Broadcast Network : Tencent
Direstoran. He Lan menunggu Pi Pi.
Dan Pi Pi yang telah tiba disana langsung menghampiri He Lan. Lalu dengan
cepat, ia mengeluarkan semua barangnya untuk wawancara.
“Bukankah kita kesini untuk makan
malam?” tanya He Lan, bingung ketika Pi Pi mulai mengeluarkan buku catatan dan
pena serta alat perekam.
“Iya. Kamu bisa makan apa yang kamu
mau. Aku disini untuk wawancara,” tolak Pi Pi dengan ramah.
“Aku tidak makan makanan manusia,”
aku He Lan.
“Dia bicara omong kosong lagi,”
keluh Pi Pi dengan suara kecil.
He Lan menjawab setiap pertanyaan Pi
Pi. Dan ketika Pi Pi mulai menanyakan hal pribadi seperti apa He Lan menyukai
Qian Hua. He Lan langsung memberikan peringatan.
Pi Pi lalu meminta maaf dan
menceritakan tentang cita- cita nya. Dan mendengar itu, He Lan mengatakan kalau
ia berpikir, Pi Pi pasti akan sukses.
He Lan memanggil pelayan dan
memesankan makanan untuk Pi Pi. Disaat itu pelayan menyarankan makanan seafood
dan Pi Pi menolak, tapi He Lan tetap memesan kan itu untuk Pi Pi.
“Bukankah kamu bilang, tidak mau
makan makanan manusia,” tanya Pi Pi, heran.
“Tidak. Aku tidak mau. Makanan itu
untukmu,” balas He Lan.
“Kemudian apa yang biasa kamu
makan?”
“Aku makan bunga.”
“Bunga… bunga apa? Brocoli? Bunga
kol?”
“Bunga segar.”
“Omong kosong. Bunga. Kamu makan
bunga. Jenis bunga apa yang kamu makan? Bagaimana kamu memakan mereka? Ditumis?
Teh bunga? Kue bunga?” keluh Pi Pi dan bertanya dengan ramah.
“Aku makan bunga mentah,” jawab He
Lan, jujur. Dan mendengar itu, Pi Pi langsung tertawa. Dan karena sudah lelah,
Pi Pi mengambil bunga yang berada dimeja, lalu menyuruh He Lan memakan itu.
“Mereka dibuahi,” tolak He Lan.
Sehingga membuat Pi Pi menjadi kesal.
Pi Pi menanyakan apakah He Lan akan
bekerja sama dan menjawab dengan jujur, karena ia telah menemani He Lan ke
pelelangan kemarin. Dan tentu saja, He Lan menjawab bahwa sedari tadi ia telah
menjawab dengan jujur.
Pelayan datang menuangkan air untuk
Pi Pi. Dan He Lan menanyakan apa Pi Pi mau ditambah lemon, lalu Pi Pi menjawab
tidak. Tapi He Lan meminta agar pelayan menambahkan lemon.
Setelah itu wawancara dilanjutkan. He Lan menjawab kalau ia berasal dari planet Heavenly Fox dan dirinya adalah rubah.
“Oh… jadi kamu adalah rubah dari
ruang angkasa,” kata Pi Pi dengan kesal, lalu berdiri untuk pergi. Dan melihat
itu, He Lan pun menjadi heran.
Tepat disaat itu, pelayan datang
mengantarkan pesanan seafood. Dan dengan kesal, Pi Pi langsung mengeluh kalau
dia itu ga mau pesan seafood, tapi He Lan malah memesan itu. Soalnya Pi Pi
alergi sama seafood.
Melihat Pi Pi yang seperti itu, maka
He Lan segera menyuruh pelayan untuk membawa itu kembali dan menggantinya. Lalu
meminta maaf kepada Pi Pi, karena ia tidak tau bagaimana bicara kepada wanita.
Wang Xuan datang ke lab rumah sakit,
menemui Zhi Hong untuk melihat hasil tes.
“Bahan yang ada sangat sederhana dan
murni. Itu cukup luar biasa. Itu bahkan tidak mengandung banyak bahan kimia
seperti biasa,” jelas Zhi Hong.
“Kami mempelajarinya di sekolah.
Timbal sering digunakan sebagai kromogenik dalam lipstik. Tapi lipstik ini
tidak ada. Dan lagi warna yang didapatkannya begitu cantik, hampir seperti
sihir,” jelas Zhi Hong, lagi.
Wang Xuan menjadi heran mendengar
kan itu. Ia lalu memperhatikan lipstik nya itu. Dan Zhi Hong menanyakan dari
mana Wang Xuan mendapatkan itu serta bagaimana dia bisa alergi.
Tapi Wang Xuan hanya diam, tidak
bisa menjawab. Masih berpikir.
