Tolong bantu
follow/like/share/shopping akun ig aku di atas (kalau bersedia). Apapun
bentuknya, sangat berterimakasih. Apalagi selama follow, like dan share masihlah gratis.
Terimakasih banyak sebelumnya.
Kamsahamnida. XieXie. Arigatou. Thank u very much.
Terimakasih juga karena masih tetap
membaca di blog ini. Dan untuk yang meninggalkan komentar, thank you very much.
Tanpa kalian, para pembaca, blog ini tidak akan bisa bertahan.
Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode
19
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Yaya benar-benar kesal mendengar Tong Nian berkata
kalau pacarnya itu sangat hebat dalam CTF. Yaya berkata kalau hanya beberapa
orang yang bisa di sebut dengan ‘grand master’ dalam dunia CTF. Tong Nian
membenarkan dan menyebut pacarnya memang hebat. Yaya mulai memberitahu mengenai
team CTF yang sangat hebat di masa lalu. Tong Nian tersenyum senang dan tahu
kalau yang Yaya bicarakan pasti adalah team SOLO. Yaya membenarkan.
Yaya sangat senang karena Tong Nian tahu tentang
CTF. Dengan semangat, Yaya memberitahu Tong Nian kalau team SOLO adalah
idolanya dari kecil : Xiamo, Gun, Solo, Appledog dan All (Ou Qiang)! Harapannya
dalam hidup ini adalah dapat bertemu dengan mereka.
“Pacarku adalah Gun!” beritahu Tong Nian dengan
bangga.
Yaya kaget. Dalam hatinya, dia berpikir kalau
pacar Tong Nian sudah berbohong dengan berpura-pura mengaku sebagai Gun! Dia
bahkan menganggap kalau Tong Nian hanyalah anak bodoh yang tertipu. Dan karena
itu, dia bertekad untuk membongkar identitas palsu pacar Tong Nian tersebut
dengan ingin ikut chat Tong Nian bersama Shangyan malam ini.
--
Malam hari,
Ternyata malam ini, 97, Demo dan Grunt akan
bermain game bersama dengan Tong Nian serta Shangyan. Demo sangat takut untuk
bermain game dengan Shangyan. 97 dan Grunt berusaha menenangkannya.
Tdak lama, Tong Nian akhirnya online. Mereka
segera mengundang Tong Nian bergabung dalam game. Tong Nian juga mengajak Yaya.
Yaya sangat kaget saat melihat anggota game yang bermain adalah Grunt, 97 dan
Demo! Bukankah mereka adalah anggota K&K?
Tong Nian tidak sadar kalau Yaya kaget dan malah
menyuruh Yaya untuk membantunya nanti dalam bermain game, karna dia benar-benar
tidak pandai. Yaya bergumam kalau di depan Grunt, 97 dan Demo dia juga tidak
bisa apapun.
Demo menyapa Tong Nian dengan fitur chat game dan
meminta Tong Nian untuk menyalakan speaker agar mereka dapat melakukan voice
chat. Kebetulan Shangyan tidak ada. Tong Nian mulai memamerkan Yaya yang sangat
hebat dan pandai dalam bermain game. Bukannya merasa bersyukur karena pujian
Tong Nian, Yaya di dalam hatinya sebenarnya berharap Tong Nian berhenti memuji.
Jika di bandingkan dengan anggota K&K, kemampuannya pasti bukanlah apa-apa.
Tidak lama, Shangyan datang. Shangyan menegur
mereka untuk mematikan mic. 97 yang takut di marahi malah berbohong kalau
‘kakak ipar’ ingin memperkenalkannya dengan seorang gadis untuk menjadi
pacarnya dan ‘kakak ipar’ yang menyalakan mic. Shangyan hanya menyuruh mereka
untuk mematikan voice chat.
Tong Nian mematikan voice chat. Tapi, dia merasa
aneh, kapan dia pernah bilang mau memperkenalkan pacar pada 97? Sangat aneh.
Karena Shangyan sudah datang, Demo berkata kalau Shangyan yang akan
menggantikan posisinya dan silahkan bermain.
