Sinopsis
Lakorn : Love At First Hate Episode 05 part 1
Images by : GMM Tv
Kluay
sedikit salting mendengarnya. Dan dia beralasan kalau dia hanya lelah.
“Sekarang
berdetak semakin cepat. Aku tidak merasa ini karena kau bersemangat. Ini
seperti… jantungmu akan meledak,” ujar Pup dan tersenyum manis menatap Kluay.
Kluay
sangat malu dan mendorong tubuh Pup menjauh. Setelah itu, dia beralasan kalau
dia harus bersiap untuk syuting, jadi dia pamit keluar. Pup menahannya dan
meminta Kluay untuk tidak keluar dulu.
“Jika
kau keluar sekarang, orang-orang akan berpikir aku mengambil keuntungan darimu.
Lihat, wajahmu memerah,” goda Pup.
Kluay
semakin salah tingkah. Dia memegang wajahnya dan mengeluh kalau suhu ruangan
Pup sangat panas. Itulah kenapa wajahnya memerah. Pup memberitahu Kluay kalau
dia menyalakan AC dan suhu ruangannya sekarang adalah 23 derajat celcius. Kluay
tetap ngotot kalau ruangan Pup panas. Dia bahkan menuduh kalau Pup lah yang
berdebar karena berada di dekatnya, bukan dia.
“Aku
tidak akan pernah jatuh cinta dengan pria bermulut kasar sepertimu,” tegas Kluay.
Tetapi,
Pup terus mendekatkan wajahnya. Untuk sesaat Kluay terlena, dia menutup matanya
menanti ciuman Pup. Tetapi, dia kemudian tersadar dan langsung kabur keluar
ruangan Pup. Pup tersenyum manis melihat tingkah Kluay.
--
Cholsa
sedang mempelajari script dan kebetulan lewat di depan Golf. Golf menyapa
Cholsa dan memperkenalkan dirinya sebagai sepupu dari Kluay.
“Oh,
kau sepupu clumsy yang salah
memberikan kunci kamar dan membuat Kluay terkena masalah,” sindir Cholsa.
Golf
dengan canggung menjelaskan kalau waktu itu dia khilaf. Mereka mulai berbincang
santai. Dan Cholsa meminta Golf untuk terus memperhatikan Pup, jangan sampai
Pup membuat masalah lagi untuk Kluay.
--
Jantung
Kluay masih berdebar karena Pup. Cholsa menemuinya dan Kluay langsung curhat
kalau Pup selalu saja memancing emosi-nya. Dia sangat kesal.
“Ini.
Pria yang suka memancing emosi-mu memberikan ini untukmu,” ujar Cholsa dan
memberikan kantong yang Pup titipkan padanya.
Kluay
menerimanya dan melihat isi kantong itu. Itu adalah obat dan Pup juga
meninggalkan memo.
Kondisi mu menunjukkan bahwa kau
terkena infeksi tenggorokan. Kau harus menghabiskan semua obat yang ku berikan.
Jangan lupa untuk mengonsumsi Vitamin C dan penurun demam. Itu akan membuatmu
merasa lebih baik. Jika kau harus berada di dekat orang sakit, gunakan masker. Berhati-hatilah
agar tidak terkena kuman. Dan untuk wajahmu yang memerah, jantung mu yang
berdetak kencang, dan suhu panas tubuhmu, itu tidak ada hubunganya dengan penyakitmu
atau cuaca. Aku bersedia mengonfirmasi bahwa diagnosaku adalah gejala itu terjadi karena hal lain J.
Kluay
kesal tetapi juga senang membaca surat itu. Pas sekali, Ploy lewat, jadi Cholsa
langsung menjerit heboh kalau Pup sangat penyanyang dan menjaga Kluay. dr. Pup
bahkan meresepkan obat untuk Kluay. Dan Ploy nampak sangat iri.
--
Kluay
sedang minum obat ketika Ploy datang sambil bertepuk tangan. Dia memuji Kluay
yang sangat pintar berakting. Dia masih yakin kalau Kluay dan dr. Pup tidak
pacaran, karena Kluay baru beberapa kali berjumpa dengan dr. Pup. Kluay menegaskan
pada Ploy, kalau Ploy tidak akan tahu sudah berapa kali dia bertemu dengan Pup
sebelumnya. Dia bahkan mengejek akan
meminta Pup meresepkan obat untuk Ploy agar Ploy tidak tambah gila.
“Bagaimana
mungkin aku tidak tahu? Aku lah orang yang menukar kunci kamar itu. Dan hal
lucu nya adalah dr. Pup setuju untuk membantumu. Berapa banyak kau membayarnya?
Kau membayarnya dengan uang atau dengan hal lain?” tanya Ploy menghina dan
memandang tubuh Kluay.
