bahwa ia mendengar gosip tentang Soo Gyum yang disebut Wonjo Gyoje
dengan para ahjumma. Tentu saja, Soo Gyum merasa kaget dan membantah dengan kesal.
Saat
Seo Yeon ingin pergi, Soo Gyum menarik dia untuk duduk lagi. Lalu menanyakan
hubungan Seo Yeon dengan Ibunya, tapi Seo Yeon hanya diam dan mengatai Soo Gyum
menyebalkan. Mendengar itu Soo Gyum pun membalas kalau Seo Yeon ituk kasar,
juga menyuruh Seo Yeon untuk bersikap lebih baik lagi kepada Ibunya.
Melihat
Seo Yeon kelihatan sedih dan memakai headset, maka Soo Gyum menghiburnya dan
ikut memakai headset sebelah milik Seo Yeon ditelinganya.
Ibu
Soo Gyum mengirimkan foto Bukja Club yang sedang berkumpul bersama, jadi dengan
terpaksa maka Byung Soo menelponnya.
Lalu
karena melihat adik ipar Byung Soo dikejauhan, Ibu Soo Gyum sengaja mengangkat
telpon dari Byung Soo dan membiarkannya tersambung sambil mengobrol bersama
dengan adik ipar.
Disana
adik ipar Byung Soo sedikit menyindiri Ibu Soo Gyum yang berani sekali, dari
melahirkan sampai saat ini. Tapi Ibu Soo Gyum tidak terpengaruh dan balas
mengatainya yang hanya memiliki anak
perempuan.
“Apa
alasanmu menemuiku?” tanya adik ipar langsung.
Setelah
itu Ibu Soo Gyum tidak segera menjawab, malah ia mematikan sambungan telponnya
dengan Byung Soo.
Jung
Hye dan Soo Gyum sama-sama mengunjungin ayah Byung Soo. Disana ia mengatakan
pada mereka,”Hae Rang merilis teknologi baru dan perusahaan berkembang pesat
saat itu. Presdir Kim (Ayah Jung Hye) memerlukan Hae Rang dan aku memerlukanmu.
Kamu seseorang yang selalu aku syukuri, aku harap itu akan terus berlanjut
dimasa yang akan datang.”
Jung
Hye hanya diam, tapi saat itu Kakek malah membahas bahwa ia merasa tenang
melihat hubungan tentang mereka berdua yang terlihat baik dan dekat, karena
jika tidak maka akan muncul gosip aneh. Tapi ia juga menyuruh mereka hati-hati
atau kalau tidak gosip aneh lain akan datang.
Sekeluarnya
mereka dari ruangan itu, Soo Gyum merasa kesal. Sedangkan Jung Hye malah tetap
tenang,”Kamu mengerti kalau kita tidak boleh dekat, iya kan? Sesuai dengan
perjanjian, kita jangan menjadi dekat. Aku juga tidak mau melakukan proyek
dukungan lagi.” Katanya lemah.
Byung
Soo terlihat kesal membaca artikel Presdir
Kim Jung Yoon membuka Hotel Tradisional Hanok di Seoul pusat. Disana ada
foto Kakak Jung Hye dan adi iparnya sendiri.
Lalu
ia teringat kan pertanyaan Kakak Jung Hye saat acara makan, tentang cara umur
Soo Gyum dan Jung Hye. Serta perkataan adik iparnya sendiri didalam lift.
Saat
Byung Soo melihat mereka pulang berdua, ia langsung bertanya dengan nada
tinggi. Jadi Jung Hye memberitahu tentang peringatan dari kakek tadi.
“Kamu..
kamu tidak punya dasar. Bahkan memainkan peran harus dilakukan secara wajar.
Kakakmu dan si bajingan Byung Hun (adik ipar), mereka semua ingin menyingkirkan
aku! Ada banyak dari mereka! Apa kamu tidak tau itu?! Apa kamu tau apa yang
dikatakan para bajingan itu sekaran? Ibu tiri dan anak haram umurnya bahkan
tidak beda jauh. Kenapa aku harus mendengarkan omong kosong seperti itu?! huh?!
Kenapa kalian harus berkeliaran bersama-sama?!” teriaknya.
Soo
Gyum yang menjadi marah langsung membela Jung Hye. Lalu mereka menyuruh Byung
Soo masuk, karena mungkin ia terlalu banyak minum. Tapi Byung Soo malah
mengatai mereka berdua, jadi Soo Gyum berteriak menghentikannya, lalu ia
menyuruh Jung Hye untuk masuk duluan.