Yaya akhirnya percaya kalau pacar Tong Nian adalah
Gun. Tong Nian tampak sangat bangga dan berkata kalau Gun adalah orang yang
sangat hebat. Yaya langsung marah kalau kata ‘sangat hebat’ itu sangat lemah
untuk mendeskripsikan Shangyan.
Sebenarnya, di banding dengan bermain, ini lebih
seperti kencan bagi Tong Nian dan Shangyan. Karena di saat yang lagi main, Tong
Nian malau melakukan voice chat dengan Shangyan dengan dalih minta di ajarkan
main game.
Siap main, Shanyan dan Tong Nian senyum-senyum
sendiri. Yaya jadi makin penasaran dan mulai menginterogasi Tong Nian. Dimana
sebenarnya Tong Nian bertemu dengan Shangyan?
“Aku kan sudah bilang, di internet café.”
“Hah? Serius? Emangnya ini tahun berapa? Jika dia
mau online, dia kan bisa melakukannya di kantornya, kenapa dia harus ke
internet café?”
“Ehmmm… kau benar juga. aku juga tidak tahu
kenapa. Ini sangat aneh,” sadar Tong Nian.
Yaya tidak peduli. Dia mulai membahas mengenai
bagaimana dia bisa menyukai CTF. Dulu, ketika dia masih kecil, orangtua-nya
sering pergi ke luar kota, sehingga dia menghabiskan lebih banyak waktunya di
sekolah. Saat itu, dia sangat bodoh dan tertutup hingga sering di bully.
Kemudian, dia menonton pertandingan CTF. Saat itu, CTF belum terlalu di kenal
dan dunia yang besar ini juga tidak bisa memahami hal itu. Rasanya seolah team
SOLO adalah prajurit kesepian yang bertanding seorang diri. Saat itu, dia mulai
menyukai mereka seperti gadis kecil yang menyukai bintang karna mereka bisa
melakukan sesuatu yang bahkan tidak berani di pikirkannya. Melihat mereka
bertanding, memberikannya kekuatan sehingga dia mulai belajar dengan keras. Jadi,
nilainya semakin baik dan baik. Dan saat mereka di bubarkan, dia bersama fans
lainnya menangis keras karena sedih.
Dan pembicaraan berlanjut dengan bertanya mengenai
Shangyan. Tong Nian dengan semangat mulai bercerita saat pertama kali bertemu
hingga sekarang. Mereka tertawa bahagia.
--
Hari sudah larut, tapi Yaya masih belum bisa
tidur. Dia membangunkan Tong Nian dan mulai menginterogasi. Apakah Tong Nian
pernah bertemu dengan Xiaomi? Orang yang bernama Mi Shaofei, team SP sekarang
ini.
Dengan masih mengantuk, Tong Nian menjawab kalau
dia bertemu dengannya sekali di Sanya. Yaya semakin iri. Ternyata dia sangat
fans dengan Xiaomi. Yaya mulai memberitahu kehebatan Xiaomi dan bahkan
menunjukkan buku yang semuanya berisi mengenai Xiaomi.
“Kau suka Mi Shaofei? Ku kira kau suka Solo.”
“Apa dia … orang baik?” tanya Yaya.
“Hm. Biar ku pikirkan. dia…,” ujar Tong Nian dan
malah ketidurang.
--
Esok hari,
Kondisi Shangyan ternyata lebih buruk dari yang di
duga. Karena dokter sampai harus datang untuk memeriksa Shangyan. Shangyan di
berikan infus dan di suruh untuk lebih beristirahat.
Dan di saat seperti itupun, Zhao Shan masih saja
berusaha mendekati Shangyan. Shangyan sangat tidak suka padanya hingga menyuruh
dokter yang hendak keluar agar membawa Zhou Shan keluar juga. Dia tidak mau ada
Zhou Shan di sini. Zhou Shan untungnya cukup sadar diri kalau Shangyan
mengusirnya dan keluar.
