Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 09 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh
: Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Pa
sedang melakukan spa dan menelpon Wiset yang sedang keluar kota melakukan
outing untuk departemen pembelian selama 3-4 hari. Selesai bicara dengan Wiset,
pelayan spa mengajak Pa berbincang. Dia bertanya apa Khun Pa tidak takut kalau
Wiset keluar kota untuk menemui selingkuhan?
“Suamiku
bukan playboy,” marah Pa.
Dan
apa yang pegawai spa itu takutkan benar. Wiset tidak pergi outing dengan
staff-nya. Dia bahkan memberikan uang untuk staff nya dan memintanya untuk
menjaga rahasia kalau mereka tidak pergi outing, atau uang itu akan dia ambil
kembali jika terbongkar. Semua anggota staff-nya mengerti dan berjanji akan
menutup mulut dengan rapat.
“Semua
orang selalu menyebut aku beruntung. Ayahku mempunyai selingkuhan dan kakakku
juga punya selingkuhan. Tetapi suamiku, dia hanya memiliki ku seorang!” pamer
Pa pada pelayan spa.
Dia
tidak tahu kalau Wiset mempunyai selingkuhan, Prawdta, sekretaris suaminya
sendiri.
--
Na
dan Nuan mengantar KhaoSuay ke sekolah. Dan guru memberikan undangan untuk
acara sekolah yang harus diikuti oleh orang tua murid atau walinya. Dan karena
kondisi Siriya (yang lumpuh), pihak sekolah menyarankan agar ayah KhaoSuay atau
walinya datang menggantikan untuk acara lomba olahraga.
Dan
Na serta Nuan mendiskusikan siapa yang harus mereka bawa untuk acara lomba
olahraga di sekolah KhaoSuay. Nuan menawarkan diri, tetapi Na menolak. Dia takut
orang-orang akan berpikir mereka lesbian, karena selalu bersama. Nuan membujuk
Na untuk mengizinkannya ikut serta lomba itu saja dan tidak usah pedulikan
pandangan orang lain. Na mengingatkan Nuan bahwa hari itu Nuan ada janji dengan
dokter gigi.
Nuan
merasa tetap harus ikut. Na, tidak bisa ikut karena sedang berakting lumpuh,
dan Khun Krit sedang sakit. Tapi, dia tidak ingin nanti KhaoSuay hanya duduk
diam di pinggir lapangan melihat teman-temannya lomba bersama orang tua.
Da
setelah berpikir panjang, Nuan terpikir seseorang. Na seperti bisa menebak
siapa yang Nuan pikirkan, dan mengatakan dengan tegas kalau dia tidak mau
meminta tolong pada pria itu.
Dan
si pria yang sedang di bicarakan, Thi, langsung bersin-bersin. Thi melihat
laporan penjualan yang menurun dan jadi stress. Da memberikan saran kalau
mereka harus membuat rencana, atau nanti Thi yang akan di salahkan. Apalagi sekarang
orang-orang kantor menggosipkan Thi yang tidak fokus kerja. Dan sepertinya
hanya memikirkan Siriya.
Thi
tidak peduli dengan gossip itu, tetapi mereka harus membuat rencana untuk
meningkatkan penjualan.
Dan
akhirnya, Thi dan Da bekerja lembur hingga malam. Mereka mencari data mengenai
pelanggan lama mereka yang tiba-tiba tidak datang lagi, dan Thi akan menemui
para pelanggan itu untuk menjalin kerja sama lagi.
--
Na
dan Nuan sedang bermain dengan KhaoSuay di atas tempat tidur. Dan Na sedikit
tampak khawatir karena Thi yang belum pulang juga.
--
Thi
bekerja lembur hingga jam 12 malam bersama Da. Dan Da tampak senang karena bisa
kerja lembur dengan Thi, berdua.
--
Na
masih belum tidur. Dia menunggu Thi yang belum pulang. Jam sudah menunjukkan
pukul 2.40, dan tidak ada tanda-tanda Thi pulang.
