SINOPSIS K-DRAMA : MISTRESS EPISODE 10-1



IMAGES BY : OCN
Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.
Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.
Berita mengenai penipuan asuransi sedang di siarkan.
"Penipuan asuransi sedang marak dilakukan seperti yang kami beritakan sebelumnya. Sekarang penipuan kembali terjadi. Kali ini, seorang anak perempuan diberi pestisida Malathion demi mengklaim uang asuransi. Hari ini, pelaku telah tertangkap.
14 jam sebelumnya,
Jung Won pulang ke rumah di pagi hari. Dong Seok sudah menunggunya dan marah karena Jung Won tidak pulang dan bahkan tidak bisa dihubungi. Jung Won mengabaikannya dan mulai memasukkan barang-barangnya ke tas.
Mereka terlibat pertengkaran.

Jung Won memberikan gelang yang ditemukannya di restoran. Dan Dong Seok sadar kalau Jung Won sudah tahu perselingkuhannya dulu. Dong Seok berteriak kalau Jae Hee lah yang suka padanya, tetapi dia tidak. Jung Won tidak percaya. Dong Seok menyebutkan kalau Jung Won juga selingkuh, dengan Min Gyu.
"Ya. Kau sudah tahu. Makanya kau ingin aku menderita dengan memutar video itu di ruang tamu," ujar Jung Won.
Dong Seok tidak membantah. Dia melakukan itu karena dia marah. Jung Won lebih marah lagi, Dong Seok tahu perseligkuhannya, tapi bisa senang setelah tahu dia hamil (yang tidak di ketahui itu anak siapa). Jung Won sadar kalau Dong Seok tidak peduli anak siapa yang di kandungnya, yang penting dia bisa melakukan acara reality show bayi itu. Dong Seok membenarkan, dia bisa membesarkan anak itu, tidak peduli siapa ayahnya!
"Tolong hentikan keserakahanmu!" teriak Jung Won sudah muak dengan Dong Seok. "Ada yang sudah lama ingin ku katakan. Tolong buatlah makanan yang dapat di makan. Bukan makanan yang cantik di pandang. Makanan yang sesungguhnya, makanan yang memuaskan. Makanan yang dulu kau buat. Dulu kau bahagia ketika orang menikmati makananmu. Bukan begitu?"
Dong Seok terdiam, "Untuk sampai sejauh ini, aku sudah melihat semua perbuatan kotor. Kau lebih tahu. Kini kita dapat melakukan acara itu dan nikmati hidup bahagia bersama. Apa salahnya?"
"Kau .. kau bukan dirimu. Bukan dirimu yang ku kenal selama ini," ujar Jung Won dan pergi dari rumah.
Dong Seok terdiam seolah merenungkan perkataan Jung Won.
Jung Won berada di garasi mobil, ketika sebuah mobil polisi berhenti di depan rumahnya, dan para detektif menyeret suaminya keluar dari rumah untuk di tahan atas tuduhan pembunuhan Na Yoon Jung. Jung Won jelas kaget dan berteriak panik menghentikan Dong Seok di tahan.
DIJEBAK
Sang Hoon masih berusaha membebaskan diri. Young Dae pulang dalam keadaan lelah usai menjebak Dong Seok sebagai pelaku pembunuhan Yoon Jung.

Se Yeon pergi ke kantor polisi. Di sana sudah ada Jung Won, Hwa Young dan Eun Soo. Detektif memperlihatkan jam tangan Young Dae yang ditemukan di meja Dong Seok bersama impresi sidik jari Young Dae.
"Sepertinya tersangka (Dong Seok) mencurinya terlebih dahulu untuk diletakkan di lokasi pembunuhan Na Yoon Jung," jelas detektif.
"Jangan sebut dia tersangka. Suamiku bukan orang yang tega membunuh," marah Jung Won.
Detektif bertanya apa Se Yeon mengenali jam tangan tersebut? Se Yeon balik bertanya, jika dia tahu, apa yang akan terjadi pada Dong Seok?
