Sinopsis C-Drama : MoonShine and Valentine Episode 12 - part 2


Broadcast Network        Tencent



Didalam kereta.

“Berapa lama kamu akan tetap melihatku seperti itu?” tanya Qian Hua dengan menata tertutup. Karena Qi Lin terus menatapnya.

Qi Lin lalu pindah tempat duduk, agak menjauh dari Qian Hua.



Qian Hua meminum tehnya dan lalu bertanya, ”Ini sudah beberapa jam. Kita harusnya akan tiba disama setelah dua pemberhetian, kan? Dimana Putri Zhao Yang tinggal? Apa kamu ada petunjuk? Darimana kita harus memulainya?”

Qi Lin tidak menjawab dan hanya mengelengkan kepalanya, tanda tidak tau.



“Apa kita bisa menemukannya, ketika kita berada disana?” tanya Qian Hua, lagi. Dan Qi Lin menganggukan kepalanya.

“Kamu hari ini sedikit aneh. Kamu berbicara begitu sedikit. Aku hanya tidak biasa kamu menjadi begitu tenang,” komentar Qian Hua, karena Qi Lin begitu sedikit berbicara.



“Ini pertama kalinya aku berpegian denganmu. Jadi aku sedikit gugup,” balas Qi Lin sambil tersenyum malu- malu.

“Ini tidak bisa dianggap sebagai liburan kita, kan?” tanya Qian Hua dengan agak sedikit nada dingin. Dan lalu mereka berdua sama- sama terdiam.


Ditoko. Dengan lemas Pi Pi mengatakan bahwa ia sedikit gugup sekarang tentang harus menhadiri pesta itu. “Mungkin aku tidak seharusnya pergi. Gimana?” tanya Pi Pi, meminta pendapat Xiao Ju.



“Tidak bisa Nona Guan. Kamu sudah berjanji kepada Tuan He Lan. Jika kamu tidak pergi, maka itu tidak baik,” kata Xiu Xian langsung.

“Kalalu begitu, biarkan aku berpikir dulu,” kata Pi Pi dengan tidak bersemangat.


“Lihat dia. Jika dia pergi dan terjadi sesuatu. Apa yang harus kita lakukan?” kata Xiao Ju, lalu berpikir. Setelah itu ia memutuskan untuk ikut pergi juga.

“Kamu tidak bisa,” kata Xiu Xian serta Kuan Yong secara bersamaan.

“Kamu tidak bisa pergi ke pesta Fox Clan,” kata Kuan Yong.

“Kenapa?” balas Xiao Ju.



“Nona Guan adalah pacar Tuan He lan, jadi dia bisa pergi. Sedangkan kamu tidak ada hubungan apa- apa dengan Fox Clam, mengapa kamu harus pergi?” jelas Xiu Xian.

“Pacar, kah? Aku ingat dulu ada dua orang pria manis yang merangkul bahuku dan mengatakan bahwa aku adalah pacar mereka. Kapan itu ya?” balas Xiao Ju sambil menusuk daging dengan garpu dan memakannya.



“Kamu bisa, bisa. Silahkan lakukan apa yang kamu mau,” potong Xiu Xian.

Dan dengan senang, Pi Pi memeluk Xiao Ju. Dan Xiao Ju lalu menyuapi daging yang ada kepada Pi Pi. Sedangkan Xiu Xian dan Kuan Yong saling bertatapan.



Dirumah. Pi Pi sibuk memilih baju yang akan dipakai, namun sayangnya tidak ada satupun bajunya yang cocok untuk dipakai berpesta. Dan melihat itu, Xiao Ju pun berkomentar.

“Jika kamu tidak punya baju yang bagus, kamu seharusnya pinjam kepada temanmu. Seperti aku. Bagaimana? Cantik kan?” tanya Xiao Ju sambil membanggakan dirinya sendiri.



Pi Pi mulai malas untuk pergi. Ia mengeluh, jika memang Xiao Ju tau seperti itu, maka seharusnya dia membantunya meminjam sebuah pakaian.

“Mana aku tau kalau bajumu seperti ini,” kata Xiao Ju.