Na
berusaha menghibur diri kalah baik jika Thi tidak pulang. Dan dia langsung
tidur.
--
Thi
bekerja hingga pagi. Dan sudah jam 5, dia mengajak Da untuk pulang dan
berisitirahat. Dia juga berterimakasih atas bantuan Da hingga mau lembur
bersamanya.
Thi
dan Da sudah pulang bersama. Dan Khun Nat melihat mereka. Khun Nat mengajak Da
bicara, dia meminta Da untuk tidak berpikiran aneh-aneh pada Thi. Da harus
ingat kalau dialah yang membawa Da untuk masuk dan tinggal bersama dengan
keluarga Sutharak.
“Aku
hanya bekerja lembur dengan Thi,” ujar Da.
“Memang
hanya itu yang bisa kau lakukan. Karena Khun Thi tidak ingin bermain bersamamu.
Dan sudah seperti ini, kau belum mengerti juga Da?”
Pa
datang ke rumah keluarga Sutharak pagi-pagi.
Da
masih bicara dengan Khun Nat di ruang tamu. Khun Nat meminta Da untuk tidak
terus menerus mengejar Thi, karena itu menyedihkan. Dan sama seperti Siriya
yang menjadi selingkuhan. Pas sekali, Pa masuk dan melihat mereka yang sedang
bertengkar. Jadi, naluri biang gosip Pa bangkit, dan dia memutuskan untuk
nguping.
“Aku
tidak mencuri milik orang lain. Aku tahu, kau ingin aku berhenti berharap pada
Khun Thi, tapi, aku mencintai Khun Thi,” tegas Da.
“Cinta?
Cinta terus apa? Bertepuk dengan satu tangan tidak akan membuat suara, Da. Apa yang
ku katakan karena aku mengkhawatirkanmu.”
“Benarkah?
Benar P’Nat mengkhawatirkanku? P’Nat, dengarkan aku. Jika aku mencintai
seseorang, aku akan membuatnya menjadi milikku. Dan aku tidak akan mengakui
kekalahanku dengan mudahnya seperti P’Nat,” tegas Da dan masuk ke dalam
kamarnya.
Khun
Nat tampak sangat marah. Dan Pa tampak puas mendapat bahan gossip baru.
--
Thi
hendak masuk ke dalam kamar Siriya, dan melihat gantungan memo di depan kamar :
Pulang lewat tengah malah tidak di izinkan untuk masuk ke dalam kamar!
Thi
jelas heran, dan hendak masuk. Tetapi, pintu terkunci. Dia mengetuk pintu dan
Siriya tidak membukakannya. Di dalam, Na masih tidur dengan pulas dan tidak
mendengar suara apapun.
Thi
akhirnya masuk lewat jendela. Dan dia melihat Siriya yang masih tidur, dengan
lampu menyala dan mainan KhaoSuay yang berantakan. Thi akhirnya membereskan
mainan KhaoSuay. Na tidur dengan lasak, dan hampir terjatuh dari tempat tidur,
untungnya Thi menangkapnya. Dan melihat wajah Na dari dekat, membuat Thi jadi
tersenyam-senyum sendiri.
Dan
saat itulah, Thi melihat ada undangan untuk acara lomba olahraga di sekolah
KhaoSuay untuk para orangtua.
--
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Akhrny post jg,,, ud lm nnggu,,,smngt kk
ReplyDeleteOke semangat kak. Enggak sabar sampek aku tongkrongin terus wab ini
ReplyDelete
ReplyDeletelanjutin lagi kak.. semangggggattt...
Lanjut mba, makin seru. Ngga sabar nunggu kelanjutannya. ..
ReplyDeleteAyo dilanjutin lagi kaaaak...seruu ceritanya...semangat..
ReplyDelete
ReplyDeletekak kok belum ada part 2 ya ya..