Semua karakter, organisasi,
tempat, kasus dan insiden dalam drama ini fiktif
Sinopsis K-
Drama : Class Of Lies Episode 12 – part 1
Network : OCN
Network : OCN
Di museum. Yang Ki duduk memandangin sebuah lukisan. Kemudian Ki Hwan
datang kepada nya. Dan Yang Ki menanyakan, apakah sudah beres. Ki Hwan menjawab
bahwa jasad Tae Seok sudah di kremasi serta jaksa (Hyun Jung) tidak akan
mengusik mereka untuk sementara.
“Bagus. Kamu boleh pergi,” kata Yang Ki.
“Seharusnya dia dibunuh saja untuk memastikan, bukan? Begitu jaksa
itu siuman, dia akan mengejar Anda lagi. Dia pasti akan geram. Bagaimana jika
..” kata Ki Hwan, memberikan saran untuk menyingkirkan Hyun Jung.
“Tidak. Tidak akan ada masalah jika orang seperti Tae Seok tewas.
Tapi berbeda saat seorang jaksa tewas. Kini kita punya tambahan waktu. Jadi
pastikan saja tidak ada bukti yang tertinggal dan tutup mulutmu. Jadi, meski
jaksa itu siuman, tidak ada yang bisa dia lakukan,” balas Yang Ki, dengan
tegas.
Dan Ki Hwan mengiyakan. Tapi tatapan matanya yang tajam menunjukan
hal yang berbeda.
Moo Hyuk menunggu Hyun Jung yang sedang di operasi dengan perasaan
gelisah. Dia merasa bersalah karena telah melibatkan Hyun Jung di dalam
penyelidikan.
“Dalam mimpiku hari ini, aku hendak pergi ke suatu tempat. Apa ini
artinya aku akan diadopsi? Itu pasti menyenangkan,” kata So Hyun membacakan
buku diari milik Su Ah kepada Han Su. “Selasa, 29 september 2009. Ini adalah
hari terakhirku di panti asuhan.”
Flash back
Ketika anak- anak masih tidur. Su Ah menulis di buku diarinya
sambil memperhatikan Han Su yang masih tertidur juga. Dia merasa senang, karena
hari ini dia akan diadopsi dan memiliki Ayah serta Ibu, tapi dia mencemaskan
Han Su. Dia tidak yakin apakah bocah bodoh (Han Su)akan baik- baik saja usai
kepergian nya. Saat dia dewasa nanti dan bertemu dengan Han Su lagi, maka dia
pasti akan melindungin Han Su.
Flash back end
Setelah selesai membacakan buku diari milik Su Ah. So Hyun
menjawab telpon dari Moo Hyuk. Dia memberitahu kepada Moo Hyuk yang bertanya
dimana dirinya bahwa saat ini dia sedang berada di rumah sakit tempat Han Su
berada.
“Datanglah ke RS Sungwoon sekarang. Hyun Jung di serang. Akan
kuberitahu detailnya saat bertemu nanti. Cepatlah kemari,” jelas Moo Hyuk,
cepat.
“Baiklah,” jawab So Hyun. Lalu dia pun pergi.
Tepat disaat itu, tangan Han Su bergerak.
Moo Hyuk menceritakan kejadian penyerangan Hyun Jung kepada Won
Suk dan So Hyun. Ketika kejadian terjadi dia sudah langsung melapor kepada
polisi. Dan para polisi memeriksa semua CCTV di dekat lokasi kejadian, tapi
pelaku kabur lewat titik buta, jadi sulit untuk melacaknya. Serta plat nomor
kendaraannya juga palsu.
“Ah, tubuh Lee Tae Seok bahkan belum dingin. Aku takut,” komentar
Won Suk, merinding.
“Kurasa ini artinya kita menuju ke arah yang benar. Dia sangat
gelisah sampai harus melakukan ini,” jelas Moo Hyuk.
Tepat disaat itu, dokter dan para perawat keluar dari ruang
operasi. Mereka memberitahu bahwa operasi Hyun Jung berjalan lancar, sehingga
tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan Moo Hyuk mengucapkan terima kasih.
Begitu juga dengan So Hyun dan Won Suk.
Disekolah. Young Hye menanyakan kepada para guru, kenapa mereka
belum menyelesaikan penilaian. Dan mereka menjawab bahwa itu karena sekolah
sempat ditutup untuk sementara, dan setelah semua kejadian yang terjadi, maka
sulit bagi mereka untuk langsung kembai bekerja.
