SINOPSIS LAKORN : RANG MAI HUA JAI DERM EPISODE 13-3



Images by : ONE HD 31
Win masuk dan segera memberitahukan kedatangannya. Dia marah karena dr. Cha sudah mencuri jantung istrinya dan memberikannya kepada Nalan, putrinya.
Pat dan yang lain tiba di rumah sakit.
dr. Cha meminta maaf. Dia merasa egois saat itu dan merasa tidak punya pilihan lain. Win tidak peduli dan memaki dr. Cha yang telah membunuh istrinya. dr. Cha menjelaskan kalau saat itu Pat sudah mati otak. Win tidak percaya. Dia akan menuntut dr. Cha.
"Tapi setelah operasi, bahkan aku, tidak bisa menyelamatkan hidup putriku," beritahu dr. Cha.
"Jika tidak, maka Nalan, putrimu, yang mencoba mengacaukan hidupku dan hidup putraku, siapa?" marah Win.
"Dia bukan Nalanta, putriku. Dia Khun Pattanee. Pemilik dari jantung yang ku curi."
Win tercengan mendengarnya. "Pat..."
Pat dan yang lain masuk tepat saat itu. Win menatapnya.
Win merasa tidak mungkin. Dia menuduh dr. Cha dan Nalan mengarang cerita untuk membohonginya. (btw, disana ada Jan, Tan, Joon, Nudee, Pat/Nalan, dan dr. Cha).
"Tidak, Win. Aku benar-benar Pat."
"Ya, P'Win. Awalnya, aku juga tidak percaya, tapi Nalan benar-benar P'Pat," ujar Nudee.
Win tetap tidak percaya. Noojoon emosi karena Win tidak mau coba percaya dan tidak mau mencoba membuktikan apa benar Nalan adalah Pat. Dia menyebut kalau Win yang sudah gila. Dia menyuruh Win untuk membawa pulang Pat ke rumah dan lihat sendiri, dia yakin kalau Win dan Boat pasti bisa mengenali Pat, jika Nalan benar-benar Pat.  
Tan angkat bicara. Dia tahu kalau kasus pencurian jantung tersebut, menyakiti semuanya. Tapi, P'Pat bilang padanya, kalau dia seperti di berikan kesempatan kedua. Tapi, bagaimana dengan Win ? Apa Win tidak mau menerima kesempatan kedua tersebut?
Nudee membenarkan dan menyuruh Win untuk membuktikannya sendiri.
Jan dan Tan bicara berdua. Dia merasa kesal karena tidak tahu mengenai hal itu, di saat semuanya tahu. Tan meminta maaf karena dia juga tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Dan Tan juga mencegah Jan untuk tidak memberitahukan hal ini pada Pee, karena jika Pee tahu, dia akan melakukan hal buruk. Jan membela Pee bukanlah orang jahat. Tan jadi curiga. Tapi, dia menekankan sekali lagi pada Jan, hal ini tidak boleh di ketahui oleh Pee. Jan mengerti dan berjanji tidak akan memberitahu.
Setelah Tan pergi, Jan mulai tersenyum. Jika yang di tubuh Nalan bukan Khun Lan tapi Khun Pat, berarti dia tidak merebut suami Lan.
Win kembali ke kantor dan memperkerjakan Nalan kembali. Kaew yang mendengar tidak setuju. Nudee malah memberitahu kalau Nalan juga akan tinggal di rumah Win dan menjaga Boat. Kaew protes.
"Aku punya alasanku sendiri," jawab Win.
"Tapi ini tidak benar. Aku tidak akan membiarkannya."
"Harus aku melakukan yang kau suruh?!!" marah Win.
Kaew terkejut. Dia beralasan kalau dia hanya merasa aneh. Setelah itu, dia bertingkah manis dan mau tinggal dengan Nalan di rumah Win.
Nudee sampai kaget karena Kaew masih berani tinggal di rumah mereka. Kaew menjawab santai kalau Nalan bisa tinggal, maka dia juga bisa.