"Hubungan gelap Hwang Dong Seok dan Baek Jae Hee sudah terungkap. Kami telah mengamankan video CCTV perselisihan Yoon Jung dan Dong Seok di restoran. Dia punya cukup motif untuk membunuh. Sebagai bukti, kami temukan ponsel Na Yoon Jung di laci dapur restorannya. Kami tinggal mencari, dimana tersangka mendapatkan sidik jari Kim Young Dae. Di jam tangan ini tidak di temukan sidik jari, mungkin tersangka membersihkannya. Jadi kami butuh konfirmasimu, apa itu... benar jam tangan suamimu?"
Se Yeon terdiam. Dia melihat ke arah Jung Won terlebih dahulu dan akhirnya membenarkan. Itu jam tangan suaminya. Jung Won terlihat lemas mendengar jawaban Se Yeon.
Interogasi sudah selesai. Se Yeon bersama dengan Eun Soo dan Hwa Young. Eun Soo berkata kalau Young Dae sudah bukan lagi tersangka dan juga di gedung kosong itu tidak ada Sang Hoon. Tapi Se Yeon masih curiga pada suaminya.
Eun Soo juga memberitahu kalau Dong Seok sudah mengakui hubungan perselingkuhannya dengan Jae Hee, tapi dia menyangkal pembunuhan tersebut.
"Dong Seok... kenapa berbuat begitu?" tanya Se Yeon.
Tepat saat itu, Jung Won datang dan mendengar pertanyaan tersebut. Dia marah karena merasa Se Yeon seperti menuduh suaminya benar-benar membunuh. Jung Won pergi dengan marah. Se Yeon hendak mengejar, tetapi Eun Soo menyuruh Se Yeon untuk menunggu, biar dia yang menenangkan Jung Won.
Se Yeon menuju mobilnya di antar oleh Eun Soo dan Jung Won. Mereka menenangkannya untuk tidak khawatir mengenai Jung Won, mereka akan menenangkannya. Hwa Young kemudian bertanya kondisi Ye Rin. Se Yeon menceritakan kalau kemarin petugas sosial dari Badan Kesejahteran Anak datang untuk melihat Ye Rin. Hwa Young jelas heran.
Ye Rin sedang menjalankan pemeriksaan. Dua orang dari Badan Kesejahteraan Anak datang menemui Se Yeon dan mengajukan pertanyaan mengenai Ye Rin. Se Yeon jelas heran, untuk apa Badan Kesejahteraan Anak datang?
Salah satu petugas memeriksa tubuh Ye Rin dan mengambil foto memar di tangan Ye Rin. Se Yeon jelas heran dan bertanya apa yang dilakukan petugas itu? Petugas itu balik bertanya mengenai memar tersebut. Se Yeon menjelaskan kalau memar itu bekas suntik karena perawat tidak pas memasukkan jarumnya.
Petugas yang lain, meminta waktu bicara berdua. Dia bertanya mengenai kabar kalau ditubuh Ye Rin ditemukan pestisida. Se Yeon menjawab kalau pengasuh Ye Rin memberikan hal itu sedikit demi sedikit. Petugas itu meminta Ye Rin menunjukkan botol pestisida tersebut, tetapi Se Yeon menjawab tidak ada. Botol itu sudah di hancurkannya. Petugas mencatat pernyataan Se Yeon dan meminta nomor telepon pengasuh Ye Rin.
"Bisa saja kuberikan, tapi untuk apa?' tanya Se Yeon.
"Kau punya asuransi atas nama Ye Rin, kan?" tanya petugas itu balik. "Jumlah manfaatnya besar."
Eun Soo mengantar Se Yeon pulang sambil mendengarkan cerita Se Yeon. Eun Soo jadi penasaran dan bertanya apa Ye Rin punya asuransi?