“Bisa- bisanya para guru terpengaruh, padahal para siswa sudah
siap untuk bekerja kembali. Kalian pikir sekolah menggaji kalian untuk bermain-
main begini?!” bentak Young Hye. “Cepat selesaikan penilaiannya, dan pilih
pemenang hadiah untuk tiap mata pelajaran!” tegas nya. Lalu dia meminta Moo
Hyuk untuk berbicara nanti. Dan dengan heran, Moo Hyuk pun mengiyakan.
Young Hye menyuruh Moo Hyuk untuk berhenti mengerjakan semua tugas
mulai hari ini. Dengan heran, Moo Hyuk pun bertanya kenapa tiba- tiba. Dan
Young Hye menjawab bahwa itu karena dia merasa terlalu banyak memberikan tugas
kepada guru sementara yang bahkan tidak berpengalaman.
“Lantas, aku harus bagaimana dengan catatan siswa Tae Ra?” tanya
Moo Hyuk.
“Kamu ini bicara apa? Catatan siswa? Apa maksudmu?” tanya Young
Hye, pura- pura tidak mengerti. “Itu tugas yang diberikan Manajer Umum
kepadamu? Sebaiknya jangan bahas soal itu di tempat lain. karena aku tidak tahu
apa itu.”
Mendengar itu, Moo Hyuk merasa ada yang aneh. Tapi dia tidak
mengatakan apapun, dan mengiyakan saja.
Diruang konseling. So Hyun menanyakan, apakah ada sesuatu yang
mengusik atau membuat Byung Ho cemas.
Dan Byung Ho menjawa bahwa dia memiliki banyak kecemasan, karena dia harus
meningkatkan nilainya dan mengejar ketertinggalan pelajaran, tapi dia menyukai
perasaan ini.
“Baguslah,” kata So Hyun, turut merasa senang.
“Terima kasih sudah memperhatikan ku. Tapi kini, Ibu tidak perlu
khawatir lagi. Aku sungguh baik- baik saja,” jelas Byung Ho sambil tersenyum.
So Hyun kemudian memberikan daftar murid kepada Byung Ho. Dia
meminta Byung Ho untuk memberitahu kan itu kepada mereka agar datang ke ruangan
ini secara berurutan. Dan salah satu murid yang berada didalam daftar tersebut
adalah Beom Jin.
“Omong- omong, katamu kamu memberitahu Beom Ji soal pak Gi,
bukan?” tanya So Hyun. Dan Byung Ho mengiyakan. “Saat Beom Jin mendengar, kalau
pak Gi adalah pengacara nya Han Su, apa dia mengatakan hal lain?
“Hal lain? Tidak,” jawab Byung Ho. Lalu dia pamit dan pergi.
Ketika Byung Ho telah keluar dari ruang konseling, dia bertemu
dengan Yoon A. Dia pun bertanya, apakah Yoon A datang untuk konseling juga. Dan
Yoon A mengiyakan.
“Terima kasih sudah membantu ku mempersiapkan UTS. Aku akan
mentraktir mu lain kali. Meski bukan yang mahal- mahal,” kata Byung Ho sambil
tersenyum.
“Baiklah. Itu ide bagus,” balas Yoon A.
Yoon A masuk ke ruang konseling. Dia memberitahu So Hyun bahwa
ntah mengapa dia merasa Byung Ho agak berubah. Dan So Hyun menjawab iya, karena
itulah sekarang dia merasa lega, sebab Byung Ho lebih bahagia, namun karena
perubahan Byung Ho agak mendadak, jadi terasa sedikit janggal.
“Karena Joon Jae sudah tidak ada, itu bisa dimengerti,” komentar
Yoon A. Lalu dia menanyakan, apakah So Hyun sudah menemui Joon Jae.
“Ya. Ibu sudah bicara dengannya, tapi ternyata orang yang menyuruh
Ji Eun melakukan itu adalah Beom Jin,” kata So Hyun, memberitahu. Dan Yoon A
merasa terkejut.
So Hyun menjelaskan kalau Beom Jin menyuruh Byung Ho agar tidak
memaklumin Joon Jae lagi. Sehingga dia merasa seperti Beom Jin sedang mengadu
domba mereka. Jadi karena itu, dia harus mencari tahu alasan Beom Jin melakukan
itu.
“Bagaimana?”
“Ibu akan bicara dengannya melalui sesi konseling. Ibu juga akan menanyainya
soal anak-anak lain,” jawab So Hyun, tenang.
