Sinopsis Korean Drama : TIME Episode 19
Images by : MBC
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Ji Hyun berbalik menatapnya.
“Aku memang tidak boleh begini. Aku pasti akan dihukum karena ini. Aku memikirkanmu. Entah kenapa aku melakukan ini.”
Tetapi, Ji Hyun tidak merespon perkataan Soo Ho dan pergi meninggalkannya.
Ji Hyun masuk ke dalam apartemen dan melihat memori rekaman yang di tinggalkan di atas tempat tidurnya. Ji Hyun segera membukanya dan kaget karena melihat pengakuan Soo Ho. Dia adalah pria yang ada bersama Ji Eun di hari kematiannya. Ji Hyun merasa sangat terkhianati.
Ji Hyun segera berlari keluar menuju tempat Soo Ho tadi. Tetapi, Soo Ho sudah tidak ada di sana lagi. Tatapan mata Ji Hyun, sarat dengan kebencian.
Soo Ho datang ke restoran untuk bekerja. Chae A melihatnya dan bertanya kapan Soo Ho mau mereka menikah? Dia lowong dua akhir pekan lagi, apa bisa? Soo Ho mengiyakan. Chae A kemudian berkata akan memberikan perjanjian hukum pranikah untuk Soo Ho tanda tangani.
“Begini… Soal ucapanmu… Mana saja yang benar?” tanya Soo Ho tiba-tiba.
“Semuanya benar. Aku pergi ke hotel usai menerima teleponmu. Saat melihatnya hanya memakai pakaian dalam, aku marah. Aku pun memukul kepalanya dengan tasku. Berapa kali harus kubilang? Jika menurutmu aku membunuhnya, silakan saja yakini itu,” jawab Chae A dengan kesl karena Soo Ho tidak percaya padanya.
“Tidak. Kesimpulannya, wanita itu tewas karena aku. Karena aku kamu terlibat hal ini. Semuanya salahku.”
“Tidak, ini bukan salahmu. Itu hanya kecelakaan. Kecelakaan mengerikan,” tegas Chae A.
--
Min Seok melakukan rapat dengan tim-ya mengenai kasus PHK. Tn. Nam menyuruh Min Seok untuk tidak khawatir karena dia mengenal jaksa yang menangani kasus itu. Min Seok dengan tegas menegurnya karena bicara santai.
Ji Hyun datang menemui Min Seok. Dia bahkan mengomentari Min Seok yang sepertinya naik jabatan. Min Seok tidak nyaman melihatnya dan mengajaknya pergi ke tempat lain untuk bicara. Ji Hyun malah memuji mobil baru Min Seok yang sangat bagus. Dia juga meminta izin untuk menyetir mobil tersebut. Min Seok cukup terkejut apalagi Ji Hyun bicara dengan nada gembira.
“Kamu belum mau mati? Kurasa begitu. Pasti akan sangat sia-sia jika meninggalkan semuanya sekarang.”
“Ji Hyun,” panggil Min Seok.
“Aku tidak punya semangat hidup lagi. Aku sudah tidak punya apa-apa. Jawab dengan jujur pertanyaan yang akan kuajukan. Jika kamu bilang tidak tahu lagi, entah apa yang bisa kuperbuat,” peringati Ji Hyun dengan penuh penekanan. Dia kemudian memperlihatkan memori rekaman pengakuan Soo Ho. “Kamu tahu ini, bukan?”
“Kenapa ini ada padamu?”
“Pada hari adikku tewas, Eun Chae A dan Cheon Soo Ho berada di kamar hotel itu. Peristiwa itu terjadi dan kamu pun memastikan peristiwa itu tidak terbongkar.”
“Kuharap kamu tidak akan pernah tahu. Apa mengetahui kebenaran selalu patut dilakukan? Akankah mengetahui kebenaran mengubah segalanya? Jika kamu melupakannya, tidak akan berakhir begini.”
“Jangan mengganti topik. Beri tahu semua yang kamu ketahui.”
“Kamu yakin ingin tahu kebenarannya?”
“Katakan.”
“Cheon Soo Ho… Kamu mau? Dia memanfaatkan adikmu karena enggan menikahi Nona Eun. Nona Eun marah karena tunangannya bersama wanita lain. Begitulah kejadiannya. Pikirmu aku menutupi kasus itu? Meskipun aku tidak terlibat, mereka punya cukup uang untuk mewujudkan hal itu. Apa pun yang terjadi, kasus ini akan ditutupi,” jelas In Beom.
