Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 10 - part 3




Broadcast Network        Tencent




Pi Pi membawa He Lan ke tempat restoran pesanannya. Disana Pi Pi memesan makanan seafood dan hal itu membuat He Lan menjadi heran, karena setaunya Pi Pi alergi seafood. Dan Pi Pi lalu mengakui kalau terakhir kali, He Lan membuatnya marah, jadi ia bertingkah seperti itu.



Dengan sikap pengertian, karena tau He Lan tidak bisa meminum teh. Maka Pi Pi meminta kepada pelayan untuk menyiapkan segelas air bagi He Lan.

He Lan merasa bahwa ini kesempatan yang baik untuk mereka berdua. Namun Pi Pi segera membalas kalau ia tidak mau He Lan salah paham. Dan He Lan pun terdiam untuk sesaat, lalu membalas kalau ia tidak akan.



Makanan dihidangkan. Dan Pi Pi mulai makan sendirian. Sedangkan He Lan hanya memperhatikan saja. Tapi karena Pi Pi tampak tidak bersemangat, maka He Lan bertanya.


“Tidak ada. Hanya aneh saja karena aku makan sendirian. Itu terasa seperti ada sesuatu yang kurang,” kata Pi Pi dengan nada agak sedih.



He Lan akhirnya memutuskan untuk ikut makan juga. Menemani Pi Pi. Dan melihat itu, Pi Pi merasa heran dan lalu bertanya.

“Tidak masalah. Aku akan makan denganmu,” kata He Lan yang baik. Walaupun ia sebenarnya kesulitan untuk memakan itu, namun ia memaksa dirinya sendiri dengan makan sambil meminum air.


Melihat kebaikan He Lan yang menemaninya. Pi Pi pun mulai tersenyum. Lalu mereka makan bersama dalam diam, menikmati makanan pesanan mereka.



Setelah selesai makan, He Lan pamit ke kamar mandi sebentar. Disana ia memuntahkan semua makanan yang telah dimakannya. Dan Pi Pi menjadi heran, mengapa He Lan begitu lama ke kamar mandi.


He Lan menawarkan diri untuk mengantar Pi Pi pulang, karena hari telah malam. Tapi Pi Pi belum mau pulang dulu.

“Apa kamu tau hari apa ini?” tanya Pi Pi.

“Tanggal 7 Juli dalam kalender Lunar. Waktu berlalu begitu cepat,” jawab He Lan.


“Yeah. Ketika aku kecil, aku tidak tau mengapa hari ini adalah hari Chinese Valentine. Ibuku menceritakan kisah tentang Niu Lan dan Zhi Nu kepadaku. Aku merasa kasihan padanya. Ketika aku besar, aku sadar bahwa mereka hanya bisa bertemu satu tahun sekali. Itu adalah hari kebahagiaan untuk dua orang yang saling mencintai bertemu,” kata Pi Pi bercerita.



Disaat mendengar cerita Pi Pi dan melihat penjual bunga. He Lan membelikan sebuket bunga dan memberikannya kepada Pi Pi. Dan lalu Pi Pi meminta agar He Lan membantunya sekali lagi.



He Lan setuju untuk membantu Pi Pi lagi. Dan He Lan mengikuti pandangan Pi Pi yang melihat kearah Bianglala besar.



“Kamu tahu? Dalam bianglala ini, kamu bisa meliihat pemandangan malam terbaik di kota. Bukankah indah?” tanya Pi Pi.

“Iya. Kamu sering naik ini ya,” balas He Lan.



“Ini pertama kali ku. Aku selalu berpikir aku harus datang kesini dengan seseorang yang ku cintai. Tapi aku malah datang sendiri. Aku mau memilih hari yang special dan datang kesini dengan orang yang ku cintai. Namun sepertinya pemandangan ini tidak bisa bisa kubagikan,” kata Pi Pi, mulai tampak sedih dan terluka kembali.



“Aku minta maaf. Aku mengecewakanmu,” kata He Lan.

“Tidak. Aku yang seharusnya meminta maaf,” balas Pi Pi.


Saat bianglala yang mereka naiki berada di titik tertinggi. Pi Pi tampak ketakutan saat melihat pemandangan yang ada dibawahnya. Dan He Lan menyadari itu.

“Tampaknya aku aku takut ketinggian,” kata Pi Pi.


Dengan lembut, He Lan memeluk Pi Pi dan menutup mata Pi Pi. “Merasa lebih baik sekarang? Kamu bisa melewatkan pemadangan yang tidak bisa kamu bagikan itu,” kata He Lan dengan penuh perhatian.


Aku pernah mendengar sebuah lagu. Dalam liriknya dikatakan, hidup adalah hal yang tidak terduga yang terjadi padamu, ketika kamu sedang sibuk membuat rencana lain.



Saat He Lan memuntahkan makanannya dikamar mandi. Pi Pi berada disana dan mendengarkan. Saat He Lan memberikan bunga kepadanya. Saat He Lan memeluk dan menutup matanya. Pi Pi tampak menikmati semua perhatian itu.


Kita terbiasa merencanakan hidup kita. Tapi hidup selalu penuh dengan kejutan. Itu akan menangkap mu disaat kamu paling tidak siap. Kemudian kamu akan tiba- tiba menyadari, hidupmu berubah.



Hujan mulai turun. He Lan memayungin Pi Pi dan mau mengantar nya pulang. Namun Pi Pi menghentikannya dan meminta agar He Lan membuangkan suratnya, yaitu surat yang didapatnya dari Jia Lin saat kelas 5 dulu.

“Jangan membuangnya, jika kamu ragu,” kata He Lan menolak, saat melihat ekspresi kosong Pi Pi.



“Kemudian bisakah kamu melakukan satu hal terakhir untukku? Becakan surat ini untuk ku,” pinta Pi Pi. Dan He Lan membacakan surat itu.

Untuk Pi Pi yang dimasa depan.

Aku suka ke sekolah denganmu. Aku suka berlari denganmu. Aku suka menonton denganmu. Aku suka bermain denganmu. Aku suka melakukan banyak hal denganmu.

Karena kamu adalah yang tercantik, yang paling baik, yang pernah kulihat. Ketika kita besar, akankah kamu menikah denganku? Aku tidak akan pernah berbohong padamu. Aku tidak akan pernah membuat mu menderita. Jadi bisakah kita bersama selamanya.


He Lan terdiam sesaat. Ia memperhatikan ekspresi Pi Pi yang tampak sangat menderita. Lalu saat ia mau melanjutkan lagi, Pi Pi menghentikannya. Ia merebut surat itu kembali dari tangan He Lan.

“Maaf, Tuan He Lan. Aku tidak seharusnya memintamu melakukan begitu banyak hal untukku hari ini,” kata Pi Pi.

“Apa disana ada hal lain lagi yang kamu butuhkan?”  balas He Lan.

“Tidak. Terima kasih untuk hari ini,” kata Pi Pi.



Tanpa mengambil payung yang diberikan oleh He Lan. Pi Pi pamit dan pergi. Ia berjalan di dalam hujan. Dengan perasaan terluka dan sakit, Pi Pi merobek surat tersebut.


Dan dari belakang. He Lan terdiam, memperhatikannya.

1 Comments

Previous Post Next Post