Sinopsis K-Drama : Ms. Hɑmmurɑβi Episode 06- 1
Images by : JTBC
Hakim Han sedang menangani kasus baru, mengenai seorang anggota kongres yang menggugat sebuah media terkait dipublikasikannya foto saat dia masih mahasiswa dan melakukan demo. Dan kedua belah pihak di wakilkan oleh masing-masing pengacara. Pengacara anggota kongres (penggugat) menekankan pasal hal untuk dilupakan sementara pengacara media (tergugat) menekankan bahwa pasal tersebut belum secara legal di lindungi dan juga itu merupakan hak masyarakat untuk tahu. Hakim Han akhirnya meminta agar istirahat 15 menit sebelum sidang di lanjutkan.
O Reum dan Ba Reun melakukan diskusi atas kasus tersebut. Dia merasa kalau tuntutan kasus kali ini unik mengenai hak untuk dilupakan.
Sidang kembali di lanjutkan. Pengacara anggota kongres Kang menekankan kalau foto yang ada di artikel harus dihapuskan karena foto itu membuatnya mendapat banyak komentar. Pengacara tergugat merasa kalau hal itu merupakan hak berpendapat masyarakat.
Akhirnya, Hakim Han memutuskan untuk mengakhiri rapat dan melanjutkan beberapa hari lagi.
O Reum melihat foto anggota kongres Kang Yo Han saat masih muda dan melakukan demo. Ba Reun membaca profil Kang yang sangat bagus dan menarik.
Bo Wang datang mengunjungi Ba Reun lagi, tapi sebelum dia masuk, dia melihat foto yang ada di meja sek. Lee. Foto sek. Lee bersama seorang ahjussi yang cukup dekat. Sek. Lee yang melihatnya tentu merasa maaf. Bo Wang meminta maaf atas perilakunya. Tetapi, dia penasaran siapa pria di foto itu dan bertanya apa dia ayah sek. Lee?
“Dia pacarku,” jawab sek. Lee dan segera memakai handsfee.
Bo Wang terkejut dan tidak bertanya lebih lanjut.
Hakim Han memberikan tugas mediasi pada Ba Reun terkait kasus mereka saat ini. Dia memerintahkan Ba Reun mencari tahu alasan tn. Kang sangat ingin foto itu di hapus, padahal itu hanya sebuah foto, dan juga semua orang juga melakukan demo saat kuliah, jadi itu bukan perkara besar. Ba Reun mengerti dan akan menjadwalkan mediasi minggu depan.
Ba Reun bekerja lembur. Dia mencari informasi mengenai tn. Kang. Dia melihat foto tn. Kang dan merasa tn. Kang cukup tampan untuk pria berusia 40 tahun. O Reum penasaran dan ikut melihat foto itu. Dia merasa kalau Ba Reun lebih tampan. Ba Reun jadi gugup mendengarnya.
O Reum memberitahu pendapatnya mengenai foto tn. Kang, dia tidak suka dengan senyum tn. Kang karena terlihat seperti senyum tidak tulus. Ba Reun menjawab gugup kalau tn. Kang tersenyum seperti itu karena dia kan politisi. Ba Reun gugup karena O Reum memperhatikannya jadi dia dengan tergagap-gagap memberitahu tugas yang di berikan Hakim Han padanya untuk menjadi mediator pada kasus kali ini.
Bo Wang yang masuk ke ruangan dan melihat Ba Reun bicara gagap, menetertawakannya. Ba Reun kesal dan memarahi Bo Wang yang terus menerus datang ke ruangannya. Bo Wang beralasan kalau dia datang untuk mengajak mereka minum.
And…
Mereka berkumpul bersama dan minum di sebuah restoran. Bo Wang membuka pembicaraan dengan membahas sek. Lee yang terlihat mencurigakan. O Reum tidak merasa demikian, dia malah menyukai sek. Lee yang cekatan. O Reum juga memberitahu kalau dia adalah fans sek. Lee. Bo Wang memberitahu kalau buka itu yang dia maksud, dia hanya merasa kalau sek. Lee terlihat tidak peduli pada hakim dan juga dia selalu mengenakan pakaian mahal yang di jual di gangnam. Ba Reun dan O Reum memperhatikannya dan menggoda Bo Wang yang terpikat dengan sek. Lee. Bo Wang kesal dan membantah dengan tegas hal itu. Mereka semakin menggodanya.
“Aneh sekali, ‘kan. Kau memedulikan hal-hal tidak penting. Kau membayangkan hal-hal yang kekanak-kanakkan,” ujar Ba Reun tiba-tiba dan tersenyum.
O Reum dan Bo Wang sampai kaget. Ba Reun yang tersadar, segera memperbaiki ekspresi mukanya. Bo Wang memandangnya dengan pandangan aneh. Ba Reun jadi salting dan mengomeli Bo Wang yang aneh. Bo Wang merasa ada yang aneh dengan Ba Reun.
Saat Ba Reun datang, O Reum memberikan obat yang baik untuk Ba Reun minum karena mabuk kemarin. Ba Reun senang dan berterimakasih. O Reum kemudian memberitahu tingkah Ba Reun yang mabuk kemarin dan bertingkah lucu. Dia memberitahu kalau kemarin saat Ba Reun mabuk, dia bermain piano yang ada di restoran. Ba Reun kaget dan malu karena melakukan hal seperti itu, dia segera beralasan kalau dia mau ke perpustakaan dulu. Dan O Reum ternyata mengikutinya.
Di perpustakaan, Ba Reun terus memperhatikan O Reum yang sedang mencari buku. Hal itu mengingatkannya akan masa SMA-nya, dimana dia juga sering memperhatikan O Reum di perpustakaan.