“Sudahlah. Aku tidak pergi. Tidak ada yang bisa ku pakai,” keluh Pi Pi. Ia berbaring diatas tempat tidur dengan malas.

“Mana bisa. Kita kan sudah janji? Ayolah kenakan apa saja, okay?” bujuk Xiao Ju sambil menarik Pi Pi agar bangun.


Tepat disaat itu, hp Xiao Ju berbunyi. Jadi Xiao Ju mengangkatnya dan lalu tanpa mengatakan apa- apa kepada Pi Pi, ia turun kebawah.



Ternyata Kuan Yong yang datang. Dan dengan bangga, Xiao Ju menunjukan pakaian yang dipakainya. “Aku khusus menyiapkan dress ini untuk pesta nanti. Bagus, kan?”

“Bagus,” kata Kuan Yong.




Kuan Yong memberikan dress untuk Pi Pi yang disiapkan oleh He Lan. Dan menerima itu, Xiao Ju berkomentar bahwa He Lan benar- benar rubah tua, lebih baik daripada Xiu Xian serta Kuan Yong.

“Kami juga ada menyiapkan untukmu,” kata Kuan Yong, memberikan dress untuk Xiao Ju juga.

“Apa kamu yang memilih itu?” tanya Xiao Ju dengan wajah berseri.

“Xiu Xian yang membelinya,” jawab Kuan Yong dengan jujur. Lalu pergi.



Pi Pi telah selesai berganti pakaian. Didepan cermin, ia memandangin kalung yang dipakaikan oleh He Lan. Dan Xiao Ju berteriak memanggilnya agar cepat.


“Kukira rubah selatan tidak suka dengan manusia,” kata Qian Hua. Ketika Qi Lin membawanya ke dalam sebuah mall.

“Mereka benar- benar tidak suka manusia,” balas Qi Lin.

“Jadi mengapa kamu memilih tempat ini?” tanya Qian Hua.


“Seratus tahun yang lalu, penatua yang kurang agresif ingin pindah kedalam hutan. Menjauh dari manusia. Tapi sekarang dimana kita bisa kita menemukan tempat tanpa manusia?” kata Qi Lin.

Mereka berdua menaiki eskalator.


“Manusia bisa ada dimanapun. Lebih kamu membiarkannya, lebih agresif mereka. Apa kamu lupa tentag yang mereka lakukan padamu?” jelas Qi Lin.

“Tapi kamu masih memilih hidup dengan mereka. Sama seperti kami,” balas Qian Hua.



Qi Lin membawa Qian Hua masuk kedalam sebuah lift. Namun walaupun tampak biasa, tapi itu seperti nya bukanlah lift biasa. Qi Lin menenkan tombol 4, 3, 2, 1, 1, 2, 3, 4. Dan melihat itu Qian Hua menjadi heran.



Saat pintu lift terbuka. Tempat yang dilihatnya bukanlah sebuah mall. Tapi seperti sebuah bar dan tempat bermain. Disana banyak orang rubah yang sejenis seperti mereka, yang datang untuk bersenang- senang.



“Berapa lama kamu membuat tempat seperti ini? Aku kira kamu…” tanya Qian Hua melihat itu semua. Sambil mengikuti Qi Lin.

“Kamu kira aku… ,” potong Qi Lin sambil tersenyum. “Kamu kira aku hanya menyebabkan masalah. Tapi aku tidak membosankan seperti He Lan Jing Ting yang menghabiskan bertahun- tahun dengan manusia,” kata Qi Lin.


Saat sudah berjalan agak jauh, akhirnya mereka tiba ditempat tujuan. Qi Lin memberikan tangannya untuk dipegang oleh Qian Hua. Namun Qian Hua tidak mengerti dan bertanya.

“Apa?” tanya Qian Hua.

“Menjadi Istri Imam Kiri,” kata Qi Lin.



Dan sambil menghela nafas singkat, Qian Hua memegang lengan Qi Lin dan mengikutinya lagi.

“Jika kamu ingin mendapatkan informasi, maka beraktinglah seperti ini,” kata Qi Lin.

Post a Comment

Previous Post Next Post