Yoon A mengomentari kalau So Hyun tampak sudah agak berubah juga,
tapi itu bukan hal yang buruk. Dulu So Hyun selalu mengatakan, ‘meski untuk kebaikan, aku tidak akan memakai konseling untuk
menggali informasi’. Tapi sekarang So Hyun melakukannya. Dan Yoon A senang
dengan perubahan So Hyun sekarang.
Mendengar itu, So Hyun tersenyum senang.
Byung Ho masuk ke dalam kelas, dan memberitahu temannya bahwa
sekarang giliran dia untuk menemui So Hyun. Mendengar itu, Beom Jin pun berdiri
dan mendekati Byung Ho, dia menanyakan, bagaimana konseling Byung Ho barusan.
“Lancar. Bisa kita bicara sebentar? Berdua saja?” pinta Byung Ho.
“Tentu. Mau bicara di Veritas?” balas Beom Jin.
Dan dengan ragu, Byung Ho bertanya apakah dia boleh kesana. Dan
Beom Jin menjawab tentu saja, karena Byung Ho adalah temannya. Mendengar itu,
Ki Hoon memperhatikan mereka berdua.
“Kini dia bahkan membiarkan si Portir itu kesana,” gumam Ki Hoon,
kesal. “Ada apa?” tanyanya.
Ki Hoon kemudian membuka hape nya, dan membaca pesan dari Moo Hyuk
yang memintanya untuk datang ke ruang klub foto.
“Dia pikir ruangan itu miliknya? Beraninya dia memerintahku,”
gumamnya dengan malas. Namun dia berdiri juga dan keluar dari kelas.
Dilapangan. Ki Hwan tersenyum memperhatikan putrinya yang sedang
bermain bola dengan ceria. Tapi kemudian, putrinya tiba- tiba tampak kelelahan,
dan dia pun merasa khawatir. Lalu saat putrinya itu melihat dirinya, putrinya
berteriak memanggilnya.
“Ayah! Kapan Ayah tiba?” tanyanya. Dan Ki Hwan mengendongnya.
“Kamu tidak apa- apa? Tidak lelah?” tanyanya, perhatian. Dan putri
nya menjawab bahwa dia tidak apa- apa.
Won Suk memperhatikan itu dari jauh. “Sekolah ini pasti sangat
mahal,” gumamnya.
So Hyun melakukan konseling pada satu persatu murid yang datang ke
ruangannya. Kepada siswa pertama, dia menanyakan apakah si siswa ada merasa
cemas. Dan siswa tersebut menjawab bahwa dia tidak ada merasa cemas, karena ada
Beom Jin di kelas. Yang dia perlu lakukan hanyalah mengikuti Beom Jin, karena
Beom Jin tahu jawaban yang benar. Beom Jin sempurna.
Kepada si siswa kedua, So Hyun juga menanyakan pertanyaan yang
sama. Dan siswa tersebut menjawab sama seperti siswa pertama. Beom Jin
sempurna, tapi itu tidak membuat orang- orang iri kepada Beom Jin, melainkan
malah hormat kepada Beom Jin. Seolah- olah Beom Ji hidup di dunia yang berbeda.
Kepada si siswa ketiga, yaitu Jung Tae. Dia memberitahu bahwa
dirinya serta Joon Jae hanyalah penjaga untuk anak- anak Veritas. Lalu untuk
Beom Jin yang So Hyun sebut, menurutnya Beom Jin tidak tersentuh, tidak ada
yang berani mengacau dengan Beom Jin. Tidak ada satu orang pun disekolah yang
bisa membantah Beom Jin.
Diruangan Veritas. Byung Ho memberitahu Beom Jin tentang apa yang
So Hyun tanyakan kepadanya. So Hyun menanyakan, apakah Beom Jin ada mengatakan
hal lain, saat dirinya menceritakan bahwa pak Gi adalah pengacara Han Su.
Mendengar itu, Beom Jin diam dan tampak seperti sedang berpikir.
“Maaf. Apa aku membuat kesalahan dengan memberitahunya? Kurasa pak
Gi pengacara Han Su adalah sebuah rahasia,” kata Byung Ho.
“Tampaknya dia juga di bodohi. Pengacara itu pernah bekerja di
firma hukum Ayahnya Ki Hoon, dia terkenal rela melakukan apapun agar bisa
menang,” jelas Beom Jin.
Mendengar itu, Byung Ho bertanya- tanya, kenapa So Hyun membela
Moo Hyuk. Dan Beom Jin menjawab bahwa itu karena Moo Hyuk telah menipu So Hyun,
sebab So Hyun adalah orang yang sangat baik dan mempercayai apapun.