“Tolong
hentikan sekarang. Aku meminta Ayah untuk berhenti,” kata Soo Gyum kesal dengan
pandangan menantang Ayahnya.
“Kamu,
apa yang membuatmu percaya. Kalau kamu bisa bersikap kurang ajar?”
“Karena
Ayah memerlukan aku.”
Byung
Soo yang marah mendengar itu, segera mendorong Soo Gyum dan masuk kedalam
kamarnya.
Pagi
hari, Sang Man disuruh oleh istrinya untuk membeli ikan. Jadi kebetulan toko
ikan yang dibilang istrinya, itu adalah toko milik Do Hee. Jadi dengan semangat
Do Hee menghampiri dan melayaninnya.
Saat
Do Hee sudah selesai membungkus ikan, ia memberikan itu kepada Sang Man sebagai
hadiah. Jadi ketika itu Sang Man bilang tidak perlu, tapi ia menyimpan uangnya.
“Harganya
25 dolar,” kata Do Hee.
Mendengar
itu Sang Man menjadi heran, tapi Do Hee segera menjelaskan bahwa itu adalah
hadiah yang ia pilihkan dari kualitas terbaik untuk Sang Man. Jadi karena malu,
Sang Man pun membayar, tapi kurang, jadi Do Hee mengingatkannya.
Setelah
itu Do Hee segera mengeluarkan Mi Sook dan Jung Hye yang ternyata sedang
bersembunyi didalam lemari pendingin tadi.
Sang
Man teringat kepada Do Hee yang ada saat pertemuan. Jadi ia pun berbalik lagi.
Mi
Sook dan Jung Hye curiga bahwa Sang Man yang telah mengambil foto mereka selama
ini. Tapi Do Hee tidak percaya dan lalu berteriak dengan keras,”Bukja Club!
Fighting! Itulah yang kumaksud.”
Ternyata
saat itu Sang Man bersembunyi dibalik tembok dan mendengar itu, lalu ia
teringat sms yang ia dapatkan saat itu.
Saat
mereka bertiga sedang mau membeli es krim, Mi Sook malah terkejut dan
memberitahu Jung Hye serta Do Hee bahwa Sang Man sedang mengikuti mereka. Itu
semua ia lihat dari kaca toko.
Jadi
karena itu mereka pun pergi, tapi dengan canggung mereka jalan terpisah. Tapi
Do Hee memanggil mereka, lalu menggandeng mereka dan berjalan dengan santai
seperti biasa.
Karena
merasa Sang Man masih mengikuti mereka, jadi mereka pun akan berlari dalam
hitungan ketiga, tapi tersadar saat si Polos Jung Hye bertanya,”Mengapa kita
yang harus lari?”
Setelah
itu mereka bertiga memutuskan untuk menyapa Sang Man langsung. Karena hal itu,
maka Sang Man pun menjadi gugup dan berpura-pura sedang mencari alamat, lalu ia
pun pergi.
Saat
Soo Gyum menemui para anggota Bukja Club, ia heran karena mereka terlihat lesu,
jadi ia bertanya, maka Jung Hye memberitahu bahwa Bajingan itu melihat mereka.
“Sekretaris
Joo?” tanya Soo Gyum langsung. Mendengar itu mereka bertiga jadi merasa heran
dan bertanya, jadi Soo Gyum menjelaskan bahwa Ayahnya yang menyuruh sekretaris
Joo.
Lalu
para ahjumma menjelaskan bahwa yang melihat mereka tadi Hong Sang Man.
Mendengar itu, giliran Soo Gyum yang kaget.
Prof.
Baek mendengar berita tentang seorang wanita berumur 40 tahun telah melakukan
usaha untuk merusaj kesehatan suaminya dengan menukar obat yang harus diminum
suaminya setiap hari, karena suaminya melakukan kekerasan padanya.
Karena
hal itu, Mi Sook menjadi gugup ketika mau memberikan obat kepada suaminya.
Apalagi saat Prof. Baek menyuruh dia untuk meminum itu, ia pun terpaksa meminum
itu. Setelah itu Prof. Baek menyuruh Mi Sook membuang itu, karena ia merasa
bahwa itu tidak cocok untuknya.
Karena
hal itu, maka Mi Sook dan Do Hee setuju untuk menghentikan kegiatan Bukja Club
sementara waktu. Tapi Jung Hye dan Soo Gyum tetap semangat.
Besok
harinya, semua anggota Bukja Club menerima amplop merah yang berisikan kartu
dengan huruf tempel Bukja Club, aku tau
apa yang kalian lakukan!