Broadcast Network : Tencent
Pi Pi membawa He Lan ke tempat
restoran pesanannya. Disana Pi Pi memesan makanan seafood dan hal itu membuat
He Lan menjadi heran, karena setaunya Pi Pi alergi seafood. Dan Pi Pi lalu
mengakui kalau terakhir kali, He Lan membuatnya marah, jadi ia bertingkah
seperti itu.
Dengan sikap pengertian, karena tau
He Lan tidak bisa meminum teh. Maka Pi Pi meminta kepada pelayan untuk
menyiapkan segelas air bagi He Lan.
He Lan merasa bahwa ini kesempatan
yang baik untuk mereka berdua. Namun Pi Pi segera membalas kalau ia tidak mau
He Lan salah paham. Dan He Lan pun terdiam untuk sesaat, lalu membalas kalau ia
tidak akan.
Makanan dihidangkan. Dan Pi Pi mulai
makan sendirian. Sedangkan He Lan hanya memperhatikan saja. Tapi karena Pi Pi
tampak tidak bersemangat, maka He Lan bertanya.
“Tidak ada. Hanya aneh saja karena
aku makan sendirian. Itu terasa seperti ada sesuatu yang kurang,” kata Pi Pi
dengan nada agak sedih.
He Lan akhirnya memutuskan untuk
ikut makan juga. Menemani Pi Pi. Dan melihat itu, Pi Pi merasa heran dan lalu
bertanya.
“Tidak masalah. Aku akan makan
denganmu,” kata He Lan yang baik. Walaupun ia sebenarnya kesulitan untuk
memakan itu, namun ia memaksa dirinya sendiri dengan makan sambil meminum air.
Melihat kebaikan He Lan yang
menemaninya. Pi Pi pun mulai tersenyum. Lalu mereka makan bersama dalam diam,
menikmati makanan pesanan mereka.
Setelah selesai makan, He Lan pamit
ke kamar mandi sebentar. Disana ia memuntahkan semua makanan yang telah
dimakannya. Dan Pi Pi menjadi heran, mengapa He Lan begitu lama ke kamar mandi.
He Lan menawarkan diri untuk
mengantar Pi Pi pulang, karena hari telah malam. Tapi Pi Pi belum mau pulang
dulu.
“Apa kamu tau hari apa ini?” tanya
Pi Pi.
“Tanggal 7 Juli dalam kalender
Lunar. Waktu berlalu begitu cepat,” jawab He Lan.
“Yeah. Ketika aku kecil, aku tidak
tau mengapa hari ini adalah hari Chinese Valentine. Ibuku menceritakan kisah
tentang Niu Lan dan Zhi Nu kepadaku. Aku merasa kasihan padanya. Ketika aku
besar, aku sadar bahwa mereka hanya bisa bertemu satu tahun sekali. Itu adalah
hari kebahagiaan untuk dua orang yang saling mencintai bertemu,” kata Pi Pi
bercerita.
Disaat mendengar cerita Pi Pi dan
melihat penjual bunga. He Lan membelikan sebuket bunga dan memberikannya kepada
Pi Pi. Dan lalu Pi Pi meminta agar He Lan membantunya sekali lagi.
He Lan setuju untuk membantu Pi Pi
lagi. Dan He Lan mengikuti pandangan Pi Pi yang melihat kearah Bianglala besar.
“Kamu tahu? Dalam bianglala ini,
kamu bisa meliihat pemandangan malam terbaik di kota. Bukankah indah?” tanya Pi
Pi.
“Iya. Kamu sering naik ini ya,”
balas He Lan.
“Ini pertama kali ku. Aku selalu
berpikir aku harus datang kesini dengan seseorang yang ku cintai. Tapi aku
malah datang sendiri. Aku mau memilih hari yang special dan datang kesini
dengan orang yang ku cintai. Namun sepertinya pemandangan ini tidak bisa bisa
kubagikan,” kata Pi Pi, mulai tampak sedih dan terluka kembali.
“Aku minta maaf. Aku
mengecewakanmu,” kata He Lan.
“Tidak. Aku yang seharusnya meminta
maaf,” balas Pi Pi.
Saat bianglala yang mereka naiki
berada di titik tertinggi. Pi Pi tampak ketakutan saat melihat pemandangan yang
ada dibawahnya. Dan He Lan menyadari itu.
“Tampaknya aku aku takut
ketinggian,” kata Pi Pi.
Dengan lembut, He Lan memeluk Pi Pi
dan menutup mata Pi Pi. “Merasa lebih baik sekarang? Kamu bisa melewatkan
pemadangan yang tidak bisa kamu bagikan itu,” kata He Lan dengan penuh
perhatian.
Aku pernah mendengar sebuah lagu. Dalam liriknya dikatakan,
hidup adalah hal yang tidak terduga yang terjadi padamu, ketika kamu sedang
sibuk membuat rencana lain.
Saat He Lan memuntahkan makanannya
dikamar mandi. Pi Pi berada disana dan mendengarkan. Saat He Lan memberikan
bunga kepadanya. Saat He Lan memeluk dan menutup matanya. Pi Pi tampak
menikmati semua perhatian itu.
Kita terbiasa merencanakan hidup kita. Tapi hidup selalu penuh
dengan kejutan. Itu akan menangkap mu disaat kamu paling tidak siap. Kemudian
kamu akan tiba- tiba menyadari, hidupmu berubah.
Hujan mulai turun. He Lan memayungin
Pi Pi dan mau mengantar nya pulang. Namun Pi Pi menghentikannya dan meminta
agar He Lan membuangkan suratnya, yaitu surat yang didapatnya dari Jia Lin saat
kelas 5 dulu.
“Jangan membuangnya, jika kamu
ragu,” kata He Lan menolak, saat melihat ekspresi kosong Pi Pi.
“Kemudian bisakah kamu melakukan
satu hal terakhir untukku? Becakan surat ini untuk ku,” pinta Pi Pi. Dan He Lan
membacakan surat itu.
Untuk Pi Pi yang dimasa depan.
Aku suka ke sekolah denganmu. Aku suka berlari denganmu. Aku
suka menonton denganmu. Aku suka bermain denganmu. Aku suka melakukan banyak
hal denganmu.
Karena kamu adalah yang tercantik, yang paling baik, yang pernah
kulihat. Ketika kita besar, akankah kamu menikah denganku? Aku tidak akan
pernah berbohong padamu. Aku tidak akan pernah membuat mu menderita. Jadi
bisakah kita bersama selamanya.
He Lan terdiam sesaat. Ia memperhatikan
ekspresi Pi Pi yang tampak sangat menderita. Lalu saat ia mau melanjutkan lagi,
Pi Pi menghentikannya. Ia merebut surat itu kembali dari tangan He Lan.
“Maaf, Tuan He Lan. Aku tidak
seharusnya memintamu melakukan begitu banyak hal untukku hari ini,” kata Pi Pi.
“Apa disana ada hal lain lagi yang
kamu butuhkan?” balas He Lan.
“Tidak. Terima kasih untuk hari
ini,” kata Pi Pi.
Tanpa mengambil payung yang
diberikan oleh He Lan. Pi Pi pamit dan pergi. Ia berjalan di dalam hujan. Dengan
perasaan terluka dan sakit, Pi Pi merobek surat tersebut.
Dan dari belakang. He Lan terdiam,
memperhatikannya.
Tags:
Moonshine and Valentine
Lanjut kak, terima kasih
ReplyDelete