--
Tong Nian terbangun dan melihat Yaya yang tertidur
dengan memegang buku berisi foto dan data mengenai Xiaom. Karena hal tersebut,
Tong Nian mengirim pesan pada Shangyan, bertanya apakah Shangyan bisa
membantunya sesuatu?
Shangyan menerima pesan Tong Nian dan dia tidak
memberitahu Tong Nian kalau dia sakit.
--
Sore hari, Shangyan mengajak Xiaomi bertemu di
pinggir kolam renang hotel. Melihat Shangyan, Xiaomi segera menyuruh Shangyan
untuk seharusnya beristirahat di kamar hotel dan bukannya mengajaknya bertemu
di pinggir kolam renang seperti ini. Angin malam akan membuat Shangyan semakin
sakit. Shangyan mengabaikan nasehat Xiaomi tersebut dan malah memberitahu tujuannya
mengajak Xiaomi bertemu. Dia ingin meminta tolong satu hal.
Xiaomi kaget. Hari seperti ini akhirnya tiba? Shangyan
meminta tolong padanya?! Shangyan langsung meluruskan. Dia hanya meminta tolong
atas nama Tong Nian.
“Aku tidak punya hubungan apapun dengannya, apa yang
bisa ku lakukan? Tapi, karena aku memanggilnya ‘kakak ipar’, mungkin aku bisa
membantunya. Jadi, katakan, apa yang bisa ku bantu?”
--
Esok hari,
Sakit Shangyan sepertinya makin parah karena dia
sampai meringkuk kedinginan di bawah selimutnya. Tapi, walau seperti itupun,
dia masih bisa mengirim pesan memberitahu Tong Nian kalau dia akan pulang lusa.
Tong Nian yang membaca pesan Shangyan, segera menandai
kalender-nya. Dia mengingat momen-momen kebersamaannya bersama Shangyan di
Sanya. Dan hal itu membuatnya tersenyum gembira. Tong Nian teringat dengan
kalung hadiah Shangyan (yang sebenarnya milik ibu tiri Shangyan) dan memakai
kalung itu menjadi gelang (karena kalau di pakai di leher, terkesan sangat
dewasa. Jadi, Tong Nian melilitkannya di pergelangan tangannya, jadi seperti
gelang).
--
Begitu pulang ke Shanghai, Solo langsung pergi menjemput
Xiao Ai ke sekolah. Melihat ayahnya datang menjemput, Xiao Ai segera memamerkan
pada temannya kalau ayahnya sangat tampan bukan? Tentu saja jawabannya ya.
Kebahagiaan Xiao Ai hanya berlangsung sementara
saat Solo memberitahu kalau dia mengundang seseorang ke rumah mereka untuk makan
bersama. Orang itu adalah Su Cheng, ibu Solo.
Xiao Ai menolak untuk makan bersama. Alasannya karena
dia mempunyai banyak PR yang harus di kerjakan. Tidak ada waktu makan malam. Solo
menegur Xiao Ai yang sangat keras kepala. Su Cheng hanya ingin makan bersama
dengan Xiao Ai setelah perjalanan bisnis. Solo menyuruh Xiao Ai untuk menurut.
“Pa, apa kau sudah tidak menginginkanku lagi?”
tanya Xiao Ai, sedih.
Solo tahu kekhawatiran Xiao Ai, jadi, dia
membatalkan rencana untuk makan malam bersama Su Cheng. Xiao Ai langsung
tersenyum senang karena artinya Solo masih sayang dan peduli padanya.
Su Cheng yang menerima kabar dari Solo yang
membatalkan janji pertemuan, jelas merasa sangat kecewa. Tapi, dia juga tidak bisa
marah.
--
Solo membawa Xiao Ai ke kantornya. Xiao Ai mengerjakan
PR di ruang kerja Solo, sementara Solo pergi ke ruang rapat. Dia ada janji temu
dengan He Nana, Direktur Global Operation SP. Tujuan Nana ingin bertemu dengan
Solo adalah membahas masalah Xiaomi. Boss sudah mengirimnya banyak email
mengenai Xiaomi. Karena dari awal Solo yang ingin merekrut Xiaomi dan bahkan
tanda tangan kontrak, maka masalah ini, harus Solo juga yang menyelesaikannya.
