Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 20



Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 20
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com

Chae A sangat kesal dengan kelakuan Ji Hyun. Min Seok memberitahu alasan Ji Hyun berlaku seperti itu karena dia sudah melihat video rekaman pengakuan Soo Ho. Dan mungkin yang memberikan adalah dir. Yeo. Chae A bertanya sejauh apapun yang sudah Ji Hyun ketahui? Min Seok menjawab, semuanya. Dia sudah memberitahukan semuanya.
“Aku paham alasannya seperti itu. Pernahkah kamu memikirkannya? Kekasih dan keluarganya pergi, lalu dia tinggal sendiri. Dia mencoba melakukan sesuatu, tapi tidak ada yang berhasil. Bagaimana rasanya itu?”
“Kenapa kamu mengatakan ini?” marah Chae A. “Kamu tiba-tiba memihak dia?”
“Tiba-tiba? Aku hanya mengatakan yang ada di benakku.”
“Lantas kenapa kamu merahasiakan ini? Seharusnya beri tahu dia sejak awal,” teriak Chae A dengan kesal dan marah.
“Karena dia akan menderita dan kesusahan seperti sekarang. Beri dia waktu. Dia akan membaik seiring waktu berjalan. Itulah Ji Hyun yang kukenal,” jawab Min Seok.
--

Ji Hyun dan Soo Ho makan bersama. Ji Hyun terus makan seperti orang kerasukan. Dan juga meminum banyak sekali alkohol. Soo Ho memintanya untuk berhenti tetapi Ji Hyun tidak mau. Dia kemudian memanggil manager dan pelayan serta bertanya gaji mereka sebulan. Ji Hyun meminta Soo Ho untuk menaikkan gaji mereka, dan Soo Ho setuju.
Ji Hyun lanjut minum lagi. Tetapi, kali ini dia muntah-muntah karena tidak kuat. Soo Ho segera memerintahkan manager dan pelayan untuk membantu Ji Hyun yang muntah. Ji Hyun selesai muntah-muntah dan keluar dari kamar mandi seolah tidak ada yang terjadi. Dia mengajak Soo Ho pergi berbelanja. Soo Ho menurut begitu saja hingga membuat Chae A dan Min Seok tercengang mendengarnya.
--

Ji Hyun dan Soo Ho pergi ke toko jam. Ji Hyun membeli jam mahal seharga 200.000 dollar dan langsung memakainya. Soo Ho mengingatkan kalau jam yang Ji Hyun buang segera dan ganti dengan yang baru adalah jam tangan hadiah Ji Eun. Ji Hyun tidak peduli dan menyuruh soo Ho untuk membayar saja belanjaannya. Soo Ho hanya bisa menghela nafas dan mengambil jam yang sudah Ji Hyun buang.
Dalam perjalanan pulang, Ji Hyun meminta berhenti di tengah jalan. Dia memberikan jam tangan mahal itu kepada seorang nenek pemulung dan meminta nenek itu untuk membuangkan jam tersebut.
“Seol Ji Hyun!” teriak Soo Ho dengan emosi. “Sampai kapan kamu akan begini? Kamu akan hidup seperti ini sampai kapan?”
“Mungkin sampai aku mati.”
--

Soo Ho kembali ke restoran dan Chae A langsung protes karena Soo Ho hendak menaikkan gaji karyawan tanpa persetujuannya. Soo Ho dengan gampang menjawab kalau dia akan membayar gaji tambahan itu dengan uangnya, jadi tidak usah khawatir.
“Sampai kapan kamu akan membiarkan dia menyeret-nyeretmu?” tanya Chae A.
“Aku yang menyebabkan kekacauan ini. Aku harus melakukan semua yang kubisa untuknya.”
“Jika kusuruh berhenti bagaimana?”
“Kumohon biarkan aku. Entah tindakan ekstrem apa yang akan dilakukan Ji Hyun. Kumohon.”
“Katakan aku salah. Perasaan yang kamu miliki. Kurasa itu lebih dari perasaan bersalah. Katakan aku salah.”
Soo Ho diam sejenak sebelum mengatakan kalau Chae A salah. Dia tidak mungkin menyukai Ji Hyun saat semua keluarga Ji Hyun mati karenanya. Soo Ho kemudian merasa sakit di kepalanya lagi dan pergi keluar.
--
Ok Soon dan Soo Chul bertemu dengan Ji Hyun. Ok Soon mengomentari penampilan Ji Hyun yang telah berubah. Mereka membahas mengenai Ji Hyun yang kenapa tidak mengatakan apapun saat acara lelang tempo hari. Ji Hyun menjawab dengan tenang kalau tidak ada yang berubah meski dia mengatakan itu.
“Jika diberikan kesempatan lain, kamu akan membahasnya di hadapan publik?” tanya Ok Soon.
“Entahlah. Adakah yang mau mendengarkanku? Sejujurnya, jika orang yang lebih berkuasa menyangkalnya, aku hanya bisa dicap sebagai pembohong.”
“Dengan kata lain, kamu ingin tahu siapa orang itu? Orang yang lebih berkuasa yang bisa menghentikanmu.”
Ji Hyun mengangguk membenarkan.
“Entah apa pendapatmu soal ini, tapi aku merasa kasihan kepada Soo Ho. Saat seorang anak berbuat salah, dia harus dimarahi dan ditunjukkan mana yang benar. Ayahnya sangat menyayanginya. Dia terdesak dan sangat ingin menutupi kesalahan anaknya. Dia yang menjadikan Soo Ho begini.”
“Ayahnya Soo Ho pasti pimpinan Grup W.”
“Aku hanya mau satu hal. Saat air sungai mengalir ke lautan, semuanya harus mengikuti hukum alam. Itulah harapanku sebagai pimpinan Yayasan W.”
“Setelah mendengar perkataan Anda, aku ingin kita lebih sering bertemu. Bolehkah?” tanya Ji Hyun.
“Tentu saja. Kamu akan selalu disambut.”
--

