Tapi bukan membantu, Bo Bian dengan sengaja memegang tangan nomor 2 yang
sedang memegang pisau. Lalu menusukan pisau itu tepat dijantung Guru Li. Setelah
itu ia menfotonya dan tertawa senang.
“Apa mau mu sebenarnya?” tanya nomor 2 yang mulai lelah.
“Aku berbohong. Orang yang barusan kamu bunuh, nomor 4 (Guru Li) adalah
targetku,” jawab Bo Bian dengan tenang.
“Betapa kebetulan. Targetku juga mati. Kalau begitu sekarang, bisakah kita
menjadi sekutu yang bisa dipercaya?” tanya nomor 2.
“Tentu saja,” jawab Bo Bian. Lalu saat nomor 2 lengah, ia mengeluarkan
kartunya dan membunuh nomor 2.
“Ada sesuatu yang kamu tak mengerti. Nomor 7 tidak pernah berbohong.
Seseorang yang mati tidak akan pernah bersuara seperti itu,” jelas Bo Bian
kepada mereka yang telah mati, sambil tertawa.
Xia Chi mendapatkan suara notifikasi pertambahan 5 poin saat permainan
selesai, karena target Xia Chi telah mati. Tapi jika Xia Chi tidak berhasil
menyelesaikan permainan, maka nilai tidak akan pertambah.
Xia Chi memberitahukan hal itu kepada Xu Xian dan menatap nya. Lalu Xu
Xiang pun berjanji, kalau Xia Chi tidak perlu cemas, karena ia mempunyai cukup
poin.
“Aku tidak akan mencoba untuk memenuhi misi pilihanku. Tidakkah kamu merasa
kita adalah pasangan dengan hubungan benci- cinta?” tanya Xu Xian sambil
mendekat kepada Xia Chi.
“Siapa yang mau terlibat hubungan benci- cinta denganmu?” balas Xia Chi.
Dengan sikap manja, Xu Xian meminta agar Xia Chi tidak perlu berpura- pura.
Tapi dengan tegas, Xia Chi menepis tangan Xu Xiang yang memeganginnya.
Lalu terdengarlah suara GM yang berkomentar pada Xia Chi. Alasan cinta itu luar biasa, karena itu hanyalah
sementara. Xia Chi sayang, percobaan cintamu ada disini sekarang.
Bagaimana kamu bisa melakukan ini? Apakah kamu adalah
pembohong besar? Balas Xia Chi, kesal.
Tiba- tiba saja, disaat Xia Chi sedang berdebat dengan si GM. Xu Xiang
memberitahu dengan panik sambil menunjuk kearah belakang mereka.
Disana ada sebuah dinding panas berduri yang sedang bergerak maju, kearah
mereka. Jadi karena itu dengan cepat, maka Xia Chi pun langsung mengejar agar
Xu Xiang cepat berlari.
Dengan cepat mereka berdua berlari. Namun tepat arah depan mereka, ada
sebuah dinding yang memiliki lubang berbentuk. Dan dinding itu selalu ada.
Sehingga mereka harus melompati semua di dinding tersebut, bila mau menghindari
dinding panas berduri dibelakang mereka.
Disaat mereka berhasil melewati semua dinding tersebut. Tiba- tiba saja
lantai yang mereka injak mulai bergerak, menjadi miring. Jadi dengan cepat
mereka harus terus berlari.
Dan disaat itu, Xia Chi berhasil melompat ke dinding lain didekat mereka.
Ia memegang dinding tersebut dengan erat, lalu menolong Xu Xiang yang hampir
terjatuh saat mau melompat juga.
Xia Chi melemparkan Xu Xian keatas dinding. Lalu meminta agar Xu Xian cepat
menariknya. Atau jika tidak maka dinding panas berduri yang kini tepat
dibawahnya akan mengenainya.
“Jangan berbelas kasihan
dengan musuhmu,” pikir Xu Xiang. Sambil menatap Xia Chi yang sudah tidak
kuat untuk berpegangan di dinding.
Lnjut truz mb.. semangatt
ReplyDeleteLanjut ya mba,, permainannya menegangkan...
ReplyDelete