"Ayah Ye Rin menginginkannya makanya ku isi formulirnya. Tapi, katanya dia berubah pikiran dan hanya mendaftarkan untuk dia dan aku," jelas Se Yeon.
"Itu hal yang bagus. Kau punya asuransi. Dan tidak usah khawatir. Penyelidikan itu mungkin bukan apa-apa."
Se Yeon sudah kembali ke rumah sakit. Dia berusaha menghubungi Young Dae tetapi tidak bisa.
Sang Hoon masih terus berusaha membebaskan ikatannya. Dia melihat ada pisau di lantai, jadi dia menjatuhkan dirinya dan berusaha mengambil pisau tersebut.
Det. Lim bersama rekannya mengunjungi Se Yeon dan meminta maaf karena sebelumnya sudah sempat mencurigai suami Se Yeon. Se Yeon tidak mempermasalahkannya. Det. Lim kemudian memberitahu alasan sebenarnya mereka menemui Se Yeon saat ini, itu karena putri Se Yeon, Ye Rin.
"Begini, setelah suamimu meninggal, kau menerima uang asuransi yang cukup besar."
"Apa kaitannya dengan putriku?"
"Soal itu, kami menerima permintaan penyelidikan."
Sang Hoon masih berusaha meraih pisau. Tetapi dia kesulitan dan tidak peduli seberapa keras dia mencoba, tidak berhasil. Tiba-tiba, ada sebuah bola menggelinding masuk. Sang Hee mengejar bola tersebut dan dia melihat Sang Hoon.
Det. Lim memberikan formulir asuransi atas nama Young Dae dan bertanya apa benar Se Yeon yang mengisi formulir tersebut? Se Yeon membenarkan. Det. Lim bertanya mengenai asuransi Ye Rin juga, dan Se Yeon membenarkan. Tapi, dia juga mendaftar asuransi atas nama dirinya.
"Aplikasi suamimu dan anakmu di proses. Tetapi, tidak ada asuransi di bawah namamu."
"Mana mungkin. Asuransiku di ajukan bersamaan. Suamiku mengatur pembayaran otomatis dari rekening pribadinya."
"Tapi data menunjukkan, asuransimu dihentikan setelah satu bulan, karena tidak dibayar lebih lanjut."
Se Yeon benar-benar bingung. Asuransi atas namanya tidak ada, sementara asuransi atas nama Ye Rin ada. Padahal, dulu Young Dae bilang sudang membatalkan asuransi atas nama Ye Rin.
Se Yeon berusaha menjelaskan kalau asuransi tidak menanggung kematian anak. Det. Lim semakin curiga, bahwa Se Yeon sengaja membunuh suaminya dan memberikan pestisida pada anaknya untuk mendapatkan uang asuransi. Se Yeon menjelaskan kalau dia tahu mengenai asuransi karena dulu mengurus asuransi kematian Young Dae, saat klaim.
"Tapi biaya perawatan ditanggung oleh asuransi secara tetap. Itu yang banyak di kejar kriminal," kata Det. Lim. "Bukan maksudku menuduhmu."
Sang Hoon memanggil Sang Hee dan meminta tolong untuk mengambilkan tongkat di belakang tubuhnya. Tetapi Sang Hee hanya diam. Sang Hoon meminta tolong untuk di lepaskan ikatannya agar mereka bisa pergi bermain dengan Ye Rin. Sang Hee mulai mendekat saat mendengar nama Ye Rin.
Det.Park masih terus menginterogasi Se Yeon. Dia mulai membahas mengenai Sang Hoon yang menghilang. Se Yeon mulai merasa tidak nyaman.
Sang Hee memberikan pisau apda Sang Hoon dan Sang Hoon mulai membebaskan ikatannya. Ikatan terputus. Dengan menahan rasa sakit di kakinya, karena kuku jarinya yang dicabut kemarin, Sang Hoon berusaha kabur. Dia kemudian melihat ponselnya.
