Images by : Naver TV Cast
Seorang wanita menyapa Kim Ha, dan Kim Ha tampak tidak nyaman.
“Kau jadi lebih cantik,” ujar wanita itu.
“Apa aku mengenalmu,” ujar Kim Ha.
“Yah! Kenapa kau seolah-olah tidak mengenaliku?” tanya wanita
itu balik
Papan Mading SMA Seoyeon
Kim Ji Soo dari kelas 2 tingkat 1, apa kau cemburu
karena aku lebih cantik?
Episode 18 : Asli dan Tiruan
Do
Ha, Bo Ram dan Shi Woo keluar dari tempat les bersama. Dan mereka akan bertemu
dengan Min, Gi Hyun dan Kim Ha di pusat kota. Semua tampak bersemangat membalas
pesan chat grup karena akan bertemu, tetapi Shi Woo malah membahas agar
semuanya tidak usah datang (agar dia bisa berduaan dengan Do Ha – hahahha). Do
Ha tertawa membaca pesan Shi Woo.
Shi
Woo melihat dompet dan lipstik yang sedang Do Ha pegang. Dia bertanya dengan
heran, kenapa Kim Ha membeli dompet dan kosmetik yang sama seperti Do Ha? Do Ha
terkejut mendengarnya, tetapi juga senang, karena semua orang berpikir dia yang
meniru Kim Ha.
Dan
salah seorang teman les mereka keluar, Park Ye Ji. Ye Ji telah lama mengenal Do
Ha, sejak SMP. Dia mengajak Do Ha untuk ikut bermain dengannya. Do Ha dengan
sopan menolak karena dia sudah punya janji dengan teman-temannya ini. Ye Ji
mengerti dan bertanya mereka hendak kemana? Do Ha memberitahu kalau mereka akan
ke alun-alun. Dan ternyata, tempat tujuan mereka sama, jadi mereka berangkat
bersama.
--
Gi
Hyun dan Kim Ha berada di alun-alun. Min datang tidak lama kemudian. Min
menyapa Kim Ha dengan ramah seolah tidak ada yang terjadi, tetapi Kim Ha tampak
tidak menyukainya.
Do
Ha dan yang lain datang. Dan wajah Kim Ha berubah menjadi murung saat melihat
Ye Ji. Bo Ram memperkenalkan Ye Ji pada yang lain dan memperkenalkan Kim Ha Na
pada Ye Ji.
Kim Ha Na atau yang saat itu
bernama Kim Jo Yeon, berada satu tempat les dengan Ye Ji. Saat itu, penampilan
Kim Jo Yeon sangat sederhana. Mengenakan kacamata dan wajahnya berbintik.
Jo Yeon hari itu memakai kaus
kaki beda warna di tiap kakinya, dan itu membuatnya malu, sehingga dia berusaha
menyembunyikannya. Ye Ji yang duduk di sebelahnya, heran melihat Jo Yeon dan
mengira kalau Jo Yeon sedang sakit perut. Jo Yeon membantah.
Ye Ji kemudian meminjam buku PR
Jo Yeon untuk dia contek. Jo Yeon tidak berani membantah dan dengan terpaksa
memberikan buku PR-nya. Saat itu, Ye Ji tanpa sengaja melihat ke arah kaki Jo
Yeon, dan tertawa melihat Jo Yeon mengenakan warna kaus kaki berbeda di tiap
kakinya.
Teman-teman Jo Yeon dari kelas
lain, datang dan berkumpul di kelas Jo Yeon. Salah satunya adalah Do Ha Na.
Kau sangat percaya diri. Narasi Jo Yeon memperhatikan Do Hana. Kau tidak peduli apapun yang orang lain pikirkan.
Do Hana seperti magnet yang bisa
menarik perhatian teman-temannya. Dia bahkan dengan berani menggambar doodle di
buku Ye Ji, dan Ye Ji tidak marah. Saat itu, Jo Yeon juga sedang menggambar
doodle di bukunya, tetapi mendengar Do Hana juga menggambar doodle, dia segera
menghapus gambarnya.
Aku iri padamu. Saat kau duduk di kursi orang lain, kau menarik
perhatian seperti magnet. Siapa namanya?
Do Hana memberitahu yang lain dia
akan pindah rumah ke daerah Gangbuk. Dan teman-temannya tampak sedih.
Bisakah aku menjadi seperti dia?
--
Di rumah, Jo Yeon tampak sangat
murung. Dia selalu teringat dengan sosok Do Hana yang ceria dan penuh percaya
diri.