“Maksudmu semua ini terjadi hanya karena uang?”
“Menurutmu kenapa Ji Eun ke sana? Hanya untuk membayar utang ibumu? Kenapa dia menemui Pak Kang di tempat terpencil? Ji Eun mengedarkan narkoba untuk Pak Kang. Dia mau mendapat uang dengan mudah. Karena itulah hal ini terjadi. Kamu pikir kamu bisa apa dengan semua ini? Hei, lihatlah dirimu. Kamu lemah dan miskin. Tidak akan ada yang mendengarmu sekeras apa pun teriakanmu. Pikirmu keadilan selalu menang? Tidak, orang berkuasalah yang selalu menang. Jika kamu tidak bisa menang, maka keadilan tidak akan terpenuhi. Jika kamu tidak berubah, tidak ada… Tidak ada yang bisa mengubahnya,” tegas Min Seok.
“Diam!” marah Ji Hyun.
“Kamu akan selamanya hidup begini. Kamu harus hidup begini selamanya.”
“Tidak! Hentikan! Omong kosong! Hentikan!” bentak Ji Hyun.
“Hiduplah begini selamanya,” tegas Min Seok.
--
Chae A dan Soo Ho pergi melihat gedung pernikahan. Tetapi, Soo Ho terlihat tidak bersemangat dan hanya mengiyakan semua perkataan Chae A. Bahkan saat mencoba gaun pengantin, Soo Ho menyebut semua gaun yang Chae A coba terlihat bagus. Chae A sebenarnya terlihat tidak suka karena Soo Ho mengiyakan semuanya, dia memberitahu kalau ada 1 gaun pengantin lagi yang harus di cobanya.
Saat Chae A sedang mencoba gaun pengantin, Soo Ho mendapat telepon dan dengan panik berlari pergi. Saat Chae A selesai memakai gaun, Soo Ho sudah tidak ada di sana lagi.
--
Soo Ho pergi ke apartemen Ji Hyun bersama dengan Bok Kyu. Young Hee memperlihatkan memo yang Ji Hyun tinggalkan, dimana Ji Hyun bilang kalau dia akan pergi keluar untuk menjernihkan pikiran.
Soo Ho panik. Apalagi Young Hee mengatakan sudah mencari ke semua tempat yang biasa Ji Hyun kunjungi tetapi Ji Hyun tidak ada. Soo Ho langsung memerintahkan Bok Kyu untuk melacak sinyal ponsel terakhir Ji Hyun dan juga kartu kredit Ji Hyun.
Soo Ho mencari ke atap hotel tetapi Ji Hyun tidak ada di sana (Soo Ho mengira Ji Hyun hendak bunuh diri lagi). Petugas di sana memberitahu kalau dari CCTV yang mereka periksa, Ji Hyun tidak ada datang.
Soo Ho kemudian memeriksa ke restoran tetapi Ji Hyun tidak ada. Chae A melihatnya dan merasa cemburu. Apalagi ketika dia mengajak Soo Ho bicara, Soo Ho menyuruhnya untuk bicara nanti saja.
--
Ji Hyun berhenti di sebuah butik. Dia teringat semua penghinaan yang harus di terimanya hanya karena dia tidak punya uang dan kekuasaan.
--
Soo Ho pergi ke tempat abu Ji Eun dan Hee Sook di letakkan. Dia membawa sebuket bunga putih dan berlutut di hadapan abu itu. Dia menangis dan memohon maaf dengan tulus.
Bok Kyu datang tidak lama kemudian dan melapor.
--
Soo Ho menuju tempat Ji Hyun. Ji Hyun berada di bar dan berdandanan menyolok. Ji Hyun memberikan kartu kreditnya untuk membayar tagihan minumannya tetapi semua kartu kreditnya sudah mencapai batas.
Soo Ho menghampirinya dan memarahi Ji Hyun karena sudah membuatnya khawatir. Tetapi, Ji Hyun tidak peduli.
