Network : Channel 3
Ketika
Wat serta Vi ingin mengendong cucu mereka. Nenek datang dan melarang mereka,
karena harus wanita tua duluan yang mengendongnya. Dan tanpa bisa melakukan
apapun, mereka pun membiarkan Nenek yang menggendong bayi tersebut.
Melihat
itu Nok tersenyum senang, lalu dia memandangan kepada Nai. Namun setelah itu,
raut wajah Nok kembali tampak sedih. Dan menyadari itu, maka dengan sengaja
Nenek pun berbicara kepada cicit nya.
“Cicit
ku sayang. Apa kamu tahu bahwa sebelumnya aku takut memiki kamu, akan menjadi
pengikat, tapi sekarang aku tidak merasakan itu lagi. Karena jika kita hanya
berpegang pada kebanggaan terhadap satu sama lain, maka hanya akan ada
kesakitan dan menghabiskan waktu. Nontapat berarti pelengkap kebahagiaan. Aku
menamai kamu dengan memberimu sebuah tanggung jawab, sayang. Kamu harus
bahagia. Dan melengkapi mereka bedua serta mengikat mereka bersama. Jangan
biarkan satu sama lain terpisah. Aku mempercayai mu, Nontapat,” kata Nenek
sambil memandang ke arah Nai serta Nok.
Pada
malam hari. Saat yakin Nok telah tertidur. Vi berbicara kepada Nai diberanda.
Disana Vi menanyai apa Nai menyukai nama anak yang Nenek berikan. Dan Nai pun
mengiyakan. Lalu Vi membahas tentang hubungan Nai serta Nok.
“Apa
kamu ingat, aku mengingatkan kamu dan mencoba menghentikan kamu tentang Nok.
Tapi kamu terus saja walaupun kamu tahu itu hanya sebuah game untuk balas
dendam. Kemana pria itu pergi?” tanya Vi.
“Dia
tidak pergi kemana pun. Kecuali menerima bahwa dia kalah,” balas Nai.
“Ini
bukan pertama kali nya, kamu mencoba untuk berhenti mencintai Nok. Kamu
memberitahu ku berkali- kali, tapi kamu tidak pernah bisa melakukan itu. Di
masa lalu, kamu sangat mencintai Nok. Dan kamu akan melepaskannya dengan
semudah ini?” tanya Vi lagi.
“Bagaimana
jika ini pertama kalinya aku bisa melakukan itu?” balas Nai.
Vi
menyuruh Nai untuk berpikir baik- baik. Apalagi kini Nai serta Nok sudah
memiliki seorang bayi. Dan Nai pun terdiam. Lalu Vi masuk ke dalam ruangan. Dan
tiba- tiba saja, Vi merasa sangat terkejut, karena dia mengira bahwa Nok telah
terbangun. Tapi saat melihat kalau mata Nok tertutup, maka dengan diam- diam Vi
pun pergi.
Dan
ketika Vi telah pergi. Nok membuka matanya dan memandang punggung Nai yang
sedang berdiri diberanda. Lalu Nok menutup matanya dan berusaha untuk menahan
kesedihannya.
Keesokan
harinya. Nai masih berada diruangan, menemanin Nok. Kemudian perawat masuk
sambil membawa bayi mereka, karena sepertinya Asi Nok akan keluar hari ini,
jadi Nok harus mulai belajar menyusui bayinya.
Dan
dengan senang, Nok tersenyum menggendong bayinya. Lalu Nok pun berusaha untuk
menyusui bayinya. Tapi dia kesusahan, karena bayinya dia meminum Asi nya, malah
bayinya mulai menangis. Lalu karena itu, maka Nok pun menyerahkan bayi tersebut
kepada si perawat.
“Menyusui
lebih sulit daripada minum dari botol, karena belum terbiasa,” jelas si
perawat.
“Kemudian
biarkan dia minum dari botol,” balas Nok.
“Jika
dia minum dari botol, dari sekarang dia tidak akan minum dari dada lagi,” jelas
si perawat lagi.
“Jika
begitu, lakukan lah apa yang Ibu nya inginkan. Hanya biarkan Ibunya memompa Asi
nya untuk bayi ini, itu sudah cukup,” balas Nai.
Mendengar
itu, Nok tampak sedih, karena awalnya dia sudah mau mencoba lagi. Tapi karena
Nai mengatakan hal itu, maka Nok pun tidak jadi. Dan akhirnya, Nok mengeraskan
hatinya lagi dan bersikap dingin terhadap bayinya sendiri.
Nok
sama sekali tidak mau melihat ke arah bayi nya. Dan melihat itu, Nai mengira
bahwa Nok sama sekali tidak menginginkan bayi itu.
Vi
menanyakan kenapa Nok melakukan itu, tapi Nok hanya diam. Dan Vi pun memberikan
nasihat kepada Nok. Lalu dengan sedih, Nok menahan air matanya, kemudian dia
menjawab bahwa bagaimana pun dia tidak akan menjadi seorang Ibu.
“Nok.
Apa kamu ingin aku membantu mu?” tanya Vi.
“Biarkan
dia minum dari botol. Itu bagus,” balas Nok.
“Maksudku
keluarga mu. Apa kamu ingin aku untuk membantu mu?” tanya Vi lagi.
Wes
datang menjenguk sambil membawakan buah. Dia menyapa Vi dan memberikan selamat
kepada Vi yang kini telah menjadi seorang Nenek. Dan Vi pun berterima kasih,
lalu dia mengatakan bahwa dia berharap kalau Wes akan segera menikah juga. Jadi
Pat bisa memiliki seorang cucu juga. Dan mendengar itu, Wes diam.
