Broadcast Network : Tencent
Tanpa
diduga, Pi Pi malah memberikan uang- uang koin kepada He Lan. Sehingga melihat
itu, Xiu Xian serta Orang kedua pun langsung menjadi kaget dan segera melepaskan
kacamatanya.
“Tuan Pengemis,
aku hanya punya sebanyak ini padaku. Kamu bisa mengambil snack ini juga,” kata
Pi Pi sambil memberikan snack yang diambilnya tadi. Dan karena hal itu, He Lan
pun menjadi kebingungan.
Dari
jauh, orang kedua langsung mengeluarkan teleskop kecil dan memperhatikan dengan
lebih teliti. Dan Xiu Xian juga sama, ia merebut teleskop kecil itu dan
memperhatikan He Lan serta Pi Pi.
“Dia
mengira master adalah pengemis,” komentar orang kedua dengan pandangan terkejut
melihat itu.
“Woow..
kasihan master He Lan,” balas Xiu Xian ikut berkomentar.
Disaat Pi
Pi akan pergi, He Lan langsung memberitahu kalau ia bukanlah pengemis. Tapi ia
hanya ingin Pi Pi menunjukan padanya jalan ke stasiun subway. Dan mendengar
itu, Pi Pi pun kembali dan mengambil koin serta snacknya dari tangan He Lan,
lalu ia pun meminta maaf kepada He Lan.
“Aku akan
membawamu kesana. Ayo, aku akan memegang tanganmu,” kata Pi Pi mau membantu.
Pi Pi
memegang tangan He Lan untuk menuntunnya. Anehnya, tanpa ia sangka, He Lan
malah memegang lengannya. Tapi tanpa mempermasalahkan hal itu, Pi Pi berjalan
menuntun He Lan.
Ketika
akan menurunin tangga, tiba- tiba saja seorang pencuri berlari kearahnya dan
mengambil dompet ditangannya. Dan Pi Pi pun menjadi syok sesaat. Sedangkan He
Lan yang tidak sadar, tetap memegangi lengan Pi Pi.
Setelah
agak sadar dari syoknya. Pi Pi segera meneriaki pencuri nya dan berlari
mengejar pencuri itu. Sedangkan He Lan menjadi kebingungan.
Sialnya
bagi Pi Pi karena pencuri tersebut melarikan diri sambil menaiki motor curian,
sehingga Pi Pi gagal untuk mendapatkan dompetnya kembali. Dan disaat itu, He
Lan yang naik mobil bersama kedua orang anak buahnya, berhenti tepat disamping
Pi Pi.
Dan He
Lan langsung menyuruh agar Pi Pi masuk kedalam. Jadi tanpa berpikir panjang
lagi, Pi Pi segera menurut dan masuk kedalam mobil.
Dengan
cepat, orang kedua mengendarai mobil itu, mengejar si pencuri. Dan karena cara
mengemudi orang kedua yang sangat cepat, maka Pi Pi pun menjadi agak ketakutan
dan ingin turun saja.
Tapi
disaat itu, pencuri tersebut malah mengancungkan jari tengahnya kepada mereka,
sehingga Xiu Xian menjadi kesal dan ia menyuruh agar Kuan Yong (Orang kedua)
lebih cepat lagi dan menangkap pencuri itu.
Mereka
masuk ke arena balap mobil yang sedang berlangsung. Dan melihat si pencuri dan
mobil mereka, para penonton pun menjadi heran. Tapi ketika melihat berapa
hebatnya mereka, para penonton pun menjadi bersemangat dan bersorak.
Sedangkan
Pi Pi sendiri merasa ragu dan bertanya, apa tidak apa- apa mereka menyentir ke
sini. Dan tentu saja, mereka berdua menjawab tidak apa.
Si
pembalap yang sedang bertanding sama sekali tidak ingin kalah melawan mobil
mereka. Dengan cepat si pembalap menjalankan kendaraannya, menghalangin mobil
mereka yang ingin menangkap si pencuri.
Melewati
garis finish. Pemegang bendera digaris finish mengibarkan benderanya dengan
kebingungan. Sedangkan si pembalap yang kebingungan juga, menjadi kesal karena
berhasil didahului.
Keluar
dari jalur balapan, mobil mereka tetap mengejar si pencuri. Masuk kedalam
gedung. Tapi sayangnya, mereka terpaksa harus berhenti, ketika motor si pencuri
melewati jalan kecil. Karena tidak mungkin bagi mobil mereka melewatinya juga.