“Semua uang yang kukumpulkan selama ini. Kuhabiskan semuanya kurang dari tiga hari. Setelah pulang kerja, jika ketinggalan kereta terakhir, aku memilih berjalan kaki satu jam daripada naik taksi. Semua lenyap dalam tiga hari. Seseorang bilang ibu dan adikku tewas karena uang. Kurasa itu benar. Jika kami punya cukup uang, ibuku tidak akan berutang. Ji Eun juga tidak akan tewas selagi berusaha mendapatkannya. Orang-orang beruang banyak seperti dirimu tidak akan paham. Kamu pasti selalu punya uang,” ujar Ji Hyun dalam keadaan mabuk.
“Uang memang penting, tapi itu bukan segalanya. Hal yang lebih penting…”
“Kamu bisa membeli hal yang lebih penting dengan uang. Kamu bahkan bisa membeli loyalitas. Orang-orang kaya itu hidup di dunia seperti apa? Ada orang yang tewas, tapi kalian malah menikah seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Bisa-bisanya kamu bilang kamu merindukan seseorang? Dunia macam apa itu? Orang-orang membenci kehidupan semacam itu, tapi juga mendambakannya. Kamu bilang akan membantuku. Bisa izinkan aku masuk ke duniamu? Aku mau coba tinggal di dalamnya sekali saja.”
Soo Ho tidak bisa menjawab.
--
Soo Ho mengantar Ji Hyun pulang, setelah itu dia menyuruh Soo Ho pulang. Ji Hyun bicara dengan Soo Ho seolah Soo Ho adalah pesuruhnya.
Young Hee kaget melihat Ji Hyun pulang dengan membawa banyak barang. Ji Hyun memberitahu kalau dia hanya menghabiskan beberapa hari ini dengan kehidupan berbeda. Dan rasanya cukup menyenangkan, apa karena itu Min Seok berubah?
Ji Hyun masuk ke dalam kamar dan Soo Ho mengajaknya bicara. Tetapi, Ji Hyun malah meminta agar Soo Ho membuat kamarnya menjadi kedap suara. Atau jika tidak, belikan saja dia rumah mewah. Soo Ho mengiyakan, dia akan membelikan rumah mewah.
“Jika tahu akan semudah ini, aku tidak akan berusaha sekeras itu. Aku akan meneleponmu jika membutuhkan hal lain.”
--
Chae A mengunjungi Min Seok dan memuji ruangan Min Seok yang nyaman dan bagus. Dia kemudian bertanya apa Min Seok tahu jika Ji Hyun menghilang? Min Seok menjawab tidak.
“Kamu mengencaninya selama enam tahun. Kamu tidak khawatir?”
“Sudah kubilang berkali-kali hubungan kami telah usai. Dia menghilang beberapa hari. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kamu kemari untuk menanyakan itu?”
“Ini perjanjian pranikah. Pengacaraku sudah meninjaunya. Grup W juga harus memeriksanya.”
Min Seok mengerti dan akan memeriksanya nanti. Tetapi, Chae A meminta Min Seok memeriksanya sekarang bersama dengan Soo Ho.
--
Min Seok, Chae A dan Soo Ho duduk bersama untuk membahas perjanjian pranikah itu. Di perjanjian tertulis jika Soo Ho dan Chae A sepakat tidak akan meminta pembagian harta jika bercerai. Soo Ho dengan tegas dan percaya diri menjawab kalau mereka tidak akan bercerai. Min Seok kemudian meminta Soo Ho menandatangani surat perjanjian itu. Dan Soo Ho langsung tanda tangan.
--
Ji Hyun datang ke restoran dengan penampilan mewah. Soo Ho, Chae A dan Min Seok kaget melihatnya. Chae A bahkan langsung bertanya. Ji Hyun dengan tenang menjawab kalau dia adalah pelanggan. Dia bahkan memesan semua makanan mahal yang ada di menu. Di tambah lagi, Ji Hyun meminta persetujuan Soo Ho dan Soo Ho menyuruh agar pesanan Ji Hyun segera di siapkan.
“Nona Eun. Kamu menawarkan mempekerjakanku. Katamu akan membayarku secara tunai. Tawaran itu masih berlaku?”
“Aku ingin semua uang milikmu. Bisa?” tantang Ji Hyun.
Chae A tersenyum sinis mendengarnya. Soo Ho meminta Ji Hyun untuk berhenti melakukan hal itu dan makan saja bersamanya. Min Seok mengajak Chae A untuk bicara dengannya.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini di k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
time