Sang Hoon menghubungi Se Yeon. Se Yeon sedikit bingung karena ada Det. Lim, tapi dia tetap mengangkatnya.
"Se Yeon, dengarkan saja. Jangan bicara. Polisi di sana? Kalau mereka di dekatmu, jawab saja, halo," ujar Sang Hoon. Dan Se Yeon mengikutinya. "Bagus sekali. Keluarlah ke lorong untuk bicara denganku. Jangan katakan apapun. Keluar dari sana. Cepat," perintah Sang Hoon.
Dan Se Yeon segera mengikutinya. Dia pamit permisi kepada Det. Lim karena harus menerima telepon.
Setelah Se Yeon keluar Sang Hoon mulai berbicara.
"Aku barusan kabur dari Kim Yeong Dae. Ponselku ketemu tapi agak rusak," jelas Sang Hoon.
"Kau di mana?"
"Aku tak tahu. Tapi saat ini, yang terpenting adalah kau. Dengar baik-baik yang akan kukatakan. Kau harus segera pergi dari sana. Aku dengar semua dari Kim Yeong Dae saat aku diculiknya. Dia yang menghubungi polisi. Kita harus buktikan bahwa aku masih hidup. Bila tidak kau akan dituduh membunuh suamimu demi uang asuransi, dan membunuhku untuk membungkamku. Kita harus bergerak cepat. Kalau kau tertangkap, kesempatan untuk mengungkap kebenaran akan hilang. Kau harus secepatnya pergi dari sana. Kau mengerti?"
Rekan Det. Lim mulai curiga karena Se Yeon masih belum kembali. Dia menduga kalau Se Yeon sudah kabur. Dan benar, Se Yeon pergi dari sana untuk menghindari polisi. Det. Lim melihatnya dan mulai mengejarnya. Se Yeon terus berlari dan kabur dengan mobilnya.
Se Yeon mengingat instruksi Sang Hoon yang menyuruhnya untuk kabur dengan kendaraan umum daripada mobil karena lebih mudah terlacak. Sang Hoon berusaha mencari sinyal ponselnya karena sinyal mendadak hilang.
Pengejaran Det. Lim terhadap Se Yeon dimulai. Dan dia berhasil menghindar.

Sang Hoon berusaha kabur dari gedung itu. Tetapi, dari arah belakang, seseorang memukulnya.  Itu Jung Sim. Dan Jung Sim ketakutan sendiri setelah memukul Sang Hoon.
Se Yeon menerima telepon lagi dari ponsel Sang Hoon. Dan anehnya, orang di seberang malah menyuruhnya untuk kembali ke rumah dan mengambil buku rekening kemudian menarik semua uang asuransi. Se Yeon sadar kalau orang yang menelponnya menggunakan ponsel Sang Hoon adalah Young Dae.
Young Dae tertawa karena Se Yeon menyadarinya. Dia mulai mengancam Se Yeon menggunakan Ye Rin. Se Yeon sadar kalau selama ini, Young Dae bersengkongol dengan Jung Sim. Dia bertekad akan membuktikan kalau Young dae masih hidup.
"Sama sekali tak ada bukti bahwa aku masih hidup. Lagipula dalam situasimu, takkan ada yang memercayaimu. Katakan pada polisi bahwa kau lari karena ditipu oleh Kim Yeong Dae dan Kim Yeong Dae masih hidup. Kemudian tak lama aku akan ditangkap dan kau harus mengembalikan semua uang asuransi, 20 juta won. Aku lupa... kau juga dituduh atas penipuan asuransi. Itu berarti, semua pembayaran biaya perawatan Ye Rin akan dibatalkan. Ini ide yang bagus, kan? Yang masuk akal saja. Kalau kau percayakan uangnya padaku akan kupastikan Ye Rin mendapatkan perawatan."
Se Yeon berusaha menahan tangis amarahnya. Young Dae terus mengancam, mudah baginya melenyapkan nyawa seorang anak. Jadi, cepat berikan uang asuransi tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post