Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 5 - part 3


Broadcast Network        Tencent



Direstoran. He Lan menunggu Pi Pi. Dan Pi Pi yang telah tiba disana langsung menghampiri He Lan. Lalu dengan cepat, ia mengeluarkan semua barangnya untuk wawancara.

“Bukankah kita kesini untuk makan malam?” tanya He Lan, bingung ketika Pi Pi mulai mengeluarkan buku catatan dan pena serta alat perekam.



“Iya. Kamu bisa makan apa yang kamu mau. Aku disini untuk wawancara,” tolak Pi Pi dengan ramah.

“Aku tidak makan makanan manusia,” aku He Lan.

“Dia bicara omong kosong lagi,” keluh Pi Pi dengan suara kecil.



He Lan menjawab setiap pertanyaan Pi Pi. Dan ketika Pi Pi mulai menanyakan hal pribadi seperti apa He Lan menyukai Qian Hua. He Lan langsung memberikan peringatan.

Pi Pi lalu meminta maaf dan menceritakan tentang cita- cita nya. Dan mendengar itu, He Lan mengatakan kalau ia berpikir, Pi Pi pasti akan sukses.




He Lan memanggil pelayan dan memesankan makanan untuk Pi Pi. Disaat itu pelayan menyarankan makanan seafood dan Pi Pi menolak, tapi He Lan tetap memesan kan itu untuk Pi Pi.



“Bukankah kamu bilang, tidak mau makan makanan manusia,” tanya Pi Pi, heran.

“Tidak. Aku tidak mau. Makanan itu untukmu,” balas He Lan.

“Kemudian apa yang biasa kamu makan?”

“Aku makan bunga.”




“Bunga… bunga apa? Brocoli? Bunga kol?”

“Bunga segar.”

“Omong kosong. Bunga. Kamu makan bunga. Jenis bunga apa yang kamu makan? Bagaimana kamu memakan mereka? Ditumis? Teh bunga? Kue bunga?” keluh Pi Pi dan bertanya dengan ramah.



“Aku makan bunga mentah,” jawab He Lan, jujur. Dan mendengar itu, Pi Pi langsung tertawa. Dan karena sudah lelah, Pi Pi mengambil bunga yang berada dimeja, lalu menyuruh He Lan memakan itu.

“Mereka dibuahi,” tolak He Lan. Sehingga membuat Pi Pi menjadi kesal.



Pi Pi menanyakan apakah He Lan akan bekerja sama dan menjawab dengan jujur, karena ia telah menemani He Lan ke pelelangan kemarin. Dan tentu saja, He Lan menjawab bahwa sedari tadi ia telah menjawab dengan jujur.



Pelayan datang menuangkan air untuk Pi Pi. Dan He Lan menanyakan apa Pi Pi mau ditambah lemon, lalu Pi Pi menjawab tidak. Tapi He Lan meminta agar pelayan menambahkan lemon.



Setelah itu wawancara dilanjutkan. He Lan menjawab kalau ia berasal dari planet Heavenly Fox dan dirinya adalah rubah.

“Oh… jadi kamu adalah rubah dari ruang angkasa,” kata Pi Pi dengan kesal, lalu berdiri untuk pergi. Dan melihat itu, He Lan pun menjadi heran.



Tepat disaat itu, pelayan datang mengantarkan pesanan seafood. Dan dengan kesal, Pi Pi langsung mengeluh kalau dia itu ga mau pesan seafood, tapi He Lan malah memesan itu. Soalnya Pi Pi alergi sama seafood.



Melihat Pi Pi yang seperti itu, maka He Lan segera menyuruh pelayan untuk membawa itu kembali dan menggantinya. Lalu meminta maaf kepada Pi Pi, karena ia tidak tau bagaimana bicara kepada wanita.



Wang Xuan datang ke lab rumah sakit, menemui Zhi Hong untuk melihat hasil tes.

“Bahan yang ada sangat sederhana dan murni. Itu cukup luar biasa. Itu bahkan tidak mengandung banyak bahan kimia seperti biasa,” jelas Zhi Hong.

“Seperti apa?”




“Kami mempelajarinya di sekolah. Timbal sering digunakan sebagai kromogenik dalam lipstik. Tapi lipstik ini tidak ada. Dan lagi warna yang didapatkannya begitu cantik, hampir seperti sihir,” jelas Zhi Hong, lagi.

Wang Xuan menjadi heran mendengar kan itu. Ia lalu memperhatikan lipstik nya itu. Dan Zhi Hong menanyakan dari mana Wang Xuan mendapatkan itu serta bagaimana dia bisa alergi.