Ba Reun kembali ke kantor duluan dengan buku-bukunya. Dan saat melihat hiasan bunga di meja, dia mengambil sebuah bunga mawar yang sudah mulai layu dan memandanginya. Bo Wang masuk saat itu dan menggodanya, dia merasa kalau Ba Reun sangat aneh dan memalukan sekarang. Ba Reun bingung dengan perkataan Bo Wang, tapi saat dia melihat ke tangannya yang sedang memegang bunga, dia jadi salting. Tepat saat itu, O Reum masuk dan Ba Reun jadi salting dan menjatuhkan buku. Saat hendak mengambil buku, dia malah terantuk meja. Bo Wang malah mengkhawatirkan meja yang di beli dengan pajak masyarakat akan rusak (hahaha).
Bo Wang tiba-tiba bertanya mengenai sek. Lee yang tidak ada di mejanya. O Reun tersenyum penuh arti dan memberitahu kalau sek. Lee sedang menggantikan sidang seorang asisten yang cuti. Mungkin siang nanti dia sudah kembali. Bo Wang salting dan memberitahu kalau dia tidak mau tahu dan bertanya hanya karena heran tidak melihat sek. Lee.
Sek. Lee kembali ke mejanya dan Bo Wang diam-diam memperhatikannya dari luar pintu. Dia bahkan menampar dirinya sendiri untuk sadar dan tidak menyukai sek. Lee yang misterius. Hakim Han melihatnya, dan Bo Wang segera kabur. Dan sepertinya, sek. Lee menyadarinya karena dia tersenyum kecil.
Ba Reun sendiri semakin memperhatikan O Reum.
Ba Reun pergi ke tempat pelatihan piano lagi. Anak kecil di tempat pelatihan piano memperhatikannya dan memuji penampilan piano Ba Reun yang bagus. Ba Reun senang mendengarnya.
Ba Reun melakukan mediasi. Pengacara penggugat memberitahu pendapatnya, kalau tn. Kang melakukan hal ini sebenarnya hanya ingin membuat masalah semakin besar dan membuat namanya semakin di kenal masyarakat.
“Dia melayangkan tuntutan agar semakin dikenal bukannya untuk dilupakan?” tanya Ba Reun.
Pengacara penggugat menekankan kalau tn. Kang adalah politisi dan ini pasti taktiknya agar terkenal.
Ba Reun kemudian mediasi dengan pengacara tn. Kang. Pengacara itu menegaskan kalau tn. Kang hanya ingin satu foto yang ada di artikel itu saja yang di hapus. Dan dia bahkan siap membayar kompensasi tetapi penggugat terus menolak.
“Semua orang punya masa lalu yang ingin terus diingat dan yang ingin dilupakan, kan?” tanya pengacara tn. Kang.
Bo Wang, Ba Reun dan O Reum kembali berkumpul dan minum di restoran. Mereka merasa ada yang aneh dengan kasus ini dan tidak paham kenapa tn. Kang sangat bersikeran menuntut hak dilupakan terkait foto tersebut. Bo Wang kemudian bertanya pada O Reum, apa dia punya masa lalu yang ingin di lupakan? Ba Reun menegur Bo Wang karena pertanyaan itu tidak sopan. Bo Wang menjelaskan kalau dia hanya mau tahu, setiap orang pasti ingin melupakan sesuatu.
Bo Wang tiba-tiba meminta O Reum untuk bermain piano karena O Reum kan pernah jurusan piano.
O Reum maju dan memainkan piano restoran tersebut. Bo Wang dan Ba Reun menikmati permainan piano O Reum tersebut.
Ba Reun teringat saat ada acara perkumpulan klub membaca perpustakaan. Saat itu, Bo Wang yang menjadi MC dan mengundang seorang siswi dari sekolah seni yang pendiam untuk maju dan bermain piano untuk mereka. Siswi itu adalah O Reum.
Semua orang menikmati permainan piano O Reum, terutama Ba Reun yang terhanyut dalam permainan piano.
Saat permainan piano O Reum sudang selesai, Bo Wang memanggil Ba Reun untuk maju dan membacakan puisi. Ba Reun membacanya dengan sangat kaku dan tanpa penjiwaan hingga membuat semua orang berbisik-bisik dan tertawa termasuk Ba Reun.
Permainan piano O Reum selesai dan mereka lanjut berbincang. Tidak lama, Bo Wang sudah mengigau dan terus bergumam : Itu pasti ayahnya. O Reum jadi penasaran, apa Bo Wang sedang menyukai seseorang? Dia kemudia bertanya hal yang sama pada Ba Reun. Ba Reun menjawab tidak ada.
O Reum kemudian membahas masa lalu. Dia mengingatkan kalau mereka bertemu bertama kali di klub baca perpustakaan. Dan dia yakin kalau saat itu Ba Reun pasti tidak menyukainya karena dia bertingkah seperti putri dan dia juga sangat pemalu saat itu jika harus melihat mata orang lain. Ba Reun membantah, dia memberitahu kalau saat itu dia dapat merasakan kalau O Reum adalah orang baik.
O Reum memberitahu kalau saat itu dia sangat takut pada dunia. Dia benci pada orang-orang. Dan akhirnya, dia takut pada semua hal. Dia benci dengan dirinya sendiri. Sangat menyedihkan, bukan?
O Reum memberitahu kalau dia merasa kalau Ba Reun berbeda, dan karena itu dia merasa nyaman bersama dengan Ba Reun. Dia memuji Ba Reun adalah oppa terbaik. Ba Reun terdiam canggung mendengarnya.
“Dulu… maupun sekarang… kau selalu banyak membantuku. Aku sangat berterimakasih, Hakim Im.”
Tags:
msham