“Bagaimana
bisa kita menangkapnya dengan skill mengemudimu itu?” kata Xiu Xian,
mengomentari Kuan Yong yang kurang mahir.
“Lupakan
saja tentang dompetku…” kata Pi Pi menyela. Ia tampak sudah sangat lemas,
karena semua yang telah terjadi.
“Lewat
sana!” kata Xiu Xian kepada Kuan Yong, mengabaikan Pi Pi.
Kuan Yong
menurut dan mengemudi melalui arah yang berbeda untuk mengejar si pencuri. Dan
didalam mobil, Xiu Xian mengomentari Kuan Yong lagi, karena selera musik Kuan
Yong serta cara menyetirnya begitu buruk.
“Kemudian
kamu yang menyetir,” balas Kuan Yong, karena dikomentari.
Melihat
mereka berdua, Pi Pi menjadi terkejut. Karena disaat mobil sedang melaju
kencang, mereka berdua malah bertukar tempat duduk untuk menyetir mobil itu.
Sehingga mobil mereka menjadi tidak lurus berjalan.
Dan
ketika Pi Pi melihat kearaha He Lan yang duduk disampingnya. Ia melihat kalau
He Lan hanya diam saja dan nampak tetap tenang.
Setelah
bertukar kursi, Xiu Xian langsung mengubah lagu yang berada didalam mobil
menjadi lagu yang lebih keras. Lalu dengan lebih kencang, ia melajukan mobil
itu.
Pi Pi
yang berada dibelakang hanya bisa diam sambil menatap dengan ketakutan. Disaat
melihat pembatas jalan yang pendek (tingginya seperti polisi tidur), He Lan
meletakan tangannya diatas kepala Pi Pi.
Sehingga
ketika mobil yang melaju kencang melewati itu dan Pi Pi terloncat dari
duduknya. Pi Pi tidak merasakan sakit, karena tangan He Lan yang berada diatas
kepala Pi Pi menahan agar kepala Pi Pi tidak terantuk. Dan setelah melewati
itu, He Lan menurunkan tangannya dari kepala Pi Pi.
Didalam
mobil, Pi Pi tampak sangat ketakutan dengan cara mengemudi Xiu Xian. Sedangkan
He Lan sendiri tampak santai saja. Dan untuk mereka berdua, mereka malah sibuk
mengbahas tentang selera musik masing- masing.
Melewati
tempat parkir yang berada dalam gedung. Akhirnya mereka berhasil menemukan si
pencuri yang sedang berada disana. Dan tentu saja melihat mobil mereka, si
pencuri makin cepat mengemudikan motornya.
Melewati
genangan air yang berada dijalan. Mereka semua yang berada didalam mobil tetap
tampak biasa saja, kecuali Pi Pi. Lalu ketika tiba dijalan yang agak tenang,
dengan penasaran Pi Pi mengoyangkan tangannya dihadapan He Lan. Tapi He Lan
tidak bereaksi.
Si
pencuri melewati sebuah jalan kecil dan ketika ia yakin bahwa ia telah menang.
Ia melambaikan tangannya pada mereka dan mengucapkan bye. Dan tentu saja, Xiu Xian tidak mau melepaskan si pencuri.
Melewati
jalan lain, mereka berhasil menghadang si pencuri. Dan si pencuri yang tidak
sadar, tanpa bisa menghentikan laju hondanya, menabrak mobil mereka dan
terjatuh.
Dengan
cepat He Lan yang berada didalam mobil, merangkul Pi Pi untuk melindunginya
dari kaca mobil yang pecah akibat tabrakan itu.
Kuan Yong
turun dari mobil dan mengambil dompet milik Pi Pi yang dicuri. Dan si pencuri
yang terluka serta ketakutan langsung pergi dari sana.
Kuan Yong
mengembalikan dompet itu kepada Pi Pi dan dengan segera Pi Pi menghitung
uangnya dan memeriksa semua barang dalam dompetnya. Setelah itu ia pun
berterima kasih serta pamit kepada mereka.
Tapi He Lan
dengan segera menghentikan Pi Pi dan ia memberikan kartu namanya kepada Pi Pi.
Ia mengatakan bila Pi Pi ada masalah, maka Pi Pi bisa menghubunginnya.
Dan
dengan masih agak kebingungan, Pi Pi berterima kasih kepada mereka dan pergi
dari sana.
Ketika He
Lan dan kedua anak buahnya itu sedang berjalan didekat air mancur sambil
menceritakan kejadian tadi. Tiba- tiba saja dari arah kiri mereka, seekor
anjing menggonggong pada mereka bertiga.