Bok Kyu menanyakan kondisi Soo Ho yang tampak pucat. Soo Ho menjawab kalau dia baik-baik saja dan meminta Bok Kyu untuk membawakan obatnya. Bok Kyu mengerti, tetapi dia tetap merasa khawatir dan menawarkan Soo Ho untuk berobat ke rumah sakit. Soo Ho malah marah karena dia bukan pasien, jadi untuk apa ke rumah sakit.
--

Young Hee memberitahu Ji Hyun kalau dia akan pergi bekerja paruh waktu sekarang. Ji Hyun kesal mendengarnya dan menyuruh Young Hee untuk berhenti kerja, dia akan membuat Young Hee tidak perlu bekerja lagi. Young Hee menolak, dia masih harus bekerja, dia tidak bisa menerima barang-barang yang Ji Hyun berikan karena itu bukan miliknya. Young Hee menyemangati Ji Hyun agar bangkit lagi.
--

Soo Ho tertidur dan bermimpi almarhum ibunya datang. Soo Ho mengikutinya dan tiba-tiba berada di hutan belantara. Di sebuah jembatan sungai, dia melihat ibunya berdiri bersama dengan Ji Eun dan mengajaknya untuk menyeberang.
Dan suara deringan alarm, membangunkan Soo Ho dari mimpi tersebut.
Suara itu berasal dari alarm di kamar Ji Hyun. Soo Ho berteriak menyuruh Ji Hyun untuk bangun dan mematikan alarm. Tetapi, tidak ada jawaban. Soo Ho jadi khawatir.

Soo Ho berlari keluar dan masuk ke apartemen Ji Hyun. Chae A yang mau datang berkunjung ke apartemennya, melihat Soo Ho masuk ke apartemen sebelah. Dan saat keluar, Soo Ho menggendong Ji Hyun yang kesakitan. Chae A terlihat kesal.
Ji Hyun di bawa ke rumah sakit. Dokter menjelaskan kalau Ji Hyun mengalami kurang gizi dan juga dehidrasi. Dia akan pulih jika makan dan tidur secara teratur.
“Jangan sakit, Ji Hyun. Semua karena aku. Segalanya,” gumam Soo Ho dan terduduk di sebelah ranjang Ji Hyun. “Kamu tidak bisa mengubah apa pun dengan usaha sendiri.”
Soo Ho hendak menggenggam tangan Ji Hyun, tetapi tidak bisa. Dia merasa tidak layak untuk memegang tangan Ji Hyun.
Soo Ho pergi keluar sebentar dan saat dia masuk Ji Hyun sudah sadar. Begitu melihat Soo Ho, dia mengusir Soo Ho keluar. Dia tidak nyaman berada satu ruangan dengan Soo Ho. Soo Ho mengerti dan beranjak keluar.
Tidak lama, Ji Hyun keluar dari kamarnya. Dan ternyata Chae A sudah menunggunya. Ji Hyun jelas heran kenapa Chae A bisa ada di sini, tetapi dia sadar kalau pasti mudah bagi Chae A untuk tahu apapun.
“Tolong jangan sakit. Jangan di depan Soo Ho,” pinta Chae A. “Kenapa kamu terus mendatanginya sebelum pernikahan kami? Kamu sebenarnya mau apa? Balas dendam? Karena itukah kamu lebih dahulu menghancurkan pernikahan kami?”
“Astaga. Kamu pikir aku mau memisahkan kalian? Kupikir orang kaya akan berbeda, tapi ternyata tidak begitu. Aku juga mengasihanimu. Bukankah pernikahan ini diatur? Kalian akan menikah tanpa melihat situasi kalian? Kamu tidak tahu alasan sebenarnya dia ingin menikah denganmu?”
“Karena keluarga kami sepakat…”
“Tentu saja. Itulah yang harus kamu percaya. Aku mendukung pernikahan kalian.”
“Apa alasan sebenarnya? Kenapa Soo Ho tiba-tiba berusaha menikahiku?”
“Kamu sungguh ingin tahu? Karena aku. Dia hanya bisa membantuku jika menikah denganmu. Katanya dia harus memohon kepadamu untuk menikahinya sambil berlutut, sebelum bertindak apa pun untuk membantuku. Itu yang dia katakan. Kamu bisa tanya sendiri jika tidak memercayaiku. Kuharap kamu bahagia dengan pria yang hatinya untuk orang lain. Selamanya,” ujar Ji Hyun dengan sinis.
--
CEO Cheon mengajak Ok Soon dan Soo Chul untuk datang ke acara pertemuan dengan Chae A. karena sebentara lagi Soo Ho akan menikah dengan Chae A.
Setelah CEO Cheon pergi, Soo Chul menyarankan kepada ibunya agar mengundang Ji Hyun ke acara tersebut.
--