Solo berusaha untuk membela Xiaomi dengan membuat
alasan mengenai peringkat Xiaomi yang tidak terlalu tinggi. Tapi, Nana menyuruh
Solo untuk membaca pesan dari boss dulu.
--
Tong Nian datang ke acara peluncuran album lagu
tema CTF. Dir. Xiang yang ada di sana, langsung mendekati Tong Nian. Di dalam gedung,
sudah ada banyak fans dari Tong Nian serta Lan Mei yang menanti. Dir. Xiang
tiba-tiba mengajak Tong Nian untuk minum kopi bersamanya setelah acara tanda
tangan album untuk para fans usai. Dan tentu, dia juga akan mengajak Lan Mei. Tong
Nian hanya tersenyum dan berkata untuk membahasnya nanti saja setelah acara
selesai.
Acara tanda tangan di mulai. Dan salah satu fans
Tong Nian meminta agar Tong Nian tandan tangan untuknya bukan di CD tapi di
baju yang di kenakannya. Tong Nian merasa sungkan tapi fans itu terus memohon. Akhirnya,
Tong Nian pun menandatangani-nya.
Setelah para fans itu, tidak di sangka yang
selanjutnya adalah Shangyan. Tong Nian sangat kaget sekaligus gembira. Bukankah
harusnya Shangyan kembali besok? Kenapa hari ini sudah ada di sini? Shangyan tidak
menjawab dan hanya memuji Tong Nian yang populer dan punya banyak fans. Dan juga,
bukankah Tong Nian bilang suka padanya? Kenapa bisa Tong Nian dengan mudahnya tanda
tangan di dada orang lain? Tong Nian menjelaskan kalau itu adalah fans-nya dan
sudah sangat menyukainya sejak lama, jadi dia merasa tersentuh, sehingga mau tanda
tangan di kaus bajunya.
Shangyan tersenyum-senyum. Dia menyuruh Tong Nian
segera menyelesaikan tanda tangannya dan dia akan menunggu. Lan Mei sangat kaget
dan sekaligus kagum, pantas saja Shangyan menjadi idola suaminya!
Salah seorang fans yang ada di acara, melihat
Shangyan dan langsung meminta izin untuk foto bersama. Dia adalah fans Shangyan
dan karena Shangyan juga dia menyukai dunia CTF. Untung dir. Xiang melihat hal
tersebut dan melarang untuk berfoto dengan Shangyan karena di sini dilarang
berfoto. Usai itu, dia membawa Shangyan menjauh dari sana.
Dir. Xiang kemudian membahas mengenai fans Tong
Nian dan Lan Mei yang sangat banyak. Apa suami Lan Mei tidak merasa tertekan
melihat fans istrinya yang begitu banyak? Shangyan membenarkan, dan juga
dirinya juga punya banyak fans. Dir. Xiang jadi bingung, dia kan membahas mengenai
Lan Mei. Dan setaunya, Lan Mei sudah menikah dan suaminya jelas bukan Shangyan.
Apa Shangyan selingkuh dengan Lan Mei?
“Siapa yang bilang ini mengenai aku dan Lan Mei?”
“Kau… dan Tong Nian?” tanya dir. Xiang, kaget. Melihat
wajah Shangyan yang tersenyum, dir. Xiang sadar kalau yang di duganya benar.
--
Acara tanda tangan akhirnya selesai. Tong Nian
pamit untuk pulang duluan pada Lan Mei karena pacarnya sudah menunggu. Tong Nian
juga meminta maaf karena tidak bisa minum kopi bersama dir. Xiang karena
Shangyan tiba-tiba menjemputnya. Mendengar pembicaraan Tong Nian dan dir. Xiang,
SHangyan langsung tanya, kenapa Tong Nian harus minum kopi dengan dir. Xiang?
“Ini salah paham. Salah paham! Aku ingin membawa
Lan Mei keluar minum kopi juga. Dan sekalian, aku mengajak Tong Nian,” alasan dir.