Dengan
cepat mereka berjalan kearah kanan, tapi sama. Begitupun dengan didepan. Dan
dengan ketakutan Xiu Xian serta Kuan Yong langsung naik keatas kolam air mancur
didekat mereka. Lalu setelah itu mengajak He Lan yang kebingungan untuk naik
juga keatas.
Lucunya
para anjing itu malah mendekati mereka bertiga dan terus menggonggong kepada
mereka. Sehingga mereka hanya bisa berdiri saja disana, tidak berani untuk
turun.
Didepan
ruangan Prof. Liao, Jia Lin tampak sangat gugup sekali. Jadi Tian Xin pun
merebut amplop ditangan Jia Lin dan masuk kedalam ruangan menggantikannya.
Didalam
ruangan. Tian Xin berbicara dengan lancar. Pertama, ia berterima kasih untuk
nilai A+ yang diberikan padanya. Kedua, ia menceritakan tentang dirinya.
Ketiga, ia menceritakan tentang alasannya memilih jurusan ini.
Saat
Prof. Liao memberikan respon yang baik, dengan bersemangat Tian Xin
mengeluarkan surat rekomendasi dari tasnya dan ia berkata bahwa ia berharap
kalau Prof. Liao mau menanda tanganin itu untuknya.
“Stanford?
Aku lulus dari sekolah itu,” kata Prof. Liao ketika melihat surat tersebut.
“Aku tau!
Itu mengapa aku sangat tertarik dengan Stanford,” kata Tian Xin dengan
bersemangat.
“Aku
membaca thesismu. Itu sangat bagus. Kamu gadis muda yang sangat tekun ya. Aku
akan menanda tanganin nya,” kata Prof. Liao mau menanda tanganin itu.
Dengan
bersemangat Tian Xin langsung berdiri. Dan disaat itu, Prof. Liao tampak heran
ketika melihat nama yang berada dalam surat itu adalah Tao Jia Lin.
“Jia
berarti keluarga. Lin berarti permata. Aku dari kelas 3. Prof. Liao, apa kamu
melupakan aku?” jelas Tian Xin langsung.
Prof.
Liao tampak heran. Lalu ia tampak seperti melihat kearah dada Tian Xin. Dan
setelah itu, ia segera menanda tanganin surat itu. Tian Xin, tampak seperti
menyadari hal itu, tapi ia tidak mengambil pusing.
“Bekerja
keraslah. Setelah kamu melewati ujian, aku akan mentraktirmu makan malam,” kata
Prof. Liao sambil memasukan surat itu kedalam amplop.
“Aku
harusnya yang mentraktirmu,” balas Tian Xin, bersikap baik.
Diluar
ruangan. Jia Lin sibuk memperhatikan surat nya yang telah ditanda tanganin itu.
Dan melihat itu, Tian Xin pun menyuruh agar Jia Lin memasukan nya kedalam tas,
jangan melihat itu terus.
“Bekerja
keraslah ketika kamu tiba di Amerika. Jangan biarkan pesonaku sia-sia,” kata
Tian Xin sambil berjalan.
“Apa
maksudnya?” tanya Jia Lin, heran.
“Aku
hanya bercanda lah,” kata Tian Xin sambil memukuli bahu Jia Lin.
Mereka
berdua mengobrol. Jia Lin memuji kehebatan Tian Xin, karena walaupun berada
dalam jurusan yang beda, dia bisa menyakinkan Prof. Liao. Dan dengan bangga
Tian Xin berkata bahwa ia adalah bintang dari klub musik, jadi ia tau bagaimana
bertindak.
“Aku
pikir perfomance Nona Tian begitut tulus dan bebas. Tidak buruk!” kata Jia Li
memuji.
Jia Lin
menceritakan kalau ia masih gugup, karena disana ia akan menjumpai sesuatu yang
lebih sulit. Dan dengan santai, Tian Xin menyuruh agar Jia Lin tidak perlu
gugup, karena akan ada Pi Pi yang menemanin disana.
“Pi Pi?
Dia akan mengurusku? Apa dia akan mencuci bajuku?” tanya Jia Lin sambil
tertawa.
“Hey…
hey… Jia Lin. Apa kamu membicarakan teman baik ku? Kembalikan,” balas Tian Xin
sambil mengulurkan tangannya.
“Aku mana
ada. Aku hanya membuat rencana untuknya,” balas Jia Lin, menginkari
perkataannya tadi.