Ji Hyun sudah pulang ke rumahnya. Dia terlihat merenung. Dia kemudian membuka lagu kesukaan ibunya. Ji Hyun bergumam kalau dia merindukan Hee Sook dan Ji Eun.
Tidak lama, dia mendapat pesan dari Ok Soon kalau malam ini keluarga mereka akan mengadakan pertemuan di restoran Soo Ho.
--
Chae A bertanya kepada Soo Ho, apa dia yang memberikan Ji Hyun video rekaman pengakuan yang waktu itu di berikannya? Tetapi, Soo Ho malah bertanya jawaban apa yang harus dia berikan, mengakui atau menyangkalnya? Chae A menyuruhnya untuk menyangkal.
Dan benar, sepertinya Soo Ho yang memerintahkan agar memori rekaman itu Bok Kyu berikan kepada Ji Hyun.
“Kamu benar. Bukan aku,” jawab Soo Ho, sesuai dengan yang Chae A minta.
--
Ji Hyun pergi ke restoran Soo Ho dengan menggunakan taksi.
Pertemuan keluarga Cheon dengan Chae A di lakukan. Awalnya, semua berlangsung menyenangkan. Tetapi, Chae A tiba-tiba berkata kalau dia tidak akan menikah Soo Ho. Semua tentu bingung dengan perkataan Soo Ho. Chae A menjelaskan kalau dia hanya mengganggap Soo Ho sebagai teman baik, dan tidak siap untuk menghabiskan waktu seumur hidup dengan pria yang tidak di cintainya. Mengenai perusahaan Ayahnya, dia akan memintanya agar menutupi kerugian bisnis CEO Cheon.
Chae A pamit dan beranjak pergi. CEO Cheon terlihat marah. Soo Ho mengejarnya dan bertanya kenapa Chae A tiba-tiba membatalkan pernikahan. Dan tidak di sangka, Ji Hyun juga sudah tiba.
“Sayang sekali. Padahal aku berencana menghadiri pernikahan kalian,” ujar Ji Hyun.
Chae A semakin kesal dan pergi dari restoran.
Berita mengenai pemutusan rencana pernikahan Chae A dan Soo Ho sudah tersebar hingga sampai ke telinga Min Seok.
Chae A seperti biasa, pergi ke bar, dan minum-minum sendiri. Min Seok menghubunginya dan menawarkan diri menjadi teman minum Chae A.
Ji Hyun bicara dengan Soo Ho dan bertanya rencana Soo Ho selanjutnya setelah pernikahannya batal. Soo Ho berkata kalau dia akan membuat Chae A menikah dengannya lagi walau harus berlutut sekali lagi.
“Kamu bisa? Kamu sudah pernah berlutut sekali. Jangan terlalu menyesali yang sudah terjadi. Semuanya sudah berlalu. Kamu harus memikirkan tentang masa depanmu. Jadi, aku sudah berpikir. Apa yang bisa kulakukan agar hidupku berbeda dari sekarang? Jarak di antara kita berdua. Menurutmu sejauh apa?” tanya Ji Hyun dan mendekat ke Soo Ho. “Selangkah? Atau setengah perjalanan mengelilingi dunia? Katamu akan melakukan segalanya untukku,” ingati Ji Hyun. “Bisakah kamu menepati janji itu?”
Soo Ho menatapnya. “Ya. Akan kulakukan semampuku.”
“Lantas, bisakah kamu menikahiku?”
“Apa?”
“Ayo menikah,” ajak Ji Hyun.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.


1 Comments

Previous Post Next Post