Tapi Wang Xuan hanya diam, tidak bisa menjawab. Masih berpikir.



Pi Pi menanyakan apakah He Lan tidak makan. Dan He Lan mengatakan kalau ia hanya memakan bunga saja. Lalu mendengar itu, Pi Pi kembali tidak bersemangat.

Untuk mencairkan suasana, He Lan mengatakan kalau ia telah mencari tau tentang pendongeng yang dikatakan oleh Pi Pi kemarin, tapi ia masih tidak mengerti. Jadi Pi Pi pun menjelaskan.


Pi Pi menjadi bersemangat kembali, ia lalu menyebut kalau He Lan masih muda. Tapi He Lan membenarkan dan memberi tahu kalau ia sudah berumuru 900 tahun.

Dan mendengar itu, Pi Pi tertawa kesal. Ia lalu meminta agar He Lan membuktikan itu.




“Indra penciumanku sangat kuat,” kata He Lan, membuktikan diri.

“Seberapa kuat?” tanya Pi Pi dengan sikap malas.

“Kamu mengerjakan banyak dokumen hari ini, soalnya jarimu berbau seperti tinta. Juga kamu makan roti babi saat makan siang. Kemudian kamu minum yogurt,” kata He Lan.

“Bagaimana kamu tau? Kamu mengikutiku!” balas Pi Pi, menuduh He Lan sebagai penguntit.



Selanjutnya untuk membuktikan, He Lan menyebutkan makanan yang dipesan Pi Pi sudah mau datang, disana ada dagingnya dipotong kotak dengan truffle sauce, disisinya ada wortel dan bayam.

Dan itu benar. Melihat itu Pi Pi menuduh He Lan yang sengaja memilih restoran ini, karena He Lan telah familiar dengan makanan disini.



“Bukan hanya bisa mencium bentuk makanan. Aku juga bisa mencium, kalau kamu sedikit marah,” kata He Lan.

“Jika kamu adalah aku. Akankah kamu tidak marah?” tanya Pi Pi sambil menatap tajam He Lan.



“Kamu menanyakan ku pertanyaan. Mengapa kamu marah? Apa kamu tidak percaya aku? Aku beritahu satu lagi, aku tidak pernah berbohong kepadamu dalam hidup ini.”

Pi Pi berusaha bersikap tetap ramah. Ia menanyakan apa orang yang berada disekitar He Lan juga rubah dan apa mereka juga makan bunga. Dan He Lan membenarkan, tapi untuk makanan, hanya dia seorang yang makan bunga. Bebarapa rubah lain biasanya makan hati manusia.



Lelah dengan sebuah perkataan He Lan, Pi Pi pun pamit ke kamar mandi. Dan dikamar mandi, Pi Pi mencuci tangannya. Lalu ia mulai memikirkan semua yang ada.



Keluar dari kamar mandi. Pi Pi berjalan ke beranda restoran. Disaat itu tampak Tian Xin yang sedang makan bersama temannya, tapi mereka saling tidak menyadari keberadaan satu sama lain.



He Lan mendekati Pi Pi ke beranda. Ia menanyakan apa Pi Pi takut padanya. Dan ketika Pi Pi menjawab tidak, He Lan meminta agar Pi Pi menjawab dengan jujur.

“Apa kamu juga jujur?” tanya Pi Pi, tampak masih kesal.



“Manusia itu dangkal. Mereka tidak suka untuk menerima hal yang tidak mereka tidak mengerti. Apa kamu mau mengalami sesuatu yang kamu tidak mengerti?” balas He Lan, bertanya.



Saat Pi Pi tampak kebingungan. He Lan lalu menarik Pi Pi mendekat ke dadanya. Ia meminta Pi Pi untuk mendengarkan sambil menunjukan jam ditangannya. Dan apa yang Pi Pi dengan hanyalah bunyi jam saja. Tik… Tik… Tik…



Ada yang mengatakan bahwa kebohongan membuah dunia menjadi lebih baik. Itu seperti jenis obat bius. Itu membiarkan kamu hidup dalam fantasi. Jadi kamu tidak harus menghadapi kenyataan yang kejam.


Jadi ketika kebenaran terungkap. Kamu bakal ingin membenci itu. Mengapa kamu tidak berbohong? Mengapa kamu harus membiarkan aku tau? Karena terkadang… lebih baik hidup dalam kebohongan.




Selesai mendengarkan. Pi Pi menjadi tampak semakin bingung.

4 Comments

Previous Post Next Post