Aku cemburu. Kau jalani hidupmu seperti bintang, bukan pemeran
pendukung.
Nenek mengajak Jo Yeon untuk
makan malam, tetapi Jo Yeon menolak. Dia ingin diet. Nenek berusaha membujuk Jo
Yeon untuk makan, karena badan Jo Yeon sudah langsing.
“Nenek, apa aku boleh ganti
nama?” tanya Jo Yeon tiba-tiba. “Nenek pernah bilang peramal menyarankan ku
untuk mengubah nama.”
“Tapi, kamu bilang tidak mau.”
Aku ingin menjadi seperti dia. Orang yang di sukai dan di cemburui
oleh semua orang. Seseorang yang menarik perhatian. Tidak seperti salah satu
dari banyak peran pendukung. Tapi, peran utama.
“Aku akan mengubah namaku.”
Dan nenek setuju, tetapi Jo Yeon
harus makan. Dan dengan begitu, Kim Jo Yeon berubah menjadi Kim Hana.
--
Kim Hana duduk di belakang Bo
Ram. Penampilannya sudah berubah. Dia tidak lagi mengenakan kacamata dan juga
wajahnya tidak berbintik-bintik lagi. Dan Bo Ram menganggumi kecantikannya. Dia
mengajak Hana berkenalan dan memuji Hana sangat cantik.
“Namamu sangat cantik. Siapa yang
memberikan nama itu?”
“Oh?” kaget Kim Ha, tidak menduga
pertanyaan itu. “Ayahku. Karena aku adalah anak perempuan satu-satunya. (Hana
artinya satu),” jawab Kim Ha, berbohong.
Aku tidak perlu bicara dengan orang lain lebih dulu. Mereka
mendatangiku.
Dan Kim Ha mulai memiliki banyak
teman. Dan semua orang memujinya cantik dan pintar, hingga membuat iri.
Aku tidak lagi iri pada orang lain. Orang lain iri padaku.
Kim Hana sebenarnya cukup
terkejut karena satu kelas dengan Do Hana, orang yang membuatnya memutuskan
merubah namanya menjadi Hana. Orang yang ingin di tirunya. Tetapi, dia tidak
menujukkannya.
Dan dia malah menjadi berteman
dengan Do Hana karena Bo Ram.
Dibandingkan dengan Hana asli, aku menjadi Hana yang lebih seperti
aslinya.
--
Ye
Ji mengenali Kim Hana sebagai Kim Jo Yeon. Dan dia memuji Kim Ha yang menjadi
sangat cantik. Kim Ha masih terus menerus bersikap tidak mengenali Ye Ji,
hingga membuat Ye Ji kesal.
Tapi ada celah antara yang asli dan tiruan.
Bo
Ram membela Kim Ha. Dia menegaskan kalau Ye Ji mungkin salah orang, karena itu
adalah Kim Hana bukan Kim Jo Yeon. Ye Ji tetap pada pendiriannya, dia bahkan
mencoba mengingatkan Do Ha, kalau dulu di tempat les mereka ada anak yang duduk
di sebelahnya, yang selalu dia contek PR-nya, Kim Jo Yeon. Tapi, Do Ha tidak
ingat.
Tidak peduli seberapa keras aku coba, sebuah peniruan tidak akan
bisa seperti yang asli.
Ye
Ji melihat Kim Ha membawa tabung untuk meletak lukisan, dan memandang remeh. Bo
Ram kesal karena Ye Ji selalu menyebut Kim Ha sebagai Jo Yeon. Mereka berdebat
sengit.
Bo
Ram meminta Kim Ha untuk membantah perkataan Ye Ji, dan katakan kalau dia Kim
Hana. Kim Ha terlihat tidak tahan, dan menepis tangan Bo Ram dengan kasar. Semua
langsung terdiam.
Ye
Ji bersikap kelewatan dengan menuduh Kim Ha yang melakukan operasi plastik
hingga menjadi cantik sekarang. Do Ha langsung menegur sikap Ye Ji yang
kelewatan itu.
Min
merasa kasihan, dan dia segera mengajak Kim Ha pergi dengan alasan mereka masih
harus les lagi.
“Hei!
Jangan pura-pura kau peduli padaku. Berhenti bersikap sarkastik. Jangan pedulikan
aku! Pergi dan berteman dengan mereka…”
“Apa
kau baik – baik saja?” tanya Min menatap mata Kim Ha.
Tags:
A-Teen