Xiang.
Untungnya Shangyan tidak bertanya lebih lanjut dan
mengajak Tong Nian untuk segera pergi. Tidak lama, Lan Mei pamit pulang juga
pada dir. Xiang. Pas sekali, dir. Xiang langsung nanya, apa Tong Nian beneran
pacaran sama Shangyan? Lan Mei dengan semangat membenarkan.
Mengetahui kalau hal itu benar, dir. Xiang langsung
bersyukur. Untunglah, dia sempat menginjak ‘rem’ tepat waktu. Jika Han Shangyan
sampai tahu kalau dia berusaha mendekati pacarnya, Tong Nian, pasti dia tidak
akan selamat.
Diluar, Shangyan menyuruh Tong Nian untuk segera
masuk ke mobil karena Xiaomi sudah hampir tiba di kampus Tong Nian. Mendengar
hal itu, Tong Nian semakin bersemangat! Apa Shangyan membantunya menyampaikan
pada Xiaomi permintaannya?! Shangyan tersenyum.
Apakah permintaan
Tong Nian pada Xiaomi?
--
Di kampus,
Yaya sedang sibuk mengerjakan tugas walaupun kelas
sudah berakhir. Salah seorang mahasiswa yang mengajak Yaya menonton TV pun di
abaikan oleh Yaya dengan tatapan jengkel. Melihat tatapan Yaya, pria itu sadar
diri dan langsung pergi.
Tiba-tiba, ada yang menepuk pundak Yaya dari belakang.
Xiaomi! Yaya tidak sadar dan mengira itu pria yang tadi ngajak dia nonton. Karena
itu, Yaya sangat kesal saat pria itu terus menepuk pundaknya walau sudah di abaikan.
“Hallo, murid. Aku…” ujar Xiaomi.
“Aku sedang belajar! Kau tidak bisa lihat, Haaaahhhhhhhhh!!!’
seru Yaya kesal dan kemudian kaget saat berbalik karena ternyata itu adalah Xiaomi!
“Aku Xiaomi, Mi Shaofei Team SP,” lanjut Xiaomi.
“Ak.. aku tahu! Aku tahu!” ujar Yaya sangat
senang.
Saking senangnya, Yaya sampai menangis sekaligus
tertawa. Dia benar-benar menyukai Xiaomi. Xiaomi bingung melihat reaksi Yaya. Dia
meminta Yaya memberikan respon yang jelas padanya, menangis atau tertawa? Yaya menutup
wajahnya dan berkata kalau dia hanya merasa speechless.
Dan dengan cepat, Yaya membereskan buku-bukunya ke dalam tas dan ikut Xiaomi
keluar.
Yaya masih saja tersenyum-senyum dan mengikuti Xiaomi
dari belakang. Xiaomi sampai bingung. Kenapa Yaya terus tersenyum. Yaya berkata
kalau dia sangat senang, sangat senang!
Tong Nian ternyata sudah ada di depan kampus
menunggu mereka. Tong Nian bahkan berkata pada Xiaomi kalau yang di katakannya
benar kan. Yaya adalah fans Xiaomi, tapi Xiaomi tidak percaya tadi. Xiaomi
berkata pada Tong Nian kalau dia tidak tahu cara menenangkan wanita.
“Aku bukan Han Shangyan atau Solo. Kenapa kau
sangat bahagia?” ujar Xiaomi.
“Kau, apa yang kau katakan? Kau mungkin tidak tahu
betapa banyak fans yang kau miliki! Kau tahu kalau kau bahkan punya fans club? Kami
semua adalah fans veteran. Sejak team SOLO, kami telah mendukung mu!” ujar Yaya,
bersemangat.
“Beneran?”
“Beneran!!” jawab Yaya, penuh keyakinan.
Saking senangnya, Yaya bahkan menganggap hari ini,
tanggal 1 April sebagai hari bersejarah untuknya! Tong Nian menyebut Yaya bodoh
karena 1 April adalah hari April Mop, bagaimana bisa di sebut bersejarah? Yaya tidak
peduli, walaupun semua ini adalah ilusi, dia tetap bahagia.