"Memalukan," ejek Nudee.
Win pun membubarkan semuanya dan menyuruh mereka kembali bekerja.
Nudee masih kesal karena Win belum mengusir Kaew. Pat tidak masalah, yang penting dia di beri kesempatan untuk membuktikan kalau dirinya adalah Pat.
Kaew menemui Pee lagi dan memberitahukan hal ini. Pee jadi kesal, kenapa Nalan malah di pekerjakan lagi dan bahkan tinggal dirumah Win? Kaew menyalahkan semua ini karena salah Pee. Pee juga kesal, dia tidak tahu kalau semuanya akan jadi seperti ini.
Tum di dapur protes pada Tan karena tadi menghilang bersama Nudee. Tan hanya tertawa. Tiba-tiba, Nudee masuk dan menarik Tan untuk ikut bersamanya. Dia ingin mencari cara mengusir Kaew dari rumah agar P'Win danP'Pat punya waktu bersama dirumah. Tan tidak bisa, karena dia punya shift sore.
Nudee segera meminta bantuan Tum. Dan Tum segera memberithau kalau dia sudah punya janji dengan pacarnya. Nudee memohon dan Tum terpaksa menolong.
Nudee dan Tan pergi ke alamat rumah Kaew yang diberikan HRD. Mereka tiba di sebuah rumah yang di depannya jualan. Mereka berpura-pura menjadi tamu. Dan tante Kaew malah asyik berbincang bersama mereka dan menceritakan mengenai keponakannya yang PR Manager di hotel Avista. Dia juga dengan senang menceritakan Kaew yang sekarang tinggal di rumah pacarnya, pemilik hotel Avista.
Tan dan Nudee kemudian mengajak tante untuk ke hotel menemui Kaew. Tapi, tante menolak.
"Kaew tidak suka aku ke hotel. Dia tidak mau pacarnya tahu kalau dia punya tante yang berjualan Som-Tum seperti ini. Bahkan saat aku menelponnya, dia tidak akan mengangkat. Jadi kalian berdua, jangan memberitahu siapapun kalau kalian bertemu denganku disini. Jika tidak dia akan marah."
Tan dan Nudee mengerti. Mereka tidak akan bercerita kepada siapapun dan akan membantu tante. Mereka akan merekam pesan tante kepada Kaew, dan memperlihatkannya kepada Kaew. Mereka janji, tidak akan ada yang tahu mengenai Tante.
Win dan Lan pergi menjemput Boat. Win masih kurang percaya kalau Lan adalah Pat.
"Coba tanya dirimu sendiri, pernahkah kau merasa aku seperti Pat? Kenapa kau selalu bertanya siapa aku sebenarnya? Kenapa aku tahu Boat suka dinyanyikan lagu pengantar tidur? Kenapa aku tahu bahwa kunci kamar Boat di Bangkok di sembunyikan di bawah patung? Kenapa aku tahu kau suka makan apa dan apa makanan yang tidak kau sukai? Kenapa aku mudah dekat dengan Boat? Dan kenapa aku tahu dimana abu orang tuaku berada?"
"Cukup!'
"Kau masih berusaha menyangkalnya? Kau merasakannya selama ini bahwa aku seperti Pat. Karena aku Pat."
Win masih tidak percaya. Tepat saat itu, Boat melihat mereka dan melompat girang memeluk Lan.
Dalam perjalanan pulang, saat Boat tertidur, Win memegang paha Nalan hingga Pat terkejut. Win menyuruh Nalan untuk tidak terkejut karena Nalan kan adalah Pat, istrinya. Win bahkan mencoba mencium Nalan tetapi Pat menghindar. Dia tahu kalau Win melakukannya karena tidak percaya padanya.
Saat itu, Boat terbangun. Mereka segera mengakhiri pertengkaran.

1 Comments

Previous Post Next Post