Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 03 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog
k-adramanov.blogspot.com
Krit
menemani Ya untuk terapi fisik. Ya merasa kesulitan, tetapi, dia tetap
melakukan terapinya dengan baik. Dan Krit selalu ada di sampingnya menemani.
Selesai
terapi, Ya merasa sangat letih. Dia letih karena sudah lama melakukan terapi
fisik, tetapi belum juga bisa berjalan. Krit menghiburnya dengan membawanya ke
lapangan tenis. Dia akan mengajari Ya bermain tenis, walaupun kondisi Ya
seperti ini, jika dia punya keinginan, dia pasti bisa.
Dan
mulailah latihan Krit mengajari Ya bermain tenis. Dan Ya sangat menikmatinya.
--
Krit
sudah pulang ke rumahnya dan sedang mandi. Dia sangat senang hari ini karena
bisa bersenang-senang dengan Ya. Sepertinya, Krit menyukai Ya.
--
Thi
masih memikirkan wanita di lokasi syuting yang tadi dillihatnya. Wanita itu
memang memakai cadar, tetapi bagian atas wajah wanita itu, yang tidak tertutupi
cadar, mirip dengan Siriya. Ditambah lagi mengenai perkataan Lert kalau Siriya
pergi dengan Krit, tetapi dia tidak melihat Siriya pulang.
Thi
mengajak Lert bicara berdua. Lert ketakutan karena mengira kalau Thi marah
padanya karena tidak menjaga gerbang dengan baik. Lert bahkan sampai berjanji
tidak akan minum air selama bertugas agar tidak perlu pipis (hahahha). Dia
memohon agar Thi tidak memecatnya.
Thi
kesal juga dan menyuruh Lert untuk berhenti. Dia ngajak bicara bukan untuk
memecatnya. Dan Thi memberitahu kecurigaannya mengenai Siriya yang sebenarnya
tidak lumpuh, dan karena itu dia meminta Lert untuk membantunya membukitkan hal
itu. Lert bertanya balik, bagaimana caranya? Thi tersenyum seolah telah
mempunyai rencana.
--
Esok
hari,
Nuan
sedang menjemur baju sambil joget-joget. Lert menghampirinya dan mengajak Nuan
untuk bicara.
Na
di kamar sedang melakukan pemanasan. Thi berada di depan dan mengetuk pintu.
Dengan panik, Na segera menyembunyikan perlengkapan pemanasannya dan memakai
rok panjang untuk menyembunyikan celana. Thi menunggu lama hingga Na membuka
pintu.
Setelah
pintu di buka, Thi langsung bertanya apa yang Na lakukan? Na berbohong kalau
dia tadi ke kamar mandi. Na juga bertanya tujuan Thi mencarinya?
“Hari
ini ada rapat di perusahaan, dan aku ingin kau datang untuk memperkenalkan
dirimu,” jelas Thi.
“Mempekernalkan
diri? Apa itu penting?”
“Ya.
Itu penting. Karena sekarang kau adalah salah satu pemegang saham terbesar di
perusahaan dan juga perwakilan dari P’Pop juga.
Kau harus datang untuk memberikan support kepada para pegawai. Mereka
kan baru saja kehilangan boss,” ujar Thi.
Na
masih tidak percaya. Dan Thi langsung berpura-pura kalau semua terserah Na
karena Na sepertinya tidak mempunyai rasa peduli. Na tidak enak juga
mendengarnya, jadi dia setuju untuk ikut dengan Thi. Tetapi dia minta waktu
untuk bertukar pakaian dulu. Thi tersenyum senang.
Lert
membawa Nuan ke taman untuk bicara. Nuan kesal pada Lert yang selalu
mengganggunya. Lert berusaha menggombali Nuan, tetapi hal itu malah membuat
Nuan semakin kesal padanya. Lert tidak menyerah dan terus berusaha baik pada
Nuan, dia juga ingin menunjukkan sesuatu pada Nuan.
“Apa
itu penting? Karena aku harus menjaga Nong Ya,” ujar Nuan dan hendak pergi.
“Hhh…
aku melihat ada jejak kaki di taman belakang. Aku rasa itu mungkin milik
pencuri atau mungkin orang rumah ini yang diam-diam memanjat dinding itu,” ujar
Lert.
Hal
itu membuat Nuan jadi tegang.
--
Thi
membawa Siriya ke mobilnya. Na sedikit takut dan ingin membawa serta KhaoSuay,
tetapi Thi melarang, karena mana ada orang ke perusahaan bawa anak. Na ingin
memberitahu Nuan terlebih dahulu, tetapi Thi menjawab kalau dia sudah menyuruh
Lert untuk memberitahu Nuan.
Dan
dengan paksa, Thi menggendong Siriya masuk ke dalam mobil. Dan kursi roda di
letakkan di bagasi.
--
Nuan
mengikuti Lert ke belakang rumah. Tetapi, dia tidak melihat ada jejak kaki di
dinding tembok sama sekali. Lert takut ketahuan bohong, jadi dengan cepat dia
segera menempelkan kakinya ke dinding dan membuat jejak. Setelah itu, Lert
berteriak memberitahu Nuan kalau itu jejak yang di maksudnya. Nuan tidak bodoh,
jelas tadi dinding itu bersih, jadi dia bisa menduga kalau Lert baru
mengotorinya. Dia segera memiting kepala Lert.
Belum
selesai urusan dengan Lert, Nuan mendapat pesan dari Na : 191 aku di culik! Nuan kaget dan sadar kalau ini adalah rencana Thi
dan Lert untuk menjauhkannya dari Na.
--
Thi
ternyata tidak membawa Na ke perusahaan melainkan ke rumah sakit. Na jelas
panik, dan Thi menyuruhnya turun karena dokter sudah menunggunya.
“Untuk
apa?” tanya Na.
“Untuk
membuktikan apa kamu benar-benar lumpuh atau tidak,” jawab Thi.
Dan
Thi meletakkan Na di kursi roda dan mendorongnya ke dalam rumah sakit. Na
berusaha memberontak teatpi, Thi mendorong paksa kursi roda tersebut. Dia
menyuruh Siriya untuk tidak takut jika tidak berbohong.
Tiba-tiba,
ada seorang wanita yang pingsan di depan mereka dan mengalami kejang-kejang.
Panik, Thi segera menolongnya. Setelah itu, dia mendorong kursi roda Siriya
lagi menuju ruang dokter.
“Kamu
yakin ingin melakukan ini?”
“Kenapa?
Kau takut? Aku yakin bahwa yang kulakukan sekarang akan membuka topengmu,”
tegas Thi dan membawa masuk Siriya ke ruang dokter.
Dan
… di mulailah pemeriksaan oleh dokter terhadap kaki Siriya.
Selesai
pemeriksaan, dokter memberitahu hasilnya.
“Aku
akan meringkas hasilnya,” beritahu dokter.
“Dia
baik-baik saja, kan?” tanya Thi tidak sabaran.
“Ya,”
jawab dokter.
Dan
Thi langsung melihat Siriya dengan senyuman sinis.
Support penulis hanya
dengan membaca sinopsis ini (Khun Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com.
Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Lnjt kk
ReplyDelete