Dan seperti belum cukup di puaskan dengan Xiaomi,
Yaya malah melihat Shangyan dan Ou Qiang. Ou Qiang menggoda dengan bertanya,
bagaimana perasaan Xiaomi mempunyai fans? Xiaomi dengan jujur menjawab kalau dia
merasa bingung karena Yaya terus menangis dan tertawa. Dia tidak tahu harus berkata
apa. Ou Qiang menyebut Xiaomi yang mulai menyombong.
Yaya berteriak girang melihat Gun God dan Ou
Qiang! Tong Nian sampai harus membekap mulutnya. Tong Nian juga memperkenalkan
pada mereka kalau ini adalah temannya, Yaya. Dan ternyata, hari ini juga adalah
perayaan 10tahun team mereka dulu. Jadi, Shangyan bertanya bagaimana mereka
bisa merayakannya?
“Ak… aku bisa ikutan?” tanya Yaya.
“Tentu saja,” jawab Ou Qiang.
Yaya makin girang. Dia merasa seperti menjadi
bagian dari team SOLO.
--
Shangyan membawa mereka ke rumahnya. Ou Qiang
merasa kagum dengan rumah Shangyan yang besar. Sementara Tong Nian, mencari
kakek. Shangyan memberitahu kalau dia membawa kakek ke rumah saudara karena
takut kakek akan bosan di rumah sendirian. Tong Nian menyarankan agar lain kali
mereka membawa kakek pergi piknik.
Tong Nian membantu Shangyan di dapur, menyiapkan
minuman. Tong Nian berterimakasih pada Shangyan karena Shangyan mau
membantunya, makanya dia bisa mempertemukan Yaya dengan Xiaomi. Dan hari ini,
Yaya merasa sangat bahagia. Tong Nian kemudian memberikan kantong yang di
bawanya, yang berisi teh untuk kakek.
Di ruang tamu, Ou Qiang berteriak keras menyindir
Xiaomi untuk tidak mempedulikannya. Dia akan membiarkan Yaya mengejar idolanya
dengan puas dan abaikan saja dia. Xiaomi jelas malu mendengarnya dan memukul Ou
Qiang. Mereka malah jadi bercanda seperti anak-anak di depan Yaya. Yaya makin
merasa senang melihat sifat mereka yang ternyata welcome padanya.
--
Xiaomi berdiri di beranda lantai dua, dimana di
depannya ada kolam berenang. Dia menikmatii pemandangan dari atas sana. Yaya menghampirinya.
Xiaomi berkata kalau pemandangan dari sana bagus dan berharap suatu hari bisa
membeli rumah seperti ini. Yaya langsung berkata kalau dia yakin Xiaomi pasti
bisa membeli rumah seperti ini. Dia yakin!
Mereka mulai berbincang dengan santai. Yaya meminta
izin untuk bertaya suatu hal pada Xiaomi. Setelah team SOLO di bubarkan dulu,
kemana Xiaomi menghilang? Xiaomi terdiam mendapat pertanyaan tersebut. Yaya
jadi merasa bersalah dan berkata kalau Xiaomi tidak menjawab juga tidak
masalah. Dia hanya merasa penasaran karena Xiaomi tiba-tiba menghilang seperti
Han Shangyan.
“Jangan terlalu gugup,” ujar Xiaomi, menenangkan
Yaya yang panik.
Tags:
Go Go Squid
Lnjut smngat terus kak..:)
ReplyDeleteSemangat ya kak...
ReplyDeleteSemangat bwt lanjut yak...
ReplyDeletesemangt mbk lanjt ya....makin seru..
ReplyDeleteLanjut ka..
ReplyDeleteEpisode 20 up hari ini.
ReplyDeleteEpisode 21 mungkin lusa ya. Akhir akhir ini kurang tidur karena terlalu fosir tenaga utk nulis, pdhl besok pagi harus kerja lg. Jd 2 hari ini mau puasin istirahat dulu.����
Lanjut kak, semangattt
ReplyDelete