Broadcast Network : Tencent
Sore hari. Xiao Ju pergi kerumah Pi
Pi. Ia dengan sengaja memakai obat tetes mata dan mulai menangis. Ia bersikap
seolah- olah film yang ditontonnya kini sangat menyentuh dan sedih. Namun Pi Pi
malah tidak bereaksi sama sekali.
“Tidakkah kamu tersentuh?” tanya
Xiao Ju.
“Itu memang menyentuh,” kata Pi Pi,
datar.
“Kemudian mengapa kamu tidak
menangis?”
“Aku tidak menangis, ketika aku
menonton film.”
“Itu karena kamu tidak
memperhatikannya. Jika kamu memikirkan tentang Tao Jia Lin akankah kamu bisa
menangis?”
“Tidak apa. Aku tidak benar- benar
ingin menangis,” balas Pi Pi, masih datar.
Teringat akan telpon dari Jia Lin
tadi, maka Xiao Ju pun bertanya. Dan dengan masih datar, Pi Pi menjawab kalau
Jia Lin hanya menanyakan kabarnya saja tadi.
“Oh.. jadi apa kamu merasa sedih,
jika aku menyinggungnya?” tanya Xiao Ju.
“Tidak apa,” balas Pi Pi, menjawab.
“Apa kamu masih memikirkan tentang
dia?”
“Tidak. Aku hanya ingin yang terbaik
untuknya.”
“Terbaik? Nah, kalau Tian Xin
gimana?”
“Aku benar- benar tidak mau
membicarakan dia.”
“Pikirkan ini. Tian Xin masih di
Amerika dengan Tao Jia Lin sekarang. Mereka sedang honey moon, bukankah kamu
menangis ketika memikirkan itu?”
“Tidak. Mereka bisa melakukan
apapun,” balas Pi Pi.
“Kamu tidak merasakan apapun ketika
kamu memikirkan tentang Tian Xin?”
“Ada. Bukan hal sedih. Aku juga
tidak membencinya. Jika tidak ada Tian Xin, aku tidak tau bagaimana aku bisa
melewati hari sekolahku. Aku berterima kasih padanya. Segala yang Tian Xin
punya, aku tidak akan bisa memilikinya. Untungnya, Jia Lin ada disisiku pada
waktu itu. Aku sangat senang. Namun sekarang dia tidak disini lagi,” cerita Pi
Pi.
“Apa kamu tahu? Untukku, Tian Xin
seperti cermin. Dia membiarkan ku melihat diriku sendiri dengan jelas. Ketika
aku dengannya, aku sangat gugup. Aku berusaha keras untuk melakukan yang
terbaik. Tapi sekarang lebih baik. Karena ketika aku denganmu, aku bisa santai
dan menjadi diriku sendiri. Itu sangat bagus,” lanjut Pi Pi.
Mendengar semua itu, Xiao Ju mulai
menangis karena terharu. Dan Pi Pi memeluk serta menenangkannya, namun ia sama
sekali tidak menangis.
“Bodoh. Aku tahu kamu khawatir
padaku. Tapi aku baik- baik saja,” kata Pi Pi sambil dengan lembut menghapus
air mata di pipi Xiao Ju.
“Tapi aku ingin kamu menangis. Jadi
kamu bisa merasa lebih baik,” balas Xiao Ju.
“Tapi aku benar- benar tidak mau
menangis,” tegas Pi Pi.
Tags:
Moonshine and Valentine
Geregetan.penasaran
ReplyDeleteTerima kasih, lanjut trs 😃
ReplyDelete