Nok
lalu meminta agar Vi meninggalkan nya berduaan dengan Wes, karena dia ingin
berbicara dengan Wes. Dan karena itu, maka Vi pun pergi meninggalkan mereka
berdua.
Setelah
Vi keluar, Nok pun mulai menangis. Dan melihat itu, Wes pun menjadi sangat
panik serta kebingungan. Tapi saat Wes bertanya, Nok sama sekali tidak
menjawab.
Nai
memandang bayinya yang sedang tidur di kamar bayi. Lalu ketika dia melihat
seorang pasangan yang tampak sangat bahagia ketika mengendong bayi mereka, dia
pun menjadi tampak sedih.
Wat
mendekati Nai dan mengajak Nai untuk berbicara. Wat mengatakan bahwa dia
kecewa, tapi dia tidak kehilangan harapan. Karena dia tahu, Nai pasti mengerti
bagaimana rasanya tanpa Ibu. Dan Wat bertanya apa Nai ingin Nok menghadapi
takdir yang sama seperti Nim.
“Tidak
ada Ayah yang ingin anaknya tanpa Ibu. Tapi perasaan tidak memiliki seorang
Ibu, tidak bisa di bandingkan dengan pikiran Ibu mu tidak menginginkan kamu.
Aku hidup dengan perasaan ini selama hidupku. Dan aku tidak akan membiarkan
anak ku menghadapi hal yang sama. Sejak Ibunya tidak menginginkan dia. Maka
biarkan dia mendapat cinta dari Ayahnya, itu sudah cukup,” jelas Nai.
“Apa
kamu pikir bahwa Nok benar seorang Ibu seperti itu?” balas Wat.
“Kamu
juga lihat, sejak Nok lahir. Khun Nok sulit untuk menyentuhnya,” balas Nai.
Wat
tidak bisa mempercayai, kalau seorang Pria yang beegitu mencintai Nok bisa
menyerah semudah ini. Dan Wat tidak bisa menghentikan Nai. Namun dia meminta
agar Nai mau mencoba sekali lagi. Kemudian Wat pun pergi meninggalkan Nai.
Dan
Nai pun terdiam merenungkan hal tersebut.
Setelah
Nok agak tenang, Wes menanyakan mengapa semuanya bisa menjadi seperti ini. Dan
Nai menjawab bahwa dia juga tidak tahu. Tepat disaat itu, Nai masuk. Tapi
mereka berdua tidak menyadari hal itu.
“Aku
hanya tahu, jika aku bisa mengembalikan waktu. Aku tidak akan memiliki bayi ini
sama sekali,” kata Nok sambil menangis. Dan Wes pun memeluk bahu Nok. Sementara
Nai, dia tampak sangat terkejut sekali.
“Aku
begitu sakit. Aku tidak seharusnya membiarkan dia lahir. Melepaskan dia adalah
hal paling menyakit kan di dalam hidupku,” kata Nok sambil menangis tersedu-
sedu. Lalu Nai pun keluar dari dalam ruangan.
Nok
melanjutkan perkataannya, ketika bayi nya membuka mata, hubungan Ibu dan anak
akan berakhir. Dan bukan dia tidak ingin menghibur anaknya ataupun memeluk
anaknya. Tapi dia sangat takut bahwa jika dia melakukan itu, maka di masa
depan, ketika dia tidak memiliki bayinya, maka bagaimana dia akan bisa hidup.
“Aku
tidak bisa memikirkan itu. Tapi bagaimana pun ini sudah terjadi,” kata Nok
sambil terus menangis.
Nai
mengingat perkataan Nok yang didengar nya barusan. Dan mengingat itu, Nai pun mengeraskan
hatinya.
Tags:
Game Sanaeha
Smngt kk
ReplyDeletedi sini nay sebage seorang suami ga peka terhadap nom yang sangt mencintai bayinya tpi nok takut pda nay yang telah merebutnya dalm mimpiintinya nok dan nay as mencintai tetapi banyak rintangan terutama semua gara" khey
ReplyDeletemi pengen baca sinopsis nya kleun cheewit dong undang aku. .aku coba buka egk bs2 pleseee
ReplyDeleteGemes banget salah paham mulu... pengen baca padiwarada tp diprivate ya sinopsisnya... cara dapet undangannya gimana yah...
ReplyDeleteItu plajaran buat nok yg krs kpla...suka bingitsss sama alur ceritanya
ReplyDeleteTrimakasih sinopsisnya.. ditunggu ep selanjutny..
ReplyDeleteNext nya...!tamat game sanaeha...lanjutin por pla lai ya...makasi
ReplyDeleteMakasi kak
ReplyDeleteMakasih kak lanjut trus
ReplyDeleteCara biar bisa diundang gimana ya....dramanya bagus bingitt....
ReplyDeleteSeriusss sedih banged bacanya .... Berasa di posisi nok gatau nyseknya sebegimana
ReplyDeleteApa boleh buat,, dr awal perkataan seorang ibu yg tidak sengaja mengucapkan kalo dia gak menginginkan bayinya,, jd seperti ini,, terlebih di ucap di hadapan suami yg tidak pernah dpt kasih sayang seorang ibu,,& ini awal kehancuranmu kehancuran dr kesombongan Nok terimakasih min,, akhirnya aq mengerti cerita drama ini
ReplyDelete