Pi Pi menanyakan apakah He Lan tidak
makan. Dan He Lan mengatakan kalau ia hanya memakan bunga saja. Lalu mendengar
itu, Pi Pi kembali tidak bersemangat.
Untuk mencairkan suasana, He Lan
mengatakan kalau ia telah mencari tau tentang pendongeng yang dikatakan oleh Pi
Pi kemarin, tapi ia masih tidak mengerti. Jadi Pi Pi pun menjelaskan.
Pi Pi menjadi bersemangat kembali,
ia lalu menyebut kalau He Lan masih muda. Tapi He Lan membenarkan dan memberi
tahu kalau ia sudah berumuru 900 tahun.
Dan mendengar itu, Pi Pi tertawa
kesal. Ia lalu meminta agar He Lan membuktikan itu.
“Indra penciumanku sangat kuat,”
kata He Lan, membuktikan diri.
“Seberapa kuat?” tanya Pi Pi dengan
sikap malas.
“Kamu mengerjakan banyak dokumen
hari ini, soalnya jarimu berbau seperti tinta. Juga kamu makan roti babi saat
makan siang. Kemudian kamu minum yogurt,” kata He Lan.
“Bagaimana kamu tau? Kamu
mengikutiku!” balas Pi Pi, menuduh He Lan sebagai penguntit.
Selanjutnya untuk membuktikan, He
Lan menyebutkan makanan yang dipesan Pi Pi sudah mau datang, disana ada
dagingnya dipotong kotak dengan truffle sauce, disisinya ada wortel dan bayam.
Dan itu benar. Melihat itu Pi Pi
menuduh He Lan yang sengaja memilih restoran ini, karena He Lan telah familiar
dengan makanan disini.
“Bukan hanya bisa mencium bentuk
makanan. Aku juga bisa mencium, kalau kamu sedikit marah,” kata He Lan.
“Jika kamu adalah aku. Akankah kamu
tidak marah?” tanya Pi Pi sambil menatap tajam He Lan.
“Kamu menanyakan ku pertanyaan.
Mengapa kamu marah? Apa kamu tidak percaya aku? Aku beritahu satu lagi, aku
tidak pernah berbohong kepadamu dalam hidup ini.”
Pi Pi berusaha bersikap tetap ramah.
Ia menanyakan apa orang yang berada disekitar He Lan juga rubah dan apa mereka
juga makan bunga. Dan He Lan membenarkan, tapi untuk makanan, hanya dia seorang
yang makan bunga. Bebarapa rubah lain biasanya makan hati manusia.
Lelah dengan sebuah perkataan He
Lan, Pi Pi pun pamit ke kamar mandi. Dan dikamar mandi, Pi Pi mencuci
tangannya. Lalu ia mulai memikirkan semua yang ada.
Keluar dari kamar mandi. Pi Pi
berjalan ke beranda restoran. Disaat itu tampak Tian Xin yang sedang makan
bersama temannya, tapi mereka saling tidak menyadari keberadaan satu sama lain.
He Lan mendekati Pi Pi ke beranda.
Ia menanyakan apa Pi Pi takut padanya. Dan ketika Pi Pi menjawab tidak, He Lan
meminta agar Pi Pi menjawab dengan jujur.
“Apa kamu juga jujur?” tanya Pi Pi,
tampak masih kesal.
“Manusia itu dangkal. Mereka tidak
suka untuk menerima hal yang tidak mereka tidak mengerti. Apa kamu mau
mengalami sesuatu yang kamu tidak mengerti?” balas He Lan, bertanya.
Saat Pi Pi tampak kebingungan. He
Lan lalu menarik Pi Pi mendekat ke dadanya. Ia meminta Pi Pi untuk mendengarkan
sambil menunjukan jam ditangannya. Dan apa yang Pi Pi dengan hanyalah bunyi jam
saja. Tik… Tik… Tik…
Ada yang mengatakan
bahwa kebohongan membuah dunia menjadi lebih baik. Itu seperti jenis obat bius.
Itu membiarkan kamu hidup dalam fantasi. Jadi kamu tidak harus menghadapi
kenyataan yang kejam.
Jadi ketika kebenaran
terungkap. Kamu bakal ingin membenci itu. Mengapa kamu tidak berbohong? Mengapa
kamu harus membiarkan aku tau? Karena terkadang… lebih baik hidup dalam
kebohongan.
Tags:
Moonshine and Valentine
Ga sabar.. Lanjut kak 😃😃
ReplyDeleteDitunggu eps selanjutnya mb...
ReplyDeleteSemoga sehat selalu
Aamiiinnn
Suka suka....lanjut
ReplyDeletesemangat!!
ReplyDelete