Dirumah.
Orang tua Pi Pi sedang sibuk membersihkan rumah. Dan ketika Pi Pi tiba dirumah,
mama nya sibuk menanyakan apa yang akan Pi Pi kasih ke Jia Lin saat ulang tahun
Jia Lin nantinya.
Lalu mama
Pi Pi juga menyuruh agar Pi Pi segera berbicara kepada Jia Lin untuk menikah,
kalau bisa bicarakan didepan orang tua Jia Lin.
“Ah…
bagaimana bisa aku melakukan itu?” keluh Pi Pi, tidak mau.
“Mengapa
tidak bisa? Kalian sudah bersama beberapa tahun. Jia Lin akan segera keluar
negri. Apa kamu berencana menunggunya. Tiga tahun atau lima tahun disini?”
tanya mama, membalas.
“Ma,
jangan khawatir. Kamu baik- baik saja sekarang.”
Mama pun
menyerah dan menanyakan kapan Pi Pi akan membawa Jia Lin kesini. Dan dengan
manja, Pi Pi berkata bahwa ia sudah punya rencana dan kini ia mau pinjam uang
mama dulu.
Tentu
saja, mama mengeluh, karena Pi Pi sudah kerja tapi masih meminta uang. Dan
kembali membahas tentang Jia Lin.
Pi Pi
yang sudah malas, mengabaikan mamanya. Sedangkan papa, tertawa. Dan disaat mama
mendesak papa unttuk menemui keluarga Tao (keluarga Jia Lin), jelas papa
menolak, karena ia sudah lama tidak bertemu dan tidak bekerja lagi disana.
Sedangkan
Pi Pi, walau ia mendengarkan itu. Tapi ia tidak peduli. Ia naik keatas dan
masuk kedalam kamarnya.
Didalam
kamar. Ketika malam. Pi Pi memperhatikan semua foto dia dan teman- temannya
serta Jia Lin yang berada didalam bingkai diatas mejanya. Dan ia mulai
berbicara dalam hatinya.
Setiap orang mempunyai orang special
dalam hidup mereka. Bahkan seorang gadis biasa sepertiku memiki seseorang yang
special.
Ketika orang special itu datang
kedalam pandanganmu, otak mu akan memberitahu mu segera. Karena kamu akan
sadar… kamu lebih bahagia ketika kamu dengan mereka.
Pi Pi
berbaring dan tidur diatas tempat tidur. Merenung.
Pi Pi tampak
sedih, saat ia melihat kalau Tian Xin dan Jia Lin sedang sibuk mengobrol berdua
dan itu membuatnya merasa seperti terasingkan.
Tian Xin
tampak sedih, saat ia melihat benang merah yang berada dikemeja Jia Lin. Benang
yang menandakan jahitan Pi Pi disana.
Xiao Ju
tampak sedih, saat ia melihat si cowok yang sedang melihat foto didompetnya.
Foto antara dia dan ceweknya.
Atau mungkin kamu akan merasa sedih
pada waktu itu… Kita tidak tau dalam waktu itu bahwa orang special ini mengubah
hidupmu sekarang.
Dalam
ruangan gelap. He Lan melihat- lihat semua foto Pi Pi. Lalu dalam hatinya, ia
berkata. “Aku sangat menrindukan kamu.”
Aku He Lan Xi.
Nama sopanku adalah Jing Ting. Aku rubah yang berusia lebih dari 900 tahun. Aku
dari planet heavenly fox. Aku bekerja sebagai iman kanan dari fox people. Aku
hanya dibawah satu orang yang berkuasa.
Segala yang
disini begitu aneh dan belum begitu akrab. Ini bukan kali pertamaku mengunjungi
bumi. Hari disini ribut dan sibuk. Malam terisi dengan lampu neon. Tempat ini
tidak bisa dibandingkan dengan kampung halamanku.
Di kampung
halamanku, angin malam menghebuskan dahan pohon. Cahaya bulan begitu manis,
seperti wine yang baik. Aku bisa mendengar burung dan binatang tidur dalam
keheningan yang damai. Kehidupan mekar dimanapun.
Kutukan seribu
tahun itu… masa lalu ku yang menyakitkan… aku dibuang dari keluargaku. Aku
dikutuk. Tapi aku tidak pernah menyesali itu selama bertahun- tahun. Aku akan
melakukan apapun untuknya. Aku bahkan bisa mengorbankan hidupku. Walaupun
kematian membawaku ke tempat yang tenang.
Tags:
Moonshine and Valentine