“Tapi dia menghentikan ku agar tidak menikam Joon Jae,” kata Byung
Ho, tidak percaya.
“Dia punya motif tersembunyi. Dia harus melakukan itu agar bisa
mengendalikanmu. Kamu dan Bu Ha di manfaatkan oleh pengacara itu,” jelas Beom
Jin, tegas. “Begitu dia mendengar semua yang dia butuhkan, dia akan membuatmu
bersaksi di pengadilan.”
Mendengar itu, Byung Ho meremas tangannya dengan perasaan takut
dan gugup.
Ki Hoon memberitahu Moo Hyuk bahwa dia serta Beom Jin telah
berteman sejak SMP, dan dia belum pernah melihat Beom Jin kehilangan kendali.
Tapi Beom Jin mulai mengamuk, saat dia membahas Ayah nya. Jadi dia yakin, Beom
Jin memang ada menyembunyikan sesuatu.
“Beom Jin dan Su Ah. Apa hubungan mereka?” tanya Moo Hyuk.
“Menurut Ye Ri, Tae Ra cemburu akan hubungan mereka dan mulai merisak Su Ah.
Apa sungguh terjadi sesuatu?”
“Tampaknya memang terjadi sesuatu. Tapi Su Ah tidak salah apa-
apa. Beom Jin lah yang mendekatinya,” jelas Ki Hoon. “Karena itu Tae Ra merisak
Su Ah. Sebab pria yang sejak dahulu tidak tertarik kepadanya mulai menunjuk kan
ketertarikan pada Su Ah dan mendekatinya.”
Didalam ruang konseling. So Hyun menanyakan, bagaimana sekolah
Beom Jin belakangan ini, karena begitu banyak hal buruk yang terjadi akhir-
akhir ini. Dan Beom Jin menjawab bahwa dia baik- baik saja, tapi dia
mencemaskan teman- temannya, dan dia berharap mereka bisa segera ke sekolah
tanpa khawatir lagi. Lalu dia menanyakan, apakah So Hyun sendiri baik- baik
saja, karena banyak hal yang telah terjadi sejak So Hyun menjadi wali kelas
mereka. Dan dia merasa khawatir pada So Hyun.
“Ya. Ibu baik- baik saja. Terima kasih sudah mencemaskan Ibu,”
kata So Hyun, menjawab singkat saja. Dan Beom Jin memperhatikannya.
Ki Hoon menjelaskan bahwa Beom Jin tahu kalau Tae Ra cemburu
kepada Su Ah, tapi dia berpura- pura bodoh dan membiarkan Tae Ra serta Ye Ri
merisak Su Ah.
“Bukannya tidak tahu, tapi pura- pura tidak tahu?” tanya Moo Hyuk,
memastikan.
“Adakah kejadian di sekolah kita yang tidak di ketahui oleh Beom
Jin? Dia jelas- jelas tahu. Tapi saat Su Ah tewas, dia bersikap seakan- akan
tidak bertanggung jawab. Dan pura- pura memedulikannya. Dasar munafik,” kata Ki
Hoon, jelas kesal pada Beom Jin.
So Hyun menanyakan, apa hubungan Su Ah dan Han Su. Dan Beom Jin
balas bertanya, kenapa So Hyun menanyakan itu.
“Ibu rasa Han Su akan segera siuman. Persidangan juga akan
dilanjutkan. Ibu rasa akan membantu jika mengetahui, apa mereka sungguh
berkencan ataukah ada hal lainnya,” kata So Hyun. Berusaha memancing jawaban
Beom Jin. Tapi sayangnya, Beom Jin hanya diam saja dan tidak menjawab.
So Hyun kemudian, menanyakan apakah benar Beom Ji, Ki Hoon, Ye Ri,
serta Tae Ra sungguh dekat dengan Su Ah.
“Mereka memang sempat berpacaran, tapi putus tidak lama kemudian,”
kata Beom Jin, menjawab pertanyaan So Hyun sebelumnya. “Han Su melihat foto Su
Ah bersama pria lain. Su Ah bilang padaku, setelah Han Su melihat foto itu, Han
Su menjadi obsesif dan pemarah. Su Ah juga ketakutan, karena Han Su datang tiap
malam,” jelasnya.
“Apa Su Ah sungguh berkata begitu?”
“Jika Ibu tidak percaya, tidak apa- apa. Aku hanya mengatakan yang
kutahu.”
***
Numpang Iklan
Sejenak, All 😊
Tolong bantu
follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun
bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama
follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak
sebelumnya. Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih
tetap membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very
much. Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
Tags:
Class Of Lies