“Tampar
aku. Tampar. Jadi aku bisa memberitahu semua orang kalau aku terlalu ceroboh
dan menukar kunci kamar, sehingga P’Kluay menjadi marah dan menamparku. Lakukan.
Tampar aku. Dan semua kebohonganmu akan terungkap,” ujar Ploy menantang dan
memberikan pipinya.
Kluay
benar-benar kesal, tetapi untungnya dia masih bisa menahan amarahnya dan tidak
menampar Ploy. “Kau pasti sangat iri padaku. Betapa menyedihkannya kau! Sebenarnya,
aku harusnya bersyukur karena pikiran burukmu itu. Tapi, apa yang kau lakukan
membuatku semakin dan semakin terkenal. Dan mengenai kencan palsu ku dengan dr.
Pup, itu tidak palsu. Kau memberikanku hal bagus, jadi aku menerimanya dengan
senang hati. Lain kali, jika kau merencanakan sesuatu, berpikirlah lebih baik. Atau
usahamu akan sia-sia,” ejek Kluay dan berlalu pergi meninggalkan Ploy.
Ploy
sangat marah dengan hinaan Kluay.
Kebetulan
sekali saat Ploy mau kembali ke lokasi syuting, dia melihat Pup yang sedang
berdekatan dengan seorang dokter wanita, Mint. Dia segera memotret mereka
berdua.
Setelah
itu, Ploy menemui Tawan dan meminta bantuannya untuk mencari tahu mengenai
dokter wanita itu dan hubungannya dengan Pup. Ploy beralasan kalau dia merasa
khawatir karena Pup sangat dekat dengan Mint. Tawan memberikan pendapat kalau
bersentuhan di antara teman itu biasa.
Ploy
tidak menyerah, dia menyentuh dada Tawan dan bertanya, jika aku menyentuhmu
seperti itu, apa itu biasa? Tawan kebingungan menjawabnya.
“Mereka
berdua sama-sama dokter yang rupawan. Dan dokter itu terlihat lebih sempurna
untuk dr. Pup di bandingkan P’Kluay. Aku hanya takut kalau dr. Pup berselingkuh
dari P’Kluay dan dokter ini. Aku peduli dengan P’Kluay. Aku tidak mau dia di
selingkuhi oleh pria. Tawan, dapatkah kau membantuku mencari tahu, apa
sebenarnya hubungan mereka?” pinta Ploy dengan nada menggoda. Dan Tawan dengan
terpaksa, mengiyakan.
--
Jub
datang ke lokasi syuting Kluay. Dia meminta Kluay untuk tidak pergi dengan Pup
sore ini, karena Kluay harus bertemu dengan klien terlebih dahulu. Jub kemudian
bertanya, apa Pup sudah menelpon Kluay?
“Mengapa
dia harus menelponku? Dia tidak mungkin menelpon.”
“Apa?
Dia memberitahuku kalau dia akan menelponmu. Dia bahkan meminta jadwal mu
padaku.”
“Benarkah?”
tanya Kluay antusias. “Apa yang mau dia bicarakan padaku? Apa dia
memberitahumu?”
Jub
tidak memberitahu lebih lanjut karena dia menerima telpon dari klien. Dan Kluay
sudah di panggil oleh kru untuk bersiap syuting.
--
Selama
syuting, Kluay terlihat sangat cemas. Kluay terus melihat ponsel, dia menunggu
telepon dari Pup. Cholsa melihat hal itu dan bertanya langsung, apa Kluay
nunggu telepon dari Pup? Kluay membantah, dia hanya penasaran kenapa Pup
meminta jadwalnya dari P’Jub? Kluay berusaha cuek.
--
Kluay
sudah menyelesaikan jadwalnya hari ini dan langsung pulang ke rumah. Dia masih
terus melihat ponselnya, dan tidak ada telepon sama sekali. Akhirnya, Kluay
memtuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Saat
mandi, ponselnya yang ada di atas tempat tidur berdering, dan Kluay langsung
buru-buru menyelesaikan mandi-nya dan keluar. Kakinya saja masih ada sabun dan
dia hampir terpeleset saking terburu-burunya. Tetapi, Kluay terus berkata pada
dirinya kalau dia tidak terburu-buru.
Dengan
suara ketus, Kluay mengangkat telepon. Pup langsung to the point mengajak Kluay
untuk bertemu di ‘Why Here’ yang ada di dekat rumah Kluay jam 7 malam. Kluay
senang mendengar ajakan Pup, tetapi dia sok jual mahal, sok sibuk. Pup dengan
tenang menjawab kalau dia sudah mengecheck jadwal Kluay dengan P’Jub, dan malam
ini Kluay tidak ada jadwal.
“Kenapa
kau ingin bertemu?”
“Datang
saja dan aku akan memberitahumu,” jawab Pup dan langsung mematikan telepon